Ethical maximum
Ethical minimum
One challenge for any organization’s managers is that not all
stakeholders agree on where the company should strive to land when
it chooses between ethical minimums and maximums. Take
Tantangan bagi para pemimpin bisnis adalah menetapkan bobot yang sesuai untuk
klaim pemangku kepentingan atas perusahaan mereka secara etis. Tugas ini bahkan
lebih sulit karena klaim belum tentu merupakan proses formal. “Intinya, pemangku
kepentingan‘ menginginkan sesuatu ’dari suatu organisasi. Beberapa menginginkan
untuk mempengaruhi apa yang dilakukan organisasi dan yang lain, atau mungkin
berpotensi, peduli dengan cara mereka dipengaruhi oleh organisasi.”
Jika pemangku kepentingan memiliki identitas atau suara sendiri, atau jika anggota
kelompok pemangku kepentingan banyak, klaim dapat jelas dan langsung, seperti
dalam kasus serikat pekerja yang bernegosiasi untuk pembayaran dan tunjangan
yang lebih baik, atau masyarakat yang mencoba untuk memancing korporasi untuk
membuka operasi di sana.
Apakah semua perusahaan memilih
perilaku etis?
Di sisi lain, perusahaan mungkin mencoba untuk mengelola masalah dengan
menutupinya atau menyangkalnya.
Misalnya, Volkswagen memiliki data yang menunjukkan emisi mesin dieselnya
melebihi standar polusi A.S. Alih-alih mendesain ulang mesin, insinyur Volkswagen
memasang unit di setiap mobil untuk menafsirkan emisi seolah-olah mereka
memenuhi standar Badan Perlindungan Lingkungan. Ketika penipuan ditemukan,
Volkswagen diminta untuk membeli kembali jutaan mobil. Pada September 2017,
perusahaan telah mengeluarkan denda dan biaya lebih dari $ 30 miliar, dan beberapa
karyawan telah dipenjara. Kerusakan seperti itu cukup buruk, tetapi kehilangan
reputasi dan kepercayaan dari konsumen dan pemegang saham telah merusak nilai
perusahaan dan harga saham.
MEMPRIORITASKAN STAKEHOLDER
Protecting the
Environment
Yang mendasari CSR sebagai inti
dari Etika Bisnis adalah di mana
tindakan yang diharapkan
perusahaan termasuk tidak hanya
menghasilkan produk yang dapat
diandalkan, menetapkan harga
yang adil dengan margin laba yang
adil, dan membayar upah yang adil
bagi karyawan, tetapi juga merawat
lingkungan dan bertindak atas
masalah sosial lainnya.
CSR dan Lingkungan
https://www.youtube.com/watch?v=EK1lqEaoNX4
https://www.youtube.com/watch?v=MY1MaRYfE7Q
KASUS
THE CHICAGO TYLENOL MURDERS
Pada musim gugur Tahun 1982, Johnson menghadapi hubungan yang buruk dengan masyarakat karena terdapat
masyarakat berjumlah tujuh orang meninggal setelah mengkonsumsi kapsul acetaminophen bermerek tylenol. Analisis
menunjukan adanya potasium sianida, yang merupakan senyawa racun yang tidak berhubungan dengan produksi pill.
Johnson menarik kembali semua produk Tylenol dari pasar A.S dan menawarkan untuk membayar penuh sesuai
harga eceran pada setiap pill yang dikembalikan ke perusahaan. sekitar tiga puluh juta botol kapsul senilai lebih
dari $100 juta.
( johnson memutuskan tindakan tersebut terlepas dari kenyataan bahwa pihakya dan penegak hukum menyadari
keracunan sianida hanya terbatas pada Cook Country, Illionis )
Karena tylenol adalah produk unggulan yang mendatangkan pendapatan yang signifikan, hal ini merupakan
tindakan ekstrem namun berdasarkan etika perusahaan, yang berasal dari kepercayaan perusahaan.
investigasi menunjukan bahwa seseorang telah mengotak – atik botol dan menyuntikkan sianida kedalam
produk di toko – toko. Meskipun tidak ada yang tertangkap dengan kasus tersebut, seluruh industri obat
merespon, dan mengikuti petunuk johnson dengan memperkenalkan wadah anti perusak yang
memperingatkan konsumen untuk tidak menggunakan produk tersebut jika kemasannya tetap didistribusikan.
Sikap etis yang kuat diambil oleh eksekutif johnson menghasilkan tindakan yang meyakinkan publik. Ketika
perusahaan mengembalikan produk tylenon ke pasar, perusahaan memperkenalkan terlebih dahulu ke klinik, rumah
sakit, dan kantor dokter, yang dapat mempromosikan kepercayaan profesional obat pada produk. Strategi tersebut
berhasil, tylenol bisa bangkit kembali menjadi 30% dari pasar analgesik yang dijual bebas pada musim gugur 1983,
meskipun pada awal sebelum kejadian keracunan mencapai 37%, dan turun menjadi 7% akibat adanya kejadian
keracunan pada musim gugur 1982.
1.
Dalam kepercayaan perusahaan, Johnson & Johnson mengidentifikasi berbagai pemangku kepentingan : pengguna produk
(output), karyawan (input), keluarga karyawan (hubungan yang tersebar), dan pemerintah (tautan yang memungkinkan).
Menerapkan teori Grunig dan Hunt, apakah Anda yakin Johnson & Johnson bertindak mencakup sebagai dalam memperbaiki
perusahaan dan berkomunikasi dengan berbagai publik ?
2.
Pemimpin bisnis A.S. sering dituduh bertindak atas obsesi jangka pendek dengan profitabilitas dengan mengorbankan
kepentingan jangka panjang perusahaan mereka. Aspek mana dari krisis Tylenol yang menunjukkan perspektif jangka pendek?
Yang menunjukkan nilai perspektif jangka panjang ?
Penyelesaian kasus
1.
Teori Grunig and Hunt merupakan teori model Public Relations yang terdiri dari Press Agentry, Public Information, Two-way
Asymmetrical, Two-way Symmetrical. Berdasarkan teori Grunig and Hunt kami yakin bahwa johnson telah memperbaiki
perusahaannya dan melakukan komunikasi dengan berbagai publik karena mereka melakukan tindakan yang berdasrkan etika
perusahaan yang dipercayai. Pernyataan kami didukung dengan strategi yang dilakukan johnson untuk meningkatkan penjualan,
memperbaiki produk, serta meningkatkan kepercayaan pelanggan, antara lain :
1. menarik kembali semua produk Tylenol dari pasar A.S dan menawarkan untuk membayar penuh sesuai harga eceran pada setiap pill
yang dikembalikan ke perusahaan. Hal tersebut dilakukan untuk menunjukan kepada berbagai pemegang kepentingan bahwa
perusahaan bertanggung jawab sepenuhnya atas kejadian tersebut.
2. Johnson memperkenalkan botol anti perusak kepada konsumen dan industri obat yang bertujuan untuk mencegah penyuntikan
botol secara ilegal terulang kembali. Hal tersebut dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan konsumen dan industri obat kepada
perusahaan
3. Ketika perusahaan mengembalikan produk tylenon ke pasar, perusahaan memperkenalkan terlebih dahulu ke klinik, rumah sakit,
dan kantor dokter, yang dapat mempromosikan kepercayaan profesional obat pada produk, kemudian baru memasarkan kembali
produk tersebut ke pasar konsumen.
Pernyataan diatas meyakinkan kepada kami bahwa perusahaan sudah melakukan strategi yang baik dan melaukan tanggung jawab sosial
bisnis dan sudah mempertimbangkan pemangku kepentingan dengan menggunakan pendetakatan normatif.
Aspek yang menunjukan perspektif jangka pendek yaitu menarik kembali semua produk Tynelon yang beredar pada pasar A.S
Aspek yang menunjukan perspektif jangka panjang yaitu dengan menarik kembali produk Tynelon dan memperbaiki kemasan yang lebih
baik agar tidak terjadi lagi kejadian penyuntikan racun sianida di dalam produk secara ilegal. Hal tersebut tidak hanya berdampak pada
kondisi saat ini namun akan berdampak juga pada kondisi dimasa depan karena dengan strategi yang dilakukan perusahaan dapat
mengantisipasi adanya kerugian yang cukup besar di kemudian hari dan memberikan kepercayaan perusahaan kepada masyarakat bahwa
produk aman untuk dikonsumsi yang pada akhirnya dapat meningkatkan profitabilitas bagi perususahaan kembali.