LAPORAN PRKATIKUM Minuman Instan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRKATIKUM ILMU TEKNOLOGI PANGAN

“ PENGOLAHAN MINUMAN INSTAN ”


KACANG HIJAU

Dosen Pengampu :
Ninik Rustanti, S.TP, M.Si
Dr Diana Nur Afifah, S.TP, M.Si
Gemala Anjani, SP, M.Si, PhD

Oleh :
Noviasti Rahma Utami 22030115120061
Fidi Resstutiwati 22030115120063
Afifah Nur’aini 22030115130119
Nola Anggita Eviani 22030115140115
Kelompok 6 D

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Deskripsi
Metode yang banyak diguanakn dalam memproduksi minuman instan adalah spray
drying dan kristalisasi. Spray drying menggunakan alat yang disebut spray drier, alat
tersebut dapat menghasilkan produk berbentuk serbuk dari bahan yang berbentuk larutan.
Kristlisasi merupakan proses terbentuknya kristal padat yang berasal dari suatau larutan
yang homogen. Kristal-kristal dapat terbentuk apabila uap dari partikel mengalami
sublimasi menjadi dingin. Selama proses kristalisasi, hanya partikel murni yang akan
mengkristal. Metode kristalisasi ini memanfaatkan sifat dari gula pasir atau sukrosa yang
dapat kembali membentuk kristal setelah dicairkan.(2)
Secara umum mekanisme kristalisasi terjadi saat sukrosa dipanaskan akan mencair dan
bercampur dengan bahan yang lain. Pada saat uang menguap, sukrosa akan terbentuk
kembali menjadi butiran padat, sifat dari sukrosa ini sangan dipengaruhi oleh pH. Apabila
pH larutan asam maka proses kristalisasi tidak akan terbentuk dan larutan menjadi liat.
Beberapa penelitian mengatakan bahwa pH optimum yang dapat menghasilkan produk
sekitar 6,7 sampai 6,8. (2)
Bahan utama yang digunakan pada praktikum pembuatan minuman instan dengan
metode kristalisasi adalah kacang hijau. Selain kacang hijau, bahan utama lain yang
digunakan yaitu gula dan air. Gula merupakan sejenis karbohidrat yang digunakan sebagai
pemanis, gula yang digunakan adalah gula pasir. Fungsi gula dalam pembuatan minuman
instan sebagai bahan pemanis, penambah rasa, pembentukan gel, dan pegawet alami. Gula
dapat menghasilkan tekanan osmosis yang tinggi sehingga cairan sel mikroorganisme
terserap keluar, menghambat sitoplasma sehingga terjadi plasmolisis yang menyebabkan
kematian sel. Air berfungsi sebagai pelarut gula untuk proses homogenisasi komponen, air
juga akan mempengaruhi tekstur dan umur simpan.
Tujuan Praktikum yang dilakukan :
1. Mengetahui proses pembuatan minuman kacang hijau instan
2. Mengetahui fungsi bahan-bahan yang digunakan pada proses pembuatan minuman
kacang hijau instan
1.2 Tinjuan Pustaka
1. Kacang Hijau
Tanaman kacang hijau sudah lama dikenal dan ditanam oleh masyarakat tani di
Indonesia. Asal usul tanaman kacang hijau diduga dari kawasan India. Nikolai
Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet, menyebutkan bahwa India merupakan
daerah asal sejumlah besar suku (famili) Leguminosae. Kacang hijau dibawa masuk ke
wilayah Indonesia, terjadi pada awal abad ke-17, oleh pedagang Cina dan Portugis.
Pusat penyebaran kacang hijau pada mulanya terpusat di Pulau Jawa dan Bali, tetapi
pada tahun 1920-an mulai berkembang di Sulawesi, Sumatra, Kalimantan, dan
Indonesia bagian timur.(1)
Tanaman kacang hijau termasuk multiguna, yakni sebagai bahan pangan, pakan
ternak, dan pupuk hijau. Dalam tatanan makanan sehari-hari, kacang hijau dikonsumsi
sebagai bubur, sayur (taoge), dan kue-kue. (1)
2. Manfaat Kacang Hijau
Kacang hijau merupakan sumber gizi, terutama protein nabati. Kandungan
protein (aam amino) biji kacang hijau cukup lengkap yang terdiri atas asam amino
esensial, yakni Isoleusin 6,95%, Leucin 12,90%, Lysin 7,94%, Methionin 0,84%,
Phenylalanin 7,07%, Threonin 4,50%, Valin 6,23%, dan juga asam amino nonesensial,
yakni Alanin 4,15%, Atginin 4,44 %, Asam Aspartat 12,10%, Asam Glutamat 17,00
%, Glycin 4,03%, Tryptophan 1,35%, dan Tyrosin 3,86%.(1)
Kacang hijau, selain berguna untuk kesehatan tubuh, juga berkhasiat sebagai
obat tradisional. Bubur kacang hijau amat baik untuk penderita beri-beri, sedangkan
taoge kacang hijau merupakan sumber vitamin E yang berkhasiat antisterilitas. Hasil
penelitian KAISI, lembaga penelitian kesehatan tubuh manusia di Korea, menunjukkan
bahwa tiap 100 g taoge kacang hijau mengandung 4.2 g protein, 3.4 g karbohidrat, 1.0
g lemak, 47 g kalori, 9.2 g air, dan 15 g vitamin C. Taoge kacang hijau berfungsi
memperlancar air kencing, menghaluskan kulit wajah dan amat baik bagi penderita
kencing manis ataupun kegemukan (obesitas). (1)
Tanaman kacang hijau amat baik dijadikan vegetasi atau penutup tanah. Fungsi
tanaman kacang hijau sebagai penutup tanah adalah menuyuburkan tanah, terutama
kandungan unsur nitrogen dan penghasil bahan pangan sumber protein nabati. Limbah
tanaman kacang hijau berupa batang dan daun-daunnya dapat dimanfaatkan sebagai
pakan ternak. (1)
3. Kandungan Gizi Kacang Hijau
Nilai Kandungan Gizi Kacang Hijau dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini:
Tabel 1 komposisi gizi kacang hijau

Zat gizi Biji kacang hijau


Energi (kkal) 345
Protein (g) 2.9
Lemak (g) 0.2
Karbohidrat (g) 4.1
Kalsium (mg) 29
Fosfor (mg) 69
Besi (mg) 0.8
Vitamin A (SI) 10
Vitamin B1 (mg) 0.07
Vitamin C (mg) 15
Sumber : direktorat gizi, depkes RI (1992)

4. Metode Pembuatan Minuman Instan


Metode yang banyak diguanakn untuk memproduksi minuman instan adalah
spray drying (pengeringan semprot) dan kristalisasi. Spray drying menggunakan alat
yang disebut spray drier, alat tersebut dapat menghasilkan produk berbentuk serbuk/
tepung dari suspense cairan (bahan yang berbentuk larutan). Keuntungan penggunaan
alat spray drier adalah dapat menghasilkan produk yang bermutu tinggi, tingkat
kerusakan gizi rendah serta perubahan nilai organoleptic dapat diminimalisasi. Hal
tersebut dikarenakan output suhu spray drier relatif rendah, biasanya antara 700- 900 C
dan waktu tinggal produk (residence time) dalam alat sangat cepat. Metode ini sangat
cocok untuk produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan mudah mengalami
kerusakan akibat panas, seperti susu, dan sari buah. Kendala dalam penggunaan spray
drier adalah harga dan biaya operasional yang sangat tinggi sehingga untuk usaha skala
menengah tidak layak secara ekonomis. (2)
Selain metode spray drying, metode yang digunakan untuk memproduksi
minuman instan yaitu kristalisasi. Kristalisasi adalah proses terbentuknya Kristal padat
yang berasal dari suatu larutan homogeny (Riana, 2012). Kristal-kristal dapat terbentuk
apabila uap dan partikel yang sedang mengalami sublimasi menjadi dingin. Selama
proses kristalisasi, hanya partikel murni yang akan mengkristal. Metode kristalisasi,
hanya partikel murni yang akan mengkristal. Metode kristalisasi didasarkan pada
pemanfaatan sifat gula pasir (sukrosa) yang dapat kembali membentuk Kristal setelah
dicairkan. Secara umum, mekanisme kristalisasi terjadi saat sukrosa yang dipanaskan
akan mencair dan bercampur dengan bahan lainnya. Ketika air menguap, maka sukrosa
tersebut akan terbentuk kembali menjadi butiran-butiran padat. Sifat sukrosa sangat
dipengaruhi oleh pH. Apabila pH larutan rendah (asam) maka proses kristalisasi tidak
akan terbentuk dan larutan menjadi liat. Oleh karena itu, semua bahan pangan ang akan
dijadikan serbuk harus memiliki pH yang tidak asam. Beberaoa penelitian menunjukan
bahwa pH optimum yang dapat menghasilkan produk sekitar 6,7 sampai 6,8. Metode
kristalisasi merupakan metode tepat guna yang diterapkan di industri kecil dan
menengah yang memiliki modal terbatas. (2)
Bahan yang dapat digunakan sebagai bahan utama untuk pembuatan minuman
instan dengan metode kristalisasi antara lain jahe, jahe gajah, jahe emprit, kunyit, dan
temulawak. Selain menggunakan bahan tersebut, bahan utama yang digunakan yaitu
gula dan air. Gula (sukrosa) adalah sejenis karbohidrat yang digunakan sebagai
pemanis. Jenis gula yang dipakai adalah gula pasir. Fungsi gula dalam pembuatan
minuman instan adalah sebagau bahan pemanis, penambah rasa, pembentukan gel, dan
pengawet alami. Mekanisme gula sebagai bahan pengawet alami yaitu menghasilkan
tekanan osmosis yang tinggi sehingga cairan sel mikroorganisme terserap keluar,
menghambat sitoplasma sehingga terjadi plasmolysis yang menyebabkan kematian sel
(Winarno, 2008). Air merupakan komponen utama dalam proses pembentukan
minuman instan. Air berfungsi sebagai pelarut gula untuk proses homogenesasi
komponen. Selama proses pemasakan, banyak air yang diuapkan dan kadar air harus
ditetapkan karena akan mempengaruhi tekstur dan umur simpan (shelf life). (2)

5. Bahan Baku Minuman Instan


Biofarmaka adalah semua makhulk hidup baik tumbuhan, hewan, maupun
mikroorganisme yang berpotensi sebagai obat, makanan, dan minuman maupun
nutraceutical. Biofarmaka yang banyak digunakan berupa tumbuhan yang memiliki
khasiat dan manfaat bagi manusia, dalam bentuk obat tradisional (jamu), makanan dan
minuman sebagai pangan fungsional. Biofarmaka yang biasa digunakan sebagai jamu
maupun obat tradisional berasal dari family Zingiberaceae, seperti jahe, kunyit,
temulawak, dan sebagainya. (Prasetiawan 2004). Minuman Instan berbahan baku
biofarmaka termasuk dalam kategori pangan fungsional karena sesuai dengan definisi
pangan fungsional yaitu pangan yang karena kandungan komponen aktifnya
memberikan manfaat bagi kesehatan diluar manfaat yang diberikan oleh zat gisi yang
terkandung di dalamnya. (2)
BAB II
METODE PRAKTIKUM

2.1 Alat dan Bahan


Alat
1. Blender (1 buah)
2. Wajan (1 buah)
3. Kompor (1 buah)
4. Baskom (1 buah)
5. Ayakan Halus (1 buah)
6. Kain Saring (1 buah)
7. Pengaduk (1 buah)
8. Timbangan (1 buah)
9. Sendok (1 buah)
Bahan
1. Kacang Hijau 100 gram
2. Gula Pasir 100 gram
3. Air 25 mL

2.2 Prosedur

Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat minuman instan
kacang hijau

Merendam kacang hijau kurang lebih selama 4-7 jam

Meniriskan kacang hijau yang telah direndam hingga benar-benar tiris

Mnimbang 100 gram kacang hijau, kemudian merebus kacang hijau selama 15 menit
lamanya

Meniriskan kacang hijau yang telah direbus hingga tiris


Menghancurkan kacang hijau dan menambahkan sedikit air agar tekstur mejadi lebih
pekat dan dapat mengambil sarinya

Menyaring kacang hijau dengan menggunakan kain saring, dan menimbang sari
kacang hijau sebelum menjadikan serbuk

Menuangkan ekstrak/sari kacang hijau kedalam wajan, kemudian menambahkannya


dengan 100 gram gula

Memanaskan sari kacang hijau dengan api yang sedang

Mengaduk terus-menerus hingga sari kacang hijau berubah bentuk menjadi kristal
bubuk

Mematikan kompor dan mengangkat kristal bubuk dari wajan

Menghaluskan gumpalan kristal kacang hijau yang telah terbentuk

Menyaring kristal kacang hijau, sehingga mendapatkan bubuk lacang hijau yang
berpartikel kecil

Menghidangkan kacang hijau instan, dengan mensedu bubuk kacang hijau dengan air
hangat

Menganalisis hasil kacang hijau instan, dan mencatatnya kedalam laporan


BAB III
HASIL PENGAMATAN

3.1 Data Pengamatan


Pengamatan Berat Warna Aroma Rasa Tekstur
Sebelum 100 gram Hijau Kacang Sepat, Rasa Empuk,
Pengkristalan Segar Hijau Segar Kacang Belum
Hijau Asli Berbentuk
Kristal

Setelah 80 gram Putih Pasir Kacang Manis Lebih


Pengkristalan Hijau Lembut,
Bubuk Berbentuk
Manis Serbuk

3.2 Dokumentasi

Gambar 1 Gambar 2
Perendaman kacang hijau (7 jam) Penimbangan kacang hijau sebelum perlakuan
Gambar 3 Gambar 4
Perebusan kacang hijau Penirisan kacang hijau

Gambar 5 Gambar 6
Penghalusan kacang hijau Penyaringan dengan kain saring (ekstrak)

Gambar 7 Gambar 8
Pengukuran volume sari kacang hijau Pemasakan kacang hijau menjadi bubuk
Gambar 9 Gambar 10
Kristal kacang hijau Penghalusan dan pngayakan bubuk kacang hijau

Gambar 11 Gambar 12
Penimbangan bubuk kacang hijau Minuman kacang hijau instan
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Fungsi Bahan


1. Kacang Hijau
Kacang hijau dalam praktikum ini digunakan sebagai bahan baku minuman
instan. Bhan baku minuman instan memiliki khasiat dan manfaat bagi manusia, dalam
bentuk obat tradisional, makanan dan minuman sebagai pangan fungsional. Biofarmaka
yang biasa digunakan sebagai jamu maupun obat tradisional juga dapat berasal dari
family Zingiberaceae, seperti jahe, kunyit, temulawak, dan sebagainya. Minuman
Instan berbahan baku biofarmaka termasuk dalam kategori pangan fungsional karena
sesuai dengan definisi pangan fungsional yaitu pangan yang karena kandungan
komponen aktifnya memberikan manfaat bagi kesehatan diluar manfaat yang diberikan
oleh zat gizi yang terkandung di dalamnya.(2)
2. Gula pasir
Gula pasir adalah sukrosa yang dimurnikan dan dihablurkan, yaitu bahan
makanan berbentuk butiran-butiran kristal berwarna putih berasa manis yang diperoleh
dari tanaman tebu (mengandung caiaran kurang lebih 14-12 % sukrosa). Gula pasir
berfungsi sebagai pemanis, pengawet, dan bahkan pengkristal minuman serbuk instan.
Gula pasir yang digunakan dalam pembuatan minuman serbuk instan adalah
gula pasir yang berwarna putih bersih. Penambahan gula pasir dalam pembuatan
minuman serbuk instan adalah sebagai pemanis dan bahan pengkristal. Selain itu gula
juga berfungsi sebagai bahan pengawet alami pada minuman serbuk instan. Gula dapat
menghasilkan tekanan osmosis yang tinggi sehingga cairan sel mikroorganisme
terserap keluar, menghambat sitoplasma sehingga terjadi plasmolisis yang
menyebabkan kematian sel.(2)
Penambahan gula bertujuan untuk mendorong kokristalisasi pada kacang hujau.
Kokristalisasi adalah suatu proses pemisahan dengan cara pemekatan larutan sampai
konsentrasi bahan. Penambahan gula dapat mempengaruhi aktivitas antioksidan pada
bubuk kacang hijau.(3) Semakin banyak penambahan gula, kadar senyawa bioaktif
semakin rendah. Selain itu kadar gula berkorelasi dengan kadar air. Semakin tinggi
kadar air pada bahan, maka tingkat granula produk semakin baik, dan kadar gulanya
semakin berkurang.(4)
3. Air
Air yang digunakan dalam praktikum ini berfungsi sebagai pelarut gula untuk
proses homogenisasi komponen, penambahan air juga akan mempengaruhi tekstur dan
umur simpan.(2) Air yang terlalu banyak dapat menyebabkan proses pengkristalan
serbuk lebih lama dan kadar air lebih tinggi. Selain itu penambahan air yang terlalu
banyak akan mempengaruhi hasil akhir dan masa penyimpanan. Serbuk yang memiliki
kadar air tinggi cenderung memiliki masa simpan yang lebih singkat.(6)

4.2 Proses Pembuatan


1. Tahap Persiapan Bahan
Persiapan bahan dilakukan untuk mempermudah dalam proses pembuatan
minuman serbuk instan, tahapan dalam persiapan bahan diantaranya adalah pemilihan
bahan dan pencucian. Tujuan pencucian adalah menghilangkan sisa kotoran yang
terbawa saat proses panen. Caranya, kacang hijau dimasukan ke dalam ember atau
baskom yang telah diisi air hingga seluruh bahan terendam. Saat pencucian terakhir,
bahan dibilas dengan air mengalir. Selanjutnya kacang hijau direndam selama 7 jam
lamanya.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan tahap dimana proses pembuatan minuman serbuk
instan dibuat yaitu melalui beberapa tahapan diantaranya adalah melalui proses
perebusan, proses penyaringan, proses kristalisasi, proses pemblenderan dan
pengayakan.
Perebusan selama 15 menit dengan api sedang dilakukan untuk mendapatkan
tekstur dan ekstrak kacang hijau yang diinginkan. Sebelum dilakukan penyaringan,
kacang hijau setelah mengalami perebusan dihaluskan menggunakan blender dan
ditambahkan sedikir air, hal ini dilakukan agar kacang hijau mudah untuk diambil
ekstraknya. Kemudian dilakukan penyaringan dengan kain saring untuk memisahkan
ekstrak dari bubur kacang hijau. Selanjutnya ekstrak diolah menjadi kristal.
Alat yang digunakan dalam proses kristalisasi adalah wajan cekung, kompor
serta pengaduk dari bahan kayu. Menambahkan gula pasir sebanyak 100 gram dan
dimasukkan ke dalam wajan dengan perbandingan antara gula dan ekstrak 1:1, sambil
diaduk perlahan-lahan hingga merata hingga terjadi perubahan bentuk menjadi butiran-
butiran padat.
Selanjutnya menghaluskan dilakukan pada kristal kacang hijau yang sudah
dingin menggunakan cobek agar dihasilkan serbuk kacang hijau instan yang halus.
Kemudian mengayak serbuk kacang hijau instan menggunakan saringan halus agar
memperoleh keseragaman ukuran serbuk sehingga sesuai dengan standar yang
ditetapkan. Proses terakhir mensedu bubuk kacang hijau instan dengan air hangat dan
menilai sifat organoleptiknya. Menulis hasil pengamatan ke dalam data pengamatan.

4.3 Karakteristik Produk


Pengamatan Berat Warna Aroma Rasa Tekstur
Sebelum 100 gram Hijau Kacang Sepat, Rasa Empuk,
Pengkristalan Segar Hijau Segar Kacang Belum
Hijau Asli Berbentuk
Kristal

Setelah 80 gram Putih Pasir Kacang Manis Lebih


Pengkristalan Hijau Lembut,
Bubuk Berbentuk
Manis Serbuk
Karakteristik minuman instan dapat ditinjau melalui empat aspek yang dinilai
berdasarkan panca indera yaitu aroma, warna, tekstur dan rasa.
1. Berat
Terjadi penurunan berat pada kacang hijau selama dilakukan pengkristalan untuk
mendapatkan serbuk kacang hijau instan. Hal ini dikarenakan sebagian air mengalami
penguapan, dan kehilangan massa selama proses pemasalakan (banyak yang mencicipi)
sehingga berat awal 100 gram berubah menjadi 80 gram.
2. Tekstur
Tekstur awal kacang hijau sebelum perlakuan masih berbentuk bubur ekstrak kacang
hijau. Setelah dipanaskan dan diaduk terus menerus, tekstut bubur kacang hijau menjadi
serbuk seperti pasir halus, kering, dan tidak menggumpal. Pada saat terentuknya kristal
padat yang berasal dari suatu larutan homogeny, terjadi karena uap dan partikel yang
mengalami sublimasi menjadi dingin. Selama proses kristalisasi, hanya partikel murni
yang akan mengkristal. Kristalisasi didasarkan pada pemanfaatan sifat gula pasir
(sukrosa) yang dapat kembali membentuk kristal setelah dicairkan. Tekstur dalam
kelarutan air adalah serbuk sangat cepat larut jika ditambahkan air yaitu hanya dengan
2 sampai 3 kali adukan sudah bisa larut, tetapi masih terlihat partikel-partikel kasar
(tidak semua terlarut).
3. Rasa
Umumnya rasanya manis dan rasa khas sesuai dengan bahan dasar yang digunakan
serta sedikit rasa lain yang berasal dari bahan yang ditambahkan. Rasa manis berasal
dari gula yang ditambahkan, karena fungsi gula selain pengawet alami dan
pembentukan kristal, gula juga sebagai bahan pemanis dan penambah rasa pada serbuk
kacang hijau yang dihasilkan.
4. Aroma
Beraroma sesuai dengan aroma khas bahan dasar yang digunakan yaitu aroma kacang
hijau dan adanya aroma yang manis khas dari gula pasir.
5. Warna
Warna yang terbentuk adalah putih seperti pasir dengan warna awal sebelum dilakukan
kristalisasi hijau tua, perubahan warna ini dapat diakibatkan karena terjadinya proses
pencoklatan (browning), dan juga pengaruh dari warna gula yang digunakan.

4.4 Faktor yang Mempengaruhi


1. Air
Air yang digunakan terlalu banyak, sehingga menyebabkan proses dari bentuk
bubur kacang hijau menjadi kristal (serbuk padat) membutuhkan waktu yang sangat
lama daripada umumnya. Awalnya kami mengira jika praktikum yang kami lakukan
mengalami kegagalan, tetapi kami terus memanaskannya dengan api yang sedang dan
terus mengaduknya hingga terbentuk padatan-padatan kristal.
Air dapat menyebabkan jumlah cairan dalam proses kristalisasi menjadi lebih
banyak, sehingga proses pengkristalan serbuk lebih lama dan kadar air lebih tinggi.
Selain itu, produk yang mendapatkan bahan tambahan berupa cairan akan
mempengaruhi hasil akhir dan masa penyimpanan produk, dan produk yang memiliki
kadar air tinggi cenderung memiliki masa simpan yang singkat.
2. Suhu Pemasakan
Suhu yang kami gunakan terlalu tinggi, sehingga mempengaruhi kualitas dari
minuman kacang hijau instan. Suhu yang terlalu tinggi akan menyebabkan perubahan-
perubahan yang tidak dikehendaki pada bahan pangan, seperti hilang atau rusaknya
komponen flavor serta terjadi pengendapan pada saat bubuk dilarutkan dalam air.
Selain itu tekstur bahan juga kurag baik. Terlihat pada saat serbuk minuman instan
ketika disedu, masih terdapat pengendapan di dasar gelas. Pada saat perlakuan kita juga
sempat menggunakan api yang terlalu rendah sehingga pengeringan berlangsung lebih
lama.
3. Gula
Penambahan gula bertujuan untuk mendorong kokristalisasi pada kacang hujau.
Kokristalisasi adalah suatu proses pemisahan dengan cara pemekatan larutan sampai
konsentrasi bahan. Kadar gula berkorelasi dengan kadar air. Semakin tinggi kadar air
pada bahan, maka tingkat granula produk semakin baik, dan kadar gulanya semakin
berkurang. Dalam praktikum yang kami lakukan, kita menggunakan gula yang tidak
seimbang dengan jumlah air. Dimana jumlah air yang digunakan terlalu banyak,
sedangkan jumlah gula yang cukup. Sehingga proses untuk menjadi kristal terganggu
dengan membutuhkan waktu yang lebih lama dari yang lain.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Minuman kacang hijau instan yang dihasilkan, berwarna putih kecoklatan seperti
pasir, beraroma kacang hijau manis, bertekstur serbuk yang lembut, dan berasa
kacang hijau yang manis.
2. Jumlah air, jumlah gula, dan suhu yang digunakan merupakan faktor-faktor yang
mempengaruhi pembuatan minuman kacang hijau instan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Rukmana, Rahmat, Ir., H. . 1997. KACANG HIJAU, Budi Daya & Pascapanen.
Yogyakarta. Kanisius
2. Ayustaningwarno, Fitriyono. 2014. Teknologi Pangan; Teori Praktis dan Aplikasi.
Semarang. GRAHA ILMU.
3. Wahyuni, N. 2005. Karakteristik Kimia dan Organoleptik Minuman Instan Madu
Bubuk dengan Penambahan Tepung Kerabang Telur Sebagai Sumber Kalsium. Skripsi
IPB, Bogor.
4. Mahadi, 2002. Natrium Metabisulfit. Gramedia. Jakarta.
5. Wahyuni, N. 2005. Karakteristik Kimia dan Organoleptik Minuman Instan Madu
Bubuk dengan Penambahan Tepung Kerabang Telur Sebagai Sumber Kalsium. Skripsi
IPB, Bogor.

Anda mungkin juga menyukai