Grup 5 (Kelompok 1)
vi Universitas Sriwijaya
KATA PENGANTAR
Penyusun
vi Universitas Sriwijaya
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v
BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2. Tujuan .................................................................................................... 2
BAB 2. PROFIL UMUM DESA WISATA .................................................. 3
2.1. Desa Wisata Pulau Semambu................................................................. 3
2.1.1. Lokasi Desa Wisata Pulau Semambu.................................................. 3
2.1.2. Sejarah Desa Wisata Pulau Semambu................................................. 3
2.1.3. Kegiatan Agrowisata Desa Wisata Pulau Semambu ........................... 4
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 6
3.1. Hubungan Tanah Air Tanaman dan Atmosfer Kebun Sayuran
Desa Wisata Pulau Semambu ............................................................... 6
3.2. Kebutuhan Air Tanaman Sayuran .......................................................... 6
3.2.1. Tanaman Jagung Pakan ....................................................................... 13
3.2.2. Tanaman Bayam Cabut ....................................................................... 14
3.2.3. Tanaman Labu Putih ........................................................................... 16
BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 18
4.1. Kesimpulan ............................................................................................ 18
4.2. Saran ....................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 19
LAMPIRAN ..................................................................................................... 21
vi Universitas Sriwijaya
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Lokasi PT Perkebunan Nusantara VII Unit Bekri .................... 3
Gambar 2.2. Tampak bagian depan toko keripik “SHINTA” ....................... 5
Gambar 3.1. Perkebunan kelapa sawit ......................................................... 7
Gambar 3.2. Lori perebusan kelapa sawit ..................................................... 8
Gambar 3.3. Crude palm oil dan palm kernel oil .......................................... 11
Gambar 3.4. Limbah cangkang kelapa sawit ................................................ 13
Gambar 3.5. Bahan baku keripik pisang ....................................................... 14
Gambar 3.6. Proses penggorengan keripik pisang ........................................ 15
Gambar 3.7. Limbah kulit pisang................................................................... 17
vi Universitas Sriwijaya
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan kunjungan lapangan ini antara lain
1) Untuk mengetahui pengaruh keadaan air, tanah, dan atmosfer terhadap
pertumbuhan tanaman.
2) Mengetahui teknik budidaya pertanian yang dilakukan oleh petani di
empat lokasi pengamatan.
3) Mengetahui sistem irigasi dan sistem pengelolaan tanah yang dilakukan
oleh petani di tiga lokasi pengamatan.
4) Mengetahui teknologi dan usaha yang dapat dilakukan oleh petani untuk
meningkatkan kualitas lahannya.
vi Universitas Sriwijaya
BAB 2
PROFIL UMUM DESA WISATA
vi Universitas Sriwijaya
Sumber: Google map (2019)
Gambar 2.1. Lokasi desa wisata Pulau Semambu
vi Universitas Sriwijaya
2.1.2. Sejarah Desa Wisata Pulau Semambu
Nama Pulau Semambu konon ceritanya didapat dari keterangan para
sesepuh dan tetuah dusun yaitu penduduk yang pertama kali tinggal di daerah ini
adalah berasal dari “PULAU“ yang berarti suatu daratan yang dikelilingi hutan
belantara dan semak belukar, kemudian “ SEMAMBU “ adalah tumbuh-tumbuhan
sejenis kayu rotan tetapi bentuknya agak besar dari normal yang bisa
dipergunakan sebagai bahan pembuat kursi atau alat rumah tangga lainnya. Jadi
kalu disimpulkan nama Pulau Semambu adalah daerah atau tempat sekelompok
tanaman yang bernama Semambu yang sama bentuknya seperti rotan. Artinya
Desa Pulau Semambu adalah Daerah yang cukup tua /Bari yang sudah dikenal
sejak zaman dahulu namun ditenarkan sampai sekarang menjadi sebuah desa yang
cukup dikenal oleh banyak orang dengan kelebihan dan kekuranganya.
vi Universitas Sriwijaya
dengan kegiatan Perkebunan Belewa dan Pisang, sayur mayur, Jarak, Jagung, Jati,
Rosella.
9. Kelompok Wanita Tani Serba guna 1 berada didusun III Desa Pulau Semambu,
dengan kegiatan Sayur-Mayur, Rosella.
10. Kelompok Wanita Tani Serba guna 2 berada didusun III Desa Pulau
Semambu, dengan hasil perkebunan berupa Sayur-Mayur, Rosella
11. Kelompok Wanita Tani Gado - Gado berada didusun III Desa Pulau
Semambu, dengan hasil perkebunan dari sayur-mayur dengan rosella.
12. Kelompok Taruna Tani Jaya Makmur berada didusun III Desa Pulau
Semambu, dengan kegiatan perkebunan berupa Pengolahan hasil pertanian
Rosella menjadi bahan makanan dan Minuman, dan lainnya.
GAPOKTAN bernama HAWAI yang diketuai oleh Sunarno, kesemuanya
dari kelompok tani tersebut aktif dan selalu berkoordinasi dengan dinas / instansi
terkait dalam rangka permohonan bantuan baik itu pupuk dan obat-obatan maupun
pembibitan serta perawatan tanaman melalui petugas PPL/ UPTD setempat.
2.2 Tanah
Tanah merupakan suatu sistem yang kompleks, berperan sebagai sumber
kehidupan manusia yaitu air, udara, dan unsur hara. Atas dasar definisi ini maka
tanah mempunyai 4 fungsi utama (Hanafiah, 2004) :
1) Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran.
2) Penyedia kebutuhan primer tanaman untuk melaksanakan aktivitas
metabolisme, baik selam pertumbuhan maupun untuk berproduksi meliputi air,
udara, dan unsur hara.
3) Penyedia kebutuhan sekunder tanaman yang berfungsi dalam menunjang
aktivitasnya supaya berlangsung optimum. Meliputi zat-zat aditif yang
diproduksi biota tanah.
4) Habitat biota tanah.
Di Indonesia lahan marginal dijumpai baik pada lahan basah maupun lahan
kering. Lahan basah berupa lahan gambut, lahan sulfat masam dan rawa pasang
surut seluas 24 juta ha, sementara lahan kering kering berupa tanah Ultisol 47,5
juta ha dan Oxisol 18 juta ha (Suprapto, 2003). Indonesia memiliki Panjang garis
vi Universitas Sriwijaya
pantai mencapai 106.000 km dengan potensi luas lahan 1.060.000 ha, secara
umum termasuk lahan marginal. Berjuta-juta hektar lahan marginal tersebut
tersebar di beberapa pulau, prospeknya baik untuk pengembangan pertanian
namun sekarang ini belum dikelola dengan baik. Lahan-lahan tersebut kondisi
kesuburannya rendah, sehingga diperlukan inovasi teknologi untuk memperbaiki
produktivitasnya.
Lahan pasir pantai merupakan lahan marjinal dengan ciri-ciri antara lain :
tekstur pasiran, struktur lepas-lepas, kandungan hara rendah, kemampuan
menukar kation rendah,daya menyimpan air rendah, suhu tanah disiang hari
sangat tinggi, kecepatan angin dan laju evaporasi sangat tinggi. Masalah yang
dijumpai pada tanah pasiran adalah strukturnya yang jelek, berbutir tunggal, berat
volume yang tinggi, dan kemampuan menahan air yang rendah, sehingga kurang
memadai untuk bercocok tanam pada musim kemarau (Mulyadi cit. Kertonegoro,
1993). Kemampuan menahan air yang rendah, akan meyebabkan kehilangan
unsur hara dari dalam tanah melalui pelindian akan semkin besar berjalan dengan
semakin tingginya curah hujan(Hakim et al. 1986).
Pertumbuhan tanaman tergantung kepada jumlah air yang tersedia di dalam
tanah. Pertumbuhan akan dibatasi oleh kandungan air sangat rendah maupun
kandungan air sangat tinggi (Anonim, 1991). Tanaman mempunyai banyak cara
mengatur diri mereka dengan kondisi air yang terbatas. Kebanyakan tanaman
pangan ketika tumbuh di lahan agak keringtidak hanya akan mempunyai beratotal
yang lebih kecil, tapi juga hasilbagi trubus / akar yang lebih kecil. Dilain pihak,
pertumbuhan tanaman ditanah dengan kandungan lengas tinggi akan mempunyai
hasil bagi trubus /akar lebih besar (Kohnke, 1968).
2.3 Atmosfer
Istilah atmosfer berasal dari dua suku kata, yaitu atmos yang artinya uap atau
gas dan sphaira yang artinya lapisan. Jadi secara harfiah, atmosfer adalah berbagai
macam gas yang menyelimuti bumi. Partikel-partikel gas yang mengisi atmosfer
terdiri atas tiga kelompok, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol (Mu’in, 2004).
Ilmu yang mempelajari atmosfer adalah meteorologi. Atmosfer merupakan
media penerima dan perjalanan gas-gas buang/ bahan pencemar, terutama pada
vi Universitas Sriwijaya
lapisan troposfer. Troposfer meliputi ruang mulai permukaan bumi sampai
ketinggian + 10 km atau 33.00 ft dengan volume kurang lebih 5,1 X 10 9 Km 3.
lapisan ini mengandung sekitar 75% massa dari atmosfir.
Atmosfer adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi. Atmosfer terdiri atas
beberapa gas yang dipertahankan oleh gravitasi bumi dan digunakan untuk
melindungi bumi. Udara kering pada atmosfer mengandun gas nitrogen +78%,
oksigen + 21%, karbon dioksida 0,03%, argon 0,9%, metana, kalium, dan lain-
lain +0,07 %.
2.4 Tanaman
Proses tumbuh pada tumbuhan merupakan salah satu aktivitas fisiologi. Pada
proses pertumbuhan banyak dipengaruhi berbagai faktor lingkungan seperti suhu
udara, pencahayaan, ketersediaan hara tanah, kesesuaian media tumbuh dan faktor
lainnya.
Salah satu faktor terpenting pada tumbuhan adalah air. Air merupakan materi
terbesar penyusun tubuh makhluk hidup (tumbuhan, hewan, dan manusia), yaitu
sekitar 80% dari total berat tubuh makhluk hidup. Selain itu Air merupakan
pelarut yang baik karena mudah berikatan dengan partikel yang berbeda, karena
daya kohesi lebih besar dari daya adhesinya.
Selain air, tumbuhan juga membutuhkan tanah sebagai media tanam. Tanah
merupakan sistem dipersi tiga fase yang selalu berada dalam keseimbangan
dinamis. Ketiga fase tersebut yaitu fase padat, cair, dan gas. Adapun struktur
tanah adalah padatan, bahan semen dan ruang pori.Tanah mengandung berbagai
nutrisi dan mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk melakukan proses
metabolisme. 7
2.5 Air
Air merupakan komponen utama dalam tumbuhan, diman air menyusun 60-
90 % dari berat daun. Jumlah air yang dikandung tiap tanaman berbeda-beda, hal
ini bergantung pada habitat dan jemis spesies tumbuhan tersebut. Tumbuhan
herba lebih banyak mengandung air daripada tumbuhan perdu. Tumbuhan yang
berdaun tebal mempunyai kadar air antara 85-90 %, tumbuhan hidrofik 85-98 %
vi Universitas Sriwijaya
dan tumbuhan mesofil mempunyai kadar air antara 100-300 % (Fitter dan Hay,
1981).
Kuantitas air yang dibutuhkan oleh tanaman sangat berbeda-beda sesuai
dengan jenis dan lingkungan dimana tumbuhan itu hidup. Tanaman herba
menyerap air lebih banyak dibandingkan tanaman perdu. Tumbuhan golongan
efemera yang hidup di daerah gurun, akan memanfaatkan hujan yang datang
sekali dalam setahun untuk mulai hidup dan berkecambah, berbunga, berbuah dan
mati sebelum air yang ada dalam tanah habis. Pertumbuhan yan gcepat dan
pendeknya umur tanaman tersebut merupakan suatu usaha untuk menghindari diri
dari kekurangan air yang menimpanya (Dwijoseputro, 1985).
vi Universitas Sriwijaya
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
vi Universitas Sriwijaya
Sumber: Google map (2019)
Gambar 2.1. Lokasi desa wisata Pulau Semambu
vi Universitas Sriwijaya
Sumber: dokumentasi penulis
Gambar 3.6. Gambar Bayam cabut
BAB 4
vi Universitas Sriwijaya
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil laporan kunjungan lapangan ini antara lain
1. Proses pengolahan kelapa sawit menghasilkan CPO dan PKO
2. Proses pengolahan kelapa sawit di PTPN VII Unit Bekri masih
menggunakan alat dan mesin semi mekanis
3. Proses pengolahan keripik “SHINTA” menggunakan alat dan mesin
sederhana dan hasil produksi masih terbatas
4. Pengolahan bahan pangan yang merupakan potensi daerah terus
dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan daerah
4.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dalam laporan kunjungan ini agar
sebaiknya dapat mengunjungi daerah ataupun pabrik komersil yang memiliki
kapasitas dan skala besar sehingga mahasiswa atau praktikan dapat melihat
dengan lebih jelas alat dan mesin pasca panen serta proses pengolahan lebih
detail, dengan alat dan mesin modern dan memberikan kesempatan untuk
mahasiswa untuk melihat teknologi terbarukan dalam hal pengolahan hasil pasca
panen pertanian.
DAFTAR PUSTAKA
vi Universitas Sriwijaya
Olivia, S., 2006. Laporan Praktek Kerja Lapangan di PTP N XIII. Institut
Pertanian Bogor.
PTPN VII Unit Bekri, 2019. Profil Unit Usaha Bekri (Persero). Lampung Tengah.
Ulfa, M., 2014. Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Perkebunan
Nusantara VII (Persero) Unit Bekri Kabupaten Lampung Tengah
Provinsi Lampung. Laporan Kerja Praktek. Program Studi Teknologi
Pengolahan Hasil Perkebunan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.
vi Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN
vi Universitas Sriwijaya
vi Universitas Sriwijaya