Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga kami bias
menyelesaikan Laporan Praktikum Botani ini. Adapun tujuan disusunnya
laporan ini adalah sebagai syarat untuk memenuhi tugas matakuliah Botani.
Tersusunnya laporan ini tentu bukan karena buah kerjakeras kami semata,
melainkan juga atas bantuan dari berbagai pihak. Olehkarena itu, kami ucapkan
terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu
terselesaikannya laporan ini.
Kami sangat menyadari bahwa laporan ini masihlah jauh dari sempurna.
Untuk itu, kami menerima dengan terbuka semua kritik dan saran yang
membangun agar laporan ini bias tersusun lebih baik lagi. Kami berharap
semoga laporan ini bermanfaat untuk kita semua.
KELOMPOK 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 1
A. Latihan 1...................................................................................................................... 1
GAMBAR MIKROSKOPIK, GAMBAR PEMBANDING………………………………………………………1
Hydrilla verticillata……………………………………………………………………………………………………..2
B. Latihan 2...................................................................................................................... 3
Tuber ( Umbi) dari Kentang ( Solanum tuberasum )…………………………………………………….4
C. Latihan 3...................................................................................................................... 5
Irisan Epidermis Bawah atau Atas Daun Jagung (Zea mays)…………………………………………6
D. Latihan 4 ..................................................................................................................... 6
DESKRIPSI ............................................................................................................................ 7
E. Latihan 5...................................................................................................................... 8
Penampang Melintang Akar Monokotil………………………………………………………………………8
F. Latihan 6.................................................................................................................... 10
G. Latihan 7 ....................................................................................................................... 12
ii
BAB I
PEMBAHASAN
A. Latihan 1
1. TUJUAN: Melihat Sel dan Bagian-bagiannya
2. PREPARAT :
2.1.Bawang merah (Allium cepa ascllonium)
1. Langkah pertama cuci bersih Bawang Merah, lalu potong lapisan epidermis
yaitu siung bawang merah. Potong sebagian kecil saja, lalu patahkan sedikit dan
lepaskan perlahan bagian epidermisnya.
2. Letakkan hasil potongan tadi pada kaca preparat, kemudian beri setetes air dan
tutup dengan kaca penutup. Gunakan juga jarum bedah untuk menghilangkan
gelembung didalam sela – sela preparat.
3. Gunakan mikroskop untuk mengamati sel – sel epidermis bawang merah.
4. Lalu beri tetesan larutan yodium agar sel menjadi bewarna lalu masukkan cairan
dari sudut kaca dan miringkan usakan cairan tadi mengenai sel bawang merah
tadi. Lalu buanglah bila ada kelebihan cairan dengan tisu.
5. Jika sudah terlihat dengan jelas bagian bagian sel bawang merah lalu dan
gambarlah dan berikan warna pada bagian–bagian sel yang meliputi dinding sel,
membrane sel, sitoplasma, nukleus, dan vakuola sel.
2.1.1. PERBESARAN: 10x10
1
b. Sitoplasma
c. Nukleus
2.1.3. DESKRIPSI
Allium cepa (bawang merah) merupakan tanaman berumpun dan berumbi
yang umbinya sering dijadikan bahan baku bumbu masakan. Tanaman bawang
merah banyak ditanam di ladang ataupun di sawah dengan intensitas cahaya
yang tinggi. Tanaman bawang merah tidak berbatang dan daunnya berwarna
hijau panjang, berbentuk tabung yang ujungnya lancip.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dengan mengamati
sel Allium cepa yang sebelumnya telah dipotong bagian dalam dari umbinya,
kemudian diamati di bawah mikroskop , diketahui bahwa sel
umbi Allium cepa mempunyai bentuk persegi panjang. Bagian yang dapat
diamati adalah dinding sel inti sel, dan sitoplasma. Pada sel ini juga terdapat
vakuola dan plastida yang mengandung zat warna.
Sel bagian dalam umbi lapis bawang merah (Allium cepa) adalah sel hidup
karena terdapatnya protoplasma, yaitu plastida, plasma sel, inti sel, dan
sitoplasma. Bagian sitoplasma pada sel bisa diamati karena berbentuk butiran-
butiran halus. Inti sel terdapat pada sitoplasma. Sel Allium cepa tersusun rapat
dengan ruang antar sel diantara sel yang satu dengan sel yang lain yang
merupakan jalan transportasi antar sel.
Hydrilla verticillata
1. Diambil satu helai daun Hydrilla yang masih segar, terutama pucuk-pucuknya.
2. Diletakkan daun tersebut pada gelas benda bersih dan telah ditetesi air,
kemudian ditutup menggunakan deck glass.
3. Diamati preparat tersebut dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10.
4. Digambar hasil pengamatan.
5. Ditunjukan adanya kloroplas, aliran plasma dan arahnya serta menggambar dan
menyebutkan organel-organel yang lain bila ada.
2.1.4. PERBESARAN :10X 10
2.1.5. GAMBAR MIKROSKOPIK, GAMBAR PEMBANDING
2
Gambar Mikroskopik Ganbar pembanding
B. Latihan 2
1. TUJUAN: Melihat Benda Mati dalam Sel berupa Butir-butir Tepung dan berupa Kristal
Ca-Oxalat.
2. PREPARAT
3
Tuber ( Umbi) dari Kentang ( Solanum tuberasum )
GambarMikroskopik GambarPembanding
4
bahkan sangat halus. Akar ini berwarna keputih-putihan. Kedalaman
dayatembusannya bisa mencapai 45 cm. Namun, biasanya akar ini banyak yang
mengumpul di kedalaman 20 cm. selain mempunyai organ-organ tersebut,
kentang juga mempunyai organ umbi. Umbi tersebut berasal dari cabang
samping yang masuk ke dalam tanah. Cabang ini merupakan tempat menyimpan
karbohidrat sehingga membengkak dan bisa dimakan. Umbibisa mengeluarkan
tunas dan nantinya akan membentuk cabang-cabang baru. Semua bagian
tanaman tersebut mengandung racun solanin. Begitu pula umbinya, yaitu ketika
sedang memasuki masa bertunas. Namun, bagian umbi ini, bila telah berusia tua
atau siap panen, racun ini akan berkurang bahkan bisa hilang, sehingga aman
untuk dimakan.
C. Latihan 3
1. TUJUAN: melihat sel macam trikomata, stomata, dan epidermis.
2. PREPARAT
2.1 Rambut Batang Diambil dari Tangkai Daun Waru ( Hibiscus tiliaceus )
2.1.1 PERBESARAN: 10x10
5
Gambar Miskroskopik Gambar Pembanding
2.1.3 DESKRIPSI
A
B
C
D
D. Latihan 4
1. TUJUAN: melihat sel parenkim, kolenkim, dan skelerekim.
2. PREPARAT
2.1 Penampang Melintang Tangkai Daun Seledri (Apiumgraveolens)
6
2.1.1 PERBESARAN: 10x10
DESKRIPSI
Fungsi jaringan kolenkim adalah sebagai jaringan penguat terutama pada
organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan
perkembangan. Jaringan kolenkim tersusun dari sel-sel hidup dan bentuknya
memanjang serta umumnya memiliki dinding dengan penebalan yang tidak
teratur. Penebalan dinding terutama terjadi pada sudut-sudutnya dan terdiri atas
bahan selulosa yang tebal. Jaringan kolenkim hanya memiliki dinding primer
yang lunak lentur, dan tidak berlignin. Isi selnya dapat mengandung tanin dan
kloroplas.
7
Gambar Mikroskopik Gambar Pembanding
2.2.3 DESKRIPSI
Pada pengamatan yang dilakukan menggunakan mikroskop dengan
perbesaran 10 x 10 terlihat ruang antar sel dan jaringan parenkim, dengan
rincian sel-selnya besar dan letaknya jarang, serta selnya berbentuk seperti segi
enam. Jaringan parenkim merupakan jaringan dasar yang ditemukan hampir
semua bagian ( organ ) tumbuhan. Jaringan parenkim ini terdiri dari sel hidup.
Sedangkan berdasarkan fungsinya jaringan parenkim pada tangkai daun enceng
gondok merupakan jaringan parenkim penyimpan udara atau aerenkim.
E. Latihan 5
8
2.1.1 PERBESARAN : 10 x 10
A
B
C
D
E
2.1.3 DESKRIPSI
Pada akar Zea mays terlihat bagian luarnya tebal yang merupakan
epidermisnya.. Jaringan pembuluh pengakut tepat di bagian tengah sel dalam
sitoplasma.
9
Gambar Mikroskopis Gambar Pembanding
B
C
D
F. Latihan 6
1. Tujuan: melihat jaringan pada batang.
2. PREPARAT :
2.1 Batang Monokotil (Zea mays)
2.1.1 PERBESARAN : 10 x 10
B
C
10
2.1.2 KETERANGAN GAMBAR
A. Floem
B. Xilem
C. Epidermis
2.1.3 DESKRIPSI
Pada jaringan batang monokotil yang tampak yaitu epidermis, korteks,
floem, xylem, dan empulur. Sedangkan batang dikotil yang tampak yaitu
epidermis, korteks, dan endodermis, floem dan xylem tidak terlihat jelas pada
objek. Perbedaan susunan keduanya terletak pada letak jaringan pembuluh yaitu
xylem dan floem. Pada batang Zea mays, jaringan pembuluh terletak di seluruh
jaringan dasar (tersebar), sehingga tumbuhan monokotil tidak mempunyai
kambium.
2.2.1 PERBESARAN : 10 x 10
A
B
C
D
E
11
dan xylem. Floem adalah bagian dari batang yang memiliki fungsi sebagai
pengangkut zat hasil produksi fotosintesis. Sedangkan xilem memiliki fungsi
sebagai pengangkut zat-zat yang menjadi bahan baku untuk aktifitas
fotosintesis. keberadaan floem batang di tumbuhan monokotil berada di
sebelah luar xilem, dimana, diantara floem dan xylem tumbuhan dikotil
terdapat kambium
G. Latihan 7
2.1.1 PERBESARAN : 10 x 10
B
C
2.1.3 DESKRIPSI
Memiliki sel kipas (bulliform cells/motor) di epidermis atas yang
berfungsi untuk membuka dan menutup daun (daun menggulung)
Selubung berkas pengangkut terbentuk dari sklerenkim
Isobilateral
Pembuluh xilem tersusun dari 2 metaxilem dan 2 protoxilem
Stomata terletak di epidermis atas dan bawah (amphistomatic)
12
2.2 Daun Dikotil
2.2.1 PERBESARAN : 10 x 10
B
C
13