Makalah Tiara
Makalah Tiara
PENDAHULUAN
Masalah remaja (usia >10-19 tahun) merupakan masalah yang perlu diperhatikan
dalam pembangunan nasional di Indonesia. Masalah remaja terjadi karena mereka tidak
peralihan dari masa anak ke dewasa. Masalah kesehatan remaja mencakup aspek fisik
biologis dan mental sosial. Pada masa remaja adalah masa-masa yang rawan terhadap
konsekuensinya.
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem,
fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-
mata berarti bebas dari penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara
masalah kesehatan reproduksi. Setiap tahun kira-kira 15 juta remaja berusia 15-19
tahun melahirkan, 4 juta melakukan aborsi, dan hampir 100 juta terinfeksi Penyakit
Menular Seksual (PMS) yang dapat disembuhkan. Secara global 40% dari semua kasus
infeksi HIV terjadi pada kaum muda yang berusia 15-24 tahun. Perkiraan terakhir
adalah, setiap hari ada 7.000 remaja terinfeksi HIV (Pada Tahun 1998). Oleh karena itu,
guna agar dapat memberi informasi yang benar dan tidak terjerumus terutama di
mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. Dengan
informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang
B. Rumusan Masalah
2. Apa saja dampak negatifnya jika kita tidak bisa menjaga kesehatan reproduksi
sendiri?
C. Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui dampak negatifnya jika kita tidak menjaga kesehatan reproduksi
sendiri.
4. Agar remaja dapat mengetahui cara yang baik dan benar tentang bagaimana
PEMBAHASAN
Dalam proses tumbuh kembang, masa remaja merupakan peralihan antara masa
kanak-kanak ke masa dewasa. Proses ini ditandai dengan pertumbuhan fisik dan
keadaan kesehatan yang sempurna secara fisik, mental dan sosial dan bukan semata-
mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan
keturunan demi kelestarian hidup (ICPD, 1994). Kesehatan reproduksi adalah keadaan
sehat jasmani, rohani dan bukan hanya terlepas dari ketidakhadiran penyakit atau
kecacatan semata, yang berhubungan dengan sistem, fungsi dan proses reproduksi.
mental, dan sosial yang utuh (tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan)
dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan fungsi serta prosesnya.
dimana wanita dan pria dapat melakukan hubungan seks secara aman, dengan atau
tanpa tujuan terjadinya kehamilan, dan bila kehamilan diinginkan, wanita dimungkinkan
menjalankan kehamilan dengan aman, melahirkan anak yang sehat serta didalam
kondisi siap merawat anak yang dilahirkan. Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu
kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh
dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultur (BKKBN, 2001 ).
Hal yang berhubungan dengan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yaitu pubertas
yang mempunyai arti awal masa remaja. Pada masa pubertas terjadi perubahan
Perubahan yang terjadi pada setiap orang itu berbeda-beda, karena setiap orang
pubertas lebih awal pada usia 11-12 tahun, sedangkan laki-laki pada usia 13-15 tahun.
Di Indonesia, batasan remaja mendekati batasan PBB tentang pemuda kurun usia
14-24 tahun yang dikemukakan dalam Sensus Penduduk 2010. Menurut sensus ini,
jumlah remaja Indonesia adalah 147.338.075 jiwa atau 18,5% dari seluruh penduduk
3. Umur 12 –15 tahun: bangkitnya akal (rasio), nalar (reason) dan kesadaran diri (self
consciousness).
Pada masa remaja seseorang mengalami pertumbuhan fisik yang lebih cepat
dibandingkan dengan masa sebelumnya. Ini nampak pada organ seksualnya, dimana
biologik sampai pada kesiapan untuk melanjutkan keturunan. Ciri sekunder individu
dewasa adalah pada pria tampak tumbuh kumis, jenggot dan rembut sekitar alat
kelamin dan ketiak. Rambut yang tumbuh relatif lebih kasar. Suara menjadi lebih besar,
dada melebar dan berbentuk segitiga, serta kulit relatif lebih kasar. Dan pada wanita
tampak rambut mulai tumbuh di sekitar alat kelamin dan ketiak, payudara dan panggul
1. Pada pria, sejak usia ini testis akan menghasilkan sperma yang tersimpan dalam
2. Pada wanita, kedua indung telur (ovarium) akan menghasilkan sel telur (ovum).
konsepsi bila ovum dibuahi oleh sperma, juga mempersiapkan vagina sebagai
Ovulasi adalah proses keluarnya ovum dari ovarium dan jika tidak dibuahi, maka ovum
akan mati dan terjadilah menstruasi. Menstruasi adalah peristiwa alamiah keluarnya
Kesadaran akan bentuk fisik yang bukan lagi anak-akan menjadikan remaja sadar
meninggalkan tingkah laku anakanaknya dan mengikuti norma serta aturan yang
4. Mencapai kebebasan emosional (tidak tergantung) pada orang tua atau orang
dewasa lain.
lain penyebab semakin banyaknya terjadi kasus kehamilan yang tidak dikehendaki
kehamilan tidak akan terjadi apabila melakukan hubungan seks baru pertama kali,
atau pada hubungan seks yang jarang dilakukan, atau hubungan seks dilakukan oleh
perempuan masih muda usianya, atau bila hubungan seks dilakukan sebelum atau
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Khisbiyah (1995) terdapat responden yang
dua waktu menstruasi. Informasi itu melakukan hubungan seks diantara dua
menstruasi ini tentu saja bertentangan dengan kenyataan bahwa sebenarnya masa
anatara dua siklus menstruasi merupakan masa subur bagi seorang wanita
(Notoatmodjo, 2007).
pada dua pilihan yaitu melanjutkan kehamilan kemudian melahirkan dalam usia
harus remaja itu jalani. Banyak remaja putri yang mengalami kehamilan yang tidak
usia yang relatif muda. Hamil dan melahirkan dalam usia remaja merupakan salah
satu faktor resiko kehamilan yang tidak jarang membawa kematian ibu. Kematian ibu
yang hamil dan melahirkan pada usia kurang dari 20 tahun lebih besar 3-4 kali dari
kematian ibu yang hamil dan melahirkan pada usia 20-35 tahun. Dari sudut
kesehatan obstetri, hamil pada usia remaja dapat mengakibatkan resiko komplikasi
pada ibu dan bayi antara lain yaitu terjadi perdarahan pada trimester pertama dan
perinatal, berat bayi lahir rendah (BBLR) dan tindakan operatif obstetri (Sugiharta,
2004).
yang tersedia dari 1.000.000 aborsi sekitar 60,0% dilakukan oleh wanita yang tidak
menikah, termasuk para remaja. Sekitar 70,0- 80,0% merupakan aborsi yang tidak
aman (unsafe abortion). Aborsi tidak aman (unsafe abortion) merupakan salah satu
Menurut Hawari (2006), aborsi yang disengaja (abortus provocatus) ada dua
(terminasi) yang disengaja karena alasan medik. Praktek ini dapat dipertimbangkan,
yang melanggar kode etik kedokteran, melanggar hukum agama, haram menurut
penyakit yang mengganggu kesehatan reproduksi yang muncul akibat dari prilaku
seksual yang tidak aman. Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan penyakit anak
muda atau remaja, karena remaja atau anak muda adalah kelompok terbanyak yang
menderita penyakit menular seksual (PMS) dibandingkan kelompok umur yang lain.
PMS adalah golongan penyakit yang terbesar jumlahnya (Duarsa, 2004) cit
remaja semakin rentan untuk tertular Penyakit Menular Seksual (PMS), seperti Sifilis,
Gonore, Herpes, Klamidia. Cara melakukan hubungan kelamin pada remaja tidak
hanya sebatas pada genital-genital saja bisa juga orogenital menyebabkan penyakit
kelamin tidak saja terbatas pada daerah genital, tetapi juga pada daerah-daerah
menular seksual (PMS) pada remaja adalah faktor biologi, faktor psikologis dan
perkembangan kognitif, perilaku seksual, faktor legal dan etika dan pelayanan
Syndrome)
kumpulan gejala penyakit dengan karakteristik defisiensi kekebalan tubuh yang berat
dan merupakan manifestasi stadium akhir infeksi virus “HIV” (Tuti Parwati, 1996) cit
tunggal yang menyebabkan AIDS (Limantara, dkk, 2004) cit (Soetjiningsih, 2004).
menyebabkan HIV pada remaja adalah perubahan fisiologis, aktifitas sosial, infeksi
menular seksual, prilaku penggunaan obat terlarang dan anak jalanan dan remaja
yang lari dari rumah. Perubahan fisiologis yang dapat menjadi resiko penyebab
infeksi dan perjalanan alamiah HIV meliputi perbedaan perkembangan sistem imun
Aktifitas seksual tanpa proteksi merupakan resiko perilaku yang paling banyak
pada remaja. Hubungan seksual dengan banyak pasangan juga meningkatkan resiko
kontak dengan virus HIV. Ada tiga tipe hubungan seksual yang berhubungan dengan
1. Hubungan seks dengan pasangan yang mengidap HIV, naik melalui vagina, dubur,
maupun mulut.
2. Jarum suntik dan alat-alat penusuk (tindik, tattoo, cukur kumis jenggot) yang
tercemar HIV.
5. Bagi remaja yang sudah menikah harus saling setia. Artinya tidak
adalah melalui empat pendekatan yaitu institusi keluarga, kelompok sebaya (peer
group), institusi sekolah dan tempat kerja. Institusi keluarga disini diharapkan orang tua
Peer group diharapkan mampu tumbuh menjadi peer educator yang diharapkan
sekolah dan tempat kerja merupakan jalur yang sangat potensial untuk melatih peer
group ini, karena institusi sekolah dan tempat kerja ini sangat mempengaruhi
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini bahwa kesehatan reproduksi remaja itu sangat
berkaitan erat dengan remaja pada saat mereka mengalami masa pubertas. Jika kita
tidak bertanggung jawab dengan yang kita lakukan maka akan menyebabkan dampak
B. SARAN
Saran yang ingin saya sampaikan kepada para pembaca bahwa hal yang paling
penting bagi remaja yaitu mengendalikan nafsu birahi karena kegagalan mengendalikan
nafsu birahi pada masa remaja dapat mengakibatkan kehamilan atau PMS. Mengingat
pergaulan remaja saat ini yang tidak terbatas sehingga pengetahuan tentang alat
reproduksi remaja sangat bermanfaat untuk mencegah dan menghindari terjadinya hal-
http://www.crayonpedia.org/mw/Sistem_Reproduksi_Dan_Penyakit_Yang_Berhubunga_De
ngan_Sistem_Reproduksi_Pada_Manusia_9.1
http://ilmu-pasti-pengungkap-kebenaran.blogspot.com/2012/07/makalah-kesehatan-
reproduksi-remaja.html