MAKALAH SDGs Docx Dwi Silvina
MAKALAH SDGs Docx Dwi Silvina
DISUSUN
O
L
E
H
NAMA:DWI SILVINA
NIM:15211696
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang "SDGs" ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan
menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
pendidikan agama dengan judul "Adab Terhadap Orang Tua". Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama
pembuatan makalah ini berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan jangan
lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa diperbaiki.
Daftar isi
Bab II ipembahasan...................................................................................... 4
2.1 Pengertian Mdgsdan Sdgs........................................................................7
2.2 Tujuan sdgs........................................................................................... 9
2.3 Peran perawat dalam penurunan angka kematian ibu dan anak..................11
2.4 Trend dan isuue maternitas........................................................................12
2.5 Kesehatan ibu dan anak (KIA).................................................................14
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui,memahami,dan menerapkan konsep marternitas dalam kehidupan
sehari-hari baik dilingkungan masyarakat maupun di rumah sakit.
1.4 Manfaat
Sebagai pedoman dalam memahami konsep marternitas keperawatan khususnya
dalam Pembelajaran di masyarakat maupun dirumah sakit.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebagai contoh perawatan langsung pada kasuskasus penyakit pada balita seperti
diare, ISPA,kurang gizi, DBD dll. Untuk kasus diare, perawat akan mengevaluasi status
hidrasi untuk memutuskan rujukan yang diperlukan. Jika tidak terjadi dehidrasi atau dehidrasi
ringan maka perawat akan memberikan asupan cairan /oralit dan melakukan monitoring
sampai perbaikan status hidrasi. Perluasan dari peran dan fungsi perawat merupakan
tantangan baru dari keadaan praktek keperawatan saat ini. Misalnya perawat di ICU
meningkatkan ketrampilan dan pengetahuannya dalam mengoperasionalkan penemuan
tehnologi dan kadang-kadang melakukan aktifitas yang infasive namun sesuai dengan standar
operasional prosedur didalm rangka mempertahankan jiwa serta mengoptimalkan kesehatan
pasien. Perawat didesa yang terpencil sudah sejak lama diharapkan bias mengatasi masalah
kesehatan meskipun diluar dari batas perannya, yang sering disebutkan sebagai peran
tambahan/’expanded role’(misalnya memberikan obat untuk penyakit-penyakit ringan dan
memintakan pemeriksaaan test patologi). Perawat dinegara berkembang seperti Amerika
mempunyai hak untuk memberikan pelayanan kesehatan wanita. Seperti melakukan
pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan post partum dan memberikan pendidikan kesehatan
kepada kelaurganya dalam rangka mencegah resiko tinggi persalinan.
Mengacu dari BPPSDM Dep Kes 2006, mengenai Sumber Daya Manusia (SDM)
Kesehatan di Desa Siaga dijelaskan bahwa SDM pelaksana pada program Desa Siaga ini
menempati posisi yang sangat penting, di mana mereka akan berperan dalam sebuah tim
kesehatan yang akan melaksanakan upaya pelayanan kesehatan. SDM Kesehatan yang akan
ditempatkan di Desa Siaga ini memiliki kompetensi sebagai berikut:
1. Mampu melakukan pelayanan kehamilan dan pertolongan persalinan, kesehatan ibu dan
anak,
2. Mampu melakukan pelayanan kesehatan dasar,
3. Mampu melakukan surveilans,
4. Mampu melakukan pelayanan gizi individu dan masyarakat,
5. Mampu melakukan kegiatan sanitasi dasar,
6. Mampu melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan,
7. Mampu melakukan pelayanan kesiapsiagaan terhadap bencana, dan mampu melaksanakan
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Perawat dengan peran dan fungsinya untuk
ikut mensukseskan Desa Siaga, sebaiknya telah dipersiapkan dengan baik sehingga beberapa
persyaratan SDM seperti dijelaskan di atas bisa dicapai.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangunan era millenium yang sudah di deklaraasikan, dikenal dengan
millennium development goals (MDGs), dan deklarasi MDGs merupakan hasil
perjuangan dan kesepakatan bersama antara negara-negara berkembang dan negara maju.
Negara-negara berkembang berkewajiban untuk melaksanakannya, termasuk salah
satunya Indonesia di mana kegiatan MDGs di Indonesia mencakup pelaksanaan kegiatan
monitoring MDGs. Sedangkan negara-negara maju berkewajiban mendukung dan
memberikan bantuan terhadap upaya keberhasilan setiap tujuan dan target MDGs. dalam
pencapaian target MDGs tahun 2015, yaitu dengan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat seoptimal mungkin melalui praktik keperawatan komunitas, dilakukan
melalui peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) di semua
tingkat pencegahan (levels of prevention).
Perawat dalam melaksanakan praktik kelapangan melaksanakan atau memberikan
asuhan keperawatan di komunitas atau masyarakat pertama, berbasis institusi pendidikan
ketika sedang menempuh program diploma, pada saat menempuh program sarjana (tahap
akademik dan profesi), pada tahap menempuh pascasarjana baik aplikasi maupun
spesialis, dan ketika berada di tatanan tempat kerja yaitu didinkes dan puskesmas. Derajat
kesehatan masyarakat yang masih belum optimal pada hakikatnya dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan, perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan genetika. Kalangan
ilmuwan umumnya berpendapat bahwa determinan utama dari derajat kesehatan
masyarakat tersebut, selain kondisi lingkungan, adalah perilaku masyarakat. Peran
perawat komunitas dalam pencapaian MDGs, baik secara langsung maupun tidak
langsung sangat berperan yaitu dengan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
seoptimal mungkin
3.2 Saran
Diharapkan setelah mempelajari materi ini mahasiswa dapat mengetahui lebih
dalam tentang pembelajaran marternitas.