Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 8

Anggota Kelompok:
1. Frisya Luthfi Utari 2210536015
2. Rizka Maghfira 2210536049
3. Azzahra Nabita 2310536067

REACTION PAPER: LIFE CYCLE COSTING

STRATEGIC COST MANAGEMENT AND THE VALUE CHAIN

Life Cycle Costing merupakan teknik manajemen yang digunakan untuk


mengidentifikasi dan memonitor biaya produk selama siklus hidupnya. Siklus hidup meliputi
semua tahap, mulai dari perancangan produk dan pembelian bahan baku hingga pengiriman
dan pelayanan atas produk yang sudah jadi. Life cycle costing ini merupakan salah satu
metode yang ditawarkan dalam rangka penghitungan biaya yang lebih akurat dan lebih
mendukung dalam pengambilan keputusan serta dapat diaplikasikan baik pada perusahaan
manufaktur ataupun perusahaan jasa.

Manajer memperhatikan total biaya selama siklus hidup keseluruhan yang biasanya
dipisahkan menjadi tiga komponen, yaitu biaya hulu seperti riset dan pengembangan, desain
yang membuat prototype, pengujian, teknis, dan pengembangan kualitas, lalu biaya produksi
seperti pembelian, biaya produksi langsung, biaya produksi tidak langsung dan biaya hilir
seperti pemasaran dan distribusi pengemasan, pengangkutan, dan promosi.

PRO

Menurut kelompok 10, Kami sepakat bahwa Life cycle costing dapat memberikan
perspektif jangka panjang. sehingga dapat mempertimbangkan semua biaya selama siklus
hidup produk atau jasa. Penerapan life cycle costing akan meningkatkan kesadaran
manajemen pada faktor- faktor yang mendorong biaya dan sumber daya yang diperlukan oleh
satu item, sehingga bisa dilakukan program pengurangan biaya dan juga dapat mengurangi
operasi dan biaya pemeliharaan tanpa meningkatkan kinerja alat produksi melalui analisis
parameter kinerja dan cost driver. Dengan penerapan ini kita juga memahami latar belakang
teoritis nilai waktu uang dan analisis risiko serta dampaknya terhadap proses pengambilan
keputusan.
Contohnya adalah produk yang dirancang dengan cepat dan ceroboh akan memiliki
nilai investasi yang sedikit pada biaya perancangan, akan tetapi ada kemungkinan memiliki
biaya servis dan pemasaran yang lebih tinggi pada daur hidupnya di kemudian hari. Untuk
meminimalisir kemungkinan kerugian akibat biaya servis ini maka, life cycle costing bisa
membantu memprediksikan dari awal terkait biaya-biaya yang mungkin akan muncul.

Dalam melakukan pengembangan produk industri, pada perusahaan industri


manufaktur, biaya-biaya yang dibebankan kepada produk seringkali kurang mencerminkan
kondisi yang sebenarnya. Kenyataan yang terjadi, suatu perusahaan tidak dapat menutup
biaya riset dan penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan produk baru tersebut,
karena biaya overhead yang terjadi tidak dapat ditentukan secara akurat pada fase
pengembangan produk. Padahal suatu perusahaan manufaktur dihadapkan pada persaingan
pasar yang berfous pada kemampuannya untuk dapat melakukan proses pengembangan
produk agar laba yang telah diperoleh tidak hilang begitu saja. Apalagi bila produk yang
dihasilkan adalah produk industri yang memiliki karakteristik yang lain jika dibandingkan
dengan barang konsumsi biasa. Sehingga diperlukan suatu pembebanan biaya berdasarkan
daur hidup produk (product Life-Cycle Costing) yang akan membantu perusahaan untuk
mendeteksi daur hidup produk industry yang dihasilkannya

Dengan adanya kemajuan teknologi informasi seperti yang terjadi pada saat sekarang
ini, suatu perusahaan tidak dapat memperoleh keunggulan bersaing hanya dengan
mengadopsi teknogi baru dengan cepat atau mengelola aktiva dan kewajiban finansialnya
dengan sangat baik. Dengan demikian perusahaan memerlukan kemampuan baru untuk dapat
berhasil dalam persaingan selain kemampuan untuk mengelola barang modal secara efesien

KONTRA

Meskipun LCC dapat memberikan perspektif jangka panjang yang penting dalam
mempertimbangkan semua biaya selama siklus hidup produk atau jasa, ada beberapa masalah
yang mungkin timbul. Pertama, pendekatan ini dapat menjadi rumit dan membutuhkan
pengumpulan data yang sangat rinci, yang pada gilirannya memakan waktu dan sumber daya
perusahaan. Proses yang rumit ini bisa mengganggu operasi sehari-hari dan menambah biaya
implementasi yang signifikan.

Selain itu, ada keraguan tentang seberapa akuratnya LCC dalam memprediksi biaya-
biaya di masa depan. Meskipun pendekatan ini mempertimbangkan berbagai faktor seperti
nilai waktu uang, analisis risiko, dan dampaknya terhadap pengambilan keputusan, masih ada
ketidakpastian yang terkait dengan perkiraan biaya di masa depan. Produk atau jasa yang
dirancang dengan cepat dan ceroboh mungkin memiliki perkiraan biaya servis yang tinggi di
kemudian hari, namun dalam praktiknya, memprediksi semua biaya yang akan muncul
selama siklus hidup produk bisa menjadi sulit dan tidak selalu akurat.

Selanjutnya, ada kekhawatiran bahwa LCC mungkin tidak selalu mencerminkan


kondisi yang sebenarnya dalam pengembangan produk industri. Biaya-biaya yang dikenakan
pada produk mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan biaya overhead yang sebenarnya
terjadi selama fase pengembangan produk. Ini dapat menghasilkan ketidakakuratan dalam
menilai efektivitas biaya dan kemungkinan mengurangi keuntungan yang diharapkan dari
pengembangan produk baru.

Terakhir, meskipun kemajuan teknologi informasi membuka peluang baru,


keberhasilan dalam persaingan tidak hanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk
mengadopsi teknologi baru atau mengelola aset dan kewajiban finansialnya dengan baik.
Perusahaan perlu mempertimbangkan secara menyeluruh bagaimana pendekatan seperti LCC
akan memengaruhi fleksibilitas dan responsivitas mereka terhadap perubahan pasar dan
lingkungan yang terus berubah. Dengan demikian, sementara LCC memiliki manfaatnya,
perlu dipertimbangkan secara cermat sebelum menerapkannya secara luas dalam suatu
organisasi.

Kesimpulan :

Life Cycle Costing (LCC ini membawa manfaat signifikan dalam memberikan
perspektif jangka panjang terhadap biaya selama siklus hidup produk atau jasa. Kelompok 10
menyoroti pentingnya LCC dalam meningkatkan kesadaran manajemen terhadap faktor-
faktor yang mempengaruhi biaya dan sumber daya yang dibutuhkan untuk satu item,
memungkinkan program pengurangan biaya, dan mengurangi operasi dan biaya
pemeliharaan. Dengan memahami nilai waktu uang, analisis risiko, dan dampaknya, LCC
membantu dalam pengambilan keputusan yang terinformasi. Namun, kontra terhadap LCC
menyoroti beberapa kekhawatiran, termasuk kompleksitas proses, ketidakpastian dalam
memprediksi biaya di masa depan, ketidakakuratan dalam merefleksikan biaya overhead
sebenarnya dalam pengembangan produk, dan dampak terhadap fleksibilitas dan
responsivitas perusahaan terhadap perubahan pasar dan lingkungan. Oleh karena itu,
sementara LCC memiliki manfaatnya, diperlukan evaluasi menyeluruh sebelum
menerapkannya secara luas dalam organisasi.

Anda mungkin juga menyukai