Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MANAJEMEN PEMASARAN LANJUTAN


STRATEGI PENETAPAN HARGA

Dosen Pengajar :

Norrahmiati, SE, MM

Disusun Oleh :

KELOMPOK 5

Septiana Maulida 16612015006


Riska 16612014988
Mia Faradilla B 16612015029

KELAS :
Ekonomi Manajemen Kelas A

UNIVERSITAS ACHMAD YANI BANJARMASIN


FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, sebab atas rahmat dan
hidayah-Nya lah makalah kami untuk mata kuliah “Manajemen Pemasaran
Lanjutan” ini dapat kami selesaikan dengan baik

Kami sangat menyadari dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak


kesalahan. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik maupun sarannya. Sehingga
di kemudian hari dapat menyusun lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
digunakan dengan baik dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Akhir kata kami semua berharap agar makalah pembahasan materi Mata
Kuliah Manajemen Pemasaran Lanjutan ini dapat memberikan manfaat kepada
para pembaca.

Banjarmasin, 10 Desember 2018

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1.Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.2.Tujuan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3
2.1. Pengertian ............................................................................................. 3
2.2. Penetapan Harga ................................................................................... 3
2.3. Tujuan Penetapan Harga ...................................................................... 5
2.4. Metode Penetapan Harga ...................................................................... 7
2.5. Strategi Penetapan Harga ..................................................................... 10
2.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga ........................... 13
2.7. Penetapan Harga Berdasarkan Nilai ..................................................... 16
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 18
3.1. Kesimpulan ........................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bauran pemasaran atau marketing mix adalah konsep dasar dalam


pemasaran, dimana didalamnya memuat tentang tahapan-tahapan pemasaran suatu
produk atau jasa. Tahapan-tahapan dalam bauran pemasaran ini secara umum
dikenal dengan istilah ‘4P’ yakni, Produk, Price, Place dan Promotion.
Salah satu keputusan yang penting dalam bauran pemasaran adalah ‘Price’
yaitu Penetapan Harga, karena dalam penetapan harga ini perusahaan harus
menetapkan tujuan, kalkulasi biaya, tingkat permintaan, harga pasar serta
pencapaian-pencapaian lainnya yang ingin diperoleh perusahaan atas produk atau
jasa yang dimilikinya.
Meskipun cara penetapan harga yang dipakai sama bagi setiap perusahaan
yaitu didasarkan pada biaya, persaingan, permintaan, dan laba. Tetapi kombinasi
optimal dari faktor -faktor tersebut berbeda sesuai dengan sifat produk, pasarnya,
dan tujuan perusahaan.
Salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah
dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang
tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang, dan harga
tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.
Namun, banyak perusahaan yang kurang memperhatikan penetapan harga
dengan baik. Kesalahan yang paling umum adalah sebagai berikut :
 Pertama adalah penetapan harga yang terlalu berorientasi biaya.

 Kedua, harga kurang sering direvisi untuk mengambil keuntungan dari perubahan
pasar.

 Ketiga, harga ditetapkan secara independen dari bauran pemasaran lainnya dan
bukannya sebagai unsur intrinsik dari strategi penentuan posisi pasar.

 Keempat, harga kurang cukup bervariasi untuk berbagai macam produk, segmen
pasar, dan saat pembelian.

1
Berdasarkan hal tersebut penulisan ini bertujuan untuk memberikan
sebuah pemahaman dalam penetapan harga diantaranya mengenai tujuan
penetapan harga, alat penetapan harga strategi dan berbagai macam pendekatan
mengenai penetapan harga.

1.2Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalahnya sebagai
berikut :

1. Apa Pengertian Harga ?


2. Bagaimana Penetapan Harga?
3. Bagaimana Tujuan Penetapan Harga ?
4. Bagaimana Metode Penetapan Harga?
5. Bagaimana Strategi Penetapan Harga?
6. Apa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga?
7. Bagaimana Penetapan Harga Berdasarkan Nilai?
1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan ini adalah :

1. Untuk Mengetahui Pengertian Harga


2. Untuk Mengetahui Penetapan Harga
3. Untuk Mengetahui Tujuan Penetapan Harga
4. Untuk Mengetahui Metode Penetapan Harga
5. Untuk Mengetahui Strategi Penetapan Harga
6. Untuk Mengetahui Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan
Harga
7. Untuk Mengetahui Penetapan Harga Berdasarkan Nilai

2
BAB II

Pembahasan

2.1 Pengetian

Harga mengandung pengertian, suatu nilai tukar dari produk barang atau pun
jasa yang umumnya dinyatakan dalam satuan moneter (Rupiah, Dollar, Yen dll).
Dalam dunia bisnis harga mempunyai banyak nama, sebagai contoh dalam dunia
perdagangan produk disebut harga, dalam dunia perbankan disebut bunga, atau
dalam bisnis jasa akuntansi, konsultan disebut fee, biaya transportasi taxi, telepon
disebut tariff sedangkan dalam dunia asuransi disebut premi.

Menurut Kotler (2001:439) Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan


atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai tukar konsumen atas manfaat-
manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.

Monroe (1990) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomis


yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga
adalah salah satu faktor penting bagi konsumen dalam mengambil keputusan
untuk melakukan transaksi atau tidak.
Berdasarkan definisi harga diatas maka dapat disimpulkan harga adalah
sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk
atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan maupun keinginannya dan
umumnya dinyatakan dalam satuan moneter (Rupiah, Dollar, Yen dll).

Sedangkan penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan seberapa


besar pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahan dari produk
atau jasa yang di hasilkan.

3
2.2 Penetapan Harga

Penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan seberapa besar


pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahan dari produk atau
jasa yang di hasilkan.

Penetapan harga telah memiliki fungsi yang sangat luas di dalam program
pemasaran. Menetapkan harga berarti bagaimana mempertautkan produk kita
dengan aspirasi sasaran pasar, yang berarti pula harus mempelajari kebutuhan,
keinginan, dan harapan konsumen. Dalam penetapan harga, produsen harus
memahami secara mendalam besaran sensitifitas konsumen terhadap harga.
Menurut Roberto pada buku Applied Marketing Research, bahwa dari hasil
penelitian menyebutkan isu utama yang berkaitan dengan sensitifitas harga yaitu;
elasitas harga dan ekspektasi harga.
Sedangkan pengertian dari elasitas harga adalah:
 Konsumen cenderung memberikan respon yang lebih besar atas setiap rencana
kenaikan dibandingkan dengan kenyataan pada saat harga tersebut naik.
 Konsumen akan lebih sensitive terhadap penurunan harga dibandingkan
dengan kenaikan harga.
 Elastisitas konsumen akan berkurang ketika melakukan shopping dengan
teman atau dipengaruhi oleh sales person.
Dengan kata lain harga dan penetapan harga adalah suatu proses yang harus
dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan nilai suatu produk atau jasa dengan
mengkalkulasikan terlebih dahulu segala macam biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh keuntungan serta mempertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan selain harga.

Sasaran Penetapan Harga:

1. Berorientasi pada Laba


- Untuk mencapai target laba investasi laba penjualan bersih
- Untuk memaksimalkan laba
2. Berorientasi Pada Penjualan;
- Untuk meningkatkan Penjualan
- Untuk mempertahankan atau meningkatkan bagian pasar dan penjualan

4
3. Berorientasi Pada Status Quo, yaitu:
- Untuk menstabilkan laba
- Untuk menangkal Persaingan

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Harga :


1. Permintaan Produk
2. Reaksi Pesaing
3. Bauran Pemasaran
4. Target dan Bagian saham pasar
5. Biaya untuk memproduksi

2.3 Tujuan Penetapan Harga


Dalam teori ekonomi klasik, setiap perusahaan selalu berorientasi pada
seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh dari suatu produk atau jasa yang
dimilikinya, sehingga tujuan penetapan harganya hanya berdasarkan pada tingkat
keuntungan dan perolehan yang akan diterimanya. Namun di dalam
perkembangannya, tujuan penetapan harga bukan hanya berdasarkan tingkat
keuntungan dan perolehannya saja melainkan berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan non ekonomis lainnya.

Berikut adalah tujuan penetapan harga yang bersifat ekonomis dan non ekonomis;

1. Memaksimalkan Laba
Penetapan harga ini biasanya memperhitungkan tingkat keuntungan yang
ingin diperoleh. Semakin besar marjin keuntungan yang ingin didapat, maka
menjadi tinggi pula harga yang ditetapkan untuk konsumen. Dalam
menetapkan harga sebaiknya turut memperhitungkan daya beli dan variabel
lain yang dipengaruhi harga agar keuntungan yang diraih dapat maksimum.

2. Meraih Pangsa Pasar


Untuk dapat menarik perhatian para konsumen yang menjadi target market
atau target pasar maka suatu perusahaan sebaiknya menetapkan harga yang
serendah mungkin. Dengan harga turun, maka akan memicu peningkatan
permintaan yang juga datang dari market share pesaing atau kompetitor,

5
sehingga ketika pangsa pasar tersebut diperoleh maka harga akan disesuaikan
dengan tingkat laba yang diinginkan.

3. Return On Investment (ROI) / Pengembalian Modal Usaha


Setiap usaha menginginkan tingkat pengembalian modal yang tinggi. ROI
yang tinggi dapat dicapai dengan jalan menaikkan profit margin serta
meningkatkan angka penjualan.

4. Mempertahankan Pangsa Pasar


Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya penetapan
harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada.

5. Tujuan Stabilisasi Harga


Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu
perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan
pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan
stabilisasi harga dalam industri-industri tertentu (misalnya minyak bumi).
Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk
mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan
harga pemimpin industri (industry leader).

6. Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan


Perusahaan yang baik menetapkan harga dengan memperhitungkan segala
kemungkinan agar tetap memiliki dana yang cukup untuk tetap menjalankan
aktifitas usaha bisnis yang dijalani.

Tujuan-tujuan dalam penetapan harga ini mengindikasikan bahwa pentingnya


perusahaan untuk memilih, menetapkan dan membuat perencanaan mengenai nilai
produk atau jasa dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan atas produk atau
jasa tersebut.

6
2.4 Metode Penetapan Harga
Setelah perusahaan menentukan dan menetapkan tujuan yang akan dicapai,
maka langkah atau tahapan selanjutnya adalah menentukan metode penetapan
harga. Secara umum metode penetapan harga terdiri dari 3 macam pendekatan,
yakni ;

a. Metode Penetapan Harga Yang Berorientasi Pada Biaya


Ada beberapa macam metode penetapan harga yang berorientasi pada biaya,
seperti:
1) Metode penetapan harga mark-up atau cost-plus
Metode penetapan harga yang dipandang paling sederhana dan paling banyak
digunakan adalah dengan menambahkan sejumlah kenaikan (mark-up) pada biaya
produk. Metode semacam ini disebut metode penentapan harga mark-up (mark-up
pricing) atau cost-plus (cost-plus pricing). Mark-up merupakan jumlah rupiah
yang ditambahkan pada biaya dari suatu produk untuk menghasilkan harga jual.
Mark-up tersebut ditetapkan dengan maksud untuk menutup biaya overhead(biaya
tidak langsung) dan laba bagi perusahaan.
Rumus ; Harga Beli + Mark-Up = Harga Jual

2) Metode penetapan harga rate-of-return atau target return


Kebijakan penetapan harga untuk mencapai tingkat pengembalian investasi
(rate of return on investment) merupakan kebijakan yang banyak dipakai oleh
perusahaan-perusahaan besar. Dua faktor utama untuk dapat dilaksanakannya
prosedur tersebut adalah:
a) Estimasi permintaan;

b) Penggunaan fasilitas;

Adapun metode yang dipakai untuk menentukan harga setiap produknya dapat
ditunjukan seperti produk X yang telah disebutkan di muka.
Adapun berbagai masalah yang dihadapi dlam rate of return pricing ini adalah:
a) Pengestimasian penjualan yang dipakai untuk menentukan haraga meskipun
jumlah unit yang terjual itu sendiri merupakan fungsi harga.

7
b) Rate of return pricing ini dapat menimbulkan fluktuasi dalam keuntungan
karena jumlah penghasilan yang diterima lngsung dipengaruhi oleh estimasi
penjualan.
Rumus ; Biaya Total + Margin = Harga Jual

3) Metode penetapan harga break-even


Dalam break-even pricing kita dapat mengetahui tentang bagaimana satu-
satuan produk itu dijual pada harga tertentu untuk mengembalikan dana yang
tertanam dalam produk tersebut.
Masalah yang mungkin dianggap paling serius dalam penetapan harga break-even
ini adalah masalah kurangnya permintaan. Penentuan harga yang optimal sangat
dipengaruhi oleh hubungan antara harga jual eceran dengan jumlah produk X
yang akan di beli oleh konsumen. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan ini antara lain:
a) faktor saingan;

b) pengalaman dalam penetapan harga;

c) kondisi dari produk yang ditawarkan.


Rumus ; BEP => Total Biaya = Total Penerimaan

4) Metode penetapan harga biaya variabel


Penetapan harga biaya variabel(variabel cost pricing) ini didasarkan pada
suatu ide bahwa biaya total tidak selalu harus ditutup untuk menjalankan kegiatan
bisnis yang menguntungkan. Sistem penetapan harga biaya variabel ini dapat
dipakai untuk menentukan harga minimum yang mampu ditawarkan.
Produsen -Pedagang Besar -Pengecer –Pelanggan

b. Metode Penetapan Harga Yang Berorientasi Pada Persaingan


Penetapan harga yang berorientasi pada persaingan semacam itu dianggap
umum dalam industri dimana terdapat kesulitan dalam menentukan biaya per unit
secara akurat.

8
c. Metode Penetapan Harga Yang Berorientasi Pada Permintaan
Ada beberapa tujuan penetapan harga yang dapat dipilih oleh pemasar, yaitu:
1) Maksimasi laba
Salah satu tujuan penentapan harga yang dapat digunakan adalah maksimasi
laba jangka pendek. Tujuan ini biasanya dianggap tidak realistis, dan dapat
dilakukan jika produknya mempunyai siklus kehidupan yang pendek. Sejak
perusahaan memutuskan untuk memaksimumkan laba maka data biaya tetap dan
biaya variabel harus dikumpulkan untuk membantu dalam penentuan harga
optimum.
2) Maksimasi pendapatan
Tujuan lain sebagai alternatif dalam penentapan harga bagi produsen produk
Y adalah berusaha memaksimumkan pendpatan. Tingkat pendapatan ini sering
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti:
a) Pemisahan manajemen dari pemiliknya;

b) Sistem penggajian

c) Berbagai macam resiko yang mungkin dihadapi.


Maksimasi pendapatan banyak dianut oleh perusahaan-persahaan dan nampaknya
akibat-akibat dari tujuan penetapan harga itu mudah diketahui.
3) Maksimisasi volume unit
Tujuan penetapan hargayang ketiga bagi perusahaan yang menghasilkan
produl Y adalah memaksimumkan volume dalam unitnya dengan batasan laba
maksimum. Penetapan harga yang didasarkan pada volume unit maksimum yang
mungkin terjual akan memberi kemungkinan bagi perusahaan untuk mendapatkan
laba yang lebih kecil.

d. Metode Penetapan Harga Yang Berorientasi Pada Pelanggan


Penentapan harga yang berorientasi pada pelanggan dimaksudkan untuk
“menangkap” nilai yang dirasakan (perceived value) oleh pelanggan. Perlu diingat
bahwa sementara perusahaan menghendaki biaya minimum untuk mencapai
profitabilitas jangka panjang, pelanggan umumnya tidak mempertimbangkan apa
yang diaksudkan dengan biaya tersebut.

9
2.5 Strategi Penetapan Harga

Strategi penetapan harga adalah tahapan dimana perusahaan


mengklasifikasikan dan menggolongkan produk atau jasa yang dihasilkannya
merupakan ‘produk baru’ yang belum memiliki konsumen loyal/tetap atau
‘produk yang telah beredar’ yang telah memiliki pangsa pasar tersendiri.Strategi
penetapan harga juga berhubungan dengan siklus kehidupan produk (Product Life
Cycle) dimana suatu produk memiliki empat tahapan utama yakni, Perkenalan,
Pertumbuhan, Kematangan dan Penurunan.Secara khusus strategi penetapan harga
ini terdiri dari ;

1. Produk Baru
Dalam menetapkan strategi penetapan harga yang efektif untuk produk baru
atau tahap perkenalan ini terdapat 2 (dua) alternatif strategi penetapan harga,
yaitu:
a. Harga Mengapung (Skimming Price)
SkimmingPrice: kebijakan penentapan harga dimana sebuah perusahaan
mengenakan suatu harga pengenalan yang tinggi sering disertai dengan promosi
besar-besaran atau gencar.Artinya, memberikan harga tinggi untuk menutup biaya
dan menghasilkan labamaksimum (perusahaan dapatmeyakinkan konsumen
bahwa produknya berbeda dengan produk sejenis yang lain). Pendekatan
skimming sangat efektif jika terdapat diferensiasi harga pada segmen tertentu dan
pesaing relatif sedikit. Skimming juga dapat dimanfaatkan untuk membatasi
permintaan sampai perusahaan merasa siap untuk melakukan produksi massal.
Tujuanskimming price adalah melayani pelanggan yang tidak terlalusensitif
terhadap harga, selagi persaingannya belum ada, dan untuk berjaga-jaga terjadinya
kekeliruan dalam penetapan harga, karena akan lebih mudah menurunkan harga
dari pada menaikan harga awal.
b. Harga Penetrasi(Penetration Pricing)
Penetration Pricing :strategi dengan menetapkan harga rendah pada awal
produksi, dengan tujuan dapat meraih pangsa pasar yang besar dan sekaligus
menghalangi masuknya para pesaing. Dengan harga rendah perusahaan dapat pula
mengupayakan tercapainya skala ekonomi dan menurunnya biara per-
unit.Memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar dan permintaan,

10
strategi ini dapat diterapkan pada situasi pasar yang tidak terfragmentasi ke dalam
segmen yang berbeda, serta produk tersebut tidak mempunyai nilai simbolis yang
tinggi.Pendekatan ini juga efektif terhadap sasaran pasar yang sensitif harga.

2. Produk Yang Telah Beredar

Strategi penetapan harga untuk produk yang telah beredar tentunya tidak lepas
dari posisi produk atau jasa tersebut dari siklus kehidupan produk, dalam hal ini
tahapan siklusnya berada pada 3 (tiga) tingkatan berikutnya setelah perkenalan
yakni;

1. Tahap Pertumbuhan

Pada tahap peumbuhan ini ditandai dengan penjualan meningkat disertai


munculnya pesaing.Pada awalnya terjadi pertumbuhan yang cepat, strategi yang
diterapkanadalah tetap mempertahankan harga produk/pasar. Ketika pertumbuhan
melambat, terapkan strategi harga agresif ; menurunkan harga untuk mendorong
penjualan sekaligus menghadapi persaingan yang semakin ketat.

2 Tahap Kematangan

Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan kunci efektivitas


strategi penetapan harga.Pada tahapan ini perusahaan harus benar-benar responsif
terhadap situasi pasar, konsumen maupun pesaing. Strategi penetapan harga dapat
menggunakan ‘psikologis konsumen’ maupun ‘pemotongan harga’ (diskon),
sehingga perusahaan dapat menjaga loyalitas konsumen (pangsa pasar) dan
meningkatkan jumlah permintaan dan keuntungan yang diperoleh.

3. Tahap Penurunan

Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan menurunnya jumlah


permintaan secara terus-menerus, sebagai tahap terakhir daur hidup produk
terdapat dua alternatif langkah utama yang dapat dipilih yaitu ;

11
 Strategidiskonting (pemotongan harga)
Potongan harga (Price Discounts) terdiri atas :
- Quantity Discounts : pengurangan harga bagi pembeli yang
membeli dalam jumlah besar.
- Seasional Discounts : Ditawarkan oleh penjual kepada anggota-
anggota saluran perdagangan yang menjalankan fungsi tertentu
seperti menjual, menyimpan, dan menyelenggarakan pelaporan.
- Cash Discounts : Potongan harga langsung.
 Mempertahankan harga tetapi memotong biaya-biaya yang berhubungan
dengan produk, terutama pengeluaran untuk promosi.

Dalam melakukan peninjauan kembali penetapan harga yang telah dilakukan,


perusahaan mempunyai tiga alternatif strategi, yaitu:

 Mempertahankan harga, strategi ini dilaksanakan dengan tujuan


mempertahankan posisi dalam pasar dan untuk meningkatkan citra untuk
meningkatkan citra yang baik di masyarakat.
 Menurunkan harga, strategi ini sulit untuk dilaksanakan karena perusahaan
harus memiliki kemampuan financial yang besar, sementara konsekuensi
yang harus ditanggung, perusahaan menerima margin laba dengan tingkat
yang kecil.
 Menaikan harga, suatu perusahaan melakukan kebijakan menaikan harga
dengan tujuan untuk mempertahankan profitabilitas dalam periode inflasi
dan untuk melakukan segmentasi pasar tertentu. Agar strategi ini dapat
memberikan hasil yang memuaskan, ada dua persyaratan yang harus
dilakukan oleh perusahaan, antara lain:
1. Elastisitas harga relative rendah, namun elastisitas tetap tinggi
bila berkaitan dengan kualitas dan distribusi.
2. Dorongan (reinforcement) dari unsure bauran pemasaran
lainnya tetap menunjang.

12
2.6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Harga

Keputusan penetapan harga sebuah perusahaan dipengaruhi oleh faktor-


faktor perusahaan internal dan ekternal :

2. Faktor-faktor internal:
 Sasaran perusahaan
 Strategi bauran pemasaran
 Pertimbangan organisasi
3. Faktor-faktor eksternal:
 Pasar dan permintaan
 Persaingan
 Lingkungan lain ; ekonomi, sosial, politik, dan pemerintah.

Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat terjadinya harga ;

1. Keadaan atau kondisi Perekonomian


Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku.
2. Penawaran dan Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada suatu
tingkat harga tertentu. Pada umumnya tingkat harga yang lebih rendah akan
mengakibatkan jumlah yang diminta menjadi lebih besar. Sedangkan, penawaran
merupakan kebalikan dari permintaan, yaitu suatu jumlah yang ditawarkan oleh
penjual pada suatu tingkat harga tertentu. Pada umumnya, harga yang lebih tinggi
mendorong jumlah yang ditawarkan menjadi lebih besar.
4. Elastisitas Permintaan
Faktor lain yang dapat mempengaruhi penentuan harga adalah sifat
permintaan pasar. Sebenarnya sifat permintaan pasar ini tidak hanya
mempengaruhi penentuan harganya tetapi juga mempengaruhi volume yang dapat
dijual. Untuk beberapa jenis barang, harga dan volume pejualan ini berbanding
terbalik; artinya terjadi kenaikan harga maka penjualan akan menurun dan
sebaliknya. Ada tiga sifat permintaan, yaitu ;
 Inelastis : jika permintaan bersifat inelatis maka perubahan harga akan
mengakibatkan perubahan yang lebih kecil pada volume penjualannya.

13
 Elastis : apabila permintaan bersifat elastis maka perubahan harga akan
menyebabkan terjadinya perubahan volume penjualan alam perbandingan
yang lebih besar.
 Unitary elasticity : apabila permintaan bersifat unitary elasticity maka
perubahan harga akan menyebabkan perubahan jumlah yang dijual dalam
proporsi yang sama.
5. Persaingan
Harga jual beberapa macam barang sering dipengaruhi oleh keadaan
persainganyang ada.Kondisi persaingan sangat mempengaruhi kebijakan
penentuan harga bagi peruahaan atau pemasar. Oleh karena itu, pemasar perlu
mengetahui reaksi persaingan yang terjadi di pasar serta sumber-sumber
penyebabnya. Adapun sumber-sumber persaingan yang ada dapat berasal dari:
barang sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan lain, barang pengganti atau
subsitusi, barang-barang lain yang dibuat oleh perusahaan lain yang sama-sama
menginginkan uang konsumen. Aspek-aspek utama para pesaing yang perlu
diperhatikan adalah biaya dan harga agar posisi ompetetif strategis yang
diinginkan untuk suatu baranng atau jasa dipasar sasaran dapat dicapai. Jadi,
pemasar perlu mempelajari dan menelusur harga, biaya, dan kualitas relatif yang
ditawarkan oleh para pesaing. Dalam keadaan persaingan murni (pure
competition) penjual yang berjumlah banyak, aktif menghadapi pembeli yang
banyak pula. Banyaknya penjual dan pembeli akan mempersulit penjual
perseorangan untuk menjual dengan harga lebih tinggi kepada pembeli yang lain.
Selaipersaingan murni, ada pula jenis persaingan lainnya, seperti ;
a. Persaingan tidak sempurna
Untuk barang-barang yang dihasilkan dari pabrik(barang-barang
manufaktur) dengan merek tertentu kadang-kadang mengalami kesulitan
dalam pemasarannya. Hal ini dapat disebabkan karena harganya lebih tinggi
dari barang sejenis merek lain. Keadaan pasar seperti ini disebut persaingan
tidak sempurna(imperfect competition), dimana barang tersebut telah
dibedakan dengan memberikan merek.
b. Oligopoli
Dalam keadaan oligopoli beberapa penjual menguasai pasar sehingga
harga yng ditetapkan dapat lebih tinggi daripada dalam persaingan sempurna.

14
Akan lebih mudah bagi penjual yang berjumlah sedikit untuk mengadakan
kesepakatan harga supaya memiliki kekuatan tawar-menawar yang lebih
besar untuk menghadapai konsumen.
c. Monopoli
Dalam keadaan monopoli jumlah penjual yang ada dipasar hanya satu
sehingga penentuan harga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti ;
 Permintaan barang bersangkutan
 Harga barang-barng subsitusi atau barang pengganti
 Peraturan harga dari pemerintah
6. Biaya
Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga
yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian pada perusahaan.
Sebaliknya, apabila suatu tingkat harga melebihi semua biaya, baik biaya
produksi, biaya operasi maupun biaya non operasi, akan menghasilkan
keuntungan bagi perusahaan. Jadi, harga yang ditetapkandiperhitungkan pada
biayanya.Biaya perusahaan dan produksi, jenis-jenis biaya pada perusahaan :

 Biaya tetap (fixed cost/overhead) : Biaya yang tidak bervariasi/berubah


seiring dengan pemakaiannya. (Sewa, gaji tiap bulan).
 Biaya berubah (variable cost) : Biaya yang berubah sesuai dengan tingkat
produksi. (Dalam membuat satu unit computer, biayanya berbeda dengan
sejumlah unit computer. Biasanya chip, kabel, plastic, kemasan,dll).
 Biaya Total (total cost) jumlah dari biaya tetap dan biaya variable untuk
tingkat produksi yang dihasilkan.

7. Tujuan Perusahaan
Penetapan harga suatu barang sering dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang
akan dicapai. Setiap perusahaan tidak selalu mempunyai tujuan yang sama dengan
perusahaan lainnya. Tujuan-tujuan yang hendak dicapai tersebut antara lain ;
 Laba maksimum
 Volume penjualan tertentu
 Pengusaan pasar atau pangsa pasar tertentu
 Kembalinya modal yang tertananm dalam jangka waktu tertentu.

15
8. Pengawasan Pemerintah
Pengawasan pemerintah merupakan faktor penting dalam penentuan harga.
Pengawasan pemerintah tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk ;penentuan
harga maksimum, minimum atau harga tertentu(gabah, jasa angkutan, bahan bakar
minyak, bunga pinjaman), diskriminasi harga(iuran tv, listrik), serta praktik-
praktik lain yang mendorong atau mencegah usaha-usaha ke arah monopoli
seperti pengenaan pajak yang tinggi atau pembebasan pajak sama sekali.

2.7 Penetapan Harga Berdasarkan Nilai

Penetapan harga berdasarkan nilai menggunakan persepsi nilai dari


pembeli, bukan dari biaya jual, sebagai kunci penetapan harga.Berarti bahwa
pemasar tidak dapat mendesain suatu produk atau program pemasaran dan
kemudian menetapkan harga.Harga dihitung bersama-sama dengab varuabel
bauran pemasaran lainnya sebelum program pemasaran ditetapkan.

Penetapan harga berdasarkan biaya-plus adalah penetapan harga yang


paling sederhana, yaitu menambahkan harga markup (keuntungan yang ingin
diperoleh) pada biaya produksi.

Perusahaan yang menggunakan penetapan harga berdasarkan nilai harus


menemukan nilai-nilai yang pembeli berikan untuk penawaran kompetitif yang
berbeda. Namun, hal itu sering kali sulit untuk mengukur nilai pelanggan yang
akan dikaitkan dengan produknya.

1. Penetapan harga berdasarkan nilai baik


Penetapan harga ini berdasarkan kombinasi yang tepat antara kualitas dan
layanan yang baik dengan harga yang wajar.Tipe penting dari penetapan harga
berdasarkan nilai baik dalam tingkat eceran adalah penetapan harga rendah setiap
hari (Everyday low pricing– EDLP) dengan kata lain mengurangi harga dengan
tetap pelayanan dan kulaitas yang sama.

16
2. Penetapan harga berdasarkan nilai tambah
Strategi ini berpendapat.Daripada memotong harga untuk menyamai pesaing,
mereka lebih baik menambahkan fitur, layanan nilai tambah untuk membedakan
penawaran merekadan menaikan harga.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penyusunan strategi sangat dibutuhkan dalam suatu persaingan ataupun


dalam menghadapi situasi lingkungan yang senantiasa berubah. Strategi penetapan
harga, sebagai salah satu unsur dari strategi pemasaran, menjadi langkah penting
bagi keberhasilan pemasaran suatu barang atau jasa. Model yang diuraikan di atas
hanyalah salah satu alternatif dari sekian model penetapan harga yang pernah
disusun. Model ini menawarkan suatu langkah yang sistematis dan dipandang
akan dapat memudahkan tugas pihak manajemen dalam membuat keputusan
mengenai harga. Di samping tahapan-tahapan yang sistematis, model di atas juga
menyertakan berbagai faktor situasional yang dipandang dapat memberikan
pengaruh ataupun menjadi kendala.

Startegi penetapan harga biasanya berubah kalau produk melewati berbagai


tahap daur hidupnya. Tahap introduksi memberikan tantangan paling besar. Kita
dapat membedakan antara penetapan harga produk yang meniru produk yang
sudah ada dan penetapan harga produk inovatif yang hak patennya dilindungi.

Dengan menggunakan startegi pemasangan harga tinggi, perusahaan


menetapkan harga produk terlalu tinggi sehubungan dengan mutunya, Akan
tetapi, dalam jangka panjang pelanggan kemungkinan akan merasa diperas.
Mereka akan berhenti membeli produk dan akan menyampaikan keluhan kepada
orang lain mengenai hal itu. Jadi startegi ini harus dihindari.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://1futureinsights.blogspot.com/2016/07/makalah-penetapan-harga-dan-
strategi.html

http://ikokz14.blogspot.com/2013/10/makalah-penetapan-harga.html

Zeno Retnowati. 2016. MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN Bab 10


Penetapan Harga Memahami dan Menangkap Nilai Pelanggan_

19

Anda mungkin juga menyukai