Alat Spektrofotometer
Alat Spektrofotometer
LABORATORIUM KIMIA
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER
Disusun oleh :
SPEKTROFOTOMETRI
A. Spektrofotometri
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan
untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang
didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Pada metode ini alat yang
alat yang digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut
monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk
mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding. Panjang
gelombang dalam spektrofotometer ini bervariasi, antara lain : 490, 495, 500, 505, 510,
515, 520, 525, 530. Panjang gelombang (λ) adalah jarak antara satu lembah dan satu
puncak, sedangkan frekuensi adalah kecepatan cahaya dibagi dengan panjang gelombang
(λ). Bilangan gelombang adalah (v) adalah satu satuan per panjang gelombang.
mengenai suatu zat, maka cahaya dengan panjang gelombang tertentu saja yang akan
diserap. Di dalam suatu molekul yang memegang peranan penting adalah elektron
valensi dari setiap atom yang ada hingga terbentuk suatu materi. Elektron-elektron yang
dimiliki oleh suatu molekul dapat berpindah (eksitasi), berputar (rotasi) dan bergetar
(vibrasi) jika dikenai suatu energi. Jika zat menyerap cahaya tampak dan UV maka akan
cahaya inframerah maka elektron yang ada dalam atom atau elektron ikatan pada suatu
molekul dapat hanya akan bergetar (vibrasi). Sedangkan gerakan berputar elektron
terjadi pada energi yang lebih rendah lagi misalnya pada gelombang radio.
Atas dasar inilah spektrofotometri dirancang untuk mengukur konsentrasi suatu suatu
yang ada dalam suatu sampel. Zat yang ada dalam sel sampel disinari dengan cahaya
yang memiliki panjang gelombang tertentu. Ketika cahaya mengenai sampel sebagian
akan diserap, sebagian akan dihamburkan dan sebagian lagi akan diteruskan. Pada
spektrofotometri, cahaya datang atau cahaya masuk atau cahaya yang mengenai
permukaan zat dan cahaya setelah melewati zat tidak dapat diukur, yang dapat diukur
adalah perbandingan cahaya datang dengan cahaya setelah melewati materi (sampel). Zat
sebelum melewati sel sampel lebih terang atau lebih banyak di banding cahaya setelah
melewati sel sampel. Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan
B. Kalibrasi Spektrofotometer
Kalibrasi meliputi :
50 mg atau 100 mg/L potassium bichromat ( K2Cr2O7 ) 0,8 N asam sulfat (H2SO4 )
Formula larutan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Larutan tersebut
Cara :
Pada arah jalan sinar diberi kertas putih dan amati warna yang timbul pada
Cara :
Cara :
gelombang
% T harus naik, bila tidak naik ulangi langkah – langkah tersebut diatas.
3. Linearitas alat
gelombang tertentu terhadap konsentrasi larutan yang berbeda – beda yang telah
diketahui nilainya
Pemeriksaan dilakukan :
serial konsentrasi
Cara :
- Buat serial pengenceran stok kalium bikromat dengan ;arutan asam stok
- Hasil disebut linier bila nilai absorban dari masing – masing pengenceran
Tabel 3
pengenceran
10 ml 25 ml 0,214
10 ml 50 ml 0,107
5 ml 50 ml 0,054
- Selain itu dapat pula dengan mencatat hubungan antara konsentrasi dan
b. Larutan cobalt ammonium sulfat untuk daerah panjang gelombang lebih dari
400 nm
Cara :
- Buat larutan stok cobalt ammonium sulfat yaitu dengan melarutkan 8,0
3. Data Kalibrasi
Ca(NO3)2 1:1 1:2 1:3
1 0,638 0,424 0,320
2 0,638 0,424 0,319
3 0,638 0,424 0,318
4 0,638 0,423 0,317
5 0,638 0,424 0,315
6 0,637 0,423 0,315
7 0,637 0,422 0,314
8 0,636 0,422 0,314
9 0,636 0,423 0,315
10 0,636 0,421 0,315
Jumlah (Σ) 6,372 4,231 3,162
DATA KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER
SPEKTROFOTOMETER
Perbandingan 1:1
No Absorbance ( X1 ) ( X1 - X ) ( X1 - X )2
1 0,638 0,0008 0,00000064
2 0,638 0,0008 0,00000064
3 0,638 0,0008 0,00000064
4 0,638 0,0008 0,00000064
5 0,638 0,0008 0,00000064
6 0,637 0,0002 0,00000004
7 0,637 0,0002 0,00000004
8 0,636 0,0012 0,00000144
9 0,636 0,0012 0,00000144
10 0,636 0,0012 0,00000144
jumlah ( Σ ) 6,372 0,00000748
Rata-rata (X) 0,6372
GRAFIK 1:1
0.0014
0.0012
0.001
0.0008
( X1 - X )
0.0006 ( X1 - X )2
0.0004
0.0002
0
0 2 4 6 8 10 12 14
SPEKTROFOTOMETER
Perbandingan 1:2
No Absorbance ( X1 ) ( X1 - X ) ( X1 - X )2
1 0,424 0,001 0,000001
2 0,424 0,001 0,000001
3 0,424 0,001 0,000001
4 0,423 0 0
5 0,424 0,001 0,000001
6 0,423 0 0
7 0,422 -0,001 0,000001
8 0,422 -0,001 0,000001
9 0,423 0 0
10 0,422 -0,001 0,000001
jumlah ( Σ ) 4,231 0,000007
Rata-rata (X) 0,423
GRAFIK 1:2
0.0015
0.001
0.0005
0
0 2 4 6 8 10 12 14
-0.0005
-0.001
-0.0015
( X1 - X ) ( X1 - X )2
SPEKTROFOTOMETER
Perbandingan 1:3
No Absorbance ( X1 ) ( X1 - X ) ( X1 - X )2
1 0,32 0,0038 0,000001444
2 0,319 0,001 0,0000001
3 0,318 0,002 0,0000004
4 0.317 0,003 0,0000009
5 0.315 0,005 0,00000025
6 0,315 0,005 0,00000025
7 0,314 0,006 0,00000036
8 0,314 0,006 0,00000036
9 0,315 0,005 0,00000025
10 0,315 0,005 0,00000025
jumlah ( Σ ) 3,162 0,000004564
Rata-rata (X) 0,3162
GRAFIK 1:3
0.007
0.006
0.005
0.004
0.003
0.002
0.001
0
0 2 4 6 8 10 12 14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/8669092/SPEKTROFOTOMETER_UV-Visible
http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-spektrofotometri-uv-
vis.html
https://wanibesak.wordpress.com/2011/07/04/pengertian-dasar-
spektrofotometer-vis-uv-uv-vis/