Asuhan Keperawatan Pada Avian Influenza
Asuhan Keperawatan Pada Avian Influenza
TINJAUAN
VIRUS INFLUENZA
Virus famili orthomyxoviridae
Tipe A,B,C
Virus A dan B penyebab wabah pada manusia
Virus C menyebar secara periodik, ringan, tidak menyebabkan wabah
Virus A ditemukan th 1933, virus B; 1940
permukaan virus A ada 2 glikoprotein yaitu: hemaglutinin(H/) & neuraminidase (N)
VIRUS INFLUENZA
Perbedaan H dan merupakan dasar subtipe
H 1 sampai H15 dan N1 sampai N9
Virus tsb dapat diidentifikasi pada manusia, babi, kuda dan unggas ( avian)
Influenza pada manusia virus H1N1,H2N2 dan H3N2, virus avian H5N1
H5 ditemukan pada ayam 1959
Pada unggas ditemukan 1878 di Itali
MASA INKUBASI
Masa inkubasi 1-3 hari
Masa infeksius pada manusia : 1 hari sebelum sampai 3-5 hari sesudah gejala timbul gejala
pada anak dapat sampai 21 hari
DEFINISI KASUS
Seseorang yg menderita demam > pneumonia380C, batuk, sakit tenggorokan, beringus
namun dlm waktu singkat dapat menjadi berat & dapat menyebabkan kematian jika tidak
ditangani, disertai salah satu keadaan :
A. Seminggu terakhir mengunjungi peternakan
yg terjangkit flu burung atau
B. Bekerja pada suatu lab yg memproses
sample baik manusia atau hewan yg dicurigai
flu burung
DIAGNOSIS
Anamnesis ; faktor risiko, gejala
Gejala klinik , pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
Pasien akan cepat memburuk
Laboratorium
- Isolasi virus dari bahan darah, apusan
tenggorok/hidung, alat tubuh
- serologi ; deteksi antibodi
- PCR
Pengambilan sampel pada waktu infeksi dan masa konvalesen
PENATALAKSANAAN
TERAPI
Pencegahan bagi orang terpajan : Oseltamivir 1 kali 75 mg sehari selama 1 minggu
Amantadine Hidrochlorida (nama dagang : Symmetrel atau Symadine) atau Rimantidine
(nama dagang : Flumadine)
TERAPI :
Amantadine atau Rimantidine diberikan pada awal infeksi, sedapat mungkin dalam 48 jam
pertama dan diberikan 3-5 hari dg. Dosis 5mg/kg/BB/hari dibagi 2 dosis, bila lebih 45kg
diberikan 100mg, 2 kali sehari
Dosis harus diturunkan pada orang lanjut usia dan mereka yang mengalami penurunan
fungsi hati atau ginjal
Obat penghambat neuramidase influenza (Neuramidase inhibitor sudah ditemukan dan
sudah didaftarkan di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia dan Swedia)
VAKSIN INFLUENZA
Vaksin efektif melindungi gejala influenza pada banyak species
Diberikan kepada mereka yg berisiko tinggi
Tidak ada cross protective diantara 15 subtipe
Influenza A (H1N1), A(H3N2) & influenza B sudah termasuk dalam vaksin yang diberikan tiap
tahun
Kontra indikasi ; hipersensitif terhadap vaksin, sindrom Gullian Barre, demam & kehamilan
trimester I
ASUHAN KEPERAWATAN
Pada penanganan pada avian influensa yaitu sesuai dengan tanda dan gejala yang
ditimbulkannya.
1. PENGKAJIAN
A. Aktivitas/istirahat
Data subjektif : Kelemahan, kelelahan
Data objektif : Letargi
Penurunan toleransi terhadap aktivitas
B. Sirkulasi
Data objektif : takikardia
Penampilan kelemahan atau pucat
C. Makan /Cairan
Data subjektif : kehilangan nafsu makan, mual atau muntah
Data objektif : distensi abdomen
Hiperaktif bunyi usus
Kulit kering dengan turgor buruk
D. Neurosensori
Data subjektif : sakit kepala daerah frontal (infuenza)
Data objektif : perubahan mental (bingung, samnolen)
E. Nyeri/kenyamanan
Data subjektif : gejala sakit kepala
Nyeri dada (pleuritik), meningkat pada saat batuk, nyeri dada substernal (influenza)
Data objektif : melindungi area yang sakit
F. Pernafaan
Data subjektif : Dispnea progresif, pernafasan dangkal, penggunaan otot bantu pernafasan ,
pelebaran nasal.
Data objektif : sputum; merah muda, berkarat atau purulen
Perkusi : pekak diatas area yang konsolidasi
Fremitus; taktil dan vokal bertahap meningkat dengan konsolidasi
Gesekan friksi pleural
Bunyi nafas: menurun atau tidak ada diatas area yang terkena
Warna : pucat atau sianosis bibir atau kuku
G. Keamanan
Data subjektif : riwayat gangguan sistem imun, misalnya SLE, AIDS, peggunaan steroid atau
kemoterapi, ketidak mampuan umum
Demam
Data objektif : berkeringat
Menggigil berulang, gemetar
2. DIAGNOSA
Prioritas keperawatan
- Mempertahankan/memperbaiki fungsi pernafasan
- Mencegah komplikasi
- Mendukung proses penyembuhan
- Memberikan informasi tentang proses penyakit/pronose dan pengobatan
Diagnosa yang timbul berdasarkan NANDA 2005-2006
1. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan menbrane kapiler-alveoli
2. Hipertermia berhubungan dengan panyakit radang
3. Nyeri berhubungan dengan penyakit radang
3. INTERVENSI
Diagnosa
1. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan membrane kapiler-alveoli
Kriteria hasil
Individu akan :
a. Memperlihatkan frekuensi pernafasan yang efektif dan mengalami perbaikan pertukaran
gas pada paru
b. Tidak memperlihatkan gejala distress pernafasan
Intervensi
- Kaji frekuensi, kedalaman dan kemudahan bernafas
R/ identifikasi tingkat kerusakan pada membrane kapiler-alveoli dan pola nafas
- Observasi warna kulit membran mukosa dan kuku. Catat adanya sianosis
R/ identifikasi tingkat asupan darah oksigen pada jaringan
- Bantu untuk reposisi, mengubah-ubah posisi tubuh dengan sering dari satu sisi ke sisi yang
lainya
R/ mengurangi terjadinya distress pernafasan
- Berikan individu kesempatan untuk beristirahat
R/ meningkatkan asupan oksigen dan mengurangi stress
- Ciptakan lingkungan yang kondusif
R/ mengurangi stress
- Siapkan untuk atau pemindahan ke unit perawatan kritis bila diindikasikan
R/ sistem pernafasn merupakan suatu distem dalam Kegawatdaruratan
4. EVALUASI
Tujuan Pemulangan
- Ventilasi dan oksigenasi adekuat untuk kebutuhan individu
- Komplikasi dapat dicegah
- Proses penyakit/prognosis dan program terapi dipahami
- Perubahan pola hidup teridentifikasi/dilakukan untuk pencegahan
Penderita yang dapat dipulangkan adalah:
a. Penderita tersangka flu burung yang setelah diobservasi menunjukkan hasil uji
laboratorium untuk flu burung negatif serta tidak ada indikasi klinis untuk di rawat lebih
lanjut
b. penderita yang telah dipastikan flu burung dan sembuh dengan kriteria:
1. penderita tidak demam selama 48 jam terakhir
2. tidak ada lagi gejala batuk atau sesak
3. perbaikan foto toraks
4. hasil laboratorium yang sebelumnya abnormal menjadi normal kembali
Tatacara pemulangan:
a. Sehari sebelum jadwal kepulangan, pihak RS menghubungi Dinkes dan RSU pengirim
tentang rencana kepulangan.
b. Penderita dibekali surat resume perawatan
c. Penderita yang terbukti bukan kasus flu burung dapat pulang menggunakan kendaraan
umum atau pribadi tanpa didampingi paramedis
d. Penderita yang terbukti kasus flu burung diantar / dijemput ambulans disertai petugas
paramedis.
Penderita kasus flu burung diwajibkan kontrol ke RSU setempat l minggu sesudah pulang
dengan membawa resume perawatan dan surat rujukan / kontrol
daftar pustaka