CPMK:
Mahasiswa mampu untuk menyiapkan Flexibel Budget dan menggunakannya untuk pelaporan
kinerja. Menghitung Overhead Variance dan menjelaskan artinya serta menyiapkan Activity-
Based Flexible Budget.
Deskripsi:
Pada Bab 11, kita akan belajar untuk membedakan antara Flexible Budget dab Static Budget.
Menghitung dan menganalisis items yang terdapat di dalam perusahaan, yang nantinya akan
digunakan untuk menusun laporan Flexible Budget.
Kesalahan prediksi dalam penyusunan sebuah anggaran dapat berbentuk nilai yang lebih dari
seharusnya atau yang kurang dari seharusnya. Salah satu manfaat anggaran yaitu agar manajer
memiliki nilai-nilai yang dapat diperbandingkan dengan hasil yang sebenarnya. Sebuah hasil
akan lebih memiliki manfaat jika dapat diperbandingkan dan inilah salah satu fungsi anggaran.
Selisih yang muncul akan mendorong manajer untuk mencari tahu lebih lanjut penyebab selisih
tersebut.
Manajer tidak boleh membiarkan begitu saja munculnya selisih karena adanya selisih memberi
arti adanya perubahan dari nilai yang diharapkan. Manajer harus mencari tahu penyebab
terjadinya selisih, tetapi sebelum melangkah lebih jauh, ada langkah lebih awal sebelum
langsung mencari tahu penyebabnya. Manajer harus menentukan apakah selisih yang muncul
menguntungkan atau merugikan perusahaan. Contohnya, untuk nilai penjualan. Setelah
membandingkan nilai yang nyata dengan nilai hasil yang diprediksi, ditemukan adanya selisih
lebih. Artinya, nilai yang tertera di anggaran ternyata melebihi nilai yang sebenarnya. Hal ini
berarti penjualan yang diprediksi lebih besar dari kenyataannya. Kini pertanyaannya, Walaupun
nilai penjualan yang sesungguhnya melebihi anggaran merupakan hal yang positif, bukan berarti
manajer menerimanya begitu saja. Manajer harus mencari tahu mengapa nilai sesungguhnya bisa
lebih tinggi, karena ketidakpedulian manajer dapat merugikan perusahaan.
Itu hanyalah dua dari beragam kemungkinan. Selisih antara anggaran dengan yang sebenarnya
disebut dengan variance. Penentuan menguntungkan atau tidaknya suatu variance bukanlah
solusi akhir, namun justru sebagai pemicu bagi manajer untuk mencari tahu penyebabnya.
1. Static Budget.
2. Kelebihan dan Kekurangan Static Budget
3. Contoh Static Budget
4. Flexible Budget
5. Keunggulan dan Kelemahan Flexible Budget
6. Contoh Flexible Budget
7. Favourable Variance.
8. Unfavourable Variance.
Jika kita melihat kembali pembahasan mengenai penyusunan anggaran di bab 9 maka kita akan
temukan anggaran pertama yang disusun oleh perusahaan adalah Anggaran Penjualan (Sales
Budget), yang kemudian diikuti dengan anggaran-anggran lainnya dan setelah itu perusahaan
menentukan di awal berapa jumlah produk yang direncanakan terjual untuk tahun yang
bersangkutan. Perusahaan hanya menentukan satu pilihan jumlah produk terjual. Perusahaan
tidak mencoba mengakomodasi kemungkinan nilai lain untuk jumlah penjualan. Anggaran
semacam itu kita sebut dengan istilah Static Budget. Penentuan jumlah yang direncanakan terjual
pun dilakukan di awal penyusunan anggaran.
Ada saat ini perusahaan mencoba mencari tahu, bagaimana seandainya penyusunan anggaran
berdasarkan jumlah produk yang sesungguhnya terjual. Apakah ini berarti anggaran disusun
setelah semua biaya telah terealisasi dan produk telah dihasilkan? Apakah masih layak disebut
anggaran jika disusunnya di akhir periode? Akuntansi Manajemen menyebutnya Flexible
Budget. Selama ini perusahaan menyusun anggaran dengan nilai prediksi dan dilakukan di awal
periode. Flexible budget disusun di akhir periode. Perusahaan menggunakan flexible budget
untuk menjawab pertanyaan, bagaimana seandainya perusahaan menggunakan angka jumlah
produk terjual yang sesungguhnya untuk menyusun anggaran? Dengan kata lain, perusahaan
mencoba mencari tahu, seandainya perusahaan berhasil memprediksi jumlah produk terjual di
awal periode tepat sesuai dengan jumlah yang sesungguhnya di akhir periode, apakah akan ada
perbedaan terhadap nilai laba yang dihasilkan?.
Tidak berubah dengan volume aktual Dirancang untuk dapat berubah sesuai
output yang dicapai dengan tingkat aktivitas yang dicapai
Tidak dapat memastikan biaya sebenarnya Dapat dengan mudah memastikan biaya
dalam hal perubahan dalam situasi diberbagai tingkat kegiatan
Disusun berdasarkan asumsi bahwa semua Disusun pada tingkat yang berbeda dari
kondisi akan tetap tidak berubah kegiatan, mengingat kemungkinan
perubahan dalam aspek operasional bisnis
Memiliki aplikasi terbatas dan tidak efektif Memiliki aplikasi luas sebagai alat untuk
sebagai alat untuk pengendalian biaya pengendalian biaya sebagai alat yang efektif
untuk pengendalian biaya
Static Budget
Anggaran statis (static budget) adalah anggaran untuk tingkat aktivitas tertentu. Anggaran yang
direncanakan (planning budget) atau anggaran statis dibuat sebelum periode berjalan dan hanya
valid untuk tingkat aktivitas yang direncanakan. Anggaran statis sesuai dengan tujuan
perencanaan, namun tidak sesuai untuk mengevaluasi biaya. Jika tingkat aktivitas aktual berbeda
dengan yang direncanakan, maka akan sulit untuk membandingkan biaya aktual dengan anggran
statis. Jika aktivitas lebih tinggi dari yang diharapkan, maka biaya variabelnya seharusnya lebih
tinggi dari yang diharapkan dan jika aktivitas lebih rendah dari yang diharapkan, maka biaya
variabelnya akan lebih rendah dari yang diharapkan.
Kelebihan Static Budget
Alasan terbaik untuk menggunakan anggaran statis adalah analisis perbedaan. Analisis
perbedaan memberitahu pemilik berapa banyak di atas atau dibawah anggaran asli, melalui
persentase dan dolar. Bahkan untuk bisnis, dapat lebih mudah untuk merencanakan tahun-tahun
mendatang ketika tahu jika memiliki perbandingan antara apa yang diharapkan dan apa yang
sebenarnya terjadi. Dalam tahun-tahun mendatang, pemilik dapat menyesuaikan anggaran naik
atau turun tergantung pada persentase perubahan.
Flexible Budget
Anggaran fleksibel dikenal sebagai anggaran variabel atau anggaran dinamis. Anggaran
fleksibel merupakan anggaran yang dapat menunjukkan bagaimana biaya bervariasi dengan
tingkat keluaran/output yang berbeda, atau pada berbagai tingkat volume penjualan dan
memproyeksikan pendapatan berdasarkan tingkat output yang berbeda. Anggaran fleksibel ini
juga merupakan alat yang sangatberguna untuk membandingkan biaya aktual yang dialami
dengan biaya yang diperkenankan untuk tingkat aktivitas dicapai. Selain itu, pengeluaran
anggaran fleksibel dapat terhalang dengan menawarkan insentif kinerja karyawan secara
langsung yang berkaitan dengan anggaran statis. Aturan dasar tentang anggaran fleksibel adalah
bahwa anggaran fleksibel merupakan alat analisis siklus bisnis dan tidak dapat dikompilasi
sebelum akhir siklus bisnis itu sendiri. Menganalisis anggaran fleksibel pada akhir siklus bisnis
memungkinkan manajemen untuk menyesuaikan perkiraan anggaran statis siklus kerja
berikutnya untuk dapat mencocokkan perubahan keadaan biaya operasi. Dalam istilah
sederhana, anggaran fleksibel dapat digambarkan sebagai akhir periode akuntansi dari biayayang
membentuk perbandingan dengan anggaran statis yang asli.
Karena perubahan anggaran fleksibel berdasarkan volume, maka anggaran fleksibel dapat
menyediakan tingkat control yang lebih besar. Sebuah bisnis yang menggunakan anggaran
fleksibel dapat banyak bervariasi dari apa yang awalnya telah direncanakan, dan selain itu
anggaran fleksibel memiliki pandangan real-time dari pengeluaran dan pendapatan bisnis.
Pemilik bisnis yang cerdas mungkin tidak memiliki banyak waktu untuk memperkirakan
anggaran dengan menggunakan anggaran statis. Ia akan menggunakan anggaran fleksibel
karena anggaran fleksibel dapat menyelesaikan perkiraan anggaran dalam satu langkah
Penganggaran fleksibel adalah metode yang lebih canggih, diabandingkan anggaran statis,
karena pemilik bisnis dapat melakukan perubahan anggaran ditengah-tengah periode pelaporan.
Namun, pemilik bisnis mungkin tidak memiliki waktu, pengalaman atau keinginan untuk
menyesuaikan anggaran. Selain itu, mungkin ada efek tak terduga dari perubahan yang tak
terduga dalam volume, yang memungkinkan pemilik bisnis sulit untuk merencanakan anggaran.
Contoh:
PT.ABC memproduksi buku tulis. Manajer PT. ABC mencoba menyusun anggaran untuk
menentukan berapa laba operasi yang dapat dihasilkan perusahaan tahun ini, tahun 2019. Berikut
biaya-biaya produksi yang dianggarkan PT.ABC. Jumlah standar produk terjual 12.000 buku
tulis. Harga buku tulis per unit adalah Rp.1.200 Biaya bahan baku Rp.600 per unit. Biaya tenaga
kerja Rp.160 per unit. Biaya variabel overhead Rp.120 per unit. Total biaya variabel untuk 1
buku tulis Rp.880 per unit. Biaya tetap (untuk 1 tahun) Rp.2.760.000.
Setelah seluruh data tersedia, tersusun anggaran sebagai berikut.
Kolom status di atas menunjukkan apakah perbedaan yang dihasilkan menguntungkan atau
merugikan perusahaan. Huruf “U” artinya Unfavourable, dan huruf “F” artinya Favourable.
Jika selisih negatif (favorable), yang artinya selisih yang menguntungkan dimana aktual jam
kerja lebih rendah dari jam kerja standar yang diijinkan. atau juga bisa karena cycle time actual
lebih rendah dari cycle time standar. Jika selisih positif (unfavorable), yang artinya sekisih yang
merugikan, dimana aktual jam kerjalebih rendah dari jam kerja standar yang diijinkan. atau juga
bisa karena cycle time actual lebih tinggi daru cycle time standard.
Contoh untuk nilai penjualan, walaupun harga jual aktual lebih besar dari yang dianggarkan,
namun karena jumlah pulpen yang terjual lebih rendah dari yang dianggarkan maka nilai
penjualan pun lebih kecil dari yang dianggarkan. Penurunan nilai penjualan merugikan
perusahaan karena berarti penurunan jumlah uang yang akan diterimanya. Sedangkan untuk
biaya tenaga kerja, selisih yang dihasilkan dianggap tidak menguntungkan bagi perusahaan
karena pengeluaran ternyata lebih besar dari yang dianggarkan. Untuk biaya tetap, juga lebih
besar dari yang dianggarkan. Adanya berbagai perbedaan ini memicu para manajer untuk
menelusuri penyebabnya. Penurunan jumlah pulpen yang terjual bisa saja karena kapasitas
produksi maksimal perusahaan Letras memang hanya 10.000 pulpen. Apa pun penyebabnya,
perusahaan harus melakukan tindakan korektif jika diperlukan.
Nilai static budget variance telah kita dapatkan. Jika kita lebih jauh dalam menganalisis static
budget variance maka kita bisa mendapatkan rinciannya, berupa berbagai macam varian.
Variance merupakan titik awal penilaian seberapa akurat penentuan nilai yang terdapat didalam
anggaran. Bukan hanya itu, variance dapat memicu perubahan dalam rencana dan bahkan strategi
perusahaan. Keberadaan variance membantu para manajer untuk lebih memfokuskan perhatian
pada aktivitas yang berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk aktivitas yang telah
berjalan sesuai dengan yang diharapkan maka manajer tidak perlu menghabiskan waktu
untuknya. Ini disebut dengan management by exception, yaitu metode pengorganisasian yang
dijalankan oleh manajer dengan memfokuskan hanya pada aktivitas yang tidak berjalan sesuai
yang direncanakan. Dengan metode ini, para manajer akan dapat dengan cepat menyelesaikan
masalah yang timbul karena waktunya tidak habis untuk memfokuskan perhatian pada aktivitas
yang sudah berjalan sesuai rencana. Aktivitas semacam ini sudah memenuhi harapan perusahaan
sehingga tidak perlu menghabiskan waktu dan tenaga para manajer. Variance dapat
menguntungkan atau merugikan perusahaan. Ini tergantung apa hasilnya dan pada nilai mana
yang muncul variance.