Penatalaksanaan Pasien Hipertensi Pada e
Penatalaksanaan Pasien Hipertensi Pada e
1. PENDAHULUAN
Tidak semua pasien yang datang di praktek dokter gigi dalam keadaan
sehat dan mempunyai tekanan darah yang normal. Ada beberapa yang mempunyai
riwayat hipertensi dan ada sebagian yang datang dalam kondisi hipertensi.
yang tidak sama dan kadang-kadang cukup rumit. Bagi sebagian besar pasien
semua prosedur atau tindakan dalam bidang kedokteran gigi sering menyebabkan
stress atau kecemasan tersendiri dan hal tersebut dapat memicu peningkatan
pasien saat berobat, selain itu dalam perawatan gigi untuk mengontrol rasa sakit
1
Hipertensi didefinisikan oleh Joint National Committee on Detection,
Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JIVC) sebagai tekanan yang
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang
lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih
rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah ditulis
sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg,
kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun
dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian
dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah
daripada dewasa.
Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih
tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat.
Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan
2
Klasifikasi Hipertensi
Adalah hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui. Terjadi pada sekitar 90%
penderita hipertensi.
Hipertensi Sekunder
Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat
tertentu.
2.3 PATOFISIOLOGI
3
- Tidak cukupnya asupan kalium dan kalsium
natriuretik
- Diabetes mellitus
- Resistensi insulin
- Obesitas
4
Gambar 1: Mekanisme patofisiologi dari hipertensi.
2.4 GEJALA
meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya
Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing,
wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala antara
lain sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, pandangan kabur.
5
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan
bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati
tekanan darah yang sangat tinggi yang kemungkinan dapat menimbulkan atau
telah terjadinya kelainan organ target. Biasanya ditandai oleh tekanan darah
>180/120 mmHg.
dengan kerusakan organ target akut yang bersifat progresif, sehingga tekanan
darah harus diturunkan segera (dalam hitungan menit – jam) untuk mencegah
kerusakan organ target lebih lanjut. Contoh gangguan organ target akut:
paru, dissecting aortic aneurysm, angina pectoris tidak stabil, dan eklampsia atau
organ target yang progresif. Tekanan darah diturunkan dengan obat antihipertensi
oral ke nilai tekanan darah pada tingkat 1 dalam waktu beberapa jam s/d beberapa
hari.
3. VASOKONSTRIKTOR DALAM ANESTESI LOKAL
Untuk mengontrol rasa sakit selama perawatan gigi, anestesi lokal sering
diberikan kepada pasien. Bahan anestesi lokal yang tersedia ada yang
dimaksudkan untuk :
menyerupai mediator sistem saraf simpatis , epinefrin dan non epineprin. Aksi
atau bereaksi secara gabungan (langsung dan tidak langsung). Aksi dari beberapa
yang dibagi lagi menjadi α1, α2 dan β1, β2. Stimulasi reseptor α akan
β2 yang hampir sama sehingga cenderung tidak akan meningkatkan tekanan darah
yang dramatis. Selain itu epineprin mempunyai pengaruh terhadap β2 lebih besar
langsung pada otot polos vaskuler dan dominan di venosus. Secara sistematik
tidak berpengaruh di kardiovaskuler dan sistem saraf pusat, oleh karena itu
traumatik (bedah mulut). Penelitian yang lain menunjukkan bahwa kenaikan darah
yang terjadi selama injeksi anestesi lokal bersifat sesaat dan kembali normal
setelah jarum ditarik. Hasil yang sama juga ditunjukkan pada pasien odontektomi
perubahan yang bermakna pada perubahan tekanan darah pasien. Pada penelitian
demikian juga dengan obat Monoamine Oxide Inhibitor (MAOIs) dan dengan
maka akan sering kemungkinan dokter gigi merwat pasien dengan hipertensi di
pada pasien hipertensi masih merupakan perdebatan, meskipun sudah ada bukti-
maksimal 0,2 mg untuk pasien sehat tiap kali kunjungan dan 0.04 mg
mengakibatkan peningkatan tekanan darah yang signifikan dan bila ada perubahan
pada kondisi : angina yang tidak stabil, infark jantung dan stroke (< 6 bulan),
operasi by pass arteri koroner (<3 bulan), hipertensi yang tidak terkontrol, gagal
tertentu meskipun dalam kondisi tekanan darah normal namun sensitif terhadap
sebelumnya.
Ada dua strategi dalam perawatan gigi pada pasien hipertensi yaitu strategi
preventif dan kuratif (Tabel.3) dan perhatian yang sangat besar harus diberikan
strategi preventif meliputi semua tindakan untuk mengontrol tekanan darah pasien
selama periode perawatan dan semua tindakan preventif dalam bidang kedokteran
gigi sendiri (yang meliputi kontrol plak, flouridasi dll). Tindakan preventif yang
efektif untuk mengontrol tensi pasien meliputi kontrol kecemasan dan stress,
pemilihan anestesi , bahan anestesi, dan kontrol sakit setelah tindakan selesai.
Tabel 3. Strategi preventif dan kuratif untuk perawatan gigi
dengan Nitrou Oxide (N20) dapat menurunkan tekanan darah sistole dan diastole
sampai 10-15 mmHg kira-kira 10 menit setelah pemberian dan selanjutnya dapat
dihindari.