Anda di halaman 1dari 12

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG “LEPTOSPIROSIS

” DI DESA ANDONG REJO, KECAMATAN TEMPUREJO,


KABUPATEN JEMBER.

PROPOSAL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BENTUK KEGIATAN : PENDIDIKAN KESEHATAN


LEPTOSPIROSIS

Oleh :
1. Muhammad Alfarizi NIM 172310101166
2. Hestiana Verawati NIM 172310101171
3. Yustika Dian Pawesti NIM 172310101172
4. Stefanie Hapy Lisabella NIM 172310101173
5. Nani Miladela Anasta NIM 172310101175
6. Ayu Dwi Afrilliyanti NIM 172310101182
7. Aza Fatimatuzzahra NIM 172310101185
8. Purwita Lestari NIM 172310101187
9. Deskita Prastiwi NIM 172310101196
10. Agista Edo Stiawan NIM 172310101202
11. Suryo Mentari NIM 172310101216
12. Ika Triwulandari NIM 192310101187
13. Ari Fitka Trijayanti NIM 192310101188

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI,


DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JEMBER LEMBAGA PENELITIAN


DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Medikal dengan judul
“LEPTOSPIROSIS”. Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Keperawatan Medikal pada Fakultas Keperawatan Universitas Jember.
Dalam penyusunan tugas ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak yang
telah membantu menyelesaikan tugas ini diantarnya:
1. Ns. Jon Hafan Sutawardana, M.Kep, Sp.Kep.MB selaku penanggung
jawab mata kuliah Keperawatan Medikal
2. Ucapan terimakasih penulis kepada teman-teman yang telah mendukung.

Penulis juga menerima kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan proposal ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya bagi penulis dan pembacanya.

Jember, Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

PRAKATA ..............................................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN ....................................................................................
1.1 Analisa Situasi ..........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................
BAB 2. TUJUAN DAN MANFAAT ....................................................................
2.1 Tujuan .......................................................................................................
2.2 Manfaat .....................................................................................................
BAB 3. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH ......................................
3.1 Dasar Pemikiran .......................................................................................
3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah ..............................................................
BAB 4. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN .........................................
4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah ...............................................................
4.2 Khalayak Sasaran .....................................................................................
4.3 Metode yang Digunakan ...........................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Analisa situasi
Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh infeksi leptospira
interrogans suam serotipe. Leptospirosis juga dikenal dengan nama flood fever atau demam
banjir karena sering menebabkan terjadinya wabah pada saat banjir (Rampengan, 2016).
leptospirosis merupakan penyakit yang ditularkan oleh hewan ke manusia, manusia
terinfeksi melalui kulit terluka atau selaput mukosa (Depo and Kusnanto, 2018). Penularan
bisa terjadi secara kontsk langsung dengan urin atau jaringan hewan yang terinfeksi
leptospirosis dan secara tidak langsung akibat terjadinya kontak antara manusia dengan air,
tnah atau tanaman yang terkontaminasi (Teguh Prihantoro, 2017).
Pada tahun 1915 (Inada dan Ito) dari Jepang mendeteksi spiroketa dan antibodi
spesifik dalam darah buruh tambang yang menderita liver. Hubner dan Reiter asal Jerman
menemukan tentara Jerman yang terjangkit mikroorganisme sejenis dengan bakteri yaitu
leptospirosis sp, yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop di daerah gelap. Indonesia
(1936) telah terisolasi dari serovar leptospira dari hewan piaraan maupun liar dengan
penyebaran: Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, jawa Barat, Sumatra Utara, Riau,
Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu dan Kalimantan Timur. Hasil spot survey yang
dilakukan Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1994/1995) di 5 provinsi yaitu:
Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung, Bali dan NTB sebanyak 64,46% sampai 92,81%
speciemn yang diperiksa memberikan hasil yang positif (Rampengan, 2016).
Leptospirosis lebih beresiko menyerang petani, peternak dan tetangga yang
memelihara hewan, penyakit ini biasanya melalui perantara tikus, sapi, babi, kambing dan
domba. Lingkungan kerja yang becek atau tergenang air yang terkontaminasi oleh bakteri
leptospira maka kemungkinan infeksi dapat terjadi, mengingat leptospira dapat hidup
berhari-hari hingga berbulan-bulan didalam tanah dengan pH 7 yang masuk melalui pori-
pori kulit.
Penangan yang bisa di gunakan dalam mencegah terjadinya kasus leptospirosis yaitu
dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja misalnya petani menggunakan
sepatu bot saat sedang bekerja di sawah dan menggunakan masker saat menyemprot
tanaman. Pada peternak juga penting dalam menjaga kebersihan kandang serta lingkungan
sekitar agar bakteri leptospira tidak menyebar ke tetangga.
1.2 Rumusan masalah
Apakah pendidikan kesehatan yang dilakukan dapat menambah pengetahuan
tentang cara mencegah dan terkena Leptospirosis pada kelompok masyarakat Desa.
Andong Rejo, Kec. Tempurejo, Kab. Jember?
BAB II
TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari pendidikan kesehatan ini adalah setelah selesai mengikuti
pendidikan kesehatan kelompok tani di desa andong rejo mampu memamami tentang
leptospirosis
2.1.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pendidikan kesehatan ini adalah setelah selesai mengikuti
pendidikan kesehatan peserta mampu:
a. Memahami pengertian penyakit leptospirosis
b. Memahami penyebab penyakit leptospirosis
c. Mengetahui pekerjaan yang beresiko terserang leptospirosis
d. Mengetahui proses terjadinya leptospirosis
e. Mengetahui tanda dan gejala dari leptospirosis

2.2 Manfaat
2.2.1 Bagi kelompok tani
Pendidikan kesehatan yang dilakukan ini diharapkan dapat membantu Kelompok
tani di Desa Andong rejo untuk mengenali leptospirosis.
2.2.2 Bagi penyuluh
Pendidikan kesehatan yang dilakukan ini diharapkan dapat menambah pengalaman
maupun wawasan penyuluh untuk menyampaikan pendidikan kesehatan pada Kelompok
tani di Desa Andong rejo.
2.2.3 Bagi instansi pendidikan
Pendidikan kesehatan yang dilakukan di Kelompok tani di Desa Andong rejo ini
diharapkan dapat meningkatkan status kesehatan kelompok tani, sehingga kegiatan pada
pertanian yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar serta instansi pendidikan terkait
dapat mengembangkan penelitian mengenai pencegahan dan penanganan leptospirosis.
BAB III
KERANGKA DAN PENYELESAIAN MASALAH

3.1 DASAR PEMIKIRAN

3.2 KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

Pemateri menjelaskan Klien mampu memahami


secara singkat tentang apa yang telah pemateri
leptospirosis sampaikan

Penyuluh memberikan Klien dapat memahami dan


reinforcement positif bisa mengulang kembali
pada klien setelah materi yang disampaikan
mampu menyampaikan denganadanya feedback
kembali materi dalam suasana diskusi

Klien dapat memahami ...


Pemateri memberikan ....
untuk leptospirosis dengan dengan ditandai feedback lisan
metode lisan dan dan kemampuan mempraktikkan
demonstrasi
secara mandiri

Penyuluh memberikan
reinforcement positif pada klien
setelah mampu mempraktikkan
apa yang penyuluh
demonstrasikan
BAB IV
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Bertujuan sebagai bentuk dari promosi kesehatan demi meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat khususnya di Kabupaten Jember, pendidikan kesehatan yang
diberikan yaitu dengan menjelaskan secara langsung mengenai apa saja yang menjadi
perlu diketahui tentang leptospirosis pada komunitas kelompok tani di Desa Andong
Rejo. Penjelasan tentang pengertian, penyebab, pekerjaan yang beresiko, proses
terjadinya penyakit, tanda dan gejala, hingga pada... yang khusus ditujukan pada
kelompok tani di Desa Andong Rejo dilaksanakan dengan cara penyampaian yang ringan,
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami serta komunikasi yang efektif
sehingga tujuan dari peningkatan pengetahuan tentang Penyakit leptospirosis akan
berjalan dengan lancar.
Realisasi penyelesaian masalah yang digunakan yaitu dengan menggunakan
program pembinaan atau pelayanan kesehatan kelompok tani melalui pendekatan di
Komunitas dengan cara pemberian pendidikan kesehatan mengenai Penyakit leptospirosis.
Program yang dilaksanakan mengacu pada permasalahan kesehatan yang seringkali terjadi
pada Kelompok tani dengan memperhatikan kemampuan, keterbatasan, dan kebutuhan
akan informasi atau pengetahuan mengenai permasalahan tersebut

4.2 Khalayak Sasaran


Khalayak sasaran dalam kegiatan pendidikan kesehatan ini yaitu Kelompok Tani di
Desa Andong Rejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember.

4.3 Metode yang Digunakan


Metode yang digunakan dalam kegiatan pendidikan kesehatan ini yaitu melalui
diskusi atau ceramah dan demonstrasi terkait...... Pelaksanaan kegiatan diskusi ini
dilakukan dengan cara memberikan penjelasan mengenai pengertian, penyebab, pekerjaan
yang beresiko, proses terjadinya penyakit, tanda dan gejala. Penyakit. Setelah diskusi,
dilakukan suatu prosedur tindakan atau disebut dengan demosntrasi ..... untuk .... Tidak
ada media khusus yang digunakan dalam kegiatan pendidikan kesehatan ini. Kelompok
hanya membuat dan memberikan leaflet untuk kelompok tani sehingga dapat diingat dan
disampaikan kembali di waktu lain walaupun tanpa kehadiran penyuluh. Setelah diberikan
penjelasan mengenai materi, kemudian sasaran secara bergantian diminta untuk
menjelaskan kembali atau mengulang apa yang telah disampaikan oleh pemateri. Kegiatan
kemudian diakhiri dengan evaluasi bersama dengan cara memberikan pertanyaan terkait
materi yang telah diberikan sebelumnya. Berikut adalah setting posisi saat kegiatan diskusi
berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai