Geometri Jalan Tambang
Geometri Jalan Tambang
.
Geometri jalan angkut yang harus diperhatikan sama seperti jalan raya
pada umumnya, yaitu:(1) lebar jalan angkut,(2) jari-jari tikungan dan
superelevasi,(3) kemiringan jalan, dan (4) cross slope
4
TABEL 1
LEBAR JALAN ANGKUT MINIMUM
3 3+(4x1/2) 5,00
4 4+(5x1/2) 6,50
Contoh perhitungan :
Apabila lebar truk 773D Cat 5,076 m, maka :
= 17,77 m ~ 18m
5
Gambar 1
Lebar Jalan Angkut Dua Jalur Pada Jalan Lurus
6
Gambar 2
Lebar Jalan Angkut Dua Jalur Pada Belokan
W min = 2(U + Fa + Fb + Z ) + C
U + Fa + Fb
Z=
2
Contoh perhitungan :
Lebar sebuah ban pada kondisi bermuatan dan bergerak pada jalan lurus
adalah 0,70 m. Jarak antara dua pusat ban 3,30 m. Pada saat membelok
meninggalkan jejak diatas jalan selebar 0,80 m untuk ban depan dan 1,65 m
untuk ban belakang. Bila jarak antar truk sekitar 4,50 m, maka lebar jalan
membelok adalah sebagai berikut:
7
3,30 + 0,80 + 1,65
Z= = 2,875
2
W min = 2(U + Fa + Fb + Z ) + C
= 21,75m ~ 22m
2. Jari-jari tikungan
Tujuan jari-jari tikungan adalah untuk mengimbangi gaya sentrifugal
yang diakibatkan karena kendaran melalui tikungan sehingga tidak stabil.
Jari-jari tikungan jalan angkut berhubungan dengan kontruksi alat angkut
yang digunakan, khususnya jarak horizontal antara poros roda depan dan
belakang.. Gambar 2 memperlihatkan jari-jari lingkaran yang dijalani oleh
roda belakang dan roda depan berpotongan di pusat C dengan besar sudut
sama dengan sudut penyimpangan roda depan. Dengan demikian jari-jari
belokan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
W
R=
Sinβ
8
Gambar 3
Sudut Penyimpangan Maksimum Kendaraan
3. Superelevasi
Pada tikungan diperlukan suatu besaran yang dinamakan
‘superelevasi’ yang gunanya untuk melawan gaya sentrifugal yang arahnya
menuju keluar jalan. Dasar rumusan adalah :
e = 67 x S
R
dimana :
e = “super elevation”, mm/m
S = kecepatan kendaran, km/jam
R = radius belokan, m
9
Tabel II
“SUPER ELEVATION RATES” (mm/m)
Kecepatan
truk 15 25 35 40 50 60
(km/jam)
Radius 15m 40 40 - - - -
30 40 40 40 - - -
50 40 40 40 50 - -
75 40 40 40 40 60 -
100 40 40 40 40 50 60
200 40 40 40 40 40 50
300 40 40 40 40 40 40
TABEL 3.1
KEMIRINGAN MAKSIMUM VS KECEPATAN.
VR,Km/jam 120 110 100 80 60 50 40 <40
Kemiringan 3 3 44 5 8 9 10 10
maks,%
10
4. CROSS SLOPE
Cross slope adalah sudut yang dibentuk oleh dua sisi permukaan jalan
terhadap bidang horizontal. Pada umumnya jalan angkut mempunyai bentuk
penampang melintang cembung. Dibuat demikian dengan tujuan untuk
mempelancar penirisan. Apabila turun hujan atau sebab lain, maka air yang
ada pada permukaan jalan akan segera mengalir ketepi jalan angkut,tidak
berhenti dan mengumpul pada permukaan jalan. Hal ini penting karena air
yang menggenang pada permukaan jalan angkut akan membahayakan
kendaraan yang lewat dan mempercepat kerusakan jalan.
GAMBAR 4
PENAMPANG MELINTANG JALAN ANGKUT
11
5. Rangkuman
12
6. Lembar Kerja 1
5. Makin besar kecepatan alat angkut pada radius yang besar maka :
a. Superelevasi menjadi kecil
b. Superelevasi menjadi besar
c. Superelevasi tidak berpengaruh
13
Jawaban
1. a
2. a
3. c
4. b
5. a
14