Anda di halaman 1dari 6

dari 38

KETERAMPILAN PROSES MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS, MENGONTROL

VARIABEL, MEMBUAT DEFINISI OPERASIONAL, MENGINTERPRETASI DATA

Keterampilan proses IPA yang terintegrasi adalah merupa

kan kombinasi dari beberapa

keterampilan proses dasar IPA. Keterampilan proses IPA terintegrasi meliputi memformulasikan

hipotesis, mengontrol variabel, membuat devinisi operasional melakukan eksperimen

menginterpretasikan data, dan melakukan penyelidikan.

A. MEMFORMULASI HIPOTESIS

Memformulasikan hipotesis berkaitan erat dengan melakukan prediksi. Hipotesis adalah

prediksi yang sangat khusus. Hipotesis meramalkan bagaimana suatu variabel akan

mempengaruhi variabel lainnya. Pada umumnya hipotesis terdiri

dari 2 variabel. Salah satu

variabel dapat diubah oleh peneliti yaitu variabel manipulasi merupakan variabel yang dapat

diubah

ubah, sedangkan variabel lainya diobservasi atau diukur untuk mengetahui sejauh mana

variabel tersebut dapat dipengaruhi. Hipotes

is sangat berguna bagi orang yang melakukan

penyelidikan karena hanya memuaskan perhatian pada penyelidikan yang akan kita lakukan.

Kebanyakan berkenaan dengan inferensi yang dapat diuji atau percobaan yang mungkin dapat

dilakukan. Hipotesis biasanya difor

mulasikan dalam bentuk pernyataan “jika....., maka....”.

B. VARIABEL

Variabel adalah faktor, kondisi dan/atau hubungan antara kejadian

kejadian atau sistem.

Dikenal ada tiga jenis variabel yaitu variabel yang selalu berubah

ubah atau variabel bebas

Manipulat

ed Variable,

MV)

, variabel yang merupakan hasil dari variabel yang diubah

ubah

atau variabel terikat (

Responding Variable

, RV) dan variabel yang dikontrol supaya tetap sama

selama proses percobaan (

Control Variable,

CV). Dalam satu percobaan hanya satu var

iabel

yang diubah, sedangkan variabel yang lainnya dibuat tetap atau sam selam percobaan dilakukan.

Variabel yang selalu dibuat tetap atau sama untuk setiap percobaan disebut variabel kontrol.

Oleh karena itu variabel adalah faktor

faktor atau kondisi yang

merupakan bagian dari suatu

kejadian.

C. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional adalah metode untuk member definisi, mengukur, atau mendeteksi

adanya suatu variabel. Sebagai contoh Anda disuruh membedakan 3 buah definisi operasional

untuk mengukur day

a serap dari kertas tisu yang meliputi: mencelupkan, mengangkat, dan

menuang. Definisi operasional dari ketiganya adalh sebagai berikut:

1.

Definisi operasional mencelupkan adalah jumlah air yang dapat diserap oleh kertas tisu

setelah dimasukkan ke dalam gela

s yang berisi air dengan volume tertentu. Volume air yang

diserap adalah volume air mula

mula dikurangi dengan volume air setelah kertas tisu

diangkat.

2.

Definisi operasional menyerap/mengangkat adalah volume air yang dapat diserap atau

merambat ke dalam ker

tas tisu setelah kertas tisu diangkat.

3.

Definisi operasional menuang adalah volume air yang dapat diserap oleh kertas tisu setelah

air dituang ke dalam kertas tisu.

Volume air yang diserap adalah volume air mula

mula dalam gelas dikurangi volume air

yang

tersisa dalam wadah penampung.

D. INTERPRETASI DATA

Membuat hasil pengamatan atau observasi menjadi bermakna disebut interpretasi data.

Interpretasi data biasanya melibatkan organisasi data kedalam tabel atau gambar/bagan.

Interpretasi data juga dapat di

lakukan dengan jalan membuat gambar atau grafik dari hasil

pengamatan, biasanya melibatkan usaha

usaha penulisan hasil observasi, membuat kesimpulan,

inferensi/penafsiran dan merekomendasi. Kesimpulan biasanya berkenaan dengan ringkasan dari

hasil pengamat

an. Sedangkan inferensi adalah pernyataan umum yang berfungsi untuk

menjelaskan atau membuat kesimpulan menjadi bermakna. Rekomendasi adalah saran untuk

tindakan di masa yang akan datang berdasarkan kesimpulan dan inferensi yang telah dibuat.

Interpretasi

data sangat penting untuk dikuasai karena akan sangat membantu kita dalam

memberi makna dan pengertian yang diperoleh sehingga dapat dikomunikasikan dengan baik.

MODUL 6

PEMBELAJARAN IPA TERINTEGRASI

KEGIATAN BELAJAR 1

Pembelajaran Sains Terintegrasi

Pen

gajaran IPA SD mempunyai tujuan antara lain agar siswa memahami konsep

konsep

IPA, mempunyai raa ingin tahu yang tinggi, mampu menggunakan teknologi sederhana.

Pembelajaran sains teringrasi merupakan sebuah konsep yang dapat di anggap sebagai

suatu pendeka

tan pembelajaran yang menghubungkan konsep


-

konsep dalam ilmu pengetahuan

untuk memberikan pengalaman belajar menjadi lebih bermakna kepada anak didik

Ditegaskan oleh Miller (1992: 10) bahwah pembelajaran terpadu merupakan salah satu

mata rantai dari holi

stic education, memungkinkan anak didik untuk memahami sebuah

fenomena dari beberapa aspek, karena langsung dan aktif terlibat dalam proses, pengalaman anak

didik menjadi lebih bermakna dan selanjutnya anak didik menjadi lebih peka terhadap

lingkunganya. M

c Donald (1994:9) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu melatih dan

meningkatkan kemampuan anak didik dalam hal keterampilan proses, berkomunikasi,

memecahkan masalah dan berpikir kritis dan kreatif.

Peter (1995:636) mengemukakan bahwa manfaat pembelajaran

terpadu tidak hanya

diperoleh anak didik saja tetapi juga diperoleh guru mata pelajaran yang bersangkutan, yaitu

dapat meningkatkan keterampilan merancang dan mengorganisasi pembelajaran dan membina

semangat kerja sama antara sesame rekan seprofesi.

Rober

t Fogarty (1991) berpandangan bahwa kelas yang bersemangat atau hidup adalah

kelas yang terdiri dari anak didik dan guru yang saling berinteraksi dan memiliki gairah serta

perhatian dan memberikan kemampuan berpikir secara interdisiplin.

1.

Karakteristik Pem

belajaran Terpadu

Sebagai suatu proses pembelajaran terpadu memiliki cirri

ciri sebagaimana yang

dikemukakan oleh Tim Pengembangan PGSD (1997:7) yaitu:

a.

Bersifat holistic

b.

Berpusat pada anak didik

c.

Memberikan pengalaman langsung kepada anak didik

d.

Pemisahan

topic materi atau bidang studi tidak begitu jelas

e.

Menyajikan konsep

konsep dari berbagai topic materi atau bidang studi dalam sebuah

pembelajaran

f.

Hasil pembelajaran dapat mendorong perkembangkan anak lebih lanjut dengan minat dan

kebutuhannya

2.

Model

model P

embelajaran Terpadu

Robert Fogarty dalam bukunya yang berjudul How to Integrate the Curricula,

menyatakan bahwa pembelajaran terpadu dibedakan ke dalam tiga kelompok berdasarkan


pada sifat keterpaduannya, yaitu:

a.

Model dalam satu disiplin ilmu (within sing

le discipline), meliputi model fragmented

connected dan nested

b.

Model antar disiplin ilmu (across several discipline), meliputi model sequenced, shared,

webbeb, threaded dan integrated

c.

Model lintas lingkup pembelajar (within and across learners) yang mencak

up model

immersed.

3.

Kelebihan Pembelajaran Terpadu antara lain:

a.

Pengalaman dan kegiatan belajar anak

anak selalu relevan dengan tingkat perkembangan

anak

b.

Kegiatan yang dipilih sesuai dan bertolak dari minat dan kebutuhan anak

c.

Seluruh kegiatan lebih bermakna

bagi anak, sehingga hasil belajar akan bertahan lebih

lama

d.

Menumbuh kembangkan keterampilan social anak

4.

Kelemahan pembelajaran terpadu antara lain:

a.

Agak sulit dalam melaksanakan evaluasi materi yang disampaikan

b.

Kurang efektif dalam mengembangkan kemampuan

dan keterampilan yang dituntut

dalam kurikulum

c.

Bila konsep pembelajaran terpadu tidak dikuasai benar oleh guru, ada kecenderungan

menyajikan materi pengetahuan yang dangkal.

Secara garis besar pembelajaran terpadu dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan

cakupan

materi yang akan diintegrasikan, yaitu intrakurikulum dan interdisplin ilmu. Pembelajaran

terpadu intradisplin ilmu mengintegrasikan topic

topik, konsep

konsep yang terhadap dalam satu

rumpun bidang studi misalnya studi misalnya IPA terdiri dari Fi

sika, Kimia, dan Biologi

walaupun pada kenyataannya untuk pembelajaran IPA di SD tidak ada pemisahan yang jelas

dalam arti tidak ada batas

batas yang jelas antara ketiga bidang tersebut. Edangkan pembelajaran

terpadu inter disiplin ilmu mengintegrasikan to


pic atau konsep dalam disiplin ilmu.

KEGIATAN BELAJAR 2

Ada beberapa arg

ument yang dapat dijadikan alas

an perlunya penerapan cara pembelajaran

secara inter dan intradisplin ilmu, di antaranya:

1)

Pemahaman peserta didik terhadap topic lebih bermakna,

karena topic kegiatan yang

disajikan lazimnya berkaitan dengan kehidupan sehari

hari atau dunia anak.

2)

Pengembangan keterampilan proses lebih baik karena sajian bahan pelajaran tidak berkotak

kotak oleh pemilihan mata pelejaran.

3)

Menghindari penyajian materi

yang berulang yang menyebabkan peserta didik bosan.

4)

Memungkinkan penghematan akibat perencanaan yang terpadu dari beberapa topik berbagai

mata pelajaran.

5)

Pembelaran akan lebih menarik dan menantang

Langkah alternatif yang dapat kita gunakan

1.

Tentukan

salah satu bahasan dari GBPP yang dapat dikaitkan dengan bahasan dari

mata pelajaran lain

2.

Cari pokok bahasan/subpokok bahasan dalam cawu yang sama dari setiap mata

pelajaran yang berkaitan dengan topic yang akan diajarkan.

3.

Buatlah pemetaan kegiatan pembelj

aran untuk mempermudah menentukam kegiatan

belajar

mengajar.

Perkembangan dalam pengajaran IPA SD dewasa ini mengalami pergeseran dari

pembelajaran berpusat pada guru ke arah pembelajaran berpusat pada siswa. Dalam

pembelajaran berpusat pada guru, semua a

ktivitas dilaksanakan oleh guru. Guru

cenderung mendominasi kelas dengan memberikan ceramah, sedangkan siswa hanya

sebagai pendengar setia, sambil mencatat apa yang diucapkan guru.

Secara garis besar pembelajaran terpadu dibedakan menjai dua jenis berdasar

kan

cakupan materi yang akan diintegrasikan, yaitu intrakurikulum dan ekstrakurikulum.

Pembelajaran terpadu intrakurikulum mengintegrasikan topik

topik yang terdapat dalam

satu rumpun bidang studi misalnya IPA terdiri dari Fisika, Kimia, dan Biologi walaup

un

pada kenyataannya untuk pembelajaran IPA di SD tidak ada pemisahan yang jelas dalam
arti tidak ada batas

batas yang jelas antara ketiga bidang tersebut. Sedangkan

pembelajaran terpadu extra kurikulum mengintergrasikan topic atau konsep dalam

berbagai.

embelajaran terpadu merupakan;

1.

Pembelajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian

yang digunakan untuk memahami gejala

gejala dan konsep lain, baik yang

berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang studi lainnya.

2.

Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi

yang mencerminkan dunia nyata.

3.

Suatu cara untuk mengajarkan pengetahuan dan keterampilan secara simultan.

4.

Merakit atau menghubungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang studi

yang ber

beda dengan siswa akan belajar dengan lebih baik

Anda mungkin juga menyukai