Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
KERANGKA TEORI
logis dan ilmiah, yaitu dapat diuji keabsahannya, dan terbuka untuk
diperdebatkan.
14
Fokus permasalahan yang sudah diungkapkan pada bab I, belum
memberi arti dan nilai ilmiah, bila belum didasarkan atas kriteria-kriteria
serta lebih terfokus terhadap permasalahan yang terjadi, maka perlu diberi
batasan mengenai teori dan konsep kunci, yaitu dalam bentuk kerangka teori,
15
Kerangka teori masih diperlukan dalam penelitian kualitatif, tetapi
fungsinya tidak sebagai “pagar” yang membatasi area penelitian. Dalam hal ini
kerangka teori berperan sebagai titik berangkat dan landasan bagi peneliti untuk
menganalisis dan memahami realitas yang ditelitinya secara alamiah.
rangka mempertegas area penelitian adalah teori yang memberi arti terhadap
fenomena secara umum maupun khusus dalam ruang lingkup penelitian, yang
contohnya adalah teori-teori yang telah dibakukan dalam bentuk kebijakan atau
pagar yang membatasi area penelitian. Kerangka teori juga sebagai landasan
16
Suatu penelitian yang akan dilaksanakan dapat memperoleh hasil yang
baik apabila ditunjang oleh berbagai teori yang relevan dengan permasalahan
yang diteliti. Dengan adanya landasan teori tersebut, maka suatu penelitian
akan memiliki dasar- dasar yang kuat sehingga arah dan tujuan penelitian dapat
terlihat secara jelas serta pemecahan masalah akan didasarkan atas berbagai
pada Bab II ini adalah teori-teori ataupun kriteria – kriteria berupa peraturan
perundang undangan yang mendukung aspek dan sub aspek penelitian, antara
dan prasarana .
17
Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu
mengelola sumber daya manusia di dalam suatu organisasi agar mampu berfikir
adalah “ Ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar
2. Pengertian Strategi
18
Dalam kebijakan pemerintahan dan Sistem Administrasi Negara
merupakan suatu proses yang berorientasi kepada suatu hal yang ingin dicapai
peluang dan kendala yang ada dan atau mungkin timbul. Rencana strategik
membuat Renstra Tahun 2004 untuk periode tahun 2004 - 2009, salah satu
19
Pengertian strategi yang tertuang dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1995 : 859) “Strategi memiliki arti sebagai rencana yang cermat
untuk mendukung pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu
berikut :
20
Dengan demikian kata kunci dari teori tersebut adalah penetapan
organisasi tentu yang dimiliki oleh organisasi yang terdiri dari manusia dan
benda/barang yang dalam hal ini apakah sumberdaya tersebut telah siap
sumberdaya yang ada masih sangat tergantung dari sistem anggaran yang ada.
Governance).
21
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995 : 859)
“Strategi memiliki arti sebagai rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai sasaran khusus” Strategi dapat juga diartikan seni atau ilmu
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu organisasi harus
sesuai dengan kebutuhan. Pengertian strategi sebagai seni adalah memiliki rasa
obyek dari strategi tersebut akan menyukai untuk menjalaninya. Sedangkan arti
seni dari strategi tersebut harus pula memiliki landasan ilmu, tidak abstrak dan
keterkaitan antara variabel satu dengan lainnya strategi pasar dengan kinerja
bersisian satu sama lain, sedangkan lima variabel di tengah saling terkait
rangka mencapai visi, misi dan tujuan serta sasaran organisasi, seperti
23
peningkatan dan pengembangan profesionalisme sumberdaya manusia
pengawasan; Adanya dukungan dana yang memadai; adanya norma audit, kode
etik dan standar audit; tersedianya pedoman kerja audit dan juklak/juknis
Perikanan.
kurang memahami teknis audit bidang kelautan dan perikanan; dana yang
24
masukan dalam perencanaan program berikutnya; Adanya intervensi terhadap
independensi auditor.
masalah yang dapat menjadi faktor penghambat pencapaian tujuan dan sasaran
tujuan dan sasaran Itjen adalah: motivasi kerja auditor cukup tinggi karena
25
kegiatan pendidikan dan pelatihan, baik sertifikasi kompetensi dan kualifikasi
26
3. Pengembangan Tenaga Fungsional Auditor
dilakukan oleh auditor dalam rangka membentuk sikap dan kecakapan yang
oleh manajemen.
mengemukakan bahwa:
27
Definisi tersebut berarti setiap personil auditor senantiasa diberi
kegiatannya sesuai tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan ketentuan dan
auditor dapat mencapai hasil kerja secara efektif. Hal ini seperti dikemukakan
pengembangan pegawai :
28
Pada bagian lain Nawawi dan Martini (1990:176) memilih kegiatan
harus dipenuhi, hal ini didasari oleh adanya perubahan-perubahan eksternal dan
dapat dilihat melalui 2 (dua) cara yaitu secara mikro dan makro.
29
b. Pengembangan secara makro yaitu suatu proses peningkatan
kualitas atau kemampuan manusia dalam mencapai tujuan
pengembangan bangsa, proses peningkatan disini mencakup
perencanaan, pengembangan dan pengolahan Sumber Daya Manusia.
pandangan sempit melalui metode diklat. Karena itu biasanya suatu organisasi
Hal ini telah dilaksanakan oleh Itjen DKP dengan melaksanakan diklat fungsional
auditor melalui kerjasama dengan BPKP dan instansi terkait lainnya, seperti
pegawai secara makro maupun mikro adalah satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.
30
Secara makro organisasi dapat merencanakan kebutuhan diklat yang
terus menerus agar setiap pegawai tersebut mempunyai motivasi untuk selalu
didukung oleh kemampuan skill personil baik secara individu maupun tim kerja.
yang optimal, sedangkan secara tim kerja (team work) pembagian tugas akan
31
Bedasarkan teori-teori manajemen seperti disebutkan di atas, maka
untuk mencapai pengawasan internal yang berhasil guna dan berdaya guna.
Pengawasan internal yang berdaya guna dan berhasil guna dapat diwujudkan
dicapai. Hal ini diatur di dalam Surat Keputusan Kepala Badan Pengawasan
d. Anggota Tim.
32
Pengendali Mutu membawahkan beberapa Pengendali Teknis;
sangat dinamis, tergantung dari periode dan obyek audit tertentu sesuai dengan
surat penugasan tim audit, dengan kata lain penugasan personil dalam
supervisor dalam suatu penugasan audit. Hal ini tidak sesuai dengan tugas dan
penugasan audit, juga termasuk dalam tim audit mandiri. Kondisi tersebut
a. Auditor
33
Sejalan dengan Undang-Undang No 28 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, dan Instruksi Presiden No 5 tahun
Sipil yang diberikan tugas untuk melakukan pencegahan terjadinya KKN, dalam
34
Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia
yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang
berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi
tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Fungsional Auditor (JFA), yaitu suatu jabatan yang dimiliki Pegawai Negeri Sipil
yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak secara penuh oleh
Pemerintah. Hal ini sudah tertera pada Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun
1999, yaitu Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas dan
tangungjawab, wewenang, serta hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam satu
35
Perbedaan lainnya adalah dalam proses kenaikan pangkat. Kenaikan
pangkat auditor merupakan kenaikan pangkat pilihan, yaitu selain penilaian DP3
juga harus mengumpulkan sejumlah angka kredit dengan jumlah dan periode
tertentu. Kemudian Auditor juga harus memiliki sertifikat ahli atau terampil dan
Auditor terdiri dari Auditor ahli dan terampil, sedangkan dalam suatu penugasan
audit setiap auditor memiliki peran, terdiri dari anggota tim, ketua tim,
serta peran dalam tim pengawas mandiri yang dapat dicapai oleh seorang
Aparatur Negara Nomor 19 tahun 1996, jenjang jabatan dan pangkat auditor
36
Di samping jenjang karir dalam lingkungan Jabatan Fungsional
dalam suatu instansi. Dalam hal ini, Auditor akan diberhentikan sementara
dalam jabatan Fungsional Auditor dan sesudah tidak lagi menduduki jabatan
1996, Lampiran Surat Keputusan Bersama (SKB) Kepala BAKN, Sekjen BPK, dan
dan Angka Kreditnya, dan ketentuan Angka VI Huruf A Keputusan Kepala BPKP
37
Kegiatan Auditor Ahli Auditor Trampil
Pengawasan
Pratama Muda Madya IV/a Utama Pemula, Pratama, dan
III/a – III/c – – IV/c IV/d – Muda II/b – III/ d
III/b III/d IV/c
Pembinaan, dan AT KT PT PM
pergerakan
pengawasan
38
Pelaksanaan AT/KT PT PM PM AT
pengawasan
39
b. Pendidikan dan Pelatihan
40
Kata kunci dari pendapat tersebut adalah sumberdaya manusia sebagai
karyawan”.
keterampilan adalah:
41
Selanjutnya Siagian (1992:185) dalam kaitannya dengan penjelasan
42
Dari uraian tersebut, hal-hal yang penting dan bisa dimanfaatkan
didukung oleh pegawai yang memiliki keterampilan, ahli dan bermoral baik dan
mempunyai gairah kerja yang tinggi. Selain itu, pendelegasian wewenang dapat
dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Disamping itu, dengan adanya
tentu bermanfaat pula bagi para anggota organisasi, pengalaman dan penelitian
organisasi, yaitu :
43
6. Tersedianya informasi tentang berbagai program yang dapat dimanfaatkan
oleh para pegawai dalam rangka pertumbuhan masing-masing secara
teknikal dan intelektual;
7. Meningkatnya kepuasan kerja;
8. Semakin besarnya pengakuan atas kemampuan seseorang;
9. Makin besarnya tekad pekerja untuk lebih mandiri;
10.Mengurangi ketakutan menghadapi tugas-tugas baru di masa depan.
44
Hal tersebut sejalan dengan tujuan diklat adalah untuk meningkatkan
jabatan secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai
dengan ketentuan instansi. Dalam hal pendidikan dan pelatihan auditor, tujuan
diklat Jabatan Fungsional Auditor (JFA) adalah untuk melaksanakan tugas pokok
harus mengikuti diklat sertifikasi jabatan fungsional auditor, yang dibagi menjadi
dua macam pelatihan yaitu: 1) diklat sertifikasi jabatan fungsional auditor; dan
berlaku.
substansi tertentu.
45
Pendidikan dan pelatihan (diklat) Auditor adalah suatu rangkaian
program diklat yang disusun secara sistematis dan berkelanjutan yang harus
diikuti oleh seorang Auditor sebagai syarat untuk dapat melaksanakan tugas
sesuai dengan jenjang jabatan auditor dan peran dalam tim mandiri
Auditor.
disusun secara terpadu dan saling berkaitan, yaitu memiliki hubungan satu
tahapannya.
lebih awal menjadi syarat untuk dapat mengikuti program diklat berikutnya.
auditor dan atau peran dalam suatu tim pengawas mandiri harus telah lulus
46
Bagian tidak terpisahkan dalam pembinaan karir Auditor mengandung
Auditor dapat tercapai bila angka kredit yang telah dikumpulkan dari beberapa
yaitu : (1) Diklat Sertifikasi dan Fungsional Auditor, (2) Diklat Teknis Substansi
47
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan
dilaksanakan oleh calon auditor atau oleh auditor untuk mendapatkan sertifikat
melaksanakan tugas sebagai auditor terampil atau auditor ahli, maupun untuk
Tahun 1994, yaitu diklat yang dipersyaratkan bagi Pegawai Negeri Sipil yang
Auditor, diklat-diklat tersebut adalah :1) Diklat Pembentukan Auditor terdiri dari
(a) Diklat Pembentukan Auditor Terampil dan (b) Diklat Pembentukan Auditor
Ahli; 2) Diklat Penjenjangan Auditor, terdiri dari (a) Diklat Penjenjangan Ketua
Tim, (b) Diklat Penjenjangan Pengendali Teknis dan (c) Diklat Penjenjangan
Pengendali Mutu.
48
Pola hubungan ketiga jenis diklat tersebut adalah: diklat-diklat pada
kelompok Diklat Sertifikasi dan Fungsional Auditor adalah diklat yang wajib
diikuti, apabila seorang PNS akan menduduki suatu jabatan atau melaksanakan
Sertifikasi dan Fungsional Auditor adalah prasyarat, apabila seorang PNS akan
adalah diklat yang pada dasarnya tidak wajib diikuti oleh seorang Auditor.
Namun, apabila seorang PNS akan atau telah menduduki jabatan struktural di
Manajerial Pengawasan.
49
Diklat Teknis Substansi Auditor adalah diklat-diklat sebagaimana
standar teknis dengan alokasi biaya yang direncanakan dan direalisasikan. Diklat
50
Diklat-diklat dalam Diklat Teknis Substansi Auditor adalah dalam
51
Sesuai dengan ketentuan Pasal 24, 25, dan 26 Keputusan MenPAN
(SKB) Kepala BKN, Sekjen BPK, dan Kepala BPKP Nomor 10 Tahun 1996, Nomor
prosedur inpassing;
52
3. Seorang Auditor untuk dapat berperan sebagai Ketua
maupun daerah telah diatur dalam pangkat tertentu yang secara otomatis
mengatur tentang tata cara kenaikan pangkat dan prosedur yang harus
dipenuhi. Demikian halnya dengan auditor Itjen DKP yaitu PNS yang diberi
tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang
53
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
yang cukup erat antara pelaksanaan kenaikan pangkat bagi pegawai dengan
54
4. Kenaikan pangkat Anumerta adalah kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil
yang tewas, atas pengabdian dan jasa-jasanya terhadap negara dan bangsa;
5. Kenaikan pangkat Pengabdian adalah Penghargaan kepada Pegawai Negeri
Sipil yang mencapai batas usia pensiun serta memperoleh hak pensiun;
6. Kenaikan pangkat dalam Tugas Belajar adalah penghargaan kepada Pegawai
Negeri Sipil yang ditugaskan mengikuti pendidikan atau latihan jabatan dan
mereka merupakan tenaga terpilih yang dipandang cakap dan dapat
dikembangkan untuk memangku suatu jabatan;
7. Kenaikan pangkat selama menjadi Pejabat Negara
Pegawai Negeri Sipil yang diangkat menjadi pejabat negara dan dibebaskan
dari jabatan organiknya, dapat naik pangkat berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
8. Kenaikan pangkat selama dalam Penugasan adalah Pegawai Negeri Sipil
yang dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh pada proyek
pemerintah atau perusahaan milik negara dapat dinaikkan pangkatnya;
9. Kenaikan pangkat selama menjalankan Wajib Militer.
Pegawai Negeri SipiI yang menjalankan dinas wajib militer tidak kehilangan
statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil;
10. Kenaikan pangkat sebagai Penyesuaian Ijazah adalah penghargaan yang
diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang memperoleh surat tanda tamat
belajar, Ijazah, atau akta dapat dinaikan pangkatnya;
11. Kenaikan pangkat Iain-Iain.
55
Pengembangan pegawai dalam lingkup mutasi kenaikan pangkat di
Inspektorat Jenderal dapat dicapai melalui dua pilihan, yaitu kenaikan pangkat
oleh staf dan pejabat struktural atau yang tidak memiliki jabatan fungsional
jabatan yang berlaku bagi jabatan fungsional auditor dapat disetarakan sebagai
jabatannya, yang dalam pengertiannya adalah satuan nilai dari tiap butir
kegiatan dan atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh
pejabat fungsional auditor yang digunakan sebagai salah satu syarat untuk
56
Kenaikan Pangkat Pilihan adalah kenaikan pangkat yang disamping
harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan juga harus ada jabatan, atau
sesuai untuk pangkat itu, maka ia belum dapat dinaikan pangkatnya. Tingkat
seseorang Pegawai Negeri Sipil atas prestasi kerjanya, yakni bagi Pegawai
Negeri Sipil yang telah menunjukkan prestasi kerja yang tinggi ada
57
Sedangkan kenaikan pangkat fungsional auditor menurut Keputusan
jabatan, pangkat dan golongan ruang auditor serta persyaratan angka kredit
kumulatif minimal untuk kenaikan pangkat atau jabatan setingkat lebih tinggi
setiap jabatan auditor dari yang rendah sampai dengan yang tertinggi dalam
Tabel 6
Komposisi angka kredit yang dibutuhkan untuk kenaikan pangkat/jabatan
58
No Jabatan Auditor Pangkat dan Persyaratan Angka
Golongan/Ruang Kredit Kenaikan
Pangkat/Jabatan
Kumulati Per
f Jenjang
minimal
Terampil
1 Auditor Trampil Pemula Pengatur Muda Tk.I,II/b 40 20
Pengatur, II/c 60 20
Pengatur Tk.I,II/d 80 20
2 Auditor Trampil Pratama Penata Muda, III/a 100 50
Penata Muda Tk.I,III/b 150 50
3 Auditor Trampil Muda Penata III/c 200 100
Penata Tk.I, III/d 300 -
AHLI
4 Auditor Ahli Pratama Penata Muda, III/a 100 50
Penata Muda Tk.I,III/b 150 50
5 Auditor Ahli Muda Penata, III/c 200 100
Penata Tk.I,III/d 300 100
6 Auditor Ahli Madya Pembina, IV/a 400 150
Pembina Tk.I,IV/b 550 150
Pembina Utama 700 150
Muda,IV/c
7 Auditor Ahli Utama Pembina Utama 850 200
Madya,IV/d
Dan Pembina Utama, IV/e 1050
59
Sumber : Buku Pedoman Jabatan Fungsional Auditor BPKP
pegawai telah memenuhi persyaratan kenaikan pangkat untuk salah satu jenis
kenaikan jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan digunakan pula
(1) PP No.3 tahun 1980 tentang Pengangkatan Dalam Pangkat Pegawai Negeri
Sipil. Dalam penetapan angka kredit tersebut adapun unsur-unsur yang dinilai
program pendidikan dan pelatihan berjalan atau berhasil maka diperlukan suatu
berupa umpan balik agar memperbaiki program diklat yang akan dilaksanakan.
60
Ada dua alasan utama mengapa evaluasi program ini perlu dilakukan.
program, dan
61
Berdasarkan pendapat tersebut, maka alasan dilaksanakan evaluasi
berdaya guna dan berhasil guna. Berguna bagi organisasi dan pegawai serta
sanggup bertahan di era kompetisi yang semakin ketat. Hasil evaluasi program
diklat akan memberi andil bagi kebijakan strategis pimpinan untuk kemajuan
organisasinya.
kegiatan selanjutnya.
62
a) Evaluasi Context
Evaluasi ini berfokus pada pendekatan sistem dan tujuan
b) Evaluasi Input
Evaluasi ini berfokus pada kemampuan sistem, strategi pencapaian
tujuan, implementasi desain dan cost benefit dari rancangan input diklat
yang dapat dijadikan obyek evaluasi meliputi aspek-aspek instruktur,
fasilitator, sumber, fasilitas dan organisasi. Fasilitas terdiri dari bangunan
fisik, perpustakaan, media instruksional, dan peralatan penunjang
lainnya. Fasilitator ditinjau dari aspek-aspek kualifikasi, pemanfaatan,
kondisi layanan dan efektifitasnya.
c) Evaluasi Process
Evaluasi ini berfokus menyediakan informasi untuk pembuatan keputusan
hari demi hari untuk melaksanakan program, membuat catatan atau
merekam pelaksanaan program dan mendeteksi peramalan program.
Proses instruksional dalam diklat yang dapat dijadikan obyek evaluasi
meliputi metode pelatihan, isi kurikulum dan tujuan, bimbingan, evaluasi,
serta pelaksanaan belajar mengajar di lapangan.
d) Evaluasi Produk
Evaluasi ini berfokus pada mengukur pencapaian tujuan selama proses
dan pada akhir program. Produk diklat yang dapat dijadikan obyek
evaluasi meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap dan kinerja peserta
sebelum, selama dan setelah mengikuti pelatihan.
2) Evaluasi formatif-sumatif dari Scriven
Evaluasi formatif digunakan untuk memperbaiki program selama program
tersebut sedang berjalan. Evaluasi sumatif bertujuan mengukur efektifitas
keseluruhan program. Mengukur dan menilai hasil akhir dari program ini
bertujuan untuk membuat keputusan tentang kelangsungan program
tersebut, yaitu diteruskan atau dihentikan.
3) Meta Evaluasi
Suatu evaluasi yang ditujukan kepada berbagai evaluasi.
63
Berdasarkan pendapat ahli tentang evaluasi, maka peneliti memiliki
pelatihan teknis substansi pada beberapa aspek evaluasi, seperti relevansi diklat
input, hal ini dikarenakan proses pendidikan dan pelatihan sertifikasi jabatan
informant).
B. Model Berfikir
64
Untuk mendapatkan gambaran umum terhadap pokok permasalahan
penelitian dengan aspek yang akan diteliti, maka peneliti perlu menentukan
potret (manifestasi) fokus permasalahan dan bila diperlukan model berfikir itu
Perkemban
gan Tugas Pendidikan dan Pelatihan
GAP auditor dalam rangka Efektifitas
Pokok dan
Fungsi Itjen Peningkatan Kuantitas Pengawasan
DKP dan Kualitas pengawasan
Kebutuhan
Tenaga
Pengawas
65
Dalam penelitian ini menggunakan aspek tunggal atau mandiri yakni strategi
ini hanya bermaksud menganalisis satu aspek saja tanpa menghubungkan atau
aspek yang diteliti, maka dilakukan penambahan pada 2 sub aspek, yaitu
66
Aspek strategi pengembangan tenaga fungsional auditor diteliti
dengan menggunakan alat analisis SWOT, hal ini dikarenakan aspek tersebut
yang bersumber dari kebijakan publik yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Oleh karena itu peneliti merasa tepat menggunakan metode SWOT. Hal ini
kualitatif peneliti dituntut untuk tetap kreatif dan berani berimprovisasi dalam
penelitiannya.
67
Sebagaimana pendapat Simamora seperti telah diuraikan pada
gambar 4 (hal 21) di atas, dikatakan bahwa pendidikan dan pelatihan termasuk
aspek diklat sertifikasi jabatan fungsional auditor dan diklat teknis substansi
fungsional auditor. Pemakaian kedua sub aspek tersebut diambil dengan alasan,
bahwa alat untuk mengukur atau dengan kata lain instrumentasinya lebih valid
dan reliabel dalam menganalisa data . Konkritnya, data diklat sertifikasi dan
tergantung dari sifat dan sikap serta gaya kepemimpinan instansi yang sangat
kata lain data strategi kebijakan tenaga fungsional auditor tidak ajeg/konsisten
dan bila dilakukan konfirmasi melalui beberapa instrumen tentu tidak stabil.
fungsional auditor.
68
C. Pertanyaan Penelitian
Perikanan ?
69
70
71
BULAN
KEGIATAN PEBRUARI MARET ARPIL ARPIL JUNI JULI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Proposal Penelitian
Penyusunan Bab I, II dan III
Seminar Rancangan TOR
Realisasi Lapangan
Penyusunan Bab IV dan V
Ujian Komprehensif
Perbaikan
----------------
Contoh Skripsi Tesis Disertasi Dotcom spesialis menyediakan kumpulan, koleksi, daftar contoh ribuan skripsi, tesis dan disertasi yang sudah
jadi dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan berikut kebutuhan terkait pembuatan tugas akhir kesarjanaan mahasiwa program S1, S2, dan S3.
Anda bisa mendowload tanpa batas koleksi ribuan contoh skripsi, tesis dan disertasi yang sudah jadi. Kumpulan skripsi, tesis, dan disertasi
ini merupakan contoh-contoh penelitian tingkat sarjana dan pasca sarjana dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan sosial dan pasti alam.
Skripsi
Administrasi Bisnis
Arsitektur
Astronomi
Biologi
Desain
Farmasi
Fisika
Fisika Teknik
Geofisika Terapan
Ilmu Pengetahuan Aktuaria
Ilmu Pengetahuan dan Teknik Bahan
Ilmu Pengetahuan Tanah
Instrumentasi dan Kontrol
Kimia
Matematika
MBA Teknologi
Oseanografi dan Ilmu Pengetahuan Atmosfir
Perencanaan Kota dan Wilayah
Seni
Sistem dan Teknik Jalan Raya
Studi Pembangunan
Tata Kota dan Wilayah
Teknik dan Manajemen Industri
Teknik Dirgantara
Teknik Elektro
Teknik Geodesi dan Geomatika
Teknik Geologi
Teknik Informatika
Teknik Kimia
Teknik Lingkungan
Teknik Mesin
75
Teknik Nuklir
Teknik Perkeretaapian
Teknik Perminyakan
Teknik Pertambangan
Teknik Sipil
Transportasi
Disertasi
Kami juga menyediakan jasa pembuatan skripsi/tesis dengan rincian sebagai berikut:
76
4. Bab 3 Rp. 600.000
5. Bab 4 Rp. 600.000
6. Bab 5 Rp. 600.000
1. Pekerjaan bisa dipilih per bab. Ini berarti pekerjaan hanya dilakukan untuk bab yang anda minta. Misalnya, bila anda meminta bantuan
bab 2, maka kami mengerjakan hanya bab 2; atau bila anda meminta bantuan bab 5, maka kami mengerjakan hanya bab 5; begitu seterusnya.
2. Pekerjaan tidak mesti semua bab. Ini berarti anda bisa meminta bantuan hanya bab yang anda pilih. Misalnya, anda bisa meminta bantuan
bab1 saja tanpa perlu melibatkan bab 2, 3, 4, dan 5; anda bisa meminta bantuan bab 4 saja tanpa perlu melibatkan bab 1, 2, 3, dan 5; atau
anda bisa meminta bantuan gabungan bab-bab tertentu saja tanpa perlu melibatkan gabungan bab-bab lainnya; begitu seterusnya.
3. Pekerjaan bab-bab dalam skripsi/tesis harus sambung-menyambung. Ini berarti bab yang anda minta harus menyatu dengan bab-bab lain
yang sudah anda miliki. Misalnya, bila anda meminta bantuan bab 2, maka anda harus memiliki bab sebelumnya (bab 1); atau bila anda
meminta bantuan bab 5, maka anda harus memiliki bab 1, 2, 3, dan 4; begitu seterusnya.
4. Pembayaran dilakukan per bab dan ditransfer penuh sebelum pekerjaan dimulai. Pembayaran dikirim lewat transfer bank; sementara
bahan maupun hasil kerja dikirim lewat email.
5. Pekerjaan dilaksanakan sampai tuntas. Tuntas berarti selesai dalam arti yang sebenar-benarnya. Bilamana perlu, segala upaya perbaikan,
perombakan, penambahan atau pengurangan terhadap bab yang sudah dikerjakan akan diupayakan semaksimalkan mungkin.
6. Tidak ada tambahan biaya untuk perbaikan, perombakan, penambahan, atau pengurangan terhadap bab yang sudah dikerjakan.
7. Untuk kemudahan komunikasi kedua belah pihak, keanggotaan Paid Member dalam situs ini akan diberikan secara otomatis kepada
pemberi pekerjaan tanpa penambahan biaya. Misalnya, bila anda meminta bantuan pembuatan proposal, pembuatan bab 5, atau pembuatan
bab-bab lainnya, maka dengan sendirinya status anda adalah Paid Member dalam situs ini dan berhak atas segala fasilitas yang disediakan.
8. SKRIPSI/TESIS INI DIJAMIN ORISINIL ALIAS TIDAK PLAGIAT. SEPERTI HALNYA ANDA, KAMI JUGA ANTI PLAGIARISME.
77
Olahdata Statistik
* SPSS
* Eviews
* Lisrel
* AMOS
* dll
Biaya:
78
www.skripsitesisdisertasi.com
Email: raihanctym@hotmail.com
Jln. Waru 39 Rt. 007/07 Rawamangun Jakarta - Indonesia
Telp. 021 - 4705484
Hp. 08151151192 (Toto)
Hp.02195010199 (Roni)
Hp. 08164821885 (Ajir)
79