Talasemia1 PDF
Talasemia1 PDF
DALAM KEHAMILAN
mengalami anemia. Dari hasil survei lokal dan kunjungan wawancara para ahli,
Pada talasemia defek genetik didasari terjadinya delesi total atau parsial gen
pengurangan atau tidak adanya mRNA bagi satu atau lebih rantai globin atau
merah di sumsum tulang dan perifer. Kemudian terjadi anemia berat yangakan
prenatal awal atau skrining ulang usia kehamilan 24-28 minggu.4 Kunci evaluasi
anemia adalah pada mekanisme yang mendasari dan proses patologi yang terjadi,
sehingga penyebab dari anemia perlu diketahui untuk menentukan diagnosis dan
pengobatan suportif seperti transfusi darah dan kelasi besi seumur hidup pada
beban psikologis juga menjadi hal yang harus ditanggung oleh pasien dan
serta kejadian kematian janin dalam rahim akibat hidrops fetalis. Untuk itu
dilakukan upaya dengan skrining talasemia terutama pada pasangan usia subur
pustaka yang berjudul Diagnosis dan Skrining Talasemia dalam Kehamilan ini
penanganan yang tepat dan mengurangi risiko lahirnya bayi dengan talasemia
mayor. Pada sari pustaka ini, akan dibahas lebih khusus tentang skrining dan
tidak adanya sama sekali sintesis satu atau lebih rantai globin yang merupakan
kecepatan sintesis atau kemampuan produksi satu atau lebih rantai globin α, β
ataupun rantai globin lainnya sehingga terjadi delesi total atau parsial gen globin
sintesis rantai globin normal menjadi kurang atau tidak ada, tapi ada juga mutasi
ditemukan di Asia Timur, Asia Tenggara, Cyprus, Yunani, Turki dan Sardinia7.
Pakistan, Asia Tenggara, Rusia Selatan dan Cina.8,9 Di Cyprus dan Yunani lebih
banyak varian β+ sedangkan di Asia Tenggara lebih banyak varian βo. Talasemia α
Dari hasil survei lokal dan kunjungan wawancara para ahli, WHO
orang. Sekitar 3% populasi dunia (150 juta orang) membawa gen talasemia β1.Di
diperkirakan jumlah pembawa sifat thalasemia sekitar 3-5% dari jumlah populasi.
(0,31%), Kep. Riau (0,3%), Nusa Tenggara Barat (0,26%), Papua Barat (0,22%)
2.3 Etiologi
resesif dimana semua perubahan genetik yang terjadi diturunkan dari ibu maupun
hasil kelainan mutasi pada gamet yang terjadi pada replikasi DNA. Pada replikasi
DNA dapat terjadi pergantian urutan asam basa dalam DNAdan perubahan kode
genetik akan diteruskan pada penurunan gen berikutnya. Mutasi ini dapat
dapat pula terjadi pada kesalahan berpasangan kromosom pada proses meiosis
over pada kesalahan berpasangan itu, sebagai hasil akhir peristiwa tadi akan
ditemukan adalah delesi 619 bp pada ujung akhir 3’ gen globin β, pada
populasi Sind dan Gujarat di Pakistan dan India. Bentuk homozigot delesi ini
2. Non delesi, terjadi transkripsi, prosesing dan translasi, berupa mutasi titik:
Region promoter
introns.
1. Delesi, mencakup satu gen (-α) atau kedua (--) gen globin α. Pada talasemia -
α°, terdapat 14 delesi yang mengenai gen α, sehingga produksi rantai α hilang
sama sekali dari kromosom abnormal. Bentuk umum –α+ yang paling umum
(-α3,7 dan -α4,2) mencakup delesi satu atau duplikasi gen globin α lainnya.
2. Non delesi, kedua haplotip gen α utuh (αα).ekspresi gen –α2 lebih kuat 2-3
kali dari ekspresi gen –α1 sehingga sebagian besar mutasi non delesi
subunit tersusun atas satu molekul globin dan satu molekul heme. Sesuai dengan
rangkaian hematopoisis yang dimulai dari yolk sac, limpa, hati dan sumsum
Terdapat 2 gugus gen globin yaitu gugus gen globin α pada kromosom 16
dan gugus gen globin β pada kromosom 11.1,3,5,6,10 Gugus gen globin α yang
normal terdiri dari satu gen globin δ (zeta) dan 2 gen globin α (alpha) pada
masing-masing kromosom 16. Gen globin zeta aktif selama kehidupan embrional
dan gen globin alpha aktif sejak kehidupan fetal dan seterusnya. Gugus gen globin
β terdiri atas gen globin ε(epsilon), γ (gamma), δ (delta) dan β (beta) pada masing-
masing kromosom 11. Gen globin epsilon aktif selama kehidupan embrional, dan
gen globin sisanya aktif sejak kehidupan fetal dan seterusnya, dengan gen globin
gamma lebih aktif pada kehidupan fetal dibandingkan beta. Sejak masa embrio,
janin, anak dan dewasa sel darah merah mempunyai 6 hemoglobin antara lain:
1. Hemoglobin embrional : Gower 1 (δ2ε2), Gower 2 (α2ε2), Portland (δ2γ2)
Selama masa gestasi 2 minggu pertama, eritroblas primitif dalam yolk sac
membentuk rantai globin epsilon dan zeta yang akan membentuk hemoglobin
zeta; rantai gamma mengganti rantai epsilon di yolk sac, yang akan membentuk
gestasi 4-8 minggu adalah Hb Gower 1 dan Gower 2 yaitu kira-kira 75% dan
merupakan hemoglobin yang disintesis di yolk sac tetapi akan menghilang pada
masa gestasi 3 bulan.Migrasi pluripoten stem cell dari yolk sac ke hati diikuti
dengan sintesis hemoglobin fetal dan awal sintesis rantai β. Setelah masa gestasi 8
minggu HbF paling dominan dan setelah janin berusia 6 bulan merupakan 90%
dari keseluruhan hemoglobin kemudian berkurang bertahap dan pada saat lahir
ditemukan kira-kira 70% HbF. Sintesis HbF menurun secara cepat setelah bayi
Pada masa embrio telah dapat dideteksi HbA karena telah terjadi perubahan
sintesis rantai γ menjadi β dan selanjutnya globin β meningkat pada masa gestasi
6 bulan ditemukan 5-10% HbA, pada waktu lahir mencapai 30% dan pada usia 6-
12 bulan sudah memperlihatkan gambaran hemoglobin dewasa.Hemoglobin
dewasa minor (HbA2) ditemukan kira-kira 1% pada saat lahir dan pada usia 12
bulan mencapai 2-3,4%, dengan rasio normal antara HbAdan HbA2 adalah
diferensiasi sel induk eritroid, sel stem pluripoten, gen dan reseptor yang
Pada talasemia homozigot sintesis rantai menurun atau tidak ada sintesis
sama sekali.1,3,5 Ketidakseimbangan sintesis rantai alpha atau rantai non alpha,
cacat yang diturunkan. Untuk menderita penyakit ini, seseorang harus memiliki 2
gen dari kedua orang tuanya. Jika hanya 1 gen yang diturunkan maka orang
globin kurang lebih separuh dari nilai normalnya. Pada talasemia β homozigot,
sintesis β globin dapat mencapai nol. Karena adanya defisiensi yang berat pada
rantai β, sintesis Hb A total menurun dengan sangat jelas atau bahkan tidak ada,
beberapa perbedaan utama akibat delesi atau mutasi rantai globin α. Hilangnya
homozigot (-α/-α) atau 1aα heterozigot (αα/--) memberi fenotif seperti talasemia β
carrier. Kehilangan 3 dari 4 gen globin memberi fenotip dengan berat gejala
penyakit menengah disebut HbH disease. Sedangkan talasemia α° homozigot (--
2.5 KlasifikasiTalasemia
Berdasarkan keadaan klinis talasemia dibedakan menjadi:3,6
dari salah satu orang tua sehingga bersifat heterozigot. Klinis dapat tanpa
gejala atau disertai anemia mikrositik ringan yang tidak memerlukan transfusi
darah.
Menunjukkan fenotif klinis di antara talasemia mayor dan minor. Pasien dapat
mengalami splenomegali, dan kadar hemoglobin stabil pada 60-90 g/dL tanpa
transfusi.
sintesis rantai γ dan rantai β. Pada saat lahir anak normal, namun saat usia 6-
darah teratur.
dibedakan menjadi:
bentuk 2 gen globin α hilang dari kromosom yang sama (cis). Pada keadaan
homozigot keempat gen hilang sehingga tidak ada rantai yang terbentuk,
sehingga fetus tidak dapat mensintesis HbF normal atau hemoglobin dewasa
lainnya dan terjadilah kegagalan jantung janin, hidrops fetalis hingga kematian
janin. Pada ibu dengan janin yang mengalami kelainan, berisiko terhadap
yang disebut mirror syndrome ini ditandai edema hingga edema paru,
genetik dilakukan bukan hanya untuk beratnya penyakit dan tidak adanya
terapi yang efektif, tetapi perlu juga dijelaskan untuk menghindari komplikasi
adekuat, pasien dapat tumbuh dan kembang dengan normal tanpa kelainan
klinis. Komplikasi dapat muncul pada akhir dekade pertama sebagai akibat
dari penumpukan zat besi akibat transfusi berulang. Penumpukan zat besi ini
dapat diatasi dengan pemberian kelasi besi. Di akhir dekade ke-2 kehidupan,
komplikasi pada jantung mulai muncul dan kematian dapat terjadi akibat
rantai δ dan β. Hal yang sama terjadi pada talasemia γδ dan talasemia αβ.
seperti talasemia β/HbE yaitu kelainan yang diwarisi dari salah satu orang tua
2.6 DiagnosisTalasemia
Diagnosis talasemia dibuat berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang14.
Riwayat Penyakit
Ras, riwayat keluarga, usia awal terkena penyakit dan pertumbuhan
Pemeriksaan Fisik
Pucat, ikterus, splenomegali, deformitas skeletal dan pigmentasi
Pada wanita hamil, dari anamnesis dapat ditanyakan adanya gejala anemia
seperti pusing, lemah, mudah lelah, hingga sinkop. Ada atautidaknya riwayat
usia >18-67 tahun (dapat terjadi pada usia 2-8 tahun). Pada beberapa wanita
gejala anemia akan bertambah berat karena ekspansi volume plasma yang disertai
apakah sejak sebelum atau setelah kehamilan, karena stress fisiologis kehamilan
Gambaran hematologi
Talasemia Gambaran Klinis
Kadar Hb HbA2 HbF Hb lain
Homozigot
80% Hb Barts, sisanya
Hb H dan H
Talasemia α ↓↓↓↓ 0 0 Portland, Hidrops fetalis
beberapa Hb
A
Anemia Cooley
Talasemia β +
↓↓↓ bervariasi ↑↑ Beberapa Hb A sedang
berat
Anemia Cooley
↓↓↓↓
Talasemia β° bervariasi ↑↑↑ Hb A (-)
berat
Talasemia
Talasemia εβ° ↓↓ 0 100% Hb A (-)
intermedia
Heterozigot
talasemiaα karier 1-2% Hb Barts pada
N N N N
tersembunyi tali pusat
5% Hb Barts pada
talasemia α trait ↓ N N sangat ringan
tali pusat
4-30% Hb H pada
dewasa,
Talasemia
Penyakit Hb H ↓↓ N N 25% Hb
Intermedia
Barts pada
tali pusat
Talasemia β +
↓ - ↓↓ ↑ ↑ tidak ada ringan
Talasemia β° ↓ - ↓↓ ↓ ↓↓↓ tidak ada ringan
talasemia adalah :
a. Darah rutin
lebih baik daripada hanya MCV saja atau MCH saja.14 Anemia hipokromik
peningkatan jumlah lekosit dan ditemukan pula peningkatan dari sel PMN.
d. Feritin, Serum Iron (SI) dan Total Iron Binding Capacity (TIBC)
terjadi karena defisiensi besi. Pada anemia defisiensi besi SI akan menurun,
sedangkan TIBC akan meningkat. HbA2 yang rendah dapat ditemukan pada
Kadar bilirubin tak terkonjugasi akan meningkat sampai 2-4 mg%. bila
hepatitis, obstruksi batu empedu dan cholangitis. Serum SGOT dan SGPT
kerusakan ini akan berakibat juga terjadi kelainan dalam faktor pembekuan
darah.
2. Pemeriksaan sumsum tulang
Pada sumsum tulang akan tampak suatu proses eritropoesis yang sangat
aktif sekali. Ratio rata-rata antara myeloid dan eritroid adalah 0,8 sedangkan
3. Pemeriksaan rontgen
Ada hubungan erat antara metabolisme tulang dan eritropoesis. Bila tidak
berkala.
Gambar 2.6 Gambar Rontgen Kepala “Hair on end” dan Penipisan Korteks
pada Tulang Panjang6
Apabila tranfusi tidak optimal terjadi ekspansi rongga sumsum dan
end” yaitu menyerupai rambut berdiri potongan pendek pada anak besar.6
ditujukan pada penderita talasemia saja, namun juga pada orang tua, dan
saudara sekandung jika ada. Pemeriksaan ini untuk melihat jenis hemoglobin
Hemoglobin non patologis memiliki 97% HbA, 2,5% HbA2 dan <1%
false negatif dapat disebabkan delesi concurent pada gen α atau δ atau
8. Gel electrophoresis19
kelompok yang pola migrasinya sama seperti elektroforesis basa tapi dengan
yang paling sensitif dan spesifik dalam teknik pembacaan mutasi dan dapat
9. Mass spectrometry
laboratorium bayi baru lahir dan analisis yang lebih otomatis. Tetesan darah
dalam pemeriksaan.
Tabel 2.7 Ringkasan metode molekuler utama yang digunakan dalam analisa
hemoglobin18
Metode Aplikasi Keterbatasan
Gap-PCR deteksi delesi yang sering hanya mendeteksi delesi
pada gen globin α spesifik yang
dan/atau β ditargetkan pada
pemeriksaan
MLPA deteksi delesi dan tidak mendeteksi titik
duplikasi yang pasti, varian yang
sering maupun mirip mungkin
jarang pada kedua tidak dapat
gen globin α dan dibedakan.
β
Dot blot/allele-specific deteksi titik target mutasi hanya mendeteksi varian
oligonucleotide spesifik yang
(ASO) ditargetkan dalam
pemeriksaan
Allele-specific deteksi titik target mutasi hanya mendeteksi varian
PCR/ARMS spesifik yang
ditargetkan dalam
pemeriksaan
High-resolution melting deteksi titik mutasi dan varian baru dapat
(HRM) insersi maupun mengacaukan
delesi kecil hasil, sequencing
lanjutan mungkin
diperlukan
Denaturing gradient gel deteksi titik mutasi dan Lebih cocok sebagai
electrophoresis insersi maupun skrining dari pada
(DGGE) delesi kecil identifikasi varian
pasti
Denaturing high deteksi titik mutasi dan Lebih cocok sebagai
perfomance insersi maupun skrining dari pada
liquid delesi kecil identifikasi varian
chromatography pasti
(dHPLC)
Single stand deteksi titik mutasi dan Lebih cocok sebagai
confirmation insersi maupun skrining dari pada
polymorphism delesi kecil identifikasi varian
(SSCP) pasti
Sequencing deteksi titik mutasi dan Tidak cocok untuk
insersi maupun deteksi delesi
delesi kecil, yang banyak
termasuk varian
baru, penting
untuk identifikasi
pasti, varian yang
dideteksi metode
skrining
disebabkan oleh karena kemiripan gejala yang ditimbulkan dan gambaran eritrosit
gambaran apusan darah tepi mikrositik hipokrom dan gejala-gejala anemia, yang
membedakan dengan talasemia adalah kadar besi dalam darah tinggi, kadar TIBC
(Total Iron Binding Capacity) normal atau meningkat sedangkan pada talasemia
kadar besi dan TIBC normal.Dapat juga dibandingkan dengan anemia defisiensi
G6PD, dimana enzim ini bekerja untuk mencegah kerusakan eritrosit akibat
harus tetap terjaga ≥ 10 g/dl pada talasemia β mayor. Observasi pasien dilakukan
terhadap fungsi jantung dan USG serial untuk mengetahui kesejahteraan janin4,13.
mesilat (Desferal) yang diberikan perinfus subkutan selama 12 jam 5-7 hari
seminggu. Bila terapi dilanjutkan saat kehamilan berisiko kelainan tulang pada
kehamilan tidak dilakukan terapi kelasi besi terutama pada trimester pertama12.
sebagai berikut2:
stigmatisasi terhadap karier atau pasien dan berlanjut pada adanya diskriminasi
penanganan satu orang pasien selama setahun. Jika penanganan seorang pasien
sekitar 300 juta rupiah maka biaya tersebut setara dengan biaya pemeriksaan
skrining karena dengan begitu mereka justru terhindar dari pembiayaan yang lebih
besar. Informasi dan pemahaman yang baik dan benar tentang talasemia pada
pihak asuransi tentunya harus diberikan dalam program pencegahan ini, sehingga
Dalam hal etikolegal dan agama, masalah tindak lanjut hasil diagnosis
yang intensif dengan pakar hukum, pakar etik dan rohaniawan dari berbagai
terdeteksi sejak usia dini kehamilan baik yang mengancam nyawa ibu dan/atau
janin yang menderita penyakit genetik berat dan/atau cacat bawaan maupun yang
kandungan.2
tindakan yang dilakukan oleh konselor yang kompeten dan berwenang. Namun
dilakukan pada usia kurang dari 6 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir
dan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan
kewenangan serta memiliki sertifikat yang ditetapkan oleh menteri dengan seizin
ibu hamil dan suami yang bersangkutan.Batas penentuan usia kehamilan kurang
reproduksi berikutnya.6, 19
Pada kehamilan, skrining utama ditujukan pada ibu hamil saat pertama kali
kunjungan. Jika ibu merupakan pengidap atau karier talasemia, maka skrining
kemudian dilanjutkan pada ayah janin dengan teknik yang sama. Jika ayah
janin normal maka skrining janin (pranatal diagnosis) tidak disarankan.Jika
melakukan konseling genetik dan jika diperlukan skrining pada janin (pranatal
diagnosis).
level II dan level diatasnya, yaitu setelah diagnosis talasemia dapat ditegakkan.
skrining serta tanda persetujuan dari calon yang akan dilakukan skrining.18
Hasil skrining tiap individu berupa data laboratorium dan keadaan klinisnya yang
melalui Rumah Sakit Pendidikan setempat. Individu yang mengidap gen talasemia
Alur diagnostik dapat dimulai dengan pemeriksaan nilai MCV dan MCH
menghasilkan kadar HbA2, HbF dan Hb varian. Pada pasien defisiensi besi
dengan mikrositik hipokrom disertai kadar feritin < 12,0 μg/dL atau saturasi
transferin < 5% perlu diberikan terapi suplementasi besi. Bila pada pemeriksaan
kadar hemoglobin setelah 2 minggu menunjukkan peningkatan, terapi besi
MCV kurang dari 80 fL dan MCH kurang dari 27 pg. Individu yang memiliki
nilai MCV < 80 fL, MCH < 27 pg dengan Hb normal dicurigai sebagai talasemia,
Pada individu yang memiliki nilai MCV < 80 fL, MCH < 27 pg dengan Hb rendah
tanpa adanya tanda infeksi/radang dan tampilan klinis baik, harus dipastikan
suplementasi zat besi selama 2 minggu. Bila kadar Hb meningkat kurang lebih 1
g/dL maka dianggap anemia defisiensi besi dan diterapi sesuai protokol terapi
anemia defisiensi besi. Bila anemia defisiensi besi dapat disingkirkan namun Hb
sebagai berikut:
1. Hb Bart’s hidrops fetalis, talasemia α homozigot (--/--)
2. Talasemia β homozigot
Pada praktik obstetrik pencegahan ini dilakukan dengan skrining pasangan yang
a. Chorionic Villus Sampling (CVS) teknik ini dapat dilakukan pada usia
kemudian diambil sedikit dengan forcep biopsy atau syringe berisi media
steril. Korion ini berasal dari zigot sehingga dianggap mewakili sel fetus.
Setelah dibersihkan dari darah dan desidua ibu kemudian dilakukan tes
kematian janin.
Ekstraksi dan analisa DNA kemudian dapat dilakukan dari amniosit ini.
minggu. Dengan panduan USG dicari tali pusat kemudian diambil 1-2 ml
kematian janin.
3. Konseling
BAB III
RINGKASAN
kecepatan sintesis atau kemampuan produksi satu atau lebih rantai globin α atau
β ataupun rantai globin lainnya sehingga terjadi delesi total atau parsial gen globin
dan jenis talasemia merupakan hasil kelainan mutasi pada gamet yang terjadi pada
dari kedua orang tuanya. Jika hanya 1 gen yang diturunkanmaka orang tersebut
dan β.
Indonesia yaitu dilakukan pemeriksaan MCV dan MCH digunakan untuk uji
saring awal. Dengan nilai batas (cut-off) yang digunakan untuk uji saring awal
adalah MCV< 80 fL dan MCH < 27 pg. Pemeriksaan feritin digunakan untuk
otomatis memberikan nilai diagnostik yang akurat dengan angka spesifisitas dan
sensitivitas yang tinggi.Bila tidak ada metode otomatis maka dapat digunakan
manusia.
dari sisi pasien talasemia akan menyebabkan tumbuh kembang tidak optimal.
ibu hamil pada saat kunjungan pertama. Skrining prakonsepsi dilakukan terhadap
pasangan yang sudah menikah dan berencana mempunyai anak. Skrining pranikah
penyakit dalam (usia> 18 tahun), spesialis anak (usia ≤ 18 tahun) atau spesialis