Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH HASIL OBSERVASI KEJAKSAAN NEGERI

SLEMAN
Mata Kuliah : Pengantar Hukum Indonesia
Dosen : Anang Zubaidy, S.H., M.Hum.

Disusun oleh :
Kelompok 3

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2019
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim,

Dengan mengucapkan rasa syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, karena


atas ridho-Nya lah sehingga kami bisa menyelesaikan tugas observasi yang
membahas tentang Kejaksaan Negeri Sleman ini sesuai waktu yang telah
ditentukan.

Kami juga sangat berterima kasih kepada pihak Kejaksaan Negeri Sleman yang
telah mengizinkan kami untuk melakukan observasi ini di tempat tersebut, karena
atas kerja sama yang baik kami bisa mengerjakan laporan ini. Terimakasih kepada
dosen Bapak Anang Zubaidy yang telah memberikan tugas membuat makalah
laporan hasil observasi ini guna menambah wawasan dan manfaat untuk kami dan
untuk orang yang membacanya.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengantar Hukum Indonesia. Observasi ini dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober
2019. Observasi ini dilakukan di Kejaksaan Negeri Sleman yang bertepat di Jl.
Parasamya No.6, Beran Lor, Tridadi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam penyusunan tugas ini, tentu masih ada yang perlu diperbaiki. Maka dari
itu, kami sangat mengharapkan saran yang mampu membangun untuk
kesempurnaan susunan tugas-tugas berikutnya. Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada seluruh pihak yang bersangkutan dalam penyusunan makalah atau
tugas ini. Semoga sang pencipta Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita
di dunia ini. Amin ya rabbal alamin.

Yogyakarta, 2 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….1

1.1 Latar Belakang.......................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...................................................................2
1.3 Tujuan Observasi..........................................................2

BAB II OBJEK OBSERVASI………………………………………….


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kejaksaan R.I. adalah lembaga negara yang melaksanakan kekuasaan negara,
khususnya di bidang penuntutan. Sebagai badan yang berwenang dalam penegakan
hukum dan keadilan, Kejaksaan dipimpin oleh Jaksa Agung yang dipilih oleh dan
bertanggung jawab kepada Presiden. Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi, dan
Kejaksaan Negeri merupakan kekuasaan negara khususnya dibidang penuntutan,
dimana semuanya merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan.
Mengacu pada Undang-Undang No. 16 Tahun 2004 yang menggantikan UU No.
5 Tahun 1991 tentang Kejaksaan R.I., Kejaksaan sebagai salah satu lembaga
penegak hukum dituntut untuk lebih berperan dalam menegakkan supremasi
hukum, perlindungan kepentingan umum, penegakan hak asasi manusia, serta
pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Di dalam UU Kejaksaan
yang baru ini, Kejaksaan RI sebagai lembaga negara yang melaksanakan
kekuasaan negara di bidang penuntutan harus melaksanakan fungsi, tugas, dan
wewenangnya secara merdeka, terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan
pengaruh kekuasaan lainnya (Pasal 2 ayat 2 Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2004).
Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, Kejaksaan dipimpin oleh Jaksa
Agung yang membawahi enam Jaksa Agung Muda serta 31 Kepala Kejaksaan
Tinggi pada tiap provinsi. UU No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik
Indonesia juga mengisyaratkan bahwa lembaga Kejaksaan berada pada posisi
sentral dengan peran strategis dalam pemantapan ketahanan bangsa. Karena
Kejaksaan berada di poros dan menjadi filter antara proses penyidikan dan proses
pemeriksaan di persidangan serta juga sebagai pelaksana penetapan dan keputusan
pengadilan. Sehingga, Lembaga Kejaksaan sebagai pengendali proses perkara
(Dominus Litis), karena hanya institusi Kejaksaan yang dapat menentukan apakah
suatu kasus dapat diajukan ke Pengadilan atau tidak berdasarkan alat bukti yang
sah menurut Hukum Acara Pidana.
Perlu ditambahkan, Kejaksaan juga merupakan satu-satunya instansi pelaksana
putusan pidana (executive ambtenaar). Selain berperan dalam perkara pidana,
Kejaksaan juga memiliki peran lain dalam Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara,
yaitu dapat mewakili Pemerintah dalam Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara
sebagai Jaksa Pengacara Negara. Jaksa sebagai pelaksana kewenangan tersebut
diberi wewenang sebagai Penuntut Umum serta melaksanakan putusan pengadilan,
dan wewenang lain berdasarkan Undang-Undang.

1.2 Rumusan Masalah


Pada observasi kali ini, kami memiliki rumusan masalah yang akan kami
jadikan sumber pertanyaan pada observasi kami :
1. Bagaimana pelaksanana fungsi dan tugas Kejaksaan Negeri?
2. Apa saja faktor pendukung dan kendala dalam Kejaksaan Negeri Sleman?
3. Apa tugas dari divisi Tindak Pidana Umum?
4. Bagaimana sikap Kejaksaan Negeri Sleman dalam menangani berbagai
kasus tindak pidana yang ada?

1.3 Tujuan Observasi


Adapun tujuan dari observasi ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan empirik (Praktis)
 Untuk memenuhi nilai di Mata Kuliah Pengantar Hukum Indonesia
yang diampu oleh Anang Zubaidy, S.H., M.Hum.
 Melatih kemampuan kami dalam mengobservasi
 Melatih kemampuan kami dalam menyusun laporan yang
menggunakan kode etik penulisan makalah

2. Tujuan Teoritik
 Menambah wawasan kami mengenai tugas dan fungsi Kejaksaan,
kasus-kasus tindak Pidana yang sedang marak di daerah Sleman, dan
bagaimana Kejaksaan Negeri Sleman menangani penyelesaian dari
kasus-kasus terse
BAB II
OBJEK OBSERVASI

2.1 Latar Belakang Kejaksaan Negeri Sleman

Kejaksaan yang berkedudukan di ibukota kabupaten, kotamadya atau kota


administratif dan daerah hukumnya meliputi wilayah kabupaten/kotamadya dan atau kota
administratif adalah Kejaksaan Negeri, dengan demikian lembaga kejaksaan yang ada di
Kabupaten Sleman adalah Kejaksaan Negeri Sleman termasuk tipe A berdasarkan jumlah
pegawai, dan jumlah perkara yang masuk pada Kejaksaan Negeri Sleman.

Kejaksaan Negeri Sleman sebagai Kejaksaan Negeri tipe A yang berkedudukan di


Kabupaten Sleman adalah lembaga pemerintah yang melaksanakan kekuasaan negara
terutama di bidang penuntutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Jaksa Agung dengan kewenangannya sebagaimana
ditentukan oleh peraturan perundang-undangan dengan landasan hukum yaitu:

1. Undang-Undang No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia.

2. Perpres No. 29 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik
Indonesia.

3. Perja No. PER-006/A/JA/07/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan


Republik Indonesia.

2.2 Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi


Kedudukan Kejaksaan Negeri Sleman adalah Kejaksaan di Kab Sleman dengan
daerah hukum meliputi daerah Kabupaten Sleman. Sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Jaksa Agung serta tugas-tugas
lainnya yang ditetapkan oleh Jaksa Agung, fungsi dari tugas–tugas tersebut adalah :

1. Perumusan kebijaksanaan dan kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan pembinaan


serta memberikan perijinan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan peraturan
perundang-undangan dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Jaksa Agung;
2. Penyelenggaraan dan pelaksanaaan pembangunan prasarana dan sarana, pembinaan
manajemen, administrasi, organisasi dan ketatalaksanaan serta pengelolaan atas milik
negara yang menjadi tanggung jawabnya;
3. Pelaksanaan penegakan hukum baik preventif maupun represif yang berintikan
keadilan di bidang pidana;
4. Pelaksanaan pengaman hukum di bidang intelijen yustisial, di bidang ketertiban dan
ketenteraman umum, pemberian bantuan, pertimbangan, pelayanan, dan penegakan
hukum di bidang perdata dan tata usaha negara serta tindakan hukum dan tugas lain untuk
menjamin kepastian hukum, kewibawaan pemerintah, dan penyelamatan kekayaan
negara, berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan yang ditetapkan
oleh Jaksa Agung;
5. Pemberian pertimbangan hukum kepada instansi pemerintah, penyusunan peraturan
perundang-undangan serta peningkatan kesadaran hukum masyarakat;
6. Koordinasi, pemberian bimbingan dan petunjuk teknis serta pengawasan baik di
dalam maupun dengan instansi terkait atas pelaksanaan tugas dan fungsinya berdasarkan
peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Jaksa Agung.

2.3 Visi dan Misi Kejaksaan Negeri Sleman

1. VISI
Dalam rangka penyelenggaraan tugas dan wewenang serta fungsi Kejaksaan Negeri
Sleman sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta menyadari
sepenuhnya atas tantangan dan tuntutan masyarakat yang sangat mendesak atas
pelayanan dan penegakan hukum di era reformasi, maka kejaksaan sebagai organisasi
menetapkan visinya yaitu :

“Terciptanya aparatur kejaksaan yang profesional dengan dilandasi integritas moral yang
tinggi untuk mewujudkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan serta penghormatan terhadap
Hak Asasi Manusia ”.

Penetapan Visi sebagai bagian dari perencanaan strategis merupakan suatu langkah
penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi tidak hanya penting pada waktu mulai
berkarya, tetapi juga pada kehidupan organisasi itu. Selanjutnya kehidupan organisasi
sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan internal dan lingkungan eksternal, oleh
karenanya visi organisasi juga harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut dan jika
memang perlu visi dapat diubah dan disempurnakan.
2. MISI
Untuk mewujudkan Visi yang telah ditetapkan, setiap instansi pemerintah harus
mempunyai Misi yang jelas. Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan
instansi pemerintah dan sasaran yang ingin dicapai. Pernyataan Misi membawa
organisasi kepada suatu fokus. Oleh karenanya, misi mendesak yang perlu segera
dilaksanakan sebagai perwujudan Visi Kejaksaan adalah:

a. Menyatukan tata pikir, tata laku dan tata kerja dalam penegakan hukum;
b. Meningkatkan profesionalisme aparatur dilandasi integritas kepribadian dan disiplin
yang tangguh dalam upaya penegakan supremasi hukum;
c. Melaksanakan tugas dan wewenangnya dengan mengingat norma keagamaan,
kesopanan, kesusilaan serta memperhatikan rasa keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan
dalam masyarakat;
d. Optimalisasi pemberantasan KKN;
e. Meningkatkan pelayanan hukum dan pertanggung jawaban publik.an Negeri Sleman

Anda mungkin juga menyukai