Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT yang karena rahmatNya
kami dapat menyelesaikan penyusunan buku Pedoman Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) Bengkel Plumbing dan Sanitasi. Buku ini kami susun dengan tujuan
untuk memberikan pedoman mengenai materi tentang kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) yang sangat penting diterapkan di dalam pelaksanaan praktik plumbing
dan sanitasi. Pengenalan mengenai keselamatan kerja dan alat pelindung diri yang
dibutuhkan di dalam melakukan suatu pekerjaan merupakan syarat yang harus
dipenuhi di dalam bekerja. Apabila terjadi suatu kecelakaan kerja, penanganan
kecelakaan kerja harus mengikuti prosedur penanganan kecelakaan kerja untuk
menanggulangi dan mengatasi efek yang ditibmulkan dari kecelakaan tersebut.
Buku ini disusun dalam beberapa bab, diawali dengan pengetahuan dasar
mengenai kesehatan dan keselamatan kerja (K3), landasan hukum, identifikasi
bahaya yang kemungkinan dapat terjadi, pembahasan mengenai penanggulangan
bahaya dan tata cara / petunjuk penggunaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
Materi di dalam buku ini ditutup dengan menyajikan lampiran berupa berbagai
macam gambar alat pelindung diri (APD), ceklist kelengkapan kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) pada bengkel plumbing dan sanitasi, peralatan serta bahaya
yang dapat ditimbulakan, dan poster bertema kesehatan dan keselamatan kerja
(K3).
1
DAFTAR ISI
PENGANTAR .................................................................................................... 1
A. Penjelasan Umum.................................................................................... 4
B. Tujuan ..................................................................................................... 4
C. Sasaran .................................................................................................... 5
D. Ruang Lingkup ........................................................................................ 5
E. Landasan Hukum .................................................................................... 5
LAMPIRAN ...................................................................................................... 17
2
DAFTAR GAMBAR
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Penjelasan Umum
Bekerja adalah mengembangkan perilaku kehidupan di lingkungan
kerja sesuai dengan keahlian dan ketrampilan yang dimiliki dan bertujuan
untuk keselamatan masyarakat dan lingkungan. Banyak hal yang perlu
diketahui oleh seseorang dalam proses pekerjaan, seperti bagaimana
menangani bahan baku, mesin dan peralatan, bagaimana membaca sebuah
gambar atau skema, dan membaca batas waktu penyelesaian. Namun
kriteria terpenting suatu kinerja adalah pada bagaimana menyelesaikan
pekerjaan tersebut dengan aman.
Pemahaman tentang konsep dasar pemikiran kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) sangat penting. Kesehatan jasmani merupakan
modal dasar untuk bekerja. Konsep lama yang mengatakan bahwa
kecelakaan tidak bisa dihindari dalam bekerja harus dihilangkan dari pikiran
para pekerja. Untuk itu pekerja harus memahami sebab-sebab kecelakaan
dan sakit akibat kerja. Untuk dapat bekerja dalam kondisi sehat dan aman,
jagalah kesehatan, kendalikan diri dari perasaan gelisah, dan arahkan diri
kepada suasana kehidupan yang gembira dan menyenangkan. Mesin yang
bagus dan efisien sekalipun dapat menyebabkan kecelakaan atau menjadi
rusak bila dioperasikan dengan tidak benar akibat kondisi fisik pekerja yang
sedang tidak baik.
B. Tujuan
Pedoman Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ini disusun
dengan tujuan untuk memberikan petunjuk berupa peraturan-peraturan, dan
himbauan kepada seluruh pengguna Bengkel Plumbing dan Sanitasi dalam
melaksanakan praktik, untuk terciptanya suasana kerja yang aman, sehat
dan tertib.
4
C. Sasaran
Sasaran kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan Bengkel
Plumbing dan Sanitasi adalah Dosen, Mahasiswa dan Karyawan yang
terlibat langsung dengan peralatan kerja dan material.
D. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Pedoman ini adalah untuk Pelaksanaan Ketentuan
Keselamatan Kerja di Bengkel Plumbing dan Sanitasi, sehingga pekerja
dapat :
1. Mengendalikan resiko K3 dan meningkatkan kinerjanya.
2. Mengurangi resiko bagi dosen, mahasiswa dan karyawan serta pihak
lain yang berkepentingan yang mungkin mengalami bahaya K3 akibat
kegiatannya.
3. Menerapkan, memelihara dan melakukan perbaikan sistem K3
E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
3. Permenaker RI No 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan,
Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
4. Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
5. Kemenakertrans No 609 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyelesaian
Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja.
5
BAB I
6
kaki agar tidak terkena air saat praktikum, sehingga memberi
kenyamanan ekstra.
7
3. Alat tidak tertata dan tidak pada tempatnya
8
4. Adanya lubang
9
becek, lantai kerja ini mudah sekali menyemburkan debu apabila angin
berhembus.
Penanggulangan:
Peserta bisa disiplin dengan menggunakan sepatu boot dan
masker anti debu agar debu tidak masuk ke hidung.
10
7. Kayu bekas berserakan
11
B. Alat Pelindungan Diri (APD)
Berdasarkan bahaya-bahaya yang ada, peserta praktikum
membutuhkan Alat Pelindung Diri (APD) untuk meminimalisir potensi
kecelakaan dan cidera. APD yang dibutuhkan di Bengkel Plambing &
Sanitasi adalah:
1. Sepatu Boot/Safety
2. Sarung Tangan
12
3. Masker
4. Wearpack
13
C. Petunjuk Penggunaan Alat di Bengkel Plumbing dan Sanitasi
Pekerjaan drainase dapat didukung dengan penggunaan peralatan
yang baik dan benar, agar hasilnya menjadi lebih baik dan memuaskan.
Pengenalan alat-alat bertujuan untuk mengetahui fungsi dan kegunaan dari
alat-alat serta mengetahui juga cara-cara penggunaan dari alat-alat tersebut.
Disamping itu yang tidak kalah pentingnya adalah perawatan dan perbaikan
peralatan demi terjaminnnya kelangsungan kegiatan drainase ini.
Kemampuan dan pengetahuan para pekerja sangat berkaitan dengan
peralatan yang digunakannya. Peralatan yang berkualitas ditangan pekerja
yang berkemampuan baik akan menghasilkan kualitas kerja yang baik.
Secara garis besar peralatan-peralatan yang digunakan pada praktek
drainase yaitu:
1. Sekop
2. Cangkul
Cangkul berfungsi untuk menggali ataupun untuk
meratakan tanah.
3. Palu cakar
Palu berfungsi untuk membuka atau memasang
suku cadang dengan cara pemukulan/dipukul.
14
4. Cetok
Alat ini juga biasa digunakan untuk mencampur
adonan pasir dan semen. Cetok ini berupa
lempengan berbentuk oval dengan pegangan
berupa garan pada bagian bawahnya. Tapi pada
beberapa cetok, juga ada cetok yang berbentuk
persegi dan segitiga. Bentuk ini dibedakan sesuai
dengan kegunaan dari cetok itu sendiri.
5. Roll meter
Roll meter merupakan sejenis pembaris lentur.
Terbuat dari plat logam dengan tanda ukuran
memanjang dengan unit metrik dan kadang kala
tambahan unit imperial. Kelenturannya
membolehkan pengukur jarak yang besar dibawa
dengan mudah.
6. Waterpass batang
Waterpass adalah alat yang digunakan untuk
mengukur atau menentukan sebuah benda atau
garis dalam posisi rata baik pengukuran secara
vertikal maupun horizontal.
7. Pensil
Pensil digunakan untuk menandai suatu tempat
yang diperlukan dalam pengukuran.
15
8. Mesin bor
9. Obeng
Obeng adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mengencangkan atau mengendorkan baut.
16
LAMPIRAN
17
DAFTAR CHECK LIST K3
BENGKEL PLAMBING DAN SANITASI
JPTSP FT UNY
18
i. Psychosocial V waktu kerja yang lama
hazards
2. APD
a. Safety Helmet V
b. Safety Shoes V
c. Sepatu Boot V
d. Sarung Tangan V
e. Masker V
f. Baju Praktek V
NB: R = Ringan S = Sedang B = Berat
P = Perlu TP = Tidak Perlu
________________________
__________________________
NIP. NIP.
19