Anda di halaman 1dari 6

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


2017

REFLEKSI KASUS STASE ANAK

A. Kasus

Nama : An.MR
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 2April 2016
Umur : 11 bulan
Alamat : Gedongkuning, Yogyakarta
Tanggal Masuk : 28 Februari 2017

Anak laki-laki berusia 16 bulan datang ke poli dengan keluhan demam hari ke 6.
Demam mendadak tinggi naik turun. Ibu pasien juga mengeluhkan anaknya mengalami
sariawanMual (+) Muntah (+) jika diminumkan obat. Batuk (-) Pilek (-) BAK (+) terakhir
pukul 08.00 pagi, BAB (+) cair 2x sehari, lendir darah (-). Riwayat kelahiran pasien
normal dengan BBL 2800gram. Riwayat asma dan kejang disangkal. Imunisasi sudah
sampai campak, dan mendapatkan asi eksklusif.
Sebelumnya pasien sudah periksa ke puskesmas lalu mendapat antibiotik, pamol
dan obat sariawan. Hari jumat tgl 24/2/17 periksa ke klinik anak RSUD Jogja namun
belum bersedia mondok. Pasien mendapat obat cefadroxil, candistatin, pamol. Tanggal
28/2/17 akhirnya pasien bersedia mondok dikarenakan obat yang diminum selalu
dimuntahkan.

Hasil Pemeriksaan Fisik:


KU: CM, Status Gizi: Baik
T: 37,3 R: 36x/menit N: 118x/menit
Kepala: CA (-/-) SI (-/-)
Leher: lnn (-)
Thorax: datar (+) , simetris (+), retraksi (-)
j/ S1S2 reguler, bising (-)
p/ vesikuler (+), suara tambahan (-)
Abdomen: supel(+), BU (+), T/E (N), NT (-), H/L (ttb)
Ekstremitas: Akral hangat, nadi kuat, perfusi baik <2detik

1
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017

REFLEKSI KASUS STASE ANAK


Hasil Pemeriksaan Laboratorium
AL=36,7(H) Hitung jenis:
AE=4,84 Neutrofil= 72,2 % (H)
Hb=7,3 Lymfosit=18,8% (L)
Hmt=24,4 (L) Eosinofil=1,2
At=482 (H) Neutrofil#=26,47 (H)
Lymfosit#=6,88 (H)
Monosit#=2,76 (H)

Diagnosis : Severe Bacterial Infection


Tindakan Pengobatan : - Inj. Ampicillin 4x250mg
- Inj. Gentamicin 2x25mg
- Candistatin 4x1ml
- Pamol drop 1ml/4-6 jam
- Inf D51/4 NS 18tpm mikro

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana infeksi bakteri dapat menyebabkan gejala pada pasien ini dan apa komplikasi
nya?
2. Apakah pengobatan antibiotik yang diberikan pada pasien ini sudah sesuai?

C. Analisa masalah
1. Bagaimana infeksi bakteri dapat menyebabkan gejala pada pasien ini dan apa komplikasi
nya?

2
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017

REFLEKSI KASUS STASE ANAK

Pirogen adalah suatu zat yang menyebabkan demam, terdapat 2 jenis pirogen yaitu pirogen
eksogen dan pirogen endogen. Pirogen eksogen berasal dari luar tubuh seperti toksin, produk-
produk bakteri dan bakteri itu sendiri mempunyai kemampuan untuk merangsang pelepasan
pirogen endogen yang disebut dengan sitokin yang diantaranya yaitu interleukin-1 (IL-1),
Tumor Necrosis Factor (TNF), interferon (INF), interleukin-6 (IL-6) dan interleukin-11 (IL-
11). Sebagian besar sitokin ini dihasilkan oleh makrofag yang merupakan akibat reaksi
terhadap pirogen eksogen. Dimana sitokin-sitokin ini merangsang hipotalamus untuk
meningkatkan sekresi prostaglandin, yang kemudian dapat menyebabkan peningkatan suhu
tubuh.

Sepsis
Sepsis adalah suatu sindroma klinik yang terjadi oleh karena adanya respon tubuh yang
berlebihan terhadap rangsangan produk mikroorganisme. Ditandai dengan panas, takikardia,
takipnea, hipotensi dan disfungsi organ berhubungan dengan gangguan sirkulasi darah.
Sepsis sindroma klinik yang ditandai dengan:
 Hyperthermia/hypothermia (>38°C; <35,6°C)
 Tachypneu (respiratory rate >20/menit)
 Tachycardia (pulse >100/menit)
 >10% cell immature
 Suspected infection

3
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017

REFLEKSI KASUS STASE ANAK


Patogenesis terjadinya sepsis

Jejas atau infeksi

Inflamasi
Tahap 1

Kerusakan dinding pembuluh


darah

Ekspresi faktor-faktor jaringan


Peningkatan
PAI-1
Pembentukan trombin Tahap 2

Aktivasi sistem koagulasi

TAFIa
teraktivasi Konsumsi cepat dari protein C

Defisiensi protein C aktif

Supresi Fibirinolisis Koagulasi


Tahap 3

Penyumbatan mirovaskuler

Kerusakan jaringan

Disfungsi organ

Kematian

4
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017

REFLEKSI KASUS STASE ANAK


2.. Apakah pengobatan antibiotik yang diberikan pada pasien ini sudah sesuai?
Antibiotik adalah obat atau zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi, yang
dapat menghambat/membasmi mikroba lain (jasad renik/bakteri), khususnya mikroba yang
merugikan manusia yaitu mikroba penyebab infeksi pada manusia. Antibiotik tidak efektif
menangani infeksi akibat virus, jamur, atau nonbakteri lainnya, dan setiap antibiotik sangat
beragam keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri.

A. Gentamisina
merupakan suatu antibiotika golongan aminoglikosida yang efektif untuk pengobatan infeksi
yang disebabkan oleh bakteri gram negatif yang sensitif antara lain Proteus, Pseudomonas
aeruginosa, Klebsiella, Serratia, E.Coli, Enterobacter dan lain-lain. Bakteri ini antara lain
menyebabkan bakteremia, meningitis, osteomielitis, pneumonia, infeksi luka bakar, infeksi
saluran kemih, dan tularemia. Dalam keadaan tertentu gentamisin digunakan pula terhadap
gonore dan infeksi S. aureus. Sedapat mungkin gentamisin sistemik hanya diterapkan pada
infeksi berat saja. Penggunaan gentamisin secara topical khususnya dalam lingkungan rumah
sakit perlu dibatasi untuk menghambat perkembangan resistensi pada bakteri sensitif

B. Ampisilin
merupakan derivat penisilin yang merupakan kelompok antibiotik β –laktam yang memiliki
spektrum antimikroba yang luas. Ampisilin efektif terhadap mikroba Gram positif dan Gram
negatif. Ampisilin digunakan untuk infeksi pada saluran urin yang disebabkan oleh
Escherichia coli dan juga untuk infeksi saluran pernafasan, telinga bagian tengah yang
disebabkan Streptococcus pneumoniae (Brooks, 2001; Wattimena, 1987) Mekanisme kerja
ampisilin yaitu menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan cara menghambat
pembentukan mukopeptida, karena sintesis dinding sel terganggu maka bakteri tersebut tidak
mampu mengatasi perbedaan tekanan osmosa di luar dan di dalam sel yang mengakibatkan
bakteri mati

Kombinasi antibiotika gentamisin dan ampisilin digunakan sebagai antibiotik lini pertama
untuk pasien anak. Hal ini disebabkan gentamisin yang dikombinasikan dengan penisilin atau
vancomisin menghasilkan efek bakterisid yang kuat, yang sebagian disebabkan oleh
peningkatan ambilan obat yang timbul karena penghambatan sintesis dinding sel. Penisilin

5
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017

REFLEKSI KASUS STASE ANAK


mengubah struktur dinding sel sehingga memudahkan penetrasi gentamisin kedalam kuman
(Katzung, 2004).

Yogyakarta, 15 Maret 2017


Dokter Pembimbing

dr. Kiswarjanu, Sp.A

Anda mungkin juga menyukai