Disusun oleh :
1. Eva Noor Aliffah (1705046064)
2. Eilien Nyssa Lismiarani (1805046041)
3. Adellia Esti Melawati (1805046093)
4. Liya Alfi Fitriya (1805046112)
5. Siti Lu’lu’uz Zakiyah (1805046116)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya kepada
kita semua, sehingga kita masih diberi nikmat yang tidak dapat kita hitung
jumlahnya. Sholawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita nabiyullah
Muhammad SAW beliau lah panutan, suritauladan serta imam kita yang insyaallah
kita nantikan syafaatnya di hari akhir kelak. Berkat Allah SWT penyusun mampu
menyelesaikan laporan guna memenuhi tugas mata kuliah Fiqih Zakat.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam laporan
ini masih banyak kekurangan baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala kritik
dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
A. Profil Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadaqoh Masjid Agung (LAZISMA)
Jawa Tengah.................................................................................................4
B. Susunan Pengurus Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Masjid Agung
Jawa Tengah (LAZISMA)...........................................................................5
C. Aktivitas Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (LAZISMA) Jawa
Tengah..........................................................................................................6
D. Program Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Jawa Tengah..............6
E. Mekanisme Kerja Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Masjid Agung
(LAZISMA) Jawa Tengah............................................................................7
F. Pola Pengumpulan Zakat Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Masjid
Agung (LAZISMA) Jawa Tengah................................................................8
G. Pola Pendistribusian Zakat Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah
Masjid Agung (LAZISMA) Jawa Tengah...................................................8
H. Sasaran Pendayagunaan Zakat Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah
Masjid Agung (LAZISMA) Jawa Tengah.................................................12
I. Program dan Sasaran Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) Lembaga Amil
zakat Infaq dan Shadaqah Masjid Agung (LAZISMA) Jawa Tengah.......12
J. Laporan Keuangan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Masjid
Agung (LAZISMA) Jawa Tengah.............................................................15
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................15
B. Kritik dan saran.........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Sedanglan berdasarkan statistik penghimpunan zakat di Outlook,
tercatat total penghimpunan nasional pada 2017 sebesar Rp
6.224.371.269.471. Jumlah itu naik Rp 1.207.078.142. 521 (24 persen) dari
tahun 2016 yang besarnya Rp 5.017.293.126.950,-
Dari penghimpunan nasional tahun 2017, zakat yang terhimpun Rp
4.194.142.434.378 (67,38 persen), terdiri atas zakat mal penghasilan
individu Rp 2.785.208.957.779 (44,75 persen), zakat mal badan Rp
307.007.314.242 (4,93 persen), dan zakat fitrah Ramadhan Rp 1.101.
926.162.357 (17,70 persen).
Dalam Outlook dijelaskan, potensi zakat di Indonesia bisa mencapai
Rp triliun (setara 3.4 persen PDB tahun 2017) bila diterapkan kebijakan
zakat sebagai insentif pajak yang ideal (zakat sebagai pengurang pajak)
(Republika.co.id).
Namun, sayangnya perhimpunan zakat yang tergarap masih sangat
kecil dibandingkan petensi penghimpunan zakat yang dirumuskan. Dari
perhimpunan tersebut pun belum mampu mengangkat kelompok miskin di
negeri ini keluar dari kemiskinan. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Masalah sangat kecilnya penghimpunan zakat penghimpunan zakat
yang digarap secara nasional tentunya disebabkan oleh beberpa faktor.
Pertama, masih lemahnya kesadaran umat Islam menunaikan zakat secara
menyeluruh. Kedua, umat Islam di Indonesia lebih memilih membayar
pajak dibandingkan zakat.
Dari permasalahan di atas keberadaan ratusan organisasi pengelola
zakat (OPZ), seperti Badan Amil Zakat (BAZ) maupun Lembaga Amil
Zakat (LAZ) sangat diperlukan perannya untuk mengentas masalah
tersebut. Harus adanya pembaharuan baik di bidang pengelolaan dana ZIS
sehingga menciptakan kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan sosial.
Untuk itu, penyusun memilih melakukan penelitian di Lembaga
Pengelola Zakat yang beroperasi pada Lembaga Amil Zakat Infaq dan
Shadaqah Masjid Agung (LAZISMA) Jawa Tengah. Di dalam makalah ini
akan dijelaskan mengenai sejarah, visi dan misi, susunan kepengurusan,
progam atau kegiatan yang diadakan LAZISMA, pengumpulan dana zakat
hingga pendistribusian dana baik yang konsumtif maupun produktif.
2
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah LAZISMA Jawa Tengah?
2. Bagaimana pengumpulan dana yang dilakukan oleh LAZISMA Jawa
Tengah?
3. Bagaimana pendistribusian dana yang konsumtif dan produktif di
LAZISMA Jawa Tengah?
4. Apa saja aktivitas di LAZISMA Jawa Tengah?
5. Apa saja program kerja LAZISMA Jawa Tengah?
6. Bagaimana laporan keuangan LAZISMA Jawa Tengah?
7. Bagaimana Analisa mengenai LAZISMA Jawa Tengah?
C. TUJUAN
1. Mengetahui sejarah tentang LAZISMA Jawa Tengah.
2. Mengetahui kinerja LAZISMA Jawa Tengah.
3. Menganalisis pola pendistribusian dana zakat pada LAZISMA Jawa
Tengah.
4. Mengetahui aktivitas dan program kerja pada LAZISMA Jawa Tengah.
5. Mengetahui laporan keuangan LAZISMA Jawa Tengah.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
dari pusat kota Simpang Lima, Stasiun Kereta Api Tawang (± 4 Km) dan
Bandar Udara Ahmad Yani hanya berjarak 10 Km.
Adapun Visi LAZISMA yaitu “Mewujudkan pengelolaan zakat,
infaq dan shadaqah yang professional, kuat dan terpercaya”. Sedangkan
Misi LAZISMA yaitu :
1) Membantu meringankan penderitaan masyarakat dengan memberikan
pelayanan, informasi, edukasi dan pemberdayaan.
2) Menjadi mediator dan fasilitator antara dermawan (aghniya’) dan fakir
miskin (dhu’afa) melalui zakat, infaq, shadaqah, waqaf dan dana
kemanusiaan lainnya.
3) Mengumpulkan, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat, infaq dan
shadaqah sesuai dengan ketentuan agama dan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
5
Divisi Marketing/Penghimpunan : H. Fatquri Buseri, S. Ag
Hj. Sri Fuah, SH, M.HI
Divisi Pendistribusian : HM. Nur Fawzan Achmad, SS, MA
H. Ahmad Faridi, SH, M.Si
Roqi Setiawan, M.Si
Divisi Program : Drs. H. Sihabudin, MM
Dr. Muhammad Sulthon, M. Ag
C. Aktivitas Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (LAZISMA) Jawa
Tengah
Untuk merealisasikan visi dan misi di atas, LAZISMA mempunyai
tiga strategi pemberdayaan yaitu :
1. Penghimpunan Dana dan Bantuan Masyarakat
a) Dana Khusus bencana kemanusiaan
b) Pakaian, bahan makanan (sembako) dan obat-obatan
c) Hewan qurban
2. Bantuan Kemanusiaan
a) Daerah-daerah konflik (Maluku, Maluku utara, Poso, Aceh, dll)
b) Daerah-daerah bencana alam
c) Daerah kritis dan minus
3. Pembangunan Masyarakat
a) Bina desa miskin dan tertinggal
b) Pemberdayaan ekonomi ummat
c) Pendidikan alternatif
d) Pembangunan pelayanan kesehatan mandiri
e) Distribusi hewan qurban
6
2. Divisi Pendistribusian
a. Pemberian modal produktif bagi masyarakat stakeholder
b. Membuka stand penerimaan zakat, infaq dan shadaqah
c. Kajian interaktif di Radio DAIS MAJT untuk memberikan
pengetahuan seputar zakat, infaq dan shadaqah.
d. Pemberian bantuan operasional bagi guru TPQ
e. Santunan anak yatim di panti asuhan
f. Buka bersama dengan kaum dhuafa
3. Divisi Program
a. Pelatihan strategi Fundraising ZI
b. Pelatihan Character Building
c. Pelatihan fiqih dan manajemem zakat
d. Pendirian dan pengembangan lembaga ZIS
a. Kesejahteraan mandiri,
b. Bida desa miskin dan tertinggal,
c. Pemberdayaan ekonomi ummat,
d. Pendidikan alternatif,
e. dan pembangunan distribusi hewan qurban.
Dimana program-progam tersebut mempunyai karakter sebagai berikut :
1. Program berkesinambungan.
2. Mampu mengubah posisi mustahiq menjadi muzakki.
3. Mempunyai bobot publikasi,
4. Mudah dipertanggungjawabkan secara publik.
7
sumber daya yang ada dengan memadukan profesional quality dan moral
quality dalam sebuah proses manajemen, pendidikan, riset dan
pemberdayaan secara integral dan komprehensif.
8
konsumtif LAZIZMA Jawa Tengah memiliki beberpa program yang
termasuk distribusi konsumtif, yaitu :
a. Menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam.
Zakat disalurkan untuk orang-orang yang sedang terkena musibah
bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan lainnya.
b. Menyalurkan beasiswa bagi kaum dhuafa.
Zakat juga disalurkan untuk beasiswa bagi anak-anak dari keluarga
yang kurang mampu.
c. Santunan anak yatim di panti asuhan.
zakat di berikan untuk anak yatim yang ada di panti asuhan.
d. Buka puasa bersama dengan kaum dhuafa.
Dana zakat juga digunakan untuk buka bersama dengan kaum dhuafa,
agar mereka juga bisa merasakan.
2. Pola Kontemporer/Produktif (Bantuan Pemberdayaan)
Pola produktif adalah pola penyaluran dana Zakat kepada mustahik
yang dipinjamkan oleh Amil untuk kepentingan aktifitas suatu usaha atau
bisnis. Zakat produktif adalah pemberian zakat yang dapat membuat para
penerimanya menghasilkan sesuatu secara terus menerus, dengan harta
zakat yang telah diterimanya. Zakat produktif dengan demikian adalah
Zakat dimana harta atau dana Zakat yang diberikan kepada para mustahik
tidak dihabiskan akan tetapi dikembangkan dan digunakan untuk membantu
usaha mereka, sehingga dengan usaha tersebut mereka dapat memenuhi
kebutuhan hidup secara terus-menerus.
LAZISMA Jawa Tengah mengelola dan mengembangkan dana
zakat untuk usaha produktif yaitu dengan misi usaha produktif, maksudnya
adalah untuk peningkatan ibadah dan peningkatan perekonomian umat
Islam dengan berbasis masjid. Dalam pengelolaan dan pengembangan
usaha produktif LAZISMA menggunakan sistem kejamaahan, dimana
jamaah pengajian di masjid yang anggotanya mempunyai usaha, maka
LAZISMA memberikan dana kepada mereka.
9
produktif sebagai modal untuk usaha kecil menengah. Kemudian
masyarakat mengembangkannya dalam usahanya sehingga hasilnya bisa
digunakan untuk kehidupan sehari-hari atau dalam arti lain bisa
mensejahterakan masyarakat.
10
Di setiap blok-blok tersebut ada satu koordinator yang bertanggung jawab
penuh dalam pengelolaan dan pengembangan usaha. LAZISMA juga
memberikan pinjaman dana produktif kepada mereka memiliki usaha di
bidang jasa seperti usaha bengkel dan setel palek dan juga servis sepatu.
11
LAZISMA dalam mendayagunakan zakat untuk usaha produktif yaitu
melalui prosedur yang jelas. Prosedur yang dimaksud adalah: Studi
kelayakan menetapkan jenis usaha, melakukan bimbingan dan penyuluhan,
melakukan pemantauan, pengendalian dan pengawasan dan mengadakan
evaluasi, kemudian membuat laporan.
12
Aula BP Masjid Agung Jawa
5 Penyaluran zakat fitrah
Tengah
6 Rapat kerja pengurus LAZISMA Hotel Siliwangi
7 Rapat rutin pengurus LAZISMA Secretariat LAZISMA JATENG
8 Stand LAZISMA JATENG Depan kantor security MAJT
Recruitmen calon karyawan
9 BMT Walisongo
LAZISMA
10 Seminar-seminar Semarang
11 Kajian interaktif LAZISMA Radio DAIS
12 Bantuan banjir Wilayah Sayung kab. Demak
13 FOZ JATENG
14 Bimtek pembinaan pedagang Pedurungan, Rowosari, Tlogosari.
15 Bantuan pemakaman anak yatim Pemakaman di Bergota
Bantuan santri Semarang
16 Masjid Agung Jateng
menghafal
17 Harlah MAJT Masjid Agung Jateng
BIDANG/UNIT : LAZISMA JATENG
13
BAB III
ANALISIS
Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Masjid Agung (LAZISMA) Jawa
Tengah telah melaksanakan program kerjanya dengan baik, sasaran strategis
keuangan dan target pencapaian dana Zakat infak dan Shodaqoh juga tercapai
dengan baik. Pengumpulan dana ZIS dilakukan secara proaktif dan sosialisasi ZIS
juga dilakukan secara kontinyu bahkan setiap hari jumat LAZISMA membuka
stand di MAJT untuk menerima dana ZIS yang akan disumbangkan oleh jamaah
MAJT.
Namun berdasarkan laporan keuangan yang kami peroleh, pada tahun 2018
LAZISMA Jawa Tengah dana zakat, infaq dan shadaqah yang terkumpul sejumlah
Rp 233.591.800. Sedangkan pengeluaran untuk distribusi zakat, infaq dan shadaqah
senilai Rp 259.763.400. Hal ini menunjukkan bahwa keadaan LAZISMA Jawa
Tengah tengah mengalami ketidakstabilan dalam penghimpunan dana. Itu artinya
LAZISMA Jawa Tengah perlu mengefektifkan kembali sistem pengumpulan dana
14
ZIS. Transparasi dana juga harus disampaikai untuk mengkaji masalah dalam hal
tersebut.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
15
4. Demi teracapainya mustahik menjadi muzaki perlu dilakukan proses
bimbingan, pendampingan, dan pemantauan secara intern.
5. Selama LAZISMA memberikan modal kepada para pengelola
usahausaha kecil, hendaknya LAZISMA melalui pengurus yang
bersangkutan melakukan pengawasan dan bimbingan yang lebih tegas,
sehingga modal yang sudah diberikan benar-benar menjadi dana yang
digunakan untuk keperluan produktifitas dan dapat menurunkan tingkat
kemiskinan yang ada.
16
DAFTAR PUSTAKA
17