Anda di halaman 1dari 3

Nama : Michaellino Aprilliando G.

NIM : 1911511017

Fakultas / Prodi : Pariwisata / DPW

NOT A FAN “Salah satu atau hanya satu-satunya?”

Yesus berulang kali mengadakan pembicaraan yang merujuk pada pertanyaan “mau
dibawa kemana ?”. Seperti pada bab pertama buku yang ditulis Kyle. Pada bab ke empat kita
dapat melihat bahwa Yesus kembali mengadakan pembicaraan “mau dibawa kemana ?”. akan
tetapi kali ini Yesus tidak berada dalam bayang-bayang malam atau sambil mengelilingi meja
makan, kali ini Ia berbicara di depan kerumunan orang. Kala itu sangat banyak yang datang
melihat kerumunan itu. Namun pada akhirnya, yang paling dipedulikan Yesus bukanlah
seberapa banyak orang yang datang dalam kerumunan itu, melainkan Ia melihat tingkat
komitmen mereka.

Dalam bab ini Kyle memberikan penggambaran akan pengorbanan untuk mengikut
Yesus adalah hal yang besar dan bisa saja sangat berarti. Keluarga misalnya, ketika mengikut
Yesus maka kita harus siap dengan harga yang harus dibayar. Kyle meberikan kesaksian
terkait jemaat-jemaat nya atau orang-orang di sekelilingnya, mereka siap untuk dibaptis
meskipun mereka menyadari bahwa hal tersebut akan membuat keluarganya kecewa. Tetapi
itulah pengikut-Nya. Ia rela menduakan keluarganya untuk mengikut Yesus. Lukas 14 : 26
menegaskan :

“Kalau orang datang kepada-Ku, tetapi ia lebih mengasihi ibunya, bapaknya, istrinya,
anak-anaknya, saudara-saudaranya, malah dirinya sendiri, ia tidak bisa menjadi
pengikut-Ku”

Inilah yang masih banyak disalah artikan, penggemar berusaha membuat hubungannya
dengan Yesus menjadi salah satu dari sekian banyak hubungan yang ia miliki. Bahkan
penggemar biasanya menjadikan hubungannya dengan Yesus sebagai hubungan yang paling
utama dan pertama diantara hubungan yang lain. Namun yesus menegaskan bahwa Ia adalah
satu-satunya, bukan salah satunya.
Ketika muncul pertanyaan “Apakah Yesus menjadi salah satu atau hanya satu –
satunya dalm hidup anda ?” Kyle memberikan 4 penggambaran jawaban terkait siapa yang
bersaing dengan Yesus untuk meperebutkan kasih sayang kita.

1. Menghabiskan uang untuk apa ?


2. Ketika kita terluka, kemana kita akan pergi mencari buruan ?
3. Apa yang paling mengecewakan atau membuat kita frustasi ?
4. Dan yang terakhir, apakah yang membuat kita semangat ?

Empat pertanyaan inilah yang menjadi hal – hal yang dapat dikatakan sebagai berhala yang
secara perlahan-lahan akan mencoba untuk menjadi prioritas dalam diri kita. Semua hal yang
mencakupi keempat pertanyaan ini berpotensi menjadi kekasih simpanan yang merampok
segenap hati kita dari Allah.

Berulang kali pada bab ini Allah menegaskan bahwa mengikut Yesus memiliki
pengertian hanya tidak hanya mengikut Dia saja. Mengikut Yesus memiliki pengertian bahwa
ada harga yang harus dibayarkan dan mewajibkan kita untuk merelakan segalanya bahkan
orang terdekat dan yang sangat kita sayangi. Yesus tidak pernah memiliki minat untuk
berbagi sedikit pun, Ia tidak ingin membagi kita dengan kekasih – kekasih yang lain. Dan
hari ini saya kembali diingatkan akan makna pengikut Kristus yang sejatinya. Setelah
membaca keseluruan bab keempat ini saya juga kembali teringat akan perkataan yang
disampaikan kak Amel pada pelajaran agama beberapa waktu yang lalu. Bahwa pasal dan
ayat – ayat pada Firman Tuhan menggambarkan jemaat (pengikut Kristus) sebagai mempelai
wanita dan Kristus adalah mempelai laki – lakinya yang telah berkoban demi mencintai kita.
(2 Korintus 11 : 2-3; Efesus 5 : 27). Hal ini memberikan pengertian kepada saya bahwa
menjadi pempelai Kristus terdapat batasan-batasan yang tidak dapat kita lewati untuk
menjaga kekudusan dan kesetiaan akan-Nya.

Sebagai mempelainya kita sudah sewajarnya memuliakannya dan menjadikannya


satu-satunya dalam hidup kita. Ia adalah mempelai pria kita dan Dialah yang memiliki kita.
Sebagai mempelainya kita harus hidup dalam kekudusan dan kesetiaan hanya bagi Dia.
Jangan menjadi seperti penggemar Kristus yang menjadikan Yesus sebagai salah satunya
diantara berhala-berhala lainnya. Selain itu menjadikan berhala sebagai Allah yang lain
adalah hukum pertama dan kedua dari 10 hukum Allah. (Keluaran 20 : 3-4) dan kembali
ditegaskan bahwa Ia tidak dapat diduakan dan sesungguhnya Ia adalah Allah yang cemburu.
(Keluaran 34 : 14).

Anda mungkin juga menyukai