Disusun Oleh:
Nama :
1. M. Fikri Bimo S (14501241001)
2. Renno Rahmantyo S (14501241009)
3. Renaldo Rizqi Yanuar (14501241011)
4. Eko Panji Pangestu (14501241018)
5. Herlambang Dwi U (14501241018)
Kelas A
Pendidikan Teknik Elektro 2014
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini, kehidupan masyarakat di semua belahan dunia
mengalami perubahan yang dramatis dalam segala aspeknya. Kemajuan
komunikasi, informasi dan transportasi telah membuat seluruh dunia bagaikan
desa global (global village) tanpa batas. Merajalelanya TV, handphone,
smartphone, bahkan internet membuat kita semakin mudah berinteraksi dengan
dunia. Jauhnya jarak antar negara satu dengan negara lain bagaikan tak memberi
hambatan berarti bagi hubungan antarbangsa dengan memanfaatkan teknologi
yang canggih ini.
Terus meningkatnya kemajuan IPTEK di dunia menimbulkan persaingan yang
ketat antarnegara. Setiap negara berlomba-lomba untuk meningkatkan daya
saing barang dan jasa agar terus dapat eksis di dunia global. Harapan tersebut
dapat dicapai dengan baik jika didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM)
berkualitas yang dimiliki oleh setiap negara. Peningkatan mutu pendidikan
merupakan terpoint penting meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM).
Pertanyaan kita, apakah indonesia mampu menghadapi gloalisasi ini ?
sedangkan kita kita ketahui pendidikan di Indonesia masih jauh dari kata siap.
Berdasarkan laporan Polictical and Economic Risk Consultancy (PERC) yang
berkedudukan di Hongkong, sebagai mana dimuat dalam The Jakarta Post
(vol.19, No.127:2001) diungkapkan bahwa sistem pendidikan Indonesi adalah
yang teburuk di Asia yaitu peringkat 12 dibawah vietnam sedangkan peringkat
pertamanya Korea Selatan (Syafarudin,2002:Manajemen Mutu Terpadu dalam
Pendidikan).
Secara umum, Edward Sallis (1984) dalam Total Quality Management in
Education menyebutkan, kondisi yang menyebabkan rendahnya mutu
pendidikan antara lain, miskinnya rancangan kurikulum, ketidakcocokan
pengolahan gedung, lingkungan kerja yang tidak kondusif, ketidaksesuaian
sistem dan prosedur (manajemen), tidak cukupnya jam pembelajaran, kurangnya
sumberdaya, dan pengembangan staf. Oleh karena itu, diperlukan adanya
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk memperbaiki sistem pendidikan
yang ada.
B. Rumusan Masalah
1. Apa manfaat penerapan sistem manajemen mutu berstandar ISO
9001:2008 untuk SMK Negeri 1 Magelang ?
2. Bagaimana penerapan Sistem Manajemen Mutu Berstandar ISO
9001:2008 di SMK Negeri 1 Magelang ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui manfaat penerapan sistem manajemen mutu
berstandar ISO 9001:2008 untuk SMK Negeri 1 Magelang ?
2. Untuk mengetahui prosedur penerapan sistem manajemen mutu
berstandar ISO 9001:2008 di SMK Negeri 1 Magelang ?
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sejarah ISO
ISO lahir dari dunia militer sejak perang dunia II Pada tahun 1943, pasukan inggris
membutuhkan amunisi perang dalam jumlah banyak. Untuk menjamin
standarisasi kualitas, mereka merasa perlu membuat standar seleksi supplier.
Sisitem standarisasi ini ternyata menarik beberapa negara. Akhirnya departeman
pertahanan Amerika mengeluarkan standar MIL-Q-9858A sebagai bagian dari
MIL-STDseries. Standar ini oleh NATO diadopsi menjadi AQAP-1 dan diadopsi lagi
oleh militer Inggris menjadi DEF/STAN 05-8. Pada tahun 1979 Inggris
menyempurnakan dan mengembangkan standar tersebut menjadi BS-5750.
Atas usulan American National Standard Institute kepada Inggris, maka pada
tahun 1987 melalui International Organization for Standardization, BS-5750
diadopsi sebagai sebuah standar internasional yang kemudian dinamai ISO 9000:
1987. Perkembangan ISO 9000 secara singkat dapat digambarkan sebagai
berikut:
Tahun 1987, ISO 9000 memiliki 3 versi implementasi, yakni versi Quality
Assurance,versi QA and Production, dan versi QA for testing.2.
Tahun 1994, ISO 9000 memiliki 3 versi, yakni ISO 9001 tentang desain
Organisasi, ISO9002 tentang proses produksi, dan versi ISO 9003 tentang
Pelayanan. Bukan hanya focus pada final inspection, tetapi juga
diperlukan process preventive action untuk menghindarikesalahan pada
proses yang menyebabkan ketidaksesuaian produk.3.
Tahun 2000, ISO 9001, merupakan gabungan dari ISO 9001, 9002 dan
9003 versi 1994,yang lebih focus pada proses business dalam organisasi.
Kelebihannya bahwa standarISO 9001:2000 dapat diimplementasikan di
berbagai jenis organisasi termasu organiasi bisnis kecil.
Tahun 2008 (14 november 2008), ISO 9001 merupakan bentuk
penyempurnaan dari ISO 9001:2000
dengan perubahan penekanan. ISO 9001:2008 lebih menekankan pada
effectivitas process dancontrol of outsourcing processFocus
“effectivitas process diwujudkan melalui pola pikir PDCA (Plan – Do –
Check – Action) dan prinsip-prinsip manajemen mutu
Tugas KAN yang pertama adalah memberikan akreditasi kepada organisasi yang
memberikan sertifikasi, pengujian dan / atau jasainspeksi. Kedua, memberikan
pertimbangan dan saran kepada Badan Standarisasi Nasional (BSN) dalam
menerapkan sistem akreditasi dan sertifikasi.
D. SMK Negeri 1 Magelang
PEMBAHASAN
Salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di kota Magelang yang telah menerapkan
MBS dan SPMP dengan sungguh-sungguh dan telah mendapatkan sertifikat ISO
9001:2008 adalah SMK Negeri 1 Magelang. Sistem Manajemen Mutu telah
diimplementasikan oleh SMK Negeri 1 Magelang sejak tahun 2004 dan telah
memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 dari PT. TüV Rheinland Cert. Konsep
manajemen mutu dalam pendidikan khususnya sekolah kejuruan (SMK)
memandang bahwa lembaga pendidikan merupakan industri jasa dan bukan
sebagai proses produksi. Akan tetapi merupakan bentuk pelayanan yang
diberikan oleh pengelola pendidikan beserta seluruh komponen yang ada
didalamnya kepada para pelanggan sesuai dengan standar mutu tertentu.
Dengan demikian pendidikan yang bermutu tidak dapat hanya dilihat dari
kualitas lulusannya, tetapi juga mencakup bagaimana lembaga pendidikan
mampu memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai dengan standar mutu yang
berlaku. Pelanggan dalam hal ini adalah pelanggan internal (tenaga
kependidikan) serta pelanggan eksternal (peserta didik, orangtua, masyarakat
dan pemakai lulusan.
Metodologi sistem manajemen mutu, yaitu: “Plan, Do, Check. Action” (PDCA).
Selain itu, Keuntungan penerapan ISO 9001 pada lembaga pendidikan menurut
Sendari (Usman, 2011: 550) adalah dengan diperolehnya sertifikat ISO 9001 oleh
suatu sekolah, berarti sekolah tersebut terbukti telah menerapkan sistem
penjaminan mutu ISO 9001. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan
diterimanya sertifikat ISO 9001 pada suatu sekolah adalah dapat menetapkan
aturan-aturan dasar untuk sistem kualitas terhadap barang/jasa agar tetap
konsisten, terdokumentasi, dan terevaluasi. Mengingat banyaknya manfaat yang
dapat diambil, sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008 dibutuhkan oleh
organisasi dalam bidang pendidikan terutama SMK untuk meningkatkan kualitas
mutu lulusannya agar dapat bersaing di dunia kerja.
KESIMPULAN
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di sekolah Anda adalah hal
yang sangat penting. Karena SMM ISO 9001:2008 memfokuskan pada
peningkatan layanan pendidikan dari semua sektor layanan yang ada di sekolah
Anda mulai dari WMM (wakil manajemen mutu), kurikulum, sarpras, humas,
kesiswaan, SBI, BP/BK, Korma ...untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih baik,
mulai dari sistem administrasi pada semua sektor layanan di sekolah Anda,
memiliki pengendalian pengarsipan, memiliki prosedur kerja yang oprasional dan
terukur, memiliki acuan baku yang disepakati oleh semua warga sekolah,
sehingga sekolah Anda dipastikan memiliki kinerja yang terukur dan terencana
dengan jelas bahwa apapun yang dikerjakan pasti jelas hasilnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sumarjo, Eko dan Sumarjo. 2012. Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu Iso
9001: 2008. Diambil pada tanggal 27) Desember.
(http://eprints.uny.ac.id/9605/1/Jurnal%20(Eko%20Supriyadi).pdf