DISUSUN OLEH
Bulan Rahmatika
13111787
Dosen pembimbing:
1. Latar belakang
Hipertiroid adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh produksi yang berlebihan dari
hoermon tiroid teriodinasi. Jumlah pendrita penyakit ini terus meningkat. Hipertiroid merupakan
penyakit hormon yang meempati ututan kedua terbesar di indonesia setelah diabetes. Posisi ini
serupa dengan kasus dunia.
Mengingat bahwa apa yang ada tejadi didalam tubuh kita merupakan hubungan timbal balik
antara organ maupun sistem kerja organ, maka faktor yang memungki kanterjadi kelebihan
homontiroid tidak hanya terdi satu macam saja( hipertiroid bisa terjadi karena infeksi ataupun
tumor, dan bisa terjadi karna lainnya) (Cleco Rendi,M)
hipertiroid atau tirolsikosis, merupakan suatu ketidakseimbangan metabolisme yang yang
terkjadi karena produksi hormon tiroid berlebihan. Bentuk yang paling umum adalah penyakit
Graves, yang meningkatkan produksi hormon toksin (T4), membentuk kelenjer tiroid membesar
(goiter gondok) dan menyebabkan perubahan sistem yang multipel ( Kowalak, Jenifer p)
B. rumusan masalah
C. Tujuan
1. DEFENISI
Hipertiroid atau Hipertiroidisme adalah suatu keadaan atau gambaran klinis akibat produksi
hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjer tiroid yang terlalu aktif. Karena tiroid memproduksi
hormon tiroksin dari lodium, maka lodium radiaktif dalam dosis kecil dapat digunakan untuk
mengobatinya (mengurangi intensitas fungsinya) (NIC-NOC,NANDA)
Hipertiroid adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh produksi yang berlebihan dari
hoermon tiroid teriodinasi. Jumlah pendrita penyakit ini terus meningkat. Hipertiroid merupakan
penyakit hormon yang meempati ututan kedua terbesar di indonesia setelah diabetes. Posisi ini
serupa dengan kasus dunia. (Cleco Rendi,M)
hipertiroid atau tirolsikosis, merupakan suatu ketidakseimbangan metabolisme yang yang
terkjadi karena produksi hormon tiroid berlebihan. Bentuk yang paling umum adalah penyakit
Graves, yang meningkatkan produksi hormon toksin (T4), membentuk kelenjer tiroid membesar
(goiter gondok) dan menyebabkan perubahan sistem yang multipel ( Kowalak, Jenifer p)
2. Etiologi
Tiroksikosis dapat terjadi karena faktor genetik dan imunologi, yang meliputi :
(NIC-NOC,NANDA)
4. Anatomi fisiologi
Kelenjar tiroid terletak pada leher bagian depan, tepat di bawah kartilago
krikoid, disamping kiri dan kanan trakhea. Pada orang dewasa beratnya lebih kurang 18 gram.
Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yaitu lobus kiri kanan yang dipisahkan oleh isthmus.
Masing-masing lobus kelenjar ini mempunyai ketebalan lebih kurang 2 cm, lebar 2,5 cm dan
panjangnya 4 cm. Tiap-tiap lobus mempunyai lobuli yang di masing-masing lobuli terdapat
folikel dan parafolikuler. Di dalam folikel ini terdapat rongga yang berisi koloid dimana hormon-
hormon disintesa.kelenjar tiroid mendapat sirkulasi darah dari arteri tiroidea superior dan arteri
tiroidea inferior. Arteri tiroidea superior merupakan percabangan arteri karotis eksternal dan
arteri tiroidea inferior merupakan percabangan dari arteri subklavia.
Lobus kanan kelenjar tiroid mendapat suplai darah yang lebih besar dibandingkan dengan
lobus kiri. Dipersarafi oleh saraf adrenergik dan kolinergik. saraf adrenergik berasal dari ganglia
servikalis dan kolinergik berasal dari nervus vagus.
Kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon yaitu T3, T4 dan sedikit kalsitonin. Hormon T3
dan T4 dihasilkan oleh folikel sedangkan kalsitonin dihasilkan oleh parafolikuler.
Bahan dasar pembentukan hormon-hormon ini adalah yodium yang diperoleh dari makanan
dan minuman. Yodium yang dikomsumsi akan diubah menjadi ion yodium (yodida) yang masuk
secara aktif ke dalam sel kelenjar dan dibutuhkan ATP sebagai sumber energi. Proses ini disebut
pompa iodida, yang dapat dihambat oleh ATP- ase, ion klorat dan ion sianat.
Sel folikel membentuk molekul glikoprotein yang disebut Tiroglobulin yang kemudian
mengalami penguraian menjadi mono iodotironin (MIT) dan Diiodotironin (DIT). Selanjutnya
terjadi reaksi penggabungan antara MIT dan DIT yang akan membentuk Tri iodotironin atau T3
dan DIT dengan DIT akan membentuk tetra iodotironin atau tiroksin (T4). Proses penggabungan
ini dirangsang oleh TSH namun dapat dihambat oleh tiourea, tiourasil, sulfonamid, dan metil
kaptoimidazol. Hormon T3 dan T4 berikatan dengan protein plasma dalam bentuk PBI (protein
binding Iodine).
Sel-sel sasaran untuk hormon tiroid adalah hampir semua sel di dalam tubuh. Efek primer
hormon tiroid adalah:
Klafikasi lain :
1. Goiter Toksis difusa, kondisi ini di sebabkan, oleh adanya gangguan pda system
kekebalan tubuh dimana dan antibody menyerang kelenjer tiroid, sehingga menstimulasi
kelenjer tiroid untuk memproduksi hormone tiroid terus menerus.
2. Nodular Thyroid Disease
Pada kondi ini biasanya ditandai dngen kelenjer tiroid membesar dan tidak disertai dengan rasa
nyeri penyebab pastinya belum diketahui. Tetapi umumnya timbul seiring dengan bertambahnya
usia
3. Subaute Thyroiditis
Dintandai dengn rasa nyeri, pembesaran kelenjer tiroid dan inflamasi, dan mengakibatkan
produksi hormone tiroid dalam jumlah besar kedalam darah. Umumnya gejala menghilangkan
setelah beberapa bulan, tetapi bisa tibul lagi pada beberapa orang
4. Postpartum Thyroiditis
Tibul pada 5-10% wanita pada 3-6 bulan pertama setelah melahirkan dan terjadi selama 1-2
bulan. Umumnya kelenjer akan kembali normal secara perlahan-lahan
3. Patofisiologi
Kelenjer titoid mengkresi prekursor hormon tiroid T4 hormon tiroid atau triiodotironin (T3)
dan kalsitonin hormon T3 dan T4 menstimulasi metabolisme protein, lipid, dan karboin hidrat,
terutama malalui lintasan katabolik. Kalsitoni mengeluarkan kalsium dari dalam darah dan
memasukannya ke dalam tulang.
Biosisntesi, penyimpanan dan pelepasan, dan pelepasan hormon tiroid dikendalikan oleh
proses hipotalamus-hipofisis memalalui lingkaran umpan balik negatif TRH dari hipotalamus
menstimulasi pelepasan TSH oleh kelenjer Hipofisis kadar T, yang beredar dalam darah
mengembalikan umpan balik melalui hipotalamus untuk menurunkan kadar TRH dan melalui
hipofisi untuk menurunkan kadar TSH. Meskipun mekanisme yang pasti masih belum dipahami,
namun hipertiroid memiliki komponen heriditer dan biasanya penyakit ini disertai endekrinopati
autoimun.
Penyakit grafes merupakan ganguan autoimun yang ditandai oleh produksi autoantibodi
yang akan menempel pada reseptor TSH dalam kelenjer tiroid dan kemudian menstimulasi
reseptor tersebut. Goiter atau gondok merupan pembesaran tiroid yang bisa terjadi karena
peningkatan stimulasi atau sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan metabolik. Keadaan
yang terakhir terjadi di kawasan dunia yang menderita defesiensi yodium (masa ketika terjadi
peningkatan kebutuhan metabolik) Goiter aendemik serta sporadik bersifat non toksik dan bisa
difus atau noduler. Goiter toksik dapat uninoduler atau multinoduler dan bisa meekresikan
hoermon tiroid secara berlebihan.
Tumur pitiutari dengan sel yang bersifat memproduksi TSH jarang terjadi karena openyakit
hipotalamus dapat menyebabkan kelebihan TRH.
3. WOC
Hipotalumus
Hipofisis anterior
Tiroksin imonuglobulin
Harmone pelepas (tirotropin)
Harmone peransang
Tiroid (TSH)
Tiroid hipertrofi (peningkatan sekresi yodium)
hipertiroid
Metabolism meningkat
Peningkatan kosumsi O2
Sytem kardiovaskuler
Kelelahan otot
Peningkatan suhu tubuh
Hipertermi
6. Pemeriksaan Diagnostik
(NIC-NOC,NANDA)
7. Komplikasi
( Kowalak, Jenifer p)
8. Pentalaksanaan Medis
Terapi umum
1. obat anti tiroid, biasanya diberikan sekitar 18-24bulan. Contohnya obat : propil tio urasil
(PTU), karbimazol
2. pemberian yodium radioaktif, biasaya untuk pasien berumur 35tahun/lebih atau pasien
yang Hipertiroid nya kambuh setelah operasi
3. Operasi tiroidektomi sutotal
cara ini dipilih untuk pasien yang pembesaran kelenjer tiroidnya tidak b isa disembuhkan hanya
dengan bantuan obat-obatan, untuk wanita hamil (trimester kedua) dan untuk pasien yang elergi
terhadap obat/yodium radioaktif. Sekitar 25% dari semua kasus terjadi penyembuhan spontan
dalam waktu setahun.
Terapi lain
adapun obat alternatif untuk hipertiroid adalah mengkosumsi bekaul. Para ahli menemukan baha
dalam bekatul terdapat kandungan vitamin B15 juga dapat digunakan untuk mengobati kencing
manis (DM) tekanan darah tinggi (hipertensi) bengek (asma) kolesterol dan gangguan aliran
pembuluh darah jantung (coronair insufficiency) serta penyakit hati.
Selai itu Vitamin B15 uga dapat meningkatkan pengambilan oksigen didalam otak, menambah
sirkulasi darah prifer dan oksigenisasi jaringan otot jantung
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
1. PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Berisikan nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, agama, tanggal masuk, no. MR,
diagnosa medic dll.
2. TTV
3. Riwayat kesehatan
Biasanya klien pernah mengalami insidensi kehamilan kembar monozigot, terjadi kadang-kadang
bersama kelainan endokrin lain, seperti diabetes melitus tipe1, tiroiditis dan
hiperparatiroidisme,dan biasanya mengkonsumsi asupan yodium yang berlebihan.
Biasanya klien mengalami peningkatan frekuensi denyut jantung, peningkatan tonus otot,
tremor, peningkatan laju metabolism seperti: intoleransi terhadap panas, keringat
berlebihan,penurunan berat badan, sering BAB, biasanya peningkatan ukuran atau pembesaran
kelenjer tiroid, cepat letih, mata melotot.
Biasanya terdapat perubahan kondisi psikologis (respon emosi) terjadinya kecemasan, dan
biasanya klien cendrung menarik diri dari lingkungannya.
1. Aktifitas / istirahat
6. Pemeriksaan fisik
1. Rambut kepala : biasanya kulit kepala bersih, tidak ada ketombe dan rambut rontok
2. Mata : biasanya terdapat udem daerah mata,mata menonjol ke depan, konjungtiva
anemis, skelera tidak ikterik.
3. Hidung : biasanya simetris kiri dan kanan, tidak ada polip
4. Telingga : biasanya simetri kiri dan kanan dan fungsi pendengaran baik
5. Leher : biasanya terjadi pembengkakan pada daerah leher dan pembesaran pada kelenjer
tiroid,gangguan fungsi menelan.
6. Dada/thoraks
7. Jantung
I : biasanya simetris kiri dan kanan , tidak terdapat bendungan pembuluh darah vena.
A : biasanya peningkatan bising usus
P : biasanya tidak terdapat nyeri tekan dan nyeri lepas
P : biasanya tympani
9. Ekstremitas
Biasanya terjadi kelemahan, keletihan saat beraktifitas, tremor dan peningkatan tonus otot.
II. DIAGNOSA
III. INTERVENSI
M clevo,rendi. 2012. asuhan keperawatan medikal bedah penyakit dalam. Yogyakarta :KDT
1. Kesimpulan
Hipertiroid atau Hipertiroidisme adalah suatu keadaan atau gambaran klinis akibat
produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjer tiroid yang terlalu aktif. Karena tiroid
memproduksi hormon tiroksin dari lodium, maka lodium radiaktif dalam dosis kecil dapat
digunakan untuk mengobatinya (mengurangi intensitas fungsinya) (NIC-NOC,NANDA)
Tiroksikosis dapat terjadi karena faktor genetik dan imunologi, yang meliputi :
1. Peningkatan insidensi kehamilan kembar monozigot, yang menunjukan adanya
faktor herediter, kemungkinan gen autosom resesif
2. Koeksistensi yang terjadi kadang-kadang bersama kelainan endokrin lain, seperti
diabetes melitus tipe1, tiroiditis dan hiperparatiroidisme
3. Efek dari limfosit-T supresor, yang memungkinkan produksi autoantibodi
(imunoglobin yang stimulasi tiroid dan imunoglobin yang menhabat peninkatan
Thyroid stimulating hormone TSH)
4. Tiroksikosis klinis yang dipicu oleh asupan yodium yang berlebihan dari makanan
atau mungkin pila sters
5. Obat-obatan, seperti litium dan amiodoron dan meminum obat tiroid berlebihan
6. Tumor atau nodul yang toksis
7. Tiroiditis