Anda di halaman 1dari 4

MODUL II

FARMAKOTERAPI HIPERTENSI

KASUS FARMAKOTERAPI PADA KASUS HIPERTENSI

Nyoya Zubaedah (32 tahun, TB= 160 cm, BB 90 kg) merasa sering sakit kepala dan merasa
berat didaerah tengkuk kepala. Nyonya Zubaedah memiliki riwayat penyakit DM Gestasional
pada kehamilan kedua (5 tahun yang lalu). Riwayat penyakit keluarga : ibu dan bapaknya
menderita DM Tipe 2 dan Hipertensi. Nyonya Zubaedah diminta untuk olahraga ringan,
memodififkasi gaya hidup serta diedukasi mengenai panyakit, terapi dan komplikasinya.
Riwayat sosial : menikah dan mempunyai 2 anak, saat ini sedang hamil anak ketiga (4 bulan),
tidak merokok dan tidak minum alcohol. Nyonya Zubaedah tidak mempunyai riwayat alergi
obat. Riwayat pengobatan : Gludepatic 500 mg diminum 2 x sehari 1 tablet (sesudah makan)

--- > obat sudah diminum teratur selama 3 bulan terakhir dan captopril 25 mg diminum 3 x
sehari 1 tablet (sebelum makan)---> obat baru diresepkan dan sudah diminum selama 3 hari.
Hasil pemeriksaan yang telah di lakukan T 36,5֯ C, TD 150/90 mmHg, HR 80 x /menit, RR 22
x /menit, GDP 110 mg/dL, GD2PP 180 mg/dL. HbA1c 6,5 %, dan Fungsi ginjal dalam batas
normal (dbm). Dokter mendiagnosa nyonya Zubaedah menderita hipertensi kronis dan DM
Tipe 2. Bagaimana tatalaksana terapi nyonya Zubaedah ?

Identitas pasien

Nama : Ny Zubaedah BB/TB : 60kg/160cm


Umur : 32 Tahun No RM : tidak diketahui
Jenis kelamin : P MRS/Tgl Periksa :tidak diketahui
ANALISIS SOAP

2. DM Tipe 2 Subjective Riwayat penyakit :


a. DM Gestasional pada kehamilan
kedua (5 tahun yang lalu).
Riwayat pengobatan :
a. Gludepatic 500 mg diminum 2 x
sehari 1 tablet (sesudah makan)

Objective Pemeriksaan fisk :


TTV Nilai normal Nilai keterangan
pesien
GDP 80-130mg/dL 110 normal
mg/dL
GD2PP <180 mg/dL 180 normal
mg/dL
HbA1c <7% 6,5 % normal

Pemeriksaan penunjang :
Fungsi ginjal dalam batas normal
Assessment Tidak terdapat DRP, karena metformin aman
digunakan untuk ibu hamil dan termasuk
kategori B. Penggunaan metformin telah
mencapai target terapi berdasarkan jurnal
mengatakan bahwa metformin adalah obat
antidiabetes yang paling sering diresepkan
karena metformin bekerja langsung pada
organ sasaran, sehingga efek obat signifikan.
Selain itu, obat ini memiliki efek samping
yang rendah dan harga yang tidak terlalu
mahal. Obat ini mampu menjaga kadar gula
dalam darah tanpa menyebabkan
hipoglikemia. Metformin juga aman
dikosumsi untuk ibu hamil.
(ade purnama dkk,2014)
Plan Rekomendasi :
a. Terapi dilanjutkan dengan metformin 500
mg sebelum makan sehari 2 x sehari 1
tablet (DIH,2008)

Monitoring obat :
Efektifitas obat :
a. Subjek
Hilangnya keluhan yang dirasakan pasien
seperti :
1) Metformin : penurunan kadar
gula darah

b. Objektif :
1) GDP <126 mg/dL
2) Hipoglikemia <50mg/dL
a) Gejala :
1) Rasa lapar
2) Berkeringat
3) Gelisah
4) Palpitasi
5) Takikardi
6) Lemah dan lesu,
7) Pusing
8) Pandangan kabur
(perkeni,2015)
b) Cara mengatasi :
1) pemeriksaan kadar gula
darah
2) kenaikan berat badan
(perkeni,2015)

Penggunaan obat :
ESO :
a. Gastrointestinal: Diare (10% hingga 53%)
(DIH,2008)
Diare adalah kondisi dimana seseorang
sering buang air besar lebih dari tiga kali
dalam bentuk yang lebih lunak.
Solusi :
Minum air putih yang cukup untuk
menghindari terjadinya dehidrasi. Apabila
diare dirasakan lebih lanjut, dianjurkan
untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Metformin tidak memberikan efek
samping yang serius pada masa
kehamilan.
Interaksi obat :
Pada kasus ini tidak terjadi interaksi obat yang
digunakan dalam terapi.

(DIH,2008)

Daftar pustaka

DIH, 2009, Drug Information Handbook, 17th Edition, American Pharmacist Assiciation.

Perkeni, 2015, Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus. Tipe

Anda mungkin juga menyukai