Anda di halaman 1dari 18

REVISI 01

PANDUAN
====================================================================================================

PENUNDAAN PELAYANAN
PENGOBATAN
TAHUN 2019

RUMAH SAKIT PANTI BHAKTININGSIH CHARITAS


(CHARITAS HOSPITAL BELITANG)

Jl. Charitas No. 1 Tegalrejo BK 10 Belitang


Kabupaten OKU Timur – 32382 Sumatera Selatan
Telp./Fax (0735) 450066, 452269
Email : rscharitasbelitang@gmail.com
Website : www.charitashospital.com/belitang
RUMAH SAKIT PANTI BHAKTININGSIH
(CHARITAS HOSPITAL BELITANG)
JL. CHARITAS NO.1 TEGALREJO BK 10 BELITANG
KABUPATEN OKU TIMUR - 32382 SUMATERA SELATAN
Telp./Fax (0735) 450066, 452269 E-mail: rscharitasbelitang@gmail.com www.charitashospital.com/belitang

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT PANTI BHAKTININGSIH
(CHARITAS HOSPITAL BELITANG)

NOMOR : 265/SK/PBCB/III/2019

TENTANG

PEMBERLAKUAN PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN PENGOBATAN


DI RUMAH SAKIT PANTI BHAKTININGSIH
(CHARITAS HOSPITAL BELITANG)

DIREKTUR RUMAH SAKIT PANTI BHAKTININGSIH


(CHARITAS HOSPITAL BELITANG) :

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka penyelenggaraan pelayanan di RS Panti


Bhaktiningsih (Charitas Hospital Belitang) dan mengoptimalkan
pelaksanaan tugas khususnya penundaan pelayanan pengobatan,
dipandang perlu adanya panduan sebagai dasar dan acuan dalam
pelaksanaannya;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut di atas perlu
ditetapkan pemberlakuannya dengan Surat Keputusan Direktur.

Mengingat : 1. Undang-Undang R.I. No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;


2. Undang-Undang R.I. No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang R.I. No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan R.I. No. 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien;
5. Keputusan Menteri Kesehatan R.I. No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
6. Surat Keputusan Direktur RS Panti Bhaktiningsih Charitas
(Charitas Hospital Belitang) No. 211/SK/PBCB/III/2019 tentang
Kebijakan Akses ke Rumah Sakit dan Kontinuitas Pelayanan (ARK);
7. Surat Keputusan Yayasan Rumah Sakit Charitas
No. 045/Yay-RSCh/II/2018 tentang Pengangkatan Direktur Charitas
Hospital Belitang.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PANTI


BHAKTININGSIH (CHARITAS HOSPITAL BELITANG) TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN
PENGOBATAN DI RUMAH SAKIT PANTI BHAKTININGSIH
(CHARITAS HOSPITAL BELITANG).
KESATU : Memberlakukan Panduan Penundaan Pelayanan Pengobatan di RS Panti
Bhaktiningsih (Charitas Hospital Belitang).
KEDUA : Dengan berlakunya Surat Keputusan ini maka Surat Keputusan
Direktur No. 267/SK/PBCB/IV/2017 Tentang Pemberlakuan Panduan
Penundaan Pelayanan Pengobatan RS Panti Bhaktiningsih Charitas Belitang
dinyatakan tidak berlaku lagi.
KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diubah dan
atau diperbaiki sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam isi penetapannya.

Ditetapkan di : Belitang
Pada tanggal : 29 Maret 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan berkatnya
sehingga buku Panduan Penundaan pelayanan pengobatan pasien dapat kami selesaikan. Semoga
buku Panduan Penundaan pelayanan pengobatan pasien ini dapat membantu karyawan-karyawati
Charitas Hospital Belitang dalam memberikan pelayanan khususnya dalam kasus Penundaan
pelayanan pengobatan yang terjadi di Charitas Hospital Belitang.

Kami haturkan terimakasih kepada semua pihak yang turut serta dalam memberikan
pemikiran maupun bantuan lainnya sehingga kami dapat menyelesaikan buku ini.

Kami menyadari bahwa panduan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pembaca masih kami harapkan. Akhir kata semoga buku panduan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.

Belitang, 29 Maret 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii
BAB.I : DEFINISI ............................................................................................................ 1
BAB. II : RUANG LINGKUP ........................................................................................... 2
BAB. III : TATALAKSANA ............................................................................................... 4
BAB. IV : DOKUMENTASI ............................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 8

ii
BAB 1

DEFINISI

Menurut Kotler dalam laksana (2008) pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang
dapat ditawarkan oleh suatu pihak ke pihak lain, yang pada dasrnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun. Pasien adalah seorang individu yang mencari atau menerima
perawatan medis

Penundaan pelayanan pasien adalah tindakan medis yang akan dilakukan kepada pasien
berdasarkan indikasi medis yang waktunya tidak harus segera mungkin dengan alasan atau
pertimbangan tertentu.

Tujuan

Untuk mengetahui pelayanan kesehatan di Charitas Hospital Belitang ada beberapa jenis
pelayanan yang diberikan atau diberlakukan pada pasien diantaranya yaitu:

1. Pelayanan yang tidak dapat ditunda (Emergency) adalah pelayanan yang sifatnya harus
segera diberikan oleh petugas rumah sakit kepada pasien dengan persetujuan pasien atau
keluarga pasien, dan apabila tidak segera dilakukan dapat mengancam jiwa pasien.
2. Pelayanan yang dapat ditunda (elektif) adalah pelayanan yang sifatnya tidak mengancam jiwa
pasien dan apabila dilakukan tidak dalam waktu segera maka pasien masih dapat menunggu
waktu pelayanan yang diberikan terhadap pasien.

1
BAB II

RUANG LINGKUP

1. PENUNDAAN PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP

Penundaan pelayanan pasien rawat inap di Charitas Hospital Belitang bisa berupa tindakan
operasi elektif dan tindakan medis elektif lainnya yang antara lain disebabkan oleh:

1. Ruangan operasi
Apabila pasien di masa perawatan rawat inap memerlukan tindakan operasi yang
disebabkan oleh indikasi medis pasien maka tindakan operasi ditunda sampai pada saat
dimana indikasi medis telah diatasi.
2. Ruang perawatan
Jika pasien yang akan dilakukan tindakan operasi atau tindakan medis lainnya yang
membutuhkan ruang perawatan dan apabila pada saat itu ruangan tidak tersedia/penuh,
maka tindakan operasi atau tindakan medis lainnya yang bersifat elektif/terencana akan
ditunda.
3. Dokter DPJP pasien
Apabila jadwal tindakan yang sudah direncanakan oleh dokter DPJP dan disetujui oleh
pasien, namun ketika pada waktu tersebut DPJP cuti, sakit atau ada keperluan mendadak
maka tindakan yang telah direncanakan tersebut ditunda sampai pada saat dokter tersebut
memberikan jadwal ulang kembali.
4. Kondisi umum pasien
Kondisi umum (KU) pasien tidak memenuhi kriteria operasi, tindakan pemeriksaan
diagnostik. Keadaan Umum pasien bisa menjadi factor penundaan operasi atau tindakan
medis lainnya apabila pada saat pasien mau dilakukan tindakan keadaan umum pasien
tidak bagus atau jelek yang tidak memenuhi standar sehingga tindakan tersebut tidak bisa
dilakukan.
5. Pemeriksaaan penunjang
Pelayanan laboratorium dan radiologi yang belum 24 jam kecuali kasus cito/emergency.
6. Rumah Sakit rujukan
Pasien yang karena membutuhkan perawatan dan fasilitas yang memadai sehingga harus
dirujuk, namun ruang perawatan Rumah Sakit rujukan penuh,

2
2. PENUNDAAN PELAYANAN RAWAT JALAN/POLIKLINIK

Penundaan pelayanan pasien rawat jalan di Charitas Hospital Belitang dapat berupa
keterlambatan kehadiran dokter tidak sesuai dengan jadwal praktek dokter. Dapat juga berupa
penundaan karena pasien harus dilakukan pemeriksaan penunjang atau berkaitan dengan limit
asuransi jaminan yang digunakan oleh pasien. Penundaan terjadi karena beberapa alasan
antara lain:

1. Dokter berhalangan hadir


2. Penundaan pelayanan sesuai skrining pemeriksaan penunjang.
3. Penundaan penyerahan hasil pemeriksaan penunjang
4. Penundaaan pelayanan karena limit jaminan asuransi

3
BAB III
TATA LAKSANA

1. PENUNDAAN PELAYANAN TINDAKAN OPERASI/TINDAKAN MEDIS DI RAWAT


INAP
Penundaan pelayanan tindakan operasi bisa terjadi pada pasien yang sudah masuk ruang
perawatan ataupun pasien yang belum masuk ruang perawatan, berikut pelaksanaan
penundaan pelayanan:
Ruangan operasi penuh
Apabila pelayanan tindakan operasi tertunda karena indikasi medis pasien maka perawat
menelepon DPJP untuk penjadwalan kembali tindakan operasi tersebut setelah indikasi
medis tersebut diatasi.
Ruang perawatan tidak tersedia penuh
Jika pasien yang akan dilakukan tindakan operasi atau tindakan medis lainnya tertunda
karena ruang perawatan tidak tersedia/penuh maka perawat menjelaskan masalah tersebut
kepada pasien atau keluarga pasien dan melakukan konfirmasi kepada DPJP tentang hal
tersebut. Jika pasien belum masuk ruang perawatan dapat diberikan alternative dirujuk ke
Rumah Sakit lain yang ada fasilitas yang diperlukan pasien tersebut.
Dokter DPJP cuti/izin mendadak
Apabila jadwal tindakan yang sudah direncanakan oleh DPJP disetujui pasien, namun
ketika waktu tersebut DPJP cuti, sakit atau izin mendadak maka tindakan yang telah
direncanakan tersebut harus disampaikan kepada pasien dan keluarga sebelum pasien
masuk ruang perawatan (pasien elektif). Namun apabila pembatalan tersebut terjadi pada
pasien sudah rawat inap alternative penyelesaiannya adalah:
Menjelaskan pada pasien tentang kondisi ini dan memberikan pilihan apakah tetap ingin
dirawat atau pulang terlebih dahulu untuk penjadwalan ulang
Memberikan pilihan untuk mengganti DPJP dengan dokter lain yang satu disiplin ilmu
Menjelaskan pelimpahan wewenang oleh DPJP kepada dokter yang akan menggantikan.

4
Kondisi umum pasien tidak memungkinkan
KU pasien bisa menjadi factor penundaan tindakan operasi atau tindakan medis lainnya,
apabila pada saat pasien mau dilakukan tindakan keadaan umum tidak bagus dan tidak
memenuhi standar sehingga tindakan tersebut tidak bisa dilakukan. Apabila keadaan
umum pasien tidak memenuhi standar operasi pasien masuk ruang perawatan,
menghubungi DPJP untuk perbaikan KU pasien sampai kondisinya sudah memenuhi
ketentuan.
Pemeriksaaan penunjang
Charitas Hospital Belitang memberikan pelayanan selama 24 jam. Tetapi ada beberapa
kondisi pelayanan yang belum bisa 24 jam kecuali cito/emergency seperti laboratorium
dan radiologi. Maka pasien yang yang seharusnya mendapatkan pelayanan tersebut
diberikan penjelasan tentang alasan penundaan tersebut dan dimasukkan dalam formulir
yang telah tersedia.

2. PENUNDAAN PELAYANAN RAWAT JALAN/POLIKLINIK


Penundaan pelayanan yang terjadi dikarenakan dokter berhalangan memberikan
pelayanan, maka pasien diinformasikan tentang alasan hal tersebut dan memberikan
alternatif untuk penjadwalan ulang.
Penundaan pelayanan sesuai skrining
Ketika dokter memutuskan bahwa pasien memerlukan tindakan namun tidak langsung
dilakukan karena harus dilakukan pemeriksaan penunjang seperti cek Laboratorium,
Rontgen dan pemeriksaan penunjang lainnya, tentu hal ini harus dikonfirmasikan terlebih
dahulu kepada pasien atau keluarga pasien.
Penundaan penyerahan hasil pemeriksaan penunjang seperti laboratorium, radiologi, dan
pemeriksaan diagnostic lainnya dikarenakan pemeriksaan penunjang tertentu
membutuhkan waktu sehingga pasien mendapat penjelasan tentang proses pemeriksaan
penunjang yang akan dilakukan.
Penundaaan pelayanan karena limit jaminan asuransi
Penundaan pelayanan yang dikarenakan pembiayaan biasanya disebabkan karena
pemeriksaan penunjang medis yang biayanya melebihi cakupan asuransi per hari, maka
petugas administrasi rawat jalan memberikan informasi atau keluarga pasien untuk
mengikuti alur pelayanan selanjutnya.

5
3. CARA MENDOKUMENTASIKAN DALAM REKAM MEDIS
Lakukan pencatatan yang jelas dan lengkap dalam semua tahapan Penundaan Pelayanan,
dan harus mencakup:
Detail kondisi pasien.
Alasan melakukan Penundaan Pelayanan.
Lama penundaan Pelayanan.
Nama petugas dan penerima informasi.
Detail tanda vital, pemeriksaan fisik, dan terapi yang diberikan selama
Penundaan Pelayanan berlangsung didokumentasikan dalam rekam medis
pasien
Pencatatan harus terstandarisasi antar-rumah sakit jejaring dan diterapkan untuk
Penundaan Pelayanan intra dan antar rumah sakit.
Rekam medis harus mengandung:
a. Resume singkat mengenai kondisi klinis pasien sebelum, selama, dan setelah
penundaan pelayanan; termasuk kondisi medis yang terkait, faktor lingkungan, dan
terapi yang diberikan dalam rekam medis.
b. Harus ada prosedur untuk menyelidiki masalah-masalah yang terjadi selama proses
Penundaan Pelayanan.

6
BAB IV

DOKUMENTASI

1. SPO penundaan pelayanan/pengobatan


2. SPO penanganan pasien karena kamar penuh
3. Formulir penundaan pelayanan

Belitang, 29 Maret 2019


Direktur

dr. Yanto Taslim, MARS

7
DAFTAR PUSTAKA

8
PENANGANAN PASIEN
CHARITAS
HOSPITAL
KARENA KAMAR PENUH
BELITANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
YM.IGD.2/05 1 1/2

Tanggal terbit Ditetapkan,


SPO Direktur
29 Maret 2019
dr. Yanto Taslim MARS
PENGERTIAN Proses penanganan pasien karena kamar penuh
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk penanganan
saat kamar penuh.
KEBIJAKAN Sesuai Surat Keputusan Direktur No : 211/SK/PBCB/III/2019 tentang
Kebijakan Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan di Charitas
Hospital Belitang
PROSEDUR 1. Dokter jaga memutuskan pasien untuk rawat inap.
2. Perawat menghubungi bagian registrasi untuk meminta kamar, bila
registrasi menyatakan kamar penuh, maka pasien di rujuk ke rumah
sakit lain, bila pasien tidak setuju maka menunggu di IGD dan
menandatangani surat tunda rujuk.
3. Untuk pasien yang membutuhkan ruang intensif petugas IGD
menghubungi ICU rumah sakit rujukan tentang :
a. Identitas Pasien.
b. Diagnosis.
c. Kondisi pasien.
d. Tindakan dan pengobatan yang telah dilakukan.
4. Bila perawat IGD RS rujukan mengatakan penuh, dokter jaga atau
perawat IGD menjelaskan kepada keluarga bahwa ruang intensif
penuh disarankan untuk dirujuk ke rumah sakit lain yang
mempunyai ruang intensif.
PENANGANAN PASIEN
KARENA KAMAR PENUH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
CHARITAS
YM.IGD.2/05 1 2/2
HOSPITAL
BELITANG
5. Bila keluarga menyetujui untuk dirujuk maka dilakukan SPO
merujuk ke RS lain, bila keluarga ingin tetap di rumah sakit ini
dokter jaga berhak menjelaskan perburukan kondisi pasien dengan
resikonya dan menandatangani Surat Penolakan.
6. Pasien dipindahkan ke Ruang Observasi, untuk pasien dengan
triase resusitasi dan gawat darurat atau indikasi ICU ditempatkan di
ruang Resusitasi.
7. Parameter yang diobservasi dan dievaluasi adalah Tekanan Darah,
Nadi, RR, Suhu, SpO2, GCS, nyeri, sesuai keadaan pasien.
8. Perawat sebagai petugas melaksanakan observasi dan
mendokumentasikan pada lembar observasi.
9. Perawat menghubungi dokter yang merawat menggunakan metode
komunikasi SBAR, menjalankan instruksinya dan
mendokumentasikan dalam catatan keperawatan.
10. Keluarga pasien mendaftar ke pendaftaran untuk melakukan registrasi
rawat inap, apabila sudah ada kamar.

UNIT TERKAIT 1. Ruang Rawat Inap.


2. Intalasi Gawat Darurat.
3. Instalasi Rawat Jalan.
RM 4.2a

Nama Pasien : Tgl Lahir/Umur


PEMBERIAN INFORMASI
: RM
PENUNDAAN PELAYANAN /
PENGOBATAN :

Lama Tanda Tangan


No Tanggal Alasan Panundaan
Penundaan Pemberi Penerima
Petunjuk Pengisian Formulir
PENUNDAAN PELAYANAN / PENGOBATAN
(RM 4.2a)

Kolom Identitas : Diisi oleh petugas pelayanan dengan melihat data identitas
yang ada pada lembar masuk keluar. Jika tersedia label,
beri label

1 No : Diisi nomor urut kejadian penundaan pelayanan.

2 Tanggal : Diisi oleh petugas pelayanan dengan tanggal saat terjadi


penundaan pelayanan.
3 Alasan penundaan : Diisi oleh petugas pelayanan dengan menuliskan alasan
penundaan pelayanan.

4 Lama Penundaan : Diisi oleh petugas pelayanan dengan menuliskan berapa


lama pelayanan ditunda (misalnya 30 menit, 1 jam dll).

5 Tanda Tangan pemberi : Diisi oleh petugas pelayanan yang memberikan informasi
penundaan dengan membubuhkan tanda tangan serta nama
jelas .

6 Tanda Tangan penerima : Diisi oleh pasien/keluarga yang menerima informasi


penundaan dengan membubuhkan tanda tangan serta nama
jelas .
DAFTAR PUSTAKA

Direktur No. 211/SK/PBC/III/2019, tentang Kebijakan Akses ke Rumah Sakit dan


Kontinuitas Pelayanan RS Panti Bhaktiningsih Charitas ( Charitas Hospital Belitang )

Undang-Undang Nomor 44 tentang Rumah Sakit

Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktik kedokteran

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Peraturan pemerintah Nomor 32 1996 tentang Tenaga Kesehatan

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 129/menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis

Anda mungkin juga menyukai