Nama : Veronika
Npm : 71200515012
Prodi : Pendidikan Biologi
Matkul : Prak. Biokimia
Uts Semester ll ( Dua )
Makanan terdiri atas bermacam-macam zat yang dikenal dengan nutrien, dan
dibedakan menjadi makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien diperlukan
dalam jumlah besar oleh tubuh seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Sedangkan
mikronutrien merupakan zat yang diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit
oleh tubuh seperti mineral dan vitamin.
Karbohidrat
Larutan alkali dari tembaga direduksi oleh gula yang mengandung gugus
aldehida atau keton bebas, dengan membentuk kupro oksida berwarna. Larutan
benedict dilakukan pada suasana basa yang menyebabkan terjadinya isomerik.
Selain dengan uji benerdict, karbohidrat juga bisa diidentifikasi dengan uji
milisch, uji seliwanoff, dan uji fehling.
Lemak
Lemak memiliki fungsi penting bagi tubuh yakni menjadi sumber tenaga kedua
dalam tubuh, sebagai bantalan penahan panas di bawah kulit, komponen
struktural dalam tubuh, dan pembawa bagi absorpsi vitamin larut lemak.
Protein
Protein merupakan salah satu bahan makronutrien yang lebih berperan dalam
pembentukan biomolekul dari apda sebagai sumber energi. Meskipun begitu,
bila organisme sedang kekurangan energi maka protein juga dapat digunakan
sebagai sumber energi setelah karbohidrat dan lemak.
Protein memiliki beragam fungsi biologis yang berbeda yaitu sebagai katalis
enzim, transport dan penyimpanan, fungsi mekanik, pergerakan, pelindung dan
proses informasi. Kualitas protein pangan tergantung pada kandungan asam
amino esensial.
Hanya ada sekitar 20 asam amino alami yang berbeda. Namun, setiap molekul
protein memiliki ratusan atau bahkan ribuan yang bergabung bersama dalam
urutan yang unik dan terlipat menjadi bentuk yang benar. Ini memberi protein
sifat individualnya sendiri.
ASAM NUKLEAT
Asam nukleat dalam sel ada dua jenis DNA (Deoxyribonucleid acid) dan
RNA (Ribonucleid acid). Baik DNA dan RNA berupa anion dan pada umumnya
terikat oleh protein dan bersifat basa. Molekul asam nukleat merupakan polimer
seperti protein tetapi unit penyusunnya adalah nukleotida. Salah satu contoh
nukleotida asam nukleat bebas adalah ATP yang berfungsi sebagai pembawa
energi (Poedjiadi, 2005: 132-135)
II.3Langkah Kerja
1. Siapkan bahan uji
2. Timbang setiap bahan uji sebanyak 20 gr, kemudian haluskan
3. Siapkan 100 mL air + 3 gr NaCl lalu aduk hingga rata
4. Tuang bahan uji buah yang telah halus ke dalamgelas yang berisikan air
+ NaCl + detergent
5. Panaskan dengan suhu 60℃ selama 10 menit
6. Saring larutan yang telah dipanaskan lalu lihat volume larutannya
7. Siapkan alkohol sebanyak 50 mL, lalu dinginkan hingga 20℃
8. Kemudian masukkan larutan yang telah disaring kedalam tabung yang
berisi alkohol
9. Amati hasilnya dan dokumentasikan
Kemudian pada bahan uji yang telah diberikan perlakuan secara fisik dan
kimiawi menghasilkan serabut serabut yang banyak dan ada juga yang sedikit.
Pada bahan uji buah yang memiliki serabut banyak yaitu pada buah mangga,
tomat, pepaya, dan brokoli dan bahan uji yang memiliki serabut sedikit yaitu,
kiwi, bombay, alpukat, dan melon. Hal ini disebabkan oleh pengaruh pada
kandungan air yang ada pada setiap buah dimana kandungan air dalam buah
mempengaruhi banyak atau tidaknya serabut. Menurut Agus dan Sjafaraenan
(2014) bahwa buah dengan kadar air tinggi akan menghasilkan isolat yang
berbeda jika dibandingkan dengan buah berkadar air rendah. Semakin tinggi kadar
air maka sel yang terlarut di dalam ekstrak akan semakin sedikit, sehingga DNA
yang terpresipitasi juga akan sedikit. Akan tetapi pada alpukat tidak sesuai dengan
teori dimana alpukat memiliki kadar air yang sedikit menghasilkan serabut yang
sedikit dibandingkan dengan yang lainya. Kemungkinan ini terjadi kesalahan atau
ketika penggerusan alpukat digerus sampai halus sehingga ekstraknya semakin
sedikit dan DNA yang terpresipitas juga jadi sedikit.
IV. KESIMPULAN
V. DAFTAR PUSTAKA