Makalah Han Alnora
Makalah Han Alnora
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JEMBER
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman - teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide - idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul..........................................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
1.10
PENDAHULUAN
Salah satu fungsi pokok kekuasaan kehakiman adalah untuk memutus perkara
dengan menerapkan hukum materil secara paksa, pada sisi lain dapat dilihat bahwa arti
penting kekuasaan kehakiman adalah untuk memutus sengketa hukum yang timbul antara
anggota masyarakat satu sama lain dan antara anggota masyarakat dengan pihak pemerintah.
Kewenangan untuk memutus perkara itu tujuan akhirnya sudah barang tentu untuk
mewujudkan keterlibatan umum di masyarakat melalui putusan yang adil. Diskusi tentang
kewenangan pokok mengadili tidak bisa dilepaskan kaitannya dengan luas ruang lingkup
kekuasaan kehakiman. Luas ruang lingkup kekuasaan kehakiman itu dapat didekati dari dua
aspek yaitu: pertama, aspek institusional berupa jenis-jenis kelembagaan Peradilan yang
diserahi kekuasaan kehakiman; kedua, aspek fungsional berupa ragam fungsi yang
diserahkan oleh Undang-undang kepada kekuasaan kehakiman. Khusus untuk aspek yang
pertama sebagai institusi Peradilan dipandang perlu menelusuri perkembangan kelembagaan
itu mulai dari jaman kolonial hingga jaman kemerdekaan. Penelusuran ini di samping
bertujuan untuk memperluas wacana bahasan, juga didasari pada pemahaman bahwa konsep
keadilan dan ketertiban umum seperti diingkatkan oleh Friedman1.
2 Friedman 2 (1983:37)
BAB III
SIMPULAN
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
https://saepudinonline.wordpress.com/2010/03/15/sejarah-peradilan-tata-usaha-negara/
http://makalah-perkuliah.blogspot.com/2013/06/sejarah-peradilan-tata-usaha-negara.html
https://lovinasoenmi.wordpress.com/2018/01/23/peradilan-tata-usaha-negara/
http://mahasiswahukumbicara.blogspot.com/2015/11/sejarah-pembentukan-peradilan-tata.html
https://erindaryansyah.wordpress.com/2011/11/01/sejarah-pembentukan-peradilan-tata-usaha-
negara/
https://www.wikiwand.com/id/Peradilan_Tata_Usaha_Negara
http://iusyusephukum.blogspot.com/2013/09/pengertian-tujuan-dan-sejarah-peradilan.html
https://mendialoegue.blogspot.com/2019/03/sejarah-pembentukan-peradilan-tata.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Peradilan_Tata_Usaha_Negara