DISUSUN OLEH:
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
LIFE CYCLE COSTING
I. Definisi
bertujuan untuk memperkirakan biaya yang berkelanjutan dalam seluruh siklus hidup
layanan-produk, dari research and design produk-layanan sampai pembuangan dan
daur ulang, berkomitmen dalam siklus hidup tingkat total biaya yang konsisten
dengan target profitabilitas perusahaan dalam jangka menengah-panjang dan dengan
nilai pelanggan dan harga layanan-produk. Dan berfokus pada total biaya kepemilikan
yang harus dipertahankan pelanggan untuk memiliki dan menggunakan produk dan
layanan dalam siklus hidup layanan-produk, karena tidak hanya mempertimbangkan
perspektif perusahaan, tetapi juga sudut pandang pelanggan.
Biaya siklus hidup menunjukkan bahwa, ketika berurusan dengan R&D produk dan
jasa, biaya yang ditanggung dalam kegiatan R&D tidak terlalu relevan, karena mereka
mewakili jumlah total biaya siklus hidup yang sangat terbatas. kategori biaya lain juga
harus diperhatikan, yaitu biaya komitmen. Biaya komitmen adalah biaya yang
dilakukan oleh keputusan tentang karakteristik sistem layanan produk yang diambil
selama R&D.
V. Sudut pandang pelanggan terhadap siklus pelayanan produk dan total cost of
ownership (TCO)
Dari perspektif pelanggan, siklus pelayanan produk terdiri dari empat fase, yakni:
1. Aktivitas yang dilakukan sebelum memutuskan untuk membeli layanan produk
2. Harga beli layanan produk
3. Penggunaan layanan produk
4. Penghentian penggunaan layanan produk
Total Cost of Ownership (TCO) menunjukkan semua biaya yang pelanggan keluarkan
selama empat fase di atas untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa terkait.
Jika dalam perspektif perusahaan, biaya-biaya yang ada dalam TCO bisa dikatakan
sebagai pendapatan perusahaan yang dihasilkan dari penjualan produk atau jasa yang
diberikan kepada pelanggan pada suatu siklus bisnis perusahaan.
Secara lebih lanjut, berikut akan dijelaskan beberapa jenis TCO dan penjelasan
customer value yang ada:
1. Cost which the customer sustains before purchasing the product-service
Biaya ini muncul ketika pelanggan menerima informasi dan tawaran dari banyak
kompetitor perusahaan melalui internet atau mengunjungi toko sehingga adanya
kemungkinan mengeluarkan kas, seperti biaya mengunjungi toko atau browsing di
web. Selain itu ada biaya tak berwujud, berupa waktu yang dihabiskan untuk
mendapatkan informasi, atau aktivitas untuk verifikasi produk dan kelayakan untuk
dibeli.
2. Costs related to the product-service purchase
Biaya ini dikeluarkan untuk pembelian produk, biaya pinjaman, pemeliharaan kontrak
pembelian produk, perpanjangan garansi, dan beban lainnya seperti bunga dan pajak.
3. Costs sustained during the use of the product-service
Biaya yang timbul saat pelanggan menggunakan produk yang mereka beli, sebagai
contoh biaya bahan bakar mobil atau pemeliharaan dan juga reparasi mobil. Namun
pada saat terjadinya kerusakan atau produk membutuhkan pemeliharaan masih pada
periode perusahaan memberikan garansi produk, tanpa biaya, pelanggan dapat
melakukan perbaikan produk yang dibeli. Dari sini suatu value bagi pelanggan
didapatkan.
4. Costs related to product disposal or recycling
Pada saat berhentinya penggunaan produk, pelanggan biasanya menjual barang
tersebut pada tangan kedua yang menginginkannya. Dari sini, net present value
didapatkan pelanggan yang merupakan perbedaan biaya antara waktu pembelian dan
penjualan barang kepada tangan kedua tersebut.
Produsen
Peningkatan kemungkinan untuk mengurangi biaya mereka, meningkatkan
profitabilitas perusahaan, dan pada saat yang sama untuk memaksimalkan nilai
pelanggan, dengan demikian positif berdampak pada kepuasan dan loyalitas
pelanggan dan begitu juga penjualan produk dan layanan di masa depan
Menawarkan solusi, seperti jaminan yang diperpanjang dan kontrak
perawatan. Ini memungkinkan untuk:
mendapatkan keuntungan dengan menjual layanan di muka,
memanfaatkan jumlah kontak yang lebih tinggi dengan pelanggan
selama masa pakai produk siklus
meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan
Menentukan kebijakan penetapan harga yang lebih sadar
Pelanggan
Manfaat dari lebih beragam dan dengan penawaran berkualitas lebih tinggi, dan
meningkatkan efisiensinya
Pilih pemasok yang lebih sadar, jika mereka tahu TCO pemasok
Jaminan yang diperpanjang dan kontrak pemeliharaan pelanggan gratis dari risiko
kenaikan di masa depan seperti itu biaya dan menyederhanakan berjalannya produk
dan manajemen.
Masalah lain
I. Definisi
Target Costing
Target cost = target price – target profit
Cost Plus Methodology
Price = cost + profit (mark up)
Pada R&D tradisional dan akuntansi manajerial, harga ditentukan terakhir setelah
perusahaan mendesain karakteristik produk. Umumnya, perusahaan akan mulai
mendesain karakteristik produk mulai dari bagaimana produk tersebut, bagaimana
kemasan dan kualitas produk yang diinginkan, dll. Desainkarakteristik produk ini
kemudian akan diteliti lebih lanjut oleh tim R&D untuk dapat menghasilkan produk
sesuai desain yang diingingkan. Setelah dikaji, lebih lanjut perusahaan akan dapat
mengestimasi berapa biaya yang akan dikeluarkan untuk produksi produk yang
diinginkan. Kemudian, perusahaan akan menetapkan tingkat profityang diinginkan,
baru-lah harga produk dapat ditetapkan.
Berbeda dari R&D tradisional dan akuntansi manajerial, dalam target costing
penelitian R&D dilakukan setelah harga target ditentukan. Awalnya, perusahaan akan
mendesain karakteristik produk yang diingingkan. Berdasarkan karakteristik yang
diinginkan, perusahaan mendefinisikan hubungan antara harga, profit, dan volume
produksi maupun penjualan. Dari tahap sebelumnya, perusahaan akan menentukan
harga target yang nantinya akan diserahkan ke tim R&D untuk dikaji dan disesuaikan
mengenai harga target dan spesifikasi yang diharapkan.
1. Proses berulang
Serangkaian analisis dan evaluasi, serta kegiatan uji coba dan kesalahan dilakukan
hingga fitur sistem layanan produk dan aktivitas terkait ditetapkan yang konsisten
dengan biaya target
2. Proses adaptif
dimulai dari kebutuhan pelanggan dan tindakan pesaing, untuk mengimplementasikan
proses R&D dan manajemen profitabilitas dan biaya yang didorong oleh lingkungan
kompetitif eksternal;
3. Proses antar organisasi dan intra-organisasi
melibatkan semua fungsi organisasi dan pelaku rantai pasokan;
4. Proses yang sangat terstruktur
terdiri dari langkah-langkah yang berbeda, masing-masing dengan tujuan spesifik,
aktor yang terlibat, alat manajerial yang akan digunakan dan memberikan hasil.