Anda di halaman 1dari 6

TUGAS III

Nama : Rizki Ade Setiawan

NIM : E12.2018.0121

1. Ambilkan 1 contoh langkah-langkah bahan proses (bebas) dan berikan keterangan


perlakuan terhadap bahan proses tersebut. Mulai dari pembelian, penyimpanan, dan
pengumpanan.
2. Jelaskan (disertaigambar) macam-macam korosi.
3. Jelaskan langkah-langkah/cara perlindungan terhadap korosi dengan cara katodik
(disertai 1 contoh penggunaannya)
A. Anoda pelindung
B. Tegangan pelindung

Jawab

1. Contoh bahan proses : GELAS KACA


Perlakuan terhadap bahan proses
a. Pembelian
Sebelum bahan proses di gunakan harus diperikasa :
 Pastikan isi dan kandungan kaca sesuai dengan spesifikasi kaca yang
kita pesan/beli dan sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditertera
dikemasan
 Harga bahan yang tidak terlalu mahal
 Bahan dalam bentuk dakam keadaan normal (bentuk,dan warna)
kemasan dalam keadaan baik
b. Penyimpanan
 Disimpan di tempat datar
 Disimpan dirak khusus
 Disimpan dengan rapi
 Hindari dari ketinggian
c. Pengumpanan
a) Penyiapan bahan; bahan digiling, kemudian diayak
b) Pencairan bahan (melring/sulfing)
c) Bahan dilebur menggunakan tungku peleburan

d) Pembentukan

 Proses Fourcault
Bahan cairan dialirkan secara vertikal keatas melalui sebuah
‘Debiteuse’
 Proses Colburn
Gerakan kaca secara vertikal
 Proses Float
Bahan cair dialirka kedalam sebuah kolam berisi cairan timah
panas
 Proses Tiup
Pembentukan produk
2. Macam-macam korosi:
 Uniform/general corrosion (korosi menyeluruh)
Pada korosi jenis korosi menyeluruh, seluruh permukaan logam yang
terekspose dengan lingkungan, terkorosi secara merata. Jenis korosi ini
mengakibatkan rusaknya konstruksi secara total.

 Galvanic Corrosion (Korosi Galvanik)


Galvanic atau bimetalic corrosion adalah jenis korosi yang terjadi ketika dua
macam logam yang berbeda berkontak secara langsung dalam media korosif.
 Selective Leaching Corrosion
Selective leaching adalah korosi selektif dari satu atau lebih komponen dari
paduan larutan padat. Hal ini juga disebut pemisahan, pelarutan selektif atau
serangan selektif. Contoh dealloying umum adalah dekarburisasi,
decobaltification, denickelification, dezincification, dan korosi graphitic.

 Crevice Corrosion (Korosi Celah)


Korosi celah mengacu pada serangan lokal pada permukaan logam pada, atau
berbatasan langsung dengan, kesenjangan atau celah antara dua permukaan
bergabung. Kesenjangan atau celah dapat terbentuk antara dua logam atau
logam dan bahan non-logam. Di luar kesenjangan atau tanpa celah, kedua
logam yang tahan terhadap korosi. Kerusakan yang disebabkan oleh korosi
celah biasanya dibatasi pada satu logam di wilayah lokal dalam atau dekat
dengan permukaan yang bergabung.

 Pitting Corrosion (Korosi Sumuran)


Korosi sumuran adalah korosi lokal dari permukaan logam yang dibatasi pada
satu titik atau area kecil, dan membentukn bentuk rongga. Korosi sumuran
adalah salah satu bentuk yang paling merusak dari korosi.
 Intergranular Corrosion
Intergranular corrosion kadang-kadang juga disebut "intercrystalline korosi"
atau "korosi interdendritik". Dengan adanya tegangan tarik, retak dapat terjadi
sepanjang batas butir dan jenis korosi ini sering disebut "intergranular retak
korosi tegangan (IGSCC)" atau hanya "intergranular stress corrosion
cracking".

 Stress Corrosion Cracking (SCC)


Korosi retak tegangan (SCC) adalah proses retak yang memerlukan aksi secara
bersamaan dari bahan perusak (karat) dan berkelanjutan dengan tegangan
tarik. Ini tidak termasuk pengurangan bagian yang terkorosi akibat gagal oleh
patahan cepat. Hal ini juga termasuk intercrystalline atau transkristalin korosi,
yang dapat menghancurkan paduan tanpa tegangan yang diberkan atau
tegangan sisa. Retak korosi tegangan dapat terjadi dalam kombinasi dengan
penggetasan hidrogen.

 Erosion Corrosion
Erosi Korosi mengacu pada tindakan gabungan yang melibatkan erosi dan
korosi di hadapan cairan korosif yang bergerak atau komponen logam yang
bergerak melalui cairan korosif, yang menyebabkan percepatan
terdegradasinya suatu logam.

3. Perlindungan katodik adalah perlindungan logam dengan menjadikan logam


tersebut sebagai katode, dengan cara menghubungkan logam tersebut dengan logam
yang lebih mudah teroksidasi.
A. Anoda pelindung

Pada pelindung anoda,objek yang akan dilindungi dipasang sebagai anoda dari
suatu gel galvanic atau biasanya sel elektronik. Kemudian tegangan elektro
dan yang digeser kearah positif sehingga untuk logam-logam tertentu akan
terjadi pasifasi kimiawi . Untuk kebanyakan logam hal ini justru akan
menyebabkan terjadinya korosi. Oleh karena itu cara ini pada prinsipnya hanya
cocok untuk logam yang menunjukkan pasifasi kimiawi. Selain itu komposisi
dari larutan korosifnya harus mendukung terjadinya pasifasi. Jadi perlindungan
anodic tidak dapat dipakai dalam lingkungan yang mengandung konsentrasi
anion dalam jumlah besar, seperti dalam larutan klorida.

B. Tegangan pelindung

Pelindungan katodik adalah metode yang sering diterapkan untuk


mengendalikan korosibesi yang dipendam dalam tanah, seperti pipa ledeng, pipa
pertamina, dan tanki penyimpanan BBM. Logam reaktif seperti magnesium
dihubungkan dengan pipa besi, Mg akan teroksidasi terlebih dahulu. Jika semua
logam Mg sudah menjadi oksida maka besi akan terkorosi. Perlindungan
katodik ditunjukkan pada gambar dibawah.

Daftar Pustaka

http://m10mechanicalengineering.blogspot.com/2013/11/macam-macam-bentuk-korosi.html
http://www.nafiun.com/2013/07/pengertian-korosi-penyebab-cara-pencegahan.html

Anda mungkin juga menyukai