Anda di halaman 1dari 28

Asuhan Kebidanan dengan mioma uteri

Senin, 22 Juli 2013

Asuhan kebidanan Mioma Uteri

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mioma uteri merupakan jenis tumor uterus yang paling sering. Disangka bahwa 20 % dari weanita
berumur 35 tahun menderita mioma uteri, walaupun tidak disertai gejala-gejala.

Mioma uteri tidak pernah terjadi setealah menopausae, bahkan yang telah adapun biasanya mengecil
mendekati masa menoipause. Bila mioma uteri bertambah besar pada masa post menopause, harus
dipikirkan kemungkinan terjadinya degenanerasi maligna (sarcoma ).sering disebut fibroid walaupun
asalnya dari jaringan otot. Dapat bersifat tunggal atau ganda, dan mencapai ukuran besar (100 pon).
Konsistensi keras dengan batas kapsel yang jelas, sehingga dapat dilepaskan dari sekitarnya.

Pada mioma uteri juga ditemukan beberapa akibat, misalnya nyeri, penekanan kandung kemih,
penekanan pada rektum, penekanan pada limfe dan Vena cava inferior di panggul.

Ditemukan mioma uteri setelah dilakukan beberapa pemeriksaan misalnya: pada palpasi bisa ditemukan
pembesaran uetrus , USG , rontgen, dan pemerikasaan bimanual. Berdasarkan uraian diatas , penulis
tertarik untuk mengangkat masalah pada Ny “S” P3003 Ab000 dengan mioma uteri untuk dilakukan
asuhan.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Setelah menyusun asuhan kebidanan ini, mahasiswa dapat membuat manajemen asuhan kebidanan
secara komprehensif.

2. Tujuan Khusus

Mahasiswa mampu :

a. Melakukan pengkajian pada Ny. “S” P3003 Ab000 dengan mioma uteri.

b. Mengidentifikasi masalah / diagnosa mioma uteri.

c. Melakukan intervensi pada Ny. “S” P3003 Ab000dengan mioma uteri.

d. Melakukan implementasi pada Ny. “S” P3003 Ab000dengan mioma uteri.

e. Membuat evaluasi pada Ny. “S” P3003 Ab000 dengan mioma uteri.

C. Metode Penulisan

Metode penulisan asuhan ini, sbb:

1. Observasi.

Melakukan pengamatan langsung pada pasien

2. Wawancara

Mengadakan tanya jawab langsung pada klien guna mengetahui keluhan yamg dirasakan, sehingga
dapat dilakukan intervensi yang tepat

3. Praktek

Melakukan pemeriksaan pada klien melalaui pendekatan manejemen kebidanan

4. Studi Pustaka

Membaca sumber-sumber buku dan mencari referensi lainnya yang kiranya membantu dalam
melaksanakan asuhan.

D. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, tujuan metode penulisan dan sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


- konsep mioma uteri yang terdiri dari pengertian, etiologi, jenis perubahan sekunder pada mioma,
tanda dan gejala, diagnosis,pemeriksaan penunjang dan terapi.

- Konsep anemia yang terdiri dari definisi, etiologi, bentuk-bentuk anemia , tanda dan gejala,
patofisiologi dan penatalaksaan

- Konsep manajemen kebidanan yang terdiri dari : pengkajian, indentifikasi masalah, intervensi,
implementasi dan evaluasi

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB IV PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP

Terdiri atas kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. KONSEP TEORI MIOMA UTERI

1. Pengertian

Mioma uteri adalah pertumbuhan tumor jinak dari sel-sel otot polos imatur yang namanya diberikan
sesuai dengan lokasinya di uterus.

(Hamilton, Mary Persis, 1995:106)

Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat sekitarnya, sehingga
dalam kepustakaan dikenal juga istilah fibroma mymoa leimioma ataupun fibroid.

(Sarwono,2010)

Mioma uteri adalah tumor jinak otot rahim, yang berdasarkan besar dan lokasinya dapat memberikan
gejala klinis. Nama lain leimioma uteri, fibro miomi uteri, uterine fibroid.

(Manuaba, 2010)

2. Etiologi

a. Penyebab

Penyebab mioma uteri belum jelas, disangka berasal dari:

(1) Teori genefoblas yaitu pada wanita ekstrogenik yang menyebabkan sel-sel otot yang imatur / belum
matang.

(2) Faktor keturunan.

b. Predisposisi

Predisposisi terjadinya mioma uteri adalah :

(1) Kulit hitam lebih banyak.

(2) Jarang ditemukan pada wanita berumur 20 tahun, paling banyak pada umur 35-45 tahun (kurang
lebih 25 %)

(3) Nullipara / kurang subur


(4) Keturunan.

(Sarwono, 2010)

3. Gejala mioma uteri

a. Gejala yang ditimbulkan oleh mioma:

(1) Tumor ganas / massa di perut bawah.

Perdarahan dapat berupa hipermenorrhoe, menorrhagi atau metrorrhagia yang disebabkan:

(a) Hiperplasia endometrium.

(b) Permukaan endometrium

(c) Atropi endometrium

(d) Kontraksi miometrium tidak optimal

(2) Nyeri

Nyeri ditimbulkan gangguan sirkulasi peredaran yang disertai nekrose setempat / proses peradangan
dengan perlekatan omentum.

(3) Akibat penekanan

(a) Penekanan kandung kemih (retensia urine)

(b) Penekanan pada rektum (obstipasi dan renesmi)

(c) Penekanan pada limfe dan vena cava inferior di panggul (odem tungkai dan nyeri panggul).

b. Gejala sekunder

(1) Anemia

(2) Lemah

(3) Pusing

(4) Sesak nafas

(5) Eritrosit pada mioma yang besar

4. Pemeriksaan penunjang

a. USG abdominal dan transvaginal.

b. Hysterogrami / hyesteroscopy
c. ECG : normal

d. Hasil RD : tampak tumor padat mendorong ke depan dan tidak tampak gambar cyste.

e. Golongan darah O.

5. Komplikasi

Degenerasi ganas menjadi lelomia sarcoma

(Sarwono,2010)

6. Patogenesis

Pada wanita akan menghasilkan estrogen dimana dengan keadaan estrogen tersebut dapat
menyebabkan sel-sel otot imatur / tidak matang yang dapat merangsang pertumbuhan dari miomi.
Pertumbuhan mioma sub mucosa mempunyai ciri sebagai tumor yang berkonsistensi kenyal, berwarna
putih yang terdiri dari bekas otot polos dan jaringan ikat yang tersusun seperti konde / pusaran air
(whort like trabeculation) dengan pseudoscapsule yang terjadi dari jaringan ikat longgar yang terdesak
karena pertumbuhan mioma.

7. Lokasi terjadi mioma

a. Berdasarkan posisi mioma terhadap lapisan-lapisan uterus dapat dibagi dalam:

(1) Mioma sub mucosa

Tumbuhnya dibawah endometrium dan menonjol ke dalam rongga uterus.

(2) Mioma intramural

Letaknya di bwah tunica serosa, sehingga menonjol di permukaan uterus.

8. Perubahan sekunder pada mioma uteri

a. Atrofi

Sesudah menopause / sesudah kehamilan mioma menjadi kecil.

b. Degenerasi hyalin

Sering terjadi pada penderita usia lanjut dimana tumor kehilangan struktur aslinya menjadi homogen.

c. Degenerasi kistik

Mioma menjadi cair sehingga terbentuk ruangan-ruangan yang tidak teratur berisi agar-agar dengan
konsistensi lunak.

d. Kalsifikasi / calscereus degeneration


Terjadi pada usia lanjut oleh karena ada gangguan dalam sirkulasi dengan adanya pengendapan garam
kapur sehingga mioma menjadi keras yang dengan pemeriksaan rontgen dapat dilihat klasifikasinya.

e. Degenerasi merah / necroses

Adanya necroses sub acut sebagai gangguan vaskularisasi infeksi yang hebat maupun karena torsi dari
tangkai tumor.

f. Degenerasi lemak

Jarang terjadi sebagai kelanjutan dari degenerasi nyalin.

9. Penanganan

a. Sebagian tidak memerlukan tindakan

- tanpa keluhan

- menjelang menopause

- besarnya < 12 minggu kehamilan

b. Enuklinasi myoma (myomektomi)

c. Histerektomi

Myoma uteri besarnya diatas 14 minggu kehamilan

d. Keadaan tidak memungkinkan

- radiasi

- pasang radium

- hormonal anti estrogen

e. Radio terapi untuk menghentikan perdarahan

- hanya dilakukan pada pasien yang tidak dapat operasi (bad risk patent)

- uterus harus lebih kecil dari usia kehamilan 12 minggu

- bukan jenis sub mukosa

- tidak disertai radang pelvis atau penekanan pada rectum

- tidak dilakukan pada wanita muda, sebab dapat menyebabkan menopause.


(Sarwono,2010)

B. KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN

A. Pengkajian

Dilakukan tanggal………..jam……..WIB

A. Data Subjektif

(1) Biodata

Nama

Umur

Umur 35-45 tahun mempunyai resiko terkena mioma (25 %) dan jarang terjadi setelah menopause,
karena pada menopause kadar estrogen menurun. Suku bangsa kulit hitam lebih banyak beresiko
terkena mioma daripada kulit putih.

Agama

Pendidikan

=
Pekerjaan

Alamat

(2) Keluhan utama

Pada mioma yang sering dirasakan oleh penderita oleh karena adanya perdarahan yang dapat berupa
hipermenorrhe, menorrhagia, ataupun metrorhagia, nyeri perut bagian bwah, teraba tumor di bagian
bawah dan gangguan BAK ( polkis uria, disuria, dan retensi uria), gangguan BAB (obstipasi/tenesmi dan
adanya oedem pada tungkai akibat penekanan oleh mioma).

(3) Riwayat kesehatan yang lalu

Pada mioma uteri sering ditemukan pada penderita yang sering mengalami perdarahan
(hypermenorrhe, menorrhagia, metrorhagia) yang lama dan terus menerus dan kadang-kadang disertai
rasa nyeri pada perut bagian bawah dan riwayat kontak berdarah dan dyspareuria.

(4) Riwayat kesehatan keluarga

Anggota keluarga pasien (ibu, kakak) yang pernah menderita penyakit yang sama seperti pasien yang
berupa perdarahan yang terus menerus dan lama karena predisposisi dan dyspareuria.

(5) Riwayat kehamilan / persalinan / haid

(a) Kehamilan

Pada mioma kemungkinan menurunkan fertilisasi, pengaruh mioma uteri pada kehamilan harus segera
diwaspadai dengan ibu riwayat kehamilan yang sering abortus, kelainan letak, plasenta previa dan pada
riwayat persalinan ibu sering mengalami persalinan yang lama karena mioma.
(b) Persalinan

Menghalangi jalan lahir serta timbulnya perdarahan post partum pada ibu nullipara / kurang subur
kemungkinan terkena mioma lebih besar dibanding dengan ibu yang pernah hamil.

(6) Riwayat haid

Sering ditemukan adanya hypermenorrhea, menorrhagia, dan disertai dengan dysmenorrhea yang hebat
harus diwaspadai terjadinya mioma pada ibu dan kapan HPHT untuk mengetahui ibu dalam siklus haid /
hamil dengan perdarahan abortus.

(7) Riwayat KB

Penggunaan KB hormonal dengan kadar estrogen yang tinggi merupakan pencetus terjadinya mioma
karena estrogen lebih tinggi kadarnya daripada wanita yang menggunakan KB non hormonal, KB
hormonal dengan kadar estrogen tinggi antara lain pil (kombinasi, sequental) dan suntik (cyclofem).

(8) Pola kebiasaan sehari-hari

Pada pola kebiasaan sehari-hari terutama pada pola eliminasi ibu akan mengalami gangguan BAK yang
dapat berupa polakis uria, dysuria, dan kadang terjadinya retensio urine dan gangguan BAB seperti
obstipasi dan renesmi. Pola seksual ibu dalam berhubungan seksual adanya kontak berdarah dan
dyspareunia karena adanya mioma pada alat genetalia interna dapat menyebabkan libido ibu menurun.
Pola aktivitas terganggu akibat rasa nyeri yang timbul.

(9) Kondisi psikososial

Ibu mengalami kecemasan karena dampak dari penyakitnya seperti perdarahan, ada benjolan
perdarahan yang terus menerus dan lama.

(10) Kondisi spiritual

Ibu merasa terganggu dalam menjalankan ibadah terutama pada agama Islam karena adanya
perdarahan yang terus menerus dan lama.

B. Data Objektif

(1) Keadaan umum

Kesadaran ibu dapat composmentis sampai samnolen karena adanya perdarahan yang banyak yang
dapat menimbulkan gangguan keseimbangan cairan dan penampilan ibu tampak menyeringai karena
merasakan nyeri perut.
(2) Tanda-tanda vital

a) Suhu

Dapat normal dan dapat mengalami peningkatan apabila ditemukan adanya infeksi atau dehidrasi berat
( N = < 380C)

b) Nadi

Dalam keadaan syok lipotemik akan dehidrasi berat dan akan terjadi takikardi akibat dari terjadinya
perdarahan ( N = < 100 x/menit)

c) TD

Dalam keadaan syok hipolemik / dehidrasi berat karena perdarahan akan terjadi penurunan tensi

d) Pernafasan

Mengalami peningkatan sehubungan dengan gejala sekunder yaitu sesak nafas karena gangguan
sirkulasi 02 dalam darah kurang dengan adanya penurunan kadar Hb oleh perdarahan sehingga kadar
Co2 dalam darah meningkat ( N = < 16 x/menit)

(3) Pemeriksaan umum

a) Muka
:

Tampak pucat sebagai tanda adanya anemia serta akan keluar keringat dingin bila terjadi shock.

b) Mata

Conjungtiva pucat oleh karena adanya anemia akibat dari perdarahan yang terus menerus, banyak dan
lama.

c) Mulut

Mukosa mulut dan bibir tampak pucat dan keadaan ini sesuai keadaan anemisnya.

d) Hidung

dan telinga

Bentuk simetris, tidak ada cairan dan benjolan yang abnormal.

e) Dada dan

mammae

:
Gerakan nafas cepat karena adanya usaha untuk memenuhi kebutuhan 02 akibat kadar CO2 dalam
darah yang tinggi, pada mammae tidak ada pembesaran dan benjolan abnormal.

f) Abdomen

Teraba tumor di bagian bawah, keras / kenyal, bentuk tidak teratur, gerakan bebas, tidak sakit, tetapi
kadang-kadang ditemui nyeri bila telah terjadi infeksi.

g) Genetalia

Adanya perdarahan pervaginam yang banyak, encer sampai bergumpal-gumpal, adanya varises yang
pecah, pembesaran kelenjar bartholini, condiloma acuminata dan adanya bau pada daerah genetalia.

h) Anus

Akan timbul hemorroid, luka dan varises pecah karena keadaan obstipasi akibat penekanan pada mioma
pada rectum.

i) Ekstremitas

Odem pada kaki karena adanya tekanan pada vena cava inferior dan pada limfa oleh mioma pada
panggul.

(4) Pemeriksaan khusus


a) Pemeriksaan bimanual.

Pada mioma uteri akan teraba benjolan pada perut bagian bawah, terletak di garis tengah maupun agak
kesamping dan seringkali teraba benjolan-benjolan dan kadang-kadang terasa sakit.

b) Sondage

Cavum uteri besar dan tidak teraba.

(5) Pemeriksaan penunjang

a) USG = pada mioma uteri terdapat gambaran yang gelap

b) Histeografi / histeroscopi

(6) Pemeriksaan laborat

a) Hb

Akan terjadi penurunan apabila disertai perdarahan serta penurunan Hb yang berat maka akan terlihat
adanya gambaran perdarahan yang hebat

b) P4

Pada pemeriksaan tidak terdapat keganasan maka akan dilakukan pengobatan sesuai dengan prosedur
terapi mioma dan bila terjadi keganasan akan dilakukan prosedur pengobatan kanker seperti
cystostatika, dll.

II. Identifikasi Masalah


Dx : Mioma uteri

Ds : - Umur 35 tahun

- Perdarahan (hipermenorrhe, menorrhagia, metrorhagia)

- Nyeri perut bawah

- Gangguan BAK (poliks uria, disuria dan retensi uria)

- Gangguan BAB (obstipasi / tenesmi)s

- Dalam keluarga pernah menderita penyakit yang sama

- Riwayat kehamilan sering abortus, kelainan letak, plasenta

previa, persalinan lama, perdarahan postpartum.

- Menggunakan KB hormonal

- Kecemasan karena dampak dari penyakitnya seperti perdarahan.

Do : - Keadaan umum : composmentis sampai samnolen

- Ibu tampak menyeringai karena merasakan nyeri perut.

- Suhu N = 380C

- Nadi N = < 100 x/menit

- TD turun

- Pernafasan N = < 16 x/menit

- Muka : pucat, keluar keringat dingin.

- Mata : conjungtiva pucat

- Mulut : mukosa mulut dan bibir tampak pucat

- Dada dan mammae : gerakan nafas cepat

- Abdomen : teraba tumor di bagian bawah, keras/kenyal, bentuk

tidak teratur, gerakan bebas, adanya varises yang pecah, pembesaran kel. Bartholini, condiloma
acuminata dan adanya bau pada daerah genetalia.
- Anus : timbul hemorroid, luka dan varises pecah.

- Ekstremitas : oedem pada kaki.

Masalah :

1. Nyeri pada perut bagian bawah

Ds : ibu mengatakan nyeri pada perut bagian bawah

Do : ibu menyeringai kesakitan saat5 dilakukan pemeriksaan dalam nyeri tekan saat palpasi

2. anemia.

Ds : ibu mengatakan perdarahan banyak dan bergumpal

Do : wajah ibu tampak pucat

3. gangguan pola eliminasi (BAK)

Ds : ibu mengatakan serring kencing.

Do : -

4. cemas sehubungan dengan penyakit yang diderita ibu.

Ds : cemas dan takut tentang penyakit yang di deritanya

Do : -

5. Dismenorhea

Ds : ibu mengatakan nyeri perut pada saat menstruasi

Do : -

6. Gangguan pola seksual s/d nyeri dan perdarahan.

Ds : gangguan pola seksual

Do :

7.Sterilisasi

Ds : ibu merasa sedih, stress, bingung, mengeluh lemas dan susah punya anak

Ds :adanya organ kandungan yang abnormal


III. Intervensi

Dx : Ny…P…Ab…. Dengan mioma uteri

Tujuan : Tidak terjadi keganasan dan komplikasi

KH : - KU : baik

- TTV dalam keadaan normal

- TD : (90/60 – 120/80 mmHg)

- Suhu : (36-37 0c)

- Nadi : (60-100 x/mnt)

- RR : (12-20x/mnt)

-ibu dapat beradaptasi dengan penyakitnya.

Intervensi :

1. Berithu pada ibu dan keluarga tyentang hasil pemeriksaan.

R : Membantu memberi ketenangan ibu dalam menghadapi penyakit yang diderita.

2. Beri dukungan psikologis

R : Psikologis ibu yang baik dan tenang akan memperlancar tindakan petugas

3. Beritahu ibu tentang pentingnya mengkonsumsi makanan TKTP

R : gizi yang cukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh


4. Anjurkan pada ibu untuk menjaga kebersihan personal higiene

R : mencegah masuknya kuman kedalam vagina

5. Kolaborasi dengan tim medis

R : menemukan pelayanan yang tepat bagi klien

6. Libatkan keluarga dalam pemberian asuhan pada ibu

R : keluarga dapat menambah dukungan psikologis yang efektif bagi ibu

7. Ingatkan ibu untuk periksa urine dan darah lengkap di laboratorium

R : sebagai data penunjang untuk suatu tindakan

8. Periksa tanda-tanda vital

R : merupakan parameter keadaan umum ibu

IV. Implementasi

Mengacu pada intervensi.

V. Evaluasi

Mengacu pada kriteria hasil.

Nutriclub Logo

Home

One Step Ahead


Early Life Nutrition

Products

News & Promo

Tools

Recipe

A-Z

AllergyExpert

Kehamilan

Bayi

Balita

Tim Ahli Nutriclub

NUTRISI

AKTIVITAS

FAKTA & MITOS KEHAMILAN

KESEHATAN KEHAMILAN

article

kehamilan

kesehatan kehamilan

Berat Badan Selama M...


Menjalani Kehamilan ...

Page 1 / 1

Menjalani Kehamilan dengan Penyakit Miom

Menjalani Kehamilan dengan Penyakit Miom

Perkembangan Otak si KecilKetahanan Tubuh si KecilPertumbuhan Fisik si Kecil

Timbulnya penyakit tentu menimbulkan kekhawatiran bagi Ibu, apalagi jika ini terjadi di masa
kehamilan. Bila Ibu mengalami penyakit tertentu saat menjalani kehamilan, seperti miom, pada
kenyataannya ini akan terkait juga dengan kesehatan janin.

Miom disebut juga dengan fibroid atau myoma, ini adalah sejenis tumor jinak yang terdapat di dinding
rahim. Bermula dari sel otot yang kemudian tumbuh secara abnormal menjadi tumor dan menempel
pada dinding rahim.

Umumnya miom berukuran kecil, mulai dari sebesar kacang polong hingga sebutir anggur. Miom
seringkali tidak dirasakan keberadaannya karena berkembang secara perlahan.

Tidak mengherankan bila banyak miom yang ditemukan secara kebetulan, seperti pada saat melakukan
USG kehamilan. Namun, ada pula miom yang berkembang dengan pesat. Perlu diketahui, sebagian besar
kasus miom tidak berbahaya dan jarang berubah menjadi kanker

Kanker adalah sekelompok penyakit yang terjadi ketika sel-s...

Lihat A-Z

- Penyebab Miom

Pertumbuhan miom terkait dengan faktor hormon

Hormon adalah zat kimia yang terbentuk dalam satu organ ata...

Lihat A-Z
al, terutama hormon estrogen

Estrogen adalah salah satu dari kelompok hormon steroid yan...

Lihat A-Z

. Oleh karena itu, dalam masa kehamilan dimana kadar estrogen sangat tinggi, miom dapat berkembang
secara cepat. Hal-hal yang menimbulkan ketidakseimbangan hormonal diantaranya adalah makanan,
obesitas, stres

Stres adalah istilah yang mengacu pada gabungan tekanan fis...

Lihat A-Z

dan daya tahan tubuh rendah. Faktor keturunan juga bisa berkontribusi untuk memicu timbulnya miom.

- Gejala Miom

Berikut adalah gejala-gejala yang umumnya terjadi apabila terdapat miom pada rahim Ibu.

•Muncul rasa nyeri

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang dapat ...

Lihat A-Z

pada perut atau pinggul

•Perut terasa penuh

•Merasa nyeri saat berhubungan intim

•Rasa tidak nyaman di sekitar panggul

•Keguguran

•Gangguan haid seperti nyeri, haid tidak teratur, pendarahan lebih banyak dan lebih lama

•Gejala anemia karena banyak kehilangan darah haid

•Gangguan buang air kecil dan buang air besar.

- Pengaruh Terhadap Peluang Hamil


Jika miom tumbuh di saluran leher rahim, maka ini akan memperkecil peluang Ibu untuk hamil, karena
leher rahim menjadi kecil dan menghambat masuknya sperma

Sperma atau spermatozoa adalah sel reproduksi laki-laki yan...

Lihat A-Z

ke rahim. Kondisi ini akan mempersulit terjadinya pembuahan.

Jika miom tumbuh di dinding rahim, maka ini akan menghambat penanaman atau implantasi sel telur
yang telah dibuahi pada dinding rahim.

- Pengaruh Terhadap Kehamilan

Pada trimester

Trimester adalah periode waktu tiga bulan kalender. Kehamil...

Lihat A-Z

pertama, miom yang membesar akan mendorong janin

Janin atau fetus adalah nama yang diberikan untuk bayi yang...

Lihat A-Z

sehingga tidak dapat menempel dengan baik pada dinding rahim. Akibatnya, risiko terjadinya keguguran
semakin besar. Jika kehamilan berlanjut, miom dapat mendesak janin sampai plasenta

Plasenta adalah organ yang tumbuh di dalam rahim selama ke...

Lihat A-Z

yang tumbuh di bawah rahim sehingga mengakibatkan pendarahan saat persalinan

Persalinan adalah proses pengeluaran konsepsi (janin dan p...

Lihat A-Z

Apabila miom tumbuh menghalangi saluran makanan janin, maka pertumbuhan janin akan terganggu
karena kekurangan makanan dan oksigen, yang bisa berujung pada kematian. Miom yang terdapat pada
bagian atas rahim bisa membuat janin berada dalam posisi sungsang karena ia sulit bergerak kembali ke
posisi normal.
- Pencegahan Miom

Untuk pencegahan, teruslah menjaga kebersihan alat kelamin dan menjalani pola hidup sehat seperti
menerapkan diet sehat berimbang, rutin berolahraga, dan menjauhkan diri dari stres.

Jaga kondisi kesehatan Ibu agar tetap prima di masa kehamilan, juga agar janin dapat tumbuh dengan
optimal. Selalu konsultasikan kepada dokter mengenai kondisi yang Ibu alami selama masa kehamilan.
Penuhi kebutuhan nutrisi

Nutrisi adalah zat dalam makanan yang dibutuhkan organisme ...

Lihat A-Z

harian Ibu di sini.

konsultasi langsung dengan dokter & tim ahli nutriclub di sini

Keywords: Pregnancy, Immunity, Health

Baca artikel terkait

Terapi Alergi Selama Menjalani Masa Kehamilan

Atasi Nyeri Keram di Masa Kehamilan

Tanda Melahirkan - Pecahnya Air Ketuban

Gangguan Kesehatan Gigi di Masa Kehamilan

Pengaruh Obat-obatan Pada Janin

Jatuh Sakit Saat Hamil

Mual Saat Hamil Atau Morning Sickness

Keputihan saat Hamil


Mengidam Sehat Untuk Gizi Seimbang Di Masa Kehamilan

Sakit Perut di Masa Kehamilan

Heartburn atau Nyeri Ulu Hati Selama Kehamilan

Gangguan Nyeri Payudara Saat Hamil

Pusing Saat Hamil

Kendalikan Insomnia Di Masa Kehamilan

Memahami Kontraksi Palsu, Braxton Hicks

Mengenal Plasenta Previa

Flek dan Pendarahan Saat Kehamilan

Tendangan Janin Saat Hamil

Atasi Kontraksi Saat Hamil

Tips Hadapi Kehamilan Lewat Waktu

Jika Ibu Harus Melahirkan Lewat Bedah Caesar

Kehamilan di Atas Usia 35 Tahun

Penyakit Toxoplasma pada Ibu Hamil

Mempersiapkan Diri Jika Posisi Bayi Sungsang

Waktu Paling Tepat Ibu ke Rumah Sakit, Untuk Melahirkan

Keguguran Pada Ibu Hamil

Mengenal Sistitis Pada Ibu Hamil

Jarak Antar Kehamilan Terlalu Dekat

Bagaimana Menghilangkan Stretch Mark

Pre Eklampsia

Kurangi Risiko Melahirkan Prematur

Keputihan Karena Infeksi Di Masa Kehamilan

Anemia Pada Ibu Hamil


Berat Badan Selama Masa Kehamilan

Menjalani Kehamilan dengan Penyakit Miom

Menjalani Kehamilan dengan Penyakit Kista Ovarium

Menjalani Kehamilan dengan Penyakit HPV

Redakan Rasa Takut Menghadapi Persalinan

Atasi Bengkak di Masa Kehamilan

Sembelit atau Konstipasi di Masa Kehamilan

Sakit Punggung Saat Kehamilan

Lelah di Masa Kehamilan

Ambeien atau Wasir Saat Hamil

Pengaruh Alergi Terhadap Perkembangan Janin

Cegah Risiko Terjadinya Autisme Sejak Masa Kehamilan

Apakah Kehamilan Ibu Berisiko Tinggi?

Mencegah Risiko Hipertensi Dalam Kehamilan

Kenali Tiga Jenis Posisi Janin Sungsang

Informasi Penting Mengenai Kehamilan Kembar

Ketahui Lebih Banyak Tentang Hamil Anggur

Ketahui Tanda-Tanda Bahaya di Masa Kehamilan

Perubahan Hormonal yang Ibu Alami Selama Kehamilan

Waspadai Infeksi TORCH di Masa Kehamilan

Tips Cepat Hamil: Memeriksa Kesuburan Ibu dan Suami

Perkembangan Janin Dalam Kandungan

USG Saat Hamil: Bahayakah?

Memilih Obat Batuk dan Flu untuk Ibu Hamil

Tips Atasi Stres Pada Ibu Hamil


Manfaat Seng selama Hamil bagi Masa Depan Anak

Air Susu Ibu adalah yang terbaik untuk bayi dan sangat bermanfaat. Penting bahwa dalam persiapan
untuk dan selama menyusui, Anda melakukan diet yang sehat dan seimbang. Menggabungkan
pemberian ASI dan botol pada minggu pertama kehidupan dapat mengurangi suplai ASI Anda, dan sulit
untuk dapat menyusui kembali bila telah berhenti. Konsultasikan kepada dokter, bidan atau ahli medis
lainnya untuk nasihat mengenai pemberian makan bayi Anda. Kalau Anda menggunakan formula bayi,
Anda harus mengikuti petunjuk fabrikan secara seksama.

Tentang Nutriclub

Hubung Kami

Sitemap

Disclaimer

Pernyataan Akses Kami

Pernyataan Korporat

Call Careline 0 800 182 1059

Email Nutriclub

Chat Dengan Tim Ahli

© 2014 Nutricia Indonesia. All rights reserved

Terus Berinovasi Sejak 1896


DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus Gde. Ilmu Kebidanan dan KB. Jakarta: 2010

Wiknjosastro, Hanifa. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka: Jakarta: 2010

Anonim, Universitas Padjajaran Bandung. Obstetri Fisiologi. Bandung: 1984.

Carpenito, Lynda Juall. Diagnosa Keperawatan. EGC: Jakarta: 2000.

Mary, Hamilton Persis. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas. EGC: Jakarta: 1996.

Diposkan oleh cha ningratz di 22.15 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke
FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)


Arsip Blog

▼ 2013 (2)

▼ Juli (2)

SAP CARA MEMANDIKAN BAYI DAN MERAWAT TALI PUSAT DE...

Asuhan kebidanan Mioma Uteri

Mengenai Saya

Foto saya

cha ningratz

Lihat profil lengkapku

Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai