Anda di halaman 1dari 44

Kepemimpinan Islam, Solusi untuk Indonesia |i

Judul : KEPEMIMPINAN ISLAM, SOLUSI


UNTUK INDONESIA
Kritik atas Kepemimpinan Sekulerisme
dan Fir'aunisme
Penulis : Dr. Ahmad Sastra, MM
Desain & layout : Tim Follback Dakwah 2019
DAFTAR ISI

Daftar Isi ......................................................... iii


Jangan Sok Kuasa......................................... 1
Jangan Pilih Pemimpin Berengsek .............. 8
Adakah ‘Rezim Fir’aun’ dalam Sistem
Politik Modern? .........................................17
Kepemimpinan Ideologis: Solusi untuk
Indonesia ....................................................29

Kepemimpinan Islam, Solusi untuk Indonesia |iii


iv| Ahmad Sastra
JANGAN SOK KUASA
Siapa Yang Gaji Kamu ?

F
ir’aun adalah penguasa congkak nan
sombong. Ditopang oleh kapitalis
Qorun dan para pembantunya seperti
Hamam, dia menjelma menjadi diktator
bengis. Puncaknya, bahkan dia mengaku
dirinya sebagai tuhan yang harus disembah.
Jika rakyat menolak tunduk, maka dari
penyiksaan, pemenjaraan hingga pembunuhan
telah menanti.
Fir’aun merasa dirinyalah yang telah
memberikan kesejehteraan kepada rakyatnya.
Dia merasa yang telah memberikan makan
rakyatnya. Bahkan dia meresa bisa menghidup-
kan dan mematikan manusia. Dia panggil dua
orang, yang satu dibunuh dan yang satu
dibiarkan. Dengan congkak dia membacot

Kepemimpinan Islam, Solusi untuk Indonesia |1


bahwa dirinya bisa menghidupkan dan
mematikan.
Bahkan dalam kisah, Nabi Musa
diselamatkan Allah dan sempat hidup di istana
Fir’aun selama 18 tahun. Namun, Musa
adalah Nabi utusan Allah yang harus
berdakwah menyadarkan Fir’aun. Adalah
amanah yang sangat berat bagi seorang Musa.
Bahkan ketika diperintah Allah untuk
menemui Fir’aun untuk menyampaikan Islam,
Nabi Musa merasakan ketakutan yang sangat.
Berkata Musa: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya
aku takut bahwa mereka akan mendustakan aku
dan (karenanya) sempitlah dadaku dan tidak lancar
lidahku Maka utuslah (Jibril) kepada Harun dan
aku berdosa terhadap mereka, Maka aku takut
mereka akan membunuhku". [QS Asy Syuaraa :
12-14]
Akhirnya Nabi Harun dipilih Allah untuk
menemani Musa untuk menghadap Fir’aun

2| Ahmad Sastra
dan menyampaikan dakwah Islam. Ternyata
benar, sontak Fir’aun marah dan murka
mendengar ajakan Musa. Dengan pongah,
congkak dan sombong, Fir’aun mengungkit
jasanya yang telah mengasuh Musa dari bayi di
istana. Kalau pake bahasa Betawi, ”emang siape
yang kasih makan elo” kate Fir’aun.
Fir’aun menjawab: "Bukankah Kami telah
mengasuhmu di antara (keluarga) Kami, waktu
kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal
bersama Kami beberapa tahun dari umurmu dan
kamu telah berbuat suatu perbuatan yang telah
kamu lakukan itu dan kamu termasuk golongan
orang-orang yang tidak membalas guna”. [QS Asy
Syuaraa: 18-19].
Kalo pake bahasa Betawi, mungkin
lengkapnya Fir’aun saat itu ngebacot: dasar loe
kagak tahu diri, dari orok ampe gede, gue nyang
ngempanin elo. Gue nyang ngasih duit ame elo.
Kenape elo sekarang malah nyeramahin gue dan

Kepemimpinan Islam, Solusi untuk Indonesia |3


malah melawan gue. Harusnya dukung gue loe,
dasar kagak tau diuntung loe.
Tapi Allah adalah Maha Perkasa dan Maha
Kuasa. Bagi-Nya membinasakan Fir’aun adalah
hal sangat mudah. Jika Allah berkehendak,
maka kekuasaan sekuat apapun bisa runtuh
dalam sekejab. Namun Allah selalu menguji
para Nabi dan Rasul untuk tetap melakukan
kerja dakwah tanpa ada rasa takut kepada
siapapun selain kepada Allah. Maka Allah
menyampaikan kepada Musa agat tidak takut
menghadapi Fir’aun.
Allah berfirman, Jangan Takut (mereka tidak
akan bisa membunuhmu) Maka datanglah kamu
berdua kepada Fir’aun dan Katakanlah olehmu:
"Sesungguhnya Kami adalah Rasul Tuhan semesta
alam. [QS Asy Syuaraa : 15-16].
Maka terjadilah dialog dan perdebatan
dengan argumen antara Musa dengan Fir’aun.
Dengan lantang Nabi Musa menyampaikan

4| Ahmad Sastra
berbagai bentuk kezaliman Fir’aun dengan
memperbudak bani israil. Fir’aun tetap
menolak ajakan Musa, bahkan justru
mengancam Nabi Musa dengan penjara dan
menuduh Musa sebagai orang gila.
Fir’aun bertanya: "Siapa Tuhan semesta alam
itu?". Musa menjawab: "Tuhan Pencipta langit dan
bumi dan apa-apa yang di antara keduanya (Itulah
Tuhanmu), jika kamu sekalian (orang-orang) mem-
percayai-Nya". Berkata Fir’aun kepada orang-orang
sekelilingnya: "Apakah kamu tidak mendengar-
kan?". Musa berkata (pula): "Tuhan kamu dan
Tuhan nenek-nenek moyang kamu yang dahulu".
Fir’aun berkata: "Sesungguhnya Rasulmu yang di-
utus kepada kamu sekalian benar-benar orang gila".
Musa berkata: "Tuhan yang menguasai timur dan
barat dan apa yang ada di antara keduanya: (Itu-
lah Tuhanmu) jika kamu mempergunakan akal".
[QS Asy Syuaraa: 23-28].
Perdebatan Musa dengan Fir’aun adalah
gambaran antara kecerdasan dan kedunguan.

Kepemimpinan Islam, Solusi untuk Indonesia |5


Musa mewakili kecerdasan argumentatif,
sementara Fir’aun mewakili kedunguan. Musa
mewakili perjuangan, sementara Fir’aun mewa-
kili pengkhianatan. Musa mewakili kebera-
nian, sementara Fir’aun mewakili kecongkakan
dan kesombongan. Puncak sesombongannya
adalah saat mengaku sebagai tuhan dan telah
berjasa besar bagi kehidupan rakyat.
Namun, sombong adalah kehancuran itu
sendiri. Kecongkakan adalah awal dari runtuh-
nya tirani Fir’aun. Maka tak lama, dalam
kondisi lemah karena dikejar oleh Fir’aun,
Nabi Musa mendapatkan pertolongan Allah.
Sementara Fir’aun dan para penyembahnya
binasa digulung ombak besar.
Sungguh, tirani congkak dan sombong
tidak bertahan lama, sekejab akan dirobohkan
oleh Allah. Kisah Musa dan Fir’aun adalah
pelajaran yang berharga bagi orang-orang yang
berakal. Namun bagi orang bodoh, sejarah tak
mampu dimaknai sebagai pelajaran. Padahal

6| Ahmad Sastra
sejarah para Nabi adalah pelajaran terbaik bagi
manusia.
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu
terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mem-
punyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang
dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab)
yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu,
dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
beriman. [QS Yusuf : 111].
Jadi, jangan sok berkuasa dengan ke-
congkakan dan kesombongan, sebab sebentar
lagi akan runtuh berkeping-keping, binasa tak
tersisa.

[AhmadSastra,KotaHujan,02/02/19 : 22.51 WIB]

Kepemimpinan Islam, Solusi untuk Indonesia |7


JANGAN PILIH
PEMIMPIN BERENGSEK

J angan pilih pemimpin berengsek. Kalimat


ini adalah benar adanya. Sebab seorang
pemimpin adalah jabatan terhormat dan
sangat strategis bagi bangsa dan negara. Jika
pemimpinnya berengsek, maka rakyat dan
negaranya akan berengsek pula.
Istilah berengsek dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia [KBBI] artinya bahasanya
adalah banyak tingkah dan ulah. Banyak
tingkah dan ulah kalau dalam bahasa Jawa
disebut petakilan. Petakilan maknanya adalah
bertingkah yang tidak sewajarnya. Mungkin
dalam bahasa politik, petakilan sama dengan
pencitraan.

8| Ahmad Sastra
Ada juga beberapa arti dari istilah
berengsek ini. pertama, berengsek yang artinya
kacau sekali, hal ini merujuk kepada sebuah
kondisi yang tidak tertib dalam hal pelaksa-
naan kegiatan. Negara berengsek artinya
negara yang amburadul yakni terjadi banyak
penyimpangan hukum dan etika. Apakah
Indonesia termasuk negara berengsek ?
Arti kata berengsek yang lain adalah tidak
beres dan tidak becus. Arti ini lebih tepat jika
merujuk kepada manusianya. Pemimpin be-
rengsek artinya pemimpin yang tidak beres
pola fikir dan pola sikapnya yang menye-
babkan dirinya tidak becus menjadi seorang
pemimpin. Kata berengsek disini merujuk
kepada pemimpin yang minus kompetensi dan
kredibilitas.
Arti berengsek yang lain lagi adalah rewel
dan bandel. Kedua arti ini merujuk juga kepa-
da manusianya. Rewel maknanya banyak ngo-
mong tapi tidak jelas maksudnya. Seperti

Kepemimpinan Islam, Solusi untuk Indonesia |9


orang ngelindur, banyak ngomong tapi tak
jelas maksudnya. Sementara bandel atau nakal
berhubungan dengan sifat seseorang yang
tidak mau menerima nasehat, masukan dan
kritik. Bandel juga bisa diartikan orang yang
sering melanggar aturan.
Jadi dengan demikian, untuk sementara
dapat disimpulkan bahwa sinonim dari kata
berengsek adalah amburadul, bandel, bawel,
cerewet, comel, kacau, menyebalkan dan reseh.
Tidak bisa dibayangkan jika seorang pemimpin
memiliki sifat berengsek, apa jadinya negara
itu. Maka benar jika pemimpinnya berengsek,
maka rakyat dan negaranya akan lebih bereng-
sek lagi.
Keberengsekan seorang pemimpin artinya
ketidakberesan atau ketidakbecusan dalam
mengatur sebuah negara. Dalam Islam syarat
sah menjadi seorang pemimpin adalah mus-
lim, laki-laki, merdeka, mampu, adil, dan ber-
akal. Pemimpin berengsek adalah pemimpin

10| Ahmad Sastra


yang tidak bermampuan dan tidak berakal
[bodoh].
Dalam Islam pemimpin agung adalah
Rasulullah yang menjadi teladan bagi seluruh
manusia atas kemuliaannya. Michael H Hart
menilai Rasulullah dengan mengatakan, “My
choise of Muhammad to lead the list of the world’s
most influential persons may surprise some readers
be questioned by other, but he was the only man in
history who was supremely seccessful on both the
religious and seculer levels’.
Setiap diri adalah pemimpin dan akan
dimintai pertanggungjawaban atas kepemim-
pinannya, begitu Rasulullah bersabda. Jika me-
rujuk pada sabda Nabi Muhammad SAW
diatas dapat dipahami bahwa pemimpin itu
adalah sifat yang harus melekat dalam setiap
diri manusia. Artinya setiap manusia dicipta-
kan Allah telah mengemban fungsi kepemim-

Kepemimpinan Islam, Solusi untuk Indonesia |11


pinan yang harus dijalankan selama ia hidup
di dunia.
Prestasi apa yang telah ia capai ketika
menjalankan kepemimpinan ini akan diper-
hitungkan oleh Allah kelak di hari akhir. Hal
ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya
fungsi kepemimpinan ini. Sukses gagalnya
manusia di hari akhir kelak sangat ditentukan
oleh fungsi kepemimpinan ini.
Apakah dia amanah atau tidak amanah.
Setiap manusia dilahirkan untuk menjadi
seorang pemimpin, yang membedakan antar
manusia hanyalah ruang lingkup kepemim-
pinan yang diembannya. Apakah ruang
lingkupnya dunia, satu negara, wilayah, desa,
keluarga atau sekedar memimpin diri sendiri.
Semua adalah bentuk amanah yang diberikan
Allah kepada manusia yang dengannya harus
dipertanggungjawabkan.

12| Ahmad Sastra


Karena Islam sangat menaruh perhatian
persoalan kepemimpinan ini, hingga jenazah
Rasulullah ditunda pemakamannya hanya un-
tuk menentukan siapa pengganti beliau dalam
memimpin Daulah Madinah. Sifat-sifat mulia
Rasulullah dalam kepemimpinan adalah sidik
(benar/jujur), amanah, tabligh dan fatonah.
Itulah sifat-sifat mulia yang harus dimiliki
oleh seorang pemimpin, jangan sebaliknya,
yakni pemimpin yang memiliki sifat dusta,
khianat, mengajak kebatilan dan bodoh. Jika
pemimpin seperti itu maka akan membawa
keburukan bagi rakyat dan negaranya.
Kesuksesan seorang pemimpin akan mem-
berikan dampak positif yang luar biasa besar.
Begitu juga sebaliknya, kegagalan seorang
pemimpin akan berdampak buruk kepada
banyak orang. Bisa dibayangkan jika seorang
pemimpin melakukan tindakan tercela seperti
korupsi uang rakyat yang dipimpinnya.

Kepemimpinan Islam, Solusi untuk Indonesia |13


Dengan perbuatannya itu dia telah
merugikan sekian juta rakyat. Sebab korupsi
yang dilakukan seorang pemimpin berarti ia
telah merampas hak-hak rakyat banyak. Ba-
yangkan jika seorang pemimpin memiliki wa-
tak sombong, congkak, buruk perilaku dan
perkataan serta tidak beriman kepada Allah.
Maka, hal ini akan berdampak buruk bagi ke-
hidupan masyarakat, bahkan bisa mendatang-
kan azab dari Allah.
Berbeda jika seorang pemimpin amanah,
jujur dan beriman, maka dia akan membawa
kesejahteraan kepada jutaan orang yang di-
pimpinnya. Watak kepemimpinan yang mulia
memang tidak akan tumbuh sendiri, dibu-
tuhkan sebuah mental kuat dan lingkungan
yang kondusif.
Sistem Islam adalah sistem terbaik yang
bisa melahirkan watak pemimpin yang mulia.
Sistem demokrasi adalah sistem berengsek
yang melahirkan pemimpin yang berengsek

14| Ahmad Sastra


juga. Maka jauhi demokrasi dan terapkan
Islam, agar lahir pemimpin yang mulia, bukan
pemimpin berengsek.
Dorongan dari orang-orang terdekat akan
mampu menjadi energi positif bagi tumbuh-
kembang mental kepemimpinan ini. Dalam
sejarah peradaban Islam telah banyak mela-
hirkan kepemimpinan yang mulia dan Islami.
Mereka tumbuh bersamaan dengan kondisi
lingkungan keluarga dan masyarakat yang
Islami. Perilaku yang mulia dimulai dari pe-
mikiran positif.
Revolusi mental islami [kepribadian] itu
penting, namun revolusi sistem lebih penting.
Nilai-nilai Islam telah menawarkan sebuah
sistem kehidupan yang penuh kemuliaan yang
mampu melahirkan kepemimpinan yang mulia
juga.
Dengan demikian kepemimpinan Islami
yang mulia dan mensejahterakan lahir batin

Kepemimpinan Islam, Solusi untuk Indonesia |15


adalah pemimpin yang lahir dari sistem yang
mulia juga. Penerapan sistem Islam dalam
sejarah peradaban Islam telah membuktikan
telah mampu melahirkan pemimpin yang se-
lain menyerukan tauhid kepada Allah, juga
memberikan kesejahteraan hidup bagi rakyat-
nya.
Karena itu selain memilih pemimpin yang
Islami, bangsa ini tidak boleh melupakan
kewajiban untuk membangun sistem yang
Islami pula. Keduanya harus berjalan secara
sinergis, agar negeri ini bisa memiliki peradab-
an yang mulia.
Maka, jangan pilih pemimpin berengsek.

[AhmadSastra,KotaHujan,22/01/19 : 22.30 WIB]

16| Ahmad Sastra


ADAKAH
‘REZIM FIR’AUN’
DALAM SISTEM POLITIK MODERN?
Refleksi Sejarah Berdasarkan
Ayat-ayat Al Qur’an

T
homas Carlyle mengatakan bahwa the
history of the world is but the biography of
great man, sejarah tak lebih merupakan
kumpulan biografi orang-orang besar, katanya.
Sejarah adalah manusia.
Sementara menurut Sayyid Qutb, sejarah
adalah interpretasi peristiwa yang memberikan
dinamisme dalam waktu dan tempat. Sejarah
adalah interpretasi. Sejarah adalah hikmah dan
pembelajaran.
Imam As Suyuthi mendeskripsikan sejarah
sebagai pertarungan potensi kejahatan manu-
sia dan potensi kebaikan manusia, keduanya

Kepemimpinan Islam, Solusi untuk Indonesia |17


akan dicatat sebagai sejarah. Ekspresi potensi
jahat akan dicatat sebagai sejarah kelam,
ekspresi potensi kebaikan akan dicatat sebagai
sejarah gemilang.
Itulah mengapa, dalam sejarah selalu ada
pertarungan antara manusia penengak kebe-
naran dan manusia kebatilan. Saat hadir
Musa, maka hadir pula Fir’aun. Saat hadir
Rasulullah Muhammad, hadir pula Abu jahal
dan seterusnya.
Al Qur’an memaparkan rentetan sejarah
Nabi-nabi terdahulu, sebagaimana diungkap
oleh Sayyid Qutb adalah untuk diambil
pelajaran melalui analisis interpretasi atas
berbagai peristiwa yang melingkupi kita hari
ini.
Target pembelajaran sejarah adalah agar
kita bisa mengambil peran sebaga penegak
kebenaran Islam [penolong agama Allah]
sebagaimana para Nabi telah mencontohkan.

18| Ahmad Sastra


Sebaliknya, jangan sampai kita menjadi
pecundang yang justru memusuhi dan atau
menghalangi tegaknya agama Allah.
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu
terdapat pengajaran bagi orang-orang yang
mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita
yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-
kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala
sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi
kaum yang beriman. (QS Yusuf : 111).
Kita ambil salah satu paparan sejarah
dalam Al Qur’an yakni kehadiran Musa yang
Fir’aun. Istilah Fir’aun tidak merujuk kepada
nama, namun kepada sistem dan kondisi
politik kekuasaan. Sebab raja Fir’aun tidak
selalu bernama Fir’aun, namun menunjukkan
indikator kekuasaan yang zolim dan diktator.
Karena itu interpretasi sejarah yang
diulang oleh Allah dalam setiap zaman harus
bisa kita baca secara cerdas, agar kita bisa

Kepemimpinan Islam, Solusi untuk Indonesia |19


mengambil peran yang benar. Setidaknya ada
sepuluh karakter kekuasaan politik rezim
Fir’aun dalam al Qur’an’

1. KUFUR DAN MENDUSTAKAN AGA-


MA
Lalu Musa memperlihatkan kepadanya
mukjizat yang besar. Tetapi Fir´aun mendustakan
dan mendurhakai. Kemudian dia berpaling seraya
berusaha menantang (Musa). Maka dia
mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru
memanggil kaumnya. (Seraya) berkata: "Akulah
tuhanmu yang paling tinggi". Maka Allah
mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di
dunia. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada
Tuhannya) [QS An Nazi’at : 20-26].

20| Ahmad Sastra


2. SOMBONG, SOK KUASA DAN
MERASA PEMILIK NEGARA
Dan Fir´aun berseru kepada kaumnya (seraya)
berkata: "Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir
ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai ini
mengalir di bawahku; maka apakah kamu tidak
melihat(nya). Bukankah aku lebih baik dari orang
yang hina ini dan yang hampir tidak dapat
menjelaskan (perkataannya). Mengapa tidak
dipakaikan kepadanya gelang dari emas atau
malaikat datang bersama-sama dia untuk
mengiringkannya?. Maka Fir´aun mempengaruhi
kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh
kepadanya. Karena sesungguhnya mereka adalah
kaum yang fasik. [QS Az Zukhruf : 51-54]

3. DIKELILINGI PENASEHAT DAN


PEMBISIK JAHAT
Berkatalah pembesar-pembesar dari kaum
Fir´aun (kepada Fir´aun): "Apakah kamu

Kepemimpinan Islam, Solusi untuk Indonesia |21


membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat
kerusakan di negeri ini (Mesir) dan meninggalkan
kamu serta tuhan-tuhanmu?". Fir´aun menjawab:
"Akan kita bunuh anak-anak lelaki mereka dan
kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka;
dan sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas
mereka" [QS Al A’raf : 127].

4. HOBBI MENGANCAM DAN MEM-


FITNAH
Fir´aun berkata: "Sungguh jika kamu
menyembah Tuhan selain aku, benar-benar aku
akan menjadikan kamu salah seorang yang
dipenjarakan". [QS Asy Syu’araa : 29].
Fir´aun berkata kepada pembesar-pembesar
yang berada sekelilingnya: Sesungguhnya Musa ini
benar-benar seorang ahli sihir yang pandai [QS Asy
Syu’araa : 34].
Fir´aun berkata: "Apakah kamu sekalian
beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin

22| Ahmad Sastra


kepadamu? Sesungguhnya dia benar-benar
pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu
maka kamu nanti pasti benar-benar akan
mengetahui (akibat perbuatanmu); sesungguhnya
aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan
bersilangan dan aku akan menyalibmu semuanya"
[QS Asy Syu’araa : 49]

5. PRAGMATISME TRANSAKSIONAL
DAN BAGI-BAGI KURSI KEKUA-
SAAN
Maka tatkala ahli-ahli sihir datang,
merekapun bertanya kepada Fir´aun: "Apakah
kami sungguh-sungguh mendapat upah yang
besar jika kami adalah orang-orang yang
menang?. Fir´aun menjawab: "Ya, kalau
demikian, sesungguhnya kamu sekalian benar-
benar akan menjadi orang yang didekatkan
(kepadaku)" [QS Asy Syu’araa : 41-42]

Kepemimpinan Islam, Solusi untuk Indonesia |23


6. ANTI KRITIK DAN MENOLAK
DAKWAH ISLAM.
Kemudian sesudah Rasul-rasul itu, Kami utus
Musa dan Harun kepada Fir´aun dan pemuka-
pemuka kaumnya, dengan (membawa) tanda-tanda
(mukjizat-mukjizat) Kami, maka mereka
menyombongkan diri dan mereka adalah orang-
orang yang berdosa. Dan tatkala telah datang
kepada mereka kebenaran dari sisi Kami, mereka
berkata: "Sesungguhnya ini adalah sihir yang
nyata". Musa berkata: "Apakah kamu mengatakan
terhadap kebenaran waktu ia datang kepadamu,
sihirkah ini?" padahal ahli-ahli sihir itu tidaklah
mendapat kemenangan". Mereka berkata: "Apakah
kamu datang kepada kami untuk memalingkan
kami dari apa yang kami dapati nenek moyang
kami mengerjakannya, dan supaya kamu berdua
mempunyai kekuasaan di muka bumi? Kami tidak
akan mempercayai kamu berdua" [QS Yunus : 75-
78]

24| Ahmad Sastra


7. PERSEKUSI, KRIMINALISASI, IS-
LAMOPHOBIA DAN KAPITALISTIK
Dan berkata Fir´aun (kepada pembesar-
pembesarnya): "Biarkanlah aku membunuh Musa
dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya,
karena sesungguhnya aku khawatir dia akan
menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan
di muka bumi" [QS Al Mukmin : 26].
Dan sesungguhnya telah Kami utus Musa
dengan membawa ayat-ayat Kami dan keterangan
yang nyata kepada Fir´aun, Haman dan Qarun;
maka mereka berkata: "(Ia) adalah seorang ahli
sihir yang pendusta" [QS Al Mukmin : 23-24].

8. MENZOLIMI RAKYAT DAN SEKULE-


RISTIK.
Kaum Musa berkata: "Kami telah ditindas
(oleh Fir´aun) sebelum kamu datang kepada kami
dan sesudah kamu datang. Musa menjawab:
"Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu

Kepemimpinan Islam, Solusi untuk Indonesia |25


dan menjadikan kamu khalifah di bumi(Nya),
maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu
[QS Al A’raf : 129].
Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan
mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang
nyata (mukjizat), yang telah datang kepada kami
dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami;
maka putuskanlah apa yang hendak kamu
putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat
memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja [QS
Thahaa : 72].

9. MEMBANGGAKAN INFRASTRUK-
TUR DAN BERJIWA MUNAFIK
Dan berkata Fir´aun: "Hai pembesar kaumku,
aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku.
Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat
kemudian buatkanlah untukku bangunan yang
tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa,
dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia

26| Ahmad Sastra


termasuk orang-orang pendusta" [QS Al Qashash :
38].
Maka tatkala mukjizat-mukjizat Kami yang
jelas itu sampai kepada mereka, berkatalah mereka:
"Ini adalah sihir yang nyata" Dan mereka
mengingkarinya karena kezaliman dan
kesombongan (mereka) padahal hati mereka
meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah
betapa kesudahan orang-orang yang berbuat
kebinasaan [QS An Naml : 13-14].

10. BERMULUT BESAR DENGAN TU-


DUHAN KEJI.
Fir´aun bertanya: "Siapa Tuhan semesta alam
itu?. Musa menjawab: "Tuhan Pencipta langit dan
bumi dan apa-apa yang di antara keduanya (Itulah
Tuhanmu), jika kamu sekalian (orang-orang)
mempercayai-Nya". Berkata Fir´aun kepada orang-
orang sekelilingnya: "Apakah kamu tidak
mendengarkan?. Musa berkata (pula): "Tuhan

Kepemimpinan Islam, Solusi untuk Indonesia |27


kamu dan Tuhan nenek-nenek moyang kamu yang
dahulu". Fir´aun berkata: "Sesungguhnya Rasulmu
yang diutus kepada kamu sekalian benar-benar
orang gila". Musa berkata: "Tuhan yang menguasai
timur dan barat dan apa yang ada di antara
keduanya: (Itulah Tuhanmu) jika kamu
mempergunakan akal" [QS Asy Syua’raa : 23-28].
Nah dengan ayat-ayat Allah yang secara
gamblang dipaparkan indikator dan karakter
kakuasaan Fir’aun, maka kita perlu bertanya,
apakah ada kekuasaan yang memenuhi
indikator diatas. Jika ada, maka tentukan
peran kita sebagai muslim pejuang yang
melawan rezim jahat, apapaun resikonya.
Jadilah seperti Muhammad yang berjuang
melawan abu jahal dan jadilah seperti Musa
yang berjuang melawan Fir’aun.

[AhmadSastra,KotaHujan,20/01/19 : 08.30 WIB]

28| Ahmad Sastra


KEPEMIMPINAN
IDEOLOGIS:
SOLUSI UNTUK INDONESIA

D
alam kamus besar Bahasa Indonesia,
istilah ideologi dimaknai sebagai
sekumpulan konsep bersistem yang
dijadikan asas pendapat (kejadian) yang
memberikan arah dan tujuan untuk
kelangsungan hidup. Dalam istilah politik,
ideologi dimaknai sebagai sistem ide yang
menyangkut filsafat, ekonomi, politik,
kepercayaan sosial dan ide-ide.
Karakteristik utama ideologi adalah
sebagai pemikiran yang mendasar, yang tidak
dibangun berdasarkan pemikiran lain (ushûl
bukan furû‘. Karakter kedua, ideologi adalah
sebagai pandangan hidup (aqidah) rasional

Kepemimpinan Islam, Solusi untuk Indonesia |29


yang mampu melahirkan sistem peraturan
kehidupan.
Pandangan hidup rasional sebagai sebuah
ideologi meliputi tiga dimensi pandangan.
Pertama adalah pandangan hidup tentang
kehidupan sebelum adanya dunia. Pandangan
kedua adalah tentang visi kehidupan di dunia.
Ketiga adalah pandangan hidup tentang
kehidupan setelah kematian.
Paradigma yang benar akan ketiga dimensi
waktu akan melahirkan pandangan hidup yang
benar pula. Kesalahan paradigma terhadap tiga
dimensi waktu tersebut juga akan melahirkan
paradigma yang salah. Terlebih ideologi adalah
sistem ide yang hanya diemban oleh institusi
negara.
Dari analisa diatas, maka fakta yang dapat
di indera bahwa di dunia ini hanya ada tiga
ideologi yakni Islam, kapitalisme dan
komunisme. Ideologi Islam adalah sistem ide

30| Ahmad Sastra


yang melahirkan seperangkat peraturan
tentang seluruh aspek kehidupan bangsa
dalam sistem negara khilafah yang berbasis
syariah.
Ideologi kapitalisme adalah sistem ide yang
melahirkan seperangkat peraturan tentang
seluruh aspek kehidupan bangsa dalam sistem
negara demokrasi yang berdasarkan seku-
lerisme. Sementara ideologi komunisme ada-
lah sistem ide yang melahirkan seperangkat
peraturan tentang seluruh aspek kehidupan
bangsa dalam sistem negara komunis yang
berdasarkan ateisme.
Kepemimpian ideologi kapitalisme demo-
krasi melahirkan kepemimpinan pragmatis
yang abai terhadap hukum agama dan mora-
litas. Demokrasi adalah ideologi transnasional
yang sekuleristik dimana nilai agama dan
moralitas tak dijadikan sebagai pertimbangan
kebijakan dan perbuatan.

Kepemimpinan Islam, Solusi untuk Indonesia |31


Akibatnya kepemimpinan demokrasi
sekuler telah melahirkan sistem pendidikan
yang liberal, ekonomi kapitalistik, sistem sosial
yang hedonistik, sistem kepercayaan yang
sinkretistik dan berbau klenik. Aliran seperti
Islam nusantara, Lia Eden, Ahmadiyah,
Syiahisme, liberalisme hanyalah sedikit dari
dari aliran sesat akibat kebebasan beragama
dan berkeyakinan ala demokrasi.
Kepemimpinan ideologi demokrasi hanya
akan menjadikan negeri ini terus terjajah oleh
asing, dengan demokrasi negeri ini tidak
pernah berdaulat dan merdeka. Sumber daya
alam atas nama tipu daya privatisasi habis
dirampok oleh penjajah, sementara negeri ini
justru dijerat oleh ribuah trilliun hutang
berbunga haram oleh negara-negara rentenir.
Sementara kepemimpinan ideologi komu-
nisme lebih berbahaya lagi, sebab ideologi
kaum tak bertuhan ini sangat materialistik.
Agama bukan hanya tidak dianggap, namun

32| Ahmad Sastra


bahkan Tuhanpun dianggap tidak ada. Para
diktator bengis pemimpin komunis telah
menjadi sejarah kelam betapa jahatnya
manusia jika tak bertuhan.
Sementara kepemimpinan ideologi Islam
dengan sistem khilafah telah terbukti selama
berabad-abad membangun peradaban yang
maju dan mulia. Peradaban Islam maju secara
sains dan teknologi, memberikan
kesejahteraan dan keamanan, memberikan
kehagiaan dan keselamatan bagi seluruh rakyat
lintas ras dan agama.
Kepemimpinan ideologi Islam yang
bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah juga
telah mengangkat manusia kepada tingkat
kemuliaan yang paling tinggi. Manusia, oleh
Islam dipandang sebagai hamba ciptaan Allah
yang sempurna. Semua potensi kebaikan
dikerahkan dalam membangun peradaban,
sementara potensi keburukan dicegah agar
tidak destruktif terhadap kehidupan manusia.

Kepemimpinan Islam, Solusi untuk Indonesia |33


Oleh sebab itu pragmatisme kepemim-
pinan ideologi demokrasi yang kini tengah
melanda negeri ini harus segera diakhiri.
Kekuasaan demokrasi hanya berorientasi kepa-
da harta, tahta dan wanita semata, mengabai-
kan nilai amanah dan moralitas. Akibatnya
budaya korupsi, kolusi dan nepotisme menjadi
karakter para pejabatnya.
Tidak hanya sampai disitu, penerapan
hukum kufur demokrasi melalui UU liberal
telah menyebabkan kerusakan kehidupan
seperti maraknya LGBT, sex bebas, prostitusi,
narkoba, perjudian dan berbagai bentuk
kemaksiatan lainnya. Kemaksiatan inilah yang
telah menyebabkan datangnya azab dan ben-
cana dari Allah, sebagai peringatan agar ma-
nusia kembali kepada syariah Allah.
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay
Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari

34| Ahmad Sastra


(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali
(ke jalan yang benar). (QS Ar Ruum : 41).
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah
dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara
kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat
tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada
Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika
kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu)
dan lebih baik akibatnya. (QS An Nisaa : 59).

(AhmadSastra,KotaHujan,17/03/19 : 21.35 WIB)

Kepemimpinan Islam, Solusi untuk Indonesia |35


36| Ahmad Sastra

Anda mungkin juga menyukai