Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ADAT DALAM PERKAWINAN

MELAYU BENGKALIS

Oleh :

Nama : Sindi Rismyang 2181230004


Rafika Manurung 2183230005
Khairul Pratama 218
Agung Prasetio 218
Hendra Aryadi M 2183230001

Dosen Pengampu : Dr.Nurwani SST.,M.Hum


Mk : Filsafat Seni

PROGRAM STUDI S1 SENI PERTUNJUKAN


FAKULTAS BAHASA DAN SENI-UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2019
ADAT DALAM PERKAWINAN

MELAYU BENGKALIS

Prosesi pernikahan masyarakat Melayu Bengkalis adalah sebuah manifestasi adat yang
masih berlangsung sampai saat ini. Jika ditilik satu persatu dari setiap rentetan prosesi adat
perkawinan, maka terdapat hikmah di balik tradisi tersebut. Islam dijadikan sebagai poros bagi
kehidupan masyarakat Melayu, sehingga memberikan pengaruh besar pada dimensi kehidupan.

Sumber adat yang digunakan di Bengkalis adalah berasal dari Bukit Batu, tata cara
mengenai aturan pernikahan adat Melayu di Riau ini berbeda-beda. Dalam perkembangan
sejarah dan budaya di Provinsi Riau menjelaskan bahwa negeri ini pernah dipimpin oleh
beberapa kerajaan seperti Siak, Rambah, Rokan, Gunung Sahilan. Kerajaan ini dahulunya
merupakan pusat kebudayaan yang dipimpin oleh Sultan (Raja) yang bertahta, mempunyai
mentri dan orang-orang besar serta datuk-datuk yang membantu mengatur negeri dan adat
istiadat di kawasan kerajaan masing-masing. Bengkalis sendiri bukanlah merupakan sumber
adat bagi masyarakat Riau, sumber adatnya adalah Siak dan Bukit Batu. Karena Bengkalis
dulunya berada di bawah kerajaan Bukit Batu, maka adat yang digunakan adalah adat Bukit
Batu. Hadirnya para pendatang di Kabupaten Bengkalis menimbulkan pengaruh besar bagi
masyarakat tempatan, ada Pergeseran yang terjadi padaaturan tetap diantaranya saat prosesi
tepuk tepung tawar di Bukit Batu.

Pada realisasinya dilaksanakan satu persatu antara laki-laki dan perempuan, sedangkan
di Bengkalis Pelaksanaanya dijadikan sekaligus kedua mempelai. Begitu juga saat perosesi
antar belanja yang harus menggunakan tepak, sedangkan di Bengkalis tanpa harus
menggunakan tepak.Pernikahan antara bujang dan dara itu sendiri baru dapat melalui proses
upacara adat setelah terjadinya kesepakatan antara kedua belah pihak. Musyawarah dari pihak
keluarga laki-laki diadakan setelah anak bujang menyampaikan maksudnya kepada ayah
bundanya bahwa dia ingin memikat anak gadis yang merupakan idamannya. Pihak keluarga
laki-laki mengadakanmusyawarah dengan sanak saudara untuk mengirim orang yang bijak dan
pandai mengadakan pengintipan kepada anak perempuan yang telah menjadi pilihan.

Suku Melayu mengenal pepatah “Adat bersendikan Syara‟, dan Syara‟bersendikan


Kitābullah”. Merupakan pepatah yang mengokohkan bahwa adat Melayu berlandaskan syariat
Islam serta mengandung nilai-nilai luhur keislaman yang menjadi landasan dan sandaran
kehidupan batiniah dan lahiriah masyarakat Melayu.
Prosesi Perkawinan Adat Melayu Bengkalis

“Prosesi Sebelum Perkawinan”

A. Merisik

Merisik merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam proses perkawinan yang
bertujuan untuk menyelidiki keberadaan seorang calon pengantin. Merisik adalah suatu cara
yang dilaksanakan secara diam-diam oleh pihak laki-laki kepada seorang gadis atau anak dara
yang menjadi idamannya. Dalam pelaksanaannya, orang tua dari pihak laki-laki atau diwakili
oleh keluarga dekatnya untuk mencari tahu tentang diri dan keadaan keluarga pihak
perempuan. sampailah pada pertanyaan apakah wanita yang dimaksud sudah menjadi milik
seseorang atau belum, jika belum dipinang orang lain maka akan dilanjutkan dengan proses
peminangan dimana pihak laki-laki membawa sebuah cincin sebagai tanda bahwa perempuan
tersebut sudah dipinang oleh seseorang.Merisik dapat dilakukan berdasarkan keinginan orang
tua maupun atas permintaan anak laki-laki yang bersangkutan.

Adapun pihak yang diutus untuk berkunjung dan mencari inforasi hendaknya
berkomunikasi dengan bahasa yang sopan dan halus, seperti dengan menanyakan apakah
kembang itu sudah ada yang menjaga? Kalau belum punya saya ada kumbang. Atau dengan
mengatakan bahwa maksud kedatangannya untuk mencari tanaman bunga, dan apabila dijawab
oleh si pemilik rumah bahwa di rumah kami tidak ada menanam bunga atau jika ditanya mau
bunga apa, barulah menjawab bahwa yang dicari bukan bungan yang ade di sekeliling rumah,
tetapi bunga yang dekat dapur (anak gadis pemilik rumah). Hal seperti ini juga akan terjadi
serupa pada pihak perempuan, yaitu mengadakan upacara merisik secara diam-diam kepada
pihak calon laki-laki, untuk mendapatkan informasi tentang tingkah laku calon menantu,
apakah dia seorang perjaka belum belum beristri, ada pekerjaan, sopan dan santun, taat
beragama serta senang bergaul di masyarakat.

B. Meminang

Meminang mengandung arti meminta seorang perempuan untuk dijadikan isteri atau
bisa juga disebut melamar seseorang. Jika telah ada kesepakatan dari pihak laki-laki, maka
kemudian disampaikan kepada pihak perempuan bahwa pihak laki-laki akan datang melakukan
peminangan pada tanggal yang sudah disepakati tadi. Oleh karena sudah ada pemberitahuan,
maka keluarga perempuan mempersiapkan perangkat adat berupa tepak sirih, begitu pula
dengan pihak laki-laki yang harus mempersiapkan perlengkapan adat berjunjung, yaitu sebuah
tepak sirih lengkap dengan isinya. Upacara meminang dilaksanakan setelah pihak laki-laki
mendapatkan informasi kepastian dari anak dara maupun keluarganya bahwa anak dara belum
mempunyai ikatan dengan laki-laki lain. Kata meminang pada umumnya disebut juga dengan
melamar. Tata cara pelaksanaanya berbeda meski sudah diketahui oleh banyak orang. Untuk
tata cara Melayu sendiri, cara meminang dilakukan dalam bentuk sederhana.

Utusan dari pihak laki-laki yang datang hanya beberapa orang saja, namun ada juga
orang tua pihak laki-laki yang hadir secara langsung di kediaman anak dara untuk berbincang
kepada orang tuanya. Sebelum melamar pihak perempuan sudah harus diberitahu terlebih
dahulu, dan peminangan dilakukan pada malam hari setelah shalat Isya, di dalam peminangan
inilah terdapat pembahasan waktu pelaksanaan hantaran belanja dan besaran jumlahnya.
Utusan pihak laki-laki yang dikirim untuk berkunjung ke rumah pihak perempuan biasanya
adalah orang tua-tua pilihan dan cerdik, bijaksana, pandai meluruskan yang bengkok,
menyelesaikan yang kusut, pandai bertutur secara adat kebiasaan Melayu, dapat menjadi
penyambung lidah, bijak berunding serta tahu adat istiadat.

Ketibaan utusan pihak laki-laki ke rumah pihak perempuan lalu dipersilahkan masuk
ke rumah dan duduk di ruang tengah rumah. Setelah duduk berhadapan antara kedua belah
pihak, maka langkah pertama dari tuan rumah menyorongkan tepak tanda penerimaan tamu
dengan tulus hati. Tuan rumah mempersilahkan tamu untuk mengambil sirih dengan
perlengkapannya, kemudian hal yang sama dilakukan oleh tamu yaitu pihak laki-laki
menyorongkan tepaknya kepada tuan rumah.Selesai acara seremonial serah menyerah tepak
sirih dari kedua belah pihak, maka dimulailah dengan kata bersambut yang didahulukan dengan
pantun Melayu yang dimulai oleh tuan rumah, contohnya sebagai berikut:

Pihak Perempuan : “Kelapa pandan airnya wangi, bersama diminum tuan puteri, ketibaan tuan
kami junjung tinggi, apa hajat datang ke rumah kami”.

Pihak Laki-laki : “Kelapa puan pohonnya tinggi, Daunnya ramai sangatlah rindang, Dari jauh
kami datang kemari, Menyampaikan pesan amanat orang”.

Pihak perempuan : “Kalau belayar mengarungi laut, bintang di langit harus dipahami, sebelum
menyampai pesan amanat, silahkan jamah sirih dan pinang kami”.

Pihak laki-laki : “Jauh berjalan ke negeri Kelakap, menyebrang sungai membawa setanggi,
sirih dan pinang sudah disantap, jamah pulalah sirih pinang kami”.
C. Menggantung

Sebelum majelis pernikahan di perbuat, maka dilaksanakan terlebih dahulu pekerjaan


menggantung. Yaitu membersihkan dan menghias rumah dengan menggunakan bermacam-
macam tabir yang digantung dan membuat langit-langit dari kain berwarna merah, kuning dan
hijau. Mengganti dan memasang langsi tingkap, memasang dan menghias tempat tidur baru
yang lengkap untuk pengantin baru, dan hal-hal lainnya yang diperlukan untuk menghadapi
majelis pernikahan tersebut.Pekerjaan ini dikerjakan secara beramai-ramai dari sanak saudara
dan handai taulan. Prosesi menggantung ini dipimpin oleh Mak Andam yang dibantu oleh
anak-anak muda laki-laki dan anak muda perempuan serta didampingi oleh para perempuan
setengah baya.19 Pekerjaan menggantung ini dikerjakan 5 hari atau 7 hari sebelum acara akad
nikah dan upacara langsung atau acara bersanding pengantin perempuan dengan pengantin
laki-laki.

Membuat pelaminan diesebut dengan gerai besar dan terdiri dari beberapa tingkat,
biasanya pada masa dahulu jumlah tingkatan gerai besar tergantung kepada tingkat sosial para
penganti. Seperti kalau golongan keluarga sultan memiliki 9 tingkat, keturunan tengku-tengku
memiliki 7 tingkat, untuk anak datuk dan anak orang besar kerajaan memiliki 5 tingkat
sedangkan orang biasa hanya 3 tingkat. Gerai ini berfungsi sebagai tempat bersanding bagi
pengantin perempuan dan pengantin laki-laki serta sebagai tempat upacara adat tepuk tepung
tawar. Kegiatan ini mencerminkan tingginya rasa gotong royong masyarkat, keluarga dan
tanggung jawab moral mereka terhadap sesamanya. Dalam kegiatan ini akan terlihat
kekompakan dan rasa kasih mengasih antara ahli bait, saudara dan masyarakat setempat. Para
saudara atau masyarakat tidak hanya rela berkorban tenaga akan tetapi juga rela berkorban
uang seperti membawa makanan untuk membantu meringankan beban ahli bait.

D. Berinai Curi

Prosesi berinai curi adalah upacara yang memberikan tanda-tanda dengan memberikan inai
pada telapak tangan, kuku, jari tangan dan kaki pengantin. Inai ini sendiri terbuat dari daun inai
yang telah ditumbuk halus kemudian dicampur dengan air asam jawa sampai warnanya
berubah menjadi kemerahan. Prosesi ini merupakan simbol bahwa sang mempelai wanita baru
saja sah menjadi seorang pengantin baru. Pekerjaan ini dilakukan oleh orang tua-tua kaum
perempuan saja, pengantin perempuan diberikan pakaian yang bagus dan dibaringkan di atas
kasur. Setelah selesai menempelkan inai dengan rapi dijari pengantin maka dibiarkan beberapa
waktu, lalu jika sudah cukup inai pun dilepaskan. Berinai harus dilakukan secara terpisah,
karena jika dilakukan dengan bersandingan maka akan berkurang makna berarak keesokan
harinya.

Pada prosesi ini jika dilakukan sesuai dengan adat terdahulu maka banyak terdapat syarat
atau aturannya, seperti cara mengantarkan inai dari rumah calon pengantin perempuan ke
rumah pengantin laki-laki dengan membawa tepak dan dilaksanakan tepung tawar. Namun
pada pelaksanaannya sudah jarang dilakukan, hanya saja sebatas dihadiri oleh keluarga dan
pada prosesinya diiringi dengan nyanyian rebana oleh ibu-ibu.

E. Berandam

Berandam adalah suatu kegiatan yang dilakukan kepada kedua calon pengantin sehari
sebelum menikah. Kegiatan berandam ini dapat pula dikatakan “bergunting rambut kecil”,
yaitu mencukur atau merapikan bulu roma pada bagian dahi, pelipis, alis, tengkuk, bulu tangan
dan bagian kaki. Upacara berandam lazim dilaksanakan besok harinya yakni selesai upacara
berinai curi. Di dalam berandam ada prosesi tepung tawarnya yang dihadiri oleh sanak keluarga
dan besar kecilnya acara berandam ini tidak akan menggunakan biaya karena tidak ada
pestanya dan tidak ada makan-makannya. Sebelum berandam, pengantin perempuan dihias
mengenakan baju Melayu Kebaya Labuh kemudian melakukan tepuk tepung tawar terlebih
dahulu. Berandam hanya dilakukan oleh pengantin perempuan dan dilaksanakan di rumah
pengantin perempuan yang dihadiri oleh semua keluarga terdekat.

Berandam dilakukan untuk membersihkan kotoran yang terdapat di muka, leher dan
tengkuk pengantin perempuan. Berandam dipimpin oleh Mak Andam yang ahli di bidang ini,
semua bulu roma dicukur bersih menggunakan pisau cukur yang tajam. Bulu alis mata
dirapikan dan dibentuk taji ayam lalu bulu mata dilentikkan dan sebagainya. Pelaksanaan
upacara berandam ini dimulai pada pagi hari setelah matahari naik untuk mengambil syafaat
matahari sehingga pengantin perempuan bercahaya seperti matahari pagi.

Di dalam adat melayu, ketika mengandam sebenarnya hanya merapikan alis. Namun
sekarang banyak ditemukan pengantin perempuan yang mencukur habis alis matanya Dalam
kegiatan pelaksanaan berandam ini masih banyak kerja Mak Andam yang harus diselesaikan
dengan menyapukan bedak sejuk yang berwarna putih ke alis mata pengantin yang dibentuk
seperti bulan sabit, serta membersihkan kotoran yang terdapat di muka, baik di pipi, kening, di
leher dan di tengkuk pengantin. Tugas terakhir Mak Andam adalah memberikan sekapur sirih
pemanis kepada pengantin untuk dimakan oleh pengantin sebagai pemerah bibir sekaligus
diberi bacaan doa oleh Mak andam, supaya nantinya si pengantin kelihatan manis dan cantik
disebut sirih pemanis.

F. Antar Belanja

Antar belanja pada dasarnya ialah menyerahkan uang belanja dari pihak laki-laki
kepada pihak perempuan, sebagai lambang gotong royong dan kebersamaan untuk memmbantu
pihak perempuan dalam melaksanakan perhelatan perkawinan. hal ini dilakukan karena dalam
pelaksanaan upacara pernikahan yang banyak memerlukan biaya ialah pihak perempuan. Baiya
yang diperlukan digunakan untuk mempersiapkan perlengkapan seperti pengadaan pelaminan
atau gerai, tempat peraduan, bangsal atau tenda dan upacara-upacara lainnya seperti berinai,
akad nikah dan upacara langsung. Waktu antaran belanja biasanya dilakukan setelah shalat
Zuhur atau setelah shalat Isya. Upacara antar belanja ini dilaksanakan di rumah mempelai
perempuan. Pengantin laki-laki didampingi oleh keluarga terdekat, tetangga, membawa
peralatan dan kelengkapan upacara hantaran belanja seperti tepak sirih, uang hantaran sesuai
dengan jumlah yang telah disepakati saat meminang, barang-barang pengiring sesuai dengan
kemampuan dari pihak laki-laki dan bunga rampai.

Pada umumnya apa bila dari pihak perempuan mungingkari janji maka ia diharuskan
mengembalikan semua uang dan hantaran sebanyak dua kali lipat dan jika dari pihak laki-laki
yang mungingkari janji maka semua uang dan hantaran tersebut menjadi milik perempuan.

Pada realitanya masyarakat Bengkalis penentukan jadwal pernikahan pada saat prosesi
peminangan berlangsung, sehingga banyak yang terjadi di Begkalis bahwa upacara akad Nikah
dilaksanakan secara langsung setelah selesainya proses antar belanja. Bahkan ini sudah
menjadi tradisi yang sering dilakukan oleh masyarakat Bengkalis, Namun mengenai konsep
terkait jadwal pelaksanaannya tergantung permintaan dan sesuai dengan kesanggupan pihak
keluarga.

“Prosesi Pada Saat Perkawinan”

Akad nikah adalah suatu upacara agama yang sangat sakral dan dipersiapkan secara
besar-besaran di rumah pengantin perempuan, Prosesi yang sangat ditunggu oleh pihak
keluarga. Menjadi sebuah kenangan yang berkesan dan mermakna jika diadakan di rumah,
karena jika dilaksanakan di Kantor Urusan Agama, maka yang bisa menyaksikan hanya orang-
orang tertentu saja. Inilah yang membuat pelaksanaan Ijab Kabul masyarakat Bengkalis
dilaksanakan di Rumah mempelai perempuan, namun ada juga dilaksanakan di kantor Urusan
Agama.Pada saat ijab kabul berlangsung, sesuai dengan adat melayu bahwa pengantin
perempuan harus berada di dalam sebuah ruangan, tidak diperkenankan untuk mengikuti secara
langsung. adapun yang berada di luar cukup pihak laki-laki, wali dan saksi saja. Menurut adat
yang berada di ruangan tersebut hanyalah mak andam dan beberapa pihak keluarga perempun,
tidak diperkenankan ada laki-laki di ruangan tersebut walau saudara kandung sekalipun.
Prosesi ijab kabul biasanya setelah magrib atau setelah isya.

Pada umumnya masyarakat Bengkalis melaksanakan prosesi ini setelah isya sembari
menunggu kehadiran keluarga pengantin laki-laki maupun tamu undangan. Sebelum pengantin
laki-laki dan rombongan berangkat ke rumah pengantin perempuan, terlebih dahulu pengantin
laki-laki itu duduk bersimpuh kepada kedua orang tua dan saudara terdekatnya untuk meminta
maaf sekaligus meminta doa restu agar selamat menghadapi kehidupan baru yang akan segera
dijalani. Sebelum ijab kabul dilaksanakan, dua orang saksi yang ditemani orang tua mempelai
perempuan pergi menemui pengantin di bilik peraduan untuk menanyakan apakah setuju
dinikahkan dengan laki-laki yang dimaksud. Kemudian ketika itu pula pengantin perempuan
menucapkan permohonan izin dan doa restu dihadapan orang tua dan para saksi nikah.

Setelah mendapat anggukan atau tanda setuju dari pengantin perempuan maka
dilaksanakan ijab kabul, setelah selesai kemudian pak penghulu membacakan doa selamat dan
pengantin laki-laki membacakan surat talik yaitu surat perjanjian seorang suami terhadap
istrinya. Selesai dari ijab kabul pengantin laki-laki dibawa masuk ke dalam bilik khusus yang
sudah disediakan. Pada malam ini kedua mempelai belum diperkenankan bertemu meski secara
syariat sudah boleh bersama, karena besoknya ada acara khusus buat mereka disandingkan.40
Jadi selesai prosesi ini pengantin laki-laki langsung kembali ke rumah orang tuanya atau jika
rumahnya jauh maka biasanya pihak pengantin permpuan sudah menyediakan sebuah rumah
terdeka untuk menginap bagi pengantin laki-laki dan keluarganya hingga beberapa hari sampai
acara pernikahan selesai.

“Prosesi Setelah Perkawinan”

A. Tepung Tawar

Upacara adat tepung tawar merupakan suatu kebiasaan yang sakral dan tidak dapat
dipisahkan dari budaya Melayu, hal ini mengandung makna simbolis untuk keselamatan,
kebahagiaan, dan kesejahteraan yang terwujud dari orang-orang yang menepung tawari
pasangan pengantin. Prosesi ini dilaksanakan oleh pemuka masyarakat, orang yang dituakan,
alim ulama, bapak saudara (paman) pengantin laki-laki dan pengantin perempuan yang
dilaksanakan secara bergantian di atas pelaminan yang didahului oleh pengantin laki-laki.
Sedangkan pengantin perempuan masih berada di bilik peraduannya.Pengantin laki-laki yang
telah berpakaian lengkap dituntun keluar oleh Mak Andam dari dalam bilik tadi menuju
pelaminan untuk melaksanakan tepuk tepung tawar, sehingga pusat perhatian tertuju
kepadanya. Perlengkapan alat tepung tawar ini terdiri dari bedak sejuk (air bedak), beraskunyit,
beras basuh, bunga rampai dan inai colek (daun inai yang sudah digiling halus) untuk
dicolekkan ke tangan pengantin, selanjutnya daun setawar dan daun sedingin diikatkan dengan
daun ribu-ribu untuk perenjis. Alat alat ini dimasukkan ke dalam mangkuk khusus yang sudah
disediakan.

Bagi orang Melayu, masing-masing alat mempunyai makna tersendiri. Bedak tepung
tawar melambangkan penyejuk hati dan peneduh kalbu yang diharapkan dapat memberikan
kesabaran dan kesucian hati bagi yang ditepung tawari. Beras basuh dilambangkan sebagai
pembasuh segala yang kotor dan membuang segala yang busuk. Beras kunyit melambangkan
kemurahan rezeki. Daun inai yang digiling halus dan diberikan sedikit air jeruk nipis
melambangkan kerukunan dan kesetiaan hidup serta menjauhkan dari segala bencana. Bunga
rampai melambangkan keharuman nama baik keluarga. Daun setawar sebagai penawar segala
yang berbisa dan membuang segala yang jahat. Serta daun sedingin melambangkan kedinginan
hati dan fikiran. Bagi orang Melayu karena kedua mempelai belum boleh duduk berdua sampai
mereka sudah prosesi bersanding, jadi dalam berinai lebai itu dilakukan satu persatu.

Disini sedikit menggunakan biaya, karena terdapat bingkisan terhadap orang


menepung tawari berupa telur merah, nasi kuning dan kue berkatnya. Kenapa harus telur merah
dan nasi kuning karena telur merah melambangkan bezah dan marwah, dan nasi kuning itu
melambangkan keanggungan. Yang menepung tawari juga bukan dari keluarga sendiri, pihak
laki-laki ditepung tawari keluarga perempuan dan pihak perempuan ditepung tawari keluarga
laki-laki agar bisa saling mengenal siapa bakal menantu, bakal menantu kemanak atau menantu
sepupu dan lain sebagainya. Sesuai dengan tradisi adat Melayu, pada prosesnya pengantin
perempuan keluar dari biliknya setelah didandani lalu didudukkan di pelaminan. Setelah itu
orang tua yang dihormati atau sesepuh masyarakat sekitar diikuti orang tua pengantin dan
kerabat melakukan tepuk tepung tawar. Jumlah orang tua yang menepuk tawari pengantin
biasanya berjumlah ganjil, misalnya 3, 5 atau 7 orang, ditentukan langsung oleh keluarga. Jika
berjumlah genap, hal itu justru mengakibatkan sesuatu yang kurang baik bagi pengantin.
Prosesi ini diiringi dengan suara kompang yang dimainkan oleh group kompang dengan
nyanyian syair islami hingga selesai. Setelah upacara berinai lebai ini selesai maka dilanjutkan
dengan pembacaan doa secara terpimpin oleh sesepuh adat, menunjukkan acara telah usai dan
setelah itu para tamu undangan menyantap hidangan yang telah disediakan oleh tuan rumah.

B. Khatam Al-Qur‟an

Dalam adat kebudayaan Melayu, khatam Al-Qur‟an menjadi salah satu rentetan acara
yang harus dilalui oleh calon penganten peremuan. Dalam hal ini pengantin perempuan akan
ditemani oleh bebarapa sahabatnya dan didampingi pula oleh guru ngajinya atau keluarganya.
Kegiatan khatam Al-Qur‟an ini menjadi simbol yang sangat penting bagi calon pengantin
perempuan karena hal ini menunjukkan bahwa calon mempelai perempuan dapat mengaji
dengan baik dan benar, karena perempuan akan menjadi ibu bagi anak-anak suaminya dan
seorang ibulah yang kelak akan mengajari anak-anaknya untuk menjadi anak yang sholeh dan
sholihah, maka dari itu seorang ibu harus bisa membaca Al-Qur‟an sebagai pedoman dan
sandaran hidup manusia. Tak hanya itu saja, melalui khatam kaji ini juga menunjukkan
persebatian adat dan budaya Melayu dengan agama Islam. Anak-anak perempuan yang akan
dinikahkan dia harus sudah khatam Al-Qur‟an dan telah faham dengan seluk beluk agama
Islam, sehingga di rumahtangganya nani sudah sudah memiliki tempat mengadu dan
mengagungkan kebesaran tuhannya. Acara khatam qur‟an ini dihadiri oleh para ulama dan
kaum perempuan saja, dilaksanakan di rumah pengantn perempuan tepatnya di hadapan
pelaminan. Pada pelaksanaan acara ini disediakan nasi kunyit dan telur-telur sebagai berkat
untuk dibawa pulang bagi yang menghadiri acara khataman tersebut.49 Untuk khatam Qur‟an
itu sendiri pengantin perempuan membaca juz„amma dari surah aḍ-ḍuḥā sampai an-nās secara
selang-seling dengan kerabat yang mendampinginya, seperti sepupunya, adeknya dan lain-lain.
Setelah acara ini selesai maka dilanjutkan dengan pembacaan berzanji dan marhaban yang
pelaksanaannya adalah kaum perempuan, biasanya dibawakan oleh ibu-ibu group pengajian.

Masyarakat bengkalis pada umumnya bagi ibu-ibu mempunyai group pengajian di


masing-masing tempat yang salah satu programnya ialah bermain rebana, membca berzanji
sehingga bisa menghadiri acara khatam Qur‟an, istilah bahasanya yaitu menghadap khatam.
Acara ini tidak menjadi suatu kewajiban untuk dilaksanakan, namun bagi masyarakat
Bengkalis sudah menjadi sebuah tradisi yang kuat dan tercantum dalam aturan adat Melayu.
Mengenai waktu pelaksanaannya tidak ditentukan secara adat melainkan sesuai dengan
keinginan keluarga, pada umumnya banyak dilaksanakan di pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB,
Ini waktu yang paling efektif untuk diadakan khatam qur‟an sambil mengisi kekosongan acara
sebelum berarak di siang harinya

C. Berarak

Perjalanan dari rumah pengantin laki-laki menuju rumah pengantin perempuan disebut
sebagai prosesi berarak (mengarak pengantin). Sesuai dengan adat bahwa pengantin laki-laki
akan digendong oleh pak cik atau pamannya sebagai harapan bahwa mereka berasal dari
keluarga terhormat, namun pada umumnya hal ini sudah jarang sekali diperaktekkan pada
masyarakat Bengkalis. Yaitu pengantin laki-laki berjalan seperti sama halnya dengan yang
mendampingi saat berarak. Tujuan dari prosesi ini ialah sebagai media pemberitahuan kepada
seluruh masyarakat sekitar tempat dilangsungkannya perkawinan bahwa salah seorang dari
warganya telah sah menjadi pasangan suami istri.

Disamping itu tujuannya adalah memberitahukan kepada semua lapisan masyarakat


agar turut meramaikan acara perkawinan tersebut ikut memberikan doa kepada kedua
pengantin. Prosesi ini juga sangat ditunggu-tunggu oleh keluarga dan masyarakat, karena
keluarga yang datang dari jauh dan para tamu undangan penasaran ingin melihat kedua
pngantin ketika berarak. Banyak diantara tamu undangan yang hadir menunda untuk beranjak
dari rumah demi bisa melihat acara berarak ini hingga selesai Pengantin laki-laki berpakaian
adat Melayu Bengkalis, sesampai di rumah pengantin perempuan, kemudian dilanjutkan
dengan upacara penyambutan. Dalam budaya Melayu upacara penyambutan tersebut
mempunyai makna yang sangat dalam, oleh karenanya pengantin laki-laki perlu disambut
dengan penuh kegembiraan sebagai bentuk ketulushatian dalam menerima kedatangan mereka.
Pada acara ini diiringi dengan kompang dan penampilan pancak silat yang merupakan lambang
kepiawaian pengantin laki-laki menghadapi tantangan. Upacara penyambutan arak-arakan
pengantin laki-laki biasanya berbentuk tiga macam, yaitu permainan pancak silat, bertukar
tepak induk, dan berbalas pantun pembuka pintu. Makna yang terkandung pada kegiatan
pancak silat ialah pengantin laki-laki sebagai calon kepala rumah tangga perlu ditantang
kejantanan dan kepiawaniannya. Meski hanya sebagai simbol, pancak silat juga mengandung
makna persahabatan dan kasih sayang yang dibungkus dengan jiwa kepahlawanan. Setelah
bermain silat, rombongan pengantin melanjutkan perjalanan, biasanya diteruskan dengan
kegiatan perang beras kunyit antara pihak pengantin laki-laki dengan pihak yang
menyambutnya.Perang beras kunyit antar kedua pihak pengantin mengorbankan permusuhan,
melainkan menyuburkan persaudaraan. Setelah selesai maka dilanjutkan dengan kegitan
bertukar tepak induk. Simbol tepak melambangkan rasa tulus hati dalam menyambut tamu dan
juga sebagai lambang persaudaraan. Isi dalam tepak berupa daun sirih, kapur, gambir, pinang
dan tembakau. Kegiatan ini dapat dilakukan di dalam maupun di luar rumah, bertukar tepak
melambangkan ketulusan hati dan bersebatinnya dua keluarga menjadi satu. Waktu
pelaksanaan arak-arakan ini antara sesudah shalat Zuhur dan sebelum shalat Asar, karena adat
melayu itu sendiri harus sejalan dengan syariat, maka tidak dilaksanakan berdekatan dengan
waktu shalat Zuhursehingga tidak memngganggu waktu sholat.

Pada masa dulu dilaksanakan setelah matahari mulai menurun sekitar pukul 14.00
WIB, ditengah antara waktu zuhur dan asar. Namun saat ini berarak pada umumnya sering
dilaksanakan pas ketika matahari berada di tengah-tengah, mengingat ketika itu para tamu
undangan masih ramai berdatangan dan bisa disaksikan oleh banyak orang. Jika diadakannya
tepat pukul 14.00 sesuai dengan anjuran adat, maka tidak akan ramai yang menyaksikan karena
tamu undangan sudah mulai pulang.58Menjelang dilaksanakan acara arak-arakan, terlebih
dahulu dilaksanakan acara menjemput oleh rombongan pihak perempuan. Arak-arakan
dilakukan oleh orang Melayu selain sebagai pemberitahuan bahwa ada pernikahan di kampung
itu juga sebagai pemberitahuan kepada masyarakat sekitar untuk meramaikan acara yang
dimaksud dan sekaligus memberikan doa restu kepada kedua pengantin. Ketika acara berarak
sedang berlangsung, pengantin laki-laki tidak didampingi oleh kedua orang tuanya. Hal ini
dikarenakan dipandang kurang pantas seorang anak dihantarkan kedua orang tuanya, jadi
ketika berarak cukup diantarkan dengan pak usu, mak usu, pak ngah, mak ngah dll. Namun ada
pergeseran budaya saat prosesi berarak, dimana orang tua yang sebenarnya tidak ikut arak-
arakan dan hanya mengantarkan sampai pintu rumah lalu menunggu kedua pasangan tersebut
sekarang malah ikut arak-arakan.

D. Bersanding

Acara bersanding ialah upacara mendudukkan atau menyandingkan pengantin laki-laki


dan pengantin perempuan di atas gerai pelaminan, dengan disaksikan oleh seluruh keluarga,
sahabat dan jemputan. Upacara ini termasuk sebuah acara puncak dari seluruh acara
perkawinan, dengan tujuan agar semua tamu undangan yang hadir bisa mengetahui dan melihat
secara langsung serta memberikan doa kepada kedua mempelai. Pada prosesi inilah merupakan
kesempatan bagi seluruh kerabat keluarga dan tamu undangan yang menghadiri pesta
perkawinan untuk berjabat tangan dan menyampaikan ucapan selamat serta mendoakan kedua
mempelai, bahkan acara ini menjadi momen untuk berfoto bersama. Pengantin laki-laki masuk
dibimbing oleh Mak Andam menuju pelaminan dan didudukkan di samping kanan pengantin
perempuan yang sudah sejak tadi duduk di atas pelaminan.

Sebelum pengantin laki-laki tiba, terlebih dahulu pengantin perempuan dikeluarkan


dari bilik dan duduk di atas pelaminan dengan tabir tertutup. Setelah itu Mak Andam segera
membuka tabir pengantin perempuan dan mempersilahkan pengantin laki-laki duduk bersela
di atas pelaminan untuk bersanding berdua.63Kedua pengantin bagaikan pinang dibelah dua
demikian kata-kata Mak Andam, biasanya dalam kondisi demikian pengantin perempuan akan
tertunduk malu dengan mata terpejam dengan ucapan mak andam tersebut. Hal ini yang
menjadi aturan adat yang tak boleh dilanggar oleh pengantin. Kalau mata pengantin dicelikkan
atau memandang pengantin laki-laki dengan mata terbuka berarti pengantin perempuan itu
disebut orang pengantin gatal atau tak beradat.

E. Makan Bersuap (Makan Berhadab)

Makan bersuap ialah upacara dimana pengantin laki-laki dan perempuan melakukan
makan bersuap-suapan, dengan dipandu oleh Mak Andam di hadapan orang tua perempuan
jemputan dan orang tua dari pihak keluarga laki-laki. Mak Andam mengambil piring untuk
kedua pengantin dan memasukkan nasi dan lauk pauknya, kemudian mengambil tangan
pengantin perempuan untuk menjemput nasi sesuap yang diberikan olehpengantin laki-laki
begitu juga sebaliknya. setelah selesai makan suap bersuap (berhadab) kedua pengantin, maka
dilanjutkan makan bersama semua tamu jemputan dengan hidangan yang disebut makan
beradab. Pada dasarnya makan beradab ini tidaklah makansampai kenyang tapi cukup
sekedarnya saja hanya untuk menjalankan adat. Selesai melaksanakan upacara makan bersuap,
kedua pengantin dibawa turun dari pelaminan dan dibawa ke atas tikar permadani yang telah
disediakan hidangan makan berhadap. Nasi serta lauk pauk untuk kedua mempelai telah
disediakan oleh Mak Andam, kemudian disusul oleh sanak famili untuk ikut bersama makan
berhadap atau makan hadap-hadapan ini. Maksud dari upacara ini adalah untuk menunjukkan
kesetiaan, kecintaan, pengabdian dan kasih sayang istri kepada suami yang disaksikan oleh
keluarga kedua belah pihak.

Waktu pelaksanaan upacara ini setelah selesai prosesi berarak dan bersanding lalu
dilanjutkan dengan penyambutan tamu, namun terkait waktu diadakannya upacara ini kembali
ke keluarga. Biasanya masyarakat Bengkalis melaksanakan upacara makan beradab ini setelah
semua resepsi perkawinan selesai, sehingga pengantin dan pihak keluarga keduanya bisa fokus
melaksanakan kegiatan tersebut karena tamu sudah berpulangan.

F. Memohon Restu Orang Tua (Menyembah Mertua)

Upacara memohon restu orang tua ialah suatu kegiatan dimana pengantin laki-laki dan
perempuan bersalaman kepada orang tua keduanya sembari memohon doa dan restu akan
pernikahan yang telah dilaksanakan, dengan dibimbing oleh Mak Andam. Pertama menyembah
kepada orang tua pengantin perempuan terlebih dahulu kemudian diteruskan kepada kedua
orang tua pengantin laki-laki. Maksud dari upacara memohon restu ini ialah untuk memohon
ampun kepada kedua orang tua pengantin dan memohonkan doa agar perkawinan mereka itu
berlangsung dengan sejahtera dan membawa kepada masa depan yang bahagia serta menambah
kedekatan hubungan antara keluarga laki-laki dengan keluarga perempuan.

Upacara ini sangat mengharukan bagi kedua pengantin dan orang tua pengantin serta
sanak saudara, karena terbayanglah rasa kasih sayang kedua orang tua kepada mereka semasa
kecil. Dibelai, disayangi, dimanja, dibesarkan, disekolahkan, semua keperluan diberi dan
disiapkan semua oleh orang tua. Sekarang dengan adanya perkawinan ini, kasih sayang sudah
terbagi antara kedua orang tua, suami dan isteri. Cucuran air mata tidak dapat dielakkan lagi,
kesedihan dan kegembiraan bercampur di hati mereka masing-masing. Pada upacara
menyembah bertujuan untuk memperkenalkan kepada kedua mempelai siapa-siapa saja yang
menjadi sanak saudaranya, siapa mak cik, pak cik, anak kemanak, tante dan lain sebagainya.
Diacara menyembah ini pula kedua orang tua memberi nasehat sekaligus mendoakan anaknya
sebelum menempuh hidup baru dalam berkeluarga. Adapun mengenai waktu pelaksanaannya
yaitu setelah bersanding. namun pada umumnya masyarakat Bengkalis melaksanakan upacara
ini setelah akad nikah, karena sudah bisa dipastikan bahwa pada saat akad nikah semua
keluarga dari pihak laki-laki maupun perempuan sedang berkumpul. Bagi sebagian orang
merupakan waktu yang tepat untuk menyembah kepada kedua orang tua, tidak akan kondusif
jika dilaksankaan setelah bersnding, karena ketika itu pengantin dan pihak keluarga masih
sibuk menyambut tamu undangan. Soal waktu tidak ada ketentuan khusus namun sesuai adat
dilaksanakan setelah bersanding namun kembali kepada pihak keluarga yang menentukan
sesuai dengan situasi dan kondisi yang baik.

G. . Mandi Kumbo Taman

Mandi kumbo taman ini merupakan rangkaian upacara terakhir dari pernikahan adat
Melayu Bengkalis yang hingga saat ini masih terus dilestarikan. Pada prosesi ini pula
disediakan bubur sumsum oleh pihak keluarga yang dibagi-bagikan kepada para perewang
yang selama beberapa hari telah membantu dalam persiapan pelaksanaan acara hingga selesai.
sebagai bentuk tasyakuran bahwa acara resepsi telah selesai dengan lancar, istilah bahasanya
ialah menghilang Penat.Pada upacara mandi kumbo taman banyak makna yang terkandung
didalamnya yang bertujuan membersihkan diri dari segala noda yang telah dilakukan semasa
remaja. Selain itu upaya permohonan doa agar bahtera yang baru dibina kekal dan bahagia dena
dikaruniakan keturunan yang soleh dan solehah.

Hal ini tercermin pada peralatan mandi kumbo taman seperti seperangkat alat tepuk
tepung tawar yang terdiri dari air bedak sejuk disertai daun penepuk yakni daun setawar
sedingin, ganda rusa, daun nilam yang diikat dengan daun ribu-ribu. Kegiatan ini dilaksanakan
di rumah kediaman pengantin, mandi kumbo taman dilakukan sehari setelah pesta/nikah.
Waktu pelaksanaan mandi kumbo taman menurut adat adalah jam 4 sore. Dalam upacara adat
ini kedua pengantin menggunakan baju putih. Adapun untuk perempuannya hendaknya
mengenakan pakaian yang menutup aurat.Tujuan mandi ini adalah untuk mensucikan kedua
pengantin atau untuk membuang sial, sehingga nantinya kedua pengantin senantiasa rukun
dalam hidup berumah tangga. Sebelum acara ini dimulai, pengantin laki-laki dan perempuan
ditepuk tepung tawar terlebih dahulu, setelah itu kain putih untuk menyaring air dibentangkan
diatas kepala kedua mempelai. Kemudian dengan membaca Bismillah, penyiraman dimulai.

Anda mungkin juga menyukai