Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji kehadirat Allah SWT, dengan segala rahmat dan barokah-Nya, maka
Makalah ini dapat terselesaikan walaupun masih banyak kekurangan disana-sini semua itu
karena keterbatasan pengetahuan dari si penulis.
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas pelajaran Kewarganegaraan dan
menambah pengetahuan tentang hubungan internasional, Khususnya perwakilan diplomatik.
Dengan keterbatasan ilmu dan pengetahuan maka selesailah makalah ini, penulis
berupaya mencari ilmu dari berbagai sumber yang ada, tidak menutupi dalam makalah ini
banyak sekali kekurangannya, tapi diharapkan dengan adanya makalah ini bisa menambah
wawasan bagi para pembaca.
Dengan segala kekurangan yang masih ada di makalah ini penulis dengan senang hati
menerima kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca. sekiranya ada kesalahan dalam
penulisan mohon di maklumi.
Wasalamualaikum Wr.Wb

Lumajang, Maret 2012

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 2
2.1 Pengertian.................................................................................. 2
2.2 Fungsi dan Tugas....................................................................... 2
2.3 Perangkat-perangkat perwakilan................................................ 4
2.4 Tahap-tahap penempatan........................................................... 6
2.5 Berakhirnya Perwakilan............................................................. 7
2.6 Hak istimewa perwakilan diplomatik......................................... 7
BAB III PENUTUP.................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan................................................................................ 8
3.2 Saran................................... ..................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 9

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman modern ini, hampir tidak ada satu negara didunia ini yang dapat berdiri
sendiri tanpa melakukan hubungan maupun perjalinan antara negara yang satu dengan negara
yang lain. Hubungan yang dilakukan telah mencakup berbagai sektor seperti bidang
pemerintahan, politik, ekonomi, sosoial, maupun budaya. Hubungan internasional telah dijadikan
satu prasarana dalam menbangun dan menjaga eksistensi suatu negara karena suatu negara
hampir tidak mungkin untuk memenuhi semua kebutuhannya sendiri.
Prinsip dasar dalam menjalankan hubungan antarnegara adalah untuk memajukan dan
saling menghargai negara yang satu dan negara yang lain. Hubungan internasional dapat
dilakukan secara bilateral maupun multilateral. Seiring perkembangan zaman, negara-negara
maju dan berkembang saat ini menjalankan hubungan secara multilateral.
Pada bagian ini, kita akan memfokuskan kepada siapa yang akan melakukan hubungan
diplomatik. Secara sederhana, bada-badan pemerintahan sperti eksekutif yang meliputi presiden
dan wakil presiden yang diperbantukan oleh menteri –menterinya seperti Menteri Luar Negeri,
Menteri Pertahanan, dan lain-lain maupun badan legislatif seperti DPR memilkik andil dalam
melakukan hubungan diplomatik dengan negara lain.
Dalam menjalankan hubungan internasional ini, badab pemerintahan eksekutif dan
legislatif juga dibantu oleh perwakilan diplomatik yang dikirim melalui pertukaran antarnegara.
Semakin erat hubungan suatu negara yang lain maka perwakilan diplomatik negara tersebut
akan semakin memiliki peran penting. Untuk lebih jelasnya akan dibagian selanjutnya.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Perwakilan Diplomatik adalah perwakilan yang kegiatannya mewakili negaranya dalam
melaksanakan hubungan diplomatik dengan negara penerima atau suatu organisasi
internasional. Menurut keppres No. 108 Tahun 2003 ttg Organisasi Perwakilan Diplomatik RI di
Luar Negeri: Perwakilan diplomatik adalah kedutaan besar RI dan Perutusan Tetap RI yang
melakukan kegiatan diplomatik di seluruh wilayah negara penerima dan/atau pada organisasi
internasional untuk mewakili dan memperjuangkan kepentingan bangsa, negara dan pemerintah
RI.
Perwakilan Konsuler adalah Perwakilan yang mewakili Negara Republik Indonesia
dalam melaksanakan hubungan konsuler dengan Negara penerima di bidang perekonomian,
perdagangan, perhubungan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan sesuai dengan kebijakan
pemerintah yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undang yang berlaku.

2.2 Tugas dan Fungsi Perwakilan Diplomatik dan Konsuler


Tugas-tugas pokok perwakilan diplomatik:
a. Menyelenggarakan hubungan dengan Negara lain atau hubungan kepala Negara dengan
pemerintah asing.
b. Mengadakan perundingan masalah-masalah yang dihadapi kedua Negara itu dan berusaha untuk
menyelesaikan.
c. Mengurus kepentingan Negara serta warga negaranya di Negara itu dan berusaha untuk
menyelesaikannya.
d. Apabila dianggap perlu, dapat bertindak sebagai tempat pencatatan sipil, pemberian paspor, dan
sebagainya.

Fungsi Perwakilan Diplomatik:


a. Mewakili Negara RI secara keseluruhan di Negara penerima atau organisasi internasional.
b. Melindungi kepentingan nasional dan warga Negara RI di Negara penerima.
c. Melaksanakan usaha peningkatan hubungan persahabatan dan melaksanakan perundingan antara
Negara RI secara Internasional serta mengembangkan hubungan di bidang ekonomi,
kebudayaan, dan ilmu pengetahuan.
d. Melaksanakan pengamatan, penilaian, dan pelaporan.
e. Menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan terhadap warga Negara RI yang berada di
wilayah kerjanya.
f. Menyelenggarakan urusan pengamatan, konsuler, penerangan, protokol, komuniksi dan
persandian.
g. Melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, dan urusan rumah
tangga perwakilan diplomatik

Fungsi Perwakilan Konsuler:


a. Melaksanakan usaha peningkatan hubungan dengan negara penerima di bidang perekonmian,
perdagangan, perhubunga, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan.
b. Melindungi kepentingan nasional Negara dan warga Negara RI yang berada di wilayah kerjanya.
c. Melaksanakan pengamatan, penilaian, dan pengawasan.
d. Menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan terhadap warga Negara RI yang berada di
wilayah kerjanya.
e. Menyelenggarakan urusan pengamatan, konsuler, penerangan, protokol, komuniksi dan
persandian.
f. Melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, dan urusan rumah
tangga perwakilan konsuler.
g. Bertindak sebagai notaris dan pencatan sipil agar tidak bertentangan dengan negara penerima.
h. Mengeluarkan paspor dan dokumen perjalanan.

Tugas-tugas perwakilan konsuler:


Hal-hal yang berhubungan dengan kekonsulan, antara lain mencakup bidang ekonomi, bidang
Kebudayaan dan ilmu pengetahuan serat bidang lainnya.
1) Bidang ekonomi, yaitu menciptakan tata ekonomi dunia baru dengan menggalakkan ekspor
komoditas nonmigas, promosi perdagangan, mengawasi pelayanan pelaksaan perjanjian
perdagangan, dan lain-lain.
2) Bidang kebudayaan dan ilmu pengetahuan, seperti tukar-menukar pelajar, mahasiswa dan lain-
alin.
3) Bidang-bidang lain seperti:
a) Memberikan paspor dan dokumen perjalanan kepada warga negara pengirim dan visa atau
dokumen kepada orang yang ingin mengunjungi negara pengirim.
b) Bertindak sebagai subjek hukum dalam praktik dan prosedur pengadilan atau badan lain
dinegara pertama.
c) Bertindak sebagai notaris dan pencatat sipil serta menyelenggarakan fungsi administrasi.
2.3 Perangkat Perwakilan
Perwakilan Diplomatik
Berdasarkan Kongres Wina tahun 1815 dan Kongres Aux La Chapela 1818
(Kongres Achen), perangkat diplomatik adalah sebagai berikut:
a. Duta besar berkuasa penuh (ambassador) adalah tingkat tertinggi dalam perwakilan diplomatik
yang mempunyai kekuasaan penuh dan luar biasa. Ambassado biasanya mewakili pribadi kepala
Negara dan bangsa serta rakyatnya.
b. Duta (gerzant) adalah wakil diplomatik yang pengangkatannya lebih rendah dari ambassador.
Seorang duta dalam menyelesaikan persoalan kedua Negara harus berkonsultasi dengan
pemerintahnya.

c. Menteri residen, dianggap bukan wakil pribadi kepala Negara. Ia hanya mengurus urusan
Negara. Pada dasarnya ia tidak berhak mengadakan pertemuan dengan kepala Negara dimana ia
bertugas.
d. Kuasa usaha (charge de affair), kuasa usaha tidak diperbantukan kepada kepala Negara dapat
dibedakan atas :
1. Kuasa usaha tetap yang menjabat sebagai kepala dari suatu perwakilan.
2. Kuasa usaha sementara yang melaksanakan pekerjaan dari kepala perwakilan, yaitu ketika pejabat
kepala perwakilan belum atau tidak ada tempat.
e. Atase-atase adalah pejabat pembantu dari duta besar berkuasa penuh. Atase terdiri atas 2 (dua)
bagian, yaitu:
1. atase pertahanan yang memilki tugas untuk memberikan nasihat militer dan pertahanan kepala
Ambassador. Atase ini memiliki tugas untuk menjadi pejabat penghubung dengan departemen
pertahanan di negaranya berasal. Atase ini memiliki tugas untuk menjalin hubungan antara
angkatan bersenjata di negara tempat ia di tugaskan dengan negara dimana ia berasal. Atase ini
biasanya adalah seorang Perwira militer dari negara bersangkutan.
2. Atase teknis adalah seorang pegawai negeri dari Departemen atau Lembaga Pemerintahan Non-
Departemen. Atase teknis seperti atase perdagangan, atase perindutrian, dan lain-lain yang
memiliki tugas untuk mengatur hubungan dalam bidang-bidang tertentu.

Perwakilan Konsuler
1. Konsulat Jenderal
Konsulat Jenderak membawahi beberapa konsul yang ditempatkan di ibukota Negara tempat
bertugas. Konsulat bertanggung jawab kepada duta besar luar biasa dan berkuasa penuh, serta
bertanggung jawab langsung kepada menteri luar negeri.

2. Konsul dan Wakil Konsul


Konsul mengepalai satu kekonsulan yang kadang-kadang diperbantukan kepada
konsulat jenderal. Konsul bertanggung jawab kepada duta luar biasa dan berkuasa penuh, atau
bertanggung jawab langsung kepada Menteri Luar Negeri. Wakil konsul diperbantukan kepada
konsul atau knsulat jenderal yang kadang diserahi pimpinan kantor konsuler.
3. Agen Konsul
Agen konsul di angkat oleh konsulat jenderal dengan tugas untuk mengurus hal-hal yang bersifat
terbatas dan berhubungan dengan kekonsulan. Agen konsulan ditugaskan di kota-kota yang
termasuk kekonsulan.

2.4 Tahap-Tahap Penempatan


Tahap-tahap penempatan perwakilan diplomatik.
Pengangkatan seorang diplomat melalui tahap-tahap berikut:
1) Calon ditetapkan oleh kepala negara.
2) Dimintakan persetujuan (agreement atau demande d’agregation) dari negara yang akan
menerima .
3) Apabila ditolak (dengan persona nongrata) diganti, dan apabila disetujui maka diberi surat
kepercayaan (Letter of Credence)
4) Setelah dilantik oleh kepala negara, ia menuju negara penerima disertai protokol dari
Departemen Luar Negeri.
5) Dinegara penerima , ia menyerahkan surat kepercayaan kepada kepala negara penerima dalam
acara protokol.

Tahap-tahap penempatan perwakilan konsuler.


1) Pemerintah negara pengirim menuneksekutor konsuler sebagai permulaan tugas konsul.juk
seorang untuk diangkat sebagai konsul jenderal /konsul atau wakil konsul.
2) Apabila negara penerima menyetujui penunjukkan tersebut, maka akan dikeluarkan eksekutor
konsuler sebagai permulaan tugas konsul.

2.5 Berakhirnya Perwakilan


Berakhirnya perwakilan diplomatik.
Misi diplomatik yang ditempatkan di negara lain berakhir karena faktor-faktor:
1) Masa jabatan duta itu telah habis,
2) Dipanggil oleh negara yang menempatkan,
3) Dinyatakan sebagai orang yang tidak disukai (persona nongrata)
4) Penyerahan paspor oleh negara penerima karena adanya perang atau konflik antara kedua
negara.

2.6 Hak Istimewa Perwakilan Diplomatik


Suatu perwakilan diplomatik, yang berdasarkan kongres Wina memilmemeliki akhak
khusus ketika menjalankan tugas kenegaraan di Negara tujuan yaitu:
a. Hak immunitas, yaitu hak yang menyangkut pribadi seorang diplomat serta
gedung perwakilannya, tidak tunduk kepada yuridiksi /
hukum Negara tempatnya bertugas, baik perkara perdata maupun pidana, namun Negara t
ujuan dapat mencabut hak Negara pengirim diwilayahnya dan dikembalikan kepada Nega
ra asalnya.
b. Hak ekstrateritorial, yaitu hak diplomat terhadap daerah perwakilan, termasuk bangunan serta p
erlengkapannya, seperti bendera, lambing Negara, dokumen, surat-
surat maupun kendaraan yang bebas sensor, artinya
bebas dipasang maupun dikibarkan di wilayah ekstrateritorial tersebut.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perwakilan diplomatik memegang peran penting dalam menjalin hubungan bilateral
dengan yang bersangkutan. Perwakilan diplomatik ini dapat dibagi menjadi berbagai tingkatan
seperti Ambassador atau duta berkuasa penuh yang dibantu oleh duta berkuasa Duta, Menteri
Residen, Kuasa Usaha dan Atase-atase. Selain perwakilan secara diplomatik dan politis, juga
terdapat perwakilan yang tidak bersifat politis dan hanya mencakup bidang tertentu secara
kedaerahan. Konsuler ini juga dapat dibagi menjadi Konsul Jenderal, Komsul, Wakil Konsul,
Agen Konsul, dan Staf Konsul. Konsul biasanya dikirim oleh Menteri Luar Negerisedangkan
perwakilan diplomatik biasnyang berada di negara dipilih terlebih dahulu oleh presiden maupun
Kepala Negara dari Negara Pengirim. Perwakilan diplomatik ini memiliki tujuan untuk
melindungi para warga negaranya yang berada di negara bersangkutan dan untuk menjalin
hubungan saling menghargai dan kerjasama dengan negara penerima. Perwakilan diplomatik
memiliki hak immunitas yaitu hak yang menyangkut pribadi seorang diplomat dan hak
ekstrateritorial yaitu hak atas bangunan dan perangkat diplomatik lainnya.

3.2 Saran
Pihak Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) dan Perwakilan Konsuler yang berada di sana
juga berkewajiban memberikan pengayoman, pelindungan dan bantuan hukum bagi warga
negara dan badan hukum indonesia di luar negeri. Tidak peduli apakah warga negara tersebut
bersalah ataukah dia yang menjadi korban, karena negara merdeka yang merupakan pemilik
kedaulatan penuh mempunyai hakuntuk melindungi warga negaranya yang butuh perlindungan
dari paksaan kedaulatan negara lain. Terutama bagi konsuler karena fungsinya adalah mengurus
paspor, visa, ataupun yang berkaitan dngan penganiayaan TKI.
DAFTAR PUSTAKA

Listyarti, Retno, 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta: Esis
http://id.wikipedia.org/wiki/
http://id.wikipedia.org/wiki/Konsul
http://id.wikipedia.org/wiki/Perwakilan_Indonesia_di_luar_negeri
http://poetracerdas.blogspot.com/2009/01/kwn-xi-ipaips-smt2.html
http://www.tempointeraktif.com/hg/peraturan/2004/04/06/prn,20040406-08,id.html
Supriyanto, Drs.2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Bumi Aksara.
Supriyanto, Drs.2007. Pendidikan Kewarganegaraan SMA/MA KTSP. SMAN 1 Wonogiri

Anda mungkin juga menyukai