F
ir’aun adalah penguasa congkak nan
sombong. Ditopang oleh kapitalis
Qorun dan para pembantunya seperti
Hamam, dia menjelma menjadi diktator
bengis. Puncaknya, bahkan dia mengaku
dirinya sebagai tuhan yang harus disembah.
Jika rakyat menolak tunduk, maka dari
penyiksaan, pemenjaraan hingga pembunuhan
telah menanti.
Fir’aun merasa dirinyalah yang telah
memberikan kesejehteraan kepada rakyatnya.
Dia merasa yang telah memberikan makan
rakyatnya. Bahkan dia meresa bisa menghidup-
kan dan mematikan manusia. Dia panggil dua
orang, yang satu dibunuh dan yang satu
dibiarkan. Dengan congkak dia membacot
2| Ahmad Sastra
dan menyampaikan dakwah Islam. Ternyata
benar, sontak Fir’aun marah dan murka
mendengar ajakan Musa. Dengan pongah,
congkak dan sombong, Fir’aun mengungkit
jasanya yang telah mengasuh Musa dari bayi di
istana. Kalau pake bahasa Betawi, ”emang siape
yang kasih makan elo” kate Fir’aun.
Fir’aun menjawab: "Bukankah Kami telah
mengasuhmu di antara (keluarga) Kami, waktu
kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal
bersama Kami beberapa tahun dari umurmu dan
kamu telah berbuat suatu perbuatan yang telah
kamu lakukan itu dan kamu termasuk golongan
orang-orang yang tidak membalas guna”. [QS Asy
Syuaraa: 18-19].
Kalo pake bahasa Betawi, mungkin
lengkapnya Fir’aun saat itu ngebacot: dasar loe
kagak tahu diri, dari orok ampe gede, gue nyang
ngempanin elo. Gue nyang ngasih duit ame elo.
Kenape elo sekarang malah nyeramahin gue dan
4| Ahmad Sastra
berbagai bentuk kezaliman Fir’aun dengan
memperbudak bani israil. Fir’aun tetap
menolak ajakan Musa, bahkan justru
mengancam Nabi Musa dengan penjara dan
menuduh Musa sebagai orang gila.
Fir’aun bertanya: "Siapa Tuhan semesta alam
itu?". Musa menjawab: "Tuhan Pencipta langit dan
bumi dan apa-apa yang di antara keduanya (Itulah
Tuhanmu), jika kamu sekalian (orang-orang) mem-
percayai-Nya". Berkata Fir’aun kepada orang-orang
sekelilingnya: "Apakah kamu tidak mendengar-
kan?". Musa berkata (pula): "Tuhan kamu dan
Tuhan nenek-nenek moyang kamu yang dahulu".
Fir’aun berkata: "Sesungguhnya Rasulmu yang di-
utus kepada kamu sekalian benar-benar orang gila".
Musa berkata: "Tuhan yang menguasai timur dan
barat dan apa yang ada di antara keduanya: (Itu-
lah Tuhanmu) jika kamu mempergunakan akal".
[QS Asy Syuaraa: 23-28].
Perdebatan Musa dengan Fir’aun adalah
gambaran antara kecerdasan dan kedunguan.
6| Ahmad Sastra
sejarah para Nabi adalah pelajaran terbaik bagi
manusia.
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu
terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mem-
punyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang
dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab)
yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu,
dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
beriman. [QS Yusuf : 111].
Jadi, jangan sok berkuasa dengan ke-
congkakan dan kesombongan, sebab sebentar
lagi akan runtuh berkeping-keping, binasa tak
tersisa.
8| Ahmad Sastra
Ada juga beberapa arti dari istilah
berengsek ini. pertama, berengsek yang artinya
kacau sekali, hal ini merujuk kepada sebuah
kondisi yang tidak tertib dalam hal pelaksa-
naan kegiatan. Negara berengsek artinya
negara yang amburadul yakni terjadi banyak
penyimpangan hukum dan etika. Apakah
Indonesia termasuk negara berengsek ?
Arti kata berengsek yang lain adalah tidak
beres dan tidak becus. Arti ini lebih tepat jika
merujuk kepada manusianya. Pemimpin be-
rengsek artinya pemimpin yang tidak beres
pola fikir dan pola sikapnya yang menye-
babkan dirinya tidak becus menjadi seorang
pemimpin. Kata berengsek disini merujuk
kepada pemimpin yang minus kompetensi dan
kredibilitas.
Arti berengsek yang lain lagi adalah rewel
dan bandel. Kedua arti ini merujuk juga kepa-
da manusianya. Rewel maknanya banyak ngo-
mong tapi tidak jelas maksudnya. Seperti
T
homas Carlyle mengatakan bahwa the
history of the world is but the biography of
great man, sejarah tak lebih merupakan
kumpulan biografi orang-orang besar, katanya.
Sejarah adalah manusia.
Sementara menurut Sayyid Qutb, sejarah
adalah interpretasi peristiwa yang memberikan
dinamisme dalam waktu dan tempat. Sejarah
adalah interpretasi. Sejarah adalah hikmah dan
pembelajaran.
Imam As Suyuthi mendeskripsikan sejarah
sebagai pertarungan potensi kejahatan manu-
sia dan potensi kebaikan manusia, keduanya
5. PRAGMATISME TRANSAKSIONAL
DAN BAGI-BAGI KURSI KEKUA-
SAAN
Maka tatkala ahli-ahli sihir datang,
merekapun bertanya kepada Fir´aun: "Apakah
kami sungguh-sungguh mendapat upah yang
besar jika kami adalah orang-orang yang
menang?. Fir´aun menjawab: "Ya, kalau
demikian, sesungguhnya kamu sekalian benar-
benar akan menjadi orang yang didekatkan
(kepadaku)" [QS Asy Syu’araa : 41-42]
9. MEMBANGGAKAN INFRASTRUK-
TUR DAN BERJIWA MUNAFIK
Dan berkata Fir´aun: "Hai pembesar kaumku,
aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku.
Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat
kemudian buatkanlah untukku bangunan yang
tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa,
dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia
D
alam kamus besar Bahasa Indonesia,
istilah ideologi dimaknai sebagai
sekumpulan konsep bersistem yang
dijadikan asas pendapat (kejadian) yang
memberikan arah dan tujuan untuk
kelangsungan hidup. Dalam istilah politik,
ideologi dimaknai sebagai sistem ide yang
menyangkut filsafat, ekonomi, politik,
kepercayaan sosial dan ide-ide.
Karakteristik utama ideologi adalah
sebagai pemikiran yang mendasar, yang tidak
dibangun berdasarkan pemikiran lain (ushûl
bukan furû‘. Karakter kedua, ideologi adalah
sebagai pandangan hidup (aqidah) rasional