Anda di halaman 1dari 131

ii iii

INOVASI INOVASI
PELINDUNG
Susi Pudjiastuti
Menteri Kelautan dan Perikanan

TEKNOLOGI PENGARAH

TEKNOLOGI
Slamet Soebjakto

AKUAKULTUR
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya
PENANGGUNG JAWAB
Tri Haryanto

AKUAKULTUR
Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya
EDITOR
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal Setiadi Heri Surono
2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling
singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana pen- Kabag Humas DJPB
jara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) .
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum PENYUSUN
suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkai t sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp Rokhmat M. Rofiq
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) .
3. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial PENDUKUNG
suatu Program Komputer dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Rudi Hartono
Ris Dewi Novita
CETAKAN
I-April 2016
Diterbitkan oleh:
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Gedung Mina Bahari IV Lantai 5, 6, 7, dan 8 Gedung Mina Bahari IV Lantai 5, 6, 7, dan 8 Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta Pusat 10110
Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta Pusat 10110
www.djpb.kkp.go.id
D i tengah ketatnya persaingan di
segala bidang dewasa ini, selu-
rektorat Jenderal Perikanan Budidaya
(DJPB) Kementerian Kelautan dan Per-
KATA
ruh sektor dituntut untuk bekerja keras
dan berinovasi. Tuntutan kerja keras dan
ikanan (KKP) menjadi salah satu pilar
penting dalam mencapai target produksi
PENGANTAR
inovasi ini juga otomatis berlaku pada akuakultur yang ramah lingkungan. Du-
pembangunan di sektor perikanan, ter- kungan teknologi ini juga sangat signifi-
masuk di dalamnya sub sektor perikanan kan dalam upaya mewujudkan program
budidaya. Apalagi, pada tahun 2016 ini kemandirian pembudidaya ikan yang kini
dan pada di tahun-tahun berikutnya, peri- menjadi perhatian serius pemerintah.
kanan budidaya memiliki target yang cu-
Karena itulah, inovasi teknologi yang
kup tinggi, baik yang menyangkut upaya
dikembangkan oleh 15 Unit Pelaksana
meningkatkan produksi maupun ikhtiar
Teknis (UPT) di bawah naungan DJPB
mewujudkan kesejahteraan bagi masya-
KKP menjadi sangat relevan untuk di-
rakat pembudidaya ikan.
apresiasi sekaligus diterapkan secara
Sepanjang 2016 ini, target produksi masif dalam proses budidaya perikanan.
perikanan budidaya mencapai 19, 46 juta Lebih-lebih ke-15 UPT yang tersebar di
ton, dengan rincian 8,35 juta ton ikan dan berbagai daerah di Indonesia ini juga
11,11 juta ton rumput laut. Khusus untuk turut memberi bimbingan serta pendam-
ikan hias, target produksinya menembus pingan kepada para pembudidaya di elementer, substansi dari buku ini sangat
1,9 miliar ekor. Sementara Nilai Tukar wilayah kerja masing-masing. Dengan layak untuk dibaca oleh seluruh pemang-
Pembudidaya Ikan (NTPi) sebagai salah demikian paket inovasi teknologi yang ku kepentingan di bidang perikanan bu-
satu indikator kesejahteraan pembudi- dihasilkan oleh 15 UPT ini pun bakal kian didaya, baik di Indonesia maupun dunia
daya dipatok pada angka 102,25. Ikhtiar mudah diserap oleh pembudidaya ikan. internasional. Selamat Membaca!
mencapai berbagai target tersebut tentu
Buku bertajuk Inovasi Teknologi Aku-
saja butuh program dan kebijakan tepat
akultur ini pada dasarnya adalah potret
sasaran yang disertai kerja keras serta Jakarta, 1 April 2016
elementer dari kerja keras 15 UPT di
inovasi dari seluruh pemangku kepen-
bawah DJPB KKP untuk menghasilkan Dr. Ir. Slamet Soebjakto, M.Si
tingan (stakeholder) perikanan budidaya.
inovasi dan teknologi terapan yang di-
Inovasi dan pengembangan tekno- butuhkan oleh pelaku usaha budidaya Direktur Jenderal
logi yang selama ini dilakukan oleh Di- perikanan di Tanah Air. Kendati bersifat Perikanan Budidaya

vi Kata Pengantar
vii
KATA PENGANTAR~VII BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU TAKALAR ................................................124
DAFTAR ISI~VIII Pembenihan Kepiting Bakau~126
PENDAHULUAN~2 Pembenihan Rajungan~133
DAFTAR ISI BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUKABUMI ...................................6 Pembibitan Gracilaria Laut~142
Pemuliaan Ikan Mas MANTAP~9 BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA LAUT LAMPUNG...........................................148
Seleksi Udang Galah SIRATU~14 Aklimatisasi Bibit Rumput Laut Hasil Kultur Jaringan~150
Inovasi Budidaya Sistem UGAKODI~21 Teknologi Pembenihan dan Pembesaran Ikan Cobia~156
Pakan Mandiri Berbahan Baku Eceng Gondok~24
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT BATAM ..............................................................162
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR JAMBI .......................................................28
Pembenihan Bawal Bintang~164
Pelestarian Ikan Lokal Gurame Batanghari~30 Pembenihan Kakap Putih~170
Teknologi Budidaya Pakan Alami Moina Sp~39
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT LOMBOK ..........................................................176
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR MANDIANGIN ...........................................44
Pendederan Tiram Mutiara~178
Pembenihan dan Pembesaran Ikan Lokal Gabus Haruan~46 Pembibitan Rumput Laut Kotoni~183
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR TATELU.....................................................54 BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT AMBON .............................................................188
Teknologi Budidaya Lele Sistem Bioflok~56 Pembenihan Clownfish Hybrid Varian Black Photon~190
Inovasi Pakan Mandiri Dengan Mesin Briket~65 Budidaya Udang Vaname di Keramba Jaring Apung~198
BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA........................................68 LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG ......................202
Domestikasi dan Seleksi Induk Udang Windu~70 Pengujian Mutu dan Keamanan Obat Ikan~204
Penggelondongan Nila Salina Dengan Enzim~75 Ekstrak Daun Sirih Untuk Pengendalian Penyakit ~208
Katalisator Enzimatik Pada Pakan Ikan Bandeng~80 Smart Kit Nitrit~212
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU UJUNG BATEE ..........................................88 Smart Kit Antibody~214
Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Laboratorium~216
Pakan Ikan Dengan Menggunakan Azolla Microphylla~91
Pentokolan Udang Windu Dalam Klaster Budidaya~94 BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA KARAWANG ............218
Penetasan Telur Ikan Nila Air Payau Sistem Corong~101 Pengembangan Budidaya Ikan Sidat~220
Aplikasi Serbuk Arang Aktif Pada Pakan Ikan~104 Pembenihan, Pendederan dan Pembesaran Ikan Patin~228
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU SITUBONDO ............................................110 Teknologi Pembenihan dan Pembesaran Ikan Nila~235
Diseminasi Udang Vaname Semi Intensif~112 BALAI PRODUKSI INDUK UDANG UNGGUL DAN KEKERANGAN KARANGASEM ..240
Teknologi Kerapu Hibryd Cantang~119 Budidaya Kerang Abalone dengan Sistem Drum Bawah Air (SIDRUBA)~242

viii Daftar IsI


ix
ri, mulai dari pelaksana teknis di bidang
perikanan air tawar, budidaya perikanan
air payau, perikanan air laut, pengem-
PENDAHULUAN bangan kekerangan, kesehatan ikan
hingga layanan usaha. Salah satu tugas

U nit Pelaksana Teknis (UPT) di ba- pokok dari belasan lembaga pelaksana
wah naungan Direktorat Jenderal teknis tersebut adalah melakukan inova-
Perikanan Budidaya (DJPB) Kemen- si dan rekayasa teknologi perikanan bu-
terian Kelautan dan Perikanan (KKP) didaya untuk kemudian diterapkan dalam
terus bekerja keras untuk menciptakan proses produksi.
inovasi teknologi yang diperlukan untuk UPT bidang pengembangan budi-
pengembangan akuakultur di Indonesia. daya ikan air tawar terdiri dari 4 balai,
Pengembangan inovasi teknologi terse- yaitu Balai Besar Perikanan Budidaya
but mencakup hampir seluruh bidang Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi di Jawa
perikanan budidaya di tingkat hulu, mulai Barat, Balai Perikanan Budidaya Air Ta-
dari inovasi yang terkait dengan budida- war (BPBAT) Jambi di Sumatera, BPBAT balai lain untuk mendukung peningkat- Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam
ya di air tawar, air payau, air laut, perbe- Mandiangin di Kalimantan Selatan, dan an produksi yang berkualitas dan ramah di Kepulauan Riau, BPBL Lombok di
nihan, pakan, kawasan budidaya hingga BBAT Tatelu di Sulawesi Utara. BBPBAT lingkungan. Nusa Tenggara Barat, dan BPBL Ambon
kesehatan ikan dan lingkungan. Sukabumi sebagai balai besar merupa- di Maluku.
kan UPT utama dalam pengembangan Sedangkan untuk pengembangan
DJPB KKP menaungi 15 UPT yang perikanan budidaya air payau, terda- Adapun tiga UPT pendukung uta-
tersebar di seluruh Indonesia. Ke-15 inovasi teknologi budidaya ikan air tawar
yang bekerja secara sinergis dengan pat Balai Besar Perikanan Budidaya ma lainnya adalah Loka Pemeriksaan
UPT ini terbagi dalam beberapa katego- Air Payau Jepara (BBPBAP) Jepara di Penyakit Ikan dan Lingkungan (LP2IL)
Jawa Tengah selaku balai utama, Balai Serang di Banten, Balai Layanan Usaha
Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Produksi Perikanan Budidaya (BLUP2B)
Ujung Batee di Nanggroe Aceh Darussa- Karawang di Jawa Barat, dan Balai Pro-
lam, BPBAP Situbondo di Jawa Timur, duksi Induk Udang Unggul dan Keke-
dan BPBAP Takalar di Sulawesi Selatan. rangan (BPIU2K) Karangasem di Bali.
Sementara untuk budidaya laut, ada Ba-
Ke-15 UPT tersebut telah meng-
lai Besar Perikanan Budidaya Laut (BB-
hasilkan begitu banyak paket teknologi
PBL) Lampung di Pulau Sumatera, Balai

2 PenDahuluan
3
terapan yang inovatif. Di BBPBAT Suka- vasi budidaya sistem UGAKODI (udang Moina sp. Seperti tidak mau kalah dalam Paket teknologi perikanan budida- Produk inovasi lainnya yang cukup
bumi, misalnya, sejumlah paket teknologi galah, koi bersama padi), dan teknologi urusan riset untuk melestarikan ikan lo- ya air payau juga datang dari BPBAP membanggakan datang dari LP2IL Se-
budidaya ikan air tawar sudah diterapkan pakan mandiri berbahan baku eceng kal, BPBAT Mandiangin di Kalimantan Situbondo. Balai ini telah berhasil me- rang, Banten, dimana institusi tersebut
oleh para pelaku usaha perikanan di se- gondok. Selatan juga mengembangkan pembe- nguasai tekologi udang vaname secara telah berhasil merilis beberapa paket
luruh Indonesia. Untuk menyebut inovasi nihan dan pembesaran ikan lokal Gabus semi intensif dan teknologi kerapu hibryd teknologi, antara lain terkait pengujian
BPBAT Jambi juga menyumbang
yang dihasilkan balai besar untuk budi- Haruan. Begitu pula BPBAT Tatelu di Su- cantang yang telah diterapkan oleh para mutu dan keamanan obat ikan, ekstrak
hasil penelitian penting dalam pengem-
daya ikan air tawar ini di antaranya ada- lawesi Utara yang getol mengembang- pembudidaya ikan di berbagai wilayah. daun sirih untuk pengendalian penyakit,
bangan perikanan budidaya khususnya
lah pemuliaan ikan mas MANTAP (Maja- kan teknologi budidaya, di antaranya Adapun beberapa teknologi pembenih- produksi Smart Kit Nitrit, Smart Kit Anti-
untuk air tawar. Di antaranya adalah
laya yang Tahan Penyakit), hasil seleksi adalah lele sistem bioflok dan inovasi an yang telah dirilis oleh BPBAP Taka- body, serta aplikasi Sistem Informasi Ma-
pelestarian ikan lokal gurame Batang-
udang galah SIRATU (udang galah hasil pakan mandiri dengan mesin briket. lar adalah pembenihan kepiting bakau, najemen Laboratorium (SIMLAB).
hari dan teknologi budidaya pakan alami
Seleksi Individu di Pelabuhan Ratu), ino- pembenihan rajungan, dan pembibitan
Kalau berbicara inovasi teknologi di BLUP2B Karawang di Jawa Ba-
gracilaria laut.
bidang perikanan budidaya air payau, rat telah diakui dalam pengembangan
BBPBAP Jepara adalah yang paling me- Lalu, di bidang marikultur atau bu- produksi berbagai jenis ikan yang sarat
nonjol. Di antara paket teknologi yang didaya ikan laut, BBPBL Lampung telah dengan sentuhan teknologi terkini. Pe-
dirilis oleh balai besar ini adalah domes- merilis banyak paket teknologi, di an- ngembangan budidaya ikan sidat, tek-
tikasi dan seleksi induk udang windu, taranya aklimatisasi bibit rumput laut ha- nologi budidaya ikan patin, serta inovasi
penggelondongan nila salina dengan en- sil kultur jaringan maupun pembenihan dalam budidaya ikan nila adalah tiga di
zim, dan katalisator enzimatik pada pa- dan pembesaran ikan cobia. Demikian antara sejumlah paket teknologi akua-
kan ikan bandeng. Pengembangan tek- halnya dengan BPBL Batam yang memi- kultur yang dikuasai balai ini. Kemudian,
nologi tersebut telah banyak diterapkan liki andalan teknologi pembenihan bawal BPIU2K Karangasem di Bali juga memi-
oleh para petambak di berbagai daerah. bintang dan pembenihan kakap putih. liki sejumlah teknologi unggulan, salah
Kemudian, dari ujung barat Indonesia, Masih terkait marikultur, BPBL Lombok satunya adalah paket budidaya kerang
BPBAP Ujung Batee di Aceh antara lain berhasil melakukan inovasi pendederan abalone dengan Sistem Drum Bawah Air
menghasilkan teknologi pakan ikan de- tiram mutiara dan pembibitan rumput (SIDRUBA). (sovereignty), keberlanjutan (sustaina-
ngan menggunakan Azolla Microphylla, laut kotoni hasil kultur jaringan. Yang la- bility), dan kesejahteraan (prosperity).
Pada dasarnya, kerja keras me-
pentokolan udang windu dalam klaster innya, BPBL Ambon kini memiliki tekno- Riset dan inovasi teknologi tersebut juga
ngembangkan inovasi teknologi yang
budidaya, penetasan telur ikan nila air logi pembenihan clownfish hybrid varian turut mendorong terciptanya pemba-
dilakukan 15 UPT di bawah naungan
payau sistem corong dan aplikasi serbuk black photon yang merupakan andalan ngunan perikanan budidaya yang mandi-
DJPB ini sejalan serta berkaitan dengan
arang aktif pada pakan ikan. di antara beberapa inovasi yang telah ri, berdaya saing, bermutu tinggi, aman
tiga pilar Kementerian Kelautan dan Per-
dijalankan. dikonsumsi, dan ramah lingkungan.
ikanan (KKP) yang terdiri dari kedaulatan

4 PenDahuluan
5
InOVasI teKnOlOgI
• PEMULIAAN IKAN MAS
MANTAP
• SELEKSI UDANG GALAH
SIRATU
• INOVASI BUDIDAYA
SISTEM UGAKODI
BalaI Besar PerIKanan • PAKAN MANDIRI
BuDIDaYa aIr taWar BERBAHAN BAKU ECENG
GONDOK
suKaBuMI

Alamat BBPBAT Sukabumi:


Jl. Salabintana No. 17 Sukabumi, Provinsi Jawa Barat 43114
PEMULIAAN
Ikan mas (Cyprinus Carpio) merupakan
spesies ikan air tawar yang sudah lama
dibudidayakan dan terdomestikasi de- IKAN MAS MANTAP
ngan baik. Pembudidayaan ikan mas di
Indonesia sempat mengalami penurunan KEGIATAN PEMULIAAN
drastis akibat serangan penyakit khusus- BBPBAT Sukabumi telah melaku-
nya Koi Herpes Virus (KHV) dan bakteri kan sejumlah riset yang memiliki sasar-
Aeromonas hydrophila. Wabah penyakit an untuk menghasilkan induk ikan mas
tersebut pada gilirannya makin menam- Majalaya yang membawa marka Cyca-
bah rendahnya ketersediaan induk dan -DAB1*05. Seteleh dirilis, induk ikan
benih ikan mas yang ada di masyarakat, mas ini dapat disebarkan ke Balai Benih
baik secara kualitas maupun kuantitas. Ikan (BBI) dan Unit Pembenihan Rakyat
(UPR) untuk menghasilkan benih ikan
Upaya pemulihan kondisi ini terus mas tahan infeksi KHV dan Aeromonas
dilakukan berbagai pihak, terutama oleh hydrophila.
lembaga pemerintah. Balai Besar Per-
ikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Kegiatan pemuliaan ini sudah dilak-
Sukabumi pun turut terlibat aktif mela- sanakan sejak Desember 2009 hingga
lui upaya meningkatkan ketahanan tu- September 2014 di beberapa lokasi.
buh induk dan benih ikan mas melalui Pemeliharaan induk founder (F0), pemi-
pemberian imunostimulan dan vitamin jahan, pendederan dan pembesaran ikan
C, seleksi menggunakan marka Cyca- mas Majalaya turunan I (F1) dan II (F2)
-DABI*05 untuk ketahanan terhadap dilakukan di kolam air tenang di BBPBAT
penyakit bakterial, memperbaiki kualitas Sukabumi. Sementara pembesaran ikan
lingkungan pemeliharaan serta terus mas Majalaya turunan III (F3) dilakukan
mencari teknik pemeliharaan yang mam- di kolam air deras yang berlokasi di Cisa-
pu mengeliminasi serangan berbagai pe- at, Kabupaten Sukabumi.
nyakit tersebut. Uji lapang dan kegiatan pembesaran
ikan mas Majalaya F3, juga dilakukan
Karamba Jaring Apung (KJA) Cirata, Ka-
bupaten Cianjur. Identifikasi keberadaan

8 BalaI Besar PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar suKaBuMI PeMulIaan IKan Mas MantaP
9
marka Cyca-DAB1*05 dilakukan di Labo- Telur yang telah dibuahi disebar merata Produksi calon induk Majalaya F3 kukan mengikuti protokol nomor 01 ikan
ratorium Genetika BBPBAT Sukabumi. pada kakaban yang dipasang di atas dilakukan dengan memijahkan secara mas tentang karakterisasi alel Cyca-DAB
Sedangkan uji tantang dilakukan di ru- permukaan air kolam. Benih dipelihara massal 90 ekor induk betina F2 MHC⁺ 1*05 pada ikan mas. Sementara prose-
ang karantina Laboratorium Kesehatan hingga mencapai ukuran calon induk dengan 190 ekor jantan F2 MHC⁺. Meng- dur uji tantang bakteri Aeromonas hy-
Ikan BBPBAT Sukabumi. Kajian awal ter- dengan mengacu pada protokol Pu- ingat banyaknya jumlah induk yang drophila dilakukan sesuai protokol nomor
hadap induk-induk ikan mas yang mem- sat Pengembangan Ikan Mas Nasional digunakan, maka pemijahan dilakukan 02 ikan mas tentang uji tantang ikan mas
bawa marka Cyca-DAB1*05 dilakukan (PPIMN) tahun 2012 nomor 09 tentang dengan metode semi-induced breeding. dengan Aeromonas hydrophila.
pada tahun 2009 dan diperoleh generasi perbanyakan calon induk ikan mas galur Ovaprim digunakan untuk merangsang
Sedangkan uji tantang KHV dilaku-
F0 ikan mas Majalaya MHC+. Ikan mas murni (Cyprinus carpio). ovulasi induk betina dengan dosis 0,5ml/
kan mengikuti protokol nomor 03 ikan
tersebut merupakan induk yang dikem- kg bobot dan frekuensi sekali penyunti-
Produksi calon induk Majalaya F2 mas tentang uji tantang ikan mas de-
bangkan oleh BBPBAT Sukabumi. kan. Selanjutnya ikan dibiarkan memijah
dilakukan dengan memijahkan secara ngan KHV. Adapun uji lapang terhadap
alami. Pengecekan induk yang memijah
Berdasarkan kajian terhadap 10 ekor massal 30 ekor induk betina F1 MHC⁺ benih turunan ikan Majalaya MHC+F3 di-
dilakukan setelah proses pemijahan se-
induk betina dan 10 ekor induk jantan st- dengan 97 ekor jantan F1 MHC⁺.Seperti lakukan di KJA Cirata untuk mengetahui
lesai. Pemijahan dilakukan dalam hapa
rain ikan mas Majalaya yang ada di BBP- halnya pada produksi ikan mas Maja- performa ikan uji dalam sistem budidaya.
hijau (ukuran 6x6x1 m3, mesh size 2
BAT, sebanyak 50% populasi ikan terse- laya F1, pemijahan untuk produksi F2 Ikan uji berupa benih turunan ikan Maja-
mm) yang dipasang pada kolam beton
but membawa alel Cyca-DAB1*05, yakni juga dilakukan dengan metode induced laya MHC+F3 dan sebagai kontrol beru-
(ukuran 22x17x3m3).
8 ekor jantan dan 2 ekor betina. Benih breeding, menggunakan Ovaprim dosis pa benih ikan mas dari Subang.
ikan mas Majalaya F1 dihasilkan dengan 0,5ml/kg bobot dengan sekali penyunti- Sebanyak 95% dari total induk memi-
memijahkan 2 ekor induk ikan mas be- kan. Pemijahan dilakukan di dalam hapa jah. Larva umur 7 hari sebanyak 67.000 HASIL PENGUJIAN
tina Majalaya MHC+ F0 dengan 8 ekor hijau (ukuran 3x2x1 m3) yang dipasang ekor kemudian dipindahkan ke tiga kolam
induk ikan mas jantan Majalaya MHC+ pada kolam beton (ukuran 22x17x3 m3). tanah yang masing-masing berukuran IDENTIFIKASI IKAN MAS F0
F0. Pemijahan dilakukan dengan metode sekitar 400 m2. Pendederan pertama ini Ikan mas Majalaya F0 yang mem-
Pembuahan telur dilakukan dengan bawa marka Cyca-DAB1*05 memiliki
induced breeding, menggunakan Ovap- dilakukan selama 4 minggu. Pendederan
mengalin semua induk betina dan jantan. produk PCR berukuran sekitar 300 pa-
rim untuk menginduksi ovulasi dengan kedua dilakukan di kolam tanah (400 m2)
Telur yang telah dibuahi disebar merata sang basa. Berdasarkan analisis PCR
dosis 0,5ml/kg bobot dan sekali penyun- selama 33 hari, sebanyak 17.100 ekor.
pada kakaban yang dipasang diatas per- terhadap 10 ekor induk betina dan 10
tikan. Pemijahan dilakukan dalam hapa Pendederan kedua juga dilakukan di
mukaan air kolam. Benih F2 dipelihara ekor induk jantan strain ikan mas Majala-
hijau (ukuran 3x2x1 m3) yang dipasang kolam tembok (300 m2), selama 35 hari,
menggunakan metode yang sama dalam ya yang ada di BBPBAT, sebanyak 50%
di kolam beton (ukuran 22x17x3 m3). sebanyak 15.000 ekor.
produksi F1. populasi ikan tersebut membawa marka
Pembuahan telur dilakukan dengan Identifikasi ikan mas Majalaya yang
mengalin semua induk betina dan jantan. mempunyai marka Cyca-DAB1*05 dila-

10 BalaI Besar PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar suKaBuMI PeMulIaan IKan Mas MantaP
11
Cyca-DAB1*05, yakni 8 ekor jantan dan ding, digunakan benih yang berasal dari pendederan II dan III, kadar protein se- DAYA TAHAN TERHADAP KOI HERPES MANFAAT RISET ASPEK LINGKUNGAN
2 ekor betina. Subang, Jawa Barat. Panjang dan bobot besar 30-35%, sedangkan pada fase VIRUS Penggunaan ikan mas Majalaya ta-
ASPEK TEKNOLOGI
rerata ikan mas Majalaya MHC F3 pada pembesaran, kadar protein dalam pakan Uji tantang terhadap KHV juga dila- han penyakit ini akan mengurangi peng-
PRODUKSI F1 akhir pemeliharaan adalah 21,13 cm dan sebesar 26-30%. Pada sistem pemeli- kukan terhadap ikan Majalaya MHC⁺ F2 1. Ikan mas tahan penyakit memberi- gunaan obat-obatan.
Berdasarkan hasil PCR pada 20 ekor 197,33 gram, sedangkan panjang dan haran intensif, ikan mas memiliki kebia- dan kontrol yang berasal dari masyara- kan peluang kepada para pembu-
bobot rerata ikan kontrol adalah 18,2 cm saan menyambut pakan yang diberikan. kat dengan ukuran ikan sekitar 100 gram didaya untuk mendapatkan pilihan Dengan memperhatikan keunggul-
benih F1, terdapat 70% benih tersebut
dan 128,00 gram. Namun pada sistem budidaya di kolam per ekor. Hasil uji tantang menunjukkan jenis ikan yang akan dibudidayakan. an performa ketahanan ikan mas strain
membawa marka Cyca-DAB1*05. Ha-
air tenang dengan dasar kolam berupa bahwa ikan Majalaya MHC⁺ F2 (kelang- 2. Teknologi seleksi alel ini dapat pula Majalaya F2 MHC+ terhadap penyakit
sil ini menunjukkan bahwa tidak semua Biomassa ikan mas Majalaya MHC
tanah, ikan mas mempunyai kebiasaan sungan hidup 100%) lebih tahan terha- diaplikasikan untuk spesies lainnya. khususnya KHV dan Aeromonas hydrop-
F1 membawa marka Cyca-DAB1*05. F3 pada akhir pemeliharaan adalah
mengaduk-aduk dasar kolam untuk men- dap serangan KHV dibandingkan ikan hila, performa pertumbuhan, konversi
Dengan demikian, sangat perlu untuk 293,82 kg, sedangkan kontrol adalah
cari makanan. kontrol (kelangsungan hidup 8,33%). Uji ASPEK EKONOMI pakan, manfaat yang dapat diperoleh
dilakukan seleksi untuk menghasilkan 168,06 kg. Dalam pemeliharaan di KJA,
tantang melalui injeksi sebanyak 0,1 ml/ 1. Dengan tingkat kelangsungan hidup dari aspek teknologi, ekonomi, sosial
calon induk F1 yang membawa marka kelangsungan hidup ikan mas Majalaya DAYA TAHAN TERHADAP BAKTERI ekor pada konsentrasi 10-2 CFU. yang lebih baik, produksi ikan mas dan lingkungan; maka BBPBAT Sukabu-
Cyca-DAB1*05. F3 (99,27%) relatif tidak berbeda diban- AEROMONAS HYDROPHILA akan makin baik pula. mi mengajukan permohonan pelepasan
dingkan kontrol (98%). Konversi pakan strain ikan mas Majalaya F2 hasil seleksi
PRODUKSI F2 Hasil uji tantang terhadap bakte- PRODUKTIVITAS 2. Kerugian yang diakibatkan oleh se-
(KP) selama pemeliharaan untuk ikan marka CycaDAB1*05 agar dapat didistri-
Hasil analisis PCR terhadap 30 ekor ri Aeromonas hydrophila menunjukkan Produktivitas pada fase pendeder- rangan penyakit akan lebih kecil jika
mas Majalaya MHC F3 atau sekitar 74% busikan ke masyarakat guna mendorong
sampel benih F2, diperoleh sebanyak bahwa ikan F2 Majalaya MHC⁺ secara an terutama ditentukan berdasarkan menggunakan produk ikan mas ta-
lebih rendah daripada ikan kontrol. peningkatan produksi ikan mas nasional.
25 ekor (83,33%) membawa marka signifikan lebih tahan (74,44%) terhadap kelangsungan hidup (KH). Produktivitas han penyakit.
serangan bakteri Aeromonas hydrophila Strain ikan mas ini untuk selanjutnya di-
Cyca-DAB1*05. Persentase tersebut JENIS PAKAN DAN KEBIASAAN MAKAN pada fase pendederan dibandingkan de-
dibandingkan ikan kontrolnya (Majalaya ASPEK SOSIAL beri nama: ikan mas MANTAP (Majalaya
menunjukkan bahwa terdapat peningkat- Ikan mas tergolong omnivora, yakni ngan SNI (BSN, 1999b) dan diperoleh
non-MHC sebesar 21,11%). Uji tantang 1. Pemuliaan dan produk pemulian yang Tahan Penyakit).
an jumlah individu F2 membawa marka mampu memanfaatkan sumber pakan hasil bahwa pendederan ikan mas Maja-
Cyca-DAB1*05 dibandingkan dengan F1 dengan bakteri Aeromonas hydrophila laya MHC F3 lebih tinggi daripada yang yang dihasilkan merupakan bentuk
nabati maupun hewani untuk pertum- juga telah dilakukan pada ikan mas Ma-
(50%). ada di SNI. Demikian juga dengan fase tanggung jawab kepada masyara-
buhan dan perkembangannya. Sejak jalaya F3 MHC⁺ dengan ikan mas dari pembesaran, ikan mas Majalaya MHC kat pembudidaya dalam penyediaan
seminggu setelah menetas, ikan mas su- pembudidaya di Bogor sebagai pem-
PERTUMBUHAN, KELANGSUNGAN F3 memiliki biomassa lebih tinggi, dan ikan mas unggul.
HIDUP DAN KONVERSI PAKAN
dah dapat memanfaatkan pakan buatan banding. Daya tahan ikan mas F3 MHC⁺
yang diberikan. Ukuran pakan disesuai- konversi pakan lebih rendah daripada 2. Tingkat kepastian produksi akan
Pengujian terhadap benih ikan Ma- tetap lebih tinggi, yakni sekitar 161,5% ikan mas kontrol. Sementara itu kelang- meningkat walaupun ada serangan
kan dengan ukuran bukaan mulut ikan daripada ikan mas pembudidaya. Se-
jalaya MHC+ F3 dilakukan di KJA Cirata yang dipelihara. sungan hidup relatif sama. penyakit, khsususnya yang disebab-
untuk mengetahui performa ikan uji da- lanjutnya, persentase ikan mas F3 yang kan oleh Aeromonas hydrophila dan
lam sistem budidaya. Sebagai pemban- Protein pakan untuk fase pende- membawa marka Cyca-DAB1*05 adalah KHV.
deran I sebanyak 35-40%. Pada fase 85,3%.

12 BalaI Besar PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar suKaBuMI PeMulIaan IKan Mas MantaP
13
an sendiri tanpa memperhatikan kaidah BAHAN DAN METODE tingkat keberhasilan pemijahan yang pa-
SELEKSI UDANG pemuliaan induk yang seharusnya. SELEKSI ling tinggi di antara strain yang lain.

GALAH SIRATU Program pemuliaan yang dilakukan


BBPBAT Sukabumi dimaksudkan untuk
Udang galah hasil seleksi dibentuk
oleh tiga strain udang galah yang seca-
Percobaan untuk mendapatkan
udang galah unggul pernah dilakukan
menghasilkan udang galah yang memi- ra geografis berasal dari tempat yang melalui persilangan. Persilangan antara
U dang galah (Macrobrachium Ro-
senbergii) merupakan komoditas
ikan air tawar penting nasional, baik untuk
liki pertumbuhan lebih cepat. Namun de-
mikian karakter-karakter lain pun diamati
berbeda, yaitu Sungai Mahakam (Kali-
mantan Timur), Sungai Cenranae-Bone
induk udang galah Mahakam dan Bone
memberikan hasil yang paling baik ter-
untuk menambah keunggulan udang va- (Sulawesi Selatan) dan Sungai Citanduy hadap kelangsungan hidup benih dan
konsumsi lokal maupun sebagai produk rietas baru ini. Salah satu permasalahan (Jawa Barat). Induk alam dari ketiga st- pertumbuhan di pembesaran. Namun
ekspor yang bernilai tinggi. Udang galah dari biologi udang galah adalah kepala- rain tersebut didatangkan pada tahun kondisinya tidak stabil dan tidak menun-
relatif mudah dibudidayakan karena sela- nya yang cukup besar dengan persen- 2007. jukkan konsistensi yang terus menerus.
in dapat mengkonsumsi pakan alami juga tase bagian daging yang lebih sedikit Sampai pada akhirnya dibentuk populasi
pakan buatan yang telah diformulasi khu- Masing-masing strain memiliki ke-
dibanding udang-udang laut. Sehingga unggulan tersendiri. Keunggulan udang dasar sintetis.
sus untuk udang galah. Secara teknis, karakter persentase bobot kepala serta
udang galah dapat dibudidayakan baik galah strain Mahakam adalah toleransi Metode seleksi yang dilakukan untuk
bobot edible menjadi karakter yang cu- terhadap salinitas serta kelangsungan
secara monokultur maupun polikultur. memperoleh karakter pertumbuhan ce-
kup penting untuk diamati. hidup benih tinggi. Udang galah galah pat adalah dengan cara seleksi individu
Kendati demikian, pengembangan Tujuan program pemuliaan udang strain Bone memiliki pertumbuhan yang pada karakter pertumbuhan. Berdasar-
udang galah terkendala oleh ketidakber- galah yang dilakukan BBPBAT Sukabu- paling baik di pembesaran. Sedangkan kan protokol metode seleksi individu,
hasilan produksi benih di hatchery aki- mi ini adalah untuk mendapatkan udang udang galah strain Citanduy memiliki kegiatan dimulai dengan koleksi induk
bat infeksi penyakit yang beragam serta galah unggul yang memiliki karakter per- alam, pembentukan populasi dasar sin-
kerentanan benih terhadap perubahan tumbuhan cepat, baik pada masa pemeli- tetis (F0), serta pembentukan populasi-
lingkungan/kualitas air dan pertumbuhan haraan di hatchery maupun pembesaran -populasi generasi berikutnya. Populasi
udang yang lambat pada masa pembe- di kolam. Sedangkan sasaran kegiatan dasar sintetis (F0) BBPBAT Sukabumi
saran di kolam. Kerentanan larva ter- adalah terpenuhinya kebutuhan induk dibentuk dari 3 (tiga) strain induk Ma-
hadap penyakit dan lingkungan diduga unggul untuk panti benih, dan terpenuh- hakam (M), Bone (B), dan Citanduy (C)
sebagai dampak dari managemen induk inya benih bermutu untuk pembudidaya generasi ke-4. Pemijahan dilakukan se-
yang salah dan menyebabkan terjadinya sehingga dapat meningkatkan produksi cara diallel crossing dari tetua jantan dan
inbreeding. Pada umumnya hatchery udang galah secara nasional. betina dari masing-masing strain.
menggunakan induk dari hasil pembesar-

14 BalaI Besar PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar suKaBuMI seleKsI uDang galah sIratu
15
Tahun 2012 populasi F1 dibentuk KEGIATAN PENGUJIAN ahan dapat dilakukan dengan mudah tersebut adalah induk yang memi- ngurangi waktu/durasi pada masa
dari pemijahan induk populasi dasar secara alami tanpa manipulasi ling- liki karakteristik tumbuh cepat dan pemeliharaan larva dari waktu peme-
UJI FENOTIPE
sintetik (F0) terseleksi. Populasi anakan kungan atau hormonal. dinyatakan bebas penyakit spesifik liharaan 45 hari menjadi 24-30 hari.
(F1) yang dihasilkan selanjutnya dipeli- 1. Morfometrik: Pengukuran yang dila- 8. Ketahanan Penyakit: Untuk menda- ekor putih (white tail deases). Ke- Tentunya waktu pemeliharaan yang
hara dalam beberapa tahapan. Peme- kukan meliputi: panjang total, bobot patkan informasi mengenai status unggulan yang ditunjukkan adalah lebih singkat akan berdampak pada
liharaan larva selama 30-45 hari, tahap total badan, perbandingan panjang ikan: SPF (Specific Pathogen Free) menghasilkan tingkat kelangsungan biaya operasional untuk menghasil-
pendederan 1 dan 2 masing-masing 45 kepala dengan panjang badan, bobot yang diuji melalui molekuler dan SPR hidup benih yang tinggi bila diguna- kan benih menjadi lebih rendah. Bila
hari, dan terakhir tahap pembesaran se- tanpa kepala dan panjang karapaks. (Specific Pathogen Resistant). kan sebagai sumber induk untuk ke- kelangsungan hidup tinggi dan biaya
lama 3 bulan pemeliharaan. 2. Meristik: Berdasarkan hasil peng- giatan pembenihan. dapat diminimalkan maka harap-
9. Kualitas Genetik: Pengujian dilaku-
hitungan, udang galah hasil seleksi 2. Aspek Ekonomi: Induk unggul udang annya keuntungan yang diperoleh
Populasi F2 dibentuk dengan memi- kan untuk mendapatkan informasi
memiliki duri-duri rostrum. galah yang dihasilkan BBPBAT Su- menjadi lebih besar.
jahkan udang galah populasi F1 terselek- tentang: respons seleksi per genera-
si. Pada waktu yang sama juga dibentuk 3. Warna: Warna dominan udang ada- si, nilai heritabilitas, koefisien variasi kabumi tersebut telah mampu me- 3. Aspek Sosial : Ketersediaan benih
populasi kontrol. Populasi anakan (F2) lah kuning kehijauan dan biru kehi- dan genetic gain sebagai indikator
dipelihara mulai dari pemeliharaan larva jauan. keberhasilan seleksi.
hingga tahap pembesaran dengan teknik 4. Pertumbuhan: Pengujian pertumbuh-
pemeliharaan yang sama pada pemben- UJI GENOTIPE
an dilakukan berdasarkan fase, yaitu
tukan populasi F1. fase benih dan fase pembesaran. Pengujian genotipe dilakukan
untuk mengetahui keragaman gene-
Populasi F3 dibentuk melalui pe- 5. Toleransi Lingkungan: Penurunan
tik induk udang galah hasil seleksi
mijahan F2 terseleksi. Pada saat yang dan kenaikan salinitas, pH dan suhu
pada generasi terakhir. Pengujian
bersamaan juga dipijahkan udang galah serta memapar pada media pemeli-
dilakukan dengan menggunakan
populasi kontrol. Selanjutnya populasi haraan dengan kadar oksigen terla-
metode RAPD dengan jumlah sam-
anakan (F3) dan anakan populasi kon- rut (DO) rendah.
pel 10 ekor dan primer 3 jenis yaitu
trol di pelihara mulai dari tahap pemeli- 6. Kualitas Daging: Persentase bobot OPA1, OPA2 dan OPA3.
haraan larva hingga tahap pembesaran. abdomen, bobot kepala dan bobot
Pada akhir tahap pembesaran, keragaan edible abdomen terhadap bobot to-
pertumbuhan populasi F3 dibandingkan tal udang galah hasil seleksi. MANFAAT KEGIATAN
dengan populasi kontrol untuk mengeta- 1. Aspek Teknologi : Induk udang ga-
7. Reproduksi: Pemijahan dan pembu- lah yang dihasilkan oleh BBPBAT
hui nilai respons seleksi.
Sukabumi merupakan varietas baru
dengan beberapa keunggulan. Induk

16 BalaI Besar PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar suKaBuMI seleKsI uDang galah sIratu
17
udang galah dengan kualitas baik memperhatikan performa pertumbuhan
dan kuantitas yang cukup sangat di- udang galah hasil seleksi BBPBAT Suka-
perlukan. Sehingga kebutuhan akan bumi, maka diusulkan untuk diberi nama:
induk unggul menjadi mutlak diperlu- Udang Galah SIRATU (udang galah hasil
kan. Dalam hal ini dengan dihasilkan- Seleksi Individu di Pelabuhan Ratu).
nya strain baru induk udang galah
hasil kegiatan pemuliaan di BBPBAT
Sukabumi, maka kebutuhanakan in-
duk unggul dapat terpenuhi.
4. Aspek Lingkungan: Kegiatan seleksi
individu yang telah diterapkan pada
udang galah di BBPBAT Sukabumi
merupakan kegiatan yang tidak men-
ciptakan gen baru, karena udang ga-
lah hasil seleksi secara genotif mem-
punyai kesamaan dengan udang
galah non seleksi sehingga tidak
merubah tingkah laku/behaviournya.
Dengan demikian tidak berpotensi
merusak lingkungan dan keragaman
hayati perairan lainnya.
Program pemuliaan udang galah
melalui seleksi individu yang dilakukan di
BBPBAT Sukabumi telah menghasilkan
strain udang galah yang memiliki karak-
ter pertumbuhan lebih cepat baik pada
masa pemeliharaan di hatchery maupun
pembesaran di kolam budidaya. Dengan

18 BalaI Besar PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar suKaBuMI seleKsI uDang galah sIratu
19
B BPBAT Sukabumi telah mengi-
nisiasi pengembangan teknologi
INOVASI BUDIDAYA
budidaya udang galah, koi bersama padi
(UGAKODI) yang merupakan inovasi di
SISTEM UGAKODI
bidang agribisnis, kolaborasi antara bi-
dang pertanian dan perikanan dengan pakan pada awal penebaran sebanyak
memanfaatkan areal sawah. UGAKODI 5% bobot biomassa dan berkurang pada
adalah inovasi yang baru dilakukan dan 1 bulan terakhir masa pemeliharaan,
merupakan terobosan baru dalam rang- sebanyak 2% bobot biomassa, lama pe-
ka peningkatan pendapatan petani. meliharaan 3 bulan (90 hari). Padat pe-
nebaran udang galah 5-10 ekor/m2 dan
Dengan teknologi yang tepat, UGA- padat tebar koi 2 ekor/m2.
KODI dapat memberikan beberapa ke-
untungan, yakni peningkatan produksi Hasil pemeliharaan udang galah di
padi, menghasilkan udang galah ukuran sawah selama 3 bulan, SR udang galah
konsumsi dan koi terseleksi, pengurang- 61%, SR ikan koi 50%, dan FCR rata-
an penggunaan pestisida, pupuk organik -rata 1:2. Hasil produksi udang galah se-
dan penyiangan sawah. lama pemeliharaan 87,5 kg/1000 m2, koi
terseleksi 175 ekor, koi afkir 31,5 kg dan
Dalam pemeliharaan UGAKODI, hasil padi 400 kg/1000 m2.
benih padi yang digunakan yaitu padi
tahan genangan air jenis Ciherang de-
ngan sistem penanaman legowo 6:1, be-
KONSTRUKSI LAHAN
nih udang galah yang digunakan ukuran BUDIDAYA
tokolan dengan bobot 6–8 g/ekor dan Desain dan kontruksi lahan sawah
benih koi ukuran 1 cm. Pupuk awal yang berupa sistem caren (parit keliling) de-
digunakan adalah pupuk organik dengan ngan bagian tengah (plataran) digu-
dosis 150 kg/1000 m2. nakan untuk menanam padi. Caren
tersebut berfungsi sebagai media hidup
Untuk memacu pertumbuhan udang udang galah dan untuk mempermudah
galah, dibutuhkan pakan buatan (pelet pada saat panen udang. Lebar caren
udang) dengan protein 30%. Pemberian

20 BalaI Besar PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar suKaBuMI InOVasI BuDIDaYa sIsteM ugaKODI
21
Pengolahan tanah bertujuan untuk Analisis Usaha UGAKODI Dalam 1 Periode
mendapatkan pelumpuran yang sem-
purna sebagai media tumbuh yang baik, Parameter Volume Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
sekaligus sebagai tindakan awal pe- Biaya Investasi 1.750.000
ngendalian gulma. Kegiatan pengolahan Petak sawah 1000m2 1 buah 1.500.000 1.500.000
tanah yang dilakukan pengeringan seca- Alat produksi 1 set 250.000 250.000
ra alam, pembajakan (traktor) perbaikan
Biaya Tetap 95.750
caren dan perbaikan pematang.
Petak sawah 3 bulan/(5x12) 1.500.000 75.000

KELAYAKAN USAHA Alat produksi 3 bulan/(3x12) 250.000 20.750


Analisis usaha sederhana ini di- Biaya Variabel 5.790.000
perhitungkan selama 1 periode proses Benih padi 3 kg 10.000 30.000
produksi. Proses produksi memerlukan Benih udang galah 5.000 ekor 250 1.250.000
waktu selama 90-105 hari yang meliputi
Benih koi 3.500 ekor 1.000 350.000
persiapan, dan pemeliharaan. Berda-
sarkan hasil analisa usaha, keuntungan Pupuk organik 50 kg 1000 50.000
yang didapat dari budidaya UGAKO- Biaya Pengolahan 1 paket 300.000 1.200.000
DI selama satu periode sebesar Rp 5 Pakan pembesaran 95 kg 18.000 1.710.000
209.250. Kemudian R/C Ratio diperoleh Tenaga kerja 1 orang 400.000 1.200.000
sebesar 2, nilai titik impas untuk pen-
Pendapatan 11.095.000
jualan udang galah (BEP) sebesar Rp
67.266 dan payback periode selama Padi (gabah) 400 kg 3.500 1.400.000
0,25 tahun. Udang galah 87,5 kg 60.000 5.250.000
Koi afkir 31,5 kg 30.000 945.000
keliling 1,5-2 meter dengan kedalaman Pematang Tinggi : 100 cm Koi terseleksi 175 ekor 20.000 3.500.000
50-60 cm dari plataran padi. Lebar Dasar: 100 cm
LebarAtas : 75 cm Biaya Total 5.885.750
Persiapan lahan dilakukan pembuat- Kemalir Keliling Lebar : 200 cm Keuntungan (1 periode) 5.209.250
an saluran keliling, peninggian pematang Dalam : 50 cm
dengan ukuran sebagai berikut: Kobakan :100x100x20 cm
Pintu Air PVC Ф 4 inch

22 BalaI Besar PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar suKaBuMI InOVasI BuDIDaYa sIsteM ugaKODI
23
PAKAN MANDIRI mahalnya harga pakan dalam budidaya STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
ikan air tawar. Standar Operasional Prosedur Standar Operasional Prosedur
BERBAHAN BAKU Setidaknya, terdapat dua alasan Pembuatan Pakan Mandiri Pembuatan Tepung Eceng Gondok
penting penggunaan eceng gondok se- Pengumpulan Persiapan Bahan dan Peralatan
ECENG GONDOK bagai bahan baku lokal pembuatan pa- Pencacahan Uji Laboratorium Bahan Baku Pakan
kan ikan. Pertama, ketersediaan eceng
P restasi inovasi teknologi berikut- Pengeringan Pembuatan Formulasi Pakan
gondok yang sangat melimpah di alam.
nya yang telah dihasilkan BBP- Kedua, pemanfaatan eceng gondok da-
Penepungan Penimbangan
BAT Sukabumi adalah produksi pakan pat mengurangi pencemaran di perairan Pencampuran Formulasi Pelet Pengadukan
murah dan berkualitas yang bersumber budidaya. Dengan demikian tujuan mem- Pencetakan
dari bahan baku lokal dengan pemanfaat- produksi pakan mandiri dengan bahan Pengemasan
an eceng gondok (Eichornia Crassipes). baku lokal, murah berkualitas dan ramah
Pemanfaatan eceng gondok merupakan lingkungan dapat terpenuhi.
salah satu alternatif solusi dari masalah FORMULASI DAN ANALISA USAHA
No Nama Bahan Baku Komposisi Kandungan Protein (%) Harga Pelet (Rp)
(%)
Bahan Baku Kontribusi Bahan Baku Kontribusi

1 Tepung Eceng Gondok 30 12 3,6 1,500 450

2 Tepung Ikan Rucah 50 54 27 6,500 3,250

3 Tepung singkong 15 2 0.3 3,000 450

4 Vitamin mix 2 0 0 10,000 200

5 Minyak Ikan 1 0 0 9,000 90

6 Minyak Sayur 1 0 0 10,000 100

7 Molase 1 0 0 5,000 50

Total = 30,9 Sub Total = 4,590

Tenaga kerja + susu mesin + solar (5%) = 230

Total = 4,820

24 BalaI Besar PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar suKaBuMI PaKan ManDIrI BerBahan BaKu eceng gOnDOK
25
HASIL KEGIATAN dibandingkan terhadap harga jual ikan nila Rp. 14.000,-/kg maka didapatkan ke-
1. Dari hasil formulasi pakan didapat untungan sebesar Rp. 6.783,-
kandungan protein pakan mandi- 5. Kandungan Nutrisi Pakan
ri eceng gondok sekitar 28 - 30%
PROTEIN 32,92%
dengan harga BEP berkisar Rp.
4.900,-/kg. AIR 8,84%

2. Dari hasil uji lapang terhadap ikan LEMAK 5,7%


nila selama 75 hari menghasilkan SERAT 3,82%
nilainya SR sebesar 95,80%, FCR LOGAM BERAT (Pb, Cd dan Hg) ETD / Negatif
1,67.
3. Hal positif dari perekayasaan ini ia- Sumber: Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi.
lah ada indikasi bahwa penggunaan
tepung eceng gondok sebesar 30%
dapat menggantikan penggunaan
dedak yang sulit didapat dan lebih
mahal dari eceng gondok sehingga
dapat meningkatkan kesejahteraan
para pembudidaya.
4. Dari hasil uji lapang didapatkan hasil
FCR yang 1,67 yang berarti 1,67 kg
pakan eceng gondok dapat mengha-
silkan 1 kg ikan nila, jika dikonversi-
kan terhadap nilai usaha maka 1,67
kg pakan x Rp. 4.900,- = Rp. 8.183,-

26 BalaI Besar PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar suKaBuMI PaKan ManDIrI BerBahan BaKu eceng gOnDOK
27
InOVasI teKnOlOgI
• PELESTARIAN IKAN LOKAL
GURAME BATANGHARI
• TEKNOLOGI BUDIDAYA PAKAN
ALAMI MOINA SP

BalaI PerIKanan BuDIDaYa


aIr taWar JaMBI
lamat BPBAT Jambi:
Jl. Lingkar Selatan RT. 24 Kel. Paal Merah, Kec. Jambi Selatan, Kota Jambi,
Provinsi Jambi
dilakukan produksi calon induk G2. Se- bu atau keranjang sampah plastik bulat
PELESTARIAN IKAN LOKAL lanjutnya pada Tahun 2009, dilakukan diameter 20-25 cm bisa juga digunakan
pemijahan dengan menyekat kolam 250 tempat lain yang serupa dan ditempat-
GURAME BATANGHARI m2 menjadi 16 sekat. Untuk setiap sekat kan pada kedalaman 10-15 cm dibawah
diisi dengan 1 ekor induk jantan dan 3 permukaan air. Bahan sarang berupa
D i Pulau Jawa, ikan gurame me-
miliki beberapa varietas seperti
Gurame Soang, Jepun, Bluesafir, Paris,
SILSILAH AWAL INDUK
DOMESTIKASI
ekor induk betina.
Pemijahan dilakukan dengan men-
sabut kelapa, ijuk atau bahan lain yang
dapat dibuat sarang yang ditempatkan
Induk gurame asal sungai Batangha- di permukaan air sekitar tempat sarang.
Porselin, dan Bastar. Sedangkan untuk campurkan induk jantan dan induk be-
ri pada awalnya diambil ukuran fingerling Ikan yang sudah siap memijah membuat
wilayah Sumatera Barat dikenal dengan tina dalam kolam pemeliharaan induk
(silet dan korek) dari sungai Batanghari, sarang untuk menampung telur.
nama gurame Padang. Adapun di Pro- dengan perbandingan 1:3 pada setiap
di tempat Hamidi, Muara Bulian, Kabupa-
vinsi Jambi terdapat varietas ikan gura- sekat (4x4 m2). Pemijahan dilakukan se- Pengecekan telur dilakukan setiap
ten Batanghari, Provinsi Jambi pada ta-
me yang berasal dari sungai Batanghari cara alami di kolam pemeliharaan induk. pagi pada setiap sarang yang sudah
hun 2003. Benih dikumpulkan oleh Faisal
yang mulai berkembang di masyarakat. Kolam induk diberi tempat dan bahan sa- dibuat induk ikan dengan cara menusuk
(pegawai BPBAT Jambi) atas saran dari
Ediwarman (Pegawai BPBAT Jambi). rang. Tempat sarang berupa sosog bam- sarang atau dengan menggoyangkan-
Meski demikian, sampai saat ini bu-
didaya ikan gurame asal sungai Batang- Benih dikirim dalam 3 tahap, yaitu tahap
hari masih sangat terbatas. Kebutuhan pertama sebanyak 157 ekor, tahap ke- nya. Bila keluar telur atau minyak maka
benih gurame asal sungai Batanghari dua sebanyak 256 ekor dan tahap ketiga pemijahan sudah terjadi dan sarang beri-
masih sepenuhnya tergantung pada sebanyak 95 ekor pada bulan September si telur. Sarang yang berisi telur dikeluar-
Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BP- 2003. Benih gurame itu kemudian dide- kan dari tempat sarang secara perlahan
BAT) Jambi yang memiliki fungsi dalam derkan dan dibesarkan di kolam-kolam untuk dipindahkan ke dalam waskom
menghasilkan induk dan benih unggul BPBAT Jambi. plastik yang telah diisi air kolam induk.
yang dibutuhkan masyarakat. Secara perlahan sarang dibuka sampai
PEMIJAHAN telur keluar dan mengapung di permuka-
Penambahan varietas ikan gurame
Pada tahun 2008 induk ikan pertama an air.
asal sungai Batanghari diharapkan nan-
tinya dapat menambah varietas yang sekali dipijahkan di kolam secara massal Telur-telur tersebut diambil dengan
berkembang di masyarakat khususnya dengan perbandingan induk jantan dan menggunakan sendok untuk dipindah-
di Provinsi Jambi. Apalagi ikan jenis ini betina adalah 1:2 pada kolam berukur- kan ke dalam wadah penetasan berupa
sudah lebih adaptif dengan kondisi ling- an 250 m2 (ketika itu ikan tersisa tinggal baskom besar/fiber glass atau akuarium
kungan Jambi yang merupakan kawasan 97 ekor). Pada tahun yang sama juga yang sudah diisi dengan air bersih. Sik-
rawa di berbagai wilayahnya.

30 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar JaMBI PelestarIan IKan lOKal guraMe BatangharI
31
Pada bulan Januari dan bulan Frekuensi perolehan sarang untuk PEMBENIHAN amatan menunjukkan bahwa stadia
Agustus tidak didapatkan sarang, kare- setiap petak ikan gurame Batanghari Kepadatan telur selama proses pe- gastrula akhir sudah terjadi ketika telur
na dilakukan persiapan kolam (penge- berkisar antara 1-9 sarang pada satu netasan adalah 4-5 butir/cm2 dengan dipanen (± 16 jam setelah telur dibuahi).
ringan, pengapuran, dan pembersihan siklus pemijahan (6 bulan). Dari hasil pemberian aerasi kecil. Telur menetas Pada jam ke 24 sudah tebentuk embrio.
dari hama pengganggu), serta dilaku- pengamatan menunjukkan bahwa rerata dalam waktu 24-48 jam tergantung suhu Pada jam ke 30 sudah terlihat dengan je-
kan istirahat memijah pada induk. Hasil induk pada tiap petakan dapat mengha- media penetasan. Sebaiknya suhu diper- las ekor dari embrio yang tidak menem-
pengamatan produktivitas induk yang silkan telur dalam rentang 14–20 hari, tahankan pada kisaran 29-30 C untuk pel lagi dari kuning telur.
dipijahkan menunjukkan adanya perbe- dengan komposisi 1 jantan dan 3 betina meningkatkan derajat penetasan telur. Pada jam ke 42-45 telur ikan gurame
daan satu sama lain, dari segi frekuensi pada tiap petakan pemijahan. Gonad be- Larva dapat dipindahkan ke wadah yang Batanghari menetas pada suhu 28-30 C.
pemijahan terdapat petakan yang sa- tina diperkirakan berkembang dan siap lebih besar setelah berumur 7-9 hari un- Semakin tinggi suhu media penetasan,
ngat produktif menghasilkan telur, dan memijah kembali pada kisaran 45 – 60 tuk pemeliharaan selanjutnya. Pemberi- telur ikan gurame akan semakin cepat
ada petakan yang periode/selang waktu hari. an pakan dimulai setelah larva dipindah- menetas. Penetasan pada suhu diatas
pemijahannya cukup lama bahkan ada kan. 32 C tidah menghasilkan derajat pene-
yang tidak memijah sama sekali.
Pakan yang diberikan berupa arte- tasan yang baik. Pada suhu dibawah 27
mia, cacing rambut (Tubifex sp.), Dap- C telur ikan gurame Batanghari rawan
hnia sp., Moina sp., atau pakan alami terkena serangan jamur. Penetasan te-
lainnya yang sesuai ukurannya. Dari em- lur ikan gurame sebaiknya pada kisaran
pat kolam pemijahan yang ada di BPBAT suhu 27-32 C.
Jambi, telah dilakukan pemijahan, pene- Pada pengamatan perkembangan
tasan telur, dan pemeliharaan larva ikan larva, ikan gurame Batanghari baru mu-
gurame Batanghari. Derajat pembuahan lai terbentuk bakal pigmen mata pada
lus musiman kematangan gonad ikan didapatkan sedikit sarang (masa vakum sulit diamati, sehingga data yang berha- hari kedua, dan terbentuk bintik mata
gurame Batanghari dapat dilihat dari reproduksi), untuk mensiasati agar ikan sil dikumpulan adalah derajat penetasan pada hari ketiga. Pada hari keempat, lar-
jumlah sarang yang didapatkan dalam selalu siap bereproduksi maka pada bu- dan sintasan pemeliharaan larva selama va ikan gurame mulai terbentuk pigmen
setiap bulan pada kolam pemijahan di lan-bulan tertentu dilakukan manipulasi 15 hari. dan guratan tapis insang sudah mulai
BPBAT Jambi. secara hormonal, salah satu caranya terlihat. Pada hari kelima, larva ikan gur-
adalah dengan jalan memberikan hor- Selain dilakukan pengamatan ter-
Puncak musim pemijahan ikan gur- hadap hasil produksi terhadap pemeli- ame sudah mulai membuka mulut, dan
mon gonadothropin dengan jalan penyut- anus mulai terlihat dan saluran usus mu-
ame Batanghari terjadi pada bulan Feb- haraan larva, BPBAT Jambi juga telah
ikan/implantasi/melalui pakan. lai muncul pada hari keenam. Pada hari
ruari sampai bulan Juli. Di luar bulan melakukan pengamatan terhadap per-
tersebut, ikan gurame Batanghari hanya kembangan telur dan larva. Hasil peng- keenam ikan juga sudah mulai berenang

32 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar JaMBI PelestarIan IKan lOKal guraMe BatangharI
33
dengan lincah dan melepaskan diri dari pat dan sudah berada di kolom air, hal ini terpal, maksimal dilakukan sampai ikan
permukaan air, kuning telur juga telah menandakan bahwa larva ikan gurame berukuran 4-6 cm (silet), kemudian di-
mengecil yang berarti ikan sudah bersiap Batanghari sudah benar-benar siap me- pindahkan kedalam kolam pendederan.
untuk memangsa pakan dari luar. nerima pakan dari luar. Pada hari ketujuh Pendederan juga bisa dilakukan dalam
perut larva yang diamati sudah terlihat baskom-baskom sampai ikan berumur 7
Pada hari ke tujuh, larva ikan gur-
terisi dengan pakan alami (dalam hal hari sampai ikan sudah berukuran gabah
ame telah sempurna membuka mulut,
ini artemia). Pada hari kesembilan lar- (0,75-1 cm), dan aman untuk dipelihara
saluran pencernaan telah siap, terlihat
va ikan sudah bisa berenang mencapai dalam kolam.
dari usus yang sudah bersatu dengan
dasar wadah pemeliharaan dan kuning
saluran anus. Pada hari ketujuh ini ikan Perbedaan wadah pendederan mem-
telur telah habis.
gurame juga telah berenang dengan ce- berikan ruang pendekatan metode yang
variatif dan bisa berpengaruh pada biaya
PENDEDERAN produksi yang ditimbulkan. Keuntungan
Benih gurame dapat dipelihara di usaha produksi benih ikan gurame dapat
akuarium, bak kayu yang dilapisi plastik, ditingkatkan dengan mengurangi beban
bak tembok atau ditebar langsung ke biaya produksi, memperpendek siklus
kolam pendederan. Pemeliharaan benih produksi, dan penerapan teknik yang
pada wadah terkontrol harus dilengkapi baik untuk meningkatkan pertumbuhan.
dengan aerasi untuk suplai oksigen dan
terhindar dari kontak langsung dengan Hasil performa pertumbuhan ikan
hujan. Pakan masa awal, pakan berupa gurame Batanghari pada fase pendeder-
Artemia, cacing rambut, Daphnia sp., an berbeda, jika dilakukan pada wadah
Moina sp., atau sumber protein hewani pemeliharaan yang berbeda dan sistem
lainnya. Bahan-bahan nabati dapat mulai managemen pakan dan lingkungan yang
diberikan setelah larva berumur 36-40 berbeda. Hasil kegiatan pendederan di
hari. Sedangkan pakan buatan (pelet) BPBAT Jambi didapatkan bahwa larva
dapat diberikan setelah berumur 80 hari. ikan gurame Batanghari umur 7-10 hari
Ukuran pelet disesuaikan dengan buka- yang didederkan di kolam dengan pakan
an mulut ikan. alami berupa Moina Sp dan plankton lain
yang ada di kolam, didapatkan performa
Pada pendederan ikan gurame pertumbuhan terbaik dibandingkan de-
Batanghari dalam akuarium/fiber/bak

34 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar JaMBI PelestarIan IKan lOKal guraMe BatangharI
35
ngan ikan yang dipelihara di akuarium perfoma terbaik mulai dari ukuran telur rasakan manfaatnya baik UPR maupun insang, dan labirin yang lebih kecil jika nyakit. Namun, untuk mengetahui lebih Kabupaten di Provinsi Jambi untuk me-
maupun bak beton. sampai menjadi calon induk. BBI Lokal. Produksi benih maupun calin dibandingkan dengan ikan gurame strain detainya, perlu dilakukan penelitian khu- lakukan restocking ikan gurame Batang-
ikan gurame cenderung meningkat dari yang lain. Pada pengukuran nilai gizi de- sus tentang uji tantang ketahanan ikan hari ke Sungai Batanghari, mulai dari
Melihat performa ikan gurame Ba- Manajemen induk meliputi pena-
tahun ke tahun, didorong oleh semakin ngan metode gravimetrik, disimpukan gurame Batanghari terhadap kondisi Kabupaten Bungo, Tebo, Kota Jambi,
tanghari pada fase pendederan, dapat nganan adaptasi ikan hasil koleksi dari
meningkatnya penguasaan teknologi bahwa ikan gurame Batanghari memiliki lingkungan yang berbeda (pH, Salinitas, dan Sarolangun pada tahun 2013. Se-
dilihat bahwa ikan gurame Batanghari ini alam pada lingkungan di luar habitatnya,
dan semakin adaptifnya ikan gurame Ba- kadar lemak dan serat kasar yang lebih DO, Suhu, amoniak, dan lain-lain). Se- lanjutnya akan terus dilakukan penelitian
memiliki kelebihan lebih cepat pertum- penyesuaian terhadap pakan buatan,
tanghari dari tiap generasi terhadap ling- rendah jika dibandingkan dengan kedua lain itu perlu dilakukan uji tantang keta- untuk menjaga, mempertahankan dan
buhannya dan lebih tinggi tingkat kelang- dan pengelolaan kesehatan. Pemberian
kungan budidaya di BPBAT Jambi. Ikan strain lain yang diukur. hanan terhadap serangan penyakit yang meningkatkan performa ikan gurame st-
sungan hidupnya dibandingkan gurame pakan dilakukan 2 kali sehari dengan
gurame Batanghari telah didistribusikan umum menyerang ikan gurame, seperti rain Batanghari untuk meningkatkan pro-
Jawa. Hal tersebut tentunya akan meng- pellet apung (kadar protein > 30%) dan
ke beberapa provinsi di Pulau Sumate- KETAHANAN TERHADAP penyakit bakteri Oodinium, Aeromonas, duktivitas, kualitas, dan kontinuitas benih
hasilkan tingkat produksi dan keuntung- sebanyak 1-2% dari total biomassa.
ra, diantaranya di Kota Jambi dan Kab. dan Streptococcus. dan calon induk untuk masyarakat. Saat
an yang lebih tinggi jika dibandingkan de- Meskipun sudah terbiasa dengan pakan
Muaro Jambi (Provinsi Jambi), Kab. Musi PENYAKIT ini ikan gurame Batangahari telah dirilis
ngan gurame Jawa jika dilakukan analisa buatan, pemberian pakan hijau berupa Secara umum, setelah dilihat dari
Banyuasin, Lubuk Linggau, dan Ogan Ilir PELESTARIAN GURAME dan mendapatkan SK Pengukuhan oleh
usaha/finansial. daun singkong, eceng gondok, lemna hasil uji multilokasi (laju pertumbuhan,
(Provinsi Sumatera Selatan), Kab. Beng- Menteri Kelautan Dan Perikanan dengan
dan daun sente yang telah ditanam di
kulu Utara (Provinsi Bengkulu) dan Kab. kelangsungan hidup dan produktivitas) BATANGHARI Nomor SK : 19/KEPMEN-KP/2015.
PENGELOLAAN INDUK pinggiran kolam masih rutin dilakukan. yang dilakukan oleh BPBAT Jambi, ikan Upaya pelestarian keberadaan ikan
Kampar (Provinsi Riau).
Metode produksi calon induk G1, Untuk pematangan gonad, biasanya gurame Batanghari lebih adaptif terha- gurame strain Batanghari juga telah di-
G2, dan G3 dilakukan memenuhi SPO diberi pakan tambahan berupa tauge dap kondisi lingkungan yang berbeda, lakukan oleh BPBAT Jambi bekerjasama
perbanyakan induk yaitu dengan untuk
KUALITAS DAGING dan lebih tahan terhadap serangan pe- dengan dinas Provinsi Jambi dan Dinas
(mengandung vitamin E yang tinggi). Hasil pembedahan dan pengamat-
Induk G1 dilakukan dengan mengkolek- Pada proses pematangan gonad, sebaik- an kualitas daging dan karkas ikan gur-
si dari alam (Sungai Batanghari). Induk nya induk jantan dan betina ditempatkan ame asal Sungai Batanghari memiliki
G2 didapat dengan pemijahan massal pada wadah yang terpisah. Pengelolaan karakteristik dengan prosentase jumlah
dari induk G1 sebanyak 58 ekor yang kualitas air dilakukan dengan melakukan daging/fillet yang lebih banyak jika di-
dilakukan pada tahun 2007 sampai ta- monitoring kualitas air dan melakukan bandingkan dengan gurame strain Jawa
hun 2009 dalam satu kolam. Induk G3 pergantian air secukupnya selama pe- sebanyak 20% dan 14,5% jika diban-
dan calon induk G3 diproduksi dengan matangan gonad berlangsung. dingkan dengan gurame Padang. Sela-
cara melakukan pemijahan minimal 10
in itu ikan gurame Batanghari memiliki
pasang induk memijah secara serentak
pada petakan-petakan kolam pemijahan.
PRODUKSI DAN DISTRIBUSI prosentase dressing kepala yang lebih
Hasil produksi benih dan calin (calon kecil, badan yang lebih besar, sirip yang
Kemudian dari hasil pemijahan tersebut
induk) ikan gurame Batanghari telah di- lebih besar, jeroan yang lebih kecil, sisik,
dilakukan seleksi induk yang memiliki

36 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar JaMBI PelestarIan IKan lOKal guraMe BatangharI
37
P akan alami merupakan salah satu
kunci keberhasilan pada budida-
ya perikanan khususnya pada fase pen-
lut larva ikan serta dapat dibudidayakan
secara massal. Selain itu, penggunaan-
nya sebagai pakan larva pada kegiatan
TEKNOLOGI BUDIDAYA
dederan. Ketergantungan pakan alami pembenihan relatif aman karena dapat PAKAN ALAMI MOINA SP
dan produk impor dari luar negeri seperti mengurangi resiko terpaparnya penyakit
cacing tubifex dan artemia berakibat pada ikan. Bahan pupuk yang dibutuhkan terdiri
terhadap tingginya harga pakan yang dari tepung ikan, tepung kedelai, dedak,
Budidaya Moina sp secara massal
berdampak pada meningkatnya biaya urea, TSP dan kapur dolomite sedang-
dilakukan dengan menggunakan Chlo-
produksi. Hal ini perlu disiasati dengan kan instalasi pendukung yang digunakan
rella sp sebagai media. Bahan-bahan
penggunaan pakan alami yang dapat antara lain adalah aerator/hiblow (keku-
pupuk yang digunakan berasal dari ba-
dibudidayakan serta diproduksi secara atan HP-150, AC 230V 50 Hz, 125 W),
han organik dan bukan organik seperti
massal dan mandiri oleh para pembudi- pompa submersible, listrik dan peralatan
tepung ikan, tepung kedelai, dedak,
daya. panen seperti kantong plankton net/se-
urea, dan TSP. Sumber bahan pupuk
Moina sp adalah solusi bagi perma- tersebut dikombinasikan menjadi pupuk rokhalus, ember, dll.
salahan ketersediaan pakan bagi benih untuk persiapan media Chlorella sp dan
ikan dalam rangka efisiensi usaha bu- budidaya Moina sp. PERSIAPAN MEDIA
didaya perikanan khususnya perikanan CHLORELLA SP.
air tawar. Moina sp digunakan sebagai PERSYARATAN TEKNIS Persiapan media Chlorella sp skala
pakan alami pada pemeliharaan larva Persyaratan teknis yang harus dipe- massal dilakukan pada volume 3.000 li-
ikan di hatchery dan pendederan ikan nuhi oleh pembudidaya untuk melakukan ter. Pada budidaya skala ini dapat dilaku-
di kolam. Moina sp hasil budidaya dapat teknologi ini yaitu memiliki wadah, sum- kan secara berkesinambungan dengan
digunakan sebagai pemicu penumbuhan ber air yang cukup, bahan pupuk dan in- menggunakan beberapa wadah. Adapun
pakan alami pada persiapan kolam pen- stalasi pendukung lainnya. Wadah yang prosedur kerja persiapan media Chlorel-
dederan atau dapat juga digunakan un- digunakan dapat berupa wadah semen/ la sp adalah sebagai berikut:
tuk mensuplai pakan alami dengan cara kayu bervolume 3.000 liter dengan keda-
memasukkan ke dalam kolam pendeder- 1. Memasukkan air sebanyak 2500 liter
laman/tinggi air media antara 80 -100 cm
an secara berkala. ke dalam wadah budidaya.
yang diletakkan pada tempat terbuka /
terkena sinar matahari. Sumber air dapat 2. Memasukkan inokulan Chlorella sp.
Kelebihan dari Moina sp antara lain
berupa air waduk, rawa atau sumur. sebanyak 500 liter ke dalam wadah
memiliki nilai gizi yang tinggi dan memiliki
budidaya sehingga total volume yang
ukuran yang sesuai dengan bukaan mu-

38 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar JaMBI teKnOlOgI BuDIDaYa PaKan alaMI MOIna sP
39
terisi adalah 3.000 liter. lakukan secara berkesinambungan de- lanjutnya dengan mengikuti tahapan terlebih dahulu dengan serok kasar su-
3. Memasukkan pupuk yang terdiri dari: ngan cara melakukan budidaya dengan budidaya no. 1 s.d 7 tersebut diatas paya kotoran yang berupa jentik nyamuk,
3.000 g urea, 750 g TSP, 300 g te- menggunakan 5 wadah. Adapun prose- secara berkesinambungan. cacing, dll dapat tersaring.
pung ikan, 300 g tepung kedelai, 600 dur budidaya massal Moina sp. adalah
Selanjutnya penyaringan Moina sp.
g dedak dan 300 g kapur dolomite ke sebagai berikut: PEMANENAN MOINA SP dilakukan kembali dengan serok halus
dalam air media. Pemanenan Moina sp dilakukan
1. Memasukkan air sebanyak 2500 liter untuk memisahkan Moina sp. dari air dan
dengan menjaring/menyaring Moina sp
4. Memberikan aerasi sebanyak 15 titik ke dalam wadah budidaya. selanjutnya dapat digunakan sebagai pa-
dengan menggunakan kantong yang
pada media budidaya. 2. Memasukkan Inokulan Chlorella sp. kan larva ikan. Untuk dapat dilakukan pa-
terbuat dari planktonet atau kain halus.
5. Melakukan budidaya Chlorella sp se- sebanyak 500 liter ke dalam wadah nen Moina sp tiap hari maka digunakan
Teknik panen dengan dilakukan dengan
lama ± 10 hari. budidaya sehingga total volume yang beberapa wadah sebagai tempat budida-
menarik jaring dari salah satu ujung wa-
terisi adalah 3.000 liter. ya Moina sp dan stok media Chlorella sp.
6. Melakukan pemanenan media Chlo- dah hingga ke ujung wadah yang lain.
rella sp dengan kepadatan ± 2x107 3. Memasukkan pupuk yang terdiri dari: Setelah penarikan jaring selesai, jaring
cell/ml untuk digunakan sebagai 300 g tepung ikan, 300 g tepung ke- diangkat dari wadah kemudian dinding PASCA PANEN
inokulan ke dalam 5 wadah budida- delai, dan 300 g dedak dan 300 g kantong jaring disiram dengan air dari Hasil pemanenan Moina sp ini digu-
ya Moina sp dan 1 wadah persiapan kapur dolomite ke dalam air media. bagian luar agar Moina sp. berkumpul di nakan sebagai pakan ikan dalam bentuk
media Chlorella sp selanjutnya de- tengah kantong jaring sambil menggu- hidup dan beku. Adapun cara penge-
4. Memasukkan inokulan Moina sp. se-
ngan volume masing-masing seba- lung kedua ujung jaring masing-masing masan Moina sp beku adalah dengan
banyak 200 gram ke dalam wadah
nyak 500 liter. ke arah luar. mencampur Moina sp dan air dengan
budidaya.
perbandingan 1:1 (1 kg Moina sp ditam-
7. Melakukan budidaya Chlorella sp se- 5. Memberikan aerasi sebanyak 15 titik Sedangkan teknik panen dengan bah dengan 1 liter air) dan mengemas bungkus Moina sp beku dengan koran
lanjutnya dengan mengikuti tahapan pada media budidaya. menyaring Moina sp dilakukan dengan dalam kantong plastik untuk kemudian kemudian dikemas dalam sterofoam.
budidaya no. 1 s.d no. 6 tersebut di memasang alat panen berupa kantong
6. Melakukan budidaya Moina sp. se- dibekukan dan disimpan dalam freezer. Moina sp beku masih dalam keadaan
atas secara berkesinambungan de- planktonnet pada bagian outlet wadah
lama 5 – 7 hari. Penambahan air dalam pengemasan baik sampai dengan 18 jam perjalanan
ngan tetap menjaga tingkat kemurni- budidaya untuk selanjutnya melakukan
7. Melakukan pemanenan Moina sp. Moina sp beku bertujuan agar Moina sp pengiriman. Sedangkan untuk Moina sp
an Chlorella sp. penyaringan Moina sp. dari air media
dengan indikasi antara lain kepadat- beku dapat mengapung pada saat pem- hidup hanya dapat dikemas dalam kan-
yang dikeluarkan melalui outlet tersebut. berian pakan pada larva sehingga pem- tong packing beroksigen dengan kepa-
BUDIDAYA MOINA SP an Moina sp terlihat melimpah dan
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan berian pakan dapat merata. datan rendah.
Budidaya massal Moina sp dilakukan warna media budidaya berubah dari
baskom yang berisi air kemudian me-
pada media Chlorella sp volume 3.000 hijau menjadi kecokelatan. Pengiriman Moina sp beku dapat
mindahkan Moina sp. yang dipanen ke
liter. Pada budidaya skala ini dapat di- 8. Melakukan budidaya Moina sp. se- dalam baskom dengan menyaringnya dilakukan dengan terlebih dahulu mem-

40 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar JaMBI teKnOlOgI BuDIDaYa PaKan alaMI MOIna sP
41
DISEMINASI BUDIDAYA DISTRIBUSI HASIL PANEN pengganti cacing tubifex serta dapat KELAYAKAN USAHA
No Judul Diseminasi Tahun Lokasi Hasil Hasil Panen Moina sp dengan media disimpan dalam jangka waktu lama Penggunaan Moina sp yang dipro-
3000 liter berkisar antara 800 gram sam- (2-3 bulan) dengan kadar protein ± duksi secara mandiri memungkinkan efi-
1. Pendampingan Teknologi 2013 Provinsi Jambi 30 UPR yang mulai menggunakan
Budidaya Moina sp dan Riau Moina sp hidup/beku sebagai pai 3.500 gram dengan jumlah panen 47 %. siensi dalam kegiatan budidaya perikan-
substitusi pakan alami lain (contoh: yang sering diperoleh sebanyak 2.000 4. Stabil dalam menjaga pertumbuhan an >30% karena dapat menekan biaya
Cacing Tubifex) gram. Hasil produksi Moina sp beku dan perkembangan Moina sp de- operasional sehingga dapat meningkat-
2. Pelatihan Budidaya 2013- Balai Diseminasi / pelatihan pada para di BPBAT Jambi sudah didistribusikan ngan hasil panen 1,7 sampai 2 kg per kan keuntungan. Sebagai contoh pada
massal Moina sp 2015 Perikanan penyuluh perikanan, perwakilan ke beberapa wilayah di Propinsi Jambi bak media / siklus (1 siklus : 5-7 hari usaha budidaya pendederan gurame,
Budidaya Air dinas Kabupaten/Kota dan pem- (Kota Jambi dan Kabupaten Muaro Jam- pemeliharaan). keuntungan usaha dapat meningkat ±
Tawar Jambi budidaya (UPR) di wilayah kerja
BPBAT Jambi. bi), Riau (Kabupaten Kampar) sebanyak 5. Formula pupuk pada persiapan me- 34% dengan penggunaan Moina sp se-
142 kg Moina sp hidup dan 551 kg Moina dia Chlorella sp: bagai pakan alami dibandingkan dengan
3. Rekomendasi Teknologi 2015 Kementerian Usulan rekomendasi teknologi
Kelautan dan Perikanan Kelautan dan budidaya pakan alami Moina sp sp beku. penggunaan cacing tubifex. Peningkatan
a. Menjaga media Chlorella sp dari
KKP Perikanan sebagai acuan bagi para penyuluh keuntungan juga dapat dirasakan pada
kontaminasi jenis zooplankton
perikanan dalam melakukan pen-
KEUNGGULAN TEKNOLOGI kegiatan pendederan ikan patin yang
dampingan pada UPR. atau binatang air lainnya serta ngan bahan dan peralatan yang seder-
Keunggulan Teknologi Budidaya Mo- menggunakan Moina sp sebagai pakan
menjaga kemurnian Chlorella sp. hana dan mudah didapatkan di sekitar
4. Gerakan Pakan Mandiri 2015 Kementerian Workshop pada para pembudi-
ina sp Dengan Media Chlorella sp dan alami.
Nasional Kelautan dan daya perikanan seluruh Indonesia b. Menjaga ketersediaan media Ch- lingkungan masyarakat serta dapat dila-
Perikanan tentang teknologi budidaya dan Produk Pasca Panennya adalah sebagai Penghematan biaya produksi ini da-
lorella sp sepanjang musim. kukan pada skala rumah tangga dengan
produksi massal pakan alami Moina berikut: pat ditingkatkan lagi bila para pembudi-
sp. 6. Instalasi pendukung berupa 15 titik lahan yang tidak luas. Dengan demikian
1. Memproduksi Moina sp secara mas- daya/UPR dapat memproduksi Moina sp teknologi ini lebih efisien, ekonomis dan
aerasi (oksigen terlarut ≥ 4 mg/l)
sal dan berkelanjutan dengan produk secara mandiri untuk digunakan sendiri layak untuk diaplikasikan di masyarakat
dapat meningkatkan pertumbuhan
pasca panen berupa Moina sp hidup dalam kegiatan pendederan. Dari segi
dan perkembangan Moina sp lebih khususnya para pembudidaya (UPR).
dan beku. segmen usaha, budidaya Moina sp juga
maksimal. Sumber: Balai Perikanan Budidaya
dapat dijadikan segmen usaha baru se-
2. Produk pasca panen Moina sp hidup 7. Bahan, wadah dan peralatan mudah Air Tawar (BPBAT) Jambi.
hingga dapat menjadi bagian rantai usa-
(kadar protein ± 55%) dapat diguna- diperoleh sehingga teknologi ini sa- ha pendederan ikan sekaligus mengu-
kan untuk pakan larva ikan di hatc- ngat aplikatif bagi pembudidaya ikan rangi ketergantungan terhadap pakan
hery dan suplai pakan alami pada (UPR). alami yang bersumber dari impor luar
kegiatan pendederan ikan di kolam.
8. Membuka peluang segmen usaha negeri dan hasil penangkapan di alam.
3. Produk pasca panen beku dapat di- baru berdampingan dengan usaha
gunakan sebagai pakan larva ikan Teknologi budidaya massal dan pro-
pembenihan ikan.
duksi Moina sp dapat diaplikasikan de-

42 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar JaMBI teKnOlOgI BuDIDaYa PaKan alaMI MOIna sP
43
InOVasI teKnOlOgI
• PEMBENIHAN DAN PEMBESARAN
IKAN LOKAL GABUS HARUAN

BalaI PerIKanan BuDIDaYa


aIr taWar ManDIangIn

Alamat BPBAT Mandiangin


Jl. Tahura Sultan Adam Km. 14 Kec. Mandiangin, Kab. Banjarbaru, Provinsi Kali-
mantan Selatan 70661
Budidaya ikan gabus haruan secara biomassa/hari, frekuensi 2 kali seha- PEMIJAHAN
semi intensif mulai dilakukan masyarakat ri. 1. Pemijahan Alami
setelah ditemukan teknologi produksi be- 3. Pengolahan Kualitas Air: pengapur- a. Induk yang telah diseleksi dan
nih ikan gabus haruan di BPBAT Mandi- an bila diperlukan, pengukuran kua- matang gonad ditebar dalam bak
angin. Sumber ketersediaan benih yang litas air, pergantian air. semen/fiber dengan perbanding-
berkesinambungan mempermudah ma- an induk 1 betina : 1 jantan.
syarakat untuk melakukan kegiatan bu- SELEKSI INDUK MATANG GONAD
didaya. Selain itu, teknologi pembenihan b. Pemijahan alami menggunakan
1. Induk ikan gabus dipelihara di jaring
ikan gabus haruan merupakan teknologi 1 buah bak semen dan bak fiber.
tempat pematangan gonad atau bak
aplikatif dan sangat mudah untuk diintro- permanen/terpal. Induk di pisah an- c. Pengamatan proses pemijahan
duksikan ke masyarakat karena pemi- tara jantan dan betina. dilakukan setiap hari.
jahan ikan gabus haruan dapat dilakukan 2. Setiap hari induk diberi pakan apung d. Apabila telah terjadi pemijahan
secara alami dan semi-buatan. komersial dengan kandungan protein maka telur akan kelihatan meng-
Teknologi budidaya ikan gabus haru- 30-32%. apung di permukaan air.
an yang sudah diterapkan oleh masyara- 3. Induk yang dipelihara dengan kepa-
kat terdiri dari teknologi pembenihan dan datan antara 20-30 ekor/m2.
Pada awalnya, para pembudidaya
pembesaran. Hingga saat ini terdapat 4. Seleksi dilakukan dengan cara me-
ikan gabus haruan di Kalimantan Selat-
Unit Pembenihan Rakyat (UPR), pembu- nangkap induk satu persatu.
an menerapkan teknologi ekstensif (tra-
PEMBENIHAN DAN PEMBESARAN disional). Secara teknis, pembudidaya
didaya, dan Balai Benih Ikan (BBI) yang
memproduksi benih maupun ikan gabus 5. Induk jantan ditandai keluar cairan
tradisional selalu mengandalkan benih bening bila diurut pada alat kelamin.
IKAN LOKAL GABUS HARUAN hasil tangkapan dari alam dan menerap-
haruan konsumsi yang tersebar di wila-
yah Kalimantan Selatan dan Kalimantan 6. Induk betina ditandai dengan warna
I kan gabus haruan yang merupa-
kan salah satu jenis ikan lokal di
Kalimantan adalah komoditas penting
didayakan. Uji coba, penerapan, dan
pengembangan teknologi budidaya ikan
gabus haruan baik pembenihan mau-
kan penggunaan pakan alami/ikan rucah
selama pemeliharaan. Itu sebabnya, pe-
nerapanan budidaya ikan gabus haruan
Tengah. kelamin kemerahan, perut lembek
membesar ke arah anus.
bagi masyarakat setempat. Domestikasi pun pembesaran telah menghasilkan secara tradisional berdampak pada ke- TEKNOLOGI PEMBENIHAN 7. Tingkat Kematangan Gonad (TKG):
tidakefisienan lahan dan pemeliharaan pengamatan kematangan gonad di-
ikan gabus haruan yang dilakukan Balai teknologi budidaya aplikatif serta produk PEMELIHARAAN INDUK
ikan tanpa manajemen budidaya ikan lakukan 1 kali/bulan.
Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) biologis berupa induk dan benih ikan ga- 1. Tempat: Hapa di kolam, Bak perma-
Mandiangin di Kalimantan Selatan telah bus haruan yang telah dikembangkan di yang baik. nen/fiber/terpal.
menghasilkan induk ikan gabus haru- dalam maupun di luar lingkungan BPBAT
an yang lebih adaptif dan mudah dibu- Mandiangin. 2. Pakan: Pelet apung, dosis 3% berat

46 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar ManDIangIn PeMBenIhan Dan PeMBesaran IKan lOKal gaBus haruan
47
e. Diberi tanaman eceng gondok dilakukan setiap hari. Apabila te- TEKNOLOGI PEMBESARAN
sebagai pelindung pada saat lah terjadi pemijahan maka telur
PENDEDERAN DI HAPA
induk betina mengeluarkan telur akan kelihatan mengapung di
dan tempat berlindungnya larva. permukaan air. 1. Tempat: hapa dan di kolam perma-
f. Setelah larva berumur 1-2 hari, e. Untuk melindungi telur ikan da- nen
dimasukkan ke dalam baskom pat diberi eceng gondok pada 2. Pakan : pelet tepung protein 40%
untuk memudahkan pengambil- permukaan air. (bulan I) dan pelet apung 1 protein
an larva dari sarangnya. 32% (bulan II), dosis pakan adlibiti-
PENETASAN DAN PEMELIHARAAN um, frekuensi pemberian 2 kali se-
g. Setalah berumur 3 hari, larva ke- LARVA
lihatan sehat dan mulai menda- hari.
1. Telur ikan gabus yang telah dibuahi 3. Benih gabus yang yang didederkan
patkan cadangan makanan siap
berwana bening sedangkan yang dengan ukuran tebar 1-3 cm hasil
dimasukkan ke akuarium selama
tidak dibuahi berwarna putih, telur kegiatan pembenihan.
12-15 hari.
mengapung di permukaan air.
2. Pemijahan semi buatan 4. Hapa hijau yang digunakan berjum-
2. Telur akan menetas 24-38 jam sete- lah 6 buah dengan ukuran 2x2 m2.
a. Induk yang telah diseleksi dan lah ovulasi.
matang gonad sebelum ditebar 5. Jumlah benih tiap hapa dengan pa-
3. Pemeliharaan larva dilakukan di bak dat tebar 100 dan 150 ekor/m2 (400
dilakukan penimbangan berat
pemijahan bersama dengan induk- dan 600 ekor/hapa). Lama pende-
untuk menentukan dosis penyun-
nya. Induk ikan gabus bertindak se-
tikan. Dosis penyuntikan adalah
bagai pengasuhan anaknya sehing-
0,5 ml/kg berat induk.
ga induk tidak perlu dipindah.
b. Penyuntikan dilakukan intra mus-
4. Pemberian pakan buatan berupa pa-
cular satu kali bersamaan antara
kan artemia dan pakan tepung prote-
induk jantan dan betina.
in 40% dilakukan setelah umur benih
c. Induk yang telah disuntik ditebar seminggu dengan dosis adlibitium.
dalam bak terpal dengan perban-
5. Pemeliharaan benih di bak terpal /ko-
dingan betina dan jantan 1 : 1.
lam yang telah disiapkan dilakukan
Pemijahan semi buatan menggu-
selama 30 hari.
nakan 1 buah bak tepal.
d. Pengamatan proses pemijahan

48 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar ManDIangIn PeMBenIhan Dan PeMBesaran IKan lOKal gaBus haruan
49
deran di dalam hapa selama 2 bulan dungan Protein 32% dan dosis 3% 7. Pemanenan dilakukan serentak. Se- 4. Wadah budidaya yang mudah dan
sampai ukuran 5-8 cm. berat biomassa/hari,frekuensi 2 kali lanjutnya ikan disortir sesuai ukuran. aplikatif sangat bervariasi (hapa,
6. Setelah didederkan selama 2 bulan sehari. Ukuran 5 cm ke atas akan dima- kolam, bak terpal, kolam terpal, dan
benih dibesarkan di hapa dan kolam 9. Pemeliharaan di kolam di lakukan sukan ke kolam pembesaran untuk karamba).
pembesaran. selama 7 bulan dengan ukuran bobot dijadikan calon induk dan induk. Di 5. Pemijahan dapat dilakukan secara
ikan mencapai 200-300 gram/ekor. bawah ukuran kurang dari 5 cm akan alami dan semi-buatan, dapat dipi-
PEMBESARAN DI HAPA DAN KOLAM didistribusikan ke pembudidaya. Se- jahkan sepanjang tahun, dapat me-
10. Pemanenan dilakukan serentak.
1. Benih ikan gabus hasil pendederan bab ukuran size 3-5 cm biasanya makan pakan buatan (pelet apung),
dibesarkan di hapa hitam ukuran PEMBESARAN LANGSUNG DI KOLAM ukuran yang sangat diminati oleh serta ketahanan ikan terhadap pH
2x3 m2. Berjumlah 3 buah hapa. 1. Setelah masa pemeliharaan di akur- konsumen. Selain aman terhadap dan oksigen terlarut.
2. Tiap hapa diisi ikan gabus dengan ium 15 hari, benih terlihat sehat dan serangan penyakit benih sudah ter-
biasa makan pelet dan mudah bera- ASPEK EKONOMI
padat tebar 30 ekor/m2. respons terhadap kejutan menunjuk-
an benih keadaan sehat, dan siap daptasi di lingkungan. 1. Nilai ekonomis tergantung pada
3. Pakan yang digunakan adalah pakan
didederkan ke kolam. ukuran ikan konsumsi, harga jual
apung komersial dengan kandungan KEUNGGULAN HASIL RISET ikan gabus haruan segar ukuran 5-8
protein 32% dengan dosis 3% berat 2. Sebelum ikan di tebar kolam telah
ASPEK TEKNOLOGI ekor/kg mencapai Rp. 30.000,- s/d
biomassa/hari, frekuensi 2 kali se- siap di kapur dan di pupuk untuk me-
Rp. 40.000,- per kg, harga jual un-
hari. numbuhkan pakan alami. 1. Teknologi pembenihan ikan gabus
tuk ukuran 1-3 ekor/kg antara Rp.
4. Pemeliharaan di hapa dilakukan se- 3. Benih ikan gabus hasil pendederan haruan aplikatif dan sangat mudah
50.000,- s/d Rp. 60.000,- per kg;
lama 7 bulan dengan ukuran bobot dibesarkan di kolam ukuran 10x20 untuk diintroduksikan dan diterap-
dan harga ikan gabus haruan olahan
ikan mencapai 150-250 gram/ekor. m2 dan 15x20 m2. Berjumlah 2 buah kan masyarakat,. Telah dibuktikan di
(ikan asin/kering) antara Rp. 30.000,-
kolam. Kalimantan Selatan dan Kalimantan
5. Pemanenan dilakukan serentak. s/d Rp. 70.000,- per kg.
Tengah.
4. Tiap kolam diisi ikan gabus dengan 2. Harga benih ikan gabus haruan ha-
PEMBESARAN DI KOLAM padat tebar 25- 30 ekor/m2. 2. Teknologi budidaya ikan gabus ha-
sil budidaya sangat menguntungkan.
6. Benih ikan gabus hasil pendederan ruan mendukung ketersediaan benih
5. Pakan yang digunakan adalah pakan Harga benih ukuran 1-3 cm Rp. 200,-
dibesarkan di kolam ukuran 4x8 m2. dan ikan gabus secara berkelanjutan
apung komersial dengan kandungan s/d Rp. 300,-; ukuran 3-5 cm Rp.
Berjumlah 3 buah kolam. karena tidak tergantung musim.
protein 32% dan dosis 3% berat bi- 500,- s/d Rp. 700,-; dan ukuran 5-8
7. Tiap kolam diisi ikan gabus dengan omassa/hari, frekuensi 2 kali sehari. 3. Teknik budidaya ikan gabus haruan cm 800,- s/d Rp. 1.000,-
padat tebar 30 ekor/m2. sangat mudah diadopsi oleh masya-
6. Pemeliharaan di kolam dilakukan 3. Usaha pembenihan ikan gabus haru-
8. Pakan yang digunakan adalah pa- rakat Kalimantan Selatan dan Kali-
selama 30 haridengan ukuran bobot an layak dan menguntungkan (rasio
kan apung komersial dengan kan- mantan Tengah.
ikan mencapai 5-8 cm.

50 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar ManDIangIn PeMBenIhan Dan PeMBesaran IKan lOKal gaBus haruan
51
R/C sebesar 2,29) dengan modal se- 3. Benih G1 hasil domestikasi telah ter- kan penangkapan tertinggi sehingga serta siswa SMK kejuruan (Kalsel sil budidaya tidak tergantung dari
besar Rp. 3.950.000,- mendapatkan distribusi di masyarakat sejak tahun dapat menjaga kelestarian ikan ga- dan Kalteng). musim seperti halnya ikan gabus ha-
keuntungan sebesar Rp. 3.150.000,- 2012, meliputi Kab. Pulang Pisau bus haruan di alam dan keseimbang- ruan hasil tangkapan di alam.
dari tebar benih 10.000 ekor ukuran dan Kota Palangka Raya. an ekosistem. KELEBIHAN 8. Teknologi sudah dikuasai dan mudah
1-3 cm dalam hapa yang dipasang 4. Telah memasyarakat di wilayah Kali- IKAN GABUS HARUAN diaplikasikan kepada masyarakat,
di kolam selama 2 bulan diperoleh mantan Tengah, Kalimantan Selatan, KEGIATAN DISEMINASI 1. Mudah dibudidayakan karena sudah dan masyarakat menerima dengan
panen benih dengan jumlah sekitar dan Kalimantan Timur sebagai ikan 1. Dalam rangka peningkatan produksi mampu beradaptasi dengan pakan baik teknologi yang sudah disebarlu-
7.000 ekor ukuran 5-8 cm perekor khas yang banyak diminati. dan ketahanan pangan serta gizi, buatan. askan olah BPBAT Mandiangin baik
dengan harga Rp. 800,-/ekor. khususnya ikan gabus haruan maka melalui leaflet, buku-buku ikan ga-
5. Usaha budidaya ikan gabus haruan 2. Rasa daging yang khas sehingga
4. Usaha budidaya pembesaran ikan dilakukan berbagai kegiatan desemi- bus, brosur dan majalah dan koran
juga ikut berperan dalam mendukung ikan gabus memiliki cita rasa yang
gabus haruan layak dan meng- nasi ke masyarakat seperti penerap- yang telah terbit baik lokal maupun
ketahanan pangan di daerah dimana enak dan gurih.
untungkan (rasio R/C sebesar an ikan gabus haruan bervaksin agar nasional.
ketersediaan ikan gabus haruan ha- 3. Warna daging yang putih sehingga
1,56) dengan modal sebesar Rp. ikan tumbuh sehat dan tidak mudah
sil budidaya tidak tergantung dari konsumen tertarik dengan warna Dalam rangka peningkatan produksi
11.000.000,- mendapatkan keun- terinfeksi penyakit.
musim seperti halnya ikan gabus ha- yang khas. untuk ketahanan pangan dan gizi maka
tungan sebesar Rp. 5.000.000,- dari ruan hasil tangkapan di alam. 2. Pelatihan dan magang yang dilaku- dilakukan diseminasi penerapan ikan
tebar benih 2.000 ekor ukuran 5-8 kan dari berbagai instansi dinas peri- 4. Memiliki nilai gizi yang tinggi. gabus bervaksin agar ikan gabus yang
6. Dalam bidang kesehatan kandungan
cm di kolam seluas 80 m2 selama kanan kabupaten dan provinsi dan 5. Sebagai obat alami setelah pasca dibudidayakan tidak mudah terinfeksi pe-
albumin dalam daging ikan gabus
7 bulan diperoleh panen 350 kg de- kegiatan temu lapang dan denfarm di operasi. Dalam bidang kesehatan nyakit, dan dapat meningkatkan produksi
haruan menjadi makanan yang ber-
ngan jumlah sekitar 1.400 ekor ukur- kabupaten Kapuas Provinsi Kalteng. kandungan albumin dalam daging usaha budidaya. Sehingga ke depannya
manfaat sebagai obat untuk mem-
an 0,2-0,3 kg perekor dengan harga 3. Tahun 2015 dilakukan kegiatan den- ikan gabus haruan menjadi makanan BPBAT Mandiangin terus meningkatkan
percepat kesembuhan luka pascao-
Rp. 40.000,-/kg. farm di Kabupaten Kapuas, Kaliman- yang bermanfaat sebagai obat untuk pembinaan kepada masyarakat selain di
perasi.
tan Tengah, sebanyak 10 kelompok mempercepat kesembuhan luka pas- wilayah Kalimantan Selatan tetapi juga
ASPEK SOSIAL
ASPEK LINGKUNGAN Pokdakan penerima Maju Bersama ca operasi. wilayah Kalimantan Tengah dan Kali-
1. Budidaya ikan gabus haruan sebagai dan Usaha Bersama yang terdiri dari mantan Timur yang berpotensi cukup
1. Ikan gabus haruan hasil domestika- 6. Telah memasyarakat di wilayah Kali-
lapangan pekerjaan baru. Desa Tambun Raya Kec. Basarang besar terhadap permintaan ikan gabus
si dapat dibudidayakan dan diminati mantan Tengah, Kalimantan Selatan,
2. Kegiatan pembenihan sudah dilaku- masyarakat sehingga mengurangi dan Desa Anjir Serapat Baru Kec. dan Kalimantan Timur sebagai ikan haruan sebagai lauk pauk yang memiliki
kan UPR dan BBI di Kab. Kapuas kegiatan penangkapan di alam. Kapuas Timur. khas yang banyak diminati. nilai gizi yang cukup tinggi.
dan pembesaran ikan gabus haruan 4. Tahun 2015 dilakukan Pelatihan dan
2. Benih ikan gabus haruan hasil budi- 7. Usaha budidaya ikan gabus haruan Sumber: Balai Perikanan Budidaya
sudah banyak dilakukan pembudi- magang khusus dan umum pembu-
daya dapat digunakan untuk kegiat- juga ikut berperan dalam mendukung Air Tawar (BPBAT) Mandiangin.
daya di wilayah Provinsi Kalimantan didaya, petugas teknis, mahasiswa
an restocking di daerah habitat asli ketahanan pangan di daerah dimana
Selatan dan Kalimantan Tengah. perguruan tinggi negeri dan swasta
ikan gabus haruan yang mendapat- ketersediaan ikan gabus haruan ha-

52 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar ManDIangIn PeMBenIhan Dan PeMBesaran IKan lOKal gaBus haruan
53
InOVasI teKnOlOgI
• TEKNOLOGI BUDIDAYA
LELE SISTEM BIOFLOK
• INOVASI PAKAN MANDIRI
DENGAN MESIN BRIKET

BalaI PerIKanan BuDIDaYa


aIr taWar tatelu

Alamat BPBAT Tatelu


Jl. Pinilih Desa Tatelu (Komp. Perikanan) Kec. Dimimbe, Kab. Minahasa, Provinsi
Sulawesi Utara
TEKNOLOGI BUDIDAYA LELE TEKNOLOGI BIOFLOK
Bioflok berasal dari kata “Bios” arti-
SISTEM BIOFLOK nya kehidupan dan “FLOC Atau FLOCK”
yang berarti gumpalan. Jadi pengertian

P ermintaan ikan lele di pasaran


yang semakin tinggi membuat pe-
luang bisnis budidaya ikan jenis ini juga
bioflok adalah kumpulan dari berbagai
organisme (bakteri, jamur, algae, proto-
zoa, cacing, dll.) yang tergabung dalam
menjadi semakin terbuka lebar. Secara gumpalan (flok). Teknologi bioflok pada
ekonomis, usaha budidaya lele sangat awalnya merupakan adopsi dari teknolo-
menguntungkan karena ikan lele memiliki gi pengolahan limbah lumpur aktif secara
nilai ekonomi yang tinggi, tidak memer- biologi dengan melibatkan aktivitas mik-
lukan perawatan yang rumit, penghasil roorganisme (seperti bakteri).
protein yang tinggi dan harga jualnya ter-
jangkau oleh masyarakat. Budidaya ikan dengan menerapkan
teknologi bioflok berarti memperbanyak
Itu sebabnya, perlu inovasi teknologi bakteri/mikroba yang menguntungkan
yang lebih fokus terhadap efisiensi biaya dalam media budidaya ikan, sehingga
produksi melalui penggunaan pakan demi dapat memperbaiki dan menjaga kesta-
terciptanya hasil maksimal. Penerapan bilan mutu air, menekan senyawa bera-
teknologi bioflok yang mampu mengolah cun seperti amoniak, menekan perkem-
limbah untuk meminimalkan limbah se- bangan bakteri yang merugikan (bersifat
kaligus mendaur ulang limbah menjadi pathogen) sehingga ikan dapat tumbuh
pakan merupakan kunci jawaban dalam dan berkembang dengan baik.
menciptakan budidaya ikan yang ramah
lingkungan, berkelanjutan, efisien dalam Penerapan teknologi bioflok me-
penggunaan air maupun pakan, dapat manfaatkan penumpukan bahan organik
meminimalisir limbah buangan budidaya yang berasal dari sisa pakan, kotoran
sesuai persyaratan Cara Budidaya Ikan ikan maupun jasad yang mati seperti
Yang Baik (CBIB) serta menjamin mutu plankton dan lain-lain sebagai sediaan
dan keamanan hasil produksi perikanan. hara untuk merangsang pertumbuhan
bakteri yang akan menghasilkan flok.
Oleh karena itu dalam teknologi ini per-

56 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar tatelu teKnOlOgI BuDIDaYa lele sIsteM BIOflOK
57
gantian air dapat diminimalkan. Bahan KEUNGGULAN TEKNOLOGI terpal atau fiber. Konstruksi kolam tidak
organik diusahakan teraduk secara terus 1. Sedikit pergantian air (efisien dalam membentuk sudut. Contoh konstruksi
menerus, sehingga terurai dalam kondisi penggunaan air). kolam bundar berbahan plastik dengan
cukup oksigen (aerob). 2. Tidak tergantung sinar matahari. rangka besi anyaman (besi wiremesh)
3. Padat tebar lebih tinggi (bisa menca- sebagai berikut:
Perkembangan mikroba dalam me-
dia budidaya diharapkan didominasi oleh pai 3.000 ekor/m3). 1. Besi anyaman (besi wiremesh dia-
bakteri/mikroba yang menguntungkan. 4. Produktivitas tinggi. meter 6 mm) untuk rangka dinding
Untuk itu perlu dilakukan penambahan 5. Efisien pakan (FCR bisa mencapai kolam.
mikroba/bakteri probiotik secara berkala 0,7). 2. Fiber tipis /karpet talang /tripleks 2
ke dalam media budidaya. Penambah- 6. Efisien dalam pemanfaatan lahan. mm untuk pelapis dinding.
an karbon organik seperti molase (te- 7. Lebih sedikit membuang limbah. 3. Terpal/plastik untuk dinding dan da-
tes tebu) atau gula pasir atau tepung 8. Ramah lingkungan. sar kolam.
terigu atau leri (air cucian beras) akan 4. Pipa PVC 2 inchi dan knee 2 buah.
mempercepat perkembangan mikroba/ SYARAT PENERAPAN 5. Sealer (lem).
bakteri heterotrof yang menguntungkan. TEKNOLOGI 6. Gunting.
Selanjutnya bakteri-bakteri tersebut akan 1. Konstruksi kolam harus kuat (beton, 7. Gergaji besi.
membentuk konsorsium dan terjadi pem- terpal, fiber).
bentukan flok dengan adanya bahan or- 2. Kedisiplinan dan ketelitian yang ting- Caranya:
ganik yang cukup tinggi di dalam media gi. 1. Besi anyaman (besi wiremesh) di-
budidaya. 3. Perlu keuletan. potong sesuai dengan ukuran yang
4. Perlu peralatan untuk aerasi dan diinginkan, kemudian antar buku di-
Bahan organik yang merupakan lim- pengadukan. kaitkan dengan cincin besi atau diikat
bah diaduk dan diaerasi. Bahan organik 5. Pemahaman terhadap teknologi bu- kawat sebagai pengunci sehingga
yang tersuspensi akan diuraikan oleh berbentuk lingkaran.
didaya.
bakteri heterotrof secara aerobik menjadi
2. Kolam dapat berbentuk persegi ber-
senyawa anorganik. Bila bahan organik PROSES PRODUKSI ukuran 1x2 m2 , 2x4 m2 atau kolam
mengendap (tidak teraduk) maka akan
KONSTRUKSI KOLAM berbentuk bundar berdiameter 2 me-
terjadi kondisi yang anaerobik.
ter. Untuk kolam berbentuk persegi,
Dalam penerapan teknologi bioflok
sudut dilengkungkan untuk menghin-
pada budidaya lele secara intensif, kon-
dari sudut mati.
struksi kolam dapat terbuat dari beton,

58 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar tatelu teKnOlOgI BuDIDaYa lele sIsteM BIOflOK
59
3. Terpal/plastik dipotong sesuai de- kukan uji coba untuk mengetahui Pengadukan dilakukan dengan
ngan ukuran dan bentuk kolam yang kekuatan aliran arus dan kemam- menggunakan blower 100 watt yang
diinginkan, kemudian dijahit dan di puan pengadukannya. Aliran dibuat dapat dimanfaatkan untuk 6 unit kolam
lem agar tidak bocor. melingkar sehingga endapan terjadi bundar yang dipasang mulai dari awal
4. Terpal yang sudah jadi dimasukkan di bagian tengah kolam. Pompa ha- pemeliharaan. Gunanya untuk menga-
kedalam rangka besi yang telah di- rus dipasang di tengah dan aliran air duk media supaya bahan-bahan organik
siapkan. dikeluarkan di bagian tepi kolam de- teraduk dengan rata sehingga terurai
ngan arah keluar yang berlawanan. secara aerobik, untuk meningkatkan ok-
PERSIAPAN KOLAM 3. Perlakuan (treatment): Perlakuan sigen terlarut (DO) dan membuang gas
1. Pengisian air : Sebelum diisi air, (treatment) air dilakukan dengan karbondioksida (CO2) untuk mengurangi
kolam terlebih dahulu dibersihkan/ cara sebagai berikut: penurunan pH dan alkalinitas air, serta
disterilisasi. Bila perlu dilakukan pe- menambahkan kandungan oksigen (O2)
a. Kapur tohor 100 gr per m3/dolo-
ngeringan dan desinfeksi dengan untuk bakteri dan ikan di dalam kolam.
mit 200 gr per m3/kaptan 200 gr
menggunakan kaporit 10%. Pengi- per m3/mill 150 gr per m3. Pengadukan dan aerasi harus te-
sian air kedalam kolam sampai pe- b. Garam krosok (non-iodium): 3 kg tap terjaga selama pemeliharaan untuk
nuh dengan ketinggian air 80-100 per m3 air. menghindari efek dari perombakan jasad
cm dengan menggunakan air sumur c. Probiotik 5 cc per m3. Jenis plankton yang mati akibat dari kandung-
atau air sungai yang sudah di-treat- probiotik yang digunakan ada- an oksigen yang rendah dan amoniak
ment dengan menggunakan kaporit lah bakteri heterotrof antara lain yang tinggi. Pengadukan dan aerasi ini
30 gram per m3 selama 3 hari (un- Bacillus subtilis, Bacillus liche- juga sangat diperlukan untuk menjaga
tuk kolam diluar ruangan) dan untuk niformis, Bacillus megaterium, flok agar tetap tersuspensi di dalam air,
kolam di dalam ruangan dinetralkan Bacillus polymyxa. sehingga kualitas air sesuai untuk kebu-
dengan Sodium Thiosulfat dengan d. Molase (tetes tebu) sebanyak tuhan ikan.
dosis 15 gram/m3 setelah minimal 100 cc per m3 atau gula pasir 75
24 jam pemberian kaporit. gr per m3. PENEBARAN BENIH
2. Pemasangan peralatan: Pemasang- e. Kemudian air dibiarkan selama 7 Benih lele yang ditebar berukuran
an peralatan meliputi pompa dan hari atau air terlihat berubah war- 7-8 cm (SNI Nomor 01-6484.2-2000)
perlengkapannya (selang aerator, na atau terasa lebih licin. dengan padat tebar 1.000 ekor/m2. Se-
filter dan pipa pengeluaran pompa). f. Kolam siap ditebar benih. belum benih ditebar, benih lele disuciha-
Setelah pemasangan, perlu dila- 4. Pengadukan dan aerasi makan/direndam dengan menggunakan

60 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar tatelu teKnOlOgI BuDIDaYa lele sIsteM BIOflOK
61
ngan lingkungan baru sambil menunggu Pemberian pakan pertama kali sete- 1. Air hitam (flok hitam): Air dalam ko- dengan pengapuran pada malam
isi lambung bener-bener kosong/bersih. lah puasa sebanyak 2,5% dari bobot bi- lam terpal berwarna kehitaman kare- hari. Lakukan penyifonan dan be-
Pada saat pemberian pakan pertama kali omassa untuk adaptasi lambung setelah na mati lampu yang lebih dari 2 jam, rikan garam secukupnya (250-500
disarankan maksimal. Selain pemberi- puasa. Selanjutnya pakan diberikan se- sehingga terjadi kekurangan oksi- gram/m3).
an probiotik, sebaiknya juga melakukan banyak 2 kali sehari yaitu pagi dan sore gen. Solusi dilakukan pembuangan 4. Flok tidak terbentuk: Flok tidak ter-
pengapuran 7 hari sekali pada bulan hari dengan porsi sebanyak 80% dari kotoran yang ada di dasar kolam bentuk karena disebabkan bahan
pertama, dan setiap 5 hari sekali pada daya kenyang ikan. Pemberian pakan dengan cara membuka pipa pembu- organik masih belum cukup, penyu-
bulan berikutnya dengan dosis 200 gr yang sesuai dengan dosis ditandai de- angan, penambahan kapur dan ae- sun inti flok kurang, C/N ratio tidak
per m3 air. Setelah itu tambahkan unsur ngan tidak adanya lele yang menggan- rasi yang cukup agar terjadi oksidasi sesuai (terlalu rendah), dan ganggu-
C (tepung terigu/ tepung beras/tapioka) tung/telentang di permukaan air dalam secara merata dan sempurna. an cuaca (curah hujan tinggi). Untuk
sebanyak 240 gram per 10 kilogram pa- waktu 1 – 2 jam setelah pemberian pa- 2. Mati lampu: Terjadi kematian ikan mengatasi hal ini dilakukan pemberi-
kan yang diberikan. Selanjutnya berikan kan. Ikan tidak diberi pelet sehari dalam secara massal karena terjadinya an aerasi yang cukup, penambahan
aerasi yang kuat di dasar kolam hingga seminggu untuk memanfaatkan flok yang peningkatan amonia dan karbon di- molase, menutup kolam saat hujan,
permukaan air untuk mempercepat pro- tersedia dimulai pada minggu kedua se- oksida yang cukup tinggi di dalam dan memberikan garam dengan do-
ses pengadukan hingga terbentuknya telah penebaran. media budidaya ikan sehingga ikan sis 3 kg/m3.
flok. keracunan senyawa tersebut. Lang-
PENGELOLAAN AIR
5. e. Nafsu makan turun: Nafsu makan
Pakan yang diberikan difermentasi kah antisipasi dengan penambahan ikan rendah karena suhu yang ren-
dengan menggunakan probiotik jenis Pengelolaan air sangat penting da- bensin tambahan untuk genset se- dah karena curah hujan tinggi (pelak-
Lactobacillus selama 2 hari atau maksi- lam usaha budidaya. Kegiatan penge- bagai tenaga listrik cadangan serta sanaan kegiatan di bulan desember
mal 7 hari. Komposisinya yaitu 2 cc pro- lolaan air dapat dilakukan dengan cara penambahan kapur 50 gr/m3 untuk 2015), Mengatasi hal ini, dilakukan
biotik per kilogram pakan yang diberikan menambahkan probiotik ke dalam wadah mengikat gas CO2. Zeolite untuk penggantian air dan lakukan moni-
dan ditambahkan air bersih sebanyak budidaya. mengikat amoniak. toring kualitas air secara berkala.
vaksin sesuai aturan pakai pada label ke- yang sudah adaptasi akan dengan sendi- 25% dari berat pakan. Selanjutnya kedua 3. Air bau: Air bau disebabkan oleh 6. SDM: Belum secara maksimal pe-
masan. Penebaran benih hendaknya di- rinya keluar dari kantong (wadah) angkut bahan ini dicampur merata kemudian di- KENDALA DAN SOLUSI pemberian pakan yang berlebihan, nguasaan teknologi bioflok sehing-
lakukan pada pagi atau sore hari. Upaya benih menuju lingkungan air kolam. letakkan dalam wadah dan dibiarkan se- Dalam kegiatan pengembangan terjadinya kematian bakteri secara ga perlu dilakukan pembinaan dan
penyamaan suhu air wadah benih secara lama 2 hari. Setiap harinya, kedua bahan teknologi anjuran budidaya lele (sistem massal, dasar kolam terlalu kotor pendampingan secara kontinyu dan
bertahap agar benih tidak stres saat di- MANAJEMEN PAKAN ini harus diaduk. Jenis pakan yang dibe- bioflok) untuk produktifitas budidaya di serta pH air rendah. Untuk menga- pelatihan lanjutan.
tebarkan maka benih diadaptasikan ter- Setelah benih ditebar ke dalam ko- rikan selama pemeliharaan yaitu pelet BPBAT Tatelu Tahun 2015 ini ternyata tasi hal ini dilakukan penggantian air
lebih dahulu dengan cara menambahkan lam, selanjutnya benih dipuasakan se- standar SNI (pakan buatan pabrik). aplikasi penerapan teknologi bioflok di- sebanyak 30%, menambah aerasi,
air kolam ke dalam kantong benih. Benih lama 2 hari untuk proses adaptasi de- temukan beberapa masalah antara lain: probiotik dan molase (tetes), diikuti

62 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar tatelu teKnOlOgI BuDIDaYa lele sIsteM BIOflOK
63
INOVASI PAKAN MANDIRI
DENGAN MESIN BRIKET

P ermintaan terhadap produk peri-


kanan budidaya guna memenuhi
gizi masyarakat semakin meningkat se-
dari bentuk aslinya menjadi bentuk pelet,
pasta, remah, flake dan tepung.
Sasaran produksi pakan mandiri di
iring dengan adanya kesadaran masya-
BPBAT Tatelu adalah untuk membantu
rakat untuk memanfaatkan produk peri-
pembudidaya dalam ketersediaan pakan
kanan sebagai sumber gizi. Keadaan ini
murah dan berkualitas sehingga usaha
menyebabkan usaha budidaya ikan se-
budidaya di masyarakat dapat berlang-
makin meluas baik yang dikembangkan
sung serta membantu pembudidaya ska-
secara semi intensif maupun intensif dan
la rumah tangga dalam usaha budidaya
semakin berkembang pula kebutuhan
sehingga target produksi tercapai.
akan tersedianya sarana produksi pen-
dukung antara lain penyediaan pakan.
Saat ini harga pakan komersil cukup BAHAN BAKU
mahal di pasaran sehingga berpengaruh Bahan baku yang digunakan sangat
pada usaha budidaya di masyarakat. menentukan kualitas pakan buatan yang
Ketersediaan pakan baik secara kualitas dihasilkan sebab itu perlu dijaga kualitas-
maupun kuantitas sangat menentukan nya baik dalam proses maupun dalam
kelangsungan usaha budidaya. penyimpanan serta harus diperhatikan
bahwa ada bahan baku yang diolah terle-
Pakan buatan adalah pakan yang bih dahulu sebelum digunakan sehingga
sengaja dibuat dan disiapkan untuk akan diperoleh pakan yang berkualitas.
ikan budidaya sebagai pakan tambah-
an maupun pakan pelengkap selain pa- Beberapa persyaratan dalam pemi-
kan alami. Pakan ini terdiri dari ramuan lihan bahan baku pakan ikan:
beberapa bahan baku yang kemudian 1. Berkualitas dan mengandung nutrisi
diproses sehingga bentuknya berubah
2. Dapat dicerna dan diserap oleh ikan

64 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar tatelu InOVasI PaKan ManDIrI Dengan MesIn BrIKet
65
3. Tidak mengandung racun pelet yang digunakan di BPBAT Tatelu
4. Bukan merupakan makanan pokok menggunakan mesin briket yang pada
manusia prinsipnya berbeda dengan mesin pelet
konvensional. Perbedaan utama adalah
5. Harganya murah dan melimpah di
bentuk bahan baku dan pencetakan.
alam
Bahan baku yang digunakan: Dengan menggunakan mesin briket
maka bahan baku yang dipakai harus
1. Tepung ikan
dalam bentuk bahan kering yang diha-
2. Kedelai luskan sedangkan pelet yang dihasilkan
3. Bungkil kelapa tidak lagi memerlukan proses pengering-
4. Jagung an dalam oven tapi hanya sekedar dia-
ngin-anginkan sebelum dikemas.
5. Dedak padi
6. Tapioka Jumlah produski pakan per hari ±
500 kg tergantung ketersediaan bahan
7. Vitmix
baku dan kesiapan mesin cetak ser-
ta permintaan pasar/konsumen. Pakan
PEMBUATAN PAKAN mandiri BPBAT Tatelu telah dipasarkan
Beberapa tahap pada pembuatan
ke sejumlah lokasi budidaya seperti
pakan:
Manado, Bitung, Minahasa, Minahasa
1. Pemilihan bahan baku Utara, Sangihe yang merupakan kelom-
2. Penggilingan penepungan pok binaan BPBAT Tatelu. Pembudidaya
3. Penimbangan yang menggunakan pakan ini biasanya
4. Pencampuran untuk ikan yang telah berukuran 50-100
5. Pencetakan gr sesuai dengan ukuran pelet berdia-
6. Pengepakan meter 3-5 mm yang diperuntukkan bagi
Produksi pakan mandiri di BPBAT pembesaran.
Tatelu telah berjalan sejak tahun 2011
dengan kadar protein pakan 22,9% dan Sumber: Balai Perikanan Budidaya
telah terdaftar di Direktorat Jenderal Air Tawar (BPBAT) Tatelu.
Perikanan Budidaya. Sistem produksi

66 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr taWar tatelu InOVasI PaKan ManDIrI Dengan MesIn BrIKet
67
BalaI Besar PerIKanan
BuDIDaYa aIr PaYau JePara

InOVasI teKnOlOgI
• DOMESTIKASI DAN
SELEKSI INDUK UDANG
WINDU
• PENGGELONDONGAN
NILA SALINA DENGAN
ENZIM
• KATALISATOR
ENZIMATIK PADA
PAKAN IKAN BANDENG

Alamat BBPBAP Jepara


Jl. Pemandian Kartini PO BOX No. 1, Jepara, Provinsi Jawa Tengah 59401
menggantikan penggunaan benih yang dan SK Dirjen Perikanan Budidaya No. tahui memiliki keunggulan pertumbuhan
dihasilkan oleh induk tangkapan dari 6378/DPB.1/PB.110.D1/XII/003, tentang cepat. Induk udang windu tersebut diko-
DOMESTIKASI DAN SELEKSI alam dengan induk hasil pembesaran di
tambak. Mengingat adanya indikasi bah-
Susunan Organisasi Shrimp Broodstock
Center.
leksi dari perairan laut Aceh bagian timur,
Provinsi Nangro Aceh Darussalam.
INDUK UDANG WINDU wa induk udang alam sudah terinfeksi Untuk itu dilakukan kegiatan-kegi-
virus, maka program penyediaan induk TUJUAN DOMESTIKASI
P erkembangan budidaya udang atan yang berkaitan dengan program
udang windu unggul dari tambak atau
windu di tambak dalam beberapa hasil budidaya menjadi penting.
Pengembangan Induk Udang Nasional DAN SELEKSI
tahun terakhir ini menunjukkan perkem- bersama-sama dengan Pengembangan Tujuan dari program domestikasi dan
bangan yang menggembirakan. Hal ini Program ini sangat mendesak dalam Induk Udang Regional lainnya, yaitu pe- seleksi udang windu adalah:
tentu saja membutuhkan benih dalam rangka mewujudkan suatu institusi khu- muliaan induk udang windu dengan be-
berapa metode satu di antaranya adalah 1. Membentuk populasi induk atau be-
jumlah yang besar. Sementara itu, sup- susnya pemerintah menjadi bank induk
domestikasi untuk mendapatkan popula- nih udang windu yang memiliki daya
lai induk udang windu masih didominasi dalam mengimbangi tingginya intensitas
si induk unggul khususnya yang memiliki adaptasi tinggi terhadap kondisi ling-
oleh hasil tangkapan induk di laut. penangkapan induk udang di alam dan
karakter pertumbuhan cepat dan berke- kungan budidaya.
mengurangi risiko infeksi virus pada in-
Di lain pihak, perkembangan budi- duk udang sejak dini. Alternatif untuk sehatan tinggi atau bebas penyakit spe- 2. Menghasilkan populasi induk udang
daya udang memicu penurunan kualitas mengatasi masalah tersebut adalah sifik (spesific pathogen free). sebagai bahan atau material pro-
lingkungan dan timbulnya kasus penya- dengan upaya melakukan domestikasi gram pemuliaan untuk pembentuk-
kit pada udang, khususnya penyakit viral. Kegiatan domestikasi udang windu an induk atau benih unggul di masa
yang diikuti dengan seleksi atau pemu- dilakukan di tambak BBPBAP Jepara
Permasalahan penyakit tersebut dite- liaan. yang akan datang.
ngarai telah merambah ke induk udang menggunakan lahan seluas sekitar 2,43
hektar (10 petak tambak). Kegiatan ini di- 3. Menghasilkan induk yang dapat ma-
windu di alam sehingga berpengaruh Berdasarkan alasan-alasan tersebut
mulai sejak tahun 2005 dan telah dihasil- tang gonad secara alami di tambak
pada kualitas genetik induk dengan aki- di atas, maka Balai Besar Perikanan
kan populasi induk generasi G-6 hingga pembesaran induk.
bat akhir adalah turunnya kualitas benih. Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara
ditunjuk sebagai Pusat Pengembangan tahun 2012, melalui seleksi individu. Ke- 4. Menghasilkan induk yang dapat ber-
Turunnya kualitas genetik dicirikan an-
Induk Udang Nasional (National Shrimp mudian pada tahun 2013 – 2015 telah kembang gonadnya tanpa proses
tara lain dengan pertumbuhan lambat,
Broodstock Center/NSBC) khusus untuk dighasilkan induk generasi G8 melalui ablasi mata di bak perkawinan atau
kematian tinggi akibat penurunan daya
udang windu, melalui Surat Keputusan seleksi famili. pemijahan induk.
tahan terhadap penyakit atau mudah
terserang penyakit dan tidak tahan terha- Dirjen Perikanan Budidaya No. 6375/ Domestikasi diawali dengan pem- 5. Menghasilkan calon induk unggul
dap perubahan lingkungan. DPB.1/PB.110.D1/XII/003, tentang Pu- bentukan populasi induk awal melalui melalui proses seleksi.
sat Pengembangan Induk dan Bibit Ikan perkawinan induk udang windu jantan
Suatu cara sederhana untuk meng- (Udang, Nila, Rumput Laut dan Kerapu)
atasi masalah kualitas benih adalah dan betina strain Aceh yang telah dike-

70 BalaI Besar PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau JePara DOMestIKasI Dan seleKsI InDuK uDang WInDu
71
3. 190.000 ekor ke tambak di Demak. kan dari hasil pengujian terlihat bahwa
4. 180.000 ekor tambak Jepara. terjadi fluktuasi performa reproduksi dari
masing-masing generasi. Oleh karena
Hasil uji multilokasi pembesaran be-
itu upaya perbaikan performa reproduk-
nih di tambak Aceh, Demak dan Jepara
si akan terus dilakukan pada generasi
dapat disimpulkan bahwa benih hasil
berikutnya. Untuk pengujian performa
persilangan induk G8IJ dengan induk
reproduksi induk G8 masih dalam proses
jantan alam dari Pangandaran dapat hi-
pelaksanaan pada tahun 2016.
dup dan tumbuh dengan baik. Semen-
tara itu benih yang dikirim ke tambak Di samping itu, untuk meningkatkan
Situbondo belum berhasil dilaksanakan kuantitas produksi induk udang windu di
karena benih dalam kondisi lemah se- BBPBAP Jepara diperlukan penambah-
sampainya di tambak. an/perluasan lahan produksi. Perluasan
lahan produksi induk udang windu bisa
HASIL KEGIATAN NSBC KESIMPULAN dilakukan di komplek lahan BBPBAP
Pada tahun 2015, induk betina G8IJ Hingga saat ini BBPBAP Jepara telah Jepara, atau dengan mengadakan lahan
telah disilangkan lagi dengan induk jan- menghasilkan induk udang windu G-8, baru di luar BBPBAP Jepara.
tan dari laut selatan (Pangandaran) de- dalam jumlah yang terbatas. Berdasar-
ngan perbandingan 1 : 1. Dari 94 induk
betina G8IJ yang diablasi didapatkan 17
ekor (18%) induk betina bertelur, dengan
rata-rata 451.294 butir/ekor, rata-rata
menetas 341.506 ekor (daya tetas 73%),
dan rata-rata sintasan hingga PL 12 se-
besar 15%. Benih PL12 yang diproduksi
sebagian digunakan untuk uji multilokasi
pembesaran di tambak yaitu:
1. 160.000 ekor benih ke BPBAP Ujung
Batee Aceh.
2. 119.000 ekor ke BBAP Situbondo (di
tambak Pasuruan).

72 BalaI Besar PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau JePara DOMestIKasI Dan seleKsI InDuK uDang WInDu
73
I kan nila dengan berbagai varietas
dan strain telah banyak dilaku-
kan oleh pembudidaya ikan air tawar PENGGELONDONGAN
di Indonesia. Ikan nila tergolong dalam
kelompok chiclidae seperti ikan mujair, NILA SALINA
sangat mudah bereproduksi dan mampu
bertahan pada lingkungan ekstrem se- DENGAN ENZIM
perti temperatur dan salinitas. Ikan nila
merupakan komoditas penting untuk pe-
menuhan kebutuhan ikan dalam negeri BAHAN DAN METODE
maupun ekspor. Tujuan dari perekayasaan ini adalah
untuk menguji kecernaan ikan nila salina
Banyaknya lingkungan perairan ta- tingkat pendederan dengan mengguna-
war di wilayah pantai yang terkena intrusi kan pakan rendah protein yang diperka-
air laut beberapa tahun belakangan se- ya dengan enzim pencernaan. Ikan nila
hingga banyak sawah yang tidak dapat ukuran 2-3 cm asal air tawar dilakukan
digunakan sebagai untuk tanam padi. salinasi hingga mencapai 15 g/liter se-
Tambak demikian berpotensi untuk diu- cara bertahap selama 7 hari. Salinasi
bah menjadi tambak ikan dengan ditebari dilakukan di bak semen ukuran 2x4 me-
ikan nila salina yang tahan terhadap air ter yang dilengkapi dengan airasi untuk
garam. mengurangi kematian ikan. Selama pe-
Segmentasi usaha dalam budidaya riode salinasi benih ikan diberikan pakan
ikan nila sangat umum dilakukan. Se- sebanyak 2 kali sehari sebanyak 5% dari
dikitnya terdapat 3 segmentasi, yaitu total biomasa.
pemeliharaan benih atau kebul hingga Petakan tambak yang digunakan
mencapai 2-3 cm; pendederan dari kebul tambak full lining HDPE dengan keda-
menjadi penggelondongan ukuran 10-13 laman air mencapai 1,25 cm. Persiapan
cm; dan usaha pembesaran dari gelon- tambak dilakukan dengan membersih-
dongan menjadi ikan ukuran konsumsi kan lantai dasar dengan menggunakan
(2-5 ekor/kg) sesuai permintaan pasar. air jet system hingga lantai dasar men-

74 BalaI Besar PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau JePara PenggelOnDOngan nIla salIna Dengan enzIM
75
jadi bersih. Petakan tambak selanjutnya HASIL KEGIATAN pada ikan pada umumnya, kelaparan
dilakukan pengisian air menggunakan Benih ikan nila selama salinasi terja- merupakan suatu proses bahwa pencer-
pompa yang berasal dari tandon air yang di kematian secara bertahap mencapai naan sedang memproduksi enzim aktiva-
memiliki kadar garam 10 g/liter. Selan- 5%, dan sampai hari ke-7 kematian su- si, sehingga apabila tidak cukup tersedia
jutnya dilakukan pemasangan kincir air dah mulai berkurang drastis. Benih ikan enzim, maka makanan tidak akan dapat
1 HP. nila berusaha untuk menyesuaikan ikan dicerna dan keluar melalui feses dan
tekanan osmotik dan berusaha menolak segera dirombak menjadi nutrien dan
Benih yang sudah teradaptasi selan-
molekul NaCl dalam tubuh ikan. Benih akan menstimulasi tumbuhnya microal-
jutnya ditebar ke petak tambak ukuran
ikan membutuhkan banyak energi untuk gae ataupun mikroba lain. Pertumbuhan
1.000 m2 sebanyak 25.000 ekor atau
mempertahan terhadap keadaan isoos- plankton merupakan hal paling mudah
kepadatan setara 25 ekor/m2. Pemberi-
motik, sehingga kematian ikan merupa- sebagai indikator pertumbuhan plankton.
an pakan dilakukan 2 kali dalam sehari
kan hal wajar sebagai salah satu seleksi Semakin cepat pertumbuhan plankton
antara antara jam 08-09 dan 16-17 WIB.
terhadap lingkungan yang ekstrem. menandakan banyak nutrisi yang tidak
Pakan diberikan sesuai dengan perkem-
dapat diserap oleh usus ikan.
bangan biomasa 3-5% dengan setiap Pertumbuhan ikan nila pada ling-
pemberian pakan ditambahkan dengan kungan air payau semestinya lebih ren- Pertumbuhan nila dengan menggu-
enzim dosis 0,025% dari jumlah pakan. dah karena sebagian energi deposit nakan pakan mengandung protein 33%
dipergunakan untuk mempertahankan ternyata lebih rendah 40% dibandingkan
Enzim powder (satuan UI/gram. Pro-
terhadap lingkungan. Hasil pertumbuhan dengan penggunaan protein pakan 15%.
tease 468; Lipase 7.990; Amilase 1.421;
memperlihatkan bahwa ukuran ikan se- Hal ini memperlihatkan bahwa pemanfa-
Pepsin 73; Tripsin 27; Kemotripsin 27)
telah 45 hari yang mendapat pakan de- atan protein sebagai salah satu sumber
dilarutkan dalam air 1,0 liter untuk mem-
ngan protein rendah 14-16% diperkaya energi perbanyakan sel tidak efektif, ti-
basahi pakan 20 kg, dianginkan seben-
dengan enzim mencapai berat 30 gram dak tersedia enzim yang cukup untuk
tar dan selanjutnya siap untuk diberikan
dibandingkan nila yang dipelihara pada merombak protein menjadi produk.
kepada ikan. Pakan selama pengujian
digunakan pakan dengan rendah protein air tawar dengan protein pakan 33%, ter- Penurunan kandungan protein sebe-
dengan hasil analisis proksimat: protein dapat selisih berat sebanyak 43,3%. sar 18% atau penambahan karbohidrat
14-16%; lemak 4,0%; serat kasar mak- Karakteristik sistem enzimatik dalam 18% dalam diet pakan ikan nila ternyata
simal 15%; abu maksimal 15%; air mak- pencernaan ikan nila mengadung prote- masih memberikan pertumbuhan ikan
simal 12%. ase dan karbohidrase serta lipase yang yang sangat bagus dikarenakan terse-
berperan untuk memotong substrat men- dianya enzim karbohidrase yang cukup
jadi produk energi metabolisme. Seperti baik dari pencernaan ikan maupun pe-

76 BalaI Besar PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau JePara PenggelOnDOngan nIla salIna Dengan enzIM
77
nambahan dari luar untuk merubah sub- dia dalam pencernaan atau yang ditam-
strat menjadi produk energi. bahkan dari luar sangat penting dalam
merombak dan mengantarkan makanan
Produksi enzim dalam pencernaan
ke seluruh organ target.
ikan mulai terjadi saat ikan merasakan
lapar dan makin banyak ketika menga-
lami lapar puncak. Pengaturan pembe- KESIMPULAN KEGIATAN
rian pakan ikan tidak selalu sama antar Penggunaan pakan dengan prote-
jenis ikan. Hal ini berkaitan dengan masa in rendah 15% yang diperkaya dengan
lapar ikan berbeda satu jenis ikan de- enzim pada pemeliharaan gelondongan
ngan ikan lainnya. ikan nila salina memberikan pertumbuh-
an lebih baik daripada pakan protein
Kulitas air selama 45 hari pemeli- 33%. Menandakan bahwa pencernaan
haraan cenderung stabil yang ditandai ikan nila efektif mencerna karbohidrat.
dengan kemelimpahan plankton yang
cukup rendah. Kondisi demikian meru-
pakan petunjuk bahwa stimulator per-
tumbuhan microalgae tidak berperanan,
yaitu rendahnya nutrien dalam lingkung-
an air. Banyaknya feses akibat nilai ke-
cernaan yang rendah seperti karbohidrat
dan protein, selanjutnya akan larut dalam
air menjadi nutrient. Nutien yang cukup
dan sesuai kebutuhan micoalgae akan
memacu algae berkembang dengan
secara cepat, salah satunya jenis green
algae sangat mudah untuk tumbuh.
Beberapa kolam pemeliharaan ikan
nila umumnya warna hijau akan tumbuh
dominan setelah beberapa hari pemberi-
an pakan. Peran enzim baik yang terse-

78 BalaI Besar PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau JePara PenggelOnDOngan nIla salIna Dengan enzIM
79
KATALISATOR terbuka ini sepertinya belum membe-
rikan keuntungan yang seimbang bagi
ENZIMATIK petambak.
Ikan bandeng secara biologi terma-
PADA PAKAN suk golongan pemakan plankton (her-
IKAN BANDENG bivora), yaitu memakan klekap yang
tumbuh di bagian dasar tambak. Pembu-
didaya di masa lampau umumnya meme-
I kan bandeng merupakan salah satu
ikan yang banyak dikonsumsi ma-
syarakat Indonesia, khususnya di Pulau
lihara ikan bandeng dengan sepenuhnya
menggunakan pakan alami, khususnya
klekap (complex benthic algae), namun
Jawa, Sulawesi, dan Aceh. Meningkat-
saat ini sebagian periode pemeliharaan
nya konsumsi ikan bandeng dari waktu
ikan bandeng diberikan pakan formulasi
ke waktu cukup terlihat yang ditandai
dengan kandungan protein 25% untuk
dengan jumlah produksi nasional ikan
mempercepat pertumbuhan, setidaknya
bandeng secara nasional terjadi pening-
selama 2-3 bulan. Penggunaan pakan
katan dari tahun ke tahun. Tahun 2010
buatan dapat mempercepat pertumbuh-
produksi mencapai 421.757 ton, tahun
an ikan bandeng, namun harga pakan
2011 dengan produksi 467.449 ton, ta-
yang relatif tinggi mengakibatkan keun-
hun 2012 sebesar 518.939 ton, dan ta-
tungan petambak menjadi sedikit.
hun 2013 sebesar 626.879 ton (Statistik
Perikanan DJPB, 2014). Perkembangan budidaya ikan ban-
deng sejak lama mengalami pergeseran
Budidaya ikan bandeng banyak di-
paradigma nutrisi, di saat pembudidaya
lakukan di tambak-tambak tradisonal di
berkeinginan untuk meningkatkan pro-
sekitar pantai utara Jawa. Aneka macam
duksi, dari sifat herbivora digeser ke arah
pengolahan ikan bandeng diperkirakan
omnivora atau karnivora yaitu dengan
membantu meningkatkan permintaan
cara memasukkan unsur tepung ikan ke
pasar seperti: bandeng presto, bandeng
dalam diet pakan.
asap, otak-otak bandeng, hingga cheese
stick tulang bandeng. Pasar yang cukup

80 BalaI Besar PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau JePara KatalIsatOr enzIMatIK PaDa PaKan IKan BanDeng
81
berlaku pada semua jenis ikan. Biaya saluran untuk memasukkan dan membu-
peningkatan protein dari sumber ikan cu- ang air tambak. Luas petakan antara 1,1-
kup mahal, sekitar Rp. 250,- per 1 persen 1,3 hektar dengan tinggi tanggul tambak
protein. Pemahaman anatomi dan fisiolo- 1,0-1,5 meter, dilengkapi dengan sebuah
gis ikan lebih mendalam, dapat merubah pintu air yang berfungsi ganda, yaitu
paradigma tersebut. untuk pemasukan dan pembuangan.
Secara umum persiapan tambak dilaku-
Aplikasi katalisator enzimatik pada
kan dengan cara: a) pengeringan dasar
pemeliharaan ikan bandeng telah dite-
tambak; b) pemberantasan siput trisipan
rapkan langsung di petani Desa Jepat
dan ikan liar; c) pemupukan dasar untuk
Lor, Desa Dukuhseti, Kabupaten Pati,
menumbuhan pakan alami atau klekap;
dan Desa Clering, Kabupaten Jepara
dan d) pengisian air.
pada periode tahun 2015 telah terbukti
memberikan efisiensi produksi yang le- Penebaran benih gelondongan ikan
bih baik. Penggunaan pakan formulasi bandeng untuk tambak semi intensif
dengan rendah protein ditambahkan desa Jepat Lor (bervariasi 10-40 gram)
katalisator enzimatik merupakan salah sebanyak 18.000 ekor/1,1 ha; tambak
satu terobosan teknologi di bidang nutri- Dukuhseti ukuran 10 gram (5-7 cm) se-
si, dimana peran enzim akan membantu banyak 8.000 ekr/1,1 haktar; dan tambak
mengubah karbohidrat menjadi sumber Clering Jepara 11-13 cm (40 gram) seba-
energi perbanyakan sel tubuh ikan, se- nyak 6.000 ekor/1,3 hektar. Pemberian
hingga pertumbuhan ikan lebih cepat. pakan dilakukan 1x dalam sehari anta-
ra antara jam 12-13, pakan diberikan
Pakan ikan bandeng yang beredar mengakibatkan budidaya ikan bandeng sesuai dengan perkembangan biomasa
di lapangan saat ini bervariasi dengan dianggap sebagai komoditas yang bukan METODE UJI
Uji lapangan aplikasi katalisator en- 2-5%, setiap pemberian pakan ditam-
kandungan 15-25% protein. Paradigma jadi bisnis utama. bahkan dengan katalisator enzimatik
yang berkembang bahwa semakin ting- zimatik ini dilakukan di tambak petani
Pendekatan “bioconomic” sangat di tiga lokasi dalam kurun waktu tahun dengan dosis 0,025% dari jumlah pakan.
gi kandungan protein dalam pakan akan
diperlukan untuk mengevaluasi peng- 2015 dengan dua tingkat teknologi, yai- Enzim powder (satuan UI/gram. Pro-
mempercepat pertumbuhan ikan yang di-
gunaan pakan formula, apakah benar tu teknologi ekstensif dan semi intensif. tease 468; Lipase 7.990; Amilase 1.421;
pelihara, sehingga petambak melakukan
pertumbuhan ikan ditentukan oleh ting- Tambak yang digunakan untuk pemeli- Pepsin 73; Tripsin 27; Kemotripsin 27)
itu walaupun akhirnya nilai profit mar-
ginya protein? Ternyata tidak selamanya aharaan berupa tambak tanah, terdapat dilarutkan dalam air 1 liter untuk mem-
ginnya rendah. Rendahnya margin ini

82 BalaI Besar PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau JePara KatalIsatOr enzIMatIK PaDa PaKan IKan BanDeng
83
basahi pakan 20 kg, dianginkan seben- matan kualitas air selama pemeliharaan, sator enzimatik, ternyata budidaya ikan penggelondongan dari hasil pembatutan dengan frekuensi 1 kali perhari merupa- air, ada isyarat bahwa tersedia makanan
tar dan selanjutnya siap untuk diberikan kualitas air cenderung stabil, dan jarang bandeng lebih produktif dan memberikan (stunting). Ikan bandeng memiliki sifat kan implementasi bahwa enzim harus di posisi ordinat tertentu, sehingga ikan
kepada ikan. Penggantian air dilakukan ditemukan gejolak warna air tambak. keuntungan sangat besar. Hasil penjual- exotic dimana saat pertumbuhan terhenti tersedia lebih banyak sebelum ada ma- akan berdatangan untuk mencari makan-
setiap ada kesempatan memasukkan air an ikan bandeng konsumsi dari tambak beberapa waktu akan dapat berkembang kanan masuk dalam sistem pencernaan an. Dengan cara seperti itulah ikan kecil
Teknologi Ekstensif. Pemeliharaan
melalui periode pasang, dalam kondisi ekstensif di Desa Dukuhseti saat panen normal tatkala mendapat lingkungan ikan. pada kasus ikan bandeng ini mampu me-
ikan bandeng teknologi ekstensif ini dila-
tidak ada pasang atau pasang mati te- Rp. 22.000,- per kg dengan penerimaan yang baik dan makanan yang sesuai da- ngejar pertumbuhan karena mendapat
kukan di dua tempat, yaitu di desa Du- Produksi enzim dalam pencernaan
lah disiapkan pompa air untuk dilakukan sebesar Rp. 57.500.000,-. Pengeluaran lam jumlah cukup. makanan yang cukup.
kuhseti, Kabupaten Pati, dan Desa Cle- ikan akan maksimum pada saat ikan da-
penggantian air. Tambak semi intensif keseluruhan sebesar Rp. 20.000.000,-
ring, Kabupaten Jepara. Tambak dengan Aktivitas enzimatik dalam pencerna- lam kondisi lapar puncak. Penambahan Pemeliharaan ikan bandeng dengan
kincir dihidupkan mulai jam 11 malam dan diperoleh keuntungan 37.500.000,-
dasar tanah di Desa Dukuhseti ditebar an mulai terbentuk saat ikan mulai lapar. katalisator ezim melalui pakan merupa- kepadatan 1.8 ekor/m2 ini dipersiapkan
hingga 06 pagi sebanyak 3 unit. Pema- suatu jumlah yang sangat besar untuk
gelondongan 3-5 cm sebanyak 8.000 Semakin merasa lapar produksi enzim kan cara untuk menambah kekurangan kincir sebanyak 3 unit untuk menganti-
nen dilakukan setelah ukuran ikan ban- budidaya ikan bandeng.
ekor. Selama pemeliharaan diberikan dalam pencernaan semakin mening- produksi enzim internal pencernaan. sipasi kekurangan oksigen khususnya
deng mencapai 2-4 ekor per kg sesuai
pakan formulasi protein 25% diperkaya Hasil penjualan ikan bandeng kon- kat. Enzim berperan sebagai katalisator Pakan saat masuk ke lambung ikan akan antara jam 11 malam hingga jam 6 pagi.
dengan permintaan setempat.
dengan katalisator enzim setiap pembe- sumsi dari tambak ekstensif di Desa untuk merubah subtrat menjadi produk hancur melalui proses fisika dan kimia Terbukti dalam pemeliharaan ini, ikan
rian pakan. Clering saat panen Rp. 22.000,- per energi dan energi sangat diperlukan un- asam lambung dan menjadi bentuk pe- bandeng nampu bertahan sampai panen
HASIL KEGIATAN kg dengan penerimaan sebesar Rp. tuk perbanyakan sel sebagai ekspresi nyusun semula (powder), dan proses dengan kesetaraan 2.000 kg ikan per
Pemeliharaan selama 3 bulan dipe-
HASIL PENGUJIAN 50.000.000,-. Pengeluaran keseluruhan pertumbuhan. pemecahan mulai terjadi melalui proses kincir. Pemeliharaan udang vaname bi-
rolah hasil 2.500 kg ikan dengan ukuran
Teknologi Semi Intensif. Gelon- sebesar Rp. 22.550.000,- dan diper- enzimatik hingga terbentuk produk mo- asanya disetarakan untuk 1 kincir hanya
3-4 ekor/kg dan FCR 1 : 0,88. Pemeli- Enzim pencernaan ikan bandeng di-
dongan ikan bandeng berukuran sangat oleh keuntungan 27.450.000,-. Hasil lekuler yang siap menembus dinding untuk udang sebanyak 300-500 kg.
haraan ikan teknologi ekstensif di desa dominasi oleh karbohidrase yang terbukti
beragam 10-40 gram yang telah berumur penjualan ikan bandeng konsumsi dari usus ikan melalui peristiwa osmosis dan
Clering ditebar ikan sebanyak 6.000 ekor dari panjang usus sangat panjang, di ba- Teknologi Ekstensif. Ikan bandeng
8 bulan, berasal dari berbagai petakan tambak semi intensif di Desa Jepat Lor selanjutnya produk molekuler didistribu-
dengan pakan mengandung protein 14- gian depan jumlah enzim paling banyak yang dipelihara secara ekstensif umum-
kemudian dikumpulkan dan diperoleh saat panen Rp. 22.500,- per kg dengan sikan ke seluruh organ target untuk me-
16% selama 90 hari diperoleh ikan seba- dan semakin mendekati anus jumlah en- nya diberikan pakan formula ketika su-
sebanyak 18.000 ekor dan selanjutnya penerimaan sebesar Rp. 135.000.000,-. menuhi kebutuhan sel, sehingga pertum-
nyak 2.500 kg berukuran 2 ekor/kg dan zim yang dihasilkan semakin sedikit. Ke- dah mencapai berat diatas 40 gram,
dipelihara pada petakan tambak luas 1,1 Pengeluaran keseluruhan sebesar Rp. buhan ikan akan terbentuk secara cepat
FCR 1 : 1,23. tidakcukupan enzim akan mengakibat- dimana ketersediaan pakan alami atau
hektar. Pemeliharaan selama 2,5 bulan 90.500.000,- dan diperoleh keuntungan dan meninggalkan sedikit feses.
kan pakan buatan tidak dapat dicerna. klekap sudah mulai habis. Salinitas air
Hitungan Ekonomi. Secara umum 44.500.000,-.
dan pertumbuhan ikan mencapai ukuran Kebiasaan makan ikan bandeng da- sangat mempengaruhi perkembangan
budidaya ikan bandeng secara ekstensif Dengan penggunaan pakan dengan
3-4 ekor/kg dengan pemberian pakan lam satu populasi memiliki aturan bahwa dari pakan alami dan sistem osmoregu-
memberikan keuntungan tidak terlalu be- PEMBAHASAN kandungan protein tinggi, pencernaan
komersial protein 25% diperkaya dengan ikan besar akan mulai makan terlebih lasi ikan bandeng, semakin tinggi salini-
sar, berkisar antara 6-8 juta/ha/6 bulan. Teknologi Semi Intensif. Ukuran ikan tidak mampu merubah menjadi
katalisator enzimatik. Hasil panen diper- dahulu hingga mencapai kekenyangan tas air media mengakibatkan ikan harus
Hasil pengujian melalui perekayasaan benih saat tebar tidak rata karena benih energi, sehingga akan menghasilkan
oleh produksi sebanyak 6.000 kg dengan 80%, dan ikan kecil akan mulai makan mengeluarkan energi untuk memper-
nutrisi, dengan menambahkan Katali- sudah berumur sekitar 8 bulan di petak sampah yang banyak. Pemberian pakan
kelangsungan hidup 95%. Hasil penga- berikutnya. Melalui kode gerakan dalam tahankan osmoregulasi walaupun ikan

84 BalaI Besar PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau JePara KatalIsatOr enzIMatIK PaDa PaKan IKan BanDeng
85
bandeng mampu bertahan hidup sampai Kekurangan produksi enzimatik deng dengan teknologi semi intensif, ma- butuhkan protein tinggi jika diberikan
salinitas 60 g/liter. karbohidrase dapat ditambahkan dari sih memberikan keuntungan cukup be- katalisator pada pakan tersebut. Pakan
luar melalui pakan, disesuaikan dengan sar yaitu sebesar Rp. 45 juta/2.5 bulan/ formulasi dengan kandungan protein 14-
Pada pemeliharaan ikan bandeng di
karakter ikan. Pertumbuhan ikan ban- Ha. Dalam satu tahun berpotensi meng- 16% ditambah katalisator enzimatik yang
desa Dukuhseti dan Clering, digunakan
deng di desa Dukuhseti dengan protein hasilkan keuntungan Rp. 180 juta/ha. sesuai sudah cukup untuk menumbuh-
pakan formula berbeda, yaitu masing-
25% menghasikan berat ikan 3 ekor/ Keuntungan lain dari pemeliharaan ikan kan ikan bandeng secara efisien. Perole-
-masingnya 25% dan 15%. Perbedaan
kg dan produksi 2.5000 kg, sementara bandeng adalah jarang terkena penya- han keuntungan pada pemeliharaan ikan
protein pakan, dengan menggunakan
di desa Clering dengan protein pakan kit sehingga memiliki kepastian usaha bandeng secara ekstensif memberikan
katalisator terlihat bahwa pertumbuhan
15% menghasilkan berat ikan 2 ekor/kg yang tinggi. Teknologi ekstensif dari ha- keuntungan 3 kali lipat dibandingkan se-
ikan bandeng lebih baik pada pemberian
dengan produksi 2.500 kg membuktikan sil uji ternyata memberikan keuntungan cara ekstensif pada umumnya.
pakan protein rendah. Penurunan protein
bahwa pemeliharaan ikan bandeng akan berlipat dengan teknologi pada umum-
hingga 10% dalam diet akan disubstitusi Sumber: Balai Besar Perikanan
efektif menggunakan protein rendah de- nya. Pemeliharaan dengan teknologi
oleh karbohidrat karena harganya lebih Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara.
ngan penambahan enzimatik yang sesu- ekstensif pada umunya produksi dicapai
murah.
ai. sebanyak 1.500 kg per hektar/4-5 bulan
Ikan bandeng secara alamiah me- dengan ukuran ikan 5-6 ekro/kg.
Nilai Ekonomi. Budidaya ikan
makan klekab yang mengandung sedikit
bandeng yang banyak berkembang di Aplikasi penambahan katalisator en-
protein dan dominan akan karbohidrat,
masyarakat umumnya menggunakan zimatik ternyata mampu memberikan ke-
mulai dari tingkat benih hingga bandeng
cara ekstensif dengan mengutamakan untungan nyata. Pemeliharaan dengan
dewasa sebab pencernaan ikan ban-
penumbuhan makanan alami seperti kle- teknologi ini memberikan keuntungan
deng yang telah terbangun banyak mem-
kap dan plankton dan hanya beberapa antara Rp. 27.450.000 – Rp. 31.900.000
produksi enzim karbohidrase dan sedikit
negara menggunakan teknologi intensif juta per 3 bulan atau setara dengan Rp.
enzim protease. Energi pertumbuhan
seperti Taiwan. Keuntungan yang dida- 82.350.000 – 95.700.00 per tahun, suatu
sel tidak selalu berasal dari protein ter-
pat dalam pemeliharaan ikan bandeng nilai yang sangat tinggi untuk usaha eka-
gantung dari produksi enzimatik dalam
cukup rendah baik di Indonesia maupun tensif.
pencernaan. Ikan bandeng yang memi-
di Filipina sehingga budidaya sangat sulit
liki enzim protein lebih sedikit tidak akan
berkembang. KESIMPULAN KEGIATAN
mencerna protein tinggi, sehingga seba-
gian protein akan dilepas melalui feses Pendekatan bioconomic memper- Penambahan katalisator enzima-
dan ini merupakan pemborosan secara lihatkan bahwa ikan bandeng ternyata tik pada pakan ikan bandeng mampu
ekonomis dan lingkungan. memberikan keuntungan yang sangat memberikan pertumbuhan lebih cepat.
menjanjikan. Pemeliharaan ikan ban- Pertumbuhan ikan bandeng tidak mem-

86 BalaI Besar PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau JePara KatalIsatOr enzIMatIK PaDa PaKan IKan BanDeng
87
InOVasI teKnOlOgI
• PAKAN IKAN
DENGAN
MENGGUNAKAN
AZOLLA
MICROPHYLLA
• PENTOKOLAN
UDANG WINDU
DALAM KLASTER
BUDIDAYA
• PENETASAN TELUR
IKAN NILA AIR
PAYAU SISTEM
CORONG
BalaI PerIKanan BuDIDaYa • APLIKASI SERBUK
ARANG AKTIF PADA
aIr PaYau uJung Batee PAKAN IKAN

Alamat BPBAP Ujung Batee:


Jl. Krueng Raya Km. 46, Banda Aceh, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
PO BOX 46
ngat murah dan menguntungkan bagi dapat memperoleh keuntungan yang le-
PAKAN IKAN DENGAN pembudidaya ikan skala kecil, baik pe- bih tinggi.
manfaatannya sebagai pakan yang di-
MENGGUNAKAN berikan atau pakan yang dibudidayakan, PERSYARATAN TEKNIS
dalam satu wadah budidaya dengan ikan
AZOLLA MICROPHYLLA pemeliharaan, terlebih lagi tumbuhan ini
Persyaratan teknis yang harus dipe-
nuhi untuk penerapan teknologi pakan
dapat menambat N bebas dari udara. Azolla microphylla pada ikan lele dan nila
A zolla microphylla adalah sejenis
tumbuhan air yang mengapung
di permukaan air. Azolla dikenal sebagai
Tujuan dari penerapan teknologi pa-
kan ikan dengan menggunakan Azolla ini
adalah sebagai berikut :
1. Sumber daya benih Azolla microph-
tanaman air yang sangat mudah tum- adalah untuk mengurangi biaya penge- ylla di kawasan budidaya/pengem-
buh dan berkembang pada perairan air luaran pakan buatan sehingga mening- bangan.
tawar, dengan kandungan protein berki- katkan pendapatan pembudidaya skala
2. Lebih baik memiliki petak kolam ter-
sar antara 19–30% sehingga sebagian tradisonal dengan efektif dan efisien.
pal/petak tanah sebagai media budi-
besar masyarakat menggunakan Azolla Pembudidaya ikan khusus lele dan daya azolla sebagai sumber pakan
sebagai makanan untuk ternak dan ikan nila telah mengadopsi teknologi budida- untuk menjamin garansi ketersedian
seperti ikan lele dan nila serta sebagai ya dengan menggunakan Azolla microp- pakan azolla selama proses budida-
pupuk hijau. hylla sebagai pakan yang murah di be- ya.
Tumbuhan jenis ini ini dapat tum- berapa lokasi diseminasi budidaya nila
buh dua kali lipat dalam waktu 3–10 hari dan lele khususnya dia Aceh Besar dan PENERAPAN TEKNOLOGI
(100% dari biomass awal), tergantung Kota Banda Aceh. Dari beberapa lokasi
TEKNIK DALAM KOLAM PEMELIHARAAN
pada kondisi air. Azolla sering ditemukan uji coba yang dilakukan oleh pembudida-
ya ikan terbukti dapat menghemat jumlah 3. Kolam budidaya dibersikan dari rum-
pada perairan tawar yang tergenang, se-
pakan 30 - 50% dari biomassa produksi put dan tanaman lainnya.
hingga diduga bahwa tumbuhan azolla
dapat tumbuh pada bahan organik tanah ikan. 4. Khusus kolam terpal diisi dengan ta-
dan air yang yang tinggi, sehigga kondisi nah yang mengandung bahan-bahan
Hal ini menunjukkan bahwa pene-
ini mempermudah modifikasi teknik budi- organik, seperti pupuk kandang atau
rapan Azolla microphylla sebagai pakan
daya Azolla microphylla. kompos sekitar 5 – 10 cm.
ikan dapat menghemat biaya operasi-
onal produksi terutama pada budidaya 5. Lakukan pemupukan Urea dan TSP
Itu sebabnya, Azolla dapat dikem-
ikan lele dan nila sehingga pembudidaya hanya pada tahap awal 2 minggu
bangkan sebagai pakan ikan yang sa-

90 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau uJung Batee PaKan IKan Dengan MenggunaKan azOlla MIcrOPhYlla
91
kan pelet sesuai kebutuhan. c. Singkat waktu tumbuh dan ber-
14. Metode ini dapat menghemat pakan kembang
30-50% dari total pakan yang dibu- d. Dapat menambat N bebas dari
tuhkan dalam satu periode budidaya. udara.
TEKNIK SUPLAI PAKAN
3. Cara pemanenan sangat mudah.
Teknik suplai pakan Azolla ini mem- 4. Cara pemberian sebagai pakan dan
butuhkan tambahan bak yang dapat pengolahannya sangat sederhana.
dimodifikasi dengan plastik terpal se-
bagai kolam penghasil makanan alami ANALISIS USAHA
sebelum penebaran bibit Azolla mic- atau bambu. yang dapat di panen dan ditebar azolla Penerapan teknologi budidaya ikan
rophylla. sebagai pakan berupa azolla segar atau dengan menggunakan Azolla sebagai
10. Lakukan penambahan air sesuai ke- pakan utama ini dapat diterapkan pada
6. Masukkan air kolam 10 – 15 cm dan butuhan untuk budidaya ikan, maksi- kering atau difermentasi. Dimana teknik
dan prinsip budidaya Azolla microphyl- pembudidaya ikan skala tradisional untuk
monitor penguapan jangan sampai mal mencapai 80 cm. mengurangi biaya pakan dan meningkat-
kering. la sama dengan teknik budidaya azolla
11. Lakukan penebaran benih ikan lele kan keuntungan dengan teknologi yang
di atas. Pemanenan dengan sistem ini
7. Penebaran bibit dilakukan setelah atau nila ukuran tokolan (ukuran be- mudah dan efisien.
dapat dilakukan maksimal 1/3 dari luas
membiarkan terjadinya proses per- nih minimal nila 2 inch dan lele 3,5
kolam atau sesuai dengan kebutuhan Sebagaimana diketahui dalam sis-
obakan bahan organik berlangsung inch).
pakan yang diberikan. tem budidaya perikanan bahwa biaya
selama 2 minggu tergenang air atau 12. Modifikasi pertumbuhan Azolla mic-
ditandai dengan hilangnya bau busuk pakan buatan adalah biaya operasional
rophylla yang berkelanjutan dalam
akibat perombakan bahan organik. satu periode pemeliharaan dapat KEUNGGULAN TEKNOLOGI terbesar dalam satu periode budidaya,
1. Biaya operasional pakan buatan le- mencapai 65–75% dari total biaya ope-
8. Penebaran benih azolla merata pada dilakukan dengan menurunkan air rasional. Sehingga dengan menerapkan
permukaan kolam dangan dosis 60 – dan pemupukan (pupuk organik dan bih murah karena dapat mengurangi
pakan buatan. teknologi Azolla sebagai pakan utama,
75 gr/m2 pada kolam tanah dan 100 anorganik yang digunakan harus di- maka biaya total operasional dapat ter-
gr/m2 pada kolam terpal. rendam dalam wadah air selama mi- 2. Pakan Azolla microphylla mudah di-
budidayakan, karena: kurangi sekitar 20–40%, yang dapat
9. Setelah beberapa hari Azolla microp- nimal 2 minggu/sampai hilang bau) menjadi keuntungan tambahan atau
hylla dapat tumbuh menutupi permu- baru dapat digunakan sebagai suplai a. Tidak memerlukan volume air sama dengan efisiensi kebutuhan pakan
kaan kolam, maka perlu pemisahan pupuk untuk Azolla microphylla. yang banyak 30–50% kg pakan dari total biomassa
batasan kawasan 25 – 50 % bebas 13. Setelah mendekati waktu sebulan b. Tidak memerlukan pupuk an- hasil produksi.
azolla, dengan menggunakan galah sebelum panen, ikan dapat diberi pa- -organik yang tinggi

92 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau uJung Batee PaKan IKan Dengan MenggunaKan azOlla MIcrOPhYlla
93
Persaratan penerapan teknologi:
PENTOKOLAN UDANG WINDU 1. Ada kelompok pembudidaya dengan
DALAM KLASTER BUDIDAYA ketersediaan lahan pada satu kawa-
san (klaster).

P entokolan adalah satu segmen


kegiatan antara fase benur (dari
panti pembenihan) dan pembesaran di
Kegiatan pentokolan merupakan
usaha pembesaran lanjutan terhadap
benih yang dihasilkan dari panti pembe-
2. Ada unit pentokolan yang berada da-
lam kawasan/klaster tambak yang
mengikuti kaidah CBIB.
tambak. Kegiatan ini dilakukan dalam nihan ke petakan tambak yang berada
kawasan klaster budidaya (pembesaran) pada kawasan pembesaran udang se- PENERAPAN TEKNOLOGI
sebagai upaya perbaikan dengan sistem lama 2-3 minggu. Benih yang digunakan Desain dan Konstruksi: Petak tam-
pentokolan yang sudah ada sebelumnya (Pl 12-15) dinyatakan negatif terhadap bak dibuat sedemikian rupa sehingga
dengan tujuan: virus terutama WSSV yang dibuktikan kedap air. Umumnya petakan pentokolan
dengan sertifikat dari lembaga/instansi berbentuk persegi panjang (50 – 200 m2)
1. Menyediakan tokolan udang yang
yang kompeten. sehingga memudahkan untuk panen. Da-
berkualitas (mengikuti kaidah CBIB)
untuk kegiatan pembesaran pada ka- Petak pentokolan yang digunakan sar tambak idealnya lebih tinggi dengan
wasan tambak sekitarnya. telah dipersiapkan mulai dari persiap- saluran sehingga proses pengeringan
an lahan, penyediaan air media yang lebih sempurna. Di sekeliling pematang
2. Memperpendek akses tokolan ke tambak dilengkapi dengan pagar terbuat
pembudidaya, sehingga resiko ke- dilengkapi dengan fasilitas biosekuriti
dan mengacu pada Cara Budidaya Ikan dari waring hitam sehingga mencegah
matian akibat transportasi dapat di- masuknya hewan lain yang berpotensi
elimininasi. yang Baik (CBIB). Produksi tokolan se-
lanjutnya digunakan oleh pembudidaya menjadi pemangsa atau vektor penyakit.
3. Penyediaan tokolan pada kawasan
yang berada pada satu kawasan klaster Persiapan lahan: Persiapan tam-
klaster, sekaligus menjadi proses
sehingga dapat ditebar secara serentak bak memegang peranan penting karena
adaptasi benih dengan lingkungan
dalam waktu yang bersamaan. Melalui berpengaruh terhadap kualitas air media
pembesaran.
sistem ini, pembudidaya dapat memper- dan pada akhirnya mempengaruhi per-
4. Membangun kesadaran untuk mene- oleh tokolan dalam jumlah yang cukup tumbuhan dan sintasan kultivan. Kegiat-
bar secara serentak dengan sumber serta kualitas yang lebih baik, sehingga an ini diawali dengan pengeringan untuk
benih yang sama sehingga mence- jaminan keberhasilan selama pembesar- mengoksidasi bahan organik. Proses ini
gah risiko kematian dini. an lebih tinggi. berlangsung hingga tanah tambak retak-

94 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau uJung Batee PentOKOlan uDang WInDu DalaM Klaster BuDIDaYa
95
-retak. Pengeringan juga berfungsi untuk disi air di tambak seperti: terjadi hujan, duksi tokolan dan pembesaran menjadi sebanyak 200 ekor. Melalui pendekatan
eradikasi hama dan penyakit yang efisi- warna berubah menjadi pekat dan udang faktor kunci usaha ini. ini, maka produksi tokolan secara insitu
en. Pemberantasan hama seperti siput tampak mengambang. Persentase per- di kawasan/klaster budidaya dapat diu-
Parameter keberhasilan dari usa-
dilakukan menggunakan crustasid yang gantian air berkisar 20-50% dan dilaku- kur tingkat keberhasilannya.
ha ini tidak hanya terlihat pada jumlah
direkomendasikan oleh DJPB dengan kan secara perlahan untuk menghindari
serapan tokolan yang terus meningkat, Teknologi ini mudah diterapkan da-
dosis 0.5 – 1.0 ppm. stres.
akan tetapi juga ditentukan oleh keber- lam sistem usaha kelautan dan perikan-
Penyediaan air media: Pengisian Panen dan distribusi: Usia panen hasilan di tingkat pembudidaya. Untuk an secara berkelanjutan seseuai dengan
air dengan menggunakan saringan ber- berkisar 2-3 minggu pemeliharaan. Pa- mengukur keberhasilan ini, digunakan in- daerah pengembangan (ekologi, sosial
lapis berupa kasa nyamuk dan petakan nen dilakukan pada pagi atau sore hari dikator rasio jumlah tokolan yang ditebar budaya, ekonomi, teknis, infrastruktur,
diisi hingga kedalaman 60 cm. Langkah untuk menghindari suhu tinggi. Hasil untuk setiap satu kilogram udang yang fiskal, hukum dan kelembagaan).
selanjutnya adalah penyediaan pakan panen ditampung dalam hapa atau fiber dihasilkan. Dari sejumlah informasi di
Pada prinsipnya usaha pentokolan
alami melalui stimulasi pupuk menggu- sebelum dikemas. Kemasan panen dari lapangan, diketahui bahwa untuk meng-
sangat mudah untuk diaplikasikan. Ha-
nakan Urea dan TSP dengan dosis ma- plastik berisi 2 liter air laut. Rasio air dan hasilkan 1 kg udang diperlukan tokolan
sing-masing 100 dan 50 kg/Ha. oksigen 2 : 1 dengan jumlah 1.000 ekor/
kantong.
Penebaran dan pemeliharaan: Be-
nur Pl 12 (bersertifikat) ditebar dengan
kepadatan 500-1.000 ekor/m2 dan di- KEUNGGULAN TEKNOLOGI
pelihara selama 2-3 minggu. Penebaran Kegiatan pentokolan sudah dila-
benih dilakukan secara perlahan melalui kukan sebelum inovasi diperkenalkan.
adaptasi terhadap suhu dan salinitas. Hanya saja dalam praktek pentokolan
Selama pemeliharaan diberi pakan da- sebelumnya, pembudidaya mengguna-
lam bentuk remahan dengan dosis 200 kan benur tanpa memperhatikan status
g /100.000 ekor benur. Pakan diberikan kesehatan benih. Di samping itu, jarak
pada pagi dan sore hari. Penambahan tempuh yang lebih lama dari panti benih
jumlah pakan sekitar 10-20 gram per hari ke petak pembesaran menyebabkan ba-
sesuai dengan respon udang. Kondisi nyak benur yang mati pada awal peme-
kualitas air ideal meliputi suhu (28-32 liharaan. Kesadaran untuk menerapkan
oC), salinitas (20-30 ppt), pH (7,5-8,5), CBIB melalui benih yang bersertifikat
Kelarutan oksigen (> 3 ppm). Pergantian serta penerapan biosekuriti selama pro-
air dilakukan jika terjadi perubahan kon-

96 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau uJung Batee PentOKOlan uDang WInDu DalaM Klaster BuDIDaYa
97
nya diperlukan komitmen dari pembu-
didaya untuk melakukan dua hal yaitu
kesediaan untuk berkelompok dan me-
nerapkan prinsip-prinsip CBIB. Di sam-
ping itu, semua bahan yang digunakan
untuk kegiatan pentokolan baik berupa
pakan, pupuk, aditif, desinfektan dinyata-
kan aman dan tidak merusak lingkungan.

KELAYAKAN USAHA
Secara ekonomis usaha ini mengun-
tungkan. Seluruh material produksi yang
digunakan dalam penerapan teknologi
ini mengandalkan produk dalam negeri.
Pentokol umumnya memiliki lebih dari 5
petak tambak. Dengan demikian potensi
penghasilan sangat fantastis dalam wak-
tu yang sangat singkat yaitu 2-3 minggu.
Dalam satu tahun usaha ini dapat
dioperasionalkan 6-8 siklus. Dengan de-
mikian usaha pentokolan mempunyai 3
keuntungan sekaligus, yaitu: (1) sebagai
sumber pendapatan bagi pentokol, (2)
mampu menyediakan benih berkualitas
untuk usaha pembesaran, dan (3) men-
jamin kelangsungan produksi di tingkat
pembesaran.

98 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau uJung Batee PentOKOlan uDang WInDu DalaM Klaster BuDIDaYa
99
PENETASAN TELUR IKAN NILA AIR PAYAU SISTEM CORONG
K egiatan penetasan telur ikan nila
payau merupakan bagian dari
kegiatan produksi benih nila payau. Pe-
Tujuan dari inovasi modifikasi pe-
netasan telur ikan nila payau dengan
sistem corong adalah untuk mening-
Corong ini dioperasikan dengan bantuan
pompa untuk memasukan air ke dalam
corong. Debit air yang masuk ke dalam
netasan telur ini dilakukan selama 1-4 katkan daya tetas, kelangsungan hidup corong penetasan diatur dengan meng-
hari, dengan sistem resirkulasi pada bak dan produksi benih ikan nila payau da- gunakan kran yang ada pada setiap bibir
beton yang berukuran 3 m x 6 m x 0,7 m. lam rangka efisiensi serta dalam usaha corong dan biarkan pompa hidup selama
Induk ikan nila yang digunakan adalah memenuhi permintaan benih nila payau penatasan berlangsung yaitu sekitar (1 –
induk jantan strain Gesit dan betina st- yang terus meningkat. 4 hari).
rain Sultana yang berasal dari BBPBAP
Persyaratan teknis yang harus dipe- Pematangan induk. Pematangan
Sukabumi yang kemudian diadaptasikan
nuhi untuk penetasan telur ikan nila air induk dilakukan dalam bak beton yang
ke air payau selama 2-3 minggu pada sa-
payau sistem corong adalah tersedianya berukuran 8 m x 2,5 m x 1,2 m. Proses
linitas 8-10 ppt.
fasilitas sebagai berikut: pematangan induk berlangsung selama
Keunggulan sistem ini adalah benih 7-18 hari. Pakan diberikan sebanyak 3%
1. Bak pemeliharaan dan pemijahan
yang dihasikan seragam, tidak terjadi dari berat induk dengan kadar protein >
induk
kawin sekerabat (inbreeding), mening- dari 30%. Induk yang digunakan memi-
katkan hatching rate dan sintasan serta 2. Bak penetasan (min 1 x 2 m) liki berat 300 – 800 gram, kepadatan 6-8
dapat memangkas waktu pembenihan 3. Corong penetasan (berupa fiber atau ekor/m3.
hingga 7-10 hari. Pada umumnya pe- berupa pipa dengan diameter diatas
Seleksi induk. Seleksi induk dila-
matangan induk dilakukan selama 14-21 3 inchi)
kukan setelah 10-18 hari pematangan
hari, pemijahan selama 21-28 hari, pene- 4. Pompa air untuk sirkulasi air induk. Seleksi dilakukan dengan cara
tasan 1-4 hari (total 36-53 hari), sedang-
5. Sumber energi listrik pengamatan visual pada kelamin induk
kan sistem ini pematangan 7-18 hari,
betina dan pemijatan perut betina (strip-
pemijahan 10-15 hari, penetasan 1-4
hari (total 18-37 hari), dengan modifikasi
PENERAPAN TEKNOLOGI ping).
Desain dan kontruksi. Corong pe-
sistem penetasan telur ikan nila ini, pro- Pemijahan. Pemijahan dilakukan
netasan ditempatkan pada bak beton
duksi benih ikan nila dapat ditingkatkan pada bak beton berukuran 8 m x 2,5 m
berukuran 3 m x 6 m x 0,7 m, dengan
kualitas dan kuantitasnya. x 12 m selama 10 -15 hari. Dosis pakan
menggantungkan pada penyangga kayu.

100 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau uJung Batee Penetasan telur IKan nIla aIr PaYau sIsteM cOrOng
101
yang diberikan adalah 3% berat induk Penetasan telur. Telur ditetaskan 2. Penggunaan sistem ini menghasil-
dengan kadar protein > dari 30%. Per- menggunakan corong penetasan de- kan daya tetas di atas 90%. Aplikasi
gantian air dilakukan sebanyak 2-3 kali ngan diameter corong 15 cm, tinggi co- sebelumnya dengan bak conical dan
selama pemijahan. rong 50 cm dan volume 5 liter selama fiber hanya mencapai daya tetas 30-
1 - 4 hari. Corong penetasan dapat diisi 50%.
Panen telur dan benih. Panen te-
sebanyak 500–1000 butir/liter. Penetas- 3. Benih yang dihasilkan lebih sera-
lur dan benih dilakukan setelah 10-15
an dilakukan dengan sistem resirkulasi. gam.
hari pemijahan. Volume air di dalam bak
Larva hasil tetasan akan jatuh ke bawah
pemijahan diturunkan hingga setinggi 4. Salinitas air mudah diatur sesuai per-
mengikuti arus air dan tertampung di
20-30 cm dari dasar kolam. Secara per- mintaan pasar. Percobaan dengan
hapa.
lahan benih yang sudah dikeluarkan oleh salinitas 20 ppt menghasilkan daya
induk ikan diserok terlebih dulu. Induk Panen benih. Benih yang tertam- tetas di atas 75%. Saat ini penetasan
ikan yang sedang mengengeram telur di pung di dalam hapa kemudian dipin- dilakukan pada salinitas 10-15 ppt
dalam mulutnya ditangkap satu persatu dahkan kedalam fiber dengan kapasitas sesuai dengan kebutuhan pasar.
dengan dua lapis serok yakni serok ber- 1,5 m3. Pemindahan benih ini dilakukan 5. Sistem ini menjamin tidak terjadi per-
lubang kasar (ukuran mata jaring 0,5 – 1 secara perlahan dengan menggunakan kawinan kerabat (inbreeding).
cm) dan di bawahnya serok halus (ukur- baskom atau ember, benih dipelihara
6. Teknologi ini mudah diadaptasi oleh
an mata jaring 1 mm). Buka mulut induk selama 7–10 hari, pemeliharaan benih
masyarakat. Alat dan bahan yang
kemudian lakukan pengocokan mulut di lakukan dengan menggunakan sistem
diperlukan mudah diperoleh. Prose-
induk didalam air sehingga benih dan sirkulasi. dur penerapannya juga relatif mudah
telur yang dikeluarkan akan tertampung
dan produksi benih lebih banyak.
dalam serok halus, induk yang sudah di- KEUNGGULAN TEKNOLOGI
ambil telurnya dipindahkan ke dalam wa- 1. Penetasan telur sistem corong ini
dah penampungan sementara sebelum merupakan modifikasi dari teknologi
dipindahkan ke dalam bak pematangan sebelumnya. Berdasarkan literatur,
induk. Telur yang telah dipanen kemudi- teknologi ini pada awalnya meng-
an dipindahkan ke dalam nampan yang gunakan tabung kaca, akuarium,
telah disiapkan sebelumnya untuk selan- nampan, bak fiber dan conical tank.
jutnya ditetaskan dengan menggunakan Corong fiber ini berukuran kecil, se-
corong penetasan. derhana, dan mudah penataan letak-
nya.

102 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau uJung Batee Penetasan telur IKan nIla aIr PaYau sIsteM cOrOng
103
APLIKASI
SERBUK ARANG AKTIF
PADA PAKAN IKAN
A rang teraktivasi atau singkatnya
disebut arang aktif berbeda dari
arang biasa berdasarkan kemampuan
arang aktif juga berfungsi sebagai koa-
gulan dalam pengolahan limbah. Koloid
dan suspensi yang dapat berupa mik-
penyerapannya. Daya serap arang me- roorganisme dan bahan organik dapat
ningkat setelah dimurnikan dari berbagai diserap dan digumpalkan. Hal ini meng-
pengotor dan diperluas pori-porinya me- untungkan dalam budidaya ikan. Selain
lalui pemanasan tinggi dan penggunaan kualitas air dapat dijaga, penyakit juga
bahan kimia. Penggunaan arang aktif bisa dicegah.
dalam penyaringan air untuk keperluan
Tujuan dari inovasi pemberian ser-
akuakultur telah dikenal luas.
buk arang aktif pada pakan ikan dan air
Namun, pemanfaatan arang aktif je- adalah menurunkan FCR, memperbaiki
nis serbuk (powdered activated charcoal/ kualitas air dan meningkatkan kelang-
PAC) untuk pakan dan air belum dilapor- sungan hidup ikan dan udang. Adapun
kan. Partikel serbuk arang aktif berukur- persyaratan teknis yang harus dipenuhi
an 0,17-0,27 µm. Luas permukaan yang untuk pemberian serbuk arang aktif un-
dihasilkannya dapat mencapai 500-1500 tuk pakan dan air adalah arang yang
m2/gr. Serbuk arang aktif yang diman- dipakai adalah arang yang telah melalui
faatkan sebagai suplemen pakan untuk proses aktivasi secara fisik dan kimia-
pembesaran ikan menunjukkan mikrofili wi serta ukuran serbuk dapat melewati
usus ikan lebih berkembang dibanding mesh ukuran 60.
kontrol. Mikrofili usus ikan yang diberi
arang aktif lebih panjang dan meluas. PENERAPAN TEKNOLOGI
Hal ini akan meningkatkan daya se- Pemilihan arang aktif. Arang aktif
rap usus terhadap nutrisi sehingga ber- yang dipakai adalah arang aktif dengan
efek pada menurunnya FCR. Serbuk kualitas sedang dan ukuran partikel se-
ragam.

104 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau uJung Batee aPlIKasI serBuK arang aKtIf PaDa PaKan IKan
105
Pembuatan serbuk arang aktif. 0,5% dari jumlah pakan yang diberikan. pada pembesaran ikan nila dan dipero- arang aktif sebanyak 1 ppm tiap 2-3 hari
Arang aktif digiling dengan discmeal ber- Serbuk arang aktif terlebih dahulu diaduk leh FCR sangat baik yakni 1,01. Untuk meningkatkan kelangsungan hidup men-
kecepatan maksimal dan memakai sieve di dalam ember berisi air lalu disebar ke mengetahui efek langsungnya, maka jadi 1,5-2 kali lipat (dari 10% menjadi
paling besar. Hasil gilingan disaring de- seluruh kolom air. serbuk arang aktif ditambahkan lang- 15-20%).
ngan saringan santan. sung pada pembuatan pakan ikan nila.
HASIL UJI Pada pengujian ini diperoleh FCR 1,27 KEUNGGULAN TEKNOLOGI
Pemberian serbuk arang aktif
Pengkajian arang dimulai pada ta- yang lebih rendah dibanding kontrol yak- 1. Serbuk arang aktif memperbaiki kua-
pada pakan. Serbuk arang aktif ditim-
hun 2014 dengan pemanfaatan biochar. ni 1,5. Serbuk arang aktif lalu diujicoba- litas air pada pembenihan dan pem-
bang sebanyak 2% dari berat total pakan
Biochar adalah produk hasil pemanasan kan lebih jauh lagi pada pemeliharaan besaran ikan dan udang dengan me-
lalu diaduk merata sedikit demi sedikit
kayu tanpa oksigen. Pemberian biochar postlarva udang pisang dan pentokolan nurunkan kandungan nitrogen, fosfat
dengan bahan lain.
tempurung kelapa dan kayu bakau pada udang windu dengan SR 50% dan 97% dan bakteri.
Pemberian serbuk arang aktif pemeliharaan benih ikan bandeng da- secara berurutan. Hasil ini jauh lebih baik
2. Pemberian serbuk arang aktif di air
pada persiapan air. Serbuk arang aktif pat meningkatkan kelangsungan hidup dibanding kontrol.
dapat meningkatkan kelangsungan
diberikan ke dalam air dengan dosis 5 sebanyak 50%. Biochar yang berukur- Pemberian serbuk arang aktif me- hidup benih ikan dan udang seba-
ppm. Serbuk arang aktif terlebih dahulu an besar dan ditempatkan di dalam air nurunkan nitrogen anorganik dari 1,24 nyak 10% sampai 3 kali lipat.
diaduk di dalam ember berisi air lalu di- pemeliharaan dapat menurunkan beban ppm ke 0,52 ppm; fosfat anorganik me- 3. Serbuk arang aktif meningkatkan
sebar ke seluruh kolom air. Air diaerasi bahan organik termasuk mikroba dengan nurun dari 0,75 ppm ke 0,5 ppm; total efisiensi pakan dengan menurunkan
keras supaya serbuk arang aktif teraduk kemampuan serapnya. bakteri menurun dari 8.000 cfu/ml ke FCR sampai 0,2.
dan menyebar ke seluruh permukaan
Akibat menurunnya mikroba dan 4.800 cfu/ml. Pada pemeliharaan larva
wadah. Air dibiarkan selama seminggu 4. Serbuk arang aktif mudah diperoleh
detritus, pertumbuhan juga menurun. udang galah, kelangsungan hidup benih
sebelum digunakan. di masyarakat dengan harga yang
Jika koagulasi mikroba dapat dimanfa- bahkan dapat meningkat menjadi 3 kali
terjangkau.
Pemberian serbuk arang aktif pada atkan kembali oleh ikan selain kualitas lipat. Tanpa pemberian serbuk arang ak-
air pemeliharaan benih. Serbuk arang tif diperoleh kelangsungan hidup 10%. 5. Aplikasi serbuk arang aktif sangat
air menjadi baik pertumbuhan juga me-
aktif diberikan ke dalam air dengan dosis Perbedaan sangat nyata muncul setelah mudah.
ningkat. Maka kegiatan selanjutnya ada-
1 ppm per hari. Serbuk arang aktif terle- lah menguji arang dalam bentuk serbuk pemberian serbuk arang aktif 1 ppm/hari.
bih dahulu diaduk di dalam ember berisi dengan daya adsorbansi tinggi yakni ser-
PENGEMBANGAN
Kelangsungan hidup meningkat
air lalu disebar ke seluruh kolom air. buk arang aktif. menjadi 30%. Fase mencapai tahap TEKNOLOGI
Pemberian serbuk arang aktif pada postlarva juga cepat yakni 23 hari. Ha- Kegiatan perekayasaan ini dilaku-
Pengujian dilakukan pada air (0,5% kan di BPBAP Ujung Batee mulai tahun
air pembesaran ikan. Serbuk arang ak- dari pakan) dan pakan (1,5% dari pakan) sil positif juga terlihat pada pemelihara-
tif diberikan ke dalam air dengan dosis an benih ikan kakap. Pemberian serbuk 2014-2015.

106 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau uJung Batee aPlIKasI serBuK arang aKtIf PaDa PaKan IKan
107
Tahapan kegiatan kerekayasaan se-
bagai berikut:
a. Biochar: dilaksanakan pada ta-
hun 2014 dengan komoditas ikan
bandeng. SR benih naik 50%.
b. Serbuk arang aktif untuk pakan
dilaksanakan pada tahun 2015
dengan komoditas ikan nila. FCR
1,2 untuk pemberian pada pakan
buatan sendiri.
c. Serbuk arang aktif untuk air:
dilaksanakan pada tahun 2015
dengan komoditas udang windu.
SR udang windu lebih baik yakni
97% dibanding kontrol 85%.
6. Penerapan serbuk arang aktif di BP-
BAP Ujung Batee untuk pembesar-
an ikan nila diperoleh FCR sebesar
1,01.
7. Penerapan serbuk arang aktif di BP-
BAP Ujung Batee untuk pentokolan
udang galah diperoleh SR 30%,
8. Penerapan serbuk arang aktif di BP-
BAP Ujung Batee untuk pembenihan
ikan kakap putih diperoleh SR 15-
20%,
Sumber: Balai Perikanan Budidaya
Air Payau (BPBAP) Ujung Batee.

108 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau uJung Batee aPlIKasI serBuK arang aKtIf PaDa PaKan IKan
109
BalaI PerIKanan BuDIDaYa
aIr PaYau sItuBOnDO

InOVasI teKnOlOgI
• DISEMINASI UDANG
VANAME SEMI
INTENSIF
• TEKNOLOGI KERAPU
HIBRYD CANTANG

Alamat BPBAP Situbondo:


Jl. Raya Pecaron PO BOX 5, Panarukan, Situbondo, Provinsi Jawa Timur
daya saing, memanfaatkan sumberdaya kembangkan dengan proyeksi produksi
DISEMINASI secara efisien, berkelanjutan, mencipta-
kan lapangan usaha dan menyerap te-
sekitar 3.327,5 ton/tahun.

UDANG VANAME naga kerja, meningkatkan kesejahteraan


Balai Perikanan Budidaya Air Payau
(BPBAP) Situbondo menstransfer tekno-
serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
SEMI INTENSIF Oleh karena itu KKP terus melakukan
logi melalui kegiatan diseminasi teknolo-
gi budidaya udang vaname secara semi
berbagai upaya untuk peningkatan pro-
insentif melalui pembinaan kepada para

K eberadaan udang vaname (Lito- duksi udang, salah satu langkah terse-
petambak di wilayah tersebut. Tujuan
penaeus vannamei) di Indonesia but adalah program diseminasi udang
kegiatan ini adalah terlaksananya per-
sudah bukan hal asing lagi bagi para vaname yang dilakukan di Kabupaten
contohan budidaya udang vaname yang
petambak, dimana jenis udang tersebut Lombok Tengah.
produktif, efisien, meningkatkan produk-
telah berhasil merebut simpati masya- Kabupaten Lombok Tengah memiliki tivitas lahan dan berkelanjutan serta ber-
rakat pembudidaya karena kelebihan- potensi untuk pengembangan perikanan wawasan lingkungan yang sesuai kaidah
nya, sehingga sejauh ini dinilai mampu budidaya yang cukup besar yaitu sekitar Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB).
menggantikan udang windu (Panaeus 15,679 Ha yang meliputi budidaya air
monodon) sebagai alternatif kegiatan di- Kegiatan ini dilakukan pada tambak
laut, budidaya air payau, dan budidaya
versifikasi usaha. Udang vaname secara udang vaname di Desa Bilelando dan
air tawar. Wilayah pesisir dan laut Kabu-
resmi diperkenalkan pada masyarakat Desa Kidang (Kawasan Peras) Kec.
paten Lombok Tengah memiliki potensi
pembudidaya pada tahu 2001 setelah Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah
budidaya air payau yang tersebar pada
menurunnya produksi udang windu kare- Prov. Nusa Tenggara Barat pada bulan
dua Kecamatan yaitu Kecamatan Pujut
na berbagai masalah yang dihadapi da- November 2013 – Desember 2014. Alat
dan Praya Timur dengan luas potensi
lam proses produksi, baik masalah teknis dan bahan yang digunakan berupa ATK,
lahan sebesar 450 Ha. Dari luas terse-
maupun nonteknis. SNI, kamera, pedoman teknis budidaya
but telah dibangun tambak sekitar 339,3
udang vaname, benur, vitamin, kaporit,
Kementerian Kelautan Perikanan Ha. Namun, karena keterbatasan modal
pakan udang, dan kapur. Kegiatan di-
(KKP) mempunyai program untuk me- dan teknologi maka luas tambak yang
laksanakan dengan metode survei pada
revitalisasi tambak. Revitalisasi tambak berproduksi sebesar 17,6 Ha atau 3,9 %
awal dan akhir pelaksanaan diseminasi.
tersebut untuk meningkatkan kapasitas dari total potensi yang ada. Dengan de-
Sampel survei adalah petambak seba-
untuk meningkatkan kapasitas produksi mikian, masih sekitar 96,1 % atau seluas
nyak 6 orang pada lokasi tambak di Ki-
udang nasional. Selain itu mengembang- 432,4 Ha yang cukup potensial untuk di-
dang dan Bilelando, diambil secara acak
kan usaha perikanan budidaya yang ber- dari 10 orang petambak.

112 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau sItuBOnDO DIseMInasI uDang VanaMe seMI IntensIf
113
KEGIATAN DISEMINASI aturan yang ada yaitu sesuai tek- HASIL KEGIATAN berupa peningkatan produktivitas lahan
Kegiatan diseminasi ini terdiri dari 3 nis dan nonteknis. atau pendapatan atau keuntungan tidak
TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI langsung lainnya.
kegiatan utama dengan uraian pelaksa- c. Penandatangan kerjasama dan
naan sebagai berikut: penentuan SPO dilakukan di lo- Hasil survei awal dan akhir terhadap
kasi tambak diseminasi dengan tingkat adopsi teknologi budidaya oleh PRODUKTIVITAS LAHAN BUDIDAYA
1. Survei awal (baseline survey) untuk petambak di desa Bilelando dan Kidang
melibatkan pihak petambak, pe- Produktivitas budidaya udang va-
mengetuhi tingkat adopsi inovasi dan menunjukkan bahwa setelah dilakukan
nyuluh dan Dinas Kelautan dan name sebelum ada kegiatan diseminasi
kebutuhan inovasi teknologi. Survei diseminasi teknologi budidaya terjadi
Perikanan Kab. Lombok Tengah masih berkisar 750 – 1.250 kg/ha/siklus
ini bertujuan untuk melihat keraga- peningkatan adopsi teknologi budidaya
an penerapan inovasi teknologi dan d. Diseminasi yang dilaksanakan atau rata – rata 1.000 kg/ha/siklus. Sete-
udang vaname sebesar 68%. lah adanya kegiatan diseminasi menjadi
kebutuhan inovasi teknologi. Survei adalah diseminasi budidaya
dilakukan dengan diskusi dengan udang vaname secara semi in- Hasil pengamatan di lapangan juga 5.500 – 6.500 kg/ha/siklus atau rata –
petambak di mediasi oleh pihak Di- tensif dengan padat penebaran menunjukkan bahwa beberapa orang se- rata 6.000 kg/ha/siklus. Hal ini menun-
nas Kelautan dan Perikanan Kab. 50 ekor/m2. Lokasi yang digu- perti tokoh masyarakat, ketua kelompok jukkan bahwa adopsi inovasi teknologi
Lombok Tengah. nakan seluas 30.000 m2 dengan telah menerapkan teknologi, penyuluh budidaya udang vaname secara semi
melibatkan 6 orang petambak. perikanan bahkan cukup banyak petam- intensif oleh petambak telah menyebab-
2. Diseminasi teknologi diawali dengan
Masing – masing petambak me- bak sekitar yang juga telah menerapkan kan meningkatnya hasil produksi udang
sosialisasi, penentuan lokasi, penan-
ngelola satu petakan tambak. inovasi teknologi. Hal ini membuktikan vaname.
datangan kesepakatan dan penye-
barluasan SPO, pemeliharaan udang e. Pemanenan udang vaname di la- bahwa saluran komunikasi yang diman-
kukan setelah umur 60 hari. faatkan dalam pola/model pada lokasi SERAPAN TENAGA KERJA
vaname, pemanenan dan pasca pa-
nen. Pelaksanaan dari masing – ma- cukup berfungsi dengan baik. Serapan tenaga kerja setelah ada-
3. Survei akhir untuk mengetahui pe-
sing kegiatan adalah sebagai berikut: ningkatan adopsi teknologi dan per- Peningkatan adopsi juga menunjuk- nya kegiatan diseminasi sangat signi-
masalahan dalam adopsi teknologi. kan bahwa petambak telah merasakan fikan. Jumlah tenaga kerja meningkat
a. Sosialisasi dilakukan terhadap
Survei dilakukan dengan wawancara dan melihat langsung keuntungan dari dari 20 orang menjadi 180 orang. Artinya
pemangku kepentingan di lokasi
terstruktur secara mendalam dengan penerapan teknologi pada saat kegiatan bahwa sektor budidaya udang vaname
diseminasi, seperti: Dinas Peri-
menggunakan kuisioner dengan diseminasi. Suatu teknologi akan diadop- mampu memberikan peluang pekerjaan
kanan dan Kelautan Kab. Lom-
sampel 6 orang petambak. si oleh pengguna dalam hal ini petambak bagi masyarakat. Adapun yang menjadi
bok Tengah, Penyuluh Perikanan
bila teknologi tersebut dapat membe- pekerja adalah masyarakat sekitar areal
Kab. Lombok Tengah, petambak
rikan dampak positif yaitu keuntungan tambak sehingga mampu memberikan
dan pemuka masyarakat.
bagi pengguna. Keuntungan tersebut efek sosial yang baik. Selain itu peranan
b. Penentuan lokasi berdasarkan
dapat berupa keuntungan langsung yaitu

114 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau sItuBOnDO DIseMInasI uDang VanaMe seMI IntensIf
115
perempuan sangat nyata pada kegiatan ta kelompok pembudidaya yang semula kan teknologi semi intensif. Pendapatan
budidaya udang vaname ini. hanya ada 2 kelompok sekarang menjadi petambak meningkat sehingga kesejah-
10 kelompok pembudidaya udang. teraan meningkat juga dan lebih sema-
Perempuan berkerja bersama laki–
ngat dalam budidaya udang.
laki dalam hal penebaran benih, pember-
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
sihan areal budidaya, membantu mem-
beri pakan dan pemanenan. Persentase Sejak adanya kegiatan diseminasi, KESIMPULAN KEGIATAN
jumlah perempuan dalam kegiatan bu- petambak mulai peduli dengan lingkung- Dari hasil kegiatan tersebut dapat di-
didaya ini adalah 14,4%. Hal ini menun- an usaha budidayanya. Petambak tidak ambil beberapa kesimpulan yaitu:
jukkan bahwa kegiatan budidaya udang merusak hutan mangrove, mulai membu-
1. Peningkatan teknologi budidaya
vaname mengandung aspek Pengaru- at saluran pintu pembuangan limbah, sa-
udang vaname dari tradisional plus
sutamaan Gender (PGU). luran air, mengukur daya dukung lahan
menjadi semi intensif.
dan tidak menggunakan obat berbahaya
serta memanfaatkan limbah budidaya 2. Peningkatan adopsi inovasi teknolo-
PENGEMBANGAN KAWASAN BUDIDAYA
udang untuk pemupukan pohon mang- gi budidaya udang vaname secara
Kegiatan diseminasi budidaya udang semi intensif mengakibatkan pening-
rove. Hal yang dilakukan oleh petambak
vaname mampu menjadi contoh usaha katan produktivitas lahan menjadi
sangat mendukung segi keberkelanjutan
budidaya yang layak dikembangkan baik enam kali lipat yang secara langsung
budidaya udang vaname dari segi ling-
lahan maupun kawasan. Sebagai bukti, meningkatkan pendapatan dan kese-
kungan.
setelah adanya diseminasi budidaya jahteraan masyarakat.
udang vaname, areal budidaya udang
ANALISA USAHA 3. Kegiatan diseminasi memberikan
berkembang menjadi 90 ha yang semu-
Keuntungan yang diterima petambak efek yang nyata pada pengembang-
la hanya 10 ha. Kalau dilihat dari jumlah
udang vaname di Kab. Lombok Tengah an kawasan budidaya yang ramah
petakan yang semula hanya 20 petak,
meningkat dari Rp 68.000.000 /tahun/ha lingkungan.
menjadi 150 petak yang tersebar di desa
Bilelando dan Kidang. Lahan baru yang menjadi Rp 342.228.000/tahun/ha de- 4. Kegiatan diseminasi mendorong da-
tergarap adalah lahan idle dan lahan pro- ngan analisa B/C ratio 1,7, BEP (rupiah) lam penguatan kelembagaan dan
duktif untuk bandeng atau garam. Rp. 41.481. Maka usaha budidaya udang jaringan kerja.
vaname secara semi intensif yang ada di
Selain itu, pengembangan dan pe- Kab. Lombok Tengah layak diusahakan
nguatan kelembagaan di lokasi kegiatan dan dikembangkan. Peningkatan penda-
diseminasi terbentuk. Sebagai bukti nya- patan terjadi sejak mereka mengguna-

116 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau sItuBOnDO DIseMInasI uDang VanaMe seMI IntensIf
117
TEKNOLOGI
KERAPU HIBRYD CANTANG

H ibridisasi adalah salah satu me-


tode pemuliaan dalam upaya
mendapatkan strain baru yang mewarisi
Ikan kerapu cantang sangat poten-
sial untuk dibudidayakan karena ikan ini
memiliki kelebihan seperti pertumbuhan
sifat-sifat genetik dan morfologis dari ke- yang lebih cepat dan relatif tahan terha-
dua tetuanya dan untuk meningkatkan dap kondisi lingkungan budidaya yang
heterozigositas. Semakin tinggi hetero- berubah. Rangakaian kegiatan pem-
zigositas suatu populasi, semakin baik benihan ikan kerapu cantang meliputi
sifat-sifat yang dimilikinya. Hibridisasi pengelolaan induk, pemeliharaan larva,
pada ikan relatif mudah dan dapat meng- produksi pakan alami, pendederan dan
hasilkan kombinasi taksonomi yang ber- penggelondongan. Dari rangkaian kegi-
macam-macam. atan pembenihan tersebut tidak terlepas
dari ketersediaan sarana dan prasarana
Dengan metode hibridisasi ini dapat
yang memadai yang menunjang kelan-
dihasilkan benih yang unggul pada sifat-
caran proses produksi.
-sifat genetik dan morfologis. Ikan kerapu
cantang merupakan hasil hibridisasi an- Suatu unit pembenihan kerapu can-
tara ikan kerapu macan betina dan ikan tang membutuhkan sarana utama yang
kerapu kertang jantan. Hasil hibridisasi meliputi bak induk guna pematangan go-
telah menghasilkan satu varietas baru nad, bak perkawinan, bak inkubasi telur,
yang secara morfologis mirip dengan bak pemeliharaan larva dan bak produksi
kedua spesies induknya, sedangkan per- pakan alami. Selain sarana utama diper-
tumbuhannya lebih baik daripada ikan lukan juga sarana pendukung lainnya
kerapu macan dan kerapu kertang itu seperti pengadaan air (pompa), sistem
sendiri. aerasi, sistem filtrasi dan peralatan kerja
lainnya yang sangat menunjang kelan-
caran proses produksi.

118 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau sItuBOnDO teKnOlOgI KeraPu hIBrYD cantang
119
TEKNIK HIBRIDISASI induk, yaitu setiap hari setelah selesai Kemudian dilakukan pengecekan tingkat Selanjutnya sperma yang telah di-
pemberian pakan, ketinggian air diturun- kematangan gonad induk dengan cara siapkan dicampur dengan telur dengan
PEMATANGAN GONAD
kan sekitar 2/3 dari total tinggi bak induk. kanulasi untuk memastikan bahwa sper- menggunakan kuas yang halus atau bulu
Kegiatan utama dalam pemeliharaan Perlakuan ini dilakukan setiap hari se- ma dan telur sudah cukup matang. ayam. Setiap ± 1.000.000 telur ikan ke-
induk dan pematangan gonad adalah lama 8 jam. rapu macan dicampurkan dengan 10 ml
pemberian pakan induk dan manipula- Sperma kerapu kertang jantan dan
sperma dari ikan kerapu jantan. Kemu-
si lingkungan dalam rangka memacu PEMIJAHAN INDUK
telur kerapu macan betina dikeluarkan
dian sperma dan telur diaduk merata
pematangan gonad. Pakan induk yang dengan cara mengurut perut ke arah
Pemijahan induk kerapu kertang dan dicampur air sedikit demi sedikit.
diberikan selama pemeliharaan berupa urogenital. Sperma ikan kerapu kertang
jantan dan kerapu macan betina dapat Selanjutnya dibiarkan selama ± 3 menit
ikan rucah jenis selar, ekor kuning, be- yang keluar karena proses pengurutan
dilakukan secara bersamaan dengan agar proses fertilisasi telur sempurna.
lanak, sarden dan cumi-cumi sebanyak ditampung dalam testube dan disimpan
merangsang proses pemijahan melalui Kemudian telur siap untuk ditebar di bak
5–7% dari total berat badan induk ikan. dalam freezer untuk digunakan pada
menyuntikan hormon HCG dengan dosis inkubasi.
saat proses hibridisasi (pembuahan bu-
Manipulasi lingkungan dilakukan 1000 IU/kg induk. Waktu yang dibutuh- atan). Sperma tidak boleh tercampur de-
kan dari penyuntikan sampai pemijahan PEMELIHARAAN LARVA
untuk memacu pematangan gonad me- ngan air laut maupun kotoran dari induk
lalui pengaturan ketinggian air pada bak buatan (latency time) adalah 20–24 jam. ikan. Bila sperma tercampur dengan air Dalam kegiatan pembenihan ke-
atau kotoran, motilitas sperma akan me- rapu hibryd cantang pemeliharaan larva
nurun dan akibatnya tingkat pembuahan merupakan salah satu kegiatan pokok.
akan menurun. Menajemen pemeliharaan larva yang
baik akan memberikan efek yang nyata
PEMBUAHAN BUATAN pada tingkat survival rate. Survival
rate yang tinggi pada pemeliharaan
Hibridisasi dilakukan dengan metode
larva dapat dihasilkan jika seluruh faktor
pembuahan buatan (artificial fertilizati- jemen pakan, panen benih, serta pende- benih yang ditebar cukup dan kepadatan
yang berpengaruh dapat terpenuhi de-
on), yaitu dengan mencampurkan telur deran kerapu hybrid cantang baik pada penebaran sesuai.
ngan baik.
ikan kerapu macan dengan sperma ikan pada bak terkontrol maupun di tambak.
kerapu kertang yang merupakan hasil Di antara teknik pemeliharaan larva Pemilihan jenis ikan kerapu yang
dari pemijahan buatan. Telur ikan kerapu tersebut menyangkut sterilisasi wadah PEMILIHAN BENIH
akan ditebarkan dalam petakan tambak
macan yang dikeluarkan dengan cara dan peralatan, sterilisasi air yang diguna- sangat mempengaruhi keberhasilan
Budidaya ikan kerapu di tambak akan usaha pembesaran yang dilakukan. Ke-
di-striping, ditampung dalam baskom kan dengan kaporit dosis tinggi, seleksi
berhasil dengan baik dalam arti tumbuh salahan dalam memilih jenis ikan bisa
plastik. dan penetasan telur, transportasi telur,
cepat dan kelangsungan hidup tinggi bila mengakibatkan kerugian yang besar.
penebaran dan penetasan telur, mana-
pemilihan jenis ikan yang cocok, ukuran

120 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau sItuBOnDO teKnOlOgI KeraPu hIBrYD cantang
121
PAKAN DAN PEMBERIAN PAKAN KEUNGGULAN TEKNOLOGI
Pakan yang biasa diberikan dalam Kelebihan dalam membudidayakan
pembesaran ikan kerapu adalah ikan kerapu hybrid cantang
rucah (trash fish) dalam bentuk segar,
1. Lebih cepat pertumbuhannya, se-
seperti ikan selar, tamban atau layang.
hingga didapatkan efisiensi waktu
Selain ikan rucah, ikan kerapu juga da-
dan biaya pemeliharaannya.
pat diberikan pakan buatan dalam ben-
tuk pelet. Dosis pemberian pakan adalah 2. Lebih tahan terhadap serangan pe-
sesuai dengan umur/ukuran ikan. Pada nyakit.
saat pendederan, pakan diberikan seca- 3. Harga ukuran konsumsi tidak kalah
ra adlibitum (sampai kenyang dan tidak dengan kerapu macan.
mau makan lagi). 4. Mudah beradaptasi dan lebih tahan
Selama masa pemeliharaan, media terhadap perubahan lingkungan .
pemeliharaan ikan kerapu perlu terus 5. Lebih mudah dalam manajemen pe-
dipantau kondisi lingkungannya agar te- meliharaan.
tap sesuai dengan kebutuhan hidup ikan. Sumber: Balai Perikanan Budidaya
Pengenalan dan pengendalian berbagai Air Payau (BPBAP) Situbondo.
jenis penyakit dan parasit akan memban-
tu menunjang kelangsungan hidup dan
peningkatan produksi. Pemanenan ikan
kerapu biasanya dilakukan secara panen
seleksi. Karena selama masa budidaya,
biasanya kecepatan pertumbuhan ikan
kerapu tidak seragam.

122 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau sItuBOnDO teKnOlOgI KeraPu hIBrYD cantang
123
InOVasI teKnOlOgI
• PEMBENIHAN KEPITING BAKAU
• PEMBENIHAN RAJUNGAN
• PEMBIBITAN GRACILARIA LAUT

BalaI PerIKanan BuDIDaYa


aIr PaYau taKalar
Alamat BPBAP Takalar
Ds. Bontelo, Kec. Galesong Selatan, Kab. Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan
92254
Peningkatan eksploitasi terutama bak berukuran panjang, lebar dan tinggi
PEMBENIHAN kepiting yang sedang matang gonad masing-masing 5 x 2 x 1 m dilengkapi de-
KEPITING BAKAU akan memacu penurunan stok populasi.
Keadaan seperti ini telah dirasakan pada
ngan aerator.
Induk betina yang menjelang me-
beberapa daerah di Indonesia, seperti di
K epiting bakau (Scylla sp.) telah
menjadi satu dari enam jenis
kepiting ekonomis dalam perdagangan
daerah Sumatera, Jawa dan Sulawesi
Selatan. Upaya menekan kegiatan eks-
mijah dipindahkan pada bak penetasan
volume 100 liter. Kepadatan yang digu-
nakan adalah satu ekor induk dalam tiap
ploitasi di alam dapat dilakukan dengan
dunia. Kepiting ini sangat disukai oleh wadah penetasan. Penetasan biasanya
budidaya di tambak. Akan tetapi, pe-
konsumen karena rasa yang lezat dan terjadi sekitar pukul 05.oo – 08.oo pagi
ngembangan tersebut mengalami ken-
kandungan nutrisi yang berkisar 65,75% hari. Saat menetas, larva telah menja-
dala pada ketersediaan benih.
protein dan 0,88% lemak, sedangkan ke- di zoea atau pre-zoea. Larva yang di-
piting matang gonad mencapai 88,55% Selama ini, kebutuhan benih masih hasilkan dihitung dan dipindah ke bak
protein dan 8,16% lemak. Hingga saat bergantung pada tangkapan di alam. pemeliharaan larva. Sebelum ditebar,
ini, permintaan kepiting bakau sekitar Eksploitasi berlebih terhadap induk dan larva disterilisasi dengan mencelupkan
90% berasal dari tangkapan alam, se- penurunan mutu lingkungan menyebab- (dipping) dalam larutan elbazin 0,5 ppm
dangkan budidaya hanya memberi kon- kan semakin terbatasnya benih alam. selama 10 – 20 detik. Larva layak ditebar
tribusi 10%. Salah satu cara untuk mengatasi masa- jika prosentase yang mengendap kurang
lah tersebut adalah pengembangan usa- dari 20%.
Data nilai ekspor kepiting Indonesia
ha pembenihan.
(rajungan dan kepiting bakau) memper- PEMELIHARAAN ZOEA
lihatkan tren kenaikan tiap tahun. Per-
mintaan tersebut cenderung naik tiap PROSEDUR TEKNIS Zoea yang menetas dipelihara da-
tahun terutama sejak adanya produk lam wadah fiber kapasitas 100 - 250 L
PEMELIHARAAN INDUK
kepiting bakau kulit lunak (shoft shell dengan kepadatan 50 individu/L. Sali-
Kriteria induk betina kepiting bakau nitas pemeliharan zoea adalah salinitas
crabs). Peningkatan permintaan sangat Scylla olivacea Herbst yang dipilih ada-
berimbas pada ketersediaan bahan baku 30 ± 1 ppt. Zoea-1 sampai zoea-3 diberi
lah: sehat, organ tubuh lengkap, aktif pakan alami berupa rotifer Brachionus
yang mengakibatkan eksploitasi kepiting bergerak, bersih, warna cerah, berukur-
bakau cenderung tidak terkendali (over sp dengan kepadatan 10 – 15 individu/
an > 200 g/individu, telah melakukan mL. Sebelum diberikan, rotifer diperkaya
exploitation). perkawinan di alam dan mempunyai menggunakan emulsi Ω3 – HUFA se-
TKG I (immature). Induk dipelihara pada lama 6 - 8 jam dengan dosis 175 ppm

126 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau taKalar PeMBenIhan KePItIng BaKau
127
atau menggunakan suplemen yang terdi- diperkaya dengan kepadatan 3 – 5 indi- dapat dihindari dengan melakukan pemi- artemia dapat mempercepat pertumbuh- crab-30 atau ukuran karapaks berkisar
ri dari vitamin, asam amino dan elektrolit vidu/mL dan pakan buatan dengan dosis sahan ukuran (grading) sesering mung- an. Kepadatan benih dalam bak pen- 1–1,5 cm.
sebanyak 200 ppm. Artemia salina yang 2 ppm diberikan 4 kali per hari. Pergan- kin bila sudah terjadi perbedaan ukuran dederan berkisar sebanyak 10-15 ekor/
juga diperkaya mulai diberikan pada sta- tian air pada stadia megalopa dilakukan setidaknya 2 kali/minggu. m2. Pemberian pakan segar sebanyak PENGEMASAN DAN
dia zoea-3 hingga zoea-5 dengan kepa- antara 80–100%/hari. Salinitas yang di- 5 - 10% dari bobot berat biomas perhari.
datan 0,5 – 3 individu/mL. Pakan buatan gunakan dalam pemeliharaan megalopa CARA PENDEDERAN Pergantian air media pemeliharaan se- TRANSPORTASI
mulai diberikan pada zoea-5 dengan do- adalah 30 ± 1 ppt. Megalopa dipelihara banyak 100–200%/hari dari volume air Panen dilakukan pasca kegiatan
Pendederan dilakukan selama lebih
sis 5 ppm. hingga berubah bentuk menjadi crablet media pemeliharaan. Frekuensi pergan- pendederan, saat karapas mencapai
kurang 20 hari pada wadah datar. Pem-
dalam waktu 8 – 10 hari. Pemeliharaan tian air adalah sekali sehari yang disertai ukuran 1 – 1,5 cm. Benih dapat dimasuk-
Pergantian air mulai hari ke-5 seba- berian subtrat pasir dan waring dapat
dilakukan hingga stadia crab-5 – crab 10. pembersihan kotoran di dalam bak. Pe- kan dalam kantong plastik yang berisi 5
nyak 10%, ditingkatkan hingga menca- mengurangi kanibalisme. Pemberian
meliharaan dilakukan hingga mencapai – 7 L air dengan kepadatan 200 – 250
pai 80% menjelang menjadi megalopa. pakan hidup berupa jamret dan biomas
PEMELIHARAAN CRABLET individu/kantong. Kanibalisme dihindari
Probiotik mulai diberikan saat stadia
zoea–1 akhir hingga periode pemeliha- Pakan yang diberikan pada stadia
raan berikutnya dengan dosis 3 - 5 ppm. ini berupa berupa flake sebanyak 3 kali
Pengunaan anti biotik tidak dianjurkan, sehari antara 5 – 10% dari bobot tubuh.
namun bila terpaksa digunakan harus Selain pakan komersil diberi juga pakan
tetap menggunakan prinsip kehati-hati- berupa udang kering (ebi) dan jambret 5
an agar tidak menyebabkan timbulnya - 10 individu/L. Seperti pada stadia me-
bakteri yang resisten terhadap antibiotik. galopa substrat yang digunakan adalah
Pemeliharaan zoea-1 hingga zoea-5 ber- waring hitam yang diletakkan pada dasar
langsung selama 18–20 hari. bak serta digantung pada kolom air. Sip-
hon dan pergantian air dilakukan setiap
PEMELIHARAAN MEGALOPA hari sebelum pemberian pakan seba-
nyak 100 – 200%/hari.
Megalopa ditebar pada wadah ber-
bentuk datar dengan kepadatan 5 indi- Pada stadia ini, pemeliharaan dapat
vidu/L. Substrat yang digunakan adalah dilakukan pada bak outdoor maupun
waring hitam yang diletakkan pada dasar pada bak indoor. Kanibalisme ditekan
bak serta digantung pada kolom air untuk dengan pemberian shelter dan pakan
menghindari kanibalisme. Pakan yang sebaiknya diperbanyak untuk menekan
diberikan adalah artemia salina yang angka kanibalisme. Kanibalisme juga

128 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau taKalar PeMBenIhan KePItIng BaKau
129
KEUNGGULAN TEKNOLOGI potensial mengingat masih belum
Sejak meningkatnya permintaan banyak berkembangnya teknologi
kepiting konsumsi, kepiting kulit lunak pembenihan kepiting bakau akibat
(shoft shell crabs) serta kepiting bertelur, belum dikuasainya teknologi secara
maka harga kepiting bakau semakin me- mapan oleh masyarakat pembudida-
ningkat dan menjadikan komoditas terse- ya.
but mempunyai prospek yang cerah bagi 3. Biaya operasional tiap siklusnya re-
usaha budidaya. Akan tetapi, eksploita- latif kecil.
si terhadap benih dan induk kepiting di 4. Tidak memerlukan tenaga kerja yang
alam menyebabkan para pembudidaya banyak.
menghadapi kendala terutama pasokan
5. Teknologi yang diterapkan cukup se-
benih.
derhana sehingga mudah diadopsi
Melihat kenyataan tersebut, perbe- dan diaplikasikan.
dengan memasukkan potongan-potong-
nihan kepiting bakau akan menjadi salah Hasil pengembangan kegiatan pem-
an waring hitam sebagai substrat ke da-
satu kunci penting dalam pengembang- benihan kepiting bakau telah dilaksana-
lam kantong. Bila benih telah berukuran
an industri kepiting bakau. Keterampilan kan di BPBAP Takalar mulai tahun 2005
antara 2 - 3 cm, maka kepadatan dalam
dan pengetahuan tentang teknologi me- sampai dengan sekarang. Hasil produksi
kantong dikurangi hingga 75 - 100 indivi-
rupakan hal yang sangat mendasar bagi berupa benih telah terdistribusi meliputi
du/kantong.
usaha perbenihan. Dengan demikian Takalar, Maros, Makassar, Bone, Su-
Bila benih akan ditransportasikan diharapkan usaha pembenihan kepiting rabaya, Pangandaran dan Balikpapan.
lebih dari 8 jam, maka sebaiknya kan- bakau mampu memberikan kontribusi Kegiatan diseminasi teknologi pembe-
tong tersebut dimasukkan dalam kotak bagi pengembangan budidaya kepiting nihan dilaksanakan di Tarakan Kaliman-
kardus. Pada sela-sela kantong dapat bakau. tan Utara, Balikpapan Kalimantan Timur
diletakkan es batu dalam plastik yang dan Unit pembenihan Rakyat di wilayah
Keunggulan dari teknologi pembe-
telah dibungkus dengan kertas koran. Takalar dan sekitarnya.
nihan kepiting bakau adalah sebagai
Banyaknya es batu yang diletakkan dia-
berikut:
tur sedemikian rupa hingga suhu dalam
kotak kardus berkisar 20ºC. Perlakuan 1. Waktu pemeliharaan/siklus produksi
tersebut dilakukan agar benih kepiting relatif singkat yaitu 30 – 35 hari.
tidak stress selama perjalanan. 2. Peluang pasar benih cukup luas dan

130 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau taKalar PeMBenIhan KePItIng BaKau
131
PEMBENIHAN RAJUNGAN
R ajungan (Portunus pelagicus) kini
telah menjadi salah satu komodi-
tas perikanan yang bernilai ekonomis
secara periodik perlu dilakukan. Salah
satu upaya untuk dapat memenuhi bahan
baku mentah adalah dengan melakukan
PERSYARATAN TEKNIS
SUMBER AIR
tinggi. Hasil olahan komoditas tersebut budidaya atau melakukan penebaran Sumber air yang digunakan untuk
menjadi salah satu makanan kegemar- benih melalui kegiatan culture based operasional kegiatan adalah air laut. Air
an (luxury food) di Amerika dan Eropa. fisheries (CBF) pada habitat rajungan laut yang digunakan harus bersih bebas
Rasa yang lezat dan kandungan nutrisi yang bertujuan untuk peningkatan stok dari bahan pencemar, jauh dari kegiatan
cukup tinggi (healty food) menyebabkan populasi (stock enhancement). Kendala industri (pabrik, pelabuhan dll), sebaik-
permintaan akan komoditas ini semakin utama dalam melakukan budidaya atau nya dipilih lokasi pesisir pantai berkarang
meningkat. Hasil olahan rajungan atau CBF adalah ketersediaan benih. atau berpasir dan tidak berlumpur. Bila
yang juga dikenal dengan nama Blue kondisi perairan berlumpur diperlukan
Perkembangan teknologi pembenih- bak pengendapan untuk mendapat air
Swimming Crab banyak diekspor ke
an rajungan mempunyai manfaat yang yang sesuai kelayakan hidup rajungan.
pasaran Amerika, Australia, Jepang dan
signifikan antar lintas sektor usaha selain
Uni Eropa.
berkembangnya segmentasi usaha baru LOKASI
Hingga saat ini, bahan baku mentah budidaya perikanan sektor industri peri-
Lokasi pembenihan sebaiknya dekat
rajungan masih mengandalkan hasil pe- kanan tangkap mendapat manfaat yang
dengan akses jalan raya, telepon, listrik
nangkapan dari alam. Usaha budidaya di cukup signifikan dari perkembangan
(PLN) dan kawasan budidaya perikan-
tambak atau karamba telah mulai dirin- teknologi pembenihan rajungan. Dengan
an untuk memudahkan pemasaran hasil
tis, namun belum memberikan kontribusi teknologi pembenihan rajungan kebutuh-
pembenihannya. Untuk mengurangi bia-
terhadap penambahan volume ekspor. an benih untuk kegiatan budidaya dapat
ya operasioanal sebaiknya lokasi di pesi-
Harga yang semakin meningkat dan tersedia dengan mutu terjamin baik kua-
sir pantai sehingga memudahkan dalam
permintaan pasar yang semakin banyak litas maupun kuantitasnya.
pemompaan air laut yang merupakan
mendorong terjadinya penangkapan ra-
kebutuhan utama operasioanal pembe-
jungan secara besar-besaran.
nihan rajungan.
Melihat hal tersebut, maka upaya pe-
nyediaan bahan baku mentah rajungan

132 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau taKalar PeMBenIhan raJungan


133
PERALATAN PERIKANAN TEKNOLOGI PEMBENIHAN sok dengan larutan kaporit 15 ppm atau
Peralatan yang dibutuhkan untuk ke- Teknologi pembenihan rajungan menggunakan deterjen. Selanjutnya dibi-
giatan pembenihan meliputi pompa dan merupakan rangkaian kegiatan yang las dengan air streril.
sistem aliran air, hi-blow atau blower un- dimulai dari kegiatan persiapan sarana Aerasi dan kelengkapannya serta
tuk sumber aerasi, peralatan sistem ae- prasarana dan sterilisai air, pemilihan semua peralatan yang akan digunakan
rasi, baskom, ember, timbangan, tabung dan pemeliharaan induk, penetasan pada proses produksi direndam dalam
oksigen dan regulator, thermometer, re- larva, pemeliharaan larva, pengelolaan larutan formalin 100 ppm selama 24 jam.
fraktometer, pH meter (optional), DO me- pakan, kultur dan pengkayaan pakan Peralatan tersebut kemudian dibilas de-
ter (optional), dan mikroskop (optional). alami, pemeliharaan megalopa dan crab- ngan air steril hingga bersih. Peralatan
let, pengelolaan kualitas air, pemilahan tersebut kemudian dikeringkan minimal
BAHAN PERIKANAN ukuran (grading) dan panen. Rangkaian 24 jam sebelum digunakan.
Bahan perikanan yang digunakan kegiatan tersebut merupakan satu ke-
untuk proses pembenihan rajungan me- satuan dalam pelaksanaan penerapan Air yang digunakan dalam proses
liputi : induk jantan dan betina, pakan teknologi pembenihan rajungan. Adapun produksi merupakan hasil dari proses
induk, artemia, alga (Nannochloropsis penerapan masing–masing rangkaian filtrasi menggunakan metode sand fil-
sp.) dan rotifer (Brachionus sp.), pakan kegiatan tersebut sesuai dengan stan- ter. Filter tersebut bertingkat mulai dari
buatan, obat – obatan/probiotik, formalin. dar operasional prosedur (SOP) adalah lapisan batu kali, arang, ijuk dan pasir
sebagai berikut: kwarsa, kemudian ditampung dalam
WADAH bak penampungan. Air bersih sebelum
PERSIAPAN SARANA PRASARANA DAN masuk ke bak pemeliharaan larva disteri-
Proses pengelolaan induk memerlu-
STERILISASI AIR lkan menggunakan lampu ultraviolet. Pe-
kan wadah berupa bak beton ukuran 5
Persiapan sarana, prasana dan ste- nyinaran lampu ultraviolet ini bertujuan
m X2 m X 1 m yang dilengkapi penyekat
rilisasi air merupakan langkah awal pada untuk membunuh bakteri patogen yang
dan substrat pasir putih setinggi 30 cm
proses pembenihan untuk menunjang mungkin masih ada dalam air.
ataupun dapat mengguanakan bak fiber
persegi ukuran 5 m X1 m X1 m yang di- keberhasilan kegiatan yang akan dilak-
sanakan. Persiapan sarana prasarana PEMILIHAN DAN PEMELIHARAAN INDUK
lengkapi penyekat dan substrat pasir pu-
tih, proses pemijahan/ penetasan induk meliputi kegiatan persiapan pada bak Induk yang digunakan pada pemeli-
dapat menggunakan fiber bulat kapasi- tandon air, bak induk, bak penetasan haraan rajungan adalah induk alam ha-
tas 500 Liter warna gelap. dan bak pemeliharaan larva. Persiapan sil tangkapan nelayan yang diperoleh
dilakukan dengan mencuci dan menggo- dari pengumpul. Induk–induk tersebut
kemudian diseleksi dengan persyaratan:

134 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau taKalar PeMBenIhan raJungan


135
organ tubuh lengkap, tidak cacat, gerak- steril dengan salinitas 30 – 33 ppt. Ka- setiap pagi hari sebelum pemberian pa-
an lincah, berat induk antara 150 – 250 nibalisme antar induk dicegah dengan kan sebanyak 100% – 200%. Pemberian
gram/individu dengan panjang karapas sekat-sekat bambu yang berisi 1 indivi- pakan tambahan berupa kerang, tiram
5 – 8 cm dan lebar karapas 10 - 13 cm. du induk dalam satu sekat. Sekat – sekat dan cacing laut sangat dianjurkan de-
Induk setidaknya telah mencapai ting- dibuat dengan ukuran 60 X 60 X 60 cm. ngan prosentase berkisar5 – 10%.
kat kematangan ovarium (TKO) II yang Sekat diatur sedemikian rupa sehingga
berwarna putih buram saat diamati dari memudahkan dalam pengontrolan. Se- PENETASAN LARVA
sambungan (joint) antara karapas de- kat pemeliharaan induk dapat terbuat Induk yang telah memijah ditandai
ngan abdomen terakhir. Induk yang te- dari bambu atau kayu. dengan keluarnya telur yang menempel
lah diseleksi kemudian dibawa ke lokasi pada lipatan abdomen. Pengamatan per-
Dasar bak berisi hamparan substrat
pembenihan. kembangan telur selalu diamati setiap
pasir koral setinggi kurang lebih 10 – 15
Setelah sampai di lokasi pembenih- cm. Pada subtrat diletakkan potongan hari dan akan terlihat perubahan warna
an semua induk rajungan diadaptasikan pipa PVC dengan diameter berkisar 20 - dari kuning, oranye, coklat kemudian
dengan kondisi lingkungan pembenihan. 30 cm. Sebagai sumber oksigen di dalam berwarna hitam. Induk yang telurnya te-
Sterilisasi dan pencegahan terhadap air, bak dilengkapi dengan aerasi. Batu lah berwarna hitam segera dipindahkan
infeksi penyakit dan parasit dilakukan aerasi dipasang setinggi 5 cm di atas ke bak penetasan larva volume 100 liter.
dengan merendam induk dalam larutan permukaan pasir agar tidak menyebab- Kepadatan yang digunakan adalah satu
formalin sebelum dimasukkan ke bak pe- kan dasar pasir teraduk. individu induk dalam tiap wadah pene-
meliharaan. Tiap induk dimasukkan da- tasan. Pada keadaan normal, telur akan
Pengamatan induk dilakukan setiap menetas pada malam hari atau pagi hari
lam wadah/waskom yang diisi air laut 10
hari untuk mengetahui induk tersebut satu hari setelah induk dalam wadah pe-
liter dan ditambahkan larutan formalin 25
telah siap memijah atau belum. Selama netasan.
ppm. Perendaman dilakukan selama 15
masa pemeliharaan induk diberi pakan
– 30 menit, serta diaerasi terus menerus. Setelah semua telur menetas, aerasi
cumi – cumi, kerang dan ikan rucah de-
Induk kemudian dimasukkan keda- ngan perbandingan 70% : 30%. Jumlah dalam bak penetasan dimatikan. Larva
lam bak pemeliharaan induk ukuran 1,5 pakan antara 10% – 15% dari bobot tu- yang sehat akan berkumpul dekat per-
m x 2 m x 1 m dengan kepadatan 1 - 2 buh setiap hari. Pakan diberikan dua kali mukaan air. Induk yang telah menetas
individu /m2. Perbandingan antar induk sehari pada pagi dan sore hari dengan diambil dan dikembalikan ke bak peme-
jantan dan betina adalah 1 : 1. Keting- perbandingan 30% : 70%. Pakan yang liharaan induk. Induk rajungan setelah
gian air pemeliharaan induk berkisar 20 tidak termakan disiphon keluar dari bak menetaskan telurnya dapat digunakan
– 30 cm. Air yang digunakan adalah air pemeliharaan. Pergantian air dilakukan lagi untuk penetasan berikutnya. Melalui

136 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau taKalar PeMBenIhan raJungan


137
pemberian pakan yang berkualitas dan 10.000 m3 ataupun fiber glass ukuran Padat penebaran larva sebaiknya antara
lingkungan pemeliharaan yang optimal 300 – 1000 m3. Pada pemeliharaan 50 – 60 individu/Liter.
induk tersebut dapat menghasilkan ber- zoea, sangat dianjurkan untuk memper-
Sebelum larva ditebar, aklimatisasi
telur hingga 2 - 3 kali. Induk rajungan de- gunakan wadah berukuran antara 100
sebaiknya dilakukan untuk menghin-
ngan berat 150 – 250 gram dapat meng- – 250 liter untuk lebih memudahkan pe-
dari stres pada larva akibat perbedaan
hasilkan sekitar 450.000 – 900.000 larva. nanganan dan pengawasan serta men-
lingkungan pemeliharaan dan bak pe-
cegah kontaminasi penyakit individu.
Seleksi terhadap larva yang mene- netasan. Larva ditebar secara perlahan
tas dilakukan dengan mengamati war- Bak pemeliharaan larva dilengkapi – lahan dengan memasukkan air media
na transparan dan cerah, pergerakan sistem aerasi yang berfungsi untuk me- pemeliharaan ke dalam wadah selama
yang aktif, respon terhadap cahaya, me- ningkatkan kandungan oksigen terlarut. kurang lebih 5 – 15 menit. Setelah mam-
ngumpul pada bagian tertentu dan tidak Aerasi juga berfungsi menciptakan sirku- pu beradaptasi, maka larva dapat ditebar
mengendap pada dasar bak penetasan. lasi air pada media pemeliharaan serta pada bak pemeliharaan.
Larva yang kurang bagus umumnya untuk mempercepat proses penguapan
akan mengendap di dasar bak, gerakan gas beracun hasil proses pembusukan PENGELOLAAN PAKAN
kurang aktif dan kurang respon terhadap sisa pakan dan kotoran. Jumlah titik ae- Kebutuhan zooplankton adalah sesu-
cahaya. Larva yang sehat kemudian di- rasi diatur sesuai dengan besaran bak atu yang mutlak sebagai sumber energi
ambil secara perlahan - lahan dengan pemeliharaan yang digunakan. Kekuat- pada pemeliharaan larva rajungan. Pa-
serok panen ukuran 200 µm. Larva layak an aerasi juga harus diatur sedemikian kan yang diberikan sangat berpengaruh
dipelihara jika yang mengendap kurang rupa sehingga tekanannya tidak terlalu untuk menunjang aktifitas pertumbuhan
dari 20%. Larva yang telah diseleksi ke- kuat atau lemah. Air media pemeliharaan larva. Pakan alami yang diberikan se-
mudian ditampung dalam wadah volume yang digunakan adalah air laut salinitas lama stadia zoea adalah rotifer (Brachio-
10 liter dan diberi aerasi kemudian dihi- 30 – 32 ppt. nus plicatilis), artemia dan pakan buatan.
tung jumlahnya. Pakan buatan diberikan sebagai penun-
Zoea yang telah dipanen dari bak pe-
netasan dipindahkan ke bak pemelihara- jang untuk melengkapi nutrisi yang dibu-
PEMELIHARAAN LARVA tuhkan larva rajungan ataupun sebagai
an untuk menghindari stres akibat terlalu
Wadah yang digunakan untuk peme- padat pada wadah penampungan. Se- pengganti pakan alami. Hal yang perlu
liharaan larva rajungan dapat berupa bak belum ditebar, larva disterilisasi dengan diperhatikan pada penggunaan pakan
plastik, fiber glass ataupun bak beton. formalin 20 ppm selama 10 – 15 detik buatan adalah disesuaikan dengan ke-
Ukuran bak pemeliharaan larva rajung- untuk menghindari kontaminasi patogen. butuhan nutrisi, bukaan mulut dan nafsu
an dapat bervariasi mulai dari 2.000 – makan larva. Pakan buatan yang tidak

138 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau taKalar PeMBenIhan raJungan


139
termakan akan berpotensi menurunkan ngan ukuran mulut megalopa. Artemia 4. Lokasi dapat memanfaatkan hala- pembudidaya dan nelayan sebagai
kualitas lingkungan media pemeliharaan diberikan dengan kepadatan 3 – 5 indi- man rumah (skala kecil/backyard) usaha skala rumah tangga/sampingan
dan menyebabkan stres pada larva. vidu/liter, sedangkan pakan buatan yang terutama pada daerah pesisir/kam- dengan tenaga kerja dari anggota kelu-
diberikan berukuran 200 – 300 µm de- pung nelayan/pembudidaya. arga. Adapun biaya operasional kegiata-
Rotifer Brachionus plicatilis diberikan
ngan dosis pakan buatan yang diberikan 5. Teknologi yang digunakan sederha- nuntuk skala rumah tangga untuk 1 unit
dengan kepadatan 10–15 individu/ml
adalah 1 ppm. na sehingga mudah diadopsi dan usaha dibutuhkan biaya investasi Rp.
mulai stadia zoea 1. Selain rotifer, pakan
diaplikasikan. 45.802.500 biaya operasional pertahun
buatan ukuran 150 µm mulai diberikan
KEUNGGULAN TEKNOLOGI dengan 4 siklus produksi sebesar Rp 26.
dengan dosis 0,3 ppm. Memasuki stadia 6. Siklus produksi relatif singkat hanya
Tingkat keberhasilan pembenihan 570.000 per tahun.
zoea 2, naupli artemia salina mulai dibe- 25 -30 hari.
rikan dengan kepadatan 0,5 – 5 individu/ rajungan BPBAP Takalar merupakan Dengan hasil produksi diperkira-
Dalam aplikasi penerapan teknolo-
ml dan meningkat seiring pertumbuhan pembenihan dengan tingkat keberhasil- kan sintasan 20% akan menghasilkan
gi pembenihan rajungan cukup ramah
dan pergantian stadia pada larva. an dengan sintasan paling tinggi di dunia 240.000 ekor benih dengan harga benih
lingkungan. Teknologi pembenihan ra-
yaitu mencapi rata–rata 45%. Hal terse- per ekor Rp 300 diperoleh hasil persik-
Rotifer dan naupli artemia tidak jungan tidak menggunakan bahan ki-
but terbukti dengan adanya institusi atau lusnya Rp 3.917.579 atau pendapatan
mempunyai kandungan asam lemak EPA mia berbahaya atau sintetis yang dapat
perorangan magang teknis dari berbagai pertahun mencapai Rp 23.505.475 atau
dan DHA yang cukup tinggi untuk meme- menyebabkan pencemaran lingkungan.
negara seperti Philipina, Jepang, Malay- pendapatan bersih per bulan mencapai
nuhi kebutuhan larva. Upaya optimalisasi Bahan baku produksi sebagian besar
sia, Taiwan, Amerika dan Srilanka serta Rp 1.598.790. dari segi kalayakan finan-
nutrisi perlu dilakukan untuk pemenuhan merupakan bahan lokal yang mudah
beberapa instansi Dinas Kelautan dan sial cukup layak dengan B/C ratio men-
kebutuhan nutrisi larva sehingga dilaku- diperoleh serta limbah hasil proses pro-
Perikanan. capai 1,48, rentabilitas ekonomi 88,47%
kan pengkayaan pada pakan alami. Ha- duksi dengan pengolahan/treatment
Keunggulan dari pengembangan tek- yang tepat terlebih dahulu sehingga tidak dengan pay back period mencapai 3,19
sil kajian yang dilakukan di BBAP Takalar
nologi pembenihan rajungan antara lain menyebabkan kerusakan/pencemaran tahun.
menunjukkan bahwa pengkayaan pakan
alami menggunakan asam lemak de- sebagai berikut: lingkungan. Selain itu penerapan biose-
ngan dosis 200 ppm memberikan hasil curity secara ketat dan konsisten dapat
1. Segmentasi usaha baru di bidang
yang signifikan pada pertumbuhan dan meminimalisir dampak negatif kerusakan
perikanan.
sintasan larva. lingkungan sekitarnya.
2. Dapat dikembangkan dalam skala
Pada stadia megalopa, pakan yang kecil/rumah tangga (backyard) dan
diberikan adalah naupli artemia yang skala besar /industri (hatchery).
KELAYAKAN USAHA
Usaha pembenihan rajungan ini me-
telah diperkaya. Pemberian rotifer di- 3. Tenaga kerja dapat dilakukan anggo- rupakan usaha kecil menengah yang
hentikan karena sudah tidak sesuai de- ta keluarga. dapat dilaksanakan oleh masyarakat

140 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau taKalar PeMBenIhan raJungan


141
yang dipertahankan kurang lebih 25 De-
PEMBIBITAN rajad Celcius.
Di Laboratorium rumput laut BPBAP
GRACILARIA LAUT Takalar, sampel-sampel Gracilaria sp.
kemudian dipelihara sebagai tahap akli-
G racilaria Laut (Gracilaria sp.) me-
rupakan jenis baru yang berbeda
dari Gracilaria verucosa yang biasanya
matisasi di akuarium (60 × 40 × 40 cm3)
yang mengandung air laut dengan salini-
tas 30 ppt, pH 8.0.
dipelihara di tambak. Nama lokal Gra-
cilaria Laut di Takalar, Sulawesi Selatan
adalah Sango-sango Laut. Gracilaria je- PEMELIHARAAN SPORA
nis ini mempunyai talus yang relatif lebih Air laut yang digunakan untuk pe-
besar jika dibandingkan dengan Gracila- lepasan dan pemeliharaan spora ada-
ria yang biasanya dipelihara di tambak lah air laut yang telah disaring dengan
(Glacilaria verucosa). menggunakan saringan kapas dan sa-
ringan whatmen ukuran 0,45 µm. Air laut
Tahap awal dalam memproduksi bibit tersebut kemudian disterilisasi dengan
ini adalah mengumpulkan dan mense- menggunakan autoclave pada suhu 121
leksi Gracilaria sp, Family Solieriaceae C selama 15 menit dengan tekanan 1
(Rhodophyta) yang sudah mengandung atm.
spora (fertil) tipe carpospore (Carpospo-
rophyte) yang dibudidayakan di Desa Wadah yang digunakan terdiri dari
Ujung Baji, Kec. Sanrobone, Kab. Taka- baskom sebagai wadah penampung me-
lar, Sulawesi Selatan. dia pemeliharaan dan baskom dengan
dasar berupa saringan dengan mesh size
Gracilaria sp. fertil yang diperoleh 100 (100 lobang per cm), sebagai tempat
kemudian diseleksi dan ditampung pada meletakan Carposporophyte yang fertil.
wadah stereofoam yang mengandung air Tali polyethylene sebagai tempat me-
laut dan selanjutnya dibawa ke labora- nempelnya spora dililitkan pada flat. Bas-
torium basah Balai Perikanan Budidaya kom dengan dasar berupa saringan tadi
Air Payau (BPBAP) Takalar dengan suhu diletakan di bagian atas baskom dengan
posisi terendam 5-10 cm dari permukaan

142 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau taKalar PeMBIBItan gracIlarIa laut
143
media pemeliharaan, dan tali polyethyle- roskop untuk memastikan apakah spo- nya tidak berkembang. Hasil pengujian Hasil produksi bibit di BPBAP Taka-
ne yang terlilit pada flat tadi diletakan di ranya bisa menempel dan berkembang terhadap media pupuk PES menunjukan lar mencapai 50 bentangan @ 25 m per
bagian dasar baskom penampung media atau tidak. Pada kegiatan ini dilakukan bahwa pupuk PES dapat meningkatkan bulan. Distribusi bibit spora Gracilaria
pemeliharaan. juga pengujian untuk penggunaan medi- prosentasi spora yang menempel dan sp. meliputi Kab. Takalar (Sul-sel), Kab.
um Provasoli’s Enrich Seawater (PES). juga dapat mempercepat spora untuk Bulukumba (Sul-sel), Kab. Bone (Sul-sel)
Carposporophyte dari Gracilaria sp.
berkembang menjadi Gracilaria sp. dan di Sulawesi Tengah. Diseminasi dila-
yang akan digunakan adalah dengan
PEMELIHARAN GRACILARIA muda yaitu spora yang berkembang dan kukan di Desa Ujung Baji, Kec. Sandro-
ciri-ciri: thallus-nya bersih dari kotoran,
sudah mempunyai thalus dan holdfast. bone, Kab. Takalar.
warna agak kekuningan dan kantong SP. MUDA Selanjutnya, Gracilaria sp. muda akan
sporanya (cytocarp) berwarna coklat Gracilaria sp. muda ditandai dengan berkembang dan bisa digunakan seba- KEUNGGULAN TEKNOLOGI
cerah dengan diameter yang relatif le- munculnya tunas yang merupakan thalus gai bibit setelah umur di atas 2 bulan. 1. Bibit yang berasal dari spora ini da-
bih besar. Carposporophyte yang sudah (batang semu) yang tumbuh di atas hol-
diseleksi tadi kemudian dipotong dengan dfast. Pemeliharaan Gracilaria sp. muda Pemeliharaan bibit hasil kultur spo- pat di panen dengan cara memotong
panjang 1-1,5 cm yang mengandung 3-4 ini dilakukan selama 2 bulan pada me- ra dilakukan sama seperti pemeliharaan thalus (batang semu) dan potongan
cytocarp. Setelah dipotong, selanjutnya dia PES, dengan suhu 25 C dan cahaya Kapaphycus alvarezii di laut. Tali yang yang disisakan yang masih menem-
dilakukan sterilisasi dengan dengan cara 500-1000 lux, pergantian media pemeli- sudah mengandung bibit yang bera- pel di tali dapat digunakan lagi se-
direndam dalam larutan iodin 1% selama haraan dilakukan setiap 1 minggu sekali. sal dari spora (panjang bibit 1-2 cm) bagai bibit untuk siklus berikutnya,
2-3 menit. Kemudian, potongan-potong- Pada tahap ini Gracilaria sp. muda sudah langsung dibentangkan di laut dengan sehingga tidak perlu biaya ikat bibit
an carposporophyte tersebut diletakan di bisa mencapai ukuran 1-2 cm dan sudah panjang tali bentangan 25-30 m. Pada dan juga tali tidak perlu dilepas dari
atas saringan dan terendam dalam me- siap digunakan sebagai bibit dan bisa di- saat pertama pemeliharaan bibit yang patok atau tali utama.
dia pemeliharaan dengan kedalaman 2-3 pelihara di laut. mempunyai panjang 1-2 cm tadi akan 2. Pemanenan dapat dilaukan di laut
cm dari atas permukaan media. berkembang dengan panjang 20-30 cm tempat memeliharanya, sehingga le-
PRODUKSI, DISTRIBUSI DAN selama 2 bulan sudah dapat dipanen. bih efisen karena tidak perlu dibawa
Carposporophyte yang fertil tersebut
ke darat.
kemudian diangkat dari media pemeliha- DISEMINASI Panen dilakukan dengan cara me-
raan setelah 5-7 hari. Selanjutnya, spora Proses penempelan spora pada tali motong talus yang bisa dilakukan di laut 3. Bibit yang berasal dari spora akan
yang ada pada tali polyethylene dipeli- PE dan tali rafia berlangsung antara 3-5 tanpa harus mengangkan tali ke darat. menempel di tali dengan relatif kuat
hara sampai sporanya menempel dan hari. Spora yang tidak fertil biasanya Talus yang terpotong dapat dijemur un- jika dibandingkan dengan sistem bi-
mempunyai thalus serta holdfast (Gra- akan mati dalam jangka waktu 24 jam tuk dijual sedangkan talus yang tersisa bit yang diikat, bahkan bibit dengan
cilaria muda), dengan kondisi suhu 25 setelah pelepasan dari cytocarp (kan- di tali tetap dipelihara untuk siklus beri- cara diikatkan ke tali sering terlepas
oC, cahaya 500-100 lux dan salinitas 30 tong spora). Spora yang mati ditandai kutnya. dari tali ikatnya.
ppt. Selain itu, spora dicek dibawah mik- dengan warna yang pucat dan sel-sel- 4. Adanya bibit Gracilaria sp. yang

144 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau taKalar PeMBIBItan gracIlarIa laut
145
berasal dari spora ini sangat ber-
manfaat bagi petani rumput laut
untuk pengembangan skala industri
yang lebih besar yang membutuhkan
bibit dalam jumlah yang besar, tepat
waktu, dapat disimpan dan tidak ter-
gantung pada kondisi alam.
5. Gracilaria sebagai sumber utama
bahan agar-agar selama ini hanya
dipelihara di tambak, pengembangan
pembesaran Gracilaria di laut telah
memberikan alternatif yang sangat
menguntungkan bagi petani rumput
laut, khususnya bagi mereka yang
tidak mempunyai tambak.
Sumber: Balai Perikanan Budidaya
Air Payau (BPBAP) Takalar.

146 BalaI PerIKanan BuDIDaYa aIr PaYau taKalar PeMBIBItan gracIlarIa laut
147
InOVasI
teKnOlOgI
• AKLIMATISASI
BIBIT RUMPUT
LAUT HASIL
KULTUR
JARINGAN
• PEMBENIHAN
DAN
PEMBESARAN
IKAN COBIA

BalaI Besar PerIKanan


BuDIDaYa laut laMPung
Alamat BBPBL Lampung:
Jll. Yos Sudarso, Ds. Hanura, Kec. Padang Cermin, Kab. Pesawaran, Provinsi
Lampung
Jumlah bibit muda (mikropropagul) dari SEAMEO-Biotrop yang digunakan untuk menerapkan jenis dan dosis pupuk yang berbeda dalam rangka efisiensi pupuk. Komposisi Trace Metal Solution 2014
AKLIMATISASI di laboratorium kultur jaringan BBPBL Lampung Adapun pupuk yang digunakan di Biotrop sebagai berikut:
Nama Pupuk

BIBIT RUMPUT LAUT Tahun


2012
Jenis
Cottoni coklat
Berat
313,42 gr
Keterangan
Siap tanam
Komposisi media Provasoli Enriched Seawater (PES)
No. Bahan Kimia
Conwy/Walne Guillard

HASIL KULTUR JARINGAN 2013 Cottoni hijau 3,1kg Siap tanam Komponen Larutan stok Jumlah 1. ZnCl2 2,10 gram -
TRIS base --- 5.0 gr 2. CuSO4.5H2O 2,00 gram 1,96 gram

B alai Besar Perikanan Budidaya


Laut (BBPBL) Lampung menca-
tat, setidaknya ada empat masalah da-
2014 Cottoni coklat (Tambalang)

Cottoni coklat (Tambalang)


19 gr

74,2 gr
Sekarang berat mencapai 84, 6
gram
Setelah perekayasaan berakhir (5
NaNO3
Na2b-glycerophosphate H2O
---
---
3.5 gr
0.5 gr
3.
4.
5.
ZnSO4.7H2O
CoCl2.6H2O
(NH4)6.Mo7O24.4H20
-
2,00 gram
0,9 gram
4,40 gram
2,00 gram
1,26 gram
6. Aquabides sampai 100 ml 100 ml
lam budidaya rumput laut, yaitu menu- minggu) ditanam di laut sebanyak Larutan Iron-EDTA (komposisi dan cara pembuatan 250 mL
231,8 gram terlampir di bawah) Pertumbuhan Perlakuan Dosis Pupuk PES berbeda
runnya kecepatan tumbuh, menurunnya
rendemen carrageenan, menurunnya Cottoni coklat (Tambalang) 75,9 gr Larutan PII trace metal (komposisi dan cara pembuatan 25 mL 2014
gell strength, dan meningkatnya kerenta- Cottoni hijau (Maumere) 74 gr Dibawa ke Kalianda, Lampung terlampir di bawah)
nan terhadap penyakit. Karena itu, diper- Selatan sebanyak 50 gram Thiamine (vit.B1) --- 0.5 mg Dosis Pupuk PES
Parameter
lukan perbaikan kualitas bibit rumput laut 2015 Cottoni coklat (Tambalang) 1,7 gr (15 botol) Sekarang berat mencapai 37,2 Biotin (vit H) 5.0 mg L -1 akuades 1mL 15 ml/l 20 ml/l 25 ml/l
antara lain melalui kultur jaringan oleh gram
Cyanocobalamin (vit B12) mg L-1 akuades 1mL Bobot awal (gr) 0,2 gr 0,2 gr 0,2 gr
BBPBL Lampung. Cottoni coklat (Tambalang) 186 gram Dibawa ke laut 156 gram.
Sisa 30 gram, sekarang berat Sementara itu, pupuk yang digunakan oleh BBPBL Lampung untuk perekayasaan Bobot Minggu ke 7 (gr) 2,95 gr 2,25 gr 1,8 gr
Kultur jaringan bibit rumput laut di mencapai 776 gram adalah mendapatkan hasil sebagai berikut: Produksi (gr) 2,75 2,05 1,6
laboratorium BBPBL Lampung memiliki
tahapan yaitu aklimatisasi indukan, ste- rium kultur jaringan SEAMEO Biotrop, limatisasi, diperoleh individu bibit muda Komposisi pupuk Conwy dan Guillard 2014 Laju Pertumbuhan
Bogor. dengan kisaran ukuran panjang 3–6 cm, Harian (%) 4,72 3,86 0,08
rilisasi eksplan, induksi kalus, regenerasi Komponen Conwy Guillard
mikropropagul menjadi propagul dan yang selanjutnya akan dilakukan proses Laju Pertumbuhan
Bibit muda dengan berat rata-rata mutlak gr/hari 0,048 0,036 0,028
produksi thalus muda. Dikarenakan sara- aklimatisasi di outdoor pada bak fiberg- Jumlah (gram
individu 0,12 – 0,14 gram dan panjang
na dan bahan yang dibutuhkan dalam lass, yang hasilnya siap ditanam/ditebar Sintasan (%) 100 95 100
thallus berkisar 3–5 cm, diameter 2 -3 Na2EDTA 45 gr 10
proses-proses induksi kalus cukup spesi- di laut untuk perbanyakan.
mm yang siap aklimatisasi di green house FeCl3•6H2O 1.5 gr 2.9
fik dan belum tersedia serta memerlukan atau outdoor selama 12 minggu pemeli- Di BBPBL Lampung kegiatan per- H3BO3 33.6 gr -
keahlian khusus dalam mengerjakannya. haraan/penumbuhan diperoleh kenaikan ekayasaan perbanyakan bibit rumput
NaH2PO4•2H2O 20 gr 10
Bibit rumput laut muda (plantlet) yang bobot hampir 10 - 12 kali lipat dari bobot laut pada skala laboratorium mengguna-
digunakan masih dipasok dari laborato- semula. Dari tahapan pemeliharaan/ak- kan media yang berbeda dengan tujuan MnCl2 0.5 gr 3.6
NaNO3 100 gr 84.148
Trace metal solution 1 ml 1 ml

150 BalaI Besar PerIKanan BuDIDaYa laut laMPung aKlIMatIsasI BIBIt ruMPut laut hasIl Kultur JarIngan
151
Pertumbuhan Perlakuan Dosis pupuk Conwy 2014 AKLIMATISASI DAN UJI Data pertumbuhan pada perbanyak- DAFTAR RUMPUT LAUT YANG DIDISTRIBUSIKAN DARI TAHUN 2013 S/D 2015
an bibit rumput laut kultur jaringan skala Distribusi bibit rumput laut menurut daerah tujuan, volume, asal bibit dan bulan pengiriman, tahun 2013
Dosis Pupuk Conwy (ml) MULTILOKASI masal dengan metoda long line di pera-
Parameter Perbaikan kualitas bibit rumput laut
0,5 1,0 1,5 iran Ketapang Lampung Selatan, Pulau NO DAERAH TUJUAN
VOLUME
ASAL BIBIT BLN PENGIRIMAN
antara lain melalui kultur jaringan oleh (kg)
Pahawang dan Perairan Teluk Hurun
Bobot awal (gr) 10 10 10 Biotrop memerlukan aklimatisasi bibit
kab. Pesawaran. 1. Rawasragi-Lampsel 4 Ketapang September
Bobot Minggu ke kuljar dan uji multilokasi.
6 (gr) 10,7 27,85 20,3 2. BBL Lombok 200 Ketapang Oktober
1. Uji coba dengan Hanging Method/ Parameter
Pertambahan berat Lokasi/ 3. DKP Bengkalis 200 Ketapang Nopember
Tali Gantung. Penanaman bulan Metoda
Rata-rata Rata-ra- Pertum- Laju
(gr) 0,7 17,85 10,3 berat ta berat buhan Per- 4. Aceh Besar 50 Ketapang Nopember
Sept s/d Okt 2012 di BBPBL Lam-
Pertambahan awal (g/ akhir (g/ mutlak tum- 5. Legundi-Lampsel 100 Ketapang Desember
pung. Cara penanaman: bibit digan- rumpun) rumpun) (g/rum- buhan
Thallus (0,84 %) ( 330,38 % ) (385,75 %)
tung di Keramba Jaring Apung. Jarak pun) Harian 6. Pokdakan Subur Makmur-Lamtim 40 Ketapang Desember
Laju Pertumbuhan bibit dari permukaan air laut adalah (%)
Harian (%) 0,742 2,96 2,25 7. Karimunjawa/Jawa Tengah 500 Ketapang Desember
10 cm. Perairan 500 Puhawang
Data Berat, Laju Pertumbuhan harian, Jumlah Berat awal Berat 45 hari LPH Ketapang 50 524,10 478,10 6,97 8. Pokdakan Bina Bahari Sejahtera-Bandar Lampung 500 Ketapang Desember
panjang dan diameter thalus uji coba pupuk pada skala contoh rata-rata rata-rata rata-rata Lamsel :
METODA Total 2.094
laboratorium 2015 LONG LINE
8 3,25 gr 223,75 gr 9,43 %
Distribusi bibit rumput laut menurut daerah tujuan, volume, asal bibit dan bulan pengiriman, tahun 2014
Conwy Guillard Perairan
2. Uji coba penanaman dengan tali me- Pulau Paha- 50 488,99 438,99 8,06 NO DAERAH TUJUAN VOLUME ASAL BIBIT BLN PENGIRIMAN
Parameter C1 C2 C3 G1 G2
(0.5 (1 (1.5 (0.5 (1
G3 manjang (September-oktober 2012) wang : (kg)
(1.5 ml/L) di perairan pantai BBPBL Lampung. METODA
ml/L) ml/L) ml/L) ml/L) ml/L) LONG LINE 1. Cigarondong-Banten 1,7 Ringgung Pebruari
Berat (gr) 0.51 0.59 0.49 0.70 0.73 0.40
Cara penanaman: bibit diikat pada
Perairan 2. BBAP Takalar 100 Ketapang Maret
tali panjang di Keramba Jaring
LPH (%) 1.51 1.66 1.49 1.81 1.85 1.32 Teluk Hurun : 50 455,58 405,58 8,20 3. DKP Belitung Timur 8 Ketapang Maret
apung.
Panjang (cm) 0.49 0.29 0.31 0.48 0.45 0.47 4. Sumenep 1,5 Ringgung Maret
Jumlah Berat awal Berat 42 hari
LHP rata-rata
Diameter 0.01 0.03 0.045 0.02 0.04 0.045 contoh rata-rata rata-rata 5. Bunut-Lampsel 500 Ketapang April
Thalus (cm)
35 2,90 gr 130,40 gr 9,16 % 6. BBL Ambon 100 Ketapang April
7. DKP Sikka 100 Ketapang April
3. Uji Multi Lokasi di Perairan Berbeda
di Lampung Umur 30 Hari 8. BBIP Tablolong-Kupang 50 Ketapang Mei

152 BalaI Besar PerIKanan BuDIDaYa laut laMPung aKlIMatIsasI BIBIt ruMPut laut hasIl Kultur JarIngan
153
NO DAERAH TUJUAN VOLUME ASAL BIBIT BLN PENGIRIMAN Distribusi bibit rumput laut menurut daerah tujuan, volume, asal bibit dan bulan pengiriman, tahun 2015
(kg)
VOLUME
9. Bp. Jannes Pangerapan-Sulut 75 Ketapang Juli NO DAERAH TUJUAN ASAL BIBIT TANGGAL PENGIRIMAN
(kg)
10. Bp. Dodi/Untirta-Serang 1.000 Ketapang Agustus 1. BBAP Takalar 100 kg Ketapang, Lamsel 14 Januari
11. Cigarondong-Banten 3 Ringgung September 2. Bp. Agus Ambon 30 kg Ketapang, Lamsel 3 Februari
12. Banda Aceh 150 Ketapang September 3. Penajam Pasir utara 200 kg Ketapang, Lamsel 25 Mei
13. DKP Jawa Tengah 1.000 Ketapang Nopember 4. Lontar, Serang 500 kg Ketapang, Lamsel 29 April
14. DKP Aceh Besar 40 Ketapang Nopember 5. Legundi, LamSel 370 kg Kebun Bibit BBPBL 1 Juli
15. DKP Bengkalis 200 Ketapang Nopember 6. DKP Yapen 500 kg Kebun Bibit BBPBL 28 juli
16. Aceh Singkil 450 Ketapang Desember 7. DKP Bulukumba 450 kg Ketapang, Lamsel 21 Agustus
17. Pokdakan Lampsel, Lamptim dan Pesawaran 7.500 Ketapang Agustus-Desember
8. DKP Bulukumba 500 kg Ketapang, Lamsel 28 Agustus
Total 11.279,2
9. Ketapang, Lampung Selatan 60 kg Kebun bibit BBPBL 30 Agutus
10. Gorontalo Utara 1000 kg Ketapang, Lamsel 31Agustus
11. Ringgung, Pesawaran 10 kg Kebun bibit BBPBL 1 Oktober
12. Ruguk, Lampung Selatan 14 kg Kebun bibit BBPBL 02 Oktober
13. Manado 150 kg Ketapang, Lamsel 16 Oktober
14. Pesisir Barat 300 kg Ketapang, Lamsel 04 Nopember
15. Painan 400 kg Ketapang, Lamsel 04 Nopember
16. Simeulue 8 kg Kebun bibit BBPBL 11 Nopember
17. Manado 150 kg Ketapang, Lamsel 13 Nopember
18. Nias 8 kg Kebun bibit BBPBL 18 Nopember
19. Legundi, LamSel 235 kg Kebun bibit BBPBL 27 Nopember
20. Manado 200 kg Ketapang, Lamsel 11 Desember
Total 5.185 kg

154 BalaI Besar PerIKanan BuDIDaYa laut laMPung aKlIMatIsasI BIBIt ruMPut laut hasIl Kultur JarIngan
155
tahun 2009 sampai sekarang, dan hal
TEKNOLOGI ini sudah menjadi kegiatan rutin setiap
tahun.
PEMBENIHAN DAN Pembenihan cobia di Indonesia saat
PEMBESARAN ini, hanya ada di BBPBL Lampung, wa-
laupun awalnya dari BBRPBL Gondol-
IKAN COBIA -Bali. Usaha sosialisasi ikan cobia kepa-
da petani pembudidaya sekitar Lampung

I kan Cobia (Rachycentron canadum)


adalah spesies yang tersebar luas
dari perairan Indo-Pasifik ke selatan
telah dilakukan BBPBL Lampung dan
hasilnya adalah ikan cobia mulai dikenal
oleh masyarakat. Pada akhir 2014 mulai
Samudera Atlantik. Ikan cobia memiliki ada permintaan telur dan benih dari pem-
pertumbuhan relatif cepat, kuat serta me- benih maupun pembudidaya. Produksi
miliki kualitas daging yang prima. Dalam budidaya cobia masih berada dalam
kegiatan pembenihan dan pembesaran di tahap perkembangan, namun produksi
karamba lepas pantai, ikan cobia dengan global diperkirakan akan berkembang di
berat 100-600 gr yang dibudidayakan da- masa depan.
lam waktu 1-1,5 tahun dapat mencapai
berat 6-8 kg untuk ekspor ke Jepang, Keberadaan paket teknologi pem-
atau 8-10 kg untuk pasar domestik. benihan dan pembesaran ikan cobia
melalui kegiatan perekayasaan di BBP-
Dalam beberapa tahun terakhir, tek- BL Lampung merupakan langkah awal
nologi budidaya cobia telah berkembang untuk menyebarluaskan teknologi terse-
pesat, khususnya di BBPBL Lampung but kepada masyarakat. Output dari ha-
meliputi kegiatan pemeliharaan dan pe- sil tersebut adalah dapat meningkatkan
mijahan induk, pemeliharaan larva dan pendapatan masyarakat, pelestarian
produksi benih di bak terkontrol dan ko- sumber hayati ikan Indonesia, pemenuh-
lam serta produksi ukuran konsumsi di an pangan dan peningkatan gizi (prote-
karamba jaring apung. BBPBL Lampung in hewani) masyarakat Indonesia serta
telah memulai kegiatan pemeliharaan lar- sumber devisa negara.
va cobia di hatchery secara indoor dari

156 BalaI Besar PerIKanan BuDIDaYa laut laMPung teKnOlOgI PeMBenIhan Dan PeMBesaran IKan cOBIa
157
acryflavin 10 ppm selama 25 menit, ke- PEMELIHARAAN LARVA
mudian direndam air tawar 10 menit. Pe- Pemeliharaan larva cobia sudah ber-
rendaman dilakukan setiap bulan sekali. hasil dilaksanakan secara massal baik
Pemeliharaan calin tersebut dilakukan di didalam bak indoor maupun outdoor. Pe-
KJA ukuran 3 x 3 x 3 m dengan kepa- meliharaan larva di bak indoor dilakukan
datan 10 ekor per jaring. Pemeliharaan pada bak beton volume 7 m3, sedangkan
calin dilakukan sampai mencapai ukuran pemeliharaan larva secara outdoor dila-
5 kg (ukuran matang gonad dan siap di- kukan pada bak beton volume 100 m3.
pijahkan). Manajemen pemberian pakan dan per-
gantian air. Perolehan sintasan kegiatan
PEMATANGAN GONAD DAN PEMIJAHAN pemeliharaan larva adalah 5-10%.
Kegiatan pematangan gonad dan
pemijahan induk cobia dapat dilakukan PENDEDERAN BENIH
di bak terkontrol volume ≥ 15 m3 atau Pemeliharaan benih dilakukan di
KJA ukuran 4x4x4 m. Pakan induk beru- bak terkontrol dari benih berukuran 3 cm
pa kombinasi ikan segar, cumi-cumi dan sampai mencapai ukuran 7-10 cm. Padat
pellet induk dengan dosis 3% dari total tebar benih ukuran 3 cm adalah 1000
biomass per hari. Vitamin C, E dan multi- ekor dalam bak 2 m3. Benih dipelihara
vitamin diberikan 2 kali seminggu. Induk dengan menggunakan sistem air meng-
yang dapat dipijahkan memiliki berat 5 alir, pakan yang diberikan adalah pelet
kg ke atas. secara addsatiation. Setelah mencapai
PEMILIHARAAN INDUK serta pengobatan luka dan parasit se-
ukuran 7 cm keatas, kegiatan pengge-
lama kurang lebih 1 minggu. Selama Pengamatan tingkat kematangan go-
PEMELIHARAAN CALON INDUK COBIA nad dilakukan dengan cara kanulasi dan londongan dapat dilakukan di bak terkon-
masa adaptasi, calin diberi pakan kom-
Calon induk (calin) cobia merupakan pengurutan perut yang sebelumnya dibi- trol maupun tambak pasang surut.
binasi antara ikan segar, cumi dan pellet
ikan hasil budidaya diperoleh dari KJA khusus induk secara addsatiation (± 3% us terlebih dahulu dengan minyak ceng-
DISTRIBUSI BENIH
Divisi Budidaya BBPBL Lampung. Calin biomass) setiap hari. keh dosis 60 ppm. Induk dapat memijah
tersebut diseleksi dan dipilih ikan yang secara alami, namun bila mengalami BBPBL Lampung telah berhasil me-
sehat, tidak cacat dengan berat ≥ 2 kg. Pengobatan luka dan parasit dila- kesulitan dilakukan injeksi hormon HCG nyediakan benih cobia ukuran 10 cm,
Setelah diseleksi, ikan tersebut dipindah kukan dengan perendaman dengan air dengan dosis 200 IU/kg berat badan. dimana benih tersebut siap ditebar di
ke KJA induk untuk dilakukan adaptasi laut yang telah diberi formalin 50 ppm + tambak dan KJA untuk dibudidayakan

158 BalaI Besar PerIKanan BuDIDaYa laut laMPung teKnOlOgI PeMBenIhan Dan PeMBesaran IKan cOBIa
159
sampai ukuran konsumsi (3 kg ke atas). Kegiatan lain yang telah dilakukan untuk
Sebagai langkah awal memperkenalkan pembesaran cobia adalah aplikasi enzim
cobia kepada masyarakat, benih-benih pencernaan.
tersebut dihibahkan kepada petani pem-
Dengan penambahan enzim pencer-
budidaya di sekitar perairan Lampung.
naan ini, ternyata laju pertumbuhan ikan
Usaha tersebut membuahkan hasil,
cobia lebih baik dibandingkan dengan
sehingga mulai ada permintaan benih.
kontrol. Laju pertumbuhan ikan cobia
Sejak 2015 permintaan benih cobia mu-
yang pada pakannya diberi tambahan
lai meningkat, terutama untuk ekspor ke
enzim adalah 2,91% bobot badan (bb)/
Malaysia. Bahkan mulai ada pengunjung
hari sedangkan pada kontrol sebesar
dari Timur Tengah untuk meninjau pem-
2,89% bb/hari. Enzim ini membantu me-
benihan cobia di BBPBL Lampung.
mecah pakan dari bentuk butiran halus
PEMBESARAN IKAN COBIA
menjadi molekul dan berperan sebagai
pengatur nutrisi dari pakan (pelet) ke din-
Di BBPBL Lampung kegiatan pem- ding usus untuk selanjutnya didistribusi-
besaran ikan cobia dilakukan di KJA dan kan ke seluruh organ target. FCR ikan
tambak, dengan pemberian pakan ikan cobia yang diberi enzim pada pakannya
segar maupun pelet. Pemeliharaan cobia lebih besar dibanding dengan yang tan- protein yang terkandung dalam protein dan beberapa instansi pemerintah serta
di tambak dengan kedalaman air 50 cm pa enzim. FCR ikan cobia dengan pe- nabati dapat memenuhi nilai standar siap menyediakan kebutuhan telur dan
memiliki laju pertumbuhannya lebih baik nambahan enzim pada pakan sebesar protein untuk ikan cobia. Di samping itu benih ikan untuk mensuplai kebutuhan
dari pada di kedalaman 100 cm. Laju 2,11 dan SR 100%, sedangkan kontrol diduga di dalam protein nabati kaya de- para pembenih dan pembudidaya ikan di
pertumbuhan harian ikan cobia di keda- FCR sebesar 2,08 dan SR 90%. ngan asam asam lemak yang dibutuhkan KJA. Dengan tersiapkannya paket tekno-
laman 50 cm adalah 2,53% bobot badan/ oleh ikan cobia. logi pembenihan dan pembesaran ikan
hari dengan nilai konversi pakan (FCR) Pembesaran cobia menggunakan
cobia dapat membuka peluang bagi ma-
2,01 dan kelulushidupan (SR) sebesar pakan dengan penambahan protein na- Kegiatan pembenihan dan pembe-
syarakat untuk mengembangkan usaha
75%; sedangkan yang dipelihara de- bati tepung Nannochloropsis memberi- saran ikan cobia di BBPBL Lampung
sehingga dapat meningkatkan pendapat-
ngan kedalaman 100 cm adalah 2,03% kan hasil lebih baik dengan nilai laju per- dimulai dari tahun 2009 sampai saat ini
an, pemenuhan gizi pangan dan sumber
bobot badan/hari dengan nilai FCR 1.93 tumbuhan spesifik (SGR) sebesar 0.93 dan paket teknologinya sudah siap dise-
devisa negara.
dan SR 95%. Fluktuasi suhu yang tinggi lebih besar dari pada tanpa penambahan barluaskan kepada masyarakat. BBPBL
di kedalaman 50 cm menjadi faktor pe- tepung Nannochloropsis dengan nilai Lampung telah melakukan diseminasi Sumber: Balai Besar Perikanan
nyebab utama yang mempengaruhi SR. SGR sebesar 0,84. Hal ini diduga karena benih cobia kepada para pembudidaya Budidaya Air Laut (BBPBL) Lampung

160 BalaI Besar PerIKanan BuDIDaYa laut laMPung teKnOlOgI PeMBenIhan Dan PeMBesaran IKan cOBIa
161
BalaI PerIKanan BuDIDaYa
laut BataM InOVasI teKnOlOgI
• PEMBENIHAN
BAWAL BINTANG
• PEMBENIHAN
KAKAP PUTIH

Alamat BPBL Batam


Jl. Raya Balerang, Jembatan III Pulau Setoko PO BOX 60 Sekupang, Batam,
Provinsi Kepulauan Riau 29422
Di Indonesia budidaya ikan Bawal
Bintang dikembangkan oleh Balai Per-
PEMBENIHAN ikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam
sejak tahun 1999 dan berhasil membe-
BAWAL BINTANG nihkan secara massal pada tahun 2007.
Saat ini budidaya ikan Bawal Bintang

I kan Bawal Bintang (Trachinotus


blochii Lacepede) merupakan salah
satu komoditas budidaya laut baru yang
telah berkembang di beberapa provinsi
seperti Kepulauan Riau, DKI Jakarta,
Sumatera Utara, Riau, Bangka Belitung,
memiliki prospek cukup cerah di Indone- Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur,
sia. Keunggulan budidaya ikan Bawal Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Se-
Bintang adalah teknologi perbenihan- latan, dan Maluku.
nya telah dikuasai, masa pemeliharaan
benih lebih singkat, pertumbuhannya Pengembangan budidaya ikan Bawal
cepat, teknologi budidayanya baik di Bintang tentu saja tidak bisa terlepas dari
tambak maupun dalam karamba jaring faktor terpenting dalam budidaya, yaitu
apung telah dikuasai dengan baik. ketersediaan benih. Ketersediaan benih
secara berkelanjutan dengan skala mas-
Bawal Bintang merupakan ikan jenis sal menjadi syarat mutlak untuk mendu-
ikan pelagis dan perenang cepat yang kung komoditas ini berkembang dengan
sangat aktif. Tubuhnya diselimuti oleh cepat. Mengingat ikan Bawal Bintang
sisik yang sangat halus berwarna abu- mempunyai prospek yang sangat baik
-abu keperakan. Bawal Bintang mampu untuk dijadikan komoditas industrialisasi
mentolerir perubahan salinitas mulai dari dan melihat perkembangan budidayanya
19-34 ppt sehingga areal budidayanya maka pengembangan teknologi produksi
cukup luas mulai dari perairan payau benihnya menjadi fokus perhatian yang
hingga ke perairan laut, mampu hidup sangat penting. BPBL Batam telah me-
dalam kondisi yang padat di keramba ja- ngembangkan teknologi produksi benih
ring apung, efisien dalam memanfaatkan ikan Bawal Bintang yang cukup efektif
pakan dan adaptif terhadap berbagai je- dan efisien, sehingga sangat mudah di-
nis pakan. aplikasikan pada masyarakat.

164 BalaI PerIKanan BuDIDaYa laut BataM PeMBenIhan BaWal BIntang


165
PENERAPAN TEKNOLOGI mengetahui apakah induk bener-benar tung dalam bak penetasan, selanjutnya salinitas antara tempat asal benih atau
siap untuk dipijahkan. Induk-induk ikan larva ditebarkan ke dalam bak pemeliha- media transportasi dengan kondisi air
PENGELOLAAN INDUK
Bawal Bintang hasil seleksi di BPBL raan dengan kepadatan 10-20 ekor/liter. tempat pendederan. Padat penebaran
Induk yang digunakan berasal dari Batam telah dapat memijah sepanjang Penebaran sebaiknya dilakukan pada untuk masa pendederan disesuaikan
hasil seleksi di BPBL Batam. Induk ter- waktu tanpa harus tergantung pada sik- pagi hari ketika suhu air tidak terlalu dengan ukuran benih. Padat penebaran
seleksi yaitu induk yang unggul dalam lus bulan, sebagaimana umunya siklus tinggi. Cara penebaran adalah dengan awal pendederan adalah 1.500 ekor/m3
pertumbuhan, sehat dan tidak cacat. pemijahan ikan laut. memindahkan larva dari bak penetasan dengan ukuran benih ± 2 cm atau beru-
Induk ikan Bawal Bintang berukuran 1,2 menggunakan ember, dan kemudian di- mur sekitar 22-25 hari.
Kg sampai dengan 2,5 Kg, dimana induk PEMELIHARAAN LARVA tebar merata diseluruh permukaan me-
betina cenderung lebih besar dari pada Pemilihan jenis pakan harus didasar-
Bak larva dan seluruh perlengkapan dia pemeliharaan. Untuk menghilangkan
induk jantan. Hasil pengamatan menun- kan pada kemauan ikan untuk memang-
pemeliharaan sebelum digunakan harus stres larva akibat perbedaan suhu media
jukan induk ikan Bawal Bintang mulai sa pakan yang diberikan, kualitas, nutrisi,
bersih, bebas penyakit dan parasit. Steri- penetasan dan media pemeliharaan,
matang gonad setelah umur 2 tahun. dan nilai ekonomisnya. Pakan yang dibe-
lisasi ini dilakukan dengan cara menyikat maka harus dilakukan aklimatisasi ter-
rikan dapat berupa ikan rucah segar atau
Induk ikan Bawal Bintang dipelihara permukaan bak dan dilakukan perenda- lebih dahulu. Aklimatisasi dilakukan de-
pakan buatan (pelet). Besarnya pakan
di Keramba Jaring Apung (KJA) ukur- man dengan larutan klorin selama 2 jam. ngan menyamakan terlebih dahulu suhu
disesuaikan dengan bukaan mulut ikan.
an minimal 3X3X3 meter. Pakan yang Sebelum digunakan, bak terlebih dahulu media penetasan dan pemeliharaan.
Ikan Bawal Bintang cenderung bersifat
diberikan merupakan kombinasi ikan harus dibilas untuk menghilangkan bau omnivora, dimana berbagai jenis pakan
klorin. PROSES PENDEDERAN
rucah, pelet, cumi-cumi udang rebon akan dimangsa, namun yang paling baik
dan beberapa suplemen. Keberhasilan Pendederan dapat dilakukan dalam adalah pemberian pakan buatan.
Padat tebar benih merupakan faktor
pemijahan sangat ditentukan oleh tingkat bak yang terbuat dari beton atau fiber-
yang sangat menentukan keberhasilan Pakan buatan memiliki beberapa
kematangan gonad. Seleksi induk dapat glass, bisa berbentuk persegi panjang
usaha pembenihan. Padat tebar berkait- keunggulan dibandingkan dengan pakan
dilakukan dengan dua cara yaitu dengan maupun bulat. Volume bak berkisar an-
an erat dengan pertumbuhan dan angka rucah, yaitu selalu tersedia dalam jumlah
metode kanulasi untuk induk betina dan tara 1-6 ton. Sebelum digunakan bak ter-
kelulusan hidup. Apabila kepadatan ter- yang cukup, kualitas terjamin dan kan-
striping untuk induk jatan. lebih dahulu diseterilkan menggunakan
lalu tinggi pertumbuhannya lambat akibat dungan nutrisinya telah ditentukan se-
disinfektan. Bak pendederan dilengkapi
Telur yang sudah siap memijah ber- adanya persaingan ruang, oksigen, dan suai dengan kebutuhan ikan. Frekuensi
dengan sistem air mengalir 24 jam dan
diameter 450-550 mikron, sedangkan pakan. Seiring dengan bertambahnya dan waktu pemberian pakan yang tepat
sistem aerasi yang cukup. Penebaran
sperma yang baik untuk siap dipijahkan ukuran dan berat ikan, maka padat pene- perlu diperhatikan agar menghasilkan
benih sebaiknya dilakukan pada pagi
adalah berwarna putih kental. Seleksi baran harus dikurangi secara bertahap. pertumbuhan dan angka kelulusan hidup
atau sore hari.
induk merupakan langkah pertama se- Setelah larva yang menetas (ditandai yang baik serta penggunaan pakan yang
belum melakukan pemijahan ikan untuk Aklimatisasi perlu dilakukan karena efisien.
bentuk larva telah lurus sempurna) dihi-
mungkin terdapat perbedaan suhu dan

166 BalaI PerIKanan BuDIDaYa laut BataM PeMBenIhan BaWal BIntang


167
Hal ini berhubungan dengan ke- di Balai Budidaya Laut Batam maksimum Benih ikan Bawal Bintang termasuk gelap), ikan Bawal Bintang dapat 2. Adaptif terhadap pakan buatan. 7. Teknologi pembesaran budidaya
cepatan pencernaan dan pemakaian sebesar 5%. jenis benih yang cukup tahan terhadap dipijahkan sepanjang waktu tanpa Benih ikan Bawal Bintang sangat ikan Bawal Bintang sangat mudah
energi. Pada tahap awal pemeliharaan penyakit. Tindakan pencegahan yang melihat siklus bulanan. adaptif terhadap pakan buatan, mu- dikuasai dengan margin yang eko-
pemberian pakan dilakukan sesering KESEHATAN IKAN harus dilakukan agar benih dapat tum- 2. Pemberian pelet mulai umur 10 hari lai umur 10 hari benih sudah sangat nomis.
mungkin atau minimal 4-6 kali sehari Prinsip manajemen kesehatan ikan buh optimal dan tidak terserang penyakit tanpa penggunaan artemia. Ikan responsif terhadap pakan buatan 8. Mampu mentolerir perubahan salini-
atau sampai ikan kenyang. Apabila ikan melibatkan 3 komponen utama yaitu: cukup sederhana. Pengelolaan kualitas Bawal Bintang sudah dapat diapli- dan pada umur 17 hari benih telah tas mulai dari 19-34 ppt sehingga
sudah tumbuh lebih besar pemberian pa- inang (ikan), patogen (bibit penyakit) air yang baik, pakan yang cukup dan kasikan menggunakan pakan buatan sepenuhnya lepas dari pakan hidup. areal budidayanya cukup luas mulai
kan dapat dilakukan 2 kali sehari. dan lingkungan. Apabila keseimbangan kepadatan benih yang tepat akan meng- mulai umur 10 hari dan pada umur 15 3. Ukuran panen yang cepat. Umur dari perairan payau hingga ke pera-
ketiga komponen ini bisa dipertahan- hasilkan benih yang sehat dan bermutu. hari sudah dapat penuh mengkon- sekitar 50 hari benih dapat dipanen iran laut.
PENGAMATAN BENIH kan maka permasalahan penyakit tidak sumsi pakan buatan, sehingga peng- untuk dipelihara pada pembesaran di
Usaha mencegah serangan penya- 9. Dapat dibudidayakan dalam kolam
Pengamatan benih yang dilakukan akan muncul. Menekan kasus penyakit kit juga dilaksanakan dengan vaksinasi. gunaan artemia dapat diminimalisir, KJA, hal ini sulit dilakukan pada jenis tambak maupun di Keramba Jaring
meliputi pengamatan kesehatan benih, sampai titik nol memang mustahil untuk Vaksinasi dilakukan pada dua tahap, ta- bahkan dihilangkan sama sekali. komoditas laut yang lainnya. Apung (KJA).
tingkat kelulusan hidup, pertumbuhan dilakukan tetapi kita bisa meminimalkan hap pertama secara perendaman saat 3. Larva ikan Bawal Bintang dapat 4. Minim kanibalisme. Adaptasi pakan
dan abnormalitas. Kesehatan ikan dia- sejauh yang kita bisa lakukan tergantung 10. Secara ekologi budidaya ikan Bawal
benih ukan berukuran < 2,5 cm dan pe- dipelihara pada bak pemeliharaan yang baik memberikan efek terhadap Bintang tidak membahayakan eko-
mati dengan melihat kondisi larva dan dari kondisi di masing masing unit usaha nyuntikan pada saat ikan berukuran > 10 dengan ukuran, volume dan warna kanibalisme benih, benih ikan Bawal
benih (warna benih, cara berenang dan itu sendiri. sistem karena bukan merupakan top
gr. Vaksin perendaman yang digunakan yang sangat variatif. Beberapa ikan Bintang yang dibudidayakan sangat predator.
nafsu makan). Tingkat kelulusan hidup adalah Vibrio polyvalen, sedangkan un- laut mempunyai spesifikasi bak pe- sedikit kanibalismenya dibandingkan
Kerugian yang ditimbulkan akibat se- 11. Ikan Bawal Bintang bukan merupa-
benih ikan Bawal Bintang dihitung de- tuk vaksin penyuntikan yang digunakan meliharaan yang khas, tidak demiki- dengan jenis ikan laut lainnya.
rangan penyakit akan sangat besar apa- kan salah satu jenis yang dilarang
ngan menghitung jumlah akhir dibagi adalah Vibrio polyvalen, Strepsi, dan an dengan larva ikan Bawal Bintang.
bila terlambat dalam penanganan. Diag- 5. Tahan terhadap perubahan lingkung- dikembangkan
jumlah panen benih, sedangkan pertum- Timar. Larva ikan Bawal Bintang dapat di-
nosa yang cepat di lapangan dan akurat an. Benih ikan Bawal Bintang relatif
buhan di amati dengan mengukur pan- pelihara pada berbagai bentuk bak,
di laboratorium akan menjadi persoalan lebih tahan terhadap perubahan
jang benih setiap lima hari dan abnorma- warna bak tidak berpengaruh signifi-
litas dihitung dengan membandingkan
penting apabila wabah penyakit sudah KEUNGGULAN TEKNOLOGI lingkungan pemeliharaan. Fluktuasi
terjadi untuk menentukan treatment apa kan (biru, kuning atau abu-abu) dan perubahan suhu dapat ditolerir sam-
jumlah ikan cacat dibandingkan jumlah TEKNOLOGI BARU ukuran yang variatif mulai 3 m3.
yang harus dilakukan untuk mengatasi- pai dengan 4 C dan salinitas dapat
keseluruhan panen. 1. Induk dapat dipijahkan sepanjang
nya. Apabila terjadi bias/kesalahan da- ditolerir antara 19-34 ppt.
waktu, tanpa bergantung dari siklus TINGKAT KEBERHASILAN
Tingkat kelulusan hidup pada pro- lam pendeteksian maka treatment akan
duksi benih ikan Bawal Bintang berkisar menjadi sia sia bahkan akan memperpa- bulan. Tidak seperti jenis-jenis ikan 1. Tingkat kelulusan hidup benih yang MUDAH DITERAPKAN
antara 20-40% sampai dengan ukuran rah kondisi ikan yang sakit. Cara terbaik laut lainnya, dimana pemijahan sa- cukup tinggi 20-40% (ukuran panen 6. Ikan Bawal Bintang banyak diminati
benih 2,5-3 cm dengan tingkat abnor- yang dapat dilakukan untuk mengantisi- ngat tergantung dari siklus bulan 5 cm) dibandingkan dengan jenis oleh masyarakat dan harganya ter-
malitas rata-rata selama pemeliharaan pasi agar hal diatas tidak terjadi. (baik bulan purnama maupun bulan ikan laut lainnya. jangkau.

168 BalaI PerIKanan BuDIDaYa laut BataM PeMBenIhan BaWal BIntang


169
menyebabkan permintaanya cenderung litas di Indonesia dapat terpenuhi. Selain kanulasi. Induk jantan akan mengeluar- lam satu bulan (bulan terang dan bulan apkan air laut untuk media pemeliharaan
PEMBENIHAN meningkat setiap tahunnya baik pasar
lokal maupun ekspor.
itu dengan produksi benih berkualitas
yang cukup diharapkan akan meningkat-
kan cairan putih dan induk betina akan
menghasilkan telur berbentuk bulat, ber-
gelap). Telur yang dibuahi akan terapung
dan berada pada permukaan air dengan
larva (dan juga benih) dengan klorinasi.
Sedangkan untuk peralatan lainnya, ste-
KAKAP PUTIH Habitat ikan Kakap Putih sesuai de-
kan produksi budiaya ikan Kakap Putih
dan mampu meningkatkan pendapatan
warna bening dan akan terurai apabila
induk telah matang gonad. Induk yang
warna transparan, berbentuk bulat, dan
kuning telur berada ditengah, sedangkan
rilisasi dilakukan dengan perendaman
peralatan pada air yang telah diberi larut-
ngan fase hidupnya, benih berada di
I kan Kakap Putih (Lates calcarifer) pembudidaya khususnya dan masyara- telah matang gonad kemudian dipindah- telur yang tidak dibuahi akan mengendap an klorin dengan dosis 50 ppm selama 6
daerah estuaria, masa pertumbuhan di
merupakan spesies tropis dan sub kat nelayan pada umumnya. kan kedalam bak pemijahan yang terbuat di dasar permukaan dan berwarna putih jam, kemudian dibilas hingga bersih.
daerah payau atau air tawar sedangkan
tropis yang secara alami tersebar luas dari fiber dengan volume 250 m3 dan se- susu. Diameter telur yang dihasilkan ber-
fase matang gonad akan dihabiskan Proses selanjutnya adalah memin-
di kawasan Pasifik Indo-Barat dari Te- TEKNOLOGI PRODUKSI belumnya telah diisi air laut. Perbanding- ukuran 750-850 µm dengan tingkat pem-
pada perairan laut. Ikan Kakap Putih dahkan larva yang terdapat didalam bak
luk Arab ke China, Papua dan Australia, an induk jantan dan induk betina adalah buahan 80-90%.
merupakan ikan predator yang oportu- BENIH berdasarkan bobot yaitu 1:1.
inkubasi ke bak pemeliharaan dengan
yang berada antara garis longitudinal 50 nis, jenis makanannya bervariasi, seperti Penetasan telur dilakukan di bak volume 10 m3 secara manual dengan
E – 160 W, latitude 24 N – 25 S. Ikan PEMIJAHAN INDUK
jenis-jenis krustacea dan ikan-ikan kecil. Teknologi terkini pemijahan induk di- inkubasi telur dengan volume 500 liter, cara mengambil langsung larva dengan
Kakap Putih merupakan jenis ikan de- Ikan Kakap Putih mempunyai sifat kani- Induk jantan yang siap dipijahkan lakukan dengan mengaplikasikan sistem yang dilengkapi dengan aerasi (keku- menggunakan ember dan dituang secara
mersal yang biasa hidup secara berge- bal dan mampu memangsa sejenis sam- bentuk dan ukurannya lebih kecil dari resirkulasi penuh pada pemeliharaan in- atan sedang) dan saringan outlet, dan perlahan. Bak pemeliharaan larva ditutup
rombol. Ikan ini mempunyai toleransi pai dengan setengah ukuran tubuhnya. pada induk betina dengan ukuran 3-4 kg, duk. Pemijahan dilakukan secara alami sistem air mengalir. Waktu penetasan dengan menggunakan plastik. Hal ini di-
yang cukup besar terhadap kadar garam sedangkan untuk induk betina umum- pada sistem resirkulasi pemeliharaan telur berkisar antara 20 – 24 jam setelah maksudkan agar tidak ada kotoran yang
dan merupakan ikan Katadromus (dibe- Keberhasilan BPBL Batam dalam nya lebih besar dengan berat lebih dari induk. Sistem resirkulasi mempunyai be- pembuahan dengan suhu 29-31°C. Ting- masuk ke dalam bak. Selain itu untuk
sarkan di air tawar dan kawin di air laut). meningkatkan teknologi produksi benih 5 kg. Seleksi induk dilakukan langsung berapa keuntungan dibandingkan sistem kat penetasan telur yang dicapai berkisar menjaga suhu agar tetap stabil. Larva
massal melalui perbaikan teknologi pro- di tempat pemeliharaan induk dengan
Di Asia dan Australia, Kakap Putih tradisional, diantaranya adalah konsis- antara 85-90%. Dari hasil pengamatan ditebar dengan kepadatan 10-20 ekor
duksi benih telah disebarluaskan kepada menyerok ikan menggunakan serokan
merupakan salah satu komoditas yang tensi kualitas produknya, pengurangan terhadap diameter telur, tingkat pembu- per liter, dengan volume awal air media
masyarakat pembenih ikan Kakap Putih. dan dimasukan kedalam bak kecil yang
memiliki nilai ekonomi tinggi dan salah yang besar pada penggunaan lahan ahan dan penetasan telur, nilai-nilai yang pemeliharaan adalah 8 m3.
Perbaikan teknologi produksi massal sudah diberi anestetik yaitu Ethylinegli-
satu komoditas yang paling populer di- dan air, tingkat yang tinggi pada kontrol diperoleh tergolong baik dan memenuhi
benih ini dapat meningkatkan produksi col monophenilether (dosis 5 ppm) yang Selama pemeliharaan, larva dibe-
budidayakan. Ikan Kakap Putih memiliki lingkungan, siklus produksi yang pendek standar.
sampai dengan 30%. Perbaikan teknolo- bertujuan untuk memingsankan ikan rikan pakan alami dan pakan buatan.
beberapa keunggulan seperti warna da- dan meningkatkan pengembangan kon-
gi ini telah dapat meningkatkan kelulusan agar tidak stres dan memudahkan pro- PEMELIHARAAN LARVA
Pakan alami yang digunakan adalah
ging putih, pemeliharaan larvanya telah versi pakan.
hidup benih dan peningkatan pertumbuh- ses seleksi. fitoplankton jenis Nannochloropsis ocu-
dikuasai, kesintasan cukup tinggi, pakan an. Berdasarkan hasil pengamatan, Sebelum dilakukan pemeliharaan lata, zooplankton jenis Brachionus plica-
yang digunakan pakan buatan, dan da- Seleksi induk dilakukan dengan cara induk ikan kakap putih di BPBL Batam larva, terlebih dahulu dilakukan sterilisasi tilis/rotifera, dan naupli artemia. Pakan
pat dibudidayakan baik di air laut (sea Diharapkan dengan adanya perbaik- pengecekan terhadap kelamin induk. untuk alat dan bahan yang akan diguna-
memijah secara alami setiap bulannya, buatan berupa pelet mulai diberikan
water) maupun air payau (brakish wa- an teknologi produksi benih ini, kebutuh- Untuk induk jantan dengan cara di-strip- kan. Hal yang baru dan secara konsisten
bahkan pada beberapa bulan tertentu pada larva umur D14. Ukuran pakan pe-
ter). Beberapa keunggulan yang dimiliki an benih ikan Kakap Putih yang berkua- ping sedangkan induk betina dengan diterapkan di BPBL Batam adalah menyi-
dapat memijah alami sebanyak 2 kali da- let untuk larva ikan bervariasi mulai dari

170 BalaI PerIKanan BuDIDaYa laut BataM PeMBenIhan KaKaP PutIh


171
200-800 µm disesuaikan dengan bukaan yang mengendap di dasar bak pemeli- ini mempunyai efek yang kurang baik,
mulut ikan. Pakan pelet dapat diberikan haraan. terutama pada saat musim hujan yang
secara manual yaitu dengan menebar- menyebabkan perubahan dan fluktuatsi
Teknologi terkini yang diterapkan
kannya sedikit demi sedikit dan secara pada beberapa parameter kualitas air
pada pemeliharaan larva (dan benih)
langsung pada media pemeliharaan atau (suhu, salinitas, pH, DO, turbidity, kan-
ikan kakap putih adalah shocking tempe-
juga dapat dilakukan dengan mengguna- dungan bakteri, dan lain-lain). Upaya
rature dengan penggunaan water heater
kan automatic feeder. Dosis pakan pelet perbaikan teknologi telah diterapkan
guna menjaga suhu media pemeliharaan
yang diberikan adalah at satiation (sam- pada tahap pemeliharaan benih ini, yaitu
agar berada pada kondisi optimal. Pene-
pai kenyang). dengan menerapkan sistem resirkulasi
rapan teknologi ini mampu meningkatkan
air.
Kualitas air sangat berperan pen- tingkat kelulusan hidup larva ikan Kakap
ting dalam pemeliharaan larva ikan ka- Putih sampai dengan 30%. Pada tahap pendederan ini juga
kap putih. Kualitas air yang kurang baik dapat dilakukan shocking temperature
akan menyebabkan kondisi stres dan PENDEDERAN BENIH dengan penggunaan water heater, bila
menimbulkan penyakit pada larva yang Tahap pemelihraan benih diawali de- ditemukan kondisi-kondisi seperti pada
dipelihara. Pengelolaan kualitas air pada ngan persiapan dan sterilisasi alat dan pembahasan sebelumnya di fase pe-
pemeliharaan larva dilakukan dengan bahan, seperti pada tahap pemeliharaan meliharaan larva. Perbedaannya adalah
pergantian air, penyiponan, dan pengu- larva. Selanjutnya dilakukan penebaran pada tahap pendederan ini, pemanasan
kuran parameter kualitas air. Pergantian ikan berukuran panjang 2,5-3,0 cm de- dilakukan hingga suhu air 37-39 C. Tidak
air dimulai saat larva umur D8 – D15 se- ngan kepadatan 2-3 ekor per liter. Volu- ada pemberian pakan selama proses pe-
banyak 5 – 10%. me bak pemeliharaan benih yang digu- manasan ini berlangsung.
Pergantian air semakin bertambah nakan di BPBL Batam adalah 8-10 m3. Berdasarkan hasil pengamatan, pro-
seiring dengan bertambahnya umur Kepadatan ikan yang dipelihara dalam duksi benih dengan upaya perbaikan
ikan, hingga pada saat pakan ikan su- bak semakin berkurang seiring dengan teknologi di BPBL Batam menunjukkan
dah sepenuhnya pelet, maka air media bertambahnya ukuran panjang dan bo- hasil yang lebih baik dibandingkan teknik
pemeliharaan dapat diganti secara terus bot ikan. pemeliharaan sebelumnya, yaitu pertum-
menerus (pergantian air minimal 100%). Pengelolaan air pada teknik peme- buhan yang lebih cepat (panjang rata-rata
Penyiponan dilakukan untuk membuang liharaan benih ikan kakap putih sebe- 5 cm dalam waktu 40-45 hari dari umur
sisa hasil metabolisme, pakan buatan lumnya adalah dengan pergantian air D1) dibandingkan sebelumnya (panjang
yang tidak temakan dan kotoran lain laut langsung dari tandon yang setiap rata-rata 5 cm dalam waktu 50-60 hari
hari diganti (flowthrough). Pergantian air dari umur D1), tingkat kelangsungan hi-

172 BalaI PerIKanan BuDIDaYa laut BataM PeMBenIhan KaKaP PutIh


173
aplikasi vaksin untuk benih ikan Kakap kap Putih sudah dapat diaplikasikan umur 17 hari benih telah sepenuhnya areal budidayanya cukup luas mulai
Putih, sehingga benih yang dihasilkan di- menggunakan pakan buatan mulai lepas dari pakan hidup. dari perairan payau hingga ke pera-
harapkan tahan terhadap penyakit yang umur 10 hari, dan pada umur 15 hari 3. Ukuran panen yang cepat. Umur iran laut.
umum menyerangnya. sudah dapat penuh mengkonsumsi sekitar 50 hari benih dapat dipanen 4. Dapat dibudidayakan dalam kolam
pakan buatan, sehingga pengguna- untuk dipelihara pada pembesaran di tambak maupun di Keramba Jaring
Vaksin yang terbukti cukup baik me-
an artemia dapat diminimalisir, bah- KJA, hal ini sulit dilakukan pada jenis Apung (KJA).
nanggulangi penyakit adalah vaksin Vib-
kan dihilangkan sama sekali. komoditas laut yang lainnya.
rio untuk mengatasi serangan penyakit 5. Secara ekologi budidaya ikan Kakap
vibriosisi, vaksin Tenasi untuk mengatasi 3. Larva ikan Kakap Putih dapat dipeli- 4. Minim kanibalisme. Adaptasi pakan Putih tidak membahayakan ekosis-
serangan penyakit yang diakibatkan oleh hara pada bak pemeliharaan dengan yang baik memberikan efek terhadap tem karena bukan merupakan top
bakteri Tenacibacullum maritimum dan ukuran, volume dan warna yang kanibalisme benih, benih ikan Kakap predator.
vaksin Irrido yang digunakan untuk me- sangat variatif. Beberapa ikan laut Putih yang dibudidayakan sangat 6. Ikan Kakap Putih bukan merupakan
nanggulangi penyakit akibat serangan mempunyai spesifikasi bak peme- sedikit kanibalismenya dibandingkan salah satu jenis yang dilarang dikem-
Irrido Virus serta vaksin Strepsi untuk liharaan yang khas, tidak demikian dengan jenis ikan laut lainnya. bangkan.
mencegah penyakit akibat serangan dengan larva ikan Kakap Putih. Lar-
5. Tahan terhadap perubahan ling-
bakteri Streptococcus. va ikan Kakap Putih dapat dipelihara RAMAH LINGKUNGAN
kungan. Benih ikan Kakap Putih re-
pada berbagai bentuk bak, warna Seluruh proses dan sistem budidaya
latif lebih tahan terhadap perubahan
bak tidak berpengaruh signifikan
KEUNGGULAN TEKNOLOGI (biru, kuning atau abu-abu) dan ukur-
lingkungan pemeliharaan. Fluktuasi mengacu pada Cara Berbudidaya Ikan
perubahan suhu dapat ditolerir sam- Yang Baik (CBIB) dimana cara memeli-
TEKNOLOGI BARU an yang variatif mulai 3 m3. hara atau membesarkan ikan serta me-
pai dengan 4 C dan salinitas dapat
1. Induk dapat dipijahkan sepanjang ditolerir antara 19-34 ppt. manen hasilnya dalam lingkungan yang
TINGKAT KEBERHASILAN
waktu, tanpa bergantung dari siklus diupayakan dapat terkontrol sehingga
dup sampai dengan ukuran 5 cm yang benih yang lebih rendah (kurang dari 5%) bulan. Tidak seperti jenis-jenis ikan 1. Tingkat kelulusan hidup benih yang MUDAH DITERAPKAN mampu memberikan jaminan keamanan
lebih tinggi (SR 15%-20% dihitung dari dibandingkan sebelumnya (10%-20%). laut lainnya, dimana pemijahan sa- cukup tinggi 20-40% (ukuran panen
1. Ikan Kakap Putih banyak diminati pangan dari budidaya dengan memper-
umur D1) dibandingkan sebelumnya (SR ngat tergantung dari siklus bulan 5 cm) dibandingkan dengan jenis
Pencegahan penyakit yang umum oleh masyarakat dan harganya ter- hatikan sanitasi, pakan, obat ikan dan
kurang dari 10% dihitung dari umur D1), (baik bulan purnama maupun bulan ikan laut lainnya.
menyerang pada budidaya ikan Kakap jangkau. bahan kimia serta biologis, sehingga ti-
kenaikan SR pada produksi benih siap gelap), ikan Kakap Putih dapat dipi- 2. Adaptif terhadap pakan buatan. Be- dak menimbulkan kerusakan dan pence-
Putih sangat penting dilakukan untuk 2. Teknologi pembesaran budidaya
tebar (10 cm) hingga 30% dihitung dari jahkan sepanjang waktu tanpa meli- nih ikan Kakap Putih sangat adaptif maran terhadap lingkungan.
menjamin keberhasilan usaha pembe- ikan Kakap Putih sangat mudah diku-
ukuran ikan 5 cm (sebelumnya SR 40% hat siklus bulan. terhadap pakan buatan, mulai umur
sarannya. Setelah melalui proses perba- asai dengan margin yang ekonomis. Sumber: Balai Perikanan Budidaya
menjadi 75%), dan tingkat abnormalitas 2. Pemberian pelet mulai umur 10 hari 10 hari benih sudah sangat responsif
ikan teknologi produksi yang terakhir da- 3. Mampu mentolerir perubahan salini- Laut (BPBL) Batam.
tanpa penggunaan artemia. Ikan Ka- terhadap pakan buatan dan pada
lam upaya pencegahan penyakit adalah tas mulai dari 19-34 ppt sehingga

174 BalaI PerIKanan BuDIDaYa laut BataM PeMBenIhan KaKaP PutIh


175
BalaI PerIKanan BuDIDaYa
laut lOMBOK

InOVasI teKnOlOgI
• PENDEDERAN TIRAM MUTIARA
Alamat BPBL Lombok • PEMBIBITAN RUMPUT LAUT KOTONI
Jl. Jend. Sudirman No. 21 PO BOX 128 Praya, Lombok Tengah,
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 83511
PENDEDERAN di masyarakat. Sehingga kedepannya, sikan spat kolektor hingga ukuran siap
masyarakat pesisir yang wilayah perair- panen. Long line terbuat dari tali PE 22
TIRAM MUTIARA annya cocok untuk pengembangan budi- mm dengan panjang 100 m dilengkapi
daya mutiara bukan hanya jadi “penon- bola pelampung sebanyak 20 buah de-
S elain jangka waktu produksi
yang panjang (2–2,5 tahun),
usaha budidaya mutiara juga membu-
ton” tetapi ikut dilibatkan dan menikmati
keuntungan dari “Bisnis Mutiara Laut
ngan diameter 40 cm dengan jarak pe-
masangan setiap pelampung yaitu 5 m
Selatan”. dan terdapat 5 tali gantungan berjarak
tuhkan sarana yang memadai dan me- antar tali 80 cm dengan panjang tali 6 m.
libatkan teknologi yang hanya dikuasai
oleh orang dengan keahlian khusus dan METODE PENDEDERAN Jadi dalam 1 unit long line terdapat 100
Kegiatan pendederan merupakan tali gantungan pocket.
memiliki konektivitas tinggi dengan se-
sama teknisi budidaya lain. Hal tersebut kegiatan lanjutan dari pemeliharaan spat Adapun kegiatan yang harus dilaku-
memberikan gambaran bahwa usaha di hatchery yang akan di lakukan di laut. kan selama pemeliharaan adalah pem-
budidaya mutiara merupakan suatu usa- Pendederan spat tiram mutiara dilakukan bersihan dan penjarangan serta seleksi
ha dengan biaya investasi dan operasi- dengan menggunakan metode long line. menurut ukuran. Pembersihan dilakukan
onal yang tidak sedikit sehingga hanya Dalam satu siklus pendederan memer- setiap bulan sekali setelah penebaran,
bisa dilakukan oleh pemodal besar atau lukan waktu minimal selama 12 bulan pembersihan pertama dengan meng-
instansi pemerintah. dengan ukuran spat mencapai 6 – 8 cm. angkat spat dari kolektor dan cangkang
Laju pertumbuhan rata-rata 0,5 cm per dibersihkan dengan menggunakan sikat
Kegiatan budidaya mutiara dapat di- bulan dengan SR sekitar 1-10 %. Kecil- gigi halus. Setelah bersih spat kemudian
pisahkan menjadi 3 segmen usaha yaitu nya SR pada saat pemeliharaan diduga ditempatkan pada pocket yang diselu-
pembenihan, pendederan dan produksi karena adanya masa transisi dari pe- bungi waring dan digantung pada long
mutiara. Dari ketiga segmen tersebut, meliharaan di hatchery yang kemudian line.
usaha pendederan merupakan usaha dipindahkan ke laut. Banyak dijumpai ke-
yang teknologinya mudah dikuasai dan matian terjadi pada saat spat berukuran Seleksi pada spat dilakukan dengan
biaya investasinya tidak terlalu tinggi. kurang dari 3 cm. tujuan mengklasifikasikan spat sesuai
dengan ukuran, antara spat yang cepat
Dalam rangka meningkatkan pen- Pendederan spat tiram mutiara di dan lambat dalam pertumbuhannya. Se-
dapatan masyarakat pesisir melalui BPBL Lombok menggunakan metode leksi dilakukan pada saat penjarangan.
kegiatan budidaya laut, Balai Perikan- long line yaitu teknik pendederan dengan Tujuan penjarangan adalah mengurangi
an Budidaya Laut (BPBL) Lombok me- menggunakan long line sebagai tempat tingkat kepadatan spat persatuan ruang.
nerapkan pendederan tiram mutiara ini untuk menggantung pocket yang beri- Penjarangan mulai dilakukan pada saat

178 BalaI PerIKanan BuDIDaYa laut lOMBOK PenDeDeran tIraM MutIara


179
pembongkaran spat pada kolektor yang ring yang bermata jaring 2 mm, ke- mengurangi biaya yang akan dikeluarkan dengan kapasitas produksi 36.000 ekor/
ukurannya sudah mencapai 1 cm. Seiring mudian digantung sementara pada serta membagi resiko kegagalan dalam tahun.
meningkatnya ukuran spat maka akan ponton. usaha meski pada ahirnya keuntungan
Dilihat dari gambaran analisis usaha
terjadi kompetisi terhadap ruang pemeli- 5. Setelah semua siput selesai diselek- akan dibagi sesuai kesepakatan.
yang dilakukan BPBL Lombok, segmen
haraan dan pakan. Sering kali spat saling si, dibersihkan dan dijarangkan, poc- usaha pendederan tiram mutiara dapat
menempel antara satu dengan yang lain ket digantung pada longline. KELAYAKAN USAHA dikatakan “layak” untuk usaha, dengan
sehingga dapat menyebabkan pertum- Usaha pendederan tiram mutiara, capaian SR 10%, lama pemeliharaan 1
buhan spat yang tidak normal. PENERAPAN TEKNOLOGI pada saat ini, menjadi salah satu alterna- tahun akan didapatkan B/C ratio sebesar
Teknik penjarangan dilakukan de- Dilihat dari metode kerja, kegiatan tif investasi khususnya di sektor perikan- 1,83 sehingga penghitungan pengem-
ngan cara sebagai berikut: pendederan tiram mutiara memungkin- an. Biasanya usaha pendederan tiram balian modal akan dicapai dalam kurun
kan untuk dikembangkan di masyarakat. mutiara dilakukan dengan sistem long waktu 2,5 tahun.
1. Mengangkat pocket dari laut yang Selain mudah dikerjakan, biaya pro- line, dimana pocket yang berisi benih
diselubungi dengan waring. duksinya pun tidak terlalu besar. Peran tiram mutiara digantung pada long line.
2. Mengangkat spat yang masih me- BPBL Lombok sebagai perpanjangan Untuk mendapatkan tiram ukuran panen,
nempel pada kolektor dengan cara tangan pemerintah khususnya di bidang 7–9 cm, dibutuhkan 1 siklus produksi de-
memotong bisusnya dengan meng- perikanan budidaya adalah memberikan ngan durasi waktu 1 tahun. Usaha skala
gunakan pisau kecil secara hati-hati informasi teknologi dan percontohan menengah membutuhkan 5 unit long line
agar bisus tidak tertarik. Kemudian kegiatan budidaya kepada masyarakat
ditampung pada ember plastik yang sehingga dapat memanfaatkan potensi
berisi air laut yang mengalir. Air laut laut untuk meningkatkan kesejahteraan
dipompa dengan mesin pompa air masyarakat itu sendiri.
laut dan dialirkan pada bak penam-
Pada tahun 2011 demplot pende-
pungan.
deran sudah mulai dikembangkan di
3. Membersihkan kulit luar spat dengan masyarakat dan dalam perhitungannya
menggunakan sikat gigi yang halus masyarakat sebagai pelaksana kegiat-
satu persatu dan kemudian spat di- an masih diuntungkan. Jadi sangatlah
pelihara pada pocket dengan kepa- memungkinkan jika usaha ini diterapkan
datan 40 – 50 ekor per pocket. di masyarakat sebagai pelaku kegiatan
4. Pocket yang sudah berisi spat terse- yang bekerja sama dengan pihak swas-
but dibungkus kembali dengan wa- ta yang memiliki modal, sehingga dapat

180 BalaI PerIKanan BuDIDaYa laut lOMBOK PenDeDeran tIraM MutIara


181
K ultur jaringan rumput laut adalah
salah satu upaya memperbaiki
bang keranjang maksimal 1 cm. Lubang
keranjang yang besar sebaiknya dilapisi
PEMBIBITAN
performa bibit rumput laut baik dari segi
pertumbuhan dan fisiknya. Hasil kultur ja-
jaring tipis (waring). RUMPUT LAUT KOTONI
Keranjang dibersihkan setiap 2 hari
ringan ini perlu dilakukan tahap adaptasi
sekali, jika terdapat kotoran dan lumut dalam keranjang selama 2 – 4 minggu.
dengan kondisi lingkungan perairan laut
yang menempel pada keranjang gantung Sedangkan di dalam bak dilakukan untuk
yang sebenarnya setelah mendapatkan
tersebut. Keranjang gantung ini ditem- mengetahui daya tahan hidupnya.
perlakukan khusus dalam laboratorium
patkan pada perairan dengan arus yang
seperti nutrisi, suhu dan lainnya. Oleh
tidak terlalu kuat yaitu antara 5 – 10 cm/ TAHAP ADAPTASI DI PERAIRAN LAUT
karena itu, tahap aklimatisasi bibit rum-
det dengan gelombang 30 cm. Gelom- Bibit yang telah diadaptasi awal di-
put laut hasil kultur jaringan ini dianggap
bang dan arus yang kuat dapat menga- lakukan adaptasi lanjutan di perairan
penting dalam menghasilkan bibit yang
kibatkan terbaliknya keranjang, sehingga terbuka. Dalam tahap adaptasi ini, sara-
mempunyai kualitas yang lebih baik. Ke-
dapat mengganggu tahap adaptasi. na yang digunakan adalah rakit, bambu
giatan ini bertujuan melakukan aklimati-
sasi bibit rumput laut kotoni hasil kultur 2. Adaptasi dalam bak di darat apung, dengan pertimbangan keamanan
jaringan sehingga dapat dikembangkan Bak yang digunakan dapat terbuat bibit. Bibit yang telah mencapai bobot 3
di lokasi budidaya. dari beton maupun fiber. Bak disi air laut – 5 gram dan minimal 3 cabang thallus
dengan tinggi maksimal 60 cm. Dalam serta diameter thallus 0,5 cm dapat dii-
katkan pada tali ris bentang. Pengikatan
METODE AKLIMATISASI bak terdapat keranjang untuk menem-
bibit sebaiknya menggunakan tali raffia
patkan rumput laut hasil kultur jaringan.
TAHAP ADAPTASI AWAL DAN (telah dibelah 3 bagian) atau plastik es
PEMBESARAN DALAM WADAH KECIL Bak yang telah dilengkapi dengan sistem
sirkulasi air laut (inlet dan outlet) lang- yang telah dipilin. Penanaman bibit dila-
1. Adaptasi dalam keranjang gantung di sung. Air laut yang masuk langsung ke kukan selama 1 bulan dengan pengon-
perairan dalam keranjang. Aerasi disimpan dita- trolan setiap hari. Demikian pula dengan
Konstruksi keranjang dibuat agar da- ruh dalam keranjang, dimana aerasi ber- rumput laut kontrol dilakukan pembudi-
pat ditaruh dalam perairan laut dengan fungsi sebagai penyedia oksigen dan se- dayaan hampir sama dengan rumput laut
menggunakan tali gantungan dan ditutup bagai pembangkit arus dalam keranjang. uji.
dengan jaring agar rumput laut kuljar ti- Rumput laut hasil kultur jaringan yang
dak keluar. Keranjang yang digunakan berasal dari laboratorium (ukuran 3 – 5
disesuaikan dengan banyaknya bibit cm dengan berat 0,5 – 1 gram) ditaruh
yang akan diadaptasi awal. Ukuran lu-

182 BalaI PerIKanan BuDIDaYa laut lOMBOK PeMBIBItan ruMPut laut KOtOnI
183
HASIL AKLIMATISASI Keunggulan dari metode ini ada- tara 0 – 20 cm. Kecerahan perairan siang dan sore hari, sehingga kematian
lah tidak membutuhkan aerasi seba- diperoleh 100% selama pengukuran. bibit dapat dicegah akibat fluktuasi suhu.
TAHAP ADAPTASI AWAL
gai pembangkit arus dan pembawa
1. Adaptasi dalam keranjang gantung ADAPTASI DALAM BAK
Pemeliharaan dalam bak sebagai
nutrien. Sedangkan kelemahan yang
wadah stocking di darat, jika kondisi per-
Proses adaptasi ini dilakukan di didapatkan dengan metode ini ada- Hasil pemeliharaan dalam bak di- airan laut kurang baik bagi pertumbuhan
dalam keranjang yang digantung di lah ketergantungan pada kondisi per- peroleh hasil yang hampir sama dengan rumput laut seperti adanya badai yang
dekat karamba jaring apung untuk airan laut yang terjadi sangat tinggi, pemeliharaan di dalam keranjang yang dapat menyebabkan kerontokan dan ke-
budidaya ikan. Dari hasil adaptasi sehingga jika kondisi perairan yang digantung dalam perairan laut. Pertum- matian bibit di laut, yang dapat menim-
dalam keranjang yang ditaruh di laut buruk akan berdampak pada pro- buhan yang diperoleh dari bobot awal bulkan kelangkaan bibit, maka bibit rum-
yang dilakukan menunjukkan bobot ses adaptasi rumput laut hasil kultur 0,3 – 0,5 gram diperoleh bobot akhir put laut masih tersedia dalam bak. Selain
akhir mencapai rata-rata 3,705 gram jaringan, seperti naiknya suhu pera- rata-rata 3,05 gram dalam masa peme- itu, pemeliharaan bibit dalam bak dapat
dalam 1 bulan dengan bobot awal iran, turunnya salinitas akibat hujan liharaan 1 bulan. bertahan lama, sehingga ketersediaan
antara 0,3 - 0,6 gram. Bobot terbe- dan lainnya. Hambatan lainnya da-
Bobot tertinggi diperoleh sebesar bibit dapat dijaga jika terjadi kelangkaan
sar diperoleh sebesar 5,2 gram dan lam proses aklimatisasi di perairan
3,7 gram dan bobot terendah diperoleh bibit di laut seperti kerusakan bibit jika
bobot terkecil diperoleh sebesar 2,9 laut seperti gelombang tinggi, arus
sebesar 2,8 gram. Kenaikan pertumbuh- terjadi badai dan lainnya.
gram. kuat dan lainnya, yang dapat meng-
ganggu kestabilan keranjang dalam an bibit rumput laut hasil kultur jaringan Dari hasil uji coba pemeliharaan da-
Kenaikan pertumbuhan bibit perairan. tersebut diperoleh rata-rata 9,94 kali dari lam keranjang yang ditaruh dalam bak,
rumput laut hasil kultur jaringan ter- bobot awal. Adapun tingkat SR rumput diperoleh daya tahan bibit selama 4
sebut diperoleh rata-rata 10,01 kali Hasil pemeriksaan kualitas air laut kuljar dalam bak juga diperoleh 95 bulan, dimana SR bibit yang dipelihara
dari bobot awal. Tingkat kehidupan laut selama masa pemeliharaan da- %. Sama dengan keranjang gantung di sebesar 100%. Bahkan bibit yang diper-
(SR) yang diperoleh adalah 95%. lam keranjang yang digantung dalam laut, kematian bibit juga disebabkan ter- oleh dari hasil pemeliharaan dalam bak
Kematian bibit rumput laut kuljar perairan laut, menunjukkan kondisi jepitnya thallus di keranjang. jumlahnya bertambah. Hal ini disebab-
yang terjadi disebabkan karena terje- perairan yang sesuai dengan per-
Kelebihan yang dapat diperoleh dari kan karena, cabang thallus yang terlepas
pitnya thallus rumput laut di sela-sela tumbuhan rumput laut. Dimana suhu
pemeliharaan bibit dalam bak ini adalah dari individu utama, tumbuh dan berkem-
lubang keranjang. Bibit yang terjepit perairan laut rata-rata 29 derajad C,
kondisi air laut dapat dimanupulasi, ter- bang menjadi individu baru.
mengalami kehilangan pigmen, ke- salinitas perairan rata-rata 33 ppt,
DO perairan rata-rata 5 ppm, dan pH utama suhu. Suhu perairan yang tinggi Kepadatan awal bibit kultur jaringan
mungkinan karena terputusnya alir-
rata-rata 8. Arus perairan yang terjadi dapat dicegah dengan menutup air laut dalam keranjang yang ditaruh dalam
an nutrien, selanjutnya menjadi putih
selama masa pemeliharaan antara 5 masuk ke dalam bak, sehingga suhu da- bak juga mempengaruhi kehidupan dan
dan putus.
– 15 cm/det dengan gelombang an- pat dijaga. Umumnya sering terjadi pada pertumbuhan bibit. Kepadatan maksmial

184 BalaI PerIKanan BuDIDaYa laut lOMBOK PeMBIBItan ruMPut laut KOtOnI
185
bibit yang dapat ditampung dalam keran- Dimana suhu perairan laut rata-rata 28 rumput laut kuljar di rakit bambu apung KESIMPULAN
jang adalah 400 individu dengan ukuran oC, salinitas perairan rata-rata 32 ppt, diperoleh 100%. 1. Aklimatisasi bibit hasil kultur jaringan
keranjang 100 x 80 x 80 cm. Pemeliha- DO perairan rata-rata 3 ppm, dan pH dilakukan dengan menggunakan ke-
Dibandingkan dengan kondisi bi-
raan pada bulan kedua, sebaiknya bibit rata-rata 8. ranjang yang digantung di perairan
bit rumput laut konvensional, kenaikan
kuljar dibagi menjadi 2 keranjang, agar laut maupun keranjang yang ditaruh
TAHAP ADAPTASI DI PERAIRAN LAUT
pertumbuhan bibit rumput laut hanya
ruang untuk berkembangbiak mencukupi dalam bak.
sekitar antara 4 – 8 kali dari bobot awal.
dan memadai. Selain itu, cukupan nutri- Adaptasi tahap kedua dilakukan di Kelebihan bibit kultur jaringan yang di- 2. Laju pertumbuhan bibit hampir sama,
en dapat merata ke setiap individu. perairan laut dengan menggunakan rakit aklimatisasi adalah selain pertumbuhan dengan rata-rata bobot akhir pada
Kelemahan dari metode ini adalah bambu apung dengan ukuran 4 x 4 m. yang cepat, juga mempunyai daya tahan keranjang gantung di laut sebesar
ketergantungan pada jumlah aerasi dan Metode rakit bambu apung ini diguna- terhadap serangan penempelan lumut 3,705 gram dan pada keranjang da-
besarannya serta suplai air laut yang ma- kan, karena untuk melindungi bibit rum- dan epifit (Polisiphonia sp). Hal ini terli- lam bak sebesar 3,07 gram.
suk dalam keranjang/bak. Karena aerasi put laut dari pengaruh gelombang secara hat dari kawasan yang terserang lumut 3. Laju pertumbuhan bibit kultur jaring-
yang ada berfungsi sebagai pembangkit langsung. Tahap ini dilakukan agar bibit tetapi bibit kultur jaringan tidak terjadi an di laut mencapai 17,52 kali dari
arus di dalam keranjang, sedangkan air rumput laut menghadapi kondisi perairan penempelan. bobot awal atau rata-rata bobot akhir
laut yang masuk membawa nutrien yang yang sebenarnya. Bibit yang akan diakli-
Dari hasil aklimatisasi bibit rumput 60,007 gram (dari bobot awal 3,42
baru ke dalam keranjang/bak. matisasi di laut yang mempunyai kriteria
laut, diperoleh bibit sebanyak kurang gram). Sementara laju pertumbuhan
seperti cabang thallus minimal 3 buah,
Kondisi bibit kultur jaringan selama lebih 80 kg dari bobot awal sekitar 2 kg bibit rumput laut konvensional (kon-
bobot minimal 3 gram, besar thallus mi-
pemeliharaan di bak dalam keranjang selama 3 kali siklus atau F3. Pertumbuh- trol) sebesar 4 – 8 kali dari bobot
nimal 0,1 cm.
dalam kondisi sehat. Hal ini terlihat dari an yang terjadi pada siklus ketiga masih awal.
morfologi bibit seperti warna cerah dan Hasil domestikasi bibit kultur jaringan terlihat bagus, dimana rata-rata kenaikan 4. Performa bibit pada F3 masih terli-
bau segar dan terdapat calon thallus di perairan terbuka selama satu bulan, pertumbuhan bibit yang diperoleh anta- hat baik dari segi pertumbuhan dan
yang runcing; thallus yang besar sekitar diperoleh bobot akhir rata-rata 60,007 ra 6 – 8 kali. Jika dibandingkan dengan morfologinya yang nampak sehat de-
0,1 – 0,3 cm dan memanjang sekitar 3 – gram dari bobot awal rata-rata sebesar bibit konvensional kenaikan pertumbuh- ngan hasil sebanyak 80 kg selama 3
5 cm; dan bersih tidak terdapat lumut dan 3,42 gram. Bobot terbesar diperoleh annya berkisar 4 – 7 kali. Demikian pula siklus.
epifit serta lumpur yang melekat. 90,06 gram, sedangkan bobot terkecil dengan performa bibit hasil kultur jaring-
adalah 37,9 gram. Kenaikan pertumbuh- Sumber: Balai Perikanan Budidaya
an terlihat baik yang ditandai dengan Laut (BPBL) Lombok.
Selain itu, hasil pengujian kualitas an bibit rumput laut hasil kultur jaringan thallus yang sehat, bersih, banyak terda-
air laut selama masa pemeliharaan da- tersebut diperoleh rata-rata 17,52 kali pat ujung thalli yang runcing dan warna
lam bak, menunjukkan kondisi air yang dari bobot awal. Adapun tingkat SR yang cerah.
sesuai dengan kehidupan rumput laut.

186 BalaI PerIKanan BuDIDaYa laut lOMBOK PeMBIBItan ruMPut laut KOtOnI
187
BalaI PerIKanan BuDIDaYa
laut aMBOn
InOVasI teKnOlOgI
• PEMBENIHAN CLOWNFISH HYBRID VARIAN
BLACK PHOTON
• BUDIDAYA UDANG VANAME DI KERAMBA
JARING APUNG

Alamat BPBL Ambon: Jl. Laksda Leowatimena Waeheru, Ambon, Provinsi Maluku
97232
PEMBENIHAN dua lainnya marga Premnas. Sedangkan
hybrid sendiri adalah perkawinan silang
CLOWNFISH HYBRID antara 2 jenis spesies yang berbeda un-
tuk mendapatkan keturunan yang berbe-
VARIAN BLACK PHOTON da pula. Mengingat jumlah spesies clow-
nfish yang cukup banyak tersebut dapat
P erkembangan ikan hias nemo di
Balai Perikanan Budidaya Laut
(BPBL) Ambon semakin terlihat variasi-
dalam wadah aquarium kapasitas 100
liter. Wadah lain yang digunakan adalah
memberikan peluang untuk melakukan
perkawinan silang.
bak fiber kapasitas 1 atau 2 ton sebagai
nya. Hingga saat ini sudah mencapai 8 tempat pemeliharaan larva dan sebuah Sampai saat ini BPBL Laut Ambon
spesies yang sudah berhasil dikembang- aquarium kapasitas 100 liter untuk pe- telah mengembangkan 8 spesies clow-
kan, baik yang masih murni spesies asli meliharaan benih. nfish dan berhasil menghibrid beberapa
ataupun spesies hybrid atau persilangan spesies dari jenis tersebut. Ukuran mak-
antar spesies yang ada. Ikan hias nemo Hasil kegiatan selama tiga bulan simal clownfish bisa mencapai 10 – 18
hybrid varian black photon merupakan masa pemeliharaan diperoleh jumlah cm. Pada dasarnya clownfish terlahir
ikan hias nemo hasil persilangan antara telur sebanyak 8.500 butir dan mengha- dalam keadaan jantan dan yang akan
Amphiprion ocellaris dan A. percula yang silkan lebih dari 5000 ekor benih ukuran berubah kelamin menjadi betina adalah
mempunyai bentuk dan warna yang lebih 3,5 cm. Selanjutnya dilakukan analisa yang terbesar dari kelompoknya atau
indah dari kedua spesies tersebut, ser- usaha pembanding terhadap kegiatan ini pasangannya. Untuk mencapai ukuran
ta harganya juga lebih tinggi dari kedua dan hasilnya ikan hias nemo hybrid black induk membutuhkan waktu sekitar 8 bu-
spesies tersebut. kegiatan ini bertuju- photon dapat memberikan keuntungan 9 lan sampai 1 tahun.
an untuk menghasilkan ikan hias nemo kali terhadap spesies A. ocellaris dan ke-
untungan 4 kali dari spesies A. percula. Clownfish merupakan salah satu
hybrid varian black photon skala rumah
ikan hias laut yang mempunyai harga
tangga.
yang bervariasi yaitu mulai dari kisaran
Kegiatan ini berlangsung selama tiga
CLOWNFISH HYBRID harga Rp 5.000 sampai jutaan rupiah.
Ikan nemo atau Clownfish berasal
bulan dan bertempat di outdoor hatchery Jika dilihat dari segi ukuran dan usia
dari famili Pomacentridae. Salah satu
ikan hias BPBL Ambon dengan format pemeliharaan, dibandingkan dengan
famili terbesar dalam komunitas ikan
skala rumah tangga. Induk yang digu- harganya yang cukup tinggi maka dapat
karang Hingga saat ini diketahui ada se-
nakan berupa sepasang ikan hias nemo memberikan asumsi bahwa budidaya
kitar 32 spesies. 2 spesies diantaranya
tersebut dengan jantan adalah A. ocella- clownfish dapat memberikan keuntungan
termasuk dalam marga Amphiprion dan
ris dan betina A. percula yang dipelihara yang luar biasa.

190 BalaI PerIKanan BuDIDaYa laut aMBOn PeMBenIhan clOWnfIsh hYBrID VarIan BlacK PhOtOn
191
Tingginya harga clownfish sangat
ditentukan oleh keunikan warna dan TEKNOLOGI HYBRID air tawar secara bersamaan dalam satu 8 hari tergantung lingkungan dan kualitas
coraknya. Untuk Amphiprion percula, wadah. telur.
SELEKSI INDUK
salah satu faktor penentu harga adalah Perendaman air tawar tersebut ber-
Induk yang digunakan adalah induk PENETASAN TELUR
ketebalan warna hitamnya. Induk Amp- tujuan untuk melemaskan kedua induk
yang sudah pernah memijah atau induk Telur yang mau menetas ditandai
hiprion percula onyx yang hampir semua dan pada saat dimasukkan kedalam aku-
produktif dengan asumsi untuk memper- warna transparan sehingga larva yang
tubuhnya berwarna hitam hanya mampu arium, induk betina berkonsentrasi untuk
cepat proses pemijahan. Induk betina ada di dalam pun terlihat jelas. Selain
mewariskan warna yang sama dengan berosmoregulasi sehingga sifat galaknya
yang digunakan adalah Amphiprion per- itu dapat ditandai dengan mata yang
induknya sekitar 5 – 7 % dan sisahnya berkurang. Setelah keduanya rukun atau
cula (onyx) berukuran 7 cm dimana jenis menyala atau berwarna perak. Sebelum
hanya memiliki warna hitam separuh ba- sudah cocok dengan pasangannya maka
ini mempunyai harga dan pasaran yang penetasan terlebih dahu bak dibilas de-
dan dan bahkan ada yang tidak memiliki selter dan anemon pun dimasukan keda-
cukup bagus. Untuk menciptakan variasi ngan kaporit dan dicuci sampai bersih
warna hitam. lam akuarium tersebut sebagai rumah-
yang berbeda maka digunakan dua jenis kemudian diisi dengan air laut. Bak fiber
Oleh karena itu perlu adanya peneli- induk jantan yang berbeda yaitu Amphip- nya dengan tujuan untuk memberikan
kenyamanan. berkapasitas 2 ton tersebut selanjutnya
tian dan pengkajian dalam menciptakan rion ocelaris biasa dan Amphiprion oce- diisi Phytoplankton sekitar 30-50 liter.
corak dan warna yang diinginkan oleh laris (black Australis) dan masing masing
PEMIJAHAN Pemindahan telur kebak larva dapat
pasar sehingga dapat meningkatkan nilai berukuran sekitar 5 cm.
ekonomisnya. Salah satu cara yang da- Sebelum ikan memijah biasanya di- dilakukan sehari sebelum telur menetas
pat dilakukan untuk menyikapi hal terse- PENJODOHAN tandai dengan adanya kerjasama antara dengan cara memindahkan induk dan
but adalah dengan melalui perkawinan Perjodohan dilakukan dengan cara induk jantan dan betina dengan melaku- selternya ke bak larva denagn meng-
silang (hybrid). menempatkan kedua calon induk yang kan pembersihan pada selter, selain itu gunakan keranjang yang sudah diberi
berlainan spesies tersebut dalam aku- terlihat dari induk betina dengan perut pelampung. Tujuannya tidak lain adalah
Dari hasil temuan hybrid antara clow- membuncit dan pada bagian dubur atau memberikan kesempatan kepada induk
nfish Amphiprion percula dan Amphiprion arium bervolume 50 liter dengan sistem
air mengalir dan dilengkapi dengan ae- saluran telur terlihat menonjol keluar. Pe- untuk merawat telur sampai menetas
ocelaris dapat memberikan warna dan mijahan biasanya terjadi pada siang hari sehingga HR-nya bisa lebih bagus dan
variasi corak yang unik serta daya tahan rasi. Selama 3 hari induk tidak diberikan
selter atau anemon dengan tujuan untuk atau sore hari. dengan metode ini larva bisa beradap-
tubuh yang lebih baik terhadap serangan tasi langsung dengan lingkungannya dan
penyakit. Dengan demikian hasil hybrid menghindari sifat soliternya. Apabila Pada saat pemijahan induk betina
didapatkan ketidak cocokan terhadap larva tidak stres akibat pemindahan.
ini dapat memberikan nilai tambah ter- menempelkan telurnya pada selter dan
hadap benih yang diproduksi sehingga kedua induk tersebut maka perlu diganti dibuahi oleh jantan. Telur tersebut rutin PEMELIHARAAN LARVA
kegiatan ini dapat menjadi acuan untuk pasangannya, pada saat mengganti pa- dibersihkan dan dijaga oleh kedua induk
sangan sebaiknya kedua induk direndam namun yang paling dominan adalah jan- Larva yang berumur 1 hingga 7 hari
budidaya clownfish skala rumah tangga terkadan stres dan terkumpul di dinding
yang mandiri dan kreatif. tan dan akan menetas setelah 6 sampai

192 BalaI PerIKanan BuDIDaYa laut aMBOn PeMBenIhan clOWnfIsh hYBrID VarIan BlacK PhOtOn
193
bak. Hal ini biasa terjadi apabila air da- sirkulasi air selama 24 jam dengan ke- HASIL UJI COBA
lam bak terlalu jernih sehingga perlu ada- padatan 5-8 ekor perliter sesuai ukuran Amphiprion ocelaris tanpa hybrid
nya penambahan phytoplankton. Phy- ikan. Frekuensi pemberian pakan dapat melahirkan benih yang mempunyai co-
toplankton bertujuan untuk menstabilkan dilakukan 4-6 kali sehari dengan dosis rak, warna dan bentuk persis seperti
kualitas air dan juga sebagai makanan sampai kenyang. Pakan yang digunakan induknya. Setelah benih berumur sekitar
rotifer sehingga sangat penting keber- adalah naupli artemia dan pakan buatan 12 hari garis putih pada bagian tengah
adaannya dalam pemeliharaan larva, yang disesuaikan dengan bukaan mulut. badannya sudah mulai muncul. Harga-
akan tetapi phytoplankton yang terlalu nya berkisar antara Rp 3000 sampai Rp
Penyiponan kotoran dilakukan 2 kali
padat juga dapat merusak kualitas air. 5000 dan benihnya sangat rentan terha-
sehari yaitu pagi dan sore hari. Grading
Pakan yang diberikan pada hari per- dilakukan 2 minggu sekali untuk me- dap serangan penyakit.
tama adalah rotifer, selanjutnya naupli misahkan ikan yang berukuran sama. Amphiprion percula onyx tanpa hy-
artemia dapat ditambahkan setelah Khusus untuk pembesaran clownfish brid melahirkan motif corak dan warna
semua larva berubah warna dari hitam sebaiknya dilakukan pada wadah akuari- yang bervariasi mulai dari yang biasa,
menjadi kemerah merahan atau dapat um berwarna hitam dengan tujuan untuk setengah hitam, misbar maupun ful hi-
ditandai dengan munculnya garis putih memunculkan warna hitamnya. tam yang biasa disebut onyx. Harganya
pada leher dan ini biasanya terlihat pada bervariasi sesuai dengan motifnya dan
hari ke 7 atau hari ke 8. Pakan rotifer da- PANEN BENIH yang paling bagus harganya diantara
pat dihentikan setelah semua larva dapat Pemanenan dapat dilakukan berda- motif tersebut adalah onyx akan tetapi
mengkonsumsi naupli artemia. sarkan ukuran permintaan karena clown- setiap induk hanya mampu mempro-
Perbaikan kualitas air dapat dilaku- fish saat ini sudah dapat dipasarkan be- duksi 5-7% onyx sedangkan misbar dan
kan dengan penyiponan dan pergantian nihnya untuk dibudidayakan di keramba setengah hitam hanya mampu dihasilkan
air pada hari 7 sekitar 20-30%. Larva da- jaring apung. Khusus untuk budidaya di sekitar 10%.
pat dipanen setelah berumur + 15 hari. keramba jaring apung biasanya pembu-
Amphiprion percula onyx hybrid Am-
Dalam 1 pasang induk dapat menghasil- didaya memesan ukuran 2 cm. sedang-
phiprion ocelaris biasa dapat melahirkan
kan benih sekitar 250 -700 ekor tergan- kan untuk eksportir biasanya dipasarkan
banyak corak dan setelah dewasa mem-
tung banyaknya telur, HR dan SR larva. setelah berukuran 3,5 cm dan ukuran ini
punyai warna yang cukup terang akan
dapat dicapai setelah pemeliharaan seki-
tetapi setelah hampir mencapai ukuran
PEMELIHARAAN BENIH tar 3 sampai 4 bulan. Pemanenan harus
induk lama kelamaan berubah menjadi
disesuaikan permintaan baik itu jumlah,
Benih yang baru dipanen dipelihara sedikit gelap, hanya beberapa persen
ukuran maupun motif yang diinginkan
dalam wadah aquarium dengan system saja yang setengah hitan dan tidak ada
oleh pasar.

194 BalaI PerIKanan BuDIDaYa laut aMBOn PeMBenIhan clOWnfIsh hYBrID VarIan BlacK PhOtOn
195
mampu menjadi onyx. Kelebihan hasil lis mempunyai kelebihan terhadap be-
hybrid ini adalah daya tahan tubuhnya nih yang dihasilkan baik cari segi corak,
cukup tinggi terhadap serangan penyakit warna, bentuk, daya tahan tubuh terhada
setelah berukuran 3 cm. serangan penyakit serta pertumbuhan
yang lebih dibandingkan dengan ketiga
Amphiprion percula onyx hybrid Am-
pasang induk lainnya.
phiprion ocelaris Black Australis dilaku-
kan untuk mendapatkan mendapatkan Ketebalan warna hitam pada ketu-
hasil benih yang mempunyai warna hi- runan Amphiprion percula dapat me-
tam yang lebih pekat dan prosentasenya ningkatkan harga berlipat ganda diban-
lebih tinggi. Dari hasil benih yang dida- dingkan dengan yang bermotif biasa dan
patkan menunjukkan bahwa pada 12 hari terbukti pada Amphiprion percula onyx
warna hitamnya sudah mulai muncul dan hybrid Amphiprion ocelaris Black Aus-
semakin hari semakin bertambah gelap tralis mampu memunculkan warna hitam
dan setelah menginjak usia dewasa war- yang tebal dan memenuhi tubuhnya.
nanya pun semakin cantik seperti yang
Hasil kegiatan selama tiga bulan
terlihat pada gambar diatas. Pasaran
masa pemeliharaan diperoleh jumlah
untuk ikan ini cukup bagus dan harga-
telur sebanyak 8.500 butir dan mengha-
nya lebih tinggi. Jika dilihat secara teliti
silkan lebih dari 5000 ekor benih ukuran
bentuknya sedikit berbeda dari kedua
3,5 cm. Selanjutnya dilakukan analisa
induknya. Hasil hybrid ini biasa disebut
usaha pembanding terhadap kegiatan ini
dengan black photon dan mempunyai
dan hasilnya ikan hias nemo hybrid black
pertumbuhan serta daya tahan tubuh
photon dapat memberikan keuntungan
yang lebih bagus dibandingkan dengan
berlipat ganda dari hasil sebelumnya.
non hybrid.
Dengan adanya hasil hybrid ini dapat
meningkatkan nilai tambah bagi pem-
KESIMPULAN KEGIATAN benihan clownfish skala rumah tangga,
Dari hasil uji coba pada beberapa begitu pula pembudidaya clownfish di
pasang induk baik yang non hybrid ma- Keramba Jaring Apung (KJA).
upun hybrid menunjukan hasil yang sa-
ngat berbeda. Amphiprion percula onyx
hybrid Amphiprion ocelaris Black Austra-

196 BalaI PerIKanan BuDIDaYa laut aMBOn PeMBenIhan clOWnfIsh hYBrID VarIan BlacK PhOtOn
197
U dang vaname (Litopenaeus van- Tim budidaya di BPBL Ambon telah
melakukan kegiatan pembesaran udang
BuDIDaYa uDang VanaMe namei) merupakan salah satu
produk unggulan perikanan budidaya vaname di KJA sejak bulan Ferbuari
DI KeraMBa JarIng aPung yang telah berkembang dari hulu sampai
hilir. Selama ini umumnya kegiatan budi-
hingga Desember 2015. Kegiatan budi-
daya udang vaname di KJA ini bertujuan
daya udang vaname dilakukan di tambak untuk menghasilkan metode pemelihara-
baik secara super intensif maupun in- an udang vaname di KJA, menganalisa
tensif. Kegiatan budidaya di tambak ini hasil usaha serta memperkenalkan ke
membutuhkan modal usaha yang cukup para pembudidaya.
besar.
Kebutuhan modal yang cukup be- METODE BUDIDAYA
sar itu digunakan untuk pembebasan PENEBARAN BENUR
lahan, biaya pencetakan tambak serta Benur yang yang baik untuk ditebar
biaya operasional lain seperti listrik, kin- di KJA adalah ukuran 3-4 cm dengan
cir, saprotan dan pakan. Sementara itu kepadatan sebanyak 200 ekor/m3. Se-
lahan untuk budidaya udang selalu ter- belum ditebar yang harus dilakukan ada-
batas apalagi jika dikaitkan dengan isu lah penyiapan waring pemeliharan. Pada
pengerusakan hutan mangrove membu- saat penebaran dilakukan aklimatisasi
at usaha ini mulai menurun. selama 15 menit agar terjadi penyesu-
Karena itu, Balai Perikanan Budida- aian dengan kondisi pamameter air di
ya Laut (BPBL) Ambon melakukan riset perairan.
terapan untuk mengembangkan usaha Hal ini merupakan suatu permasalah-
pembesaran udang vaname di Keram- an karena selama ini kebiatan budidaya
ba Jaring Apung (KJA) sebagai usaha udang rata-rata melihat faktor kualitas air
alternatif bagi para pembudidaya. Peme- baik itu suhu, Oksigen terlarut (DO), pH,
liharaan (pembesaran) udang vaname di Salinitas dan parameter kualitas kimia la-
KJA ini juga memperhatikan tingkat sosi- innya. Jika dilihat dari faktor itu maka ada
al dari para pembudidaya ikan terutama perbedaan yang terjadi jika dilakukan di
pembudidaya di Teluk Ambon Dalam. KJA karena kualitas airnya tidak dapat
dikontrol serti halnya di tambak.

198 BalaI PerIKanan BuDIDaYa laut aMBOn BuDIDaYa uDang VanaMe DI KeraMBa JarIng aPung
199
PEMELIHARAAN Untuk panen dilakukan secara parsial Bila dilihat dari tabel penggunaan haraan di tambak dan KJA, ternyata per- Analisa usaha setelah dilakukan
Benih udang yang telah dilakukan tergantung permintaan dan pemanenan pakan rucah selama kegiatan pembe- tumbuhan di KJA masih belum optimal. penjualan:
aklimatisasi selanjutnya diberi pakan ini dilakukan pada pagi hari. Awalnya saran udang vaname, maka total pakan Hal ini dikarenakan pakan yang diguna- SR 82%
berupa ikan rucah yang sudah dihancur- udang yang telah dipanen direndam de- yang dibutuhkan adalah sebanyak 4.301 kan. Total Biomass 78.000 ekor
kan kemudian ditambahkan telur dengan ngan air yang telah diberi es agar suhu kg pakan. Apabila dikonversikan de-
Kegiatan ini dapat dikatakan cukup Size 80
perbandingan 1 telur untuk 10 kg pakan. air untuk perendamam berkisar 50 – 00 ngan harga pakan rucah per Kg sebesar
berhasil. Karena, setelah dilakukan ana- Total Tonase 922 KG
Selanjutnya pakan yang telah siap dita- C. Hal ini untuk menjaga kualitas dari da- Rp.5000 maka jumlah total harga pakan
lisa usaha, dimana jumlah tonase yang Harga Jual/ Kg Rp 75.000
ruh ke dalam ancho dan di bagi merata ging udang yang di panen. adalah: Rp. 21.505.000.
dihasilkan sebesar 922 kg udang dengan Hasil Penjualan 922 X 75000 = Rp 69.150.000
kesetiap ancho.Adapun jumlah ancho Sementara jika dilihat dari laju per- harga pasar berkisar Rp.75.000/kg. Le- Selisih 69.150.000 – 39.104.000
yang digunakan untuk setiap KJA adalah HASIL KEGIATAN tumbuhannya dapat dikatakan bahwa bih Jelas dapat dilihat pada tabel analisa Keuntungan 30.046.000
sebanyak 8 buah yang digantung men- Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini pertumbuhan antar udang hasil pemeli- di bawah ini: Durasi 4 Bulan
dekati dasar jaring. adalah udang konsumsi yang siap di pa- Pendapatan Rp 7.511.500
sarkan serta siap untuk dijadikan percon- No Uraian Satuan Jumlah (Rp) Harga (Rp) Total perbulan
PANEN tohan kepada pembudidaya lainnya. Dari 1 Waring Paket 3 800,000 2,400,000 Apabila dilihat dari hasil analisa usa-
Panen dilakukan setelah ukuran serangkaian kegiatan ini dapat dikatakan 2 Benur Ekor 100,000 120 12,000,000 ha maka dapat dikatakan usaha budi-
udang dapat (layak) dikonsumsi atau de- bahwa tingkat keberhasilan budidaya ini 3 Pakan Rucah Kg 4000 4,000 16,000,000 daya udang di KJA mempunyai prospek
ngan kata lain bahwa udang telah mema- cukup menjanjikan. Hal ini dapat dilihat yang menjanjikan.
4 Erichmen Paket 1 1,500,000 1,500,000
suki waktu pemeliharaan yaitu 120 hari. dari tabel berikut:
5 Upah Kerja Bulan 4 750,000 3,000,000 Kesimpulan: dengan adanya hasil
Total Biaya Yang Dibutuhkan 34,900,000
kegiatan pembesaran udang vaname di
Nomor Minggu Jumlah Pakan (kg) Pertumbuhan Berat (gr) KJA dapat meningkatkan nilai tambah
1 I 180 1,75 bagi pembudidaya ikan di Teluk Ambon
Dalam apabila dilakukan dengan serius.
2 II 225 3,9
Saran: perlu dilakukan kegiatan ini
3 III 385 4,5 dengan melihat pertumbuhan dengan
4 IV 685 6,4 menggunakan pakan pelet atau kombi-
5 V 878 7,3 nasi pakan pelet dan rucah serta melihat
analisa usahanya.
6 VI 965 10,6
Sumber: Balai Perikanan Budidaya
7 VII 983 12,8 Laut (BPBL) Ambon.

200 BalaI PerIKanan BuDIDaYa laut aMBOn BuDIDaYa uDang VanaMe DI KeraMBa JarIng aPung
201
InOVasI teKnOlOgI
• PENGUJIAN MUTU
DAN KEAMANAN
OBAT IKAN
• EKSTRAK DAUN
SIRIH UNTUK
PENGENDALIAN
PENYAKIT
• SMART KIT NITRIT
• SMART KIT ANTIBODY
• APLIKASI SISTEM
INFORMASI
MANAJEMEN
LABORATORIUM
lOKa PeMerIKsaan PenYaKIt
IKan Dan lIngKungan serang
Alamat LPPIL Serang
Jl. Raya Carita, Ds. Umbul Tanjung, Kec. Cinangka PO BOX 123, Anyer Lor,
Serang, Provinsi Banten 42167
PENGUJIAN MUTU
PELAKSANA LP2IL SERANG METODE UJI
DAN KEAMANAN OBAT IKAN Dalam pelaksanaannya, pengujian Pada saat ini, LP2IL Serang telah
mutu dan lapang obat ikan dilakukan mampu melakukan pengujian mutu dan
I ndustri obat ikan harus menghasil-
kan obat ikan yang sesuai dengan
tujuan penggunaannya, memenuhi per-
menjamin dan membuktikan secara ilmi-
ah akan mutu, khasiat, dan keamanan
obat ikan.
pada instansi yang ditunjuk oleh Direk-
torat Jenderal Perikanan Budidaya. Me-
lapang obat ikan dengan metode yang
baku. Beberapa jenis sediaan obat ikan
mang, sampai dengan tahun 2014, in- yang pengujiannya telah mampu dila-
syaratan yang tercantum pada Pedoman stansi pelaksana pengujian mutu dalam kukan di LP2IL Serang, yaitu sediaan
Mutu obat ikan perlu dibuktikan de-
Pengujian Mutu Obat Ikan dalam Rang- rangka pendaftaran obat ikan masih dila- biologik, sediaan farmasetik, sediaan
ngan menguji obat ikan dimaksud meng-
ka Penerbitan Surat Nomor Pendaftaran kukan di instansi Kementerian Pertanian, premik, sediaan obat alami, dan sediaan
gunakan metode standar yang baku
Obat Ikan yang dikeluarkan oleh Direk- yaitu Balai Besar Pengujian Mutu dan probiotik. Dengan semangat kemandi-
pada laboratorium instansi yang ditunjuk
torat Jenderal Perikanan Budidaya, dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH). rian, pengembangan metode pengujian
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya,
tidak menimbulkan resiko yang mem- Namun, melalui semangat kemandirian mutu dan lapang untuk kelima sediaan
sehingga harapannya obat ikan yang
bahayakan ikan atau manusia karena yang tinggi, Loka Pemeriksaan Penyakit obat ikan tersebut terus dilakukan LP2IL
akan beredar di masyarakat pembudi-
mutu rendah, tidak berkhasiat, atau tidak Ikan dan Lingkungan (LP2IL) Serang se- Serang demi menjamin validitas pengu-
daya ikan terjamin mutunya dan dapat
efektif. jak tahun 2015 ditunjuk menjadi instansi jian dan menjaga kepuasan pelanggan
membantu meningkatkan produksi ikan
Pemastian dan pembuktian mutu yang dibudidayakan. pelaksana pengujian mutu obat ikan di dalam mendaftarkan produknya.
obat ikan bertujuan untuk menegaskan bawah Kementerian Kelautan dan Peri-
Untuk membuktikan khasiat dan Beberapa upaya yang dilakukan
bahwa obat ikan yang dihasilkan memi- kanan.
keamanan obat ikan, produsen/importir LP2IL Serang dalam melakukan pe-
liki mutu yang sesuai dengan tujuan pe- Prestasi yang membanggakan ini ngembangan metode pengujian mutu
harus melakukan pengujian lapang pada
makaiannya. Pemastian mutu obat ikan diraih dengan mempertimbangkan pe- dan lapang obat ikan, antara lain:
obat ikan yang akan diedarkan. Hal ini
dilakukan mulai dari Cara Pembuatan ngembangan metode pengujian mutu
demi menjamin bahwa obat ikan tersebut 1. Melakukan in house training dengan
Obat Ikan yang Baik (CPOIB) sampai de- obat ikan yang terus-menerus, penam-
bermanfaat bagi pembudidaya ikan dan narasumber yang menguasai ten-
ngan desain dan pengembangan produk. bahan sarana dan prasarana pengujian,
mampu menekan penyebaran penyakit. tang pengujian mutu dan lapang obat
Surat Nomor Pendaftaran Obat Ikan Selain itu, dengan melakukan pengujian serta peningkatan kapabilitas sumber
ikan.
(SNPOI) dapat dimiliki produsen atau efikasi (khasiat) dan keamanan, dapat daya manusia yang dilakukan oleh LP2IL
importir obat ikan dengan cara melaku- menjamin obat tersebut aman digunakan Serang. Selain sebagai instansi pelaksa- 2. Menambah sarana dan prasarana
kan pengujian mutu dan lapang terhadap pada ikan yang dibudidayakan, aman na pengujian mutu obat ikan, LP2IL Se- pengujian mutu dan lapang obat
obat ikan tersebut yang pada pelaksana- bagi masyarakat yang mengkonsumsi rang juga merupakan instansi pengujian ikan.
annya dilakukan oleh laboratorium dalam ikan, dan aman bagi kelestarian ling- lapang obat ikan yang mampu menguji 3. Melakukan studi banding pada la-
negeri yang sudah diakreditasi. Penguji- kungan. obat ikan yang diperuntukkan bagi komo- boratorium lain untuk meningkatkan
an mutu dan lapang dimaksudkan untuk ditas ikan air tawar, ikan air payau, dan kapabilitas personel laboratorium.
ikan air laut.

204 lOKa PeMerIKsaan PenYaKIt IKan Dan lIngKungan serang PenguJIan Mutu Dan KeaManan OBat IKan
205
4. Menambah ruang lingkup pengujian hui pengaruh antibiotik tersebut terhadap
mutu dan lapang obat ikan yang ter- ikan yang dibudiayakan dan lingkungan
akreditasi Komite Akreditasi Nasional sebagai tempat pembudidayaan.
(KAN).
Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan
5. Membuat pedoman-pedoman peng- dan Lingkungan Serang juga melaku-
ujian mutu serta lapang dan pedo- kan pemantauan konsistensi mutu obat
man pemantauan obat ikan yang ikan. Hal ini sangat penting dilakukan
dijadikan pertimbangan pemangku agar konsistensi mutu obat ikan yang
kebijakan dalam menyusun peratur- telah beredar selalu terjaga. Pemantau-
an. an yang dilakukan meliputi dua kegiatan
Selain pengembangan metode pokok, yaitu pemantauan lapang dan
pada pengujian mutu dan lapang obat pengujian mutu sewaktu.Keberhasilan
ikan, saat ini LP2IL Serang tengah me- pelaksanaan pemantauan tersebut sa-
ngembangkan metode pengkajian efek ngat ditentukan oleh sinergitas setiap
samping obat ikan, khususnya pada go- institusi yang terkait, baik pemerintah
longan antibiotik. Hal ini dilakukan demi maupun swasta.
menjamin mutu dan keamanan produk
Untuk itu, LP2IL Serang tengah me-
perikanan budidaya. Codex Allimentarius
nyusun petunjuk teknis yang akan dijadi-
menyatakan bahwa obat ikan, khusus-
kan pedoman bagi setiap unsur/instansi
nya antibiotik, telah terindikasi sebagai
yang terlibat dalam pelaksanaan peman-
salah satu sumber residu pada produk
tauan mutu obat ikan, yang mengatur
perikanan.
tentang mekanisme pelaksanaan pe-
Oleh karena itu, penggunaan obat mantauan.
ikan pada akuakultur harus menerapkan
prinsip kehati-hatian, sehingga dapat
menjamin keamanan produk perikanan
budidaya yang dihasilkan. Atas dasar itu-
lah, LP2IL Serang berperan aktif dalam
mengembangkan metode pengkajian
efek samping antibiotik, guna mengeta-

206 lOKa PeMerIKsaan PenYaKIt IKan Dan lIngKungan serang PenguJIan Mutu Dan KeaManan OBat IKan
207
untuk lingkungan dan efektif dalam manfaatan ekstraksi daun sirih untuk pe-
EKSTRAK mengobati penyakit ikan dapat meng-
gunakan bermacam-macam tanaman
ngendalian penyakit bakterial pada ikan
budidaya.
DAUN SIRIH obat tradisional. Banyak jenis tanaman
yang mengandung senyawa yang bersi- BAHAN DAN METODE
UNTUK fat antimikroba. Sejumlah tanaman me- Bahan-bahan yang diperlukan dalam
ngandung senyawa bersifat bakterisidal pembuatan produk ekstrak herbal daun
PENGENDALIAN (pembunuh bakteri), dan bakteristatik sirih yaitu daun sirih segar, pelarut (et-
(penghambat pertumbuhan bakteri).
PENYAKIT Dari beberapa percobaan, fitofar-
hanol) dan bahan pengisi (erosiel, mal-
todekstrin).

P enyakit ikan Motil Aeromonad maka terbukti efektif mengatasi penyakit


ikan dan memiliki beberapa keuntungan, PEMBUATAN SIMPLISIA DAUN SIRIH
Septicemia (MAS) yang disebab-
kan oleh bakteri patogen seperti Aeromo- seperti: Pertama, dapat menjadi bahan Sebanyak 5 kg daun sirih segar di-
nas hydrophila menjadi salah satu faktor alami pengganti antibiotik untuk pengen- cuci hingga bersih dan ditiriskan. Daun
pembatas dalam kegiatan budidaya ikan. dali penyakit yang disebabkan bakteri. sirih segar lalu dikeringkan dalam oven
Penyakit ini merugikan petani atau pem- Kedua, ramah terhadap lingkungan, mu- pada suhu 50ºC selama 24 jam. Setelah
budidaya ikan karena dapat menyebab- dah hancur/terurai, dan tidak menyebab- dikeringkan, daun sirih dihaluskan meng-
kan penurunan produksi ikan budidaya. kan residu pada ikan dan manusia. Keti- gunakan mesin penggilingan. Daun sirih
Tingkat mortalitas ikan budidaya yang ga, mudah diperoleh dan tersedia cukup kering yang telah dihaluskan, lalu disa-
terserang penyakit ini dapat mencapai banyak. Keempat harganya ekonomis ring hingga didapatkan simplisia yang
60-100%. Oleh karena itu diperlukan dan cukup murah. lebih halus.
upaya untuk mengendalikan penyakit Penggunaan daun sirih untuk pe- PEMBUATAN EKSTRAK DAUN SIRIH
Aeromonas hydrophila dengan teknologi ngendalian penyakit ikan diantaranya ya-
terapan sederhana, mudah dan murah Sebanyak 100-200 g simplisia daun
itu untuk ikan lele dumbo, ikan mas ikan
serta aman bagi ikan, lingkungan dan sirih diekstrak dengan metode maserasi
hias tetra, ikan kerapu macan, desinfek-
manusia. (perendaman) dalam 2000 ml ethanol
tasi larva udang galah, ikan patin dan
96%. Maserasi dilakukan selama 1 x
Salah satu alternatif penanggulang- ikan nila GIFT . Berdasarkan hasil-hasil
24 jam dalam suhu ruang dengan wa-
an penyakit ikan yang aman adalah penelitian di atas maka perlu dilakukan
dah tertutup. Setelah itu, hasil ekstraksi
dengan menggunakan tanaman obat. kegiatan kaji terap teknologi aplikasi pe-
maserasi disaring menggunakan screen
Bahan obat lain yang relatif lebih aman

208 lOKa PeMerIKsaan PenYaKIt IKan Dan lIngKungan serang eKstraK Daun sIrIh untuK PengenDalIan PenYaKIt
209
net. Untuk menghilangkan ethanol dalam Larutkan ekstrak herbal daun
ekstraksi, maka dilakukan penguapan sirih sediaan bubuk 10 g ke dalam
ethanol menggunakan vaccum evapora- 500 ml air. Semprotkan dan diaduk
tor. Hasil ekstraksi daun sirih disimpan di secara merata ke dalam 1 kg pakan.
dalam lemari pendingin dengan wadah Diamkan 2-3 menit. Pakan siap dibe-
tertutup. rikan pada ikan budidaya.

PEMBUATAN PRODUK EKSTRAK


HERBAL DAUN SIRIH SEDIAAN BUBUK
KHASIAT
Dapat mengendalikan penyakit Aero-
Ekstrak kental daun sirih dicampur- monas hydrophila dan mempertahankan
kan ke dalam bahan pengisi (erosiel, kelulusan hidup ikan lele hingga 90%.
maltodekstrin) dengan perbandingan
1:8. Proses pencampuran dilakukan se-
cara perlahan agar ekstrak dapat terho-
mogenisasi dengan baik dalam bahan
pengisi. Produk ekstrak herbal sediaan
bubuk disimpan dalam wadah plastik
pada suhu ruang.

PENGGUNAAN PRODUK
1. Penggunaan dalam bentuk sediaan
bubuk.
Sebanyak 100 g produk ekstrak
herbal daun sirih sediaan bubuk di-
campurkan ke dalam 5 kg pakan
ikan. Aduk merata hingga homogen.
Diamkan selama 2-3 menit. Pakan
siap diberikan pada ikan budidaya.
2. Penggunaan dalam bentuk larutan.

210 lOKa PeMerIKsaan PenYaKIt IKan Dan lIngKungan serang eKstraK Daun sIrIh untuK PengenDalIan PenYaKIt
211
SMART KIT an fluktuasi kualitas air. Teknologi yang
diterapkan untuk pengujian kualitas air
KANDUNGAN DAN membandingkan perubahan warna
sampel air dengan standar warna
PENGGUNAAN
NITRIT salah satunya adalah pengujian nitrit de-
ngan menggunakan Smart Kit Nitrit yang
Smart Kit Nitrit ini dapat langsung di-
nitrit yang terdapat dalam kemasan.
gunakan tanpa membutuhkan peralatan
L oka Pemeriksaan Penyakit Ikan
dan Lingkungan (LP2IL) Serang
memiliki tugas untuk melakukan moni-
diproduksi oleh laboratorium kualitas air.
Kegiatan uji coba dan produksi Smart
lain karena dalam satu kemasan sudah
tersedia kelengkapan untuk pengujian
KEUNGGULAN PRODUK
Produksi masih terus dilakukan
sampai dengan saat ini untuk keperluan
Kit Nitrit ini telah dilaksanakan sejak ta- sampai mendapatkan hasil. Dalam 1 ke-
toring ke lokasi pembudidayaan baik pengujian laboratorium LP2IL sendiri,
hun 2012. Smart Kit Nitrit merupakan test masan Smart Kit Nitrit terdiri dari:
daerah yang jangkauannya dekat dan dinas-dinas kelautan dan perikanan ma-
kit untuk pemeriksaan nitrit yang sangat
daerah yang jauh. Untuk melaksanakan 1. 1 buah spoit bervolume 5 ml upun pembudidaya swasta. Test kit nitrit
mudah dan cepat serta memiliki jaminan
monitoring tersebut harus didukung oleh 2. 1 buah botol kaca bervolume 10 ml ini telah digunakan sebagai metoda pe-
akurasi yang tinggi.
pemeriksaan penyakit ikan dan penguji- meriksaan cepat oleh LP2IL Serang dan
3. 1 botol Reagen A
an beberapa parameter kualitas air de- Produksi Smart Kit Nitrit dilakukan telah didistribusikan dan dipergunakan
ngan pengujian cepat, tepat dan akurat dengan empat tahapan, yaitu pembuatan 4. 1 botol Reagen B oleh beberapa Dinas Kelautan dan Per-
di lapangan, karena beberapa parameter formulasi dan validasi test kit, penentuan 5. 1 lembar petunjuk penggunaan di- ikanan, antara lain di Provinsi Banten, DI
dapat berubah dalam masa penyimpan- masa kedaluarsa, teknologi pengepa- sertai indikator warna Yogyakarta, Palu-Sulawesi Tengah, Su-
an. Pengujian cepat, tepat dan akurat di kan dan penyimpanan serta distribusi. 6. 1 kemasan Smart Kit Nitrit dapat di- matra Barat, Nusa Tenggara Barat dan
lapangan tersebut dapat dilakukan de- Pembuatan Smart Kit Nitrit ini telah di- gunakan untuk 70 kali pengujian pembudidaya swasta di Surabaya.
ngan adanya test kit. LP2IL Serang telah bandingkan dengan Standard Nasional
Cara penggunaan Smart Kit Nitrit ini Keunggulan produk test kit nitrit ini
mampu membuat Smart Kit Nitrit untuk Indonesia (SNI).
sangat mudah, langkah-langkah yang di- adalah:
pengujian nitrit dan kit pemeriksaan pe-
Hasilnya didapatkan produk Smart lakukan yaitu:
nyakit. 1. Produk ini merupakan produk lokal
Kit Nitrit yang akurasinya setara dengan
1. Ambil 10 ml sampel (2 kali pengam- dengan tingkat akurasi yang setara
metode SNI. Penentuan masa kedaluar-
AKURASI SMART KIT NITRIT bilan dengan spoit 5 ml) denga nmetode SNI.
sa dilakukan dengan memvalidasi Smart
Senyawa toksik yang terlarut da- Kit Nitrit secara berkala, sedangkan tek- 2. Masukkan ke dalam botol kaca 2. Pengujian cepat, hanya membutuh-
lam media budidaya merupakan faktor nologi pengepakan dan penyimpanan 3. Tambahkan 4 tetes reagen A kan waktu 3 menit untuk mengetahui
pembatas bagi keberhasilan budidaya dilakukan untuk menjamin bahan kimia kadar nitrit dalam suatu lingkungan
4. Kocok dan diamkan selama 1 menit
perikanan. Metoda pemeriksaan yang yang ada tetap stabil dan terlindung dari budidaya atau perairan umum.
cepat, tepat dana kurat, sangat dibutuh- 5. Tambahkan 4 tetes reagen B
goncangan lingkungan. 3. Dapat menjadi indikasi awal adanya
kan dalam pengendalian dan penangan- 6. Kocok dan diamkan selama 1 menit penurunan kualitas air.
7. Lakukan pembacaan hasil dengan

212 lOKa PeMerIKsaan PenYaKIt IKan Dan lIngKungan serang sMart KIt nItrIt
213
PENGEMBANGAN PRODUK
Saat ini dan di masa mendatang,
LP2IL Serang selalu berkomitmen akan
SMART KIT ANTIBODY terus menerus melakukan penyempur-
naan terhadap produk test kit antibodi
ini. Inventarisasi bakteri-bakteri patogen
yang lebih cepat, tepat dan efektif. Se- Selain itu, Test kit ini merupakan produk pada ikan senantiasa dilakukan untuk
hingga penanganan ikan yang terserang dalam negeri dengan tingkat akurasi dapat memperkaya jenis test kit antibody
penyakit dapat segera dilakukan dengan yang setara dengan metode konvensi- yang sudah ada saat ini, dengan harap-
tepat sasaran. onal. Penggunaan test kit antibody ini an semakin banyak jenis bakteri patho-
dapat dijadikan sebagai diagnosa awal gen pada ikan yang dapat diidentifikasi
TINGKAT AKURASI adanya agen penyakit bakterial pada dengan cepat. Pada akhirnya produk test
Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan ikan sehingga dapat segera dilakukan kit antibody ini dapat menjembatani ke-
P enyakit ikan yang disebabkan
oleh bakteri menyebabkan ke-
rugian yang cukup besar bagi pelaku
dan Lingkungan (LP2IL) Serang telah
melakukan kaji terap teknologi metode
penanganan penyakit dengan tepat dan
efesien.
pentingan para pelaku usaha perikanan
budidaya dalam mengatasi permasalah-
diagnosa cepat untuk mengidentifikasi an serangan penyakit oleh agen bacterial
usaha perikanan budidaya. Tidak sedikit
pelaku usaha meminimalisasi kerugian
bakteri agen penyakit ikan. Diagnosa JENIS PRODUK dan penanganannya.
yang digunakan berupa penggunaan test Jenis Test kit antibody hasil terap
yang diakibatkan serangan penyakit bak-
kit antibody. Test kit ini menggunakan teknologi LP2IL Serang saat ini adalah
terial dengan melakukan pemeriksaan
metode serologi melalui tes aglutinasi. Smart Kit Anti-Parahae, Smart Kit Anti-
agen penyebab penyakit ikan di labora-
Keunggulan test kit ini adalah pengujian -Algino, Smart Kit Anti-Tarda, Smart Kit
torium dan ini merupakan langkah awal
dapat dilakukan dengan cepat dan spesi- Anti-Hydro, dan Smart Kit Anti-Agalac.
untuk penentuan penanganan penyakit
fik terhadap bakteri tertentu. Produk test kit diagnosa penyakit ikan
yang sedang terjadi.
yang disebabkan oleh agen bakterial ini
Kecepatan waktu pengujian meng-
Secara konvensional, diagnosa agen telah diuji coba dan diterapkan di La-
gunakan test kit ini dikarenakan proses
penyakit ikan bakterial telah banyak dila- boratorium uji LP2IL Serang. Selain itu,
terjadinya aglutinasi hanya membutuh-
kukan dan seringkali memerlukan waktu test kit ini juga telah digunakan di Pos
kan waktu kurang dari 1 menit, dan spe-
yang cukup lama berkisar 4-5 hari, se- Pelayanan Ikan Terpadu (POSIKANDU)
sifik terjadi pada bakteri target, sesuai
hingga penanganannya menjadi terlam- dalam rangka pelayanan pemeriksaan
dengan gejala klinis yang ada pada ikan
bat. Maka dari itu perlu adanya metode kesehatan ikan di kawasan budidaya
yang terserang penyakit oleh bakteri.
diagnosa agen penyakit ikan bakterial perikanan.

214 lOKa PeMerIKsaan PenYaKIt IKan Dan lIngKungan serang sMart KIt antIBODY
215
boratorium pemeriksaan kesehatan ikan bagai ganti pencetakan formulir yang 9. Keamanan Data lebih terjaga
dan lingkungan, dimana aplikasi SIMLAB cukup mahal; 10. Mempercepat proses pencetakan
ini memusatkan diri pada sistem kom- 4. Mudah dibaca, karena laporan-lapor- hasil pemeriksaan Laboratorium
puterisasi pendataan sampel dan pen- an dicetak tidak ditulis tangan dan 11. Program dapat dijalankan secara
catatan hasil pemeriksaan laboratorium
APLIKASI SISTEM INFORMASI sampai pembuatan laporan pendapatan
5.
dipersiapkan dengan rapi;
Pengumpulan data statistik secara
Multi User
12. Penyajian informasi yang Real Time
MANAJEMEN LABORATORIUM keuangan per periode transaksi, bahkan
SIMLAB ini dapat menangani sampel
cepat karena terkomputerisasi;
13. Pelayanan pelanggan yang lebih
berdasarkan kiriman pelanggan atau 6. Kemudahan pelanggan dapat meng- professional dan lebih cepat sehing-
akses kemajuan pemeriksaan sam-
L P2IL Serang mempunyai salah nual memungkinkan terjadinya kesa- serapi mungkin, mudah dibaca dan tepat perusahaan. SIMLAB menggunakan sis- ga membuat pelanggan menjadi le-
satu tugas dan fungsi memberi- lahan perhitungan. waktu serta akurat/bebas dari kesalahan. tem database terpusat dan aplikasi yang pelnya dengan hanya mengirim SMS bih puas.
kan pelayanan laboratorium kesehatan “User Friendly”, dan senantiasa mem- ke SMS centre Laboratorium Uji
3. Output laporan hasil pemeriksaan Pada akhir 2015 telah dirintis pem- 14. Mempermudah bagian manajemen
ikan dan lingkungan. Dalam memberi- berikan kemudahan dengan melakukan LP2IL Serang.
sampel masih ditulis dengan tulis buatan SIMLAB kesehatan ikan dan ling- dalam mengambil keputusan
kan pelayanan dan evaluasi pelayanan tangan pada format yang telah dise- penerapan sistem yang sesuai dengan 7. Memudahkan pendataan dan pen-
kungan dengan harapan kendala yang 15. Laporan dapat disesuaikan dengan
laboratorium yang dilakukan oleh ma- diakan, rekapitulasi hasil dan riwayat kebutuhan pemakai. catatan pemeriksaan Laboratorium
dihadapi dalam rangka penyajian data in- keinginan User
najemen puncak, dibutuhkan data dan pemeriksaan laboratorium belum ter- dengan System Database Terpusat
formasi laboratorium LP2IL Serang dapat Beberapa keuntungan dengan ada- Sumber: Loka Pemeriksaan Penya-
informasi yang dapat menggambarkan sedia, laporan statistik laboratorium nya otomatisasi sistem informasi labora- 8. Mengatasi masalah Redudansi Data
diminimalisasi. Selain itu, stakeholder kit Ikan dan Lingkungan (LP2IL) Serang.
kinerja pelayanan laboratorium serta belum lengkap dan laporan tentang torium yang sedang dikembangkan oleh (Kerangkapan Data )
dapat dengan mudah memperoleh data
mutu pelayanan. daftar pelanggan eksternal belum LP2IL Serang adalah:
informasi kesehatan ikan dan lingkungan
Untuk mendapatkan informasi-infor- tersedia. yang ada di LP2IL Serang. Pelanggan 1. Berkurangnya kesalahan dalam ha-
masi tersebut ditemukan beberapa ken- Oleh karena itu, untuk mendukung dengan mudah dapat memperoleh infor- sil-hasil pelaporan dengan adanya
dala yang disebabkan karena sistem kegiatan pelayanan serta evaluasi pela- masi kemajuan pemeriksaan sampelnya penyajian data yang lebih baik;
informasi yang dilakukan secara manual, yanan dalam rangka meningkatkan ku- hanya dengan mengetik SMS dan ditu-
yaitu: alitas pelayanan Laboratorium Uji LP2IL jukkan ke nomor SMS centre Laboratori- 2. Meningkatkan produktivitas kerja
Serang dibutuhkan Sistem Informasi um Uji LP2IL Serang. yang lebih efektif dan effisien, de-
1. Pencatatan indentitas pelanggan ngan berkurangnya pengarsipan, pe-
Manajemen Laboratorium (SIMLAB) ke-
yang berulang-ulang. metaan yang memakan waktu lebih
sehatan ikan dan lingkungan. Tujuan uta- KEUNTUNGAN APLIKASI
2. Proses pencatatan/pengumpulan, ma sistem informasi manajemen labora- pendek dengan pencarian hasil;
Sistem Informasi Manajemen La-
pengolahan data dan pembuatan torium adalah menyajikan data dengan 3. Berkurangnya biaya kertas, dengan
boratorium atau SIMLAB merupakan
laporan masih dilakukan secara ma- menggunakan kertas komputer se-
sebuah aplikasi khusus untuk sebuah la-

216 lOKa PeMerIKsaan PenYaKIt IKan Dan lIngKungan serang aPlIKasI sIsteM InfOrMasI ManaJeMen laBOratOrIuM
217
InOVasI teKnOlOgI
• PENGEMBANGAN
BUDIDAYA IKAN
SIDAT
• PEMBENIHAN,
PENDEDERAN DAN
PEMBESARAN IKAN
PATIN
BalaI laYanan usaha • TEKNOLOGI
PEMBENIHAN DAN
PrODuKsI PerIKanan PEMBESARAN IKAN
BuDIDaYa KaraWang NILA

Alamat BLUPPB Karawang


Jl. Desa Pusaka Jaya Utara Kec. Cilebar , Kab. Karawang, Provinsi Jawa Barat
Beberapa instansi pemerintah dan bangkan di BLUPPB Karawang, bahkan menyesuaikan suhu saat pengangkut- yaitu sekitar 10-20% dari berat biomas-
PENGEMBANGAN perusahaan lokal dan asing mulai me- akan dilakukan sebagai komoditas yang an dengan suhu air bak pendederan. sa glass eel. Dosis yang tinggi ini dinilai
BUDIDAYA ngembangkan budidaya ikan ini. Salah
satu instansi yang mengembangkan ikan
diproduksi secara massal pada tahun
2015.
Aklimatisasi ini dilakukan dengan cara
mengapung-apungkan plastik packing
telah mencukupi kebutuhan nutrisi benih
ikan sidat dengan frekuensi pemberian
IKAN SIDAT sidat secara kontinyu di Indonesia ada-
lah Balai Layanan Usaha Produksi Per-
di bak pendederan selama 30 menit.
Penebaran glass eel biasanya dilakukan
hanya sekali dalam sehari. Pengukuran
parameter kualitas air ini dilakukan pada
SEGMENTASI BUDIDAYA
I kan sidat merupakan ikan yang ikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang. pada saat pagi hari yaitu sekitar pukul pagi hari
1. PENDEDERAN IKAN SIDAT 04.00–06.00 WIB. Hal ini dilakukan un-
memiliki nilai ekonomis tinggi dan Budidaya ikan sidat di BLUPPB Ka- Pada proses pemeliharaan glass eel,
komoditas ekspor. Keberadaan sumber- 1. Pendederan I tuk menghindari suhu yang terlalu ting-
rawang telah dimulai pada Bulan Maret pasti dijumpai berbagai kendala yang
daya ikan sidat di Indonesia baik dalam Pendederan I merupakan proses pe- gi hingga dapat membuat benih stress.
Tahun 2006, yaitu glass eel jenis A. mar- menghambat pertumbuhan benih sidat
ukuran benih maupun ukuran konsumsi meliharaan benih dari tangkapan alam Pada bak pendederan I dengan luas 10
morata dari Poso Sulawesi Utara. Pada jika tidak dikontrol dan dipantau secara
cukup melimpah, namun belum banyak (glass eel) ukuran 0,12 – 0,19 gram m3, ditebarkan 700-750 ekor/m3. Keda-
tahun 2007, BLUPPB Karawang juga teratur. Salah satunya adalah hadirnya
dimanfaatkan. Hal ini terlihat dari tingkat menjadi elver ukuran 2-5 gram pada bak laman air pada bak pendederan I diper-
mendatangkan ikan sidat jenis A. bico- penyakit yang mengganggu pertumbuh-
pemanfaatan ikan sidat secara lokal (da- berbentuk persegi panjang dengan kapa- tahankan 30 cm.
lor dari Pelabuhan Ratu (glass eel) dan an benih yang cukup berbahaya jika
lam negeri) masih sangat rendah. Salah Cilacap (elver), yang dirasakan memiliki sitas air 10 m3. Adapun proses pende- Pada kegiatan pendederan I jenis tidak dicegah dan ditanggulangi. Moni-
satu penyebabnya adalah ikan ini belum lokasi penangkapan lebih dekat, sehing- deran I dimulai dari penebaran glass eel, pakan yang digunakan adalah pakan toring pertumbuhan dilakukan untuk me-
banyak dikenal, sehingga kebanyakan ga kematian akibat transportasi lebih se- pengelolaan pakan, pengelolaan kualitas alami yaitu cacing sutra. Cacing sutra ngetahui tingkat pertumbuhan glass eel
penduduk Indonesia belum familiar untuk dikit, dan biaya transportasi lebih murah. air, pengendalian penyakit, monitoring dari tangkapan alam ini juga belum da- selama masa pemeliharaan.
mengkonsumsi ikan sidat. pertumbuhan dan grading. lam keadaan yang siap konsumsi atau
BLUPPB Karawang juga pernah Monitoring pertumbuhan dilaksana-
Meskipun beberapa peraturan telah Benih sidat didapatkan dari pengepul masih kotor, oleh karena itu cacing su-
mendatangkan ikan sidat jenis A. re- kan dengan cara sampling. Sampling ini
dikeluarkan oleh pemerintah untuk eks- di daerah Pelabuhan Ratu Sukabumi. tra tersebut masih harus dibersihkan
inhardti dari Australia berukuran 150 dilaksanakan 1 bulan sekali atau tergan-
por glass eel, ternyata belum disertai Glass eel ini didapatkan oleh para pen- terlebih dahulu dalam bak pembersihan
gram untuk diujicoba penggemukan be- tung kondisi glass eel. Sampling diguna-
pengembangan budidaya ikan sidat se- cari benih glass eel secara tradisional cacing sutra.
kerjasama dengan perusahaan Suri Tani kan untuk mengetahui berat serta pan-
cara pesat. Hal tersebut menyebabkan Pemuka (STP) pada tahun 2007-2008. di sepanjang muara sungai Pelabuhan Cacing sutra yang diberikan sebagai jang rata-rata glass eel. Cara sampling
ekspor benih secara ilegal masih marak Sejalan dengan perkembangan budida- Ratu tersebut pada saat air laut pasang pakan alami pada pemeliharaan glass glass eel ini yaitu dengan mengambil
dan nelayan penangkap benih sidat me- ya sidat, ternyata jenis A. bicolor lebih naik. Glass eel yang dibeli langsung dari eel hanya diberikan sekali pemberian sampel glass eel dari bak pendederan
rasa diberatkan dengan adanya aturan banyak diminati pembeli, dikarenakan suplier, secepatnya harus ditebarkan da- dalam sehari. Waktu pemberian pakan I sebanyak minimal 25 ekor. Kemudian
tersebut. memiliki kemiripan dengan A. japonica. lam bak pendederan. cacing sutra ini adalah sore hari yaitu seluruh benih tersebut ditimbang secara
Sehingga sampai sekarang, budidaya Sebelum ditebarkan benih per- pada pukul 15.00 WIB. Dosis pemberi- total dan bisa diketahui nilai berat rata-
ikan sidat jenis A. bicolor yang dikem- lu diaklimatisasi terlebih dahulu untuk an cacing sutra pada stadia glass eel ini -rata glass eel.

220 BalaI laYanan usaha PrODuKsI PerIKanan BuDIDaYa KaraWang PengeMBangan BuDIDaYa IKan sIDat
221
Proses grading (seleksi ukuran) dila- sama dengan bak pendederan I. Bak Sedangkan pemberian pakan pasta mix Monitoring pertumbuhan dilakukan tanah dasar serta pengangkatan lumpur. ± 5 bulan. Perbandingan pakan : air :
kukan 4–6 minggu sekali atau tergantung pendederan II berkapasitas 30 ton air (3 pada pendederan II ini dilakukan dengan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan Pengapuran dapat dilakukan pagi atau kanji adalah 1 kg : 1 liter : 0,1 kg. Dosis
keadaan glass eel. Grading dilakukan x 20 x 1 m3) ditebarkan 4500 ekor elver frekuensi sekali sehari pada pukul 15.00 elver selama masa pemeliharaan. Pada sore hari dengan cara menebar menebar pemberian pakan buatan yang diberikan
pada pagi hari sekitar pukul 08.30–10.00 (150 ekor/m2) atau sesuai dengan jum- WIB. Dosis yang diberikan yaitu 2 – 3% BLUPPB Karawang monitoring pertum- kapur secara langsung pada kolam seca- pada sidat yaitu sebesar 2-3 % dari berat
WIB untuk menghindari suhu yang ter- lah elver di atas 2 gram setelah grading. dari berat biomass. buhan dilaksanakan dengan cara sam- ra merata. Jenis kapur yang digunakan biomas per-hari. Frekuensi pemberian
lalu tinggi yang mampu membuat benih pling yang dilakukan satu bulan sekali di lokasi praktek adalah kapur pertanian pakannya hanya satu kali dalam sehari,
Pada kegiatan pendederan II jenis Sirkulasi air ini dilakukan dengan
stress. Proses grading ini juga bisa di- atau tergantung kondisi elver. Sampling (CaCO3). Dosis pemberian kapur untuk yaitu pada sore hari antara pukul 15.00–
pakan yang digunakan yaitu ada 2 ma- cara terus membuka kran inlet dengan
gunakan untuk menghitung nilai survival digunakan untuk mengetahui berat dan kolam dengan ukuran 100 m2 diberikan 17.00.
cam yaitu pakan alami berupa cacing su- debit 12 liter/menit serta pipa outlet ber-
rate (SR) pada pendederan I. panjang rata-rata elver. kapur sebanyak 30 kg.
tra dan pakan buatan mix. Pakan alami lubang-lubang sehingga air juga keluar Monitoring pertumbuhan atau sam-
2. Pendederan II (cacing sutra) masih digunakan pada seiring pertambahan air yang dilakukan. 3. Pendederan III Pakan yang digunakan adalah pakan pling dilakukan setiap satu minggu se-
Pendederan II merupakan proses pemeliharaan benih pada ukuran elver Pengelolaan kualitas air yang terakhir Sebelum benih sidat ditebar dalam buatan berupa pasta dan pakan pelet de- kali. Sampling dilakukan dengan meng-
pemeliharaan lanjutan dari proses pen- 2 – 3 gram untuk lebih memaksimalkan yaitu pengukuran parameter kualitas air media pembesaran terlebih dahulu dila- ngan kandungan protein sebesar 46%. ambil sampel sebanyak 30 ekor setiap
dederan I yang berupa elver ukuran di pertumbuhan benih sidat. yang meliputi suhu, DO, pH, nitrit dan kukan persiapan lahan. Lahan yang di- Pakan pasta diberikan mulai dari awal kolam. Grading atau seleksi ukuran dila-
atas 2 gram menjadi elver ukuran 5-10 amoniak. Pengukuran parameter kuali- gunakan adalah kolam tanah berukuran penebaran benih. Sedangkan pakan pe- kukan setelah proses panen. Seleksi ini
Benih sidat (elver) berukuran 3 – 5
gram. Adapun proses pendederan I di- tas air ini dilakukan pada pagi hari. 100-200 m² dengan kedalaman 120 cm. let baru diberikan setelah sidat berumur dilakukan dengan cara memisahkan ikan
gram diberikan pakan buatan yang beru-
mulai dari penebaran elver, pengelolaan pa pakan powder yang dimix dengan ca- Pengendalian penyakit dilakukan Persiapan lahan dimulai dari pengang-
pakan, pengelolaan kualitas air, pengen- cing sutra sehingga menjadi pakan pasta adalah dengan menggunakan pence- katan lumpur dasar, perbaikan pema-
dalian penyakit, monitoring pertumbuhan mix. Pakan pasta mix ini digunakan untuk gahan dan pengobatan. Usaha pence- tang, penjemuran lahan, pemasangan
dan panen. Penebaran elver dilakukan menekan biaya produksi karena harga gahan penyakit yang dilakukan di BLUP- dan perbaikan saluran inlet dan outlet,
pada pagi hari setelah proses grading serta ketersediaan cacing sutra yang se- PB Karawang yaitu melakukan sirkulasi setting sistem aerasi, pemasangan jem-
selesai yaitu sekitar pukul 10.00 – 11.00 dikit sulit untuk didapatkan. Pakan pow- air pada bak pendederan II sepanjang batan anco, pemasangan shelter, dan
WIB. der yang digunakan merupakan salah hari dengan persentase pergantian air pemasangan pagar bioscurity.
Elver yang ditebar merupakan hasil satu jenis pakan ikan kakap dengan kan- mencapai 144% per-hari agar amoniak Sebelum kolam digunakan untuk
grading dari bak pendederan I yang te- dungan protein di atas 46 %. Pemberian yang terdapat dalam bak dapat terganti media pembesaran sidat pengangkat-
lah mencapai ukuran 2 gram lebih. Elver pakan cacing sutra pada elver berukuran langsung dengan air baru. Selain itu me- an lumpur dasar menjadi kegiatan awal
yang telah ditampung pada baskom dite- 2 – 3 gram diberikan dengan frekuensi lakukan pencucian bak setiap tiga hari yang dilakukan secara manual yaitu de-
barkan langsung pada bak pendederan II yang sama pada glass eel yaitu sekali sekali yang bermaksud untuk menghi- ngan menggunakan alat bantu berupa
tanpa aklimatisasi terlebih dahulu karena dalam sehari pada sore hari sekitar pu- langkan sisa pakan maupun kotoran dari cangkul. Pengapuran dilakukan sehari
air yang digunakan merupakan air yang kul 15.00 WIB. Dosis yang diberikan se- benih yang menempel pada dasar mau- setelah dilakukan proses pengolahan
dikit diturunkan menjadi 10 – 15 % / hari. pun dinding bak.

222 BalaI laYanan usaha PrODuKsI PerIKanan BuDIDaYa KaraWang PengeMBangan BuDIDaYa IKan sIDat
223
sidat berdasarkan ukuran supaya sera- Pengisian air dilakukan hingga keting- MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN IKAN kesempatan sidat mendapatkan makan
gam. Peralatan yang digunakan untuk gian air kolam mencapai 90 cm. Ikan SIDAT DI BLUPPB KARAWANG sama sehingga menghasilkan ukuran
grading berupa ember grading. sidat yang dipelihara dikolam ditempat- Pada saat pemberian pakan ha- sidat yang seragam. Pemberian pakan
kan pada hapa berukuran 5 x 10 x 1,5 rus mempertimbangkan konversi pakan sidat dilakuan dengan menambahkan
2. PEMBESARAN IKAN SIDAT m. Hapa berfungsi sebagai wadah media (FCR) yaitu perbandingan (rasio) antara probiotik cair sebanayak 10% dari pakan
Sebelum benih sidat ditebar dalam pemeliharaan agar mempermudah pro- berat pakan yang telah diberikan dalam yang akan diberikan. Kontrol pakan di
media pembesaran terlebih dahulu dila- ses grading dan panen. satu siklus periode budidaya dengan be- BLUPPB Karawang dilakukan dengan
kukan persiapan lahan. Lahan yang di- rat total (biomassa) sidat yang dihasil- kontrol anco.
Benih yang digunakan untuk kegiat-
gunakan adalah kolam tanah berukuran an pembesaran berasal dari Pelabuhan kan pada saat itu. Pemberian pakan dila- Air yang digunakan di BLUPPB Ka-
500-1.000 m² dengan kedalaman 120 Ratu, Sukabumi yang didederkan di Ba- kukan dengan cara meletakkan 20-25% rawang untuk media pembesaran sidat
cm. Persiapan lahan dimulai dari peng- lai ini sendiri, yakni benih dari hasil pen- dari total pakan pada anco baik itu pakan berasal dari sungai yang dialirkan de-
angkatan lumpur dasar, perbaikan pema- dederan 3 dengan berat rata-rata 50-100 pasta atau pakan pelet, hal ini dilakukan ngan menggunakan pompa ke dalam
tang, penjemuran lahan, pemasangan gram/ekor. Sebelum dilakukan penebar- untuk mengetahui nafsu makan sidat bak tandon. Air yang akan digunakan
dan perbaikan saluran inlet dan outlet, an maka perlu dilakukan penyeragaman serta untuk mempermudah pengamatan untuk kegiatan pemeliharaan harus ter-
setting sistem aerasi, pemasangan jem- ukuran (grading) serta penghitungan ter- terhadap kebutuhan pakan. bebas dari penyakit serta partikel-partikel
batan anco, pemasangan shelter, dan hadap benih terlebih dahulu. Kemudian berbahaya lainnya, maka dari itu perlu
Selang beberapa lama barulah sisa
pemasangan pagar bioscurity. benih ditebar dengan kepadatan ± 20 dilakukan treatment air sebelum air di-
pakan lainnya diberikan dengan cara
Pemberian kapur dilakukan sehari ekor/m2. disebar secara merata pada kolam agar gunakan. Proses treatment air dilakukan
setelah dilakukan proses pengolahan Jenis pakan sidat yang digunakan
tanah dasar serta pengangkatan lumpur. di BLUPPB Karawang untuk kegiatan
Pemberian kapur dapat dilakukan pagi pembesaran adalah jenis pakan buatan
atau sore hari dengan cara menebar berupa pasta dan pakan pelet dengan
menebar kapur secara langsung pada kandungan protein sebesar 46%. Ber-
kolam secara merata. Jenis kapur yang dasarkan pengamatan di BLUPPB Ka-
digunakan di lokasi praktek adalah kapur rawang dosis pemberian pakan buatan
pertanian (CaCO3). yang diberikan pada sidat yaitu sebesar
Pemasukkan air ke dalam media 2-3% dari berat biomas per hari.
pemeliharaan dilakukan dengan meng-
gunakan pompa air yang dihubungkan
dengan paralon ke dalam inlet kolam.

224 BalaI laYanan usaha PrODuKsI PerIKanan BuDIDaYa KaraWang PengeMBangan BuDIDaYa IKan sIDat
225
dengan cara melakukan pengendapan dilakukan setelah 9-12 bulan masa pe- pengemasan (packing). Proses pem-
terhadap partikel-partikel yang tidak di- meliharaan dengan berat rata – rata 250- berokan bertujuan agar ikan sidat yang
butuhkan serta harus menciptakan pa- 300 gram/ekor . kita jual tidak berbau lumpur/tanah, ser-
rameter atau kondisi air yang baik untuk ta untuk menguras kotoran yang terda-
Grading atau seleksi ukuran dilaku-
media pemeliharaan. pat pada perut sidat agar dalam proses
kan pada proses panen. Seleksi ini di-
pengangkutan tidak mengeluarkan feses
Pada kegiatan pembesaran ikan lakukan dengan cara memisahkan ikan
yang dapat menurunkan kualitas kemas-
sidat yang dilakukan pengelolaan kua- sidat berdasarkan ukuran supaya sera-
an.
litas air dilakukan secara periodik yakni gam. Peralatan yang digunakan untuk
setiap seminggu sekali pada pagi hari. grading berupa ember grading. Proses Perlakuan yang diberikan pada saat
Monitoring pertumbuhan atau sampling grading biasanya dilakukan berdasarkan pemeberokan adalah dengan membiar-
dilakukan setiap satu bulan sekali. Tuju- permintaan pasar. Sidat yang sudah di- kan sidat dalam bak tanpa diberi makan
an dilakukannya sampling adalah untuk seleksi bisa langsung dijual ke pembeli, selama 2 hari sebelum dilakukan penge-
mengetahui penambahan panjang dan namun harus diberok terlebih dahulu se- masan. Hal yang perlu diperhatikan pada
berat tubuh ikan sidat yang kita pelihara. belum dijual. saat pemberokan adalah tetap mem-
Sampling dilakukan dengan mengambil pertahankan kualitas air dengan cara
Pemberokan dilakukan pada bak
sampel sebanyak 10 ekor setiap kolam. membiarkan air tetap bersirkulasi serta
khusus pemberokan sebelum dilakukan
Pemanenan sidat di BLUPPB Karawang pastikan aerasi berjalan lancar sehingga
asupan DO dalam air dapat terpenuhi.
No Ukuran ikan Umur Jenis pakan % pemberian
1 0,17-19 gram 0-1 bulan cacing sutera 10-20%
2 1-2 gram 1,5-2 bulan cacing sutera 10-20%
3 2-5 gram 2-3 bulan cacing sutera 10-15%
4 5-10 gram 3-4 bulan mix pasta cacing 20% 2-3%
5 10-20 gram 4-5 bulan mix pasta cacing 20% 2%
6 20-50 gram 5-6 bulan Pasta 1-2%
7 50-100 gram 6-7 bulan Pasta 1-2%
8 100-200 gram 7-8 bulan Pelet 1-2%
9 200-300 gram 8-9 bulan Pelet 1-2%

226 BalaI laYanan usaha PrODuKsI PerIKanan BuDIDaYa KaraWang PengeMBangan BuDIDaYa IKan sIDat
227
Berdasarkan hal tersebut, perlu (kemalir/saluran tengah kolam), pengap-
PEMBENIHAN, dilakukan usaha pembenihan patin di
lahan–lahan yang dekat dengan lokasi
uran, pemupukan dan pengisian air.
Pupuk yang digunakan adalah pupuk
PENDEDERAN DAN budidaya patin tersebut. Hal tersebut un-
kandang dengan dosis 500 gram/m2,
tuk mempermudah pengangkutan, han-
PEMBESARAN dling benih, dan meningkatkan sintasan
tepung ikan dengan dosis 50 gram/m2,
dan tepung dedak 100 gram/m2. Kapur
dengan menggunakan benih yang lebih
IKAN PATIN adaptif dengan lingkungan budidaya.
yang digunakan adalah hidup (CaO) de-
ngan dosis 50-100 gram/m2. Penebar-
Berdasarkan pertimbangan diatas an benih umur 30 hari dilakukan setelah
perlu dilakukan pembenihan ikan patin 7-10 hari setelah persiapan kolam. Pene-
U saha perikanan budidaya terus
berkembang, salah satu misi
pembangunan perikanan budidaya ada-
siam di daerah pesisir. BLUPPB Kara-
wang melakukan produksi benih patin
baran benih pada pagi hari dengan kepa-
datan 100 ekor/m2. Kandungan protein
dengan kualitas baik untuk memenuhi pakan diberikan yaitu sebesar 32 - 45%
lah meningkatkan produksi dalam rang-
tambak budidaya patin di lingkungan diberikan secara at satiation. Frekuensi
ka penyediaan bahan pangan, bahan
pesisir. Benih tersebut diproduksi untuk pemberian pakan dilakukan tiga kali/hari,
baku industri dan meningkatkan ekspor.
memenuhi kebutuhan sendiri dan didis- yaitu pagi, siang dan sore hari.
Kebutuhan induk dan benih berkualitas
tribusikan ke masyarakat pembudidaya
baik serta sarana produksi perikanan Pendederan di kolam berlangsung
ikan patin di sekitar BLUPPB Karawang.
akan menentukan keberhasilan usaha selama empat minggu. Selama masa
budidaya. pendederan, setiap minggunya akan
SEGMENTASI BUDIDAYA dilakukan sampling terhadap bobot tu-
Sejalan dengan kegiatan budidaya
PENDEDERAN PATIN buh dan panjang. Setelah empat ming-
patin yang semakin berkembang di da-
Pendederan benih dilakukan di ko- gu pendederan dilakukan pemanenan.
erah pesisir (seperti di BLUPPB Kara-
lam dengan dasar tanah. Kolam yang Target ukuran benih selama pendederan
wang) maka kebutuhan benih patin juga
digunakan berukuran 750 m2 dengan adalah 3 - 4 inci.
akan semakin meningkat. Permasalahan
yang sering dihadapi adalah benih yang kedalaman air 1-1,3 meter. Sebelum di-
PEMBESARAN PATIN DI KOLAM DALAM
diperlukan adalah benih berukuran besar lakukan penebaran benih, terlebih dahu-
(sangkal) dengan ukuran yang rata untuk lu kolam dipersiapkan. Persiapan kolam Budidaya perikanan saat ini menun-
mendapatkan hasil panen optimal. meliputi pengeringan kolam, pengolahan jukkan perkembangan kegiatan usaha
tanah dasar kolam dan pembuatan caren yang pesat. Perkembangan tersebut ber-
banding antara bertambahnya perminta-

228 BalaI laYanan usaha PrODuKsI PerIKanan BuDIDaYa KaraWang PeMBenIhan, PenDeDeran Dan PeMBesaran IKan PatIn
229
an akan hasil budidaya perikanan khu- si perikanan budidaya dan pemenuhan
susnya budidaya ikan air tawar. Salah gizi masyarakat.
satu jenis ikan air tawar yang telah ba-
Selain kuantitas ikan, juga akan di-
nyak dibudidayakan oleh para pembudi-
pergunakan cara budidaya ikan patin
daya adalah ikan patin. Jenis patin yang
yang baik, sehingga dapat meningkatkan
bisa dibudidayakan di wilayah pesisir (air
kualitas daging patin. Peningkatan kua-
payau) seperti BLUPPB Karawang ada-
litas daging ikan patin dilakukan supaya
lah patin siam (Pangasianodon hypopt-
layak masuk ke UPI untuk diolah menja-
halmus) spesies ini memiliki kemampuan
di fillet patin yang bisa bersaing dengan
mentolerir kondisi perairan yang ekstrem
produk fillet dari luar negeri (Vietnam),
dan dapat hidup dengan salinitas sampai
sehingga bisa menekan impor.
1-7 ppt.
BLUPPB Karawang dahulu merupa- 3. TEKNIK PEMELIHARAAN
kan kawasan budidaya udang dan ban- Pada pemeliharaan patin siam pakan
deng. Setelah banyak terjadi serangan buatan yang digunakan adalah jenis pa-
penyakit yang mengakibatkan kegiatan kan terapung. Penggunaan pakan apung
budidaya udang (Windu) tidak dapat dila- bertujuan untuk mengoptimalkan pem-
kukan secara intensif. Sehingga banyak berian pakan pada patin siam, agar me-
tambak – tambak budidaya udang yang minimalisir pakan yang tidak termakan.
tidak digunakan, oleh karena itu perlu di- Pakan apung digunakan selama masa
lakukan kajian untuk mengaktifkan kem- pemeliharaan ikan patin selama 7 bulan,
bali tambak – tambak tersebut. dengan kandungan protein, ukuran pelet
Salah satu kajian yang dilakukan dan jumlah pakan yang berbeda. Pakan
adalah melakukan usaha pembesaran diberikan sebanyak 4% berat biomass/
ikan patin. Untuk meningkatkan produk- hari pada bulan pertama, 3% berat bio-
tivitas, maka tambak yang ada diperda- mass/hari pada bulan kedua, 2% berat
lam menjadi 3,5-4 m. Penggunaan kolam biomass/hari pada bulan ketiga dan 1%
dalam untuk usaha pembesaran patin ini berat biomass/hari sampai panen. Pem-
diharapkan dapat meningkatkan produk- berian pakan dilakukan dengan frekuen-

230 BalaI laYanan usaha PrODuKsI PerIKanan BuDIDaYa KaraWang PeMBenIhan, PenDeDeran Dan PeMBesaran IKan PatIn
231
si dua kali sehari pada pukul 08.00 dan sambungan outlet setinggi 1 m dengan
15.00 WIB. air yang dibuang sebanyak 25%. Se-
lanjutnya dilakukan pengisian air me-
Frekuensi pemberian pakan dilaku-
lalui pipa paralon inlet hingga air kolam
kan 2 kali sehari pada pagi hari pukul
pemeliharaan kembali pada tinggi awal
08.00 WIB dan sore hari pukul 16.00
sebelum pergantian air. Pergantian air
WIB. Pemberian pakan dilakukan de-
dilakukan setiap 3 hari sekali.
ngan dua cara, cara pertama adalah
menggunakan rakit atau sampan kayu Penanganan penyakit pada kolam
dan cara kedua menggunakan pemberi pembesaran dilakukan dengan cara per-
pakan otomatis (automatic feeder). Dua gantian air dan pengapuran. Pergantian
cara pemberian pakan tersebut dilaku- air dilakukan hingga mencapai 50% dari
kan secara bersamaan dalam satu kali total air dalam kolam. Penanganan pe-
frekuensi pemberian pakan setiap hari. nyakit juga telah dilakukan pencegahan
Monitoring pakan dilakukan 2 minggu pada awal persiapan kolam dengan cara
sekali dengan mempertimbangkan hasil pengapuran.
sampling biomas ikan. Monitoring pakan
Kegiatan ini dilakukan selama tujuh
berguna untuk mengetahui pertambahan
bulan pemeliharaan atau hingga ikan te-
jumlah pakan yang diberikan.
lah masuk ukuran fillet dan konsumsi 500
Pengelolaan air dilakukan pada bak – 700 gram. Sampling dilakukan untuk
tandon air tawar dengan cara memberi- mengetahui bobot tubuh ikan. Sampling
kan kapur CaCO3 bertujuan untuk mem- pertama dilakukan pada awal percoba-
bunuh bibit penyakit dan menstabilkan an dan selanjutnya setiap dua minggu
plankton. Selanjutnya air dalam tandon sampai ikan mencapai ukuran fillet dan
dapat langsung digunakan pada kolam konsumsi 500 – 700 gram.
pemeliharaan ikan patin siam.
Pergantian air dilakukan pada waktu
pagi hari. Air pada kolam pemeliharaan
dibuang melalui pipa paralon outlet de-
ngan cara mencabut bagian atas pipa

232 BalaI laYanan usaha PrODuKsI PerIKanan BuDIDaYa KaraWang PeMBenIhan, PenDeDeran Dan PeMBesaran IKan PatIn
233
TEKNOLOGI PEMBENIHAN
DAN PEMBESARAN IKAN NILA
I kan nila telah dikenal sebagai salah
satu ikan air tawar yang mempunyai
toleransi tinggi terhadap air bersalinitas
Daphnia sp, serta alga atau lumut yang
menempel pada benda-benda dihabitat
hidupnya. Pada perairan umum benih
(euryhaline). Sifat biologi ikan nila terse- nila sering terlihat mencari makan di ba-
but merupakan faktor yang mempenga- gian dangkal, sedangkan nila dewasa di
ruhi perkembangan pembesaran ikan tempat yang lebih dalam. Nila dewasa
nila di tambak dengan memanfaatkan mampu mengumpulkan makanan ber-
eks tambak udang. Salinitas air tambak bentuk plankton dengan bantuan lender
yang digunakan bervariasi mulai kate- (mucus) dalam mulut.
gori salinitas rendah yaitu antara 4-8 ppt
Pasokan benih ikan nila kebanyakan
sampai kategori air payau yaitu antara
berasal dari sentra pembenihan ikan nila
10-20 ppt.
yang cukup jauh dari pesisir sehingga
Ikan nila di air tawar dapat dipindah- memerlukan adaptasi benih terhadap
kan ke air payau melalui proses adaptasi salinitas dengan resiko mortalitas yang
bertahap dengan penambahan salinitas cukup tinggi. Upaya memperkecil resiko
4-5 ppt/hari. Ikan nila yang berukuran mortalitas adalah memproduksi benih
kecil (2-5 cm) lebih tahan terhadap per- nila di daerah pesisir sehingga tidak ber-
ubahan salinitas daripada ikan nila yang beda ekstrim antara karakter lingkungan
berukuran lebih besar. Pemindahan lokasi pembenihan dan pembesarannya.
secara mendadak dapat menyebabkan Seiring dengan perkembangan pem-
ikan tersebut stress bahkan mati. besaran nila di tambak maka BLUPPB
Karawang melakukan pembenihan ikan
Ikan nila tergolong ikan pemakan
beberapa strain ikan nila hasil rilis (Sul-
segala (omnivora), sehingga bisa meng-
tana dan Salina).
konsumsi makanan, berupa hewan dan
tumbuhan. Larva ikan nila makanannya
adalah, zooplankton seperti Rotifera sp,

234 BalaI laYanan usaha PrODuKsI PerIKanan BuDIDaYa KaraWang teKnOlOgI PeMBenIhan Dan PeMBesaran IKan nIla
235
PEMATANGAN INDUK PEMIJAHAN mersil sebanyak 20-30% dari biomassa bak yaitu ikan nila dapat berfungsi seba-
Padat tebar saat pematangan gonad Proses pemijahan dilakukan dengan dengan frekuensi pemberian 2 kali/hari. gai biofilter dalam memperbaiki kondisi
induk adalah 0,5 kg/m2 atau 2 ekor/m2 cara pemijahan alami induk jantan dan kualitas air dan kondisi dasar tambak se-
dilakukan minimal selama 15 - 30 hari. betina yang matang gonad (terseleksi) PEMANENAN BENIH hingga dapat meningkatkan pertumbuh-
Pematangan dilakukan di kolam tanah ditebar secara bersamaan dalam satu Pemanenan dilakukan dengan cara an alga yang positif di perairan tambak.
berukuran 400 m2 dengan pemberian wadah yaitu kolam tanah berukuran 400 mengurangi volume air dalam tambak Ikan nila juga memiliki proporsi daging
pakan komersil sebanyak 2-3% per hari m2 dengan kepadatan 1 - 2 ekor/m2. Se- sampai ketinggian 30 cm. Sehari sebe- yang cukup tinggi (30-40%) dengan cita
dari biomassa dengan frekuensi pem- lama proses pemijahan, induk diberikan lum dipanen ikan telah dipuasakan (tidak rasa yang disukai konsumen global.
berian pakan 2 kali/hari. Optimalisasi pakan sebanyak 1% dari biomassa de- diberi pakan), selanjutnya ikan dijaring Sebagian besar pembudidaya masih
proses pematangan gonad ikan nila dila- ngan frekuensi pemberian 2 kali. Rasio dan ditampung ke dalam hapa. Untuk menggunakan benih nila yang berkuali-
kukan dengan melakukan pemeliharaan pemijahan yang digunakan antara jantan mengurangi tingkat stres akibat handling tas kurang baik. Indikator bahwa benih
induk secara terpisah antara induk jantan dan betina adalah 1:5. maka pada hapa penampungan dipa- ikan nila tersebut kurang baik diantara-
dan betina. sang instalasi air mancur sehingga benih nya dihasilkan dari induk yang tidak je-
Induk akan memijah setelah hari
cepat pulih dan mengurangi mortalitas- las asal usulnya dan ukuran yang tidak
Pematangan gonad dilakukan untuk ke-10 sejak penebaran, larva akan dipa-
nya. seragam, sehingga produktivitas yang
mendapatkan induk-induk betina yang nen pada hari ke-15, pemanenan larva
benar-benar siap untuk memijah dan dilakukan secara bertahap dengan cara dihasilkannya masih relatif rendah.
tingkat kematangan gonadnya seragam menyerok di sekeliling kolam pemijahan, PEMBESARAN IKAN NILA
Seiring dengan adanya penurunan Upaya yang dilakukan BLUPPB Ka-
dengan ciri-ciri visual induk, yakni per- kemudian pemanenan total dilakukan rawang untuk peningkatan produktivitas
tama, induk betina bagian genital papila 1 bulan setelah induk ikan ditebar atau budidaya udang terutama udang windu
maka segmen usaha yang mensubstitusi pembesaran ikan Nila adalah pengguna-
yang menonjol, tegak lurus terhadap pe- ikan sudah mulai tidak produktif lagi. an benih ikan Nila berkualitas yaitu be-
rut bagian bawah (ventral) dan berwarna dan mulai berkembang di pantai utara
Pulau Jawa adalah pembesaran ikan nih GMT (genetically male tilapia) yang
kemerahan. Bila dilakukan pengurutan PENDEDERAN
nila, baik itu sistem monokultur maupun merupakan persilangan antara ikan Nila
bagian ventral ke arah anus hingga me- Pendederan adalah kegiatan pemeli- Gesit dengan Nirwana. Hal tersebut juga
ngeluarkan telur, berwarna kuning tua. haraan dari ukuran larva sampai dengan polikultur (nila, udang windu dan ban-
deng). Potensi pengembangan budidaya sesuai dengan tugas pokok BLUPPB
Kedua, ikan jantan dengan mengamati menjadi benih sebar (ukuran 5-8 cm). Karawang yaitu melaksanakan pengem-
perubahan warna di sekitar dada dan Padat tebar yang digunakan adalah 50- ikan nila di tambak cukup besar dengan
memanfaatkan tambak idle eks budidaya bangan usaha produksi perikanan budi-
kepala bagian bawah yang telah matang 75 ekor larva /m2. Pendederan dilakukan daya melalui pola pengembangan etala-
kelamin berwarna kemerah-merahan. selama maksimal 2 bulan (60 hari), de- udang.
se dan inkubator bisnis usaha perikanan
ngan pemberian pakan berupa pakan ko- Beberapa alasan strategis dalam pe- budidaya.
ngembangan budidaya ikan nila di tam-

236 BalaI laYanan usaha PrODuKsI PerIKanan BuDIDaYa KaraWang teKnOlOgI PeMBenIhan Dan PeMBesaran IKan nIla
237
PERSIAPAN TAMBAK memastikan bahwa benih yang ditebar jak dua bulan sesuai dengan peningkat-
Langkah pertama dalam persiapan dalam kondisi hidup dan sehat. Benih kan pemberian pakan dan total biomass
tambak adalah pengeringan yang dila- yang digunakan adalah benih GMT yang ikan di tambak. Volume pergantian air
kukan dengan memanfaatkan gravitasi merupakan persilangan antara ikan Nila pada bulan kedua sebanyak 20% setiap
akibat perbedaaan tinggi permukaan air Gesit Nirwana berukuran antara 5-6 5-6 hari sekali.
tambak dengan saluran outlet, jika level gram/ekor dengan padat tebar 5 – 12
Pengukuran kualitas air dilakukan
air sudah rendah dan tidak mengalir lagi ekor/m2. Penebaran dilakukan saat suhu
secara periodik, hal ini bertujuan untuk
maka pengeringan dilanjutkan dengan relatif rendah (pagi atau sore menjelang
mengetahui kondisi air atau lingkungan
menggunakan pompa submersible 6 in- malam).
ikan nila sehingga dapat terdeteksi seca-
chi. Setelah pengeringan dilakukan pem- ra dini jika kondisi kualitas air kurang la-
berantasan hama dan ikan liar dengan PEMELIHARAAN IKAN
yak untuk pertumbuhan optimal ikan nila,
menggunakan saponin dosis 36 kg/ m2. Kegiatan pembesaran ini dilakukan beberapa parameter yang diuji adalah
selama 100 -120 hari. Ketika benih nila salinitas, oksigen terlarut, pH dan suhu.
Selanjutnya adalah pemasangan
sudah mulai merespon pakan (sekitar
saringan yang berfungsi untuk menya-
2-3 hari setelah tebar) maka dilakukan PROSES PEMANENAN
ring organisme yang dapat mengganggu
pemberian pakan sesuai feeding rate
proses budidaya ikan yang masuk saat Pemanenan ikan dilakukan setelah
yang ditentukan dengan frekuensi 2
proses pemasukan air dan menghindari mencapai umur pemeliharaan ataupun
kali/hari yaitu pagi dan sore hari. Pakan
lolosnya ikan dari kolam budidaya. Sa- telah mencapai ukuran yang ditargetkan.
yang digunakan adalah pakan komersil
ringan terbuat dari waring hijau mesh Pemanenan dilakukan dengan cara me-
tipe apung dengan dengan kandungan
size 1 mm dengan dimensi yang dise- ngurangi air hingga mencapai kentinggi-
protein minimal 24%. Setiap 10 hari dila-
suaikan dengan besarnya pipa inlet dan an 20 cm dan selanjutnya mengumpul-
kukan sampling sebanyak 30 ekor untuk
outlet di tambak. kan ikan dengan menggunakan alat yang
mengetahui bobot tubuh dan kesehatan
berupa jaring. Ikan yang telah terkumpul
ikan.
PENEBARAN BENIH di hapa penampungan dipisahkan berda-
Setelah tahap persiapan tambak se- PENGELOLAAN KUALITAS AIR
sarkan kelas ukurannya secara manual.
lesai maka langkah selanjutnya adalah Setelah itu dilakukan penimbangan dan
Pergantian air pada bulan pertama
pengisian air sampai ketinggian antara didistribusi ke konsumen atau pembeli.
pemeliharaan dilakukan dengan interval
0,7 – 0,8 m, ketinggian air bertambah Sumber: Balai Layanan Usaha
tujuh hari sekali dengan volume air yang
setelah 2 minggu dari penebaran benih Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB)
dimasukkan dan dikeluarkan sebanyak
hingga mencapai 1,2 – 1,3 m. Pengisi- Karawang.
10%. Volume pergantian air ditingkatkan
an air secara bertahap dilakukan untuk
saat waktu pemeliharaan sudah mengin-

238 BalaI laYanan usaha PrODuKsI PerIKanan BuDIDaYa KaraWang teKnOlOgI PeMBenIhan Dan PeMBesaran IKan nIla
239
InOVasI teKnOlOgI
• BUDIDAYA KERANG ABALONE DENGAN
BalaI PrODuKsI InDuK SIDRUBA
uDang unggul Dan
KeKerangan KarangaseM
Alamat BPIUUK Karangasem
Desa Bugbug, Kec. Karangasem, Kab. Karangasem, Provinsi Bali
BUDIDAYA KERANG ABALONE yang mengakibatkan perubahan ter 1 cm sepanjang permukaan
salinitas air laut secara drastis di drum PE.
DENGAN SISTEM DRUM BAWAH musim hujan. b. Persiapan keranjang dalam be-
AIR (SIDRUBA) g. Terhindar dari daerah industri
dan pemukiman.
rupa keranjang yang terbuat dari
supernet, kawat aluminium dan
d. menciptakan objek rekreasi ber- PE volume 250 L yang ditem- waring hitam yang dijahit dengan
h. Berdekatan dengan budidaya
basis budidaya. patkan di perairan pantai landai tali senar.
rumput laut sistem lepas dasar.
e. memberi nilai tambah bagi usaha atau pantai terlindung (protected
i. Menggunakan fondasi besi untuk c. Persiapan pondasi besi untuk
rumput laut lepas dasar. area), yang dilakukan di dasar
memfiksasi drum PE. memfiksasi drum PE di dasar
perairan.
3. Peran teknologi: berperan sebagai perairan.
b. Dasar perairan berpasir dan atau j. Tenaga teknis mampu menyelam
bahan penyuluhan dalam berbudida- d. Persiapan benih abalone ukuran
berbatu, tidak berlumpur. (snorkling).
ya abalone di dasar perairan pantai 2-3 cm.
yang landai dengan kisaran pasang c. Penerapan teknologi dilakukan b. Standar Operasional
1. TUJUAN, MANFAAT, DAN PERAN e. Pemilihan lokasi pembesaran
surut 0,5-2 m, dengan biaya yang menggunakan benih abalone Prosedur
1. Tujuan: untuk melakukan budidaya abalone di daerah pantai landai
murah, ramah lingkungan dan me- ukuran 2-3 cm.
abalone di dasar perairan pantai lan- 2. Komponen teknologi yang berdekatan dengan lokasi
nyenangkan. d. Budidaya dilakukan di kedalam-
dai dengan biaya murah dan ramah budidaya rumput laut.
an perairan maksimal 2-3 meter. Teknologi ini adalah teknik pem- c. Pemasangan sistem budidaya
lingkungan, bernilai tambah, serta 2. APLIKASI TEKNIS besaran abalone di dasar perairan f. Pembersihan lokasi pemasang- berdekatan dengan budidaya
menghindari konflik kepentingan 1. a. Persyaratan Teknis e. Terhindar dari gelombang dan an.
(off bottom culture) menggunakan rumput laut lepas dasar.
dengan sektor pariwisata, sekaligus ombak besar.
a. Penerapan teknologi pembesar- drum PE sebagai keranjang luar g. Persiapan peralatan snorkling. d. Sebelum menyelam sebaiknya
menciptakan objek rekreasi berbasis f. Terhindar dari muara sungai (outter layer), supernet sebagai
an benih abalone dalam drum 4. Aplikasi: lakukan pemanasan (warming
budidaya. keranjang dalam (inner layer) dan a. Aplikasi dilakukan di pantai lan- up) selama 5 menit untuk meng-
2. Manfaat: kerangka besi sebagai fondasi dan hindari keram.
dai yang terlindung dari pecah
a. memanfaatkan limbah budidaya pemberat yang dapat memfixasi ombak dan gelombang besar
drum PE agar tidak mobile. e. Penebaran benih abalone dilaku-
rumput laut (reduce, recycle). dengan kedalaman air maksimal kan sebanyak 500 ekor/drum se-
b. memanfaatkan barang bekas se- 2-3 meter. telah sistem budidaya telah siap
PENERAPAN TEKNOLOGI
bagai sarana budidaya (reuse). b. Perakitan dan pemasangan dan sebaiknya dilakukan pada
3. Persiapan:
c. menghindari konflik dengan sek- drum bawah air (Sidruba) dilaku- saat air surut.
tor pariwisata. a. Persiapan keranjang luar (drum kan pada saat air laut surut. f. Dilakukan proses adaptasi sebe-
PE), yang diberi lubang diame-

242 BalaI PrODuKsI InDuK uDang unggul Dan KeKerangan KarangaseM BuDIDaYa Kerang aBalOne Dengan sIsteM DruM BaWah aIr (sIDruBa)
243
KEUNGGULAN TEKNOLOGI banding pembesaran di karamba (sistem memanfaatkan limbah budidaya rumput RAMAH LINGKUNGAN
floating, maupun hanging). laut yang sebelumnya mengotori pantai. Aplikasi teknologi ini dapat membe-
URAIAN TEKNOLOGI
Resistensi secara sosial budaya da- rikan dampak negatif yang minimal ter-
Teknologi ini adalah hasil modifikasi KEBERHASILAN TEKNOLOGI hadap lingkungan, keamanan pangan,
teknologi yang sudah ada. Tekologi ini pat dihindar, melalui sinergi dengan para
Teknologi ini amat sederhana, dapat pembudidaya rumput laut lokal melalui sosial ekonomi dan budaya. Drum-drum
merupakan sistem budidaya abalone dilakukan dengan biaya yang relatif mu- pembesaran kemungkinan dapat dima-
berbasis laut (sea based culture) yang pemanfaatan produk. Konflik dengan
rah, dan mudah dilakukan oleh orang pelaku pariwisata dapat dihindari mengi- suki oleh ular laut maupun predator alami
dilakukan di dasar perairan pantai Lan- yang biasa berenang di pantai dan abalone seperti kepiting, ikan karnivora
dai yang terlidung dari ombak dan ge- ngat konstruksi budidaya yang terpasang
pembudidaya rumput laut lepas dasar. di dasar perairan. sehingga perlu dilakukan pemantauan
lum melakukan penebaran benih lombang besar. Sarana pembesaran di- Teknologi ini telah mampu mengurangi secara berkala, kerusakan struktur dari
abalone. lakukan dengan memanfaatkan kembali limbah budidaya rumput laut dan me- unit pembesaran dapat mengotori pan-
REKOMENDASI LOKASI
g. Pemberian pakan dilakukan 2 (reuse) drum-drum bekas, besi, tali dan manfaatkannya sebagai pakan abalone.
waring bekas sehingga mampu menja- Lokasi perekayasaan ini dilakukan
hari sekali dengan cara snork- Sarana budidaya dibangun dengan me- Jadi teknologi ini selain dapat dilaku-
ga kebersihan lingkungan. Pemberian di pantai Kubu, Karangasem Bali mulai
ling. manfatkan barang-barang bekas yang kan secara khusus, dapat pula dilakukan
pakan dilakukan dengan memanfaatkan bulan Januari 2012 sampai Desember
h. Pembersihan keranjang dalam sebelumnya tidak terpakai. bersamaan dengan budidaya rumput
limbah hasil budidaya rumput laut se- 2012. Pengembangan dilakukan di pan-
(inner layer) dilakukan setiap laut untuk tambahan penghasilan. Seca-
hingga mampu mengurangi kotoran pan- Sebagai teknologi komplementer da- tai Kutuh pada tahun 2013 dan penerap-
minggudan pemantauan per- ra umum teknologi ini lebih banyak me-
tai (reduce) dan mengkonversinya seba- lam budidaya rumput laut sistem lepas an dilakukan di Pantai Geger, Denpasar,
tumbuhan dan penggantian ke- ngandung muatan positif dan amat layak
gai sumber protein yang sehat (recycle). dasar, metode penyiangan gulma untuk Bali pada tahun 2014.
ranjang dalam dilakukan setiap untuk dilakukan.
pakan abalone telah mampu mengurangi
bulan. Lokasi budidaya yang berdekatan Penerapan teknologi ini dapat dila-
kompetitor spacial species rumput laut TEKNOLOGI APLIKATIF
dengan objek wisata mampu disinergi- kukan di seluruh wilayah Indonesia, di
i. Penggantian dan pembersihan yang dibudidayakan, sehingga komodi-
kan karena struktur budidaya yang tidak Teknologi ini mudah diterapkan da- pantai-pantai yang landai dan datar yang
drum PE (outter layer) dilakukan tas utama memiliki pertumbuhan yang
muncul di atas permukaan air. Keunggul- lam usaha perikanan budidaya meng- terlindung dari gelombang besar dengan
setiap 3 bulan. lebih baik. Kegiatan ini juga merupakan
an lain dari teknologi ini adalah memiliki ingat bahan- bahannya berasal dari kisaran pasang surut 0,5-2 m. Pantai
j. Pemanenan dilakukan setelah recreasional aquaculture, yaitu berbudi-
aspek rekreasi (recreational aquaculture) bahan baku lokal, mudah diperoleh dan yang didominasi oleh pasir, dasar pantai
abalone berumur 6-8 bulan/ daya sekaligus menyalurkan hobi snor-
dengan cara snorkling sambil berbudida- diaplikasikan, tidak menimbulkan resiko tidak berlumpur. Pantai yang cocok ada-
ukuran 6-8 cm. kling, dan mampu menghindari konflik
ya abalone. Dengan pemberian pakan kerusakan lingkungan karena bahan- lah berdekatan dengan kelompok pem-
kepentingan dengan pelaku pariwisata
multispesies rumput laut menghasilkan -bahannya tidak terurai di air laut dan budidaya rumput laut, jauh dari daerah
perhotelan mengingat konstruksi budida-
pertumbuhan abalone yang lebih cepat melepaskan bahan beracun berbahaya. industri yang mampu melepaskan bahan
ya terbenam didasar perairan.
(6-8 cm dalam 6 bulan pemeliharaan) di- Pemberian pakan ke abalone membantu beracun dan berbahaya dan jauh dari
muara sungai.

244 BalaI PrODuKsI InDuK uDang unggul Dan KeKerangan KarangaseM BuDIDaYa Kerang aBalOne Dengan sIsteM DruM BaWah aIr (sIDruBa)
245
tai/berpeluang menjadi sampah apabila KELAYAKAN USAHA 2. Hasil panen biomass (kg)
tidak segera ditarik ke darat. = 3.200 x 30 gr
BIAYA INVESTASI
Kualitas air yang buruk mengakibat- = 96 kg
No. Uraian Volume Satuan Harga Jumlah Umur Biaya
kan akumulasi polutan pada abalone dan ekonomis penyusutan
dapat mengancam keamanan pangan, 3. Harga jual (harga x hasil panen)
1. Drum PE 8 bh 300.000 2.400.000 5 480.000
sehingga perlu dilakukan pembersihan 2. Besi ⁺1cm 16 btg 100.000 1.600.000 5 320.000
= Rp.200.000,- x 96 kg
drum secara rutin sesuai SOP. Kesalah- 3. Supernet 2 roll 1.500.000 3.000.000 5 600.000 = Rp.19.200.000
an dalam pemilihan lokasi akan berdam- 4. Tali PE 7mm 6 kg 30.000 180.000 5 36.000
pak pada kegagalan budidaya. Personil/ 5. Waring #5mm 16 m 20.000 320.000 5 64.000
6. Kawat aluminium 16 m 100.000 1.600.000 5 320.000 ANALISA LABA RUGI
teknisi yang tidak mampu menyelam/ 7. Tali senar 2 kg 50.000 100.000 5 20.000
snorkling akan sulit untuk melakukan = Penerimaan – Biaya Total
sistem ini. Sehingga akan berbahaya Total 9.200.000 1.840.000 = 19.200.000 – 12.090.000
BIAYA TETAP
apabila dilakukan oleh teknisi yang ku-
rang melakukan pemanasan sebelum = Upah tenaga kerja + penyusutan = 7.110.000
masuk ke dalam air, menderitapenyakit BIAYA VARIABEL
= 4.000.000 + 1.840.000 B/C RASIO
flu, pilek, demam dan penyakit lainnya No. Uraian Volume Satuan Harga Jumlah
yang berdampak semakin buruk apabila = 5.840.000 = Penerimaan : Biaya Total
1. Benih abalone (2-3)cm 4.000 Ekor 1.500 6.000.000
terkena air. 2. Biaya panen 1 paket 250.000 250.000 = 19.200.000 : 12.090.000
BIAYA TOTAL
= Biaya Tetap + Biaya Variabel = 1,6
Total 6.250.000
= 5.840.000 + 6.250.0000 PENGEMBALIAN MODAL
TENAGA KERJA
= 12.090.000 = Biaya Total : Keuntungan
No. Uraian Volume Satuan Harga Jumlah
PENERIMAAN
= 12.090.000 : 7.110.000
1. Upah tenaga kerja 8 bulan 500 4.000.000
1. Hasil panen 80% (ekor) = 1,7
Total 4.000.000
= 4.000 x 80% Sumber: Balai Produksi Induk
= 3.200 ekor Udang Unggul dan Kekerangan (BPI-
U2K) Karangasem.

246 BalaI PrODuKsI InDuK uDang unggul Dan KeKerangan KarangaseM BuDIDaYa Kerang aBalOne Dengan sIsteM DruM BaWah aIr (sIDruBa)
247
PENUTUP
252 253

Anda mungkin juga menyukai