Anda di halaman 1dari 12

BUSINESS ETHIC

Intel “Rebates” and Other Ways It “Helped”


Customers

Diyah Pramita Sari


M. Ibnu Fadhl Bagus Basuki
Wahyu Eko S.
Yoeniarti Shara

MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIERSITAS GAJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
1 Pendahuluan

1.1 Mikroprosesor
Microprocessor adalah sebuah central processing unit (CPU) elektronik komputer yang
terbuat dari transistor mini dan sirkuit lainnya di atas sebuah sirkuit terintegrasi
semikonduktor. Berikut adalah karakteristik penting dari mikroprosesor :

 Ukuran bus data internal (internal data bus size)


o Jumlah saluran yang terdapat dalam mikroprosesor yang menyatakan
jumlah bit yang dapat ditransfer antar komponen di dalam mikroprosesor.
 Ukuran bus data eksternal (external data bus size)
o Jumlah saluran yang digunakan untuk transfer data antar komponen antara
mikroprosesor dan komponen-komponen di luar mikroprosesor.
 Ukuran alamat memori (memory address size)
o Jumlah alamat memori yang dapat dialamati oleh mikroprosesor secara
langsung.
 Kecepatan clock (clock speed)
o Rate atau kecepatan clock untuk menuntun kerja mikroprosesor.
 Fitur-fitur spesial (special features)
o Fitur khusus untuk mendukung aplikasi tertentu seperti fasilitas
pemrosesan floating point, multimedia dan sebagainya.
 Juga merupakan pemroses data utama dari komputer.

Dalam masyarakat saat ini kita terpaku pada komputer dan elektronik lain yang serupa
dengan komputer untuk membantu kita sepanjang hari. Untuk pengguna Personal Computer
(PC) pengguna dihadapkan pada 2 pembuat Microprocessor yaitu Intel dan AMD. Sehingga
konsumen tidak memiliki pilihan lain untuk memilih Microprocessor yang digunakan pada
personal computer yang mereka gunakan.

Gambar 1.1 Mikroprosesor Intel(kiri) dan AMD(kanan)

1.2 Intel
Intel Corporation (NASDAQ: INTC) adalah sebuah perusahaan pembuat chip
semikonduktor multinasional Amerika yang berpusat di Santa Clara, California. Intel
pembuat chip semikonduktor terbesar di dunia. Penemu dari mikroprosesor seri x86, prosesor
yang ada di sebagian besar komputer pribadi. Intel Corporation, didirikan pada tanggal 18
Juli 1968.

Gambar 1.2 Logo Produk Intel

Intel juga membuat chipset motherboard, pengendali jaringan antarmuka dan sirkuit
terpadu , flash memory, chip grafis, prosesor, dan perangkat lain yang berkaitan dengan
komunikasi dan komputasi. Didirikan oleh perintis semikonduktor Robert Noyce dan Gordon
Moore dan sering dikaitkan dengan kepemimpinan eksekutif dan visi Andrew Grove, Intel
menggabungkan kemampuan desain chip canggih dengan kemampuan manufaktur terdepan.
Meskipun Intel awalnya dikenal terutama untuk insinyur dan ahli teknologi, kampanye iklan
tahun 1990-an yang "Intel Inside" berhasil dan nama prosesor Pentium sebagai merk
dagangnya.

1.3 AMD
Advanced Micro Devices, Inc (NYSE: AMD) atau AMD adalah perusahaan
semikonduktor multinasional Amerika yang berbasis di Sunnyvale, California, yang
mengembangkan prosesor komputer dan teknologi yang terkait untuk pasar konsumen dan
komersial. Produk utamanya termasuk mikroprosesor, chipset motherboard, prosesor
tertanam dan prosesor grafis untuk server, workstation dan komputer pribadi, dan system
aplikasi.
Gambar 1.3 Logo Produk AMD

AMD adalah pemasok terbesar kedua global mikroprosesor berdasarkan arsitektur x86
dan juga salah satu pemasok terbesar graphics processing unit. Hal ini juga memiliki 8,6%
dari Spansion, pemasok non-volatile flash memory. AMD adalah pesaing signifikan untuk
Intel di pasar (CPU) central prosesor untuk komputer pribadi(berbasis x86). Bersama-sama
mereka memegang 99,1 persen (80,3% Intel, AMD 18,8%) dari CPU yang dijual untuk
kuartal tiga 2011. Sejak mengakuisisi ATI pada tahun 2006, AMD dan pesaingnya Nvidia
telah mendominasi pasar unit prosesor grafis diskrit (GPU), bersama-sama membuat pasar
naik hampir 100%.

1.4 Resume Kasus


Bukankah kita sering menggunakan “seiring berkembangnya teknologi”? Ya, dunia kita
memang sedang demam teknologi. Personal Computer (PC), Laptop, semua orang demam
akan kedua teknologi tersebut. Semua orang merasa butuh memilikinya. Implikasinya
tentunya banyak perusahaan akan berlomba-lomba membangun PC dan Laptop untuk
kemudian dijual demi memenuhi kebutuhan konsumen di seluruh dunia.

Setiap PC, setiap laptop, kesemuanya membutuhkan adanya prosesor, mikroprosesor


lebih tepatnya. Intel ialah sebuah perusahaan mikroprosesor yang sangat besar dan memiliki
market share sebesar 70% di seluruh dunia. Peringkat kedua dipegang oleh AMD dengan
market share 20%. Namun sebagai akibat dari besarnya pengaruh Intel pada pasar, Intel
menciptakan barriers to entry yang membuat banyak bisnis lain tak dapat memasuki bisnis
mikroprosesor ini, termasuk juga AMD, yang mampu memproduksi mikroprosesor yang
mampu bersaing secara kualitas dengan Intel namun dengan harga jauh lebih murah.

Hal-hal yang Intel lakukan ialah menerapkan sistem “rebates” atau “payback” bagi
perusahaan manufaktur PC/laptop yang menggunakan produk intel untuk produksi PC/laptop
mereka. Hanya saja payback tersebut ternyata hanyalah kedok dari uang yang akan diberikan
Intel bagi perusahaan yang bersedia untuk tidak menggunakan AMD lagi sebagai prosesor
bagi PC/laptop yang mereka buat. Terlebih lagi, Intel mengancam jika perusahaan
manufaktur PC/laptop tersebut masih menggunakan AMD sebagai prosesor bagi
PC/laptopnya, Intel tidak akan menyuplai mereka dengan prosesor Intel, yang mana kini
pasar bagian tertentu masih bergantung kepada prosesor dari Intel.

Kemudian hal lain yang dilakukan oleh Intel ialah sesuai dengan hasil gugatan Federal
Trade Commisssion (FTC) dari Amerika Serikat, Intel telah melakukan “monopolisasi secara
ilegal”, “cara berkompetisi yang tidak adil”, serta “perilaku dan praktik mengelabui dalam
perdagangan” dengan mengubah compiler yang mereka buat sehingga program yang
dikembangkan dengan PC/laptop dengan prosesor Intel akan berjalan secara sempurna di
PC/laptop dengan prosesor Intel namun tidak akan berjalan baik apabila dijalankan pada
PC/laptop dengan prosesor AMD. Selain itu, Intel juga menyediakan library kepada para
pengembang software yang bertujuan untuk membuat program yang mereka buat untuk tidak
berjalan dengan baik apabila dijalankan pada mikroprosesor AMD.
2 Pembahasan dan Analisis

1. Apakah Intel melakukan sebuah monopoli pasar?


2. Apakah “rebates” yang dilakukan Intel etis/tidak etis?
3. Apakah perilaku Intel dengan mendatangi software developer untuk memasang
library dan compiler yang dimaksudkan tersebut etis/tidak etis?
4. Apakah Intel telah melanggar Sherman Antitrust Act?

2.1 Intel & Monopoli Pasar


Tidak termasuk memonopoli pasar, karena ciri-ciri pasar monopoli adalah :

 Satu penjual dominan yang mengontrol semua atau sebagian dari produk di pasaran,
dan tidak ada hambatan untuk membuat perusahaan lain keluar,
 Penjual memiliki kekuatan untuk mengatur jumlah dan harga produk di pasar,
 Penjual dapat mengekstrak keuntungan monopoli dengan memproduksi kurang dari
ekuilibrium dan mengstur harga produknya.

Intel adalah perusahan terbesar dalam bisnis PC microprocessor serta menjadi market
leader dengan 70% market share pada tahun 2005. Intel Corp menyalahgunakan kekuasaan
sebagai market leader dan coba memonopoli dengan cara menekan perusahaan komputer
untuk membeli prosesor dari siapa pun kecuali Intel. Dengan menyalahgunakan kekuasaan
mereka Intel membayar perusahaan komputer Jepang (Sony, Nec, Toshiba) untuk tidak
membeli prosesor dari AMD (Advanced Micro Devices). Dalam studi kasus ini ada beberapa
bukti bahwa Intel berusaha untuk menciptakan monopoli. Pertama, Intel mengembangkan
dan mematenkan mikroprosesor baru yang secara hukum melarang memakai buatan AMD.
Kedua, ketika AMD menciptakan mikroprosesor yang lebih baik, Intel menawarkan “rebate”
dalam bentuk jutaan dolar untuk perusahaan komputer besar di Jepang. Perusahaan yang
menerima “rebate” setuju untuk berhenti membeli Microprocessor dari AMD. Ketiga, Intel
menciptakan kode software untuk menghambat kemampuan mikroprosesor AMD. Keempat,
Intel memberi peringatan dan ancaman kepada computer lain seperti Dell ketika mereka
menolak untuk memboikot AMD
2.2 Intel & “Rebates”
Rebate dalam artian sebenarnya seharusnya diberikan kepada pelanggan yang memang
membeli prosessor dari Intel dan hal itu didasari sebagai usahan untuk mempertahankan
pelanggannya untuk jangka panjang di industri personal computer.

Rebates intel etis ketika hal itu diberikan kepada pelanggan yang memang membeli
prosessor dari intel dan hal itu didasari sebagai usaha untuk mempertahankan pelanggan
secara jangka panjang. Sedangkan menjadi tidak etis ketika hal “Rebates” yang Intel lakukan
menjadikan produsen komputer “dipaksa” untuk menghentikan pasokan processor AMD pada
produksi produknya.

Berdasarkan prinsip utilitarianisme yang menurut Velasquez adalah semua pandangan


yang menyatakan bahwa tindakan dan kebijakan perlu dievaluasi berdasarkan keuntungan
dan biaya yang dibebankan kepada masyarakat, Rebates intel dianggap tidak etis. Karena
Intel menggunakan hal tersebut sebagai timbal balik atau hadiah untuk produsen komputer di
Jepang yang memboikot prosessor AMD. Seluruh kerugian perusahaan akibat pemboikotan
tersebut akan dibayar dengan menggunakan rebates. Intel dinilai tidak etis karena dengan
adanya rebates mengartikan bahwa intel memaksa produsen komputer untuk menghentikan
pasokan pesaingnya yaitu AMD dan hanya menggunakan produk intel saja.

Dell memiliki perjanjian dengan Intel untuk menghentikan penggunaan prosesor AMD.
Dell menyadari bahwa hal tersebut tidak etis tetapi Dell tidak punya pilihan selain mematuhi
kontrak tersebut. Kontrak kesepakaan antara Dell dan Intel seharusnya kontrak yang tanpa
paksaan. Disini intel melanggar hak dan kewajiban kontraktual. Dan intel dinilai tidak etis
karena memaksakan dan melanggar hak Dell untuk dapat memilih. Jika dikaitkan dengan
teori dan prinsip utiliratian, Intel disini jelas melanggar peraturan moral.

Jika ditarik kesimpulan Rebates Intel dianggap tidak etis karena :

 Hal itu dilakukan untuk menyingkirkan pesaing mereka dari pasar


mikroprosesor.
 Komisi Eropa (EC) mengatakan bahwa hal tersebut merupakan sebagai usaha
anti kompetitif pelanggaran sherman anti-trust
 Hal itu dilakukan Intel membuat perusahaan untuk tidak memasok produk
AMD bahkan membuat perusahaan lain memboikot produk AMD.
 Mengurangi pilihan konsumen dalam memilih produk mikroprosesor.
2.3 Intel & Compilers
Ya, Intel telah berlaku tidak etis dengan memaksa pengembang-pengembang software
dengan memberikan “library” untuk merusak kinerja software yang mereka buat apabila
dijalankan di prosesor AMD. Sedangkan apabila dijalankan di prosesor milik Intel, program
yang mereka buat akan tetap berjalan sempurna. Begitu juga pada saat Intel memasang
compiler pada prosesor mereka sehingga ketika seorang pengembang software melakukan
pengembangan software dan proses compiling menggunakan prosesor Intel, softwareyang
dihasilkan akan berjalan sempurna pada PC/laptop dengan prosesor Intel, namun akan
bermasalah ketika dijalankan pada PC/laptop dengan prosesor AMD.

Salah satu poin dari Prinsip Perfect Competition Market, ialah “the cost and benefits
of producing or using the goods being exchanged are borne entirely by those buying or
selling the goods and not by any other external parties” dan “all buyers and sellers are utility
maximizers: each tries to get as much as possible for as little as possible”. Intel, ketika
memaksa perusahaan software untuk menanamkan library untuk merusak kinerja software
buatan para pengembang pada prosesor AMD, telah melanggar kedua poin itu. Mengapa?

Ketika seseorang membeli sebuah software, berjalan atau tidaknya software itu, rusak
atau tidaknya software itu ketika dijalankan, harusnya secara utuh tergantung atas kualitas
dari software dan software itu sendiri. Bukan malah ditentukan dari pihak ketiga (dalam hal
ini Intel) untuk membuat sebuah program dapat berjalan ataupun tidak dapat berjalan dalam
sebuah laptop berprosesorkan AMD. Hal ini, tentunya, akan membuat persaingan tidak sehat
dan akan berdampak besar jika software yang ditanamkan library seperti itu ialah software-
software penting yang sering digunakan oleh kebanyakan orang dan akan mempengaruhi
perilaku pembelian orang terhadap komputer/laptop berprosesor Intel/AMD.

Lalu point kedua ialah ketika seseorang melakukan penjualan atau pembelian,
seseorang itu berhak memaksimalkan daya guna dari barang yang mereka beli/jual tersebut
semaksimal mungkin dengan usaha/biaya sekecil mungkin. Dalam hal ini, prosesor AMD
termasuk prosesor yang mampu bersaing dengan prosesor Intel dan harga yang ditawarkan
untuk penggunaan prosesor AMD juga mampu menyaingi prosesor Intel. Maka sudah
sepantasnya dan selayaknya seseorang berhak memilih untuk menggunakan/membeli sebuah
laptop/komputer dengan prosesor AMD saja, karena menurutnya sudah mencukupi kebutuhan
yang ia inginkan dan harga yang harus ia tanggung lebih kecil dibandingkan sebuah
laptop/komputer dengan prosesor Intel. Sehingga ketika seseorang tesebut tidak dapat
memaksimalkan daya guna dari prosesor AMD yang seharusnya dapat bersaing dengan Intel
karena suatu program tidak dapat berjalan di prosesor AMD karena library yang
menyebabkan demikian, Intel telah melanggar prinsip Perfect Competition Market.

Sehingga yang Intel lakukan dengan memasang library ataupun compiler yang
menyebabkan software tidak dapat berjalan di prosesor AMD ialah tidak etis.

2.4 Intel & Sherman Antitrust Act


The Sherman Antitrust Act dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian 1 menunjukkan dan
melarang perilaku-perilaku anti kompetitif secara spesifik, dan bagian 2 menjelaskan
penawaran dengan hasil akhir yang anti kompetitif. Dengan demikian, setiap bagian
melengkapi satu sama lain dalam mengupayakan pencegahan bisnis yang melanggar Undang-
Undang. Sedangkan bagian 3 hanya perluasan dari bagian 1 untuk kawasan teritorial US dan
kawasan distrik Kolombia.

Bagian 1:

"Setiap kontrak, kombinasi dalam bentuk kepercayaan atau sebaliknya, atau konspirasi,
yang mengekang perdagangan atau perdagangan antara berbagai Negara, atau dengan negara-
negara asing, dinyatakan ilegal."

Bagian 2:

"Setiap orang yang akan memonopoli, atau mencoba untuk memonopoli, atau
menggabungkan atau berkonspirasi dengan orang atau orang lain, untuk memonopoli bagian
dari perdagangan atau perdagangan antara berbagai Negara, atau dengan negara-negara asing,
akan dianggap bersalah melakukan kejahatan.”

Berdasarkan The Sherman Antitrust Act, Intel telah melanggar Bagian 1 dan Bagian 2
dari teori tersebut. Pelanggaran Bagian 1 ditunjukkan dengan upaya Intel untuk memaksa
produsen komputer sebagai pelanggan utama dan Intel juga memberikan diskon pembayaran
tunai secara langsung ataupun berupa subsidi pemasaran jika mereka tidak memakai AMD
dalam produksi mereka. Sedangkan produsen komputer yang telah bersepakat dengan Intel
melalui kontrak kerja yang isinya mengekang para produsen untuk menggunakan produk
selain Intel. Hal tersebut tidak jauh berbeda dengan tindakan untuk mencoba memonopoli
perdagangan di bidang IT, tetapi tindakan yang dilakukan Intel bertujuan untuk melindungi
pelanggan mereka agar tidak berpindah ke produk yang lain.
3 Kesimpulan

 Cara-cara berbisnis yang dilakukan oleh Intel membuat Intel melakukan


monopoli secara ilegal, berkompetisi secara tidak adil, membuat iklim
persaingan menjadi persaingan tidak sempurna, sehingga merugikan pelanggan
pada akhirnya.
 Kegiatan Intel dalam menawarkan rebates/payback bagi perusahaan manufaktur
PC/laptop ialah kegiatan yang tidak etis dikarenakan rebates yang dimaksud
ternyata hanyalah kedok agar terjadi pemutusan hubungan kerjasama dan suplai
dari produsen komputer tersebut terhadap suplai prosesor AMD, sehingga
secara tidak langsung memaksa produsen untuk membeli komputer dengan
prosesor Intel saja tanpa pilihan yang lain. Dengan kata lain, konsumen dipaksa
menanggung harga prosesor Intel yang jauh lebih mahal daripada prosesor lain
tanpa terdapat pilihan lain bagi konsumen.
 Cara Intel dalam menerapkan compiler dan library yang merusak program yang
dikembangkan oleh pengembang software saat dijalankan di AMD ialah cara
berbisnis yang tidak etis, underhanded, dan tidak dapat diperbolehkan dalam
free market economy. Karena sesuai dengan teori free market economy, berjalan
atau tidaknya, baik atau tidaknya sebuah software ketika seseorang beli
seharusnya hanya bergantung pada kualitas dari software itu sendiri, bukan
karena pihak ketiga seperti yang terjadi pada kasus ini. Oleh sebab itu, pembeli
maupun pengembang tidak mampu memaksimalkan daya guna dari barang yang
mereka beli/jual.
 Intel telah melanggar bagian satu dan bagian dua dari Sherman Antitrust Act.
Pelanggaran ditunjukkan dengan upaya Intel untuk memaksa produsen
komputer untuk tidak menggunakan prosesor AMD dengan tawaran “rebates”
mereka. Sehingga terjadi upaya untuk memonopoli dan menciptakan barrier
bagi perusahaan lain seperti AMD untuk mampu bersaing di tanah yang sama.
4 Daftar Pustaka :

http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroprosesor

Anda mungkin juga menyukai