1 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004),hlm.74.
2 Ibid, hlm. 130.
perubahan dan peralihan total dari satu kurikulum ke kurikulum lain, dan
perubahan ini berlangsung dalam waktu panjang.3
Jika dibedakan dengan kurikulum lama, tentu sangat beda, pada kurikulum
lama mungkin metode ini sudah di terapkan namun belum terlalu menekankan
peserta didik agar berani aktif, dan setelah diterapkannya kurikulum 2013
diharapkan peserta didik bisa lebih aktif untuk menyampaikan tanggapan atau
komentarnya karena pada kurikulum 2013 sendiri guru hanya sedikit memberikan
penjelasan kepada peserta didik jadi mau tidak mau peserta didik harus berani
aktif berbicara dan menyampaikan pendapatnya.
Hal ini sesuai dengan tujuan kurikulum PAI yaitu membentuk anak didik
menjadi berakhlak mulia, dalam hubungannya dengan hakikat penciptaan
manusia. Tujuan tersebut tetap berorientasi pada tujuan penyebutan nasioanal
yang terdapat dalam UU no. 20 tahun 2003. Selanjutnya tujuan umum PAI
dijabarkan pada tujuan masing-masing lembaga pendidikan sesuai dengan jenjang
pendidikan yang ada. Selain itu, pendidikan agama Islam sebagai sebuah program
pembelajaran yang diarahkan untuk menjaga akidah dan ketakwaan peserta didik,
menjadi landasan untuk lebih rajin mempelajari dan mendalami ilmu-ilmu agama,
mendorong peserta didik untuk lebih kritis, kreatif, dan inovatif, menjadi landasan
perilaku dalam kehidupan sehari-hari didalam masyarakat, dengan demikian
bukan hanya mengajarkan pengetahuan secara teori semata tetapi juga untuk
dipraktekkan atau diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.7
Disisi lain dari kelebihan metode example non example sebagai berikut:
Siswa lebih krisis dalam menganalisis gambar. Siswa mengetahui aplikasi dari
materi berupa contoh gambar. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan
pendapatnya.9
Adanya model belajar ini merupakan sebuah inovasi baru bagi mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam, jika pada kurikulum lama belum terlalu
banyak model belajar yang muncu atau guru hanya sebatas menjelaskan materi
tanpa ada sesuatu yang bisa menarik siswa hingga menjadikan peserta didik
menjadi siswa yang mandiri maka pada kurikulum 2013 sesuai dengan tujuannya,
Namun kurikulum 2013 tidak selalu membawa perubahan yang baik bagi
peserta didik maupun bagi seluruh masyarakat Indonesia, karena dibalik setiap
kelebihan pasti ada yang namanya kekurangan. Disamping siswa dapat
menyampaikan pendapat atau ide nya secara bebas, dan peserta didik mempunyai
waktu lebih banyak untuk berbicara daripada guru itu sendiri, kurikulum PAI 2013
memiliki kekurangan yaitu pada lembaga pendidikan non Islam
(SD/SMP/SMA/SMK) mata pelajaran pendidikan agama Islam digabung dengan
mata pelajaran Budi Pekerti, karena menurut kemendigbud orang yang memiliki
pengetahuan tentang agama Islam belum tentu memiliki akhlak yang baik, tentu
ini menjadikan mata pelajaran agama Islam mengalami penyempitan makna.
Berikut lebih jelasnya dipaparkan beberapa kelemahan kurikulum 2013:
DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul dan Andayani, Dian. 2004. Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya