Anda di halaman 1dari 8

Nama : Normayanti

Nim : 1610120220012

Angkatan : 2016

Prodi : Pendidikan Kimia

Mata kuliah : Kimia Sekolah 2

Dosen pengampu : Rahmat Eko Sanjaya, S.Pd., M.Si.

Masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan


materi kimia antara lain sebagai berikut :

1. Topik : Struktur Atom

Fenomena :
Dalam sebuah jambu biji terdapat struktur, yaitu pada saat daging jambu
dihilangkan maka akan terlihat sekelompok biji-biji yang tersebar di dalam
daging buah bagian dalam. Dalam hal ini ada seorang ilmuwan yang
menggambarkan atom dengan model atom seperti jambu biji. Mengapa hal ini
bisa terjadi dan siapakah ilmuwan tersebut ?

Penjelasan :
Berkaitan dengan permasalah di atas, seorang ilmuwan yang bernama
Thomson mendefinisikan atom sebagai bola padat bermuatan positif dan di
dalamnya tersebar elektron yang bermuatan negative.
Thomson mengibaratkan jambu biji sebagai sebuah atom. Hal ini dikarenakan
sebaran biji-biji jambu sama dengan sebaran electron-elektron dari suatu atom.
Sedangkan biji jambu diibaratkan dengan sejumlah elektron dari suatu atom.
Daging buah bagian dalam merupakan tempat melekatnya biji jambu sebagai
awan proton.

2. Topik :Ikatan Kimia

Fenomena :
Intan merupakan salah satu perhiasan yang bersifat kuat dan keras. Oleh
karena itu dalam kehidupan sehari-hari intan sering digunakan sebagai mata
gergaji atau untuk memotong benda-benda yang keras. Mengapa intan begitu
kuat ?
Penjelasan :
Berkaitan dengan permasalah di atas, intan merupakan perhiasan yang
kuat karena intan memiliki ikatan kimia antar penyusun atom intan, intan
tersusun dari atom karbon yang saling berikatan tunggal. Struktur yang
terdapat pada intan ini disebut sebagai struktur kovalen raksasa. Struktur
kovalen raksasa pada intan ini terjadi karena adanya ikatan ovalen antara
sesame atom C dalam atom. Dimana ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi
antaratom yang bergabung membentuk senyawa dengan cara memakai
pasangan elektron bersama. Ikatan logam terjadi antara unsur nonlogam
dengan unsur nonlogam.

3. Topik : Senyawa Hidrokarbon

Fenomena :
Dalam kehidupan biasanya proses pematangan pisang dilakukan dengan
menggunakan karbit. Karbit diletakkan di bawah pisang dan ditutup rapat agar
proses pematangan dapat berlangsung. Dalam hal ini mengapa karbit bisa
digunakan untuk pematangan pisang ?

Penjelasan :
Proses pematangan pisang bisa dilakukan dengan menggunakan karrbit.
Hal ini dikarenakan karbit yang diletakkan di bawah pisang dan ditutup akan
bereaksi dengan air menghasilkan gas asetilena atau etuna. Gas inilah y7ang
berfungsi untuk mempercepat pematangan buah. Etuna merupakan salah satu
suku alkuna dalam senyawa hidrokarbon. Alkuna merupakan deret
hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap tiga antara atom C dengan atom
C lainnya. Alkuna mempunyai rumus CnH2n-1.

4. Topik : Termokimia

Fenomena :
Kita pasti pernah menuangkan air teh panas ke dalam sebuah gelas.
Sebelum dituangkan air panas gelas tidak mengalami perubahan sedangkan
ketika air teh panas dituangkanke dalam gelas maka gelas menjadi panas.
Mengapa hal ini bisa terjadi ?

Penjelasan :
Berkaitan dengan permasalahan di atas, ketika air the panas dituangkan ke
dalam gelas maka akan mengalami reaksi termokimia. Air teh panas
merupakan sistem sementara gelas sebagai wadahnya termasuk lingkungan.
Dalam hal ini terjadi reaksi eksoterm yaitu terjadi perpindahan kalor dari
sistem ke lingkungan sehingga suhu lingkungan menjadi lebih besar dari
sistem. Oleh karena itu, gelas sebagai lingkungan suhunya menjadi panas.
Reaksi eksoterm adalah bagian dari termokimia. Termokimia merupakan
cabang ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau energy yang
menyertai suartu reaksi kimia.

5. Topik : Laju Reaksi

Fenomena :
Ketika menambahkan garam ke sayur yang sedang mendidih lebih cepat
melarut dibandingkan dengan garam yang ditambahkan ke dalam air biasa
dalam sebuah gelas. Dimana ketika ditambahkan ke gelas maka perlu
dilakukan pengadukan agar garam dapat melarut. Mengapa terjadi perbedaan
kelarutan garam dalam dua kejadian tersebut ?

Penjelasan :
Berdasarkan permasalahan di atas, proses melarutnya garam berkaitan
dengan laju reaksi. Dalam laju reaksi menunjukkan cepat lambatnya suatu
reaksi. Ketika garam ditambahkan ke dalam sayur mendidih cepat melarut
karena adanya suhu yang tinggi yang mempercepat terjadinya reaksi
sedangkan garam yang ditambahkan ke dalam air biasa di dalam gelas lambat
melarut karena suhunya rendah dan diperlukan suatu pengadukan untuk
mempercepat reaksi.

6. Topik : Reaksi Kesetimbangan

Fenomena :
Dalam permainan jungkat-jungkit, apabila dinaiki oleh dua orang yang
berbeda berat badannya maka papan akan cenderung jatuh ke bagian yang
lebih berat. Namun, apabila dinaiki oleh dua orang yang beratnya sama maka
papan jungkat junngkit akan berada pada titik kesetimbangan. Mengapa hal ini
bisa terjadi ?

Penjelasan :
Dalam permasalahan di atas berkaitan dengan ilmu kimia yaitu suatu
reaksi kesetimbangan. Dalam kesetimbangan kimia suatu reaksi dapat
bergeser ke atah produk maupun reaktan. Permainan papan jungkat-jungkit
menggambarkan reaksi kesetimbangan. Dimana ketika dinaiki oleh dua orang
yang beratnya beda artinya memiliki konsentrasi yang berbeda maka akan
bergeser kea rah yang beratnya atau konsentrasinya lebih besar sedangkan
ketika dinaiki dengan dua orang yang beratnya sama atau konsentrasinya sama
maka akan berada di titik kesetimbangan. Fenomena ini berkaitan dengan
faktor-faktor yang memperngaruhi reaksi kesetimbangan yaitu perubahan
konsentrasi.

7. Topik : Hidrolisis

Fenomena :
Baterai merupakan salah satu sumber energi. Baterai tersusun dari batang
karbon, logam seng (Zn), larutan ammonium klorida (NH4Cl) dan campuran
mangan oksida dengan karbon. Selama baterai digunakan, jumlah ammonium
klorida secara berangsur-angsur berkurang. Mengapa fenomena ini bisa
terjadi?

Penjelasan :
Berkaitan dengan permasalahan di atas, baterai mengandung suatu
ammonium klorida. Dimana ammonium klorida merupakan garam yang dapat
mengalami reaksi hidrolisis dalam air. Garam merupakan sesuatu yang sering
kita jumpai. Garam merupakan salah satu senyawa yang didapatkan dari reaksi
penetralan antara asam dengan basa. Dalam bentuk larutannya garam
mengalami reaksi hidrolisis. Hidrolisis merupakan reaksi penguraian dalam
air. Hidrolisis garam adalah reaksi penguraian garam dalam air membentuk
ion positif dan ion negatif.

8. Topik : Larutan Penyangga

Fenomena :
Dalam mulut makhluk hidup terdapat air ludah. Air ludah sangat
diperlukan khusunya dalam hal kelembapan mulut. Lalu bagaimana jika dalam
mulut tidak terdapat air ludah ? jika tidak ada air ludah maka mulut akan
menjadi kering dan gigi mudah rusak. Mengapa fenomena ini dapat terjadi ?

Penjelasan :
Berkaitan dengan permasalahan di atas, air ludah selain menjaga
kelembapan mulut juga berperan sebagai larutan penyangga. Dimana air ludah
sebagai larutan penyangga ini mampu menjaga kerusakan gigi dari kikisan
asam-asam yang terbentuk dari sisa-sisa makanan di sela-sela gigi. Larutan
penyangga merupakan suatu larutan yang pHnya tidak berubah dengan
penambahan sedikit asam, basa, atau air.
9. Topik : Reaksi Netralisasi

Fenomena :
Di kehidupan sehari-hari kita selalu menggosok gigi menggunakan pasta
gigi. Sisa-sisa makanan dalam mulut diuraikan oleh bakteri dan menghasilkan
zat asam. Tanpa kita sadari hal tersebut sebenarnya merupakan reaksi
netralisasi. Mengapa fenomena tersebut dikatakan sebagai reaksi netralisasi ?

Penjelasan :
Di dalam mulut pH yang terlalu rendah akan mengakibatkan kerusakan
gigi. Hal ini terjadi karena ion OH- yang berada di lapisan email gigi bereaksi
dengan asam hasil uraian sisa-sisa makanan, sehingga lama kelamaan gigi
menjadi keropos. Dengan menggosok gigi menggunakan pasta gigi maka kita
dapat mengatas hal tersebut. Hal ini dikarenakan terjadinya reaksi netralisasi.
Pasta gigi adalah bahan yang beersifat basa dan ion flourid yang terkandung
dalam pasta gigi dapat menggantikan peran ion OH- dalam menetralisir asam.
Reaksi netralisasi merupakan reaksi penggaraman dimana jumlah mol antara
asam dan basa sama dan saling meniadakan.

10. Topik : Larutan Penyangga

Fenomena :
Ketika kita opname di rumah sakit maka kita pasti sudah pernah
merasakan yang namanya diinfus. Infus diberikan agar fasien bisa kembali
sembuh dan menambah energy. Namun, ternyata cairan infus merupakan suatu
penyangga. Mengapa demikian ?

Penjelasan :
Berkaitan dengan fenomena di atas, reaksi-reaksi biokimia di dalam tubuh
makhluk hidup hanya dapat berlangsung pada pH tertentu. Oleh karena itu,
infus, obat-obatan, dan suntikan yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup
harus merupakan larutan penyangga sehingga cairan tubuh tidak berubah
terlalu besar dan reaksi biokimia dapat berlangsung normal.

11. Topik : Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Fenomena :
Membuat larutan garam tidaklah sukar. Larutan garam dapat dibuat
dengan melarutkan garam ke dalam air. Apabila sesendok garam dilarutkan
dalam segelas air maka akan mudah sekali melarut nsmun ketika ditambahkan
beberapa sendok, maka lama kelamaan garam akan sukar larut. Mengapa hal
ini bisa terjadi ?

Penjelasan :
Garam dapat larut di dalam air ketika mengalami pengadukan, namun
ketika ditambahkan beberapa sendok garam akan sukar larut karena semakin
banyak jumlah garam yang ditambahkan maka endapan akan semakin banyak
sehingga larutan tersebut menjadi jenuh dan sukar larut. Fenomena ini
berkaitan dengan kelarutan dan hasil kali kelarutan suatu garam.

12. Topik : Sifat-Sifat Koloid

Fenomena :
Kita pasti pernah melihat pemnadangan alam ketika waktu pagi, siang atau
sore hari. Pada waktu siang hari kita dapat mengamati langit berwarna biru
cerah, sedangkan ketika pada wakty pagi dan sore hari kita dapat melihat langi
di ufuk timur dan barat berwarna jingga kemerahan. Warna-warna pada
pemandangan tersebut terjadi akibat adanya hamburan cahay oleh partikel
koloid di udara. Bagaimana fenomena tersebut berkaitan dengan koloid ?

Penjelasan :
fenomena di atas berkaitan dnegan sifat koloid yang dapat
menghamburkan cahaya yaitu efek tyndal. Efek tyndal merupakan persitiwa
penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Udara jernih mengandung
partikel-pertikel koloid yang berupa debu, awan, dank abut. Partikel tersebut
akan menghamburkan cahaya matahari yang melaluinya. Spektrum warna
cahaya matahari yang dihamburkan oleh partikel koloid mempunyai intensitas
yang berbeda tergantung panjang gelombangnya. Semakin pendek panjang
gelombang maka semakin banyak cahaya yang dihamburkan.

13. Topik : Sifat-Sifat Koloid

Fenomena :
Ketika kita membuat susu dan mendiamkannya selama beberapa lama, kita
tidak akan mendapati terbentuknya endapan. Mengapa hal ini terjadi ?

Penjelasan :
Hal ini terjadi karena pada susu terdapat gerak brown. Gerak brown
merupakan salah satu sifat koloid. Gerak brown adalah gerak acak partikel
koloid dalam medium pendispersinya. Oleh karena itu ketika mendiamkan
susu maka tidak terbentuk endapan karena adanya gerak terus menerus secara
acak yang dilakukan oleh partikel koloid yang disebut dengan gerak brown.

14. Topik : Larutan Elektrolit

Fenomena :
Pada saat banjir melanda, kota Jakarta sempat gelap gulita karena aliran
listrik dipadamkan. Tujuannya adalah untuk mencegah timbulnya korban jiwa
yang tersengat listrik. Hal ini disebabkan karena aliran listrik mengalir melalui
kabel yang tercelup ke dalam air. Mengapa hal tersebut terjadi ?

Penjelasan :
Berdasarkan permasalahan di atas, disebabkan karena air merupakan
larutan elektrolit lemah. Larutan elektrolit merupakan larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik. Meskipun air termasuk larutan elektrolit lemah
namu dapat juga menghantaran arus listrik sehingga bisa menyebabkan
tersengat listrik pada saat banjir.

15. Topik : Sifat Koligatif Larutan

Fenomena :
Di Negara-negara dingin seperti eropa, sering sekali terjadi salju saat
musim dingin . Turunnya salju dapat menjadi masalah serius karena
mengganggu transportasi. Salju yang menutupi jalan akan menyebabkan jalan
menjadi sangat licin sehingga kendaraan mudah tergelincir. Ternyata untuk
mencairkan salju dapat dilakukan dengan menaburkan garam. Mengpa garam
dapat mencairkan salju ?

Penjelasan :
Berkaitan dengan fenomena di atas, penambahan garam dapur akan
menyebabkan titik beku air turun di bawah 0 derajat celcius. Hal ini sesuai
dengan sifat koligatif larutan, dimana jika kadar zat terlarut (dalam hal ini
garam) bertambah maka larutan menjadi sulit membeku.adanya partikel-
partikel zat terlarut yaitu garam mengakbatkan proses pergerakan molekul air
terhalang sehingga suhu menurun dan menyebabkan salju yang ada di jalanan
akan mencair.

Anda mungkin juga menyukai