Anda di halaman 1dari 9

EVALUASI FORMATIF DAN

EVALUASI SUMATIF

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pendidikan

Dosen Pengampu Anista Ika Surachman M.Pd.

Oleh :

1. Kholidah 117081
2. Anahrowi Candra 117073
3. M. Nasrul 117084

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI

KELAS E JURUSAN TARBIYAH

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI )

2019
DAFTAR ISI ..................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

1) Hubungan Ilmu Kalam dengan Syariat ...................................... 3


2) Hubungan Ilmu Kalam dengan Tasawuf .................................... 4
3) Hubungan Ilmu Kalam dengan Al-Quran .................................. 5
4) Hubungan Ilmu Kalam dengan Filsafat ..................................... 6

BAB III PENUTUP

A. Simpulan ..................................................................................... 8
B. Kritik dan Saran .......................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberhasilan pendidikan dapat dilihat setelah dilakukan evaluasi
terhadap output atau lulusan yang dihasilkannya. Jika output lulusan, hasilnya
sesuai dengan tujuan pendidikan maka usaha pendidikan itu dapat dinilai
berhasil.Jika sebaliknya, usaha pendidikan dinilai gagal. Berdasarkan sisi ini
dapat dapat difahami bahwa evaluasi sangatlah penting untuk mengetahui
keberhasilan pendidikan. Dengan evaluasi pula dapat diketahui sejauh mana
siswa dapat menerima pelajaran yang telah disampaikan oleh guru.
Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan sejak lama. Pada masa
Yunani, evaluasi telah dilakukan walaupun masih dalam bentuk sederhana
dan kurang professional. Pada tahun 1970 evauasi baru menjadi suatu kajian
yang diangkat sebagai studi tersendiri dan dianggap profesi yang
professional. Evaluasi dalam pengajaran tidak semata-mata dilakukan
terhadap hasil belajar, tetapi juga harus dilakukan revisi desain pengajaran itu
sendiri. Disini penulis akan membahas tentang evaluasi formatif dan evaluasi
sumatif yang perannya sangatlah penting dalam dunia pendidikan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan


masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Evaluasi Formatif ?


2. Bagaimana Evaluasi Sumatif?
3. Bagaimana Perbedaan Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif?
4. Bagaimana contoh kasus evaluasi formatif dan evaluasi sumatif dalam
pembelajaran?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Evaluasi Formatif
1. Pengertian dan Konsep Dasar Evaluasi Formatif
Sebagai salah satu perwujudan dari usaha pembaharuan bidang
pendidikan di Indonesia, ialah dibakukannya kurikulum 1975, yang
didalamnya tersurat suatu pedoman guru dalam melaksanakan evaluasi
hasil belajar siswa. Karena di atas telah disinggung bahwa evaluasi yang
menjadi tanggung jawab guru bidang studi adalah evaluasi formatif dan
evaluasi sumatif.
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang diselenggarakan pada
saat berlangsungnya proses belajar mengajar deselenggarakan secara
periodik, isinya mencakup semua unit pengajaran yang telah diajarkan.
Evaluasi formatif dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok
bahsan/topic. Dengan maksud agar segera dapat mengetahui
kemungkinan adanya penyimpangan-penyimpangan, ketidak sesuaian
pelaksanaan dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Karena
dilaksanakan setelah selsai mengajarkan satu unit pengajaran (mungkin
suatu topic atau pokok bahasan), maka ternayata apabila ada ketidak
sesuaian dengan tujuan segera dapat dibetulkan.1
Menurut Zainal Arifin evaluasi formatif adalah evaluasi yang
dilaksanakan ketika program pendidikan sedang berjalan. Hal itu
bertujuan untuk memantau kemajuan belajar peserata didik selama
proses belajar berlangsung, untuk memberikan umpan balik bagi
penyempurnaan program pembelajaran serta untuk mengetahui
kelemahan yang memerlukan perbaikan sehingga hasi belajar peserta
didik dan proses pembelajaran guru menjadi lebih baik. Dengan kata

1 Eko Putro Widoyoko, Penilaian Hasil Pembelajaran,, (Yogyakarta :Pustaka Pelajar,2016), 80.

2
lain evaluasi formatif dilaksanakan untuk mengetahui seberapa jauh
tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai.2
Evaluasi formatif dipandang sebagai ‘ulangan’ yang dilakukan
pada setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau modul.evaluasi ini
bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar dan
mengajar.
Jadi, kesimpulannya evaluasi formatif adalah suatu jenis evaluasi
yang disajikan setelah siswa menyelesaikan satu unit pembelajaran
yang berfungsi untuk memantau (memonitor) kemajuan belajar siswa
selama/setelah proses pembelajaran berlangsung.

B. Evaluasi Sumatif
1.Pengertian dan Konsep Dasar Evaluasi Sumatif
Istilah “sumatif’ berasal dari kata “sun” yang bermakna “total
obtained by adding together items, numbers or amounts”. Mengandung makna
penilaian sumatif berarti penilaian yang dilakukan jika satuan pengalaman belajar
atau seluruh materi pelajaran dianggap telah selesai. Evaluasi sumatif adalah
evaluasi yang dilaksanakan setelah sekumpulan program pelajaran selesai
diberikan. Dengan kata lain evaluasi yang dilaksanakan setelah seluruh unit
pelajaran selesai diajarkan. Maka, Ujian akhir semester dan ujian nasional
termasuk evaluasi sumatif.3
Evaluasi sumatif dianggap sebagai ‘ulangan umum’ yang
dilakukan untuk mengukur kinerja akademis atau prestasi belajar siswa pada akhir
periode pelaksanaan program pengajaran, atau disebut juga dengan evaluasi yang
dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa.
Evaluasi ini lazim dilakukan pada setiap akhir semester atau akhir
tahun ajaran.Hasilnya dijadikan bahan laporan resmi mengenai kinerja akademis
siswa dan bahan penentu naik atau tidaknya siswa kekelas yang lebih tinggi.
Keputusan dari evaluasi sumatif selayaknya merupakan penentuan kelulusan pada

2 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran,Prinsip, Teknik, Prosedur (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,


2014), 102.
3 Elis Ratnawulan, Evaluasi Pembelajaran,(Bandung: CV Pustaka Setia,2015), 225.

3
satu program tertentu terhadap sebuah criteria yang telah ditetapkan. Jika sebuah
program kurikulum berbasis pada kompetensi, maka penilaian acuan patokan
adalah dasar yang tepat penentuan criteria kelulusan atau ketuntasan.4
Jadi, Evaluasi Sumatif adalah Evaluasi yang dilaksanakan pada
akhir unit program, yaitu akhir semester, dan akhir tahun untuk mengukur kinerja
akademis atau prestasi siswa.

C. Perbedaan Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif

Seperti yang dikatakan Rusman mengutip pendapatnya Scriven,


bahwasannya Scriven telah membuat perbedaan antara evaluasi formatif dan
sumatif. Dalam evaluasi sumatif, evaluasi berfungsi untuk menetapkan
keseluruhan penilaian program. Termasuk menilai keseluruhan manfaat program
tertentu dalam hubungannya dengan kontribusi terhadap kurikulum sekolah secara
total. Dalam evaluasi formatif meliputi perbuatan penilaian dan usaha untuk
menentukan sebab-sebab khusus. Adapun informasi yang diperoleh dalam
evaluasi formatif member kontribusi terhadap revisi program. Ini memungkinkan
pengembang kurikulum untuk mengubah dan mengembangkan kurikulum
sebelum menetapkan bentuk final. Perbedaan yang mendasar antara dua tipe
evaluasi ini menyangkut bagaimana evaluasi diperlakukan, apa yang akan di
evaluasi dan bagaimana hasilnya akan digunakan.5

D. Contoh Kasus Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif dalam


Pembelajaran

Fungsi formatif merupakan fungsi evaluasi yang paling banyak digunakan


orang, termasuk guru. Ironisnya, dalam praktek di sekolah SMPN 16 kota Jambi,
fungsi formatif mengalami pencemaran arti. Fungsi formatif selalu
dicampuradukkan dengan fungsi sumatif. Sedangkan keduanya mempunyai
perbedaan yang mendasar. Dalam fungsi formatif hasil evaluasi digunakan untuk

4 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2016), 125.


5 Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: Rajawali Press,2019).94.

4
memperbaiki hasil belajar dan kegiatan belajar-mengajar. Hasil evaluasi ini secara
terus menerus dijadikan umpan balik bagi siswa dan guru mengenai apa yang
telah terjadi, kelemahan apa yang masih ada untuk segera diperbaiki.

Dari uraian diatas tampak bahwa evaluasi formatif bukan digunakan untuk
menentukan prestasi belajar siswa. Demikian pula, tes formatif bukan digunakan
untuk menentukan prestasi seorang siswa sudah bisa dinyatakan berhasil naik
kelas.6

Evaluasi sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan untuk memperoleh data atau
informasi dimana penguasaan atau pencapaian belajar siswa tehadap bahan
pelajaran yang telah dipelajarinya selama jangka waktu tertentu. Dalam
pelaksanaannya, sering kita jumpai kasus ketidakjujuran siswa dan guru didalam
evaluasi tersebut. maka, tindakan yang tepat bagi guru adalah dengan menegur
dan membimbing siswanya untuk lebih baik lagi, dan introspeksi diri agar tujuan
dari pendidikan bisa tercapai dengan optimal, dan menghasilkan output yang
berkualitas.

6 https://online-journal.unja.ac.id

5
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan diatas,maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan ketika program


pendidikan sedang berjalan untuk memonitor kemajuan belajar siswa
2. Evaluasi Sumatif adalah Evaluasi yang dilaksanakan pada akhir unit
program, yaitu akhir semester, dan akhir tahun untuk mengukur kinerja
akademis atau prestasi siswa.
3. Perbedaan yang mendasar antara dua tipe evaluasi formatif dan sumatif ini
menyangkut bagaimana evaluasi diperlakukan, apa yang akan di evaluasi
dan bagaimana hasilnya akan digunakan.

B. Saran

Diharapkan bagi pembaca khususnya Mahasiswa sekolah Tinggi Agama


Islam Pati agar mempelajari lebih luas tentang Evaluasi Formatif dan Evaluasi
Sumatif.

6
7

Anda mungkin juga menyukai