MAKALAH
Oleh:
PADALARANG
2016
Bab II
Pembahasan
Lapisan Kulit
1. Epidermis
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari epitel
berlapis gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit, Langerhans dan
merkel. Tebal epidermis berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling
tebal pada telapak tangan dan kaki. Ketebalan epidermis hanya sekitar 5 %
dari seluruh ketebalan kulit. Terjadi regenerasi setiap 4-6 minggu.Epidermis
terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang terdalam) :
a) Stratum Korneum.
Terdiridariselkeratinosit yang bisamengelupasdanberganti.
b) Stratum Lusidum.
Berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki
dan telapak tangan. Tidaktampakpadakulit tipis.
c) Stratum Granulosum
Ditandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang intinya ditengah
dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan
granulakeratohialin yang mengandung protein kaya akanhistidin.
Terdapat sel Langerhans.
d) Stratum Spinosum.
Terdapat berkas-berkas filament yang dinamakan tonofibril, dianggap
filament filament tersebut memegang peranan penting untuk memperta
hankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis
pada tempat yang terus mengalami gesekan dan tekanan mempunyai
stratum spinosum dengan lebih banyak tonofibril. Stratum basale dan
stratum spinosum disebut sebagai lapisan Malfigi. Terdapat sel
Langerhans.
e) Stratum Basale (Stratum Germinativum).
Terdapat aktifitas mitosis yang hebat dan bertanggung jawab dalam
pembaharuan sel epidermis secara konstan. Epidermis diperbaharui
setiap 28 hari untuk migrasi ke permukaan, hal ini tergantung letak,
usia dan faktor lain. Merupakan satu lapis sel yang mengandung
melanosit.
Fungsi Epidermis :
Proteksi barrier
Organisasi sel
Sintesis vitamin D dan sitokin
Pembelahan dan mobilisasisel
Pigmentasi (melanosit)
Pengenalan alergen (sel Langerhans).
2. Dermis
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang seringdianggap
sebagai “True Skin”. Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan
menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang
paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.
Dermis terdiri dari dua lapisan :
a) Lapisan papiler; tipis mengandung jaringan ikat jarang.
b) Lapisan retikuler; tebal terdiri dari jaringan ikat padat.
Dermis mempunyai banyak jaringan pembuluh darah. Dermis juga
mengandung beberapa derivat epidermis yaitu folikel rambut, kelenjar sebasea
dan kelenjar keringat. Kualitas kulit tergantung banyak tidaknya derivat
epidermis di dalam dermis.
Fungsi Dermis :
Struktur penunjang
Mechanical strength
Suplai nutrisi
Menahan shearing forces dan respon inflamasi.
3. Subcutis
Merupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri dari
lapisan lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit
secara longgar dengan jaringan di bawahnya. Jumlah dan ukurannya berbeda-
beda menurut daerah di tubuh dan keadaan nutrisi individu. Berfungsi
menunjang suplai darah ke dermis untuk regenerasi.
Fisiologi kulit
Kulit merupakan organ yang berfungsi sangat penting bagi tubuh diantaranya
adalah memungkinkan bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan, sebagai
barier infeksi, mengontrol suhu tubuh (termoregulasi), sensasi, eskresi dan
metabolisme.
Fungsi proteksi kulit adalah melindungi dari kehilangan cairan dari elektrolit,
trauma mekanik, ultraviolet dan sebagai barier dari invasi mikroorganisme
patogen. Sensasi telah diketahui merupakan salah satu fungsi kulit dalam
merespon rangsang raba karena banyaknya akhiran saraf seperti pada daerah bibir,
puting dan ujung jari. Kulit berperan pada pengaturan suhu dan keseimbangan
cairan elektrolit. Termoregulasi dikontrol oleh hipothalamus. Temperatur perifer
mengalami prosoes keseimbangan melalui keringat, insessible loss dari kulit,
paru-paru dan mukosa bukal. Temperatur kulit dikontrol dengan dilatasi atau
kontriksi pembuluh darah kulit. Bila temperatur meningkat terjadi vasodilatasi
pembuluh darah, kemudian tubuh akan mengurangi temperatur dengan melepas
panas dari kulit dengan cara mengirim sinyal kimia yang dapat meningkatkan
aliran darah di kulit. Pada temperatur yang menurun, pembuluh darah kulit akan
vasokontriksi yang kemudian akan mempertahankan panas.
C. Tujuan
Tujuan dari injeksi subkutan adalah untuk memasukkan sejumlah obat pada
jaringan subkutan dibawah kulit untuk diabsorbsi.
D. Indikasi
Pasien yang tidak sadar,
Tidak mau bekerjasama karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat
secara oral,
Tidak alergi
Lokasinya yang ideal adalah lengan bawah dalam dan punggung bagian atas.
E. KontraIndikasi
o Klien yang memiliki luka
F. Keuntungan
Awitan obatlebihcepatdibandingkan oral
G. Kerugian
1. Harusmenggunakantekniksteril,
2. Spuit insulin mempunyai kapasitas 1 mL tetapi insulin di ukur dalam unit dan dosis
insulin tidak boleh di hitung dalam milliliter. Spuit insulin dikalibrasi dengan
bertanda 2-U, dan 100U setara dengan 1 mL , spuit insulin harus dipakai untuk
pemberian insulin.
1. Vaksin
2. Narkotik
3. Heparin
a. Pilih lokasi pada abdomen yang jauh dari umbilicus dan diatas ketinggian Krista
iliaka. Beberapa institusi mendukung injeksi heparin subkutaneus pada paha ata
lengan sebagai lokasi alternatif abdomen.
b. Gunakan jarum dengan panjang 3/8 inci, 25 atau 26 G, dan tusukkan jarum pada
sudut 900. Jika klien kurus, gunakan jarum yang lebih panjang dari 3/8 inci, dan
tusukkan pada sudut 450. Lengan atau paha mungkin digunakan sebagai lokasi
alternatif.
c. Jangan mengaspirasi ketika memberikan injeksi heparin subkutaneus.
Kemungkinan dapat merusak jaringan dan menyebabkan perdarahan serta memar.
d. Jangan memijat lokasi setelah diinjeksi. Dapat menyababkan perdarahan dan
ekimosis (memar) serta mempercepat absorpsi obat.
e. ganti lokasi untuk injeksi untuk injeksi selanjutnya.
4. Jenis Pokok Dan Masa Kerja Sediaan Insulin
1. Bekerja dalam jangka waktu sangat pendek (ultra – short - acting), dengan
mula kerja yang sangat cepat dan masa kerja yang pendek.
Contoh :
a. insulin lispro, U100.
saat disuntikan secara sc, dengan cepat terurai dan menjadi monomer dan
diabsorpsi dengan sangat cepat , sehingga mencapai puncak dalam serum
dalam waktu 1 jam. Waktu yang optimal untuk suntikan sc adalah 5 menit
sebelum makan pada dibetes tipe 1 yang mendapat terapi insulin yang
intensif.
b. Humalog (Lilly). U100.
2. Bekerja dalam jangka waktu pendek , dengan mula kerja cepat.
Contoh :
a. insulin regular , efek terjadi 30 menit setelah suntikan sc biasanya
berlangsung selama 5-7 jam. U100.
b. Rgular humulin (Lilly). U100, U500.
c. Regular lletin II (Lilly). U100.
d. Velosulin BR . U100.
3. Bekerja dalam jangka waktu menengah
a. Insulin lente humulin
b. Lente iletin II. U100.
c. Lente novo. U100.
d. NPH humulin. U100.
e. NPH lletin II. U100.
f. NPH. U100.
Insulin prs-campuran (premixed; %NPH, % reguler)
a. Novolin 70/30. U100.
b. Humulin 70/30 dan 50/50. U100.
4. Bekerja dalam jangka waktu panjang, dengan mula kerja lambat.
a. Ultralente Humulin U . U100.
Injeksi Insulin
Diresepkan dan di ukur dalam unit USP. Kini banyak insulin diproduksi
dalam konsentrasi100 u/mL. insulin harus di berikan dengan spuit insulin yang
dikalibrasi sesuai dengan 100-U insulin. Konsentrasi insulin juga tersedia
dalam 40 U dan 500 U, Tetapi jarang di gunakan.
Botol dan spuit insulin mempunyai kode warana untuk mencegah kekeliruan.
Botol insulin 100U/mL dan spuit 100 U/mL mempunyai kode jingga. Botol
insulin 40 U/mL dan spuit 40 U/mL mempunyai kode merah. Selalu cocokan
kekuatan insulin dengan spuit insulin yang di kalibrasi ; unit pada botol insulin
dan spuit harus cocok. Pemberian insulin dengan spuit tuberculin harus di
hindari.
Tipe-Tipe Insulin
Insulin dapat menjadi jernih dan keruh tergantung dari senyawa protamin
dan zinc, yang di maksudkan untuk memperpanjang kerja insulin dalam tubuh.
Hanya insulin yang jernih yang dapat di berikan melaui intravena maupun
subkutan. Sumber insulin adalah dari sapi, babi dan manusia(humulin).
Beberapa orang alergi terhadap insulin sapi sehingga insulin babi di pakai
karena sifat biologisnya mirip dengan insulin manusia.
5. Dosis obat hanya dosis kecil (0,5-1,0 ml) obat yang diberikan melalui rute
subkutaneus. Periksa kebijakan institusi.
6. Volume obat yang diberikan
7. Karakteristik obat
8. Lokasi struktur anatomic dibawah tempat injeksi.
9. Menentukan panjang jarum
Satu metode yang digunakan perawat untuk menentukan panjang jarum adalah
mencubit jaringan pada lokasi injeksi dan memilih panjang jarum setengah dari lebar
lipatan kulit.
Ketika memberikan injeksi insulin kepada orang dewasa, jarum standar saat
ini adalah 30 G dan jarum pendek (5/16 inci) sekarang tersedia dalam spuit 40-, 80-,
dan 100- unit (Fleming, 1999). Sebagian besar klien memilih jarum yang lebih pendek
dan lebih tipis karena lebih sedikit menimbulkan nyeri. dan risiko menginjeksi
kedalam otot lebih kecil dengan jarum yang lebih pendek. Spuit insulin biasanya
tersedia dengan jarum 25G. Untuk memastikan insulin mencapai jaringan SC, perawat
mengikuti peraturan sederhana ini :
Jika 2 inci jaringan dapat dipegang, jarum harus dimasukkan pada sudut 90 derajat,
dan jika 1 inci jaringan dapat dipegang, jarum harus diinsersi pada sudut 45 derajat.
atau metode resio dan proporsi . Heparin adalah obat yang sering di berikan subkutan.
Heparin dapat di berikan dengan sudut 60-90° tergantung dari banyaknya jaringan lemak.
Jangan lakukan aspirasi , dan jangan menggosok tempat suntikan, karena gosokan
dapat mengakibatkan kerusakan pembuluh-pembuluh darah halus dan perdarahan.
M. Persiapan
a. Alat Bahan:
1) Spuit 3cc
2) NaCl
3) Nierbeken
4) Nampan
5) Jarum(sesuaijenis insulin dan ukuran klien)
6) subkutan: 25-27 danpanjang 3/8 s/d 5/8 inchi, spuit 1-2 inchi
7) Spuit Insulin 40/80/100 unit
8) Spuit insulin pen
9) Swab antiseptic (alkohol)
10) Obat ampul atau vial
11) Sarung tangan sekali pakai (disposible)
12) Catatan pemberian obat
b. Prosedur Kerja
11. Pegang spuit dengan tangan kanan. Injeksi yang cepat dan lancar dilakukan
Sudut 45º-90º. Tergantung jumlah dan dengan memanipulasi bagian spuit dengan
turgor jaringan dan panjang spuit, jarum benar.
setelah jarum masuk lepaskan jaringan Rasa sakit dan reaksi yang serius dapat
dan pindahkan tangan kiri ke bagian terjadi bila obat subcutan diberikan
akhir spuit, tangan kanan memegang dipembuluh darah
ujung barel
12. Cubit atau rengangkan daerah yang akan
disuntik :
Untuk klien yang ukuran tubuhnya Jarum mempenetrasi kulit yang tegang
rata-rata gunakan tangan tidak dengan lebih mudah daripada kulit yang
dominan untuk meregangkan kulit kendur. Mencubit kulit mengangkat
supaya tegang ditempat injeksi. jaringan SC dan mengurangi kepekaan
Untuk klien yang gemuk,cubit kulit tempat injeksi.
ditempat injeksi dan injeksikan jarum Klien gemuk memiliki lapisan jaringan
dibawah lipatan jaringan lemak di atas lapisan SC. Mencubit kulit
Pegang bagian ujung bawah badan mengangkat jaringan SC yang akan
spuit sampai ujung penghisap dengan diinjeksi.
tangan tidak dominan. Hindari Untuk menginjeksi dengan benar,bagian-
penggerakan spuit ketika menarik bagian spuit perlu dimanipulasi . Gerakan
pengisap secara perlahan kebelakang spuit dapat menggeser jarum dan
untuk mengaspirasi obat. menimbulkan rasa tidak nyaman.
15. Masase hati-hati dengan kapas alkohol Membantu distribusi larutan dan
Tidak dimasase pada injeksi mempercepat absorpsi
heparin dan insulin
Perry, dkk. 2005. Buku Saku Ketrampilan dan Prosedur Dasar. Jakarta : EGC