METODE KOMBINASI MODEL/DESAIN SEQUENTIAL EXPLORATORY
(URUTAN PENEMUAN)
A. Pengertian
Metode kombinasi model atau desain sequential exploratory adalah metode
penelitian kombinasi yang menggabungkan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif secara berurutan, di mana pada tahap pertama penelitian menggunakan metode kualitatif dan pada tahap ke dua metode kuantitatif. Metode kualitatif berfungsi untuk menemukan hipotesis pada kasus tertentu atau sampel terbatas, dan metode kuantitatif berfungsi untuk menguji hipotesis pada populasi yang lebih luas. Jadi metode ini berguna untuk menemukan hipotesis dan sekaligus membuktikan validitas eksternal hipotesis tersebut.
B. Langkah-langkah Penelitian dalam Desain Sequential Exploratory
Langkah-langkah utama penelitian kombinasi desain/model sequential
exploratory (urutan penemuan) ditunjukkan pada gambar 21.1 berikut. Gambar ini dikembangkan dari gambar 1.12 tentang proses penelitian kombinasi model sequential exploratory design.
Berdasarkan gambar 21.1 tersebut dapat diselaskan sebagai berikut pada
tahap pertama penelitian menggunakan metode kualitatif, yang langkah- langhkahnya adalah menentukan seting penelitian yang di situada masalah, atau potensi, atauhanya ingin tahu diseting itu ada apa. Selanjutnya peneliti melakukan kajian teori perspektif yang berfungsi untuk memandu peneliti dalam mengumpulkan data dan analisis data. Setelah itu peneliti masuk ke seting penelitian dengan melakukan pengumpulan data dan analisis data kualitatif, dan akhirnya peneliti dapat menemukan gambaran yang utuh dari obyek penelitian tersebut, mengontruksi makna dan hipotesis-hipotesis. Pada tahap kedua peneliti menggunakan metode kuantitatif yang berfungsi untuk menguji hipotesis yang ditemukan pada penelitian tahap pertama. Langkah- langkah dalam penggunaan metode kuantitatif adalah menentukan populasi dan sampel sebagai tempat untuk menguji hipotesis, mengembangkan dan menguji instrument untuk pengumpulan data, analisis data dan selanjutnya membuat laporan yang diakhiri dengan kesimpulan dan saran.
1. Metode Kualitatif
Langkah pertama dalam metode penelitian kombinasi model/desain
sequential exploratory adalah melakukan penelitian dengan metode kualitatif. Seperti telah dikemukakan langkah-langkahnya adalah menentukan seting penelitian yang di situ ada masalah, atau potensi, atau hanya ingin tahu di seting itu ada apa. Selanjutnya peneliti melakukan kajian teori perspektif yang berfungsi untuk memandu peneliti dalam pengumpulan data dan analisis data, setelah itu peneliti masuk seting penelitian melakukan pengumpulan data dan analisis data kualitatif, akhirnya peneliti dapat menemukan hipotesis.
a. Setiap penelitian berangkat dari masalah atau berangkat dari
potensi atau sekedar ingin tahu ada apa dari seting atau situasi sosial tertentu. Masalah dalam penelitian kualitatif berbeda dengan masalah dalam penelitian kuantitatif. Masalah dalam penelitian kualitatif belim jelas, masih remang-remang bahkan masih gelap, sehingga masalah yang dibawa peniliti kualitatif masih bersifat sementara. Penelitian kualitatif juga tidak harus berangkat dari masalah, tetapi bisa dari dugaan adanya potensi, bahkan bisa beranhgkat dari rasa keingintahuan di suatu obyek ada apa.
Rancangan penelitian kualitatif diibaratkan oleh Bogdan,
seperti orang mau piknik, sehingga ia baru tahu tempat yang akan dituju, tetapi tentu belum tahu pasti apa yang ada di tempat itu. Ia akan tahu setelah memasuki obyek, dengan cara membaca berbagai informasi tertulis, gambar-gambar, berpikir dan melihat obyek dan aktivitas orang yang ada di sekelilingnya, melakukan wawancara dan sebagainya. Penelitian kualitatif juga dapat diibaratkan orang yang mau mencari ikan di sungai atau di laut. Pada waktu berangkat dia belum tahu, akan medapat ikan apa saja, berapa jumlahnya, dan dia akan tahu setelah pulang dari mencari ikan. Setelah pulang dia dapat memberikan informasi ikan apa saja yang diperoleh, jumlah, ukuran, dan karakteristik masing-masing ikan. (Kalau orang sudah berkeinginan mencari ikan kakap di laut tertentu, maka itu penelitian kuantitatif).
Setelah masalah, potensi, atau keinginan untuk
mengetahui sesuatu yang di situasi sosial/tempat/obyek, penelitian ditetapkan maka selanjutnya dapat dibuat rumusan masalah yang bersifat sementara. Rumusan masalah dapat bersifat rumusan masalah deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
Dalam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga
kemungkinan terhadap “masalah” yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir penelitian masalahnya sama. Dengan demikian judul proposal dengan judul penelitian sama. Yang kedua “masalah” yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang. Jadi masalah diperluas dan diperdalam. Dengan demikian tidak terlalu banyak perubahan, sehingga judul penelitian cukup disempurnakan. Yang ketiga “masalah” yang di bawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah total, sehingga harus “ganti” masalah. Dengan demikian antara judul dan proposal dengan judul laporan penelitian tidak sama sehingga judulnya diganti. Dalam institusi tertentu, judul yang diganti ini sering mengalami kesulitan administrasi. Oleh karena itu institusi yang menangani penelitian kualitatif, harus mau dan mampu menyesuaikan dengan karakteristik masalah kualitatif ini.
Peneliti kualitatif yang merubah masalah atau ganti judul
penelitiannya setelah memasuki lapangan penelitian atau setelah selesai, merupakan penelitikualitatif yang baik, karena ia dipandang mampu melepaskan apa yang telah dipikirkan sebelumnya. Dan selanjutnya mampu melihat fenomena secara lebih luas dan mendalam sesuai dengan apa yang terjadi dan berkembang pada situasi social yang diteliti.