Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
FORMULASI KRIM ANTIPENUAAN DINI DARI EKSTRAK KULIT
BATANG BANGKAL (Nauclea subdita) RAHASIA KECANTIKAN SUKU
DAYAK

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Nur Ainah; 1611015320023; 2016


Sariah; 1611015120014; 2016
Syarifatul Lathifah; 1611015120018; 2016

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


BANJARBARU
2017
PENGESAHAN USULAN PKM PENELITIAN
1. Judul kegiatan : Formulasi Krim Antipenuaan
Dini dari Ekstrak Kulit Batang
Bangkal (Nauclea Subdita)
Rahasia Kecantikan Suku
Dayak
2. Bidang kegiatan : PKM-P
3. Ketua pelaksana kegiatan
a. Nama lengkap : Nur Ainah
b. NIM : 1611015320023
c. Jurusan : Farmasi
d. Universitas/Institut/Politeknik : Lambung Mangkurat
e. Alamat rumah dan No. Tel./HP : Jalam SMP 3 Indrasari Gang
Sumberrejo Blok F No. 12,
Kec. Martapura, Kab. Banjar,
Kalimantan Selatan
f. Email : Nurainah009@gmail.com
4. Anggota pelaksana kegiatan/menulis : 2 (dua) orang
5. Dosen pendamping
Nama lengkap dan gelar : Mia Fitriana, S.Farm., M.Si.,
Apt.
NIDN/NIDK : 8851510016
Alamat rumah dan No. Tel./HP : Jalan A. Yani Km 21 RT 004
RW 002 Landasan Ulin Barat
Banjarbaru Kalimantan Selatan
70722
6. Biaya kegiatan total
a. Kemristekdikti : Rp.
b. Sumber lain (sebutkan...) :
7. Jangka waktu pelaksanaan : 4 bulan
Banjarbaru, 26 Oktober 2017
Menyetujui,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ketua Pelaksana Kegiatan

(Rodiansono, S.Si., M.Si., Ph.D.) (Nur Ainah)


NIP. 19730411 200012 1 001 NIM. 1611015320023
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dosen Pembimbing

(Dr. Ir. Abrani Sulaiman, M.Sc.) (Mia Fitriana, S.Farm., M.Si., Apt.)
NIP. 19640105 199003 1 023 NIDK. 8851510016
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3. METODE PENELITIAN
BAB.4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kecantikan diidamkan oleh setiap wanita dan perlu dijaga. Salah
satu caranya dengan memanfaatkan bahan alami atau ramuan tradisional
yang secara empiris terbukti khasianya yaitu sebagai pelangsing tubuh,
mehilangkan bau badan, menghitamkan rambut dan alis, menyuburkan
rambut, menghaluskan dan menyehatkan kulit (Redaksi AM, 2008). Kulit
yang sehat yaitu kulit yang terlindung dari paparan sinar matahari
berlebih dan terhindar dari penuaan dini. Melanin memiliki peranan
penting terhadap perlindungan kulit dari sinar ultraviolet (UV). Produksi
melanin yang berlebihan dapat menyebabkan kulit berwarna gelap atau
depigmentasi (Charissa et al., 2016).
Kecantikan perempuan Dayak yang mempesona banyak membuat
pria kalimantan sering dibuat jatuh cinta (Sumiati, 2017). Mayoritas
wanita suku Dayak di daerah Kalimantan merawat kecantikan kulitnya
menggunakan bahan-bahan yang berasal dari alam sehingga membuat
kulit terlihat putih, bersih, dan awet muda. Salah satu bahan alami yang
sering digunakan pada perawatan kulit adalah kulit batang bangkal
(Nauclea subdita) (Charissa et al., 2016).
Kulit Bangkal (Nauclea subdita) merupakan salah satu tanaman
khas Kalimantan Selatan yang berpotensi sebagai antioksidan dan tabir
surya. Antioksidan alami dapat ditemui pada rempah-rempah, tumbuhan
obat, buah-buahan dan sayur-sayuran dan dapat dimanfaatkan untuk
menurunkan resiko penyakit degeneratif akibat radikal bebas,
menurunkan stress oksidatif, dan mencegah penuaan dini (Asmiyarti et
al., 2014). Kulit batang bangkal yang diolah menjadi bedak dingin
diyakini masyarakat setempat dapat melindungi kulit dari pengaruh
buruk sinar matahari. Bedak dingin bangkal dibuat secara tradisional
dengan cara menumbuk bagian kulit batang hingga halus, diayak,
dibentuk bulat dan dijemur hingga kering (Sari & Triyasmono, 2016).
Setelah diuji terbukti bahwa ekstrak bangkal (Nauclea subdita) memiliki
aktivitas antioksidan dengan IC50 48,78 µg/mL yang dikategorikan
sebagai antioksidan yang kuat (<50 µg/mL) dan mampu menghambat
enzim tirosinase dengan IC50 568,58 µg/mL pada L-tyrosine dan
1374.69 µg/mL pada L-DOPA (Charissa et al., 2016).
Berdasarkan pernyataan tersebut, telah dibuktikan bahwa kulit
batang bangkal (Nauclea subdita) berfungsi sebagai antioksidan. Dengan
pembuktian tersebut maka kulit bangkal dapat dimanfaatkan sebagai
antipenuaan dini. Namun, pada penggunaannya dikalangan masyarakat
belum praktis dan perlu inovasi untuk menjadi suatu produk kosmetik
yang lebih modern dan mudah pemakaiannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah formulasi krim antioksidan dari ekstrak kulit batang
bangkal (Nauclea subdita) yang memiliki karakteristik yang baik?

1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formula krim
antioksidan dari ekstrak kulit batang bangkal (Nauclea subdita) yang
memiliki karakteristik yang baik.

1.4 Luaran yang Diharapkan


Bangkal (Nauclea subdita) merupakan tanaman khas Kalimantan
yang digunakan masyarakat setempat untuk melindungi kulit dari
pengaruh buruk lingkungan dalam bentuk bedak dingin atau “pupur
dingin”. Namun, sediaan bedak dingin tidak bisa digunakan pada kondisi
formal atau resmi. Dengan demikian, penelitian ini dimaksudkan untuk
membuat suatu produk sediaan krim yang dapat digunakan oleh wanita
modern.

1.5 Manfaat
1. Sebagai alternatif untuk memanfaatkan bahan alam khususnya untuk
daerah kalimantan.
2. Memanfaatkan bahan alam yang berkhasiat sebagai antipenuaan dini
bagi kulit.
3. Sebagai bahan informasi mengenai cara pembuatan krim dari bahan
alam.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Bangkal (Nauclea subdita)
Bangkal (Nauclea subdita) merupakan pohon dari famili
Rubiaceae, tumbuh di hutan yang terganggu, hutan rawa, tepi sungai dan
hutan pegunungan sampai ketinggian 700 meter diatas permukaan laut.
Tinggi pohon dapat mencapai 25 meter. Salah satu ciri khas yang
mencolok batang berwarna kuning. Permukaan daun kasar, berbentuk
oval, tulang daun menyirip dengan ukuran rata-rata panjang 8-20
sentimeter. Bunga Bangkal berwarna kuning harum, berbentuk seperti
jarum pentul (pin) mengeliling kepala yang berbentuk bulat serupa bola
tennis. Bola menjadi buah ketika bunga-bunganya rontok.
Gambar 2.1.1 batang, daun, dan bunga dari tanaman bangkal

Adapun klasifikasinya adalah sebagai berikut :


Kingdom : Plantae
Subkingdom : Trancheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Nauclea
Spesies : Nauclea subdita (Korth.) Steud.

2.2 Kandungan Kulit Batang Bangkal


Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbesar
ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah,
ungu, dan biru, dan sebagian zat warna kuning yang ditemukan dalam
tumbuh-tumbuhan. Flavonoid mempunyai kerangka dasar karbon yang
terdiri dari 15 atom karbon, dimana dua cincin benzena (C6) terikat pada
suatu rantai propan (C3) sehingga membentuk suatu susunan C6-C3-C6.
Susunan ini dapat menghasilkan tiga jenis struktur, yakni 1,3-
diarilpropan atau neoflavonoid. Berbagai jenis senyawa, kandungan dan
aktivitas antioksidatif flavonoid sebagai salah satu kelompok antioksidan
alami yang terdapat pada sereal, sayur-sayuran dan buah, telah banyak
dipublikasikan. Flavonoid berperan sebagai antioksidan dengan cara
mendonasikan atom hidrogennya atau melalui kemampuannya mengkelat
logam, berada dalam bentuk glukosida (mengandung rantai samping
glukosa) atau dalam bentuk bebas yang disebut glikon (Redha, 2010).
Gambar 2.2.1 Struktur flavonoid

Flavonoid merupakan senyawa polar karena memiliki sejumlah


gugus hidroksil yang tidak tersubstitusi. Pelarut polar seperti etanol,
metanol, etilasetat, atau campuran dari pelarut tersebut dapat digunakan
untuk mengekstrak flavonoid dari jaringan tumbuhan. Flavonoid
merupakan senyawa pereduksi yang baik, menghambat banyak reaksi
oksidasi, baik secara enzim maupun non-enzim. Flavonoid bertindak
penampung yang baik radikal hidroksi dan superoksida dengan demikian
melindungi lipid membran terhadap reaksi yang merusak. Aktivitas
antioksidannya dapat menjelaskan mengapa flavonoid tertentu
merupakan komponen aktif tumbuhan yang digunakan secara tradisional
untuk mengobati gangguan fungsi hatiStruktur flavonoid memiliki
hubungan dengan aktivitasnya sebagai antibakteri (Suteja et al., 2016).
Flavonoid mampu meningkatkan penyerapan vitamin C,
melindungi vitamin C dari proses oksidasi dan menjaga kesehatan
jaringan penyangga kulit. Flavonoid bertindak sebagai agen atau reduksi
serta akan mengurangi ion metal dalam mengurangi radikal bebas,
Flavonoid juga mampu melindungi vitamin E dan betakaroten dari
oksidasi LDL (Low Density Lipoprotein).

2.3 Sediaan krim


Krim adalah bentuk sediaan setengah padat, berupa emulsi
mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk
pemakaian luar (Depkes RI, 1979). Krim adalah bentuk sediaan setengah
padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi
dalam bahan dasar yang sesuai (Kemenkes RI, 2014). Kualitas dasar
krim, yaitu stabil, selama masih dipakai mengobati. Maka krim harus
bebas dari inkopatibilitas, stabil pada suhu kamar, dan kelembaban yang
ada dalam kamar. Lunak, yaitu semua zat dalam keadaan halus dan
seluruh produk menjadi lunak dan homogen. Mudah dipakai, umumnya
krim tipe emulsi adalah yang paling mudah dipakai dan dihilangkan dari
kulit. Terdistribusi merata, obat harus terdispersi merata melalui dasar
krim padat atau cair pada penggunaan (Anief, 1994).

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 4 (empat) bulan dimulai dari
minggu pertama pada bulan setelah hibah PKM cair. Pelaksanaan
penelitian dilakukan diLaboratorium Dasar Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung mangkurat.

3.2 Metode Penelitian


3.2.1 Alat dan bahan
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini diantaranya yaitu
mortir dan stamper, penangas air, blender, wadah kaca, cawan porselin,
spektrofotometer UV-Vis, viskometer, wadah krim, propipet dan
peralatan gelas laboratorium. Bahan yang digunakan antara lain
aluminium foil, aquadest, asam stearat, etanol, eter, Fe(III)Cl, gelatin,
H2SO4, HCl 2N, kertas saring, kloroform, KOH, kulit batang bangkal,
larutan amonia 1%, nipagin, nipasol, paraffin liquidum, reagen
dragendroof, reagen mayer, serbuk DPPH, serbuk Mg, TEA
(trietanolamin), vanilin dan vitamin C.

3.2.2 Prosedur Penelitian


3.2.2.1 Preparasi Sampel
Sampel dari tanaman bangkal (Nauclea subdita) diperoleh dari
jalan Swadaya RT.01 RW.01, desa Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar,
kalimantan Selatan. Semua sampel dikumpulkan dan cucu bersih. Sampel
di rajang dan keringkan tanpa terkena sinar matahari secara langsung
sekitar 3-5 hari. Sampel yang telah kering dihaluskan menggunakan
blender.

3.2.2.2 Ekstraksi kulit bangkal (Nauclea subdita)


Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan pelarut
etanol. Sebanyak 500 mg serbuk bangkal (Nauclea subdita) dimasukkan
kedalam wadah kaca dan rendam dengan etanol sebanyak 2 L dan tutup
dengan aluminium foil dan diamkan selama 24 jam. Sampel diaduk
setiap 8 jam dan setelah 24 jam disaring dengan kertas saring, lalu residu
yang diperoleh dimaserasi kembali dengan 1 L pelarut etanol selama 5
hari. Filtrat yang diperoleh dikentalkan di atas waterbath hingga
diperoleh ektrak kental.

3.2.2.3 Skrining fitokimia ektrak bangkal (Nauclea subdita)


1. Uji pemeriksaan alkaloid
Ekstrak ditambahkan dengan larutan basa amonia 1% dan
kloroform didalam tabung reaksi, dikocok dan kemudian lapisan
kloroform (lapisan bawah) dipipet dan ditambahkan HCl 2 N lalu
dikocok. Larutan yang didapat dibagi menjadi tiga, yaitu bagian blanko,
dan sisanya direaksikan masing-masing dengan pereaksi Mayer dan
Dragendroff. Hasil positif yang didapatkan yaitu campuran dengan
pereaksi mayer menimbulkan endapan putih dan campuran dengan
pereaksi dragendroof menimbulkan kekeruhan dan endapan berwarna
jingga.
2. Uji pemeriksaan flavonoid
Ekstrak ditambahkan dengan serbuk Mg dan HCl 2 N kemudian
dipanaskan di atas penangas air setelah itu ditambahkan dengan
amilalkohol, dikocok hingga homogen. Hasil positifnya adalah
tertariknya warna kuning-merah pada lapisan alkoholnya.
3. Uji pemeriksaan kuinon
Ekstrak dimasukan kedalam tabung reaksi dilarutkan dengan
sedikit aquadest kemudian dipanaskan diatas penangas air, lalu
ditambahkan dengan larutan KOH 5% Hasil positifnya yaitu terbentuk
warna merah.
4. Uji pemeriksaan polifenol
Ekstrak dimasukkan kedalam tabung reaksi ditambahkan dengan
sedikit aquadest kemudian dipanaskan diatas penangas air, lalu diteteskan
dengan Fe(III)Cl (1:1). Hasil positifnya yaitu timbul warna biru
kehitaman.
5. Uji pemeriksaan saponin
Ekstrak dimasukan kedalam tabung reaksi dilarutkan dengan
sedikit aquadest kemudian dipanaskan diatas penangas air. Setelah
dingin, larutan dalam tabung reaksi dikocok kuat selama ± 30 detik. Hasil
positifnya yaitu terbentuk busa konsisten selama beberapa menit dengan
penambahan 1 tetes HCl encer.
6. Uji pemeriksaan seskuiterpen dan monoterpen
Ekstrak dimasukan kedalam tabung reaksi ditambahkan dengan
eter lalu dikocok. Lapisan eter diambil dan diuapkan dengan cawan
penguap diatas penangas air. Filtrat yang didapat ditambahkan dengan
Vanilin 10% dalam H2SO4 (p). Hasil positifnya yaitu larutan jingga
hitam.
7. Uji pemeriksaan steroid dan terpenoid
Ekstrak dimasukan kedalam tabung reaksi ditambahkan dengan
eter lalu dikocok. Lapisan eter diambil dan diuapkan dengan cawan
penguap diatas penangas air. Filtrat yang didapat ditambahkan dengan
pereaksi Lieberman-Burchard. Hasil positif untuk senyawa steroid yaitu
timbul warna hijau sedangkan untuk senyawa terpenoid hasil positifnya
yaitu timbul warna ungu.
8. Uji pemeriksaan tanin
Ekstrak dimasukan kedalam tabung reaksi dilarutkan dengan
sedikit aquadest kemudian dipanaskan diatas penangas air, lalu diteteskan
dengan larutan Gelatin 1% (1;1). Hasil positifnya yaitu terbentuk
endapan putih.

3.2.2.4 Penetapan IC50 antioksidan


Penetapan IC50 dilakukan dengan menggunakan dengan DPPH (1,1
difenil-2-fikrihidrazil). Secara spektrofotometri UV-Vis dari ekstrak kulit
batang bangkal.
1. Pembuatan larutan uji
Dibuat larutan uji dengan berbagai konsentrasi dalam pelarut
etanol, yaitu ekstrak kulit batang bangkal (Nauclea subdita) dengan
variasi konsentrasi 100 ppm, 50 ppm, 25 ppm, 12,5 ppm dan 6,25
ppm dalam pelarut etanol.
2. Pembuatan larutan DPPH
Serbuk DPPH sebanyak 4 mg dilarutkan dalam etanol sampai
100 mL sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi 40 bpj
(0,004%). Larutan dijaga dalam suhu rendah, terlindung dari
cahaya untuk segera digunakan.
3. Penetapan panjang gelombang maksimum DPPH
Larutan DPPH sebanyak 3 mL ditambahkan dengan etanol 5
mL kemudian dihomogenkan untuk diamati absorbansinya pada
panjang gelombang 400-600 nm. Panjang gelombang yang
memberikan absorbansi paling besar ditetapkan sebagai panjang
gelombang maksimum DPPH.
4. Perhitungan absorbansi hitung
Nilai absorbansi pada panjang maksimum DPPH digunakan
untuk menghitung absorbansi hitung DPPH dan senyawa uji
dengan persamaan :
𝐴1+𝐴2
AHitung = AMax – 2
Keterangan :
Amax = Nilai absorbansi pada ƛ maksimum DPPH (ƛMax).
A1 + A2 = Nilai absorbansi dua ƛ di sekitar ƛ maksimum DPPH
(ƛMax ± 20 nm)
5. Pengukuran absorbansi % inhibisi senyawa uji
Larutan uji ekstrak (1,5 ml) dalam berbagai variasi
konsentrasi (100 ppm, 50 ppm, 25 ppm, 12,5 ppm, dan 6,25 ppm)
ditambahkan dengan larutan DPPH sebanyak 3 mL dan
dihomogenkan, kemudian diinkubasi selama 30 menit, lalu dibaca
absorbansinya pada panjang gelombang yang sama pada panjang
gelombang maksimum DPPH. Perlakukan yang sama dilakukan
terhadap larutan uji vitamin C (asam askorbat) dengan variasi
konsentrasi 5 ppm, 4 ppm, 3 ppm, 2 ppm dan 1 ppm. Sebagai
blanko diguanakan larutan induk DPPH. Nilai % inhibisi senyawa
uji dihitung melalui:
𝐴 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝐷𝑃𝑃𝐻−𝐴 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑎𝑤𝑎 𝑢𝑗𝑖
% inhibisi = x 100%
𝐴 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝐷𝑃𝑃𝐻
6. Penetapan IC50
Harga IC50 dari ekstrak kulit batang bangkal (Nauclea
subdita) dihitung dari kurva regresi antara konsentrasi dengan
%inhibisi ekstrak (larutan uji). Sedangkan harga IC50 vitamin C
(asam askorbat) dihitung dari kurva regresi antara konsentrasi
dengan % inhibisi vitamin C.
7. Formulasi krim
Variasi konsentrasi ekstrak kulit batang taya yang
ditambahkan berdasarkan harga IC50 yang diperoleh. Sehingga,
variasi konsentrasi ekstrak kulit batang bangkal (Nauclea subdita)
belum dapat ditentukan. Sebagai standar dibuat blanko tanpa
ekstrak kulit batang bangkal (M0).
Bahan F1 F2 F3
Asam stearat 10% 12% 15%
Nipagin 0,18% 0,18% 0,18%
Adeps lanae 10% 12% 15%
Nipasol 0,02% 0,02% 0,02%
Trietanolamin 2% 2% 2%
Parafin Liquid 10% 10% 10%
Gliserin 5% 5% 5%
Ekstrak kulit Menentukan 2 kali harga 3 kali harga
batang bangkal harga IC50 IC50 yang IC50 yang
terlebih dapatkan didapatkan
dahulu untuk
menentukan
variasi
konsentrasi
yang
diinginkan
Aquadest Ad 100 Ad 100 Ad 100

Cara pembuatannya pertama, asam stearat, parafin liquid, dan


adeps lanae dilebur diatas penangas air sampai melarut sempurna,
lalu larutkan nipagin dan nipasol kedalam sebagian gliserin serta
aquadest dalam mortir. Lalu, trietanolamin dan aquadest dilebur di
atas penangas dan masukkan ke dalam campuran minyak sedikit
demi sedikit, gerus cepat hingga terbentuk massa krim. Tambahkan
ekstrak kulit batang bangkal yang telah dilarutkan terlebih dahulu
didalam gliserin dan campuran ditambahkan dengan aquadest
hingga 100 mL.

3.2.2.5 Evaluasi fisik sediaan krim


1. Pengamatan krim secara organoleptis
Analisis organoleptis dilakukan dengan mengamati
perubahan bentuk, warna dan bau dari sediaan blanko dan sediaan
dengan ekstrak kulit batang bangkal selama waktu penyimpanan.
Pengamatan perubahan warna, bentuk dan bau dilakukan pada hari
1, 3, 5 dan 7. Dan selanjutnya setiap minggu hingga bulan ketiga.
2. Pengukuran pH
Dilakukan dengan mencelupkan pH meter ke dalam sediaan
krim blanko dan krim dengan ekstrak kulit batang bangkal.
Pengukuran dilakukan pada hari 1, 3, 5 dan 7. Dan selanjutnya
setiap minggu hingga bulan ketiga.
3. Pengukuran viskositas
Sediaan dengan ekstrak kulit batang bangkal dan sediaan
krim blanko diukur viskositasnya dengan menggunakan viskometer
atau viskotester dengan spindel yang cocok (spindel 2).
Pengukuran dilakukan pada hari 1, 3, 5 dan 7. Dan selanjutnya
setiap minggu hingga bulan ketiga.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 7.154.000,-
2 Peralatan habis pakai 4.152.800,-
3 Perjalanan 162.000,-
4 Lain-lain 500.000,-
Jumlah 11.968.800,-

4.2 Jadwal kegiatan


No. Nama kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
1 Penelusuran pustaka
dan pemilihan bahan

2 Ekstraksi dan skrining


fitokimia kulit batang
taya
3 Penetapan IC 50
dilakukan dengan
menggunakan DPPH
4 Formulasi krim

5 Pengamatan stabilitas
fisik sediaan krim
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Kemenkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi V. Kementerian kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Charissa, M., J. Djajadisastra & B. Elya. 2016. Uji Aktivitas Antioksidan dan
penghambatan Tirosinase serta Uji Manfaat Gel Ekstrak Batang Taya
(nauclea subdita) terhadap Kulit. Jurnal Kefarmasian Indonesia. 6: 98-
107.
Asmiyarti, N. I & M. A. Wibowo. 2014. Uji Aktivitas Antioksidan Metode DPPH
dan Uji Sitotoksik Metode BSLT pada Ekstrak Metanol Daun Bongkal
(Nuaclea subdita (Korth) Steud). JKK. 3: 58-62.
Puspa, R. 2010. Isu ras dan warna Kulit dalam Kontruksi Kecantikan Ideal
Perempuan. Jurnal FISIP. 23: 312-323.
Redha, A. 2010. Flavonoid: Struktur, Sifat Antioksidatif Dan
Peranannya Dalam Sistem Biologis. Jurnal Balian. 9: 196-202.
Sari, D. I & L. Triyasmono. 2017. Rendemen dan Flavonoid Total Ekstrak Etanol
Kulit Batang Bangkal (Nauclea subdita) dengan Metode Maserasi
Ultrasonikasi. Jurnal Pharmascience. 4: 48-53.
Suteja, I. K. P., W. S. Rita & I. W. G. Gunawan. 2016. Identifikasi dan Uji
Aktivitas Senyawa Flavonoid dari Ekstrak daun trembesi (Albizia saman)
(Jacq) Merr.) Sebagai Antibakteri Escherichia coli. Jurnal Kimia. 10: 141-
148.
Lampiran 1
Biodata ketua, anggota dan dosen pembimbing

Ketua
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Nur Ainah
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Fakultas MIPA
4. Program Studi Farmasi
5. NIM 1611015320023
6. Tempat, Tanggal lahir Lokrawa, 01 september 1998
7. E-mail Nurainah009@gmail.com
8. No. Telepon/Hp 082153719646
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama institusi SDN Semangat SMPN 1 Alalak SMK Farmasi
Karya ISFI Banjarmasin
Jurusan - - Farmasi
Tahun masuk-
2003-2010 2010-2013 2013-2016
lulus
C. Pemakalah seminar ilmiah (Oral presentation)
Nama penemuan
No. Judul artikel ilmiah Waktu dan tempat
ilmiah/seminar
1. - - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
Institusi pemberi
No. Jenis penghargaan Tahun
penghargaan
1. - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata adalah benar dan
dipertanggungjawaban secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
ditemukan ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-P.

Banjarbaru, 01 November 2017


Pengusul,

(Nur Ainah)
Anggota I
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Sariah
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Fakultas MIPA
4. Program Studi Farmasi
5. NIM 1611015120014
6. Tempat, Tanggal lahir Sungai Tabuk Keramat, 17 Agustus
1998
7. E-mail Sariah045@gmail.com
8. No. Telepon/Hp 085787182048
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama institusi SDN Sungai Tabuk SMPN 1 Sungai SMAN 1 Sungai
Keramat 3 Tabuk Tabuk
Jurusan -
Tahun masuk-
2003-2010 2010-2013 2013-2016
lulus
C. Pemakalah seminar ilmiah (Oral presentation)
Nama penemuan Judul artikel
No. Waktu dan tempat
ilmiah/seminar ilmiah
1. - - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
Institusi pemberi
No. Jenis penghargaan Tahun
penghargaan
1. - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata adalah benar dan
dipertanggungjawaban secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
ditemukan ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-P.

Banjarbaru, 01 November 2017

Pengusul,

(Sariah)
Anggota II
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Syarifatul Lathifah
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Fakultas MIPA
4. Program Studi Farmasi
5. NIM 1611015120018
6. Tempat, Tanggal lahir Kandangan, 11 September 1997
7. E-mail Syarifatullathifah@gmail.com
8. No. Telepon/Hp 085752468814
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama institusi SDN Gambah MTs SA Al-Azhar SMAN 2
Dalam Barat 1 Kandangan Kandangan
Jurusan -
Tahun masuk-
2003-2010 2010-2013 2013-2016
lulus
C. Pemakalah seminar ilmiah (Oral presentation)
Nama penemuan
No. Judul artikel ilmiah Waktu dan tempat
ilmiah/seminar
1. - - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
Institusi pemberi
No. Jenis penghargaan Tahun
penghargaan
1. - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata adalah benar dan
dipertanggungjawaban secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
ditemukan ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-P.

Banjarbaru, 01 November 2017

Pengusul,

(Syarifatul Lathifah)
Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Mia Fitriana, S. Farm., M.Si., Apt.
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan Fungsional Dosen Tetap Non PNS, Apoteker
4. NIDK 8851510016
5. Tempat, Tanggal lahir Banjarbaru, 14 Mei 1988
6. E-mail miafitriana88@gmail.com
7. No. Telepon/Hp 081952729164
8. Alamat kantor Jl. Jend. A. Yani Km.36, Banjarbaru
9. Mata kuliah yang diampu 1. Biofarmasetika
2. Desain Bentuk Sediaan Obat 1
3. Farmasetika Dasar
4. Farmasi Fisika 1
5. Farmasi Fisika 2
6. Farmasi Industri
7. Jaminan Keamanan Obat dan
Kosmetik
8. Kosmetik
9. Nutrisi
10. Teknologi Sediaan Semi Solida
11. Teknologi Sediaan Solida
B. Riwayat Pendidikan
S-1 Profesi S-2
Nama perguruan Universitas Universitas Institut Teknologi
tinggi Lambung Negeri Bandung
Mangkurat Padjajaran
Jurusan S-1 Farmasi Profesi Apoteker Megister
Teknologi
Farmasi
Tahun masuk-lulus 2005-2009 2009-2011 2011-2013
C. Pengalaman penelitian 5 tahun terakhir
Waktu
No. Nama pertemuan ilmiah/seminar Judul artikel ilmiah
dan tempat
Formulasi Sediaan
Gel dan
Nanoemulgel
Ekstrak Etanol
Kulit batang
1. 2013
Nauclea subdita
(Korth) Stued
(Bangkal) serta Uji
Aktifitas
Antibakteri
terhadap
Propionibactrium
Acnes
Pengaruh Variasi
Maltodekstrin
terhadap
Karakteristik dan 2016
3. DIPA FMIPA ULM
Nilai Antioksidan Banjarbaru
dalam Serbuk
Pewarna Alami
Kulit Buah Naga
Formulasi dan
Evaluasi Sediaan
Nanoemulsi
Berbasis Gel 2016
4. DIPA FMIPA ULM
Ekstrak Mangifera Banjarbaru
casturi Fructus
sebagai
Antipenuaan Dini
Uji Disolusi
Terbanding Asam
Mefenamat
Generik dan
5. DIPA FMIPA ULM Generik Bermerek 2016
yang Beredar di
Apotik Wilayah
Gambut Kabupaten
Banjar
D. Pemakalah seminar ilmiah (Oral presentation) 5 tahun terakhir
Waktu
No. Nama pertemuan ilmiah/seminar Judul artikel ilmiah
dan tempat
“Comparison of
Antibacterial
Activity Against
Propionibacterium
Seminar International :
acnes between
International Conference on
1. Nanoemulsion- 2013
Pharmaceutical
Based Gel and Gel Jakarta
Nanotechnology/Nanomedicine
Dosage Form of
Nauclea subdita
(Korth) Stued
Cortex Extract”
E. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
Institusi pemberi
No. Jenis penghargaan Tahun
penghargaan
1. Best Poster Presenter “International 2013,
Conference on Jakarta
Pharmaceutical
Nanotechnology
/Nanomedicine”
2. “International
2016,
Conference of
The Most Innovative Idea Hamburg,
Integrated
Jerman
Intellectual”

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata adalah benar dan
dipertanggungj awaban secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
ditemukan ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-P.

Banjarbaru, 01 November 2017

Dosen Pembimbing,

(Mia Fitriana, S.Farm., M.Si., Apt.)


Lampiran 2
Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang
Justifikasi Kuantitas Harga Rupiah
Material
Pemakaian (buah) Satuan(Rp) (Rp)
Tabung reaksi Wadah untuk
10 17.500 150.000
screening sampel
Pipet tetes Alat bantu untuk
10 12.000 120.000
meneteskan larutan
Pipet ukur Alat bantu
3 80,000 240.000
pengambilan larutan
Propipet Alat bantu
penggunaan pipet 3 140.000 420.000
ukur
Cawan porselin Wadah untuk
3 80.000 240.000
pengentalan sampel
Mortir dan Alat untuk
3 110.000 330.000
stamper menghaluskan bahan
Gelas beker 100 Alat untuk
ml meletakkan atau
10 68.000 680.000
mencampurkan
larutan
Penangas air Alat untuk
1 2.400.000 2.400.000
memanaskan
Spektrofotomet- Alat bantu analisis
1 1.650.000 I.650.000
er UV-Vis penelitian
Wadah krim Wadah untuk
menyimpan sediaan 10 20.000 200.000
krim
Batang Alat bantu
pengaduk pengadukan 1 21.000 21.000
25 cm
pH meter Alat bantu
1 193.000 193.000
pengukuran
Viskometer Alat bantu
pengukuran 1 585.000 585.000
viskositas
Total 7.154.000
2. Bahan Habis Pakai
Justifikasi Harga Rupiah
Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Adeps lanae Sebagai fase minyak 100 g 50.000/100 50.000
krim g
Aluminium foil Penutup wadah
3 gulung 30.000 90.000
maserasi
Aquadest 150.000/20
Sebagi pelarut 20 liter 7.500/ L
L
Asam stearat Sebagai fase minyak 15.000/100
100 g 15.000
krim g
Etanol Sebagai pelarut 4L 144.000/L 576.000
Eter Sebagai pereaksi uji
1L 354.000/L 354.000
terpenoid
Fe(III)Cl Sebagai pereaksi uji 15.800/100
10 mL 15.800
polifenol ml
Gelatin Sebagai pereaksi uji 42.000/100
10 g 42.000
tanin g
H2SO4 15.000/100
Sebagai pereaksi 500 mL 75.000
mL
HCl 2 N Sebagai pereaksi uji
1L 400.000/L 400.000
flavonoid
Kertas saring Untuk menyaring
160.000 160.000
sampel
Kloroform Sebagai pereaksi uji
500 mL 300.000/L 300.000
alkaloid
KOH Sebagai pereaksi uji 70.000/100
20 mL 70.000
kuinon mL
Kulit batang Sebagai bahan utama
2 kg 25.000/kg 50.000
bangkal pembuatan krim
Larutan basa Sebagai pereaksi uji 98.000/100
10 mL 98.000
amonia 1 % alkaloid mL
Nipagin 260.000/500
Sebagai pengawet 10 g 260.000
mg
Nipasol 282.000/500
Sebagai pengawet 10 g 282.000
mg
Parafin liquidum Sebagai fase minyak 35.000/800
100 g 35.000
krim g
Reagen Sebagai pereaksi uji 70.000/100
100 ml 170.000
Dragendroff alkaloid ml
Reagen mayer Sebagai pereaksi uji 163.000/100
100 ml 163.000
alkaloid ml
Serbuk DPPH Penetapan IC50 anti
1g 350.000/g 350.000
radikal bebas
Serbuk Mg Sebagai pereaksi uji
5g 9.500/g 47.000
flavonoid
Trietanolamin Sebagai fase air krim 50 ml 180.000/L 180.000
Vanilin Sebagai pereaksi uji
5g 9.000/g 45.000
terpenoid
Vitamin C Penetapan IC50
10 g 7.500/g 75.000
antioksidan
Total 4.152.800
3. Perjalanan
Justifikasi Kuantitas Harga Rupiah
Material
Pemakaian (buah) Satuan (Rp) (Rp)
Bensin 18 liter 9.000 162.000
Total 162.000
4. Lain-lain
Justifikasi Kuantitas Harga Rupiah
Material
Pemakaian (buah) Satuan (Rp) (Rp)
Laporan Administrasi
Kegiatan 5
100.000 500.000
(Proposal dan rangkap
laporan akhir)
Total 500.000
Lampiran 3
Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program Bidang Alokasi waktu Uraian Tugas


. Studi Ilmu (Jam/minggu)
1. Nur Ainah/ Farmasi MIPA 10jam Mengordinasi tim
1611015320023 /minggu dalam pembuatan
PKM, membuat
proposal,
melakukan
penelitian dan
membuat laporan
akhir
2. Sariah/ Farmasi MIPA 10 jam Membuat
1611015120014 /minggu proposal,
mengumpulkan
alat,
memformulasi,
melakukan
penelitian dan
membuat laporan
akhir
3. Syarifatul Farmasi MIPA 10 jam Membuat
Lathifah/ /minggu proposal,
1611015120018 mengumpulkan
bahan,
memformulasi,
melakukan
penelitian dan
membuat laporan
akhir

Anda mungkin juga menyukai