Askep Diare Prrin
Askep Diare Prrin
Di daerah gowa
OLEH ;
Fransin k uktolseya
Triska ayu fitriani
Sarlintang
Nengsi
Aldrian karel rahaklan
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh
perkawinan, adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan Keluarga adalah
suatu system sosial yang berisi dua atau lebih orang yang hidup bersama
yang mempunyai hubungan darah, perkawinan atau adopsi, tingga
bersama dan saling menguntungkan, mempunyai tujuan bersama,
mempunyai generasi peneus, saling pengertian dan saling menyayangi.
(Murray & Zentner, 1997) dikutip dari (Achjar, 2010)
perkembangan fisik, mental, emosional dan social dari individu-
individu yang ada didalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling
ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama. (Friedman, 1998)
Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
Keluarga adalah unit terkecil dari mastarakat yang terdiri dari dua orang
atau lebih dengan ikatan perkawinan, kelahiran atau adopsi yang tinggal di
satu tempat/ rumah, saling berinteraksi satu sama lain, mempunyai peran
masing-masing dan mempertahankan suatu kebudayaan.
2. Ciri-ciri Keluarga
Menurut Robert Iver dan Charles Horton yang di kutip dari (Setiadi, 2008)
1. Keluarga merupakan hubungan perkawinan
2. Keluarga bentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan
perkawinan yang senganja dibentuk atau dipelihara.
3. Keluarga mempunyai suatu system tata nama (Nomen Clatur)
termasuk perhitungan garis keturunan.
4. Keluarga mempunyai fumgsi ekonomi yang dibentuk oleh nggota-
anggotany berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan
dan membesarkan anak.
5. Keluarga merupakan tempat tingggal bersama, ruamh atau rumah
tangga.
3. Tipe Keluarga
Dalam (Murwani, 2007) di sebutkan beberapa tipe keluarga yaitu :
a. Tipe Keluarga Tradisional
1. Keluarga Inti ( Nuclear Family ) , adalah keluarga yang terdiri dari
ayah, ibu dan anak-anak.
2. Keluarga Besar ( Exstended Family ), adalah keluarga inti di
tambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, keponakan,
saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
3. Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami
dan istri tanpa anak.
4. “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu
orang tua (ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini
dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian.
5. “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri
seorang dewasa (misalnya seorang yang telah dewasa kemudian
tinggal kost untuk bekerja atau kuliah)
B. Diare
1. Pengertian
Diare adalah buang air besar tidak normal atau bentuk tinja yang encer
dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya (Hasan, 2005 : 283). Diare akut
merupakan peningkatan defekasi dan kandungan air pada tinja yang
berlangsung selama 5-7 hari (Schwartz, 2004 : 256). Dari beberapa pengertian
di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa diare
adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih
dari 3 kali pada anak konsistensi feses encer dapat berwarna hijau dan
dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja dan berlangsung antara
5-7 hari.
2. Etiologi
1. Faktor Infeksi
Faktor infeksi dapat dibagi menjadi 2: Infeksi Internal yang merupakan
infeksi saluran pencernaan yang menjadi penyebab utama diare pada
anak, meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. Colli, Salmonela, Shigella),
infeksi virus (Enterrovirus, Rota virus, Andenovirus, Astrivirus) dan
infeksi parasit (cacing yaitu Ascaris, Ticturis, Oxyiuris, Stangloides,
Protozoameliputi Glarida lambliatrichomonashominis dan jamur yaitu
kandida, albicans. Infeksi Parental infeksi di luar alat pencernaan (OMA,
Faringitis, Brochopneumonia, Ensepalitis).
2. Keracunan makanan
Disebabkan oleh toksin bakteri dan toksin yang dikeluarkan oleh
makanan itu sendiri.
3. Faktor malabsorbsi
Yaitu intoleransi disacarida (laktosa, maltosa, sukrosa), monosakarida
(intoleransi glukosa dan galaktosa) malabsorbsi lemak, protein pada bayi
dan anak yang terserang dalam intoleransi laktosa.
4. Faktor imunologik
Difinisi IgA akan menyebabkan tubuh tidak mampu mengatasi infeksi
dan parasit dalam usus (Suharyono, 1999).
3. Patofisiologi
4. Manifestasi Klinik
Menurut staf pengajar IKA FKUI (2000: 285), manifestasi klinik diare
adalah sebagai berikut:
1. Anak cengeng dan gelisah
2. Suhu tubuh meningkat Tinja cair, warna kehijau-hijauan, disertai lendir
atau darah
3. Anus dan daerah sekitarnya lecet
4. Muntah
5. Berat badan menurun
6. Dehidrasi
a. Dehidrasi ringan: kehilangan cairan 2-5% dan BB, turgor masih baik,
penderita belum jatuh dalam keadaan pre syok, haus. Dehidrasi sedang
: kehilangan cairan 5-8% dari BB, turgor kulit menurun, UUB cekung,
mata cowong, nadi cepat, nafas cepat dan dalam (kusmoul), penderita
jatuh pada pre syok/syok.
b. Dehidrasi berat: kehilangan cairan 8-10 % dari BB, turgor jelek,
kesadaran turun (apatis sampai koma), otot kaku, sianosis, nadi cepat,
nafas cepat dan dalam, penderita jatuh pada pre syok/syok.
c. Dehidrasi berat: kehilangan cairan 8-10 % dari BB, turgor jelek,
kesadaran turun (apatis sampai koma), otot kaku, sianosis, nadi cepat,
nafas cepat dan dalam, penderita jatuh pada pre syok/syok.
5. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Rusepno (2005: 286), pemeriksaan penunjang yang dapat
dilakukan pada pasien diare adalah:
1. Pemeriksaan tinja
2. Makroskopis dan mikroskopis
3. PH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet cilinictest
bila terdapat toleransi glukosa.
4. Bila perlu dilakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi
5. Pemeriksaan keseimbangan asam basa dalam darah dengan menentukan
PH dan cadangan alkali atau lebih tepat lagi dengan pemeriksaan analisa
gas darah menurut ASTRUP (bila memungkinkan)
6. Penatalaksanaan
A. Data umum
1. Nama kepala keluarga : Tn, M
2. Alamat dan telepon : Jl. Kenanga No 2
3. Pekerjaan kepela keluarga : PNS
4. Pendidikan kepala keluarga : D3
5. Komposisi keluarga
63 65 66 68
45 47
23 21
Keterangan :
: laki laki
: perempuan
: klien
: meninggal
: serumah
6. Tipe keluarga :
KeluargaTn. P merupakan tipe keluarga inti ( nuclear family ) yang terdiri
dari ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah jenis perkawinan
adalah monogami
7. Suku bangasa :
Tn.P dan Ny.U berasala dari gowa sungguminasa, bahasa yang di gunakan
adalah bahasa makasar
8. Seluruh anggota Tn.M menganut agama islam dan mereka slalu taat
beribadah dan menjalankan kepada tuhan yang maha esa
9. Status sosial ekonomi keluarga :
Pendapat keluarga perbulan Rp 3.000.000 dan istri Tn.M adalah seorang
ibu ruamah tangga dan kedua anaknya masih kuliah
10. Aktivitas rekreasi :
Tn.M selalu menyediakan waktu khusus untuk melakukan rekreasi
dengan keluarga
C. pengkajia lingkungan
15. Karakteristik rumah
Tipe rumah : permanen dengan jumlah ruang 3 kamar tidur 1 ruang tamu
sekaligus keluarga 1, 1 dapur, 1 kamar mandi sekaligus wc, jumlah
jendelah 8, setiap ruang di manfaatkan sebagaimana fungsinya secara
optimal. Tn.M saat ini tinggal dengan keluarga penerangan menggunakan
listrik lantai dari keramik serrta kebersihan rumah baik
Denah rumah :
1 5
3
7
2
1 4
6
Keterangan :
1. Pintu
2. Ruang tamu atau keluarga
3. Kamar tidur
4. Kamar tidur
5. WC/kamar mandi
6. Kamar tidur
7. Dapur
D. Struktur keluarga
20. Pola komonikasi keluarga :
Bahasa komonikasi yang di gunakan dalam keluarga dan dengan
masyarakata adalah bahasa makasar. Dan komonikasi antara keluarga
lebih sering pada malam hari setelah Tn.M selesaia pulang kerja..
21. Struktur kekuatan keluarga :
Klien memberi nasehat kepada anak – anaknya bagaiman cara berperilaku
yang sopan santun, tata krama, cara berkomonikasi ddengan orang lain
untuk kekuatan keluarga masih ada Tn.M karena Tn.M masih menjadi
kepala keluarga
22. Struktur peran ( formal dan informal )
Tn.M sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam memenuhi
kebutuhan dalam keluaraganya, istri berperan sebagai ibu rumah tangga
yang mengurus anak – anaknya.
23. Nilai dan norma keluarga :
Nilai dan norma yag berlaku dalam keluarga tersebut sesuai dengan nilai
agama yang di anutnya dan norma yang berlaku dilingkungannya.
Keluarga menpercayai pengobatan medis dan non medis.
E. Fungsi keluarga
24. Fungsi efektif :
Keluarga Tn.M yang saling menyayangi dan peduli terhadap anggota
keluarga yang sakiT. Karena adanya partisipasi dari anggota keluarga
dalam merawat anggota keluarga yang sakit
25. Fungsi sosial ;
Tn.M selalu mengajarkan dan menekankan pada keluarganya bagaimana
berperilaku sesuai ajaran agama yang di anutnya dalam kehidupan sehari –
harinya di rumah dan lingkunagan tempat tinggalnya
26. Fungsi perawatan kesehatan
- Kemampuan keluarga dalam Mengenal masalah kesehatan :
Tn.M dan keluarga dalam hal kesehatan mampu mengenal masalah –
masalah kesehatan, terbukti dengan keluarga Tn.M telah mengetahui
tentang apa yang menyebapkan klien menderit diare.
- Mengambil keputusan yang tepat :
Keluarga Tn.M mampu mengambil keputusan mengenai tindakan
yang tepat, terlihat dar Tn.M mengatar klien ke puskesmas untuk
mengecek kesehatan klien dan mendapatkan obat untuk meengatsi
sering BAB, mual muntah dan vitamin.
- Merawat anggota kleuarga yang sakit :
Keluarga Tn.M sangat memperhatikan anggota keluaganya yang sakit
jika Tn.M dan istri Tn.M dan anak kedua Tn.M sakit maka segera ke
puskesmas atau RS terdekat
- Memelihara lingkungan rumah yang sehat:
Tn.M dan keluarga mampu memelihara lingkungan rumah yang sehat
dan rapih. Hal ini terbukti dengan lingkungan rumah yang bersih.
- Menggunakan pelayanan kesehatan yang ada, ini bisa di lihat dari Tn.
Mampu mengantar klien untuk mengetahui kondisi anaknya yang
sedang sakit.
27. Fungsi reproduksi
Tn.M memiliki 2 orang anak, 1 istri. Anak pertama perempuan yang
berusia 23 tahun dan anak kedua dari Tn.M dan Ny. U adalah perempuan
juga yang berusia 21 tahun. Dan masih duduk di bangku perkuliahan.
28. Fungsi ekonomi
Penghasilan dari keluarga Tn.P masuk dalam kategori sangat cukup.
G. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik hanya di lakukan pada anak kedua Tn.P saja. karena anak
kedua Tn.P sedang menderita diare. Saat ini klien sedang mengkonsumsi obat
.
a. Tn.M : kepala keluarga
TT : TD : 120/80 mmhg
N : 80 klli/m
R : 20 kali/m
S : 37,5 0c
1. Kepala
- rambut : kulit kepala bersih, rambut lurus, bersih dan tidak rontok
- mata : inspeksi kedua mata simetris
- hidung : inspeksi : simetris, tidak ada sekret
palpasi : tidak ada nyeri tekan
- mulut dan faring : inspeksi ; tidak ada karies gigi,ttidak ada gigi palsu,
tidak ada faringitis dan lida bersi
- telinga : inspeksi : kedua telinga simetris
paalpasi : tidak ada nyeri tekan
2. leher
inspeksi : tidak ada sikatrik, tidak ada nodul.
Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroit
3. dada
inspeksi : bentuk nomorchest dan tidak ada palpasi : tidak ada nyeri tekan
perkusi : normal
auskultasi tidak ada suara tambahan
4. bdomen
inspeksi : tidak ada pembesaran organ
5. ekstermitas
inspeksi : tidak aada pembengkakan, tidakk ada fraktur dan anggota gerak
lengkap tida ada kekurangan.
N : 80 klli/m
R : 20 kali/m
S : 37 0c
6. Kepala
- rambut : kulit kepala bersih, rambut lurus panjang, bersih dan
tidak rontok
- mata : inspeksi kedua mata simetris
- hidung : inspeksi : simetris, tidak ada sekret
palpasi : tidak ada nyeri tekan
- mulut dan faring : inspeksi ; tidak ada karies gigi, tidak ada gigi palsu,
tidak ada faringitis dan lida bersi, mukosa bibir kering
- telinga : inspeksi : kedua telinga simetris
palpasi : tidak ada nyeri tekan
7. leher
inspeksi : tidak ada sikatrik, tidak ada nodul.
Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroit
8. dada
inspeksi : bentuk nomorchest dan tidak ada nodul
palpasi : tidak ada nyeri tekan
perkusi : normal
auskultasi tidak ada suara tambahan
9. bdomen
inspeksi : tidak ada pembesaran organ.
10. ekstermitas
inspeksi : tidak aada pembengkakan, tidakk ada fraktur dan anggota gerak
lengkap tida ada kekurangan.
1. Kepala
- rambut : kulit kepala bersih, rambut lurus panjang, bersih dan
tidak rontok
- mata : inspeksi kedua mata simetris
- hidung : inspeksi : simetris, tidak ada sekret
palpasi : tidak ada nyeri tekan
- mulut dan faring : inspeksi ; tidak ada karies gigi,ttidak ada gigi palsu,
tidak ada faringitis dan lida bers, mukosa bibir kering
- telinga : inspeksi : kedua telinga simetris
paalpasi : tidak ada nyeri tekan
2. leher
inspeksi : tidak ada sikatrik, tidak ada nodul.
Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroit
3. dada
inspeksi : bentuk nomorchest dan tidak ada nodul
palpasi : tidak ada nyeri tekan
perkusi : normal
auskultasi tidak ada suara tambahan.
4. adomen
inspeksi : tidak ada pembesaran organ, nyeri tekan dan kram abdomen.
Palpasi nyeri tekan
5. ekstermitas
inspeksi : tidak ada pembengkakan, tidak ada fraktur dan anggota gerak
lengkap dan tida ada kekurangan.
Masalah : diare
I. Perioritas masalah
1. Kekurangan folume cairan b.d Ketidak Ketidak mampuan keluarga menjaga
kesehatan keluarga untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga
2. Ketidak mampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
Perencnaan asuhan keperawatan keluarga T.n.P