RANCANGAN AKTUALISASI
30
3.1.2 Penetapan Isu
Tehnik analisis sebagai pisau pemangkas yang digunakan
untuk memprioritaskan isu yang akan ditindaklanjuti yaitu metode
analisa APKL. Dengan cara menentukan tingkat Aktualitas,
Problematik, Kekhalayakan dan Layak-nya, selanjutnya
menentukan skala nilai 1-5 . Isu yang memiliki total skor tertinggi
setelah perankingan merupakan isu prioritas.
Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di
masyarakat
Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin
Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
Kelayakan : Masuk akal, realistis, relevan untu dimunculkan
inisiatif pemecahan masalah
31
Skala Keterangan
5 Sangat (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan)
4 Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan
3 Cukup (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan)
2 Tidak (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan)
1 Sangat Tidak (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan)
32
Kurangnya
pemahaman
tenaga medis
Kurang
Belum
Belum ada Optimalnya terpadunya
pendekatan
komprehensif Pelayanan pelayanan
kesehatan lansia
dalam pelayanan Kesehatan multidisiplin
Lansia
Belum
terlaksananya
program home
care
33
•Belum adanya •Rendahnya
pendekatan Pemahaman
komprehensif tenaga medis
Rapat sosialisasi
"JALAN Komitmen
BAHAGIA Bersama
" TIM
"POHAMBA"
Home Poli
Care Santun
"PEDULI" Lansia
•Belum adanya •Belum
layanan home terpadunya
pelayanan
care kesehatan lansia
multidisiplin
34
3.4 Deskripsi Kegiatan
Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi di UPTD PUSKESMAS BINONGKO dapat dilihat pada
tabel 3.4.
35
Tabel 3.4.1 Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Rapat Sosialisasi dan Komitmen Bersama”
Keterkaitan Penguatan
Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai
Visi-Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Rapat Sosialisasi a. Berkonsultasi dengan Izin dari atasan untuk 1. Kerja sama, Menjamin Loyalitas
dan Komitmen pimpinan melaksanakan Kolaboratif (WoG)
tenaga
Bersama kegiatan Komitmen
a. Sopan dan
kesehatan dasar
bersama
santun (Etika yang merata dan adalah
Publik) berkualitas wujud dari
b. Membuat surat Tersedianya surat Teliti, Cermat, Dengan adanya ikrar
undangan dan daftar undangan dan daftar Sesuai Prosedur rapat sosialisasi loyalitas
hadir hadir (Komitmen Mutu) maka akan kepada
meningkatkan pimpinan
c. Mempersiapkan Tempat dan materi Mandiri, Disiplin pemahaman dan dan sistem
tempat dan materi sosialisasi siap (Anti Korupsi) kompetensi tenaga yang
sosialisasi digunakan kesehatan dalam disepakati
pelayanan keshatan
d. Melaksanakan rapat Terlaksananya rapat Musyawarah lansia
sosialisasi sosialisasi (Nasionalisme)
36
jawaban
(Akuntabilitas)
f. Terlaksananya Rancangan Persatuan
sosialisasi dan aktualisasi (Nasionalisme)
terbentuknya tersosialisasi dan
komitmen bersama menjadi komitmen
bersama
ANALISIS DAMPAK
Perkiraan Hambatan : Adanya beberapa sejawat dalam unit kerja yang kurang merespon rencana
kegiatan rapat sosialisasi.
Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Tidak adanya komitmen bersama dan rendahnya pemahaman
tentang konsep rancangan aktualisasi yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas kegiatan/program
kerja
Alternatif Solusi : Pendekatan personal dengan memberikan penjelasan yang runut, sistematis, dan
memiliki landasan tentang manfaat yang dapat diperoleh bila kegiatan teraktualisasi (komunikasi efektif)
37
Tabel 3.4.2. Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Pembentukan Tim Medis POHAMBA”
Keterkaitan Penguatan
Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai
Visi-Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Membentuk Tim a. Merancang susunan 2. Kerja sama dan Menjamin Efektif dan
Tersedianya
Medis komposisi dan draft SK kolaboratif (WoG)
rancangan ketersediaan Efisien
“POHAMBA” Tim Medis POHAMBA
komposisi dan sumber daya
a. Teliti, Cermat,
draft SK Tim Dengan
Sesuai Prosedur manusia dan
Medis POHAMBA terbentuknya
(Komitmen Mutu) fasilitas pelayanan tim medis
b. Berkonsultasi dengan Sopan dan santun kesehatan yang POHAMBA
pimpinan (Etika Publik)
merata, terjangkau maka setiap
anggota tim
Izin persetujuan
dan berkualitas
dapat
pimpinan Pembentukan Tim mengetahui
medis POHAMBA job desk
adalah salah satu masing-
pemanfaatan sumber masing
c. Mencetak SK Tim Bahasa Indonesia daya manusia lingkup sehingga
Medis POHAMBA Terbitnya SK Tim yang baik dan UPTD PUSKESMAS setiap
Medis POHAMBA benar BINONGKO dalam penyelenggara
(Nasionalisme) rangka menjamin an program
d. Penyerahan SK Tim Terdistribusinya Ta’at asas hukum
38
Medis POHAMBA SK Tim Medis (Anti Korupsi) pelayanan kesehatan kegiatan dapat
Pohamba berkualitas. lebih efektif
e. Terbentuknya Tim Adanya Kejelasan, dan efisien.
Medis POHAMBA legitimasi dan Tanggung Jawab
kejelasan (Akuntabilitas)
pembagian
tugas
ANALISIS DAMPAK
Perkiraan Hambatan : Penolakan rekan sejawat medis untuk masuk dalam komposisi Tim di tengah
terbatasnya pilihan sumber daya manusia yang tersedia
Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Tidak adanya legitimasi dan rentan akan terjadi miskoordinasi
ataupun overlapping tugas, peran dan tanggung jawab sesama tenaga medis
Alternatif Solusi : Pendekatan personal melalui komunikasi efektif, bila gagal dapat berkoordinasi dengan
Puskesmas Pembantu.
39
Tabel 3.4.3 Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Poli Santun Lansia”
Keterkaitan Penguatan
Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai
Visi-Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Melaksanakan f. Berkonsultasi dengan 3. Efektif dan Menjamin OPTIMAL
pelayanan pimpinan Efisien
ketersediaan
kesehatan rawat Izin persetujuan (Pelayanan Pelayanan
sumber daya
jalan yang santun pimpinan Publik) kesehatan
lansia di Poli mengenai draft manusia dan santun lansia
Umum alur pelayanan a. Sopan dan fasilitas pelayanan adalah salah
santun (Etika satu wujud
kesehatan yang
Publik mengoptimalk
merata, terjangkau
g. Melakukan pembagian Terdistribusinya Kejelasan, an pelayanan
tugas sesuai alur pembagian tugas Tanggung Jawab
dan berkualitas
kesehatan
pelayanan sesuai alur (Akuntabilitas) Melalui pelayanan tingkat dasar
pelayanan kesehatan rawat jalan yang menjadi
h. Mempersiapkan Mandiri, Disiplin yang santun lansia tugas dan
Ruangan dan
ruangan dan peralatan (Anti Korupsi) maka dapat mendukung fungsi
peralatan medis
medis terwujudnya aspek PUSKESMAS
siap digunakan
pelayanan kesehatan
i. Melaksanakan Terlaksananya Tidak diskriminatif yang berkualitas
pelayanan kesehatan pelayanan
rawat jalan yang kesehatan “Poli (Nasionalisme)
40
“santun lansia” di Poli Santun Lansia”
Umum
Perkiraan Hambatan : Kondisi ruangan yang kurang memadai sebab bangunan utama sedang dalam
renovasi.
Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Kurang optimalnya pelayanan rawat jalan bagi pasien lansia baik
pasien lansia sehat, pasien geriatri maupun lansia dengan penyakit degeneratif
Alternatif Solusi : Penataan kembali ruangan yang ada agar dapat memungkinkan space bagi pojok
khusus lansia
41
Tabel 3.4.4. Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Home Care PEDULI”
Keterkaitan Penguatan
Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai
Visi-Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Pelayanan Home a. Konsultasi dengan 4. Kerja sama dan Meningkatkan RESPONSIF
Izin dari
Care “PEDULI” pimpinan kolaboratif (WoG)
pimpinan akses masyarakat
(Pelayanan Pelayanan
tentang terhadap
Terpadu Lintas a. Sopan dan Home Care
pelaksanaan
Profesi) santun (Etika pelayanan adalah salah
kegiatan
Publik) kesehatan dasar satu wujud
b. Berkoordinasi lintas Kejelasan, Metode Home Care nyata
Kolabori lintas
sektor/profesi dalam Tanggung Jawab dilakukan dalam rangka pelayanan
profesi dengan
satuan unit kerja (Akuntabilitas) mendekatkan pelayanan responsif
multidisiplin
kesehatan masyarakat multiprofesi,
c. Berkoordinasi dengan Ditentukannya Kepercayaan khususnya lansia yang
kader posyandu lansia pasien lansia (Akuntabilitas) terutama yang memiliki menangani
yang akan di- kendala dalam permasalahan
home visit aksesibel baik fisik aspek bio
d. Mempersiapkan Mandiri, Disiplin maupun non fisik. psiko sosio
Ambulance dan
ambulance dan peralatan (Anti Korupsi) spiritual dari
peralatan medis
medis lansia
siap digunakan
42
Home Care “PEDULI” pelayanan Inovasi
yang komprehensif kesehatan (Komitmen Mutu)
terpadu lansia
secara
komprehensif di
rumah pasien
f. Terlaksananya pelayanan Kepuasan Tidak diskriminatif
“Home Care PEDULI” pasien lansia (Nasionalisme)
yang mendapat
pelayanan
ANALISIS DAMPAK
Perkiraan Hambatan : Masalah komunikasi dengan kader posyandu lansia yang sedang sibuk beraktifitas
Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Keluhan pasien lansia terutama yang mengalami kendala terkait
aksesibilitas dari fasilitas kesehatan
Alternatif Solusi : Berkoordinasi dengan kepala desa/ lurah dari warga lansia yang akan di-visite
43
Tabel 3.4.5 Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “JALAN BAHAGIA”
Keterkaitan Penguatan
Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai
Visi-Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5. Menyelenggarakan a. Berkoordinasi dengan Izin 5. Aksesibel Meningkatkan Kreativitas
program pimpinan pelaksanaan (Pelayanan
upaya
kegiatan dari Publik) Program
“JALAN BAHAGIA”
pemberdayaan
atasan dengan
a. Sopan dan masyarakat di akronim
(Jum’at Lansia santun (Etika bidang kesehatan JALAN
Bahagia) Publik) BAHAGIA
Lewat program JALAN
b. Sosialisasi program Tersosialisasi Aksesibel adalah sebuah
BAHAGIA yang
melalui multimedia nya program (Akuntabilitas) terobosan
melibatkan kader
” tepat sasaran inovasi kreatif
posyandu lansia,
c. Berkoordinasi dengan Persetujuan Kepercayaan dalam rangka
masyarakat dan para
kader posyandu lansia kolaborasi dari (Akuntabilitas) member solusi
tokoh agama
kader dari pelayanan
diharapkan dapat
posyandu kesehatan
meningkatkan tingkat
lanslia lansia
partsipasif masyarakat
d. Mempersiapkan tempat Tempat dan Mandiri, Disiplin
dalam rangka
dan peralatan peralatan (Anti Korupsi)
meningkatkan
telah
44
disiapkan pemberdayaan
e. Melaksanakan kegiatan Meningkatkan Semangat masyarakat di bidang
senam sehat lansia kebugaran kebersamaan, kesehatan.
jasmani dari Gotong-royong (
lansia
f. Melakukan pelayanan Terlaksanany Tidak diskriminatif,
konseling dan “Pojok a pendekatan Ketuhanan
Curhat” diselingi games holistik dalam (Nasionalisme)
menarik. Sekali sebulan pelayanan
diisi oleh Ustadz/ kesehatan
Rohaniawan lansia
Perkiraan Hambatan : Kurangnya kompetensi tenaga medis tentang konseling dan psikoterapi
Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Pendekatan holistik atau komprehensif yang menjadi inovasi
dalam pelayanan kesehatan lansia tidak terpenuhi
Alternatif Solusi : Mengadakan FGD ataupun mentoring tentang dasar-dasar psikoterapi.
45
Tabel 3.4.6 Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Melaksanakan Evaluasi”
Keterkaitan Penguatan
Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai
Visi-Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
6. Melaksanakan a. Berkonsultasi dengan Izin persetujuan 6. Penilaian Menjamin Efektivitas
evaluasi pimpinan dari pimpinan Kinerja
ketersediaan
(Manajemen Dan
sumber daya
ASN)
manusia dan
Efisiensi
a. Sopan dan fasilitas pelayanan
santun (Etika
kesehatan yang Tujuan
Publik) dilakukannya
merata, terjangkau
b. Menentukan metode Metode Efektif dan Efisien evaluasi
evaluasi evaluasi terpilih (Komitmen Mutu)
dan berkualitas
selain
Proses evaluasi sebagai
c. Mempersiapkan Tersedianya Mandiri, Disiplin dilakukan dalam rangka penilaian
kuesioner kuesioner (Anti Korupsi) penilaian dan kinerja juga
peningkatan kinerja dalam
d. Melaksanakan evaluasi Terlaksananya Kejujuran dan pelayanan demi rangka
evaluasi Berkeadilan terwujudnya pelayanan peningkatan
(Nasionalisme) kesehatan merata, efektivitas
e. Terlaksananya evaluasi Gambaran Transparansi, terjangkau dan dan efisiensi
capaian kinerja Integritas,
46
dan langkah- Tanggung jawab berkualitas sebuah
langkah (Akuntabilitas) program
perbaikan kerja
f. Membuat laporan Tersedianya Transparansi,
kegiatan laporan Pertanggungjawab
Kegiatan an (Akuntabilitas)
ANALISIS DAMPAK
Perkiraan Hambatan : Tingkat pemahaman para lansia tentang cara pengisian kuesioner
Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Sulitnya mengukur secara kaidah ilmiah keberhasilan program
kegiatan kreatif/ peningkatan derajat optimalisasi lewat indikator tingkat kepuasan dari pelayanan
kesehatan yang diberikan
Alternatif Solusi : Mengubah metode survey kepuasan dengan menggunakan kotak puas/tidak puas
yang lebih sederhana dan mudah dipahami
47
3.5 Jadwal Kegiatan
Seluruh rangkaian kegiatan aktualisasi (habituasi) ini dijadwalkan selama 30
hari sesuai dengan kalender akademik “off class” dari panitia Pelatihan Dasar
CPNS Angkatan VI Lingkup Pemerintah Wakatobi bekerja sama dengan BPSDM
Prov. Sulawesi Tenggara. Rincian jadwal kegiatian setiap minggunya dipaparkan
pada tabel 3.6.
29
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2017. Etika Publik: Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2017. Anti Korupsi: Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/05/29/oqpvbx423-sebanyak-
2432-puskesmas-beri-kemudahan-lansia, Diakses tanggal 10 Oktober 2019.
30