Anda di halaman 1dari 36

No.

Dokumen RHC/02/NOV/01
Revisi 00
RENCANA HACCP Halaman 1 dari 42
PRODUK INFUSED Tgl. Efektif 18 November 2019
WATER

Rencana Kerja dan Jaminan Mutu


Produk Minuman Infuse Water
Guna memenuhi tugas praktikum
Pengendalian Mutu

Kelompok I26

Anggota Kelompok

M. Fikri Zain Hutasuhut (175050100111074)


Moh. Ainun Najib (175050100111075)
Frans Sukena Ginting (175050100111076)
Maulida Handini (175050100111078)
Khusnul Teguh Pangestu (175050100111080)
Andriawan Soni Hantoro (175050100111083)
Maulidiffa Rizki Farhanah (175050100111087)
Farhan Maulana (175050100111090)
Andreas Aldy Candra (175050100111092)
Ragil Firmansyah (175050100111093)
Bagaswara Aji Putra Wardana (J32) (175050107111051)

Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya
1
No. Dokumen RHC/02/NOV/01
Revisi 00
RENCANA HACCP Halaman 2 dari 42
PRODUK INFUSED Tgl. Efektif 18 November 2019
WATER
2019

RENCANA HACCP

PRODUK INFUSED WATER

Dibuat oleh, Disetujui oleh,

M. Fikri Zain Hutasuhut Khusnul Teguh P.


Manager Produksi General Manager
Produk Minuman Infuse Water Produk Minuman Infuse Water

Divalidasi oleh,

Maulidiffa Rizki F.
Kepala Bagian Quality Control
Produk Minuman Infuse Water

2
No. Dokumen RHC/02/NOV/01`
Revisi 00
RENCANA HACCP Halaman 3 dari 42
PRODUK INFUSED Tgl. Efektif 18 November 2019
WATER

CATATAN REVISI

No Revisi Hal. Bag/Sub Bag yang direvisi Disetujui Oleh Tanggal


(Jbt/prf)

3
No. Dokumen RHC/02/NOV/01
Revisi 00
RENCANA HACCP Halaman 4 dari 42
PRODUK MINUMAN Tgl. Efektif 18 November 2019
PRODUK INFUSED
WATER

DAFTAR ISI

Bagian Isi Halaman


Judul dan Lembar Pengesahan 2
Catatan Revisi 3
Daftar Isi 4
1.0 Tujuan 5
2.0 Ruang Lingkup 5
3.0 Struktur Organisasi 6
4.0 Deskripsi Produk 7
4.1. Rencana Penggunaan Produk 8
5.0 Kelayakan Dasar 9
5.1. Good Manufacturing Practice (GMP) 9
5.2. Sanitation Standard Operation Procedure (SSOP) 12
6.0 Diagram Alir Proses 16
7.0 Pemastian Diagram Alir 17
8.0 Analisa Bahaya 18
9.0 Penetapan Titik Kendali Kritis (TKK) 21
10.0 Pengawasan Titik Kendali Kritis (TKK) 28
11.0 Identifikasi Produk 33
12.0 Daftar Dokumen 35
12.1 Lampiran 35
Form-form 36

4
No. Dokumen RHC/02/NOV/01
Revisi 00
RENCANA HACCP Halaman 5 dari 42
PRODUK INFUSED Tgl. Efektif 18 November 2019
WATER

1.0. TUJUAN
Penerapan sistem HACCP memiliki tujuan antara lain untuk mencegah terjadinya
bahaya sehingga dapat dipakai sebagai jaminan mutu pengan guna memenuhi tuntutan
konsumen. HACCP bersifat sebagai sistem pengendalian mutu sejak bahan baku
dipersiapkan sampai produk akhir diproduksi secara massal dan didistribusikan. Oleh
karena itu dengan diterapkannya sistem HACCP akan mencegah resiko komplain karena
adanya bahaya pada suatu produk pangan. Selain itu, HACCP juga dapat berfungsi
sebagai promosi perdagangan yang memiliki daya saing kompetitif.

2.0. RUANG LINGKUP


Ruang lingkup rencana HACCP ini meliputi deskripsi produk, identifikasi
pengguna yang dituju, kelayakan dasar GMP (Good manufacturing practice) dan SSOP
(Sanitation standard operation procedure), pembuatan diagram alir, verifikasi diagram
alir, analisis dan identifikasi bahaya, analisis resiko, pengembangan tindakan bahaya,
critical control pointdan pengendalian bahaya, penetapan batas kritis, menetapkan
prosedur monitoring, menetapkan tindakan koreksi, menetapkan prosedur verifikasi,
dokumentasi dan rekaman.

5
No. Dokumen RHC/02/NOV/01
Revisi 00
RENCANA HACCP Halaman 6 dari 42
PRODUK INFUSED Tgl. Efektif 18 November 2019
WATER

3.0. STRUKTUR TIM HACCP

Khusnul Teguh
General
Manajer

M. Fikri Zain Moh. Ainun N Frans Sukena


Manajer Manajer Manajer HRD
Produksi Keuangan

Maulida
Andriawan Soni H Maulidiffa R
Handini
Kabag. Proses & Kabag. Quality
Kabag. Gudang
Pengolahan Control
& Bahan Baku

Farhan Maulana &


Andreas Aldy &
Bagaswara A. P.
Ragil Firmansyah
Wardana
Laboratorium
Pemeliharaan Mesin

Nama Jabatan Keterangan


Khusnul Teguh P General Manager Penanggung Jawab Pabrik
M. Fikri Zain Production Manager Kepala Tim & Penanggung
Jawab Produksi
Moh. Ainun N Finance Manager Penentu Standar Operasional &
Prosedur (SOP)
Frans Sukena G Human Resource Development Penentu K3
Manager
Maulida Handini Kepala Bagian Gudang & Penerimaan Bahan Baku &
Bahan Baku Rejecting
Andriawan Soni H Kepala Bagian Proses & Pengolahan & Pembuatan
Pengolahan Produk
Maulidiffa R Kepala Bagian Quality Control Penjamin Kualitas & Kepuasan
Konsumen
Farhan Maulana & Bagaswara Bagian Pemeliharaan Mesin Perawatan & Operasional Alat
A. P. Wardana Produksi
Andreas Aldy & Ragil Bagian Laboratorium Pengujian Produk & Kode
Firmansyah Produksi

6
No. Dokumen RHC/02/NOV/01
Revisi 00
RENCANA HACCP Halaman 7 dari 42
PRODUK INFUSED Tgl. Efektif 18 November 2019
WATER

4.0. DESKRIPSI PRODUK

1 Jenis Produk Infused Water


2 Merek Dagang Apis Infused Water
3 Bahan Baku Utama Air, Madu, Air lemon
4 Asal Bahan Baku Peternakan Lebah Madu Kembang Joyo, Malang,
Jawa Timur
5 Bahan Tambahan Daun mint
6 Penerimaan Bahan Baku Bahan baku diterima oleh bagian gudang, sebelum
dimasukkan kedalam gudang, dilakukan
pemeriksaan untuk memeriksa Quality Control Raw
Material, setelah dinyatakan sesuai persyaratan
langkah selanjutnya bahan baku dimasukkan
kedalam gudang
7 Produk Akhir Infused water siap konsumsi
8 Penyimpanan Pendingin (lemari es) dengan temperatur 16°C
9 Daya Simpan Bahan Baku 1 bulan penyimpanan di gudang
10 Masa Kadaluarsa 1 minggu pasca produksi
11 Jenis Kemasan Botol plastik PET
12 Berat per Kemasan 600 ml per Botol
13 Label Merek dagang, nama produk dengan Nutrition Fact
14 Distribusi Dengan mobil box perusahaan dan didistribusikan
ke took makanan, pasar, dan minimarket di daerah
Kota Malang
15 Tujuan Konsumen Umum, tidak untuk anak usia dibawah 1 tahun
16 Persyaratan Konsumen Sesuai persyaratan SNI dan Halal
17 Penggunaan Produk Infused water dapat diminum dengan membuka
tutup botol kemasan dengan keadaan dingin, dapat
langsung dikonsumsi.
18 No. PIRT

7
No. Dokumen RHC/02/NOV/01
Revisi 00
RENCANA HACCP Halaman 8 dari 42
PRODUK INFUSED Tgl. Efektif 18 November 2019
WATER

4.1. RENCANA PENGGUNAAN PRODUK

1. Minuman infused water dengan madu dapat langsung diminum .


2. Minuman infused water dengan madu dapat disimpan pada pendingin atau lemari
es.
3. Minuman infused water dengan madu memiliki target konsumen berusia 3 tahun
ke atas dan kurang dianjurkan untuk bayi.
4. Minuman infused water dengan madu tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi
apabila terdapat kelainan fisik pada kemasaan (bocor) dan sudah lewat masa
konsumsi (kadarluarsa).
5. Minuman infused water dengan madu merupakan produk minuman yang aman,
berkhasiat dan halal sehingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan apabila
dikonsumsi.

8
No. Dokumen RHC/02/NOV/01
Revisi 00
RENCANA HACCP Halaman 9 dari 42
PRODUK INFUSED Tgl. Efektif 18 November 2019
WATER

5.1. KELAYAKAN DASAR (GMP dan SSOP)

5.1 Good Manufacturing Practice (GMP)

Tempat Survey Saran


1. Lokasi dan Lingkungan Lokasi dan Lingkungan
 Cukup jauh dari bahan baku  Sebaiknya dekat dengan bahan
 Lingkungan kurang bersih baku
 Area produksi sempit  Bebas dari sarang hama seperti
 Dekat dengan pencemaran udara serangga atau hewan pengerat
 Lingkungan sarana pengolahan
harus terawat baik, bersih dan
bebas sampah
 Penanganan limbah dikelola
dengan baik dan terkendali
2. Desain Bangunan Desain Bangunan
 Ruang masih belum tertata rapi  Desain, konstruksi dan tata ruang
 Ventilasi udara kurang harus sesuai dengan alur proses
 Masih terlalu smpit untuk proses  Bangunan cukup luas dan dapat
pembuatan produk dibersihkan secara intensif
 Terpisah antara ruang bersih dan
Fasilitas Unit Usaha kotor
 Pencahayaan kurang sesuai
 Aliran air bersih kurang memadai Fasilitas Unit Usaha
 Tempat sanitasi kuang sesuai  Pencahayaan yang cukup, sesuai
spesifikasi proses
 Dilengkapi sabun dan pengering
atau desinfektan
 Gudang mudah dibersihkan,
terjaga dari hama, pengaturan
suhu dan kelembapan sesuai
penyimpanan sistem
3. Fasilitas Sanitasi Fasilitas Sanitasi
 Ketersediaan air masih kurang  Suplai air mencukupi kebutuhan
 Kebersihan kurang terjaga seluruh proses produksi dan
 Hygiene karyawan masih kurang kualitas air memenuhi standar air
minum
 Sarana pengolahan untuk
menjamin kebersihan
 Fasilitas hygiene karyawan
tersedia secara cukup
4. Mesin/Peralatan Mesin/Peralatan
 Peralatan kurang hygiene  Alat yang terkontak langsung
 Penempatan peralatan masih dengan produk harus terbuat dari
campur bahan yang tidak korosif, toksik
 Masih menggunakan peralatan dan mudah dibersihkan
tradisional  Penempatan perlu disusun sesuai
dengan alur proses, dilengkapi
9
dengan petunjuk penggunaan dan
program sanitasi
 Sudah menggunakan peralatan
yang modern agar terhindar
kontaminasi silang
5. Sistem Pengendalian Hama Sistem Pengendalian Hama
 Sanitasi kurang baik  Sanitasi yang baik
 Perangkap hama belum ada  Pengawasan atas barang yang
masuk
6. Bahan Bahan
 Bahan baku kurang hygiene  Bahan baku harus higiene
 Penyimpanan bahan baku masih  Sebaiknya bahan disimpan dalm
belum sesuai gudang penyimpanan
7. Pengawasan Proses Pengawasan Proses
 Pengawasan dalam proses produksi  Pengawasan terhadap jalannya
kurang diperhatikan sehingga mutu produksi dan perbaikan bila terjadi
dan keamanan pangan kualitasnya penyimpangan yang dapat
kurang terjamin menurunkan mutu dan keamanan
produk
8. Laboratorium Laboratorium
 Belum ada laboratorium untuk  Sebaiknya ada laboratorium
pengujian produk akhir, sehingga khusus untuk pengujian bahan dan
mutu bahan dan produk belum produk, sehingga mutu bahan dan
teruji produk dapat terjamin
9. Persyaratan Higiene Karyawan Persyaratan Higiene Karyawan
 Karyawan belum memakai  Menjaga kebersihan tubuh/badan
seragam khusus untuk produksi  Mengenakan pakai kerja dan
 Kebersihan tangan dan kuku perlengkapan
kurang terjaga  Selalu mencuci tangan dengan
sabun
 Persyaratan kesehatan karyawan
 Pelatihan higiene karyawan
 Peraturan kebersihan karyawan
(pertunjuk, peringatan, larangan)
10. Pengemas Pengemas
 Botol yang digunakan cukup tipis  Botol yang digunakan harus food
grade
11. Label dan Keterangan Produk Label dan Keterangan Produk
 Belum ada keterangan produk  Sebaiknya pada kemasan tertera
informasi nilai gizi, komposisi,
kode produksi dan waktu
kadaluarsa produk
12. Penyimpanan Penyimpanan
 Semakin lama disimpan, peluang  Sebaiknya produk cepat
terkontaminasi mikroba semakin didistribusikan
besar sehingga TPC meningkat

13. Pemeliharaan dan Program Sanitasi Pemeliharaan dan Program Sanitasi


 Kebersihan alat harus selalu terjaga  Kebersihan alat harus selalu
 Sanitasi kurang sesuai standar diperhatikan agar terjaga
 Program pengendalian hama kebersihannya
kurang diperhatikan  Dilakukan pembersihan sebelum
10
 Penanganan limbah kurang dan sesudah produksi
diperhatikan  Pengendalian hama diperhatikan
supaya produksi lebih higienis dan
sehat
 Penanganan limbah diperhatikan
agar tidak mencemari lingkungan
14. Pengangkutan Pengangkutan
 Transportasi yang digunakan  Sebaiknya transportasi yang
dalam pendistribusian barang digunakan efisien dalam
kurang efisien mendistribusikan barang
15. Dokumentasi dan Pencatatan Dokumentasi dan Pencatatan
 Dokumentasi proses produksi  Sebaiknya pada saat proses
kurang terarsip produksi, dilakukan dokumentasi
 Dokumentasi proses distribusi dan diarsipkan sesuai dengan
belum terarsip tanggal produksi
 Kurangnya perhatian dokumentasi  Sebaiknya dokumentasi distribusi
pada setiap proses produksi sampai diarsipkan dalam bentuk dokumen
pendistribusian dan diseuaikna dengan waktu
produk didistribusikan
 Sebaiknya dokumentasi setiap
proses diperhatikan lebih lanjut
16. Pelatihan Pelatihan
 Kurangnya pelatihan karyawan  Sebaiknya diberikan pelatihan dan
 Kurangnya pembinaan karyawan pembinaan poses produksi pada
dalam proses produksi sampai karyawan
pendistibusian  Sebaiknya pelatihan dan
pembinaan karyawan dilakukan
secara berkala agar mutu dan
keamanan produk terjamin
17. Penarikan Produk Penarikan Produk
 Penarikan produk kadaluarsa dan  Sebaiknya ada kejelasan dari
rusak belum jelas produsen tentang penarikan dari
 Tidak ada perjanjian untuk produk yang rusak dan sudah
melakukan penarikan produk kadaluarsa
 Sebaiknya dilakukan perjanjian
dengan konsumen bila produk
rusak dan kadaluarsa
18. Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman
 Kurangnya tanggung jawab  Sebaiknya karyawan bertanggung
karyawan pada tugasnya masing- jawab dan memahami tugasnya
masing
5.1.1 Proses Produksi

1. Kerusakan pada mesin pres hidrolik


 Bila terjadi kerusakan dan membutuhkan perbaikan kurang dari 2 jam, produksi
dihentikan sementara
 Bila terjadi kerusakan dan membutuhkan waktu perbaikan lebih dari 2 jam,
produksi dihentikan dan dialihkan ke mesin lain

11
No. Dokumen RHC/02/NOV/01
Revisi 00
RENCANA HACCP Halaman 12 dari 42
PRODUK INFUSED Tgl. Efektif 18 November 2019
WATER

5.2 Standart Saniation Operation Procedure (SSOP)

1 Keamaanan Air untuk Proses Produksi

 Pemeriksaan kualitas air terutama yang kontak langsung dengan bahan baku,
dilakukan setiap satu bulan sekali oleh departemen kesehatan dan kualitas air bersih
yang digunakan memenuhi batas syarat peraturan Menteri Kesehatan RI NO.
907/MENKES-/SK/VII/2002.
 Pemeriksaan mutu mikrobiologi (E. coli, TPC), mutu kimiawi (kesadahan, khlorin
dan pH) dan pengujian logam berat (Hg, Pb, Ar) dan residu pestisidan dilakukan
setiap 3 bulan sekali di laboratorium, serta dilakukan pemeriksaan uji klorin air
untuk sanitasi dan air hasil bilasan mesin setiap satu bulan dilaboratorium.
 Pembedaan yang jelas antara air yang digunakan untuk proses produksi dengan air
yang digunakan untuk toilet, musholla dan sistem pendingin.
 Terdapat sumber air panas yang cukup.
 Dilakukan monitoring secara berkala terhadap pipa saluran dan proses sanitasi yang
dilakukan pada bak penampungan.

2 Kondisi dan KebersihanPermukaan yang Kontakdengan Bahan Pangan

 Semua permukaan mesin dan peralatan lainnya yang kontak langsung dengan
makanan dirancang sedemikian rupa, baik bahan maupun pembuatannya, sehingga
mudah dalam dibersihkan dan dipelihara sanitasinya secara CIP (Cleaning In Place).
 Mesin dan peralatan produksi dirancang dari baja tahan karat ( Stainless Steel) atau
bahan yang tidak beracun dan tidak rusak oleh bahan baku yang diolahnya maupun
oleh proses pengolahannya dan tahan terhadap bahan pembersih (Cleaning and
Sanitizing Compounds) yang digunakan.
 Pemeriksaan kebersihan mesin danperlengkapan peralatandilakukan setiap
harisebelum dan sesudah proses produksi, sedangkan mesin pengemas dilakukan
saniasi setiap satu minggu.
 Pengujian konsentrasi klorin setiap 8 jam sekali dalam sehari dan penggunaan
desinfektan serta konsentrasinya dibatasi agar tidak mencemari produk dan
membahayakan dalam keamanan pangan.
 Selama proses produksi harus dijaga kebersihan agar mesin dan ruangan tetap dalam
kondisi bersih dari produk sisa maupun limbah yang menumpuk disekitar mesin dan
dilantai serta dilakukan pembersihan terus menerus dengan metode sanitasi kering
dengan menggunakan alat bantu pada mesin tersebut.

3 Pencegahan Kontaminasi Silang

 Bertujuan untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang dari lingkungan, udara,


bahan mentah, bahan kemasan atau sumber kontaminasi lainnya ke bahan atau
produk yang sudah disanitasikan, baik secara langsung maupun melalui peralatan,
12
pakaian atau bagian tubuh karyawan.
 Karyawan dan peralatan yang bersentuhan dengan bahan mentah tidak boleh
bersentuhan dengan produk jadi yang sudah tersanitasi kecuali keduanya dibersihkan
dan disanitasikan terlebih dahulu.
 Karyawan menggunakan seragam kerja yang dilapisi apron, penutup kepala, sepatu
khusus yang hanya dipakai di ruang produksi, sarung tangan ( ganti sesuai
kebutuhan ) dan tidak diperbolehkan memakai perhiasan.
 Setiap karyawan atau tamu akan memasuki ruang produksi harus melakukan
hygiene personal yang bak sesuai dengan ketentuan yang ada.
 Karyawan tidak diperbolehkan memakan makanan dan minuman serta merokok di
area produksi.
 Lantai pabrik harus pada kondisi dimana adanya perlindungan untuk menghindari
kontaminasi pada pangan dan berbentuk sudut agak melengkung sehingga
memudahkan pembersihan dengan frekuensi monitor setiap hari sebelum kegiatan
mulai.
 Sampah dipindahkan dari area proses selama kegiatan produksi berlangsung dengan
frekuensi monitor setiap 4 jam.
 Lay out pabrik di bangun pada kondisi yang baik dengan lokasi area bahan baku dan
proses produksi terpisah dan bahan baku yang belum dibersihkan dan disanitasikan
tidak boleh berada dalam satu ruangan dengan produk jadi.
 Pembersih dan peralatan sanitasi diberi kode setiap area spesifik di lingkungan
pabrik.
 Supervisor produksi mengawasi kegiatan karyawan dengan frekuensi sebelum
kegiatan dan setiap 4 jam selama proses berlangsung.

4 Fasilitas Sanitasi

 Untuk menjaga kebersihan dan sanitasi karyawan, fasilitas untuk mencuci tangan
disediakan di beberapa tempat yang mudah dijumpai di daerah proses produksi,
didekat pintu masuk ruang produksi dan di dekat toilet.
 Sarana pencuci tangan harus dilengkapi dengan air mengalir, sabun cair, tissue atau
alat pengering tangan dan instruksi pencuci tangan.
 Sarana pencuci tangan harus terpisah dengan sarana pencucian produk dan
peralatan lain untuk mencegah kontaminasi silang.
 Tersedia fasilitas footh bath di area masuk ruang produksi.
 Tempat sampah di area produksi harus berpenutup, dilapisi plastik dan dibersihkan
secara rutin.
 Disediakan toilet pria dan wanita serta fasilitas cuci tangan di dalamnya. Toilet
dibersihkan secara berkala dan air yang tersedia dalam jumlah cukup.
 Fasilitas cuci tangan diarea produksi diperiksa oleh inspector QR untuk memastikan
bahwa bahan pembersih dalam jumlah yang cukup dan alat berfungsi dengan baik.

5 Perlindungan Bahan Pangan dari Cemaran (Adulteran)

 Pemisahan antara area persiapan bahan mentah dengan area produksi


 Bahan sanitizer ditempatkan terpisah diluar tempat produksi dan pengemasan
13
 Bahan baku, bahan kemasan makanan dan permukaan yang kontak langsung dengan
pangan harus terlindung dari bahaya biologi, fisik dan kimia.
 Dilakukan pemeriksaan ulang serta penyortiran pada produk yang telah dikemas dan
dipisahkan produk yang terkontaminasi benda asing
 Bagian sanitasi diperiksa oleh inspector QR untuk mencegah adanya cemaran pada
bahan baku.
 Kotoran tidak boleh mengkontaminasi minuman atau bahan kemasan dengan
frekuensi pengawasan setiap 4 dan 8 jam.

6 Pelabelan, Penggunaan Bahan Toksin dan Penyimpanan Yang Tepat

 Bahan-bahan yang mengandung toksin diberi label dan disimpan dalam tempat yang
terpisah dan dilakukan penggantian label pada bahan toksin yang rusak.
 Bahan toksin ditempatkan dalam wadah tertutup dan diberi petunjuk penggunaan
dan dilakukan penggantian wadah yang rusak.
 Pengendalian dan pengawasan bahan-bahan pembersih, bahan sanitasi, minyak
pelumas, bahan kimia atau pestisida dan bahan kimia beracun lainnya harus diberi
label
 Di lakukan penyimpanan dalam ruangan khusus yang kering dan dapat dikunci, serta
terpisah dari ruang produksi dan pengepakan.
 Dilakukan recording dan monitoring secara berkala (harian) terhadap suhu,
kelembaban gudang dan tingkat kebersihannya, serta terhadap bahan toksik yang
digunakan.
 Dilakukan pencatatan megenai nama bahan, supplier, tanggal penerimaan bahan,
nomor Purchase Order (PO), nomor lot, tanggal pengeluaran dan pemakaian bahan,
shift, jumlah, sisa bahan dan petugas yang mencatat.
 Dilakukan pengujian fisik dan kimia oleh laboratorium terhadap semua bahan yang
akan diterima.

7 Kesehatan Karyawan

 Dilakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh bagi calon karyawan yang


akan bekerja
 Perlu diadakan pencatatan kesehatan karyawan melalui riwayat kesehatan karyawan
 Satu bulan sekali karyawan diperiksa kesehatannya secara rutin dan dilakukan
vaksinasi.
 Karyawan yang bekerja tidak dalam kondisi sakit karena kondisi kesehatannya dapat
mengkontaminasi bahan produksi.
 Terdapat penggantian biaya kesehatan secara menyeluruh terhadap karyawan yang
menderita sakit

8 Pengendalian Hama

 Pets and rodent control dilakukan oleh pihak luar dua minggu sekali dengan
melakukan track and trap
 Ruang produksi dibersihkan setiap hari oleh seorang petugas sanitasi produksi
 Saluran air di dalam ruang produksi telah dilengkapi dengan penutup baja untuk
mencegah masuknya pest and rodent
14
 Menutup lubang angin dengan kawat kasa dan terdapat filter udara
 Dilakukan pembersihan ruang produksi secara berkala (setiap hari)
 Menjaga kebersihan (sampah) dan fasilitas pengawasan

No. Dokumen RHC/02/NOV/01


Revisi 00
RENCANA HACCP Halaman 16 dari 42
PRODUK INFUSED Tgl. Efektif 18 November 2019
WATER

6.0 DIAGRAM ALIR PROSES

Buah Lemon dan


daun mint

15

DimasukkanDimasukan
madu denganke 3 perlakuan
dalam Ditutup rapat, jangandisampai
Ditaruh lemari ada
pendingin
(p0
Diaduk hingga rata : 70ml)
: 50 ml, p1 : 60ml, p2 udara masuk
selama 1 jam
Ditambahteko/gelas
air sebanyak 500ml Produk Infused Water
Pengemasan
No. Dokumen RHC/02/NOV/01
Revisi 00
RENCANA HACCP Halaman 17 dari 42
PRODUK INFUSED Tgl. Efektif 18 November 2019
WATER

7.0. PEMASTIAN DIAGRAM ALIR DI LAPANGAN

Keterangan :

Ruangan
1. Pemeriksaan bahan baku sebelum diolah
2. Penimbangan bahan baku dan persiapan pengolahan
3. Pengolahan bahan baku
4. Pengemasan
5. Laboratorium pengujian
6. Pengolahan limbah
7. Kantor
8. Outlet pemasaran

Tempat lainnya
A. Tempat parkir
B. Pos Satpam
C. Pintu masuk dan keluar kendaraan karyawan dan kendaraan pembawa bahan baku
D. Pintu masuk dan keluar yang membawa produk

16
No. Dokumen RHC/02/NOV/01
Revisi 00
RENCANA HACCP Halaman 18 dari 42
PRODUK INFUSED Tgl. Efektif 18 November 2019
WATER

8.0. ANALISA BAHAYA

Tabel 7a.

Nama Produk : Apis Infused Water

BAHAN/INGREDIEN KELOMPOK BAHAYA KATEGORI


NO
T A B C D E F RESIKO
1 Madu - √ - √ √ - III
2 Buah Lemon √ √ - √ √ - IV
3 Aquades - √ - - √ - II
4 Daun Mint √ √ - √ √ - III

Tabel 7b.

Kategori Bahaya
Potensi Para Peluan Poten
Tahapan Penyebab Tindakan
Bahay Basis h g si
Proses Bahaya Pencegahan
a Bahay
a
Penerimaan Mikrobiolog Ya Adanya T T T Sertifikasi
bahan i kemungkinan pemasok
ingredient bahan baku untuk
dan bahan terkontaminas keamanan
baku i produk
Fisik Ya Kotoran atau T S T Pelaksanaan
benda asing SOP dan
yang masuk pengawasan
pada saat yang ketat
pengangkutan
atau
penerimaan
Penyimpanan Mikrobiolog Ya Lantai yang T S T Sanitasi
bahan i kurang bersih rutin, uji
ingredient (mikroba mikroba dan
dan bahan dapat lantai sesuai
baku berkembang) SOP
Kimia Tidak - - - - -
Fisik Tidak - - - - -
Persiapan Mikrbiologi Tidak - - - - Penyortiran
Bahan bahan
(pencucian, Kimia Tidak - - - - Pengawasan
pemotongan oleh QC dan
dan mengganti
penghancura bahan
n bahan) Fisik Ya Pengemas S R S Pengawasan
atau potongan oleh QC

17
alat
Pengepresan Mikrobiolog Ya Kontaminasi T S T Melakukan
dan Aging i silang dengan penyortiran
mikroba dan
pengawasan
oleh QC
Kimia Tidak - - - - -
Fisik Ya Kotoran atau T S T Pelaksanaan
benda asing pengawasan
yang masuk yang tepat
Penyaringan Mikrobiolog Ya Kontaminasi T S T Melakukan
i silang dengan penyortiran
mikroba dan
pengawasan
oleh QC
Kimia Tidak - - - - -
Fisik Ya Kotoran atau T S T Pelaksanaan
benda asing pengawasan
yang masuk yang tepat
Pencampuran Mikrobiolog Ya Faktor pekerja T S T Melakukan
dan i dan pencampuran
pengadukan kontaminasi dan
silang pengadukan
yang tepat
dan cepat
Kimia Tidak - - - - -
Fisik Ya Bahan S S S Membuat
pengemas peraturan
yang tidak secara ketat
sengaja dan
tercampur pengawasan
oleh QC
Pengemasan Mikrobiolog Ya Kontaminasi T S T Melakukan
i silang dengan penyortiran
mikroba dan
pengawasan
oleh QC
Kimia Tidak - - - - -
Fisik Ya Kontaminasi S S S Pergantian
silang dengan bahan
pekerja
Pendinginan Mikrobiolog Ya Kontaminasi T S T Melakukan
i dengan penyortiran
mikroba
Kimia Tidak - - - - Pengawasan
oleh QC
Fisik Ya Adanya benda S S S Melakukan
asing penahanan
produk untuk
inspeksi atau
pemantauan
berkala
Penyimpanan Mikrobiolog Tidak - - - - Melakukan
18
produk akhir i penyortiran
Kimia Tidak - - - - Pengawasan
oleh QC
Fisik Ya Adanya benda S S S Melakukan
asing penahanan
produk untuk
inspeksi atau
pemantauan
berkala

19
No. Dokumen RHC/02/NOV/01
Revisi 00
RENCANA HACCP Halaman 21 dari 42
PRODUK INFUSED Tgl. Efektif 18 November 2019
WATER

9.0. PENENTUAN TITIK KENDALI KRITIS (TKK)

P1 Apakah Madu mengandung bahaya dan perlu pengendalian aman ?

Ya Tidak

Apakah tahapan dirancang secara spesifik untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya yang mungkin terjadi sam
P2
 

 
Tidak Ya
 

Dapatkah Kontaminasi dengan bahaya diidentifikasi terjadi melebehi tingkatan yang dapat diterima atau dapat meningkat s
 P3
 

Ya
 
Akan kah tahap berikutnya menghilangkan atau mengurangi bahaya yang akan teridentifikasi, sehin
 P4
 
   
 

 
 
Ya  Tidak Titik Kend
 
 
 

Bukan Kendali Kritis
Berhenti
 

P1
P2
Apakah ada upaya A
Apakah thp ini
pencegahan pd thp tsb atau ba
mengeliminasi/
tahap berikutnya thd bahaya mele
mereduksi kemungkinan
yang diidentifikasi? d
Bahaya Potensial Yang terjadinya bahaya pd
Alur Proses men
Nyata *)Jika TIDAK : Bukan CCP dan tingkat yang dapat
ba
Pelu ada Modifikasi ttg .alur, diterima ?
Tahap dan/ atau Produknya
*)Jika YA : CCP
*)Jik
*)Jika YA : Lanjutkan ke Q2
*)Jika TIDAK : Lanjutkan
*) Ji
ke Q3

20
1. Produksi madu Fisik : YA YA YA
 Kontaminasi produk  Setiap pengambilan madu  Pemisahan madu  M
1. Penerimaan madu dengan para dari suplier, dilakukan dengan segala t
madu pekerja pengujian parameter fisik kontaminasi fisik yang y
secara sampling mampu mereduksi b
bahaya fisik t
s
Biologi YA m
 Kontaminasi dengan  Setiap pengambilan madu f
mikroba dari suplier, dilakukan
pengujian parameter YA
bologis secara sampling  M
t
y
b
t
s
m
f

2. Penerimaan Fisik : YA YA YA
Lemon  Pemisahan mengkudu
 Kontaminasi produk  Pada tahap pengambilan dengan segala  M
lemon dengan para produk lemon dari suplier, kontaminasi fisik yang t
pekerja dilakukan pengujian mampu mereduksi y
parameter fisik secara bahaya fisik b
sampling t
s
YA m
 Pada tahap pengambilan f
Biologi
produk lemon dari suplier,
 Kontaminasi dengan dilakukan pengujian
mikroba pada produk parameter bologis secara
sampling YA
yang rusak terhadap
produk yang baik  M
t
y
b
t
s
m
f

3. Penerimaan Fisik : YA YA YA
daun mint
 Kontaminasi produk  Pada tahap pengambilan  Pemisahan madu  M
daun mint dengan para produk daunt mint dari dengan segala t
pekerja suplier, dilakukan kontaminasi fisik yang y
pengujian parameter fisik mampu mereduksi b
secara sampling t
21
bahaya fisik s
YA m
 Pada tahap pengambilan f
produk daunt mint dari
Biologi
suplier, dilakukan
Kontaminasi dengan pengujian parameter
YA
mikroba pada produk bologis secara sampling
yang rusak terhadap  M
produk yang baik
t
y
b
t
s
m
f

2. Pengolahan Fisik : YA YA YA
Produk
 Kontaminasi madu,  Setiap pengambilan madu,  Pemisahan madu,  M
1. Pensortiran lemon dan daun mint lemon dan daun mint dari lemon dan daun mint t
dengan tangan para suplier, dilakukan dengan segala y
pekerja pengujian parameter fisik kontaminasi fisik yang b
secara sampling mampu mereduksi t
bahaya fisik s
m
f
l

2. Pencucian Fisik : YA YA YA

 Kontaminasi madu,  Setiap pengambilan madu,  Pemisahan madu,  M


lemon dan daun mint lemon dan daun mint dari lemon dan daun mint t
dengan tangan para suplier, dilakukan dengan segala y
pekerja pengujian parameter fisik kontaminasi fisik yang b
secara sampling mampu mereduksi t
bahaya fisik s
m
f
l

3. Pencampur Fisik: YA YA
an
 kontaminasi dengan  Mensterilkan alat  Mensterilkan alat Jika
22
alat pengemas pengemas serta segala pengemas dan
kontaminasi fisik pemisahan produk dari
Biologi: segala kontaminan
YA fisik yang mampu
 pertumbuhan bakteri
mereduksi bahaya
 Pengujuian pertumbuhan
Kimia: fisik
bakteri di laboratorium
 terkontaminasi YA
sanitizer pada alat pada
pengemas TIDAK kont
 Penggunaan sanitizer
yang sudah teruji aman serta
 Tidak ada tahapan sanit
dan melakukan
pengeringan berikutnya yang dapat teruk
mereduksi bahaya terja
biologi dari
men
biolo

YA

 Penggunaan sanitizer
yang aman dan sesuai
takaran kemudian
melakukan
pengeringan sebelum
produk utama masuk
4. Pendingina Fisik: YA YA
n  Mensterilkan alat
 kontaminasi dengan  Mensterilkan alat pengemas dan
alat pengemas pendingin serta segala pemisahan produk dari
kontaminasi fisik segala kontaminan
fisik yang mampu
Biologi: mereduksi bahaya
fisik Jik
 pertumbuhan bakteri YA pa
TIDAK kon
 Pengujuian pertumbuhan  Tidak ada tahapan s
Kimia: bakteri di laboratorium berikutnya yang dapat sa
mereduksi bahaya teru
 terkontaminasi biologi terj
sanitizer pada alat da
pengemas YA YA me
 Penggunaan sanitizer
 Penggunaan sanitizer yang aman dan sesuai
yang sudah teruji aman takaran kemudian
dan melakukan pendingin melakukan
pengeringan sebelum
produk utama masuk.
5. Pengemasa Fisik: YA YA
n  Mensterilkan alat Jik
 kontaminasi dengan  Pensterilkan alat penyaring dan segala pa
alat pengemas pengemas serta segala kontaminan fisik yang kon
kontaminasi fisik mampu mereduksi s
bahaya fisik sa
Biologi: teru
TIDAK terj
 Tidak ada tahapan da
23
 pertumbuhan bakteri YA berikutnya yang dapat
mereduksi bahaya
 Pengujuian pertumbuhan biologi
Kimia: bakteri di laboratorium
YA
 terkontaminasi  Penggunaan sanitizer me
sanitizer pada alat yang aman dan sesuai
pengemas YA takaran kemudian
melakukan
 melakukan pengeringan pengeringan sebelum
pada wadah dengan produk utama masuk.
bersih

No. Dokumen RHC/02/NOV/01


Revisi 00
RENCANA HACCP Halaman 27 dari 42
PRODUK INFUSED Tgl. Efektif 18 November 2019
WATER

10.0 PENGAWASAN TKK

Batas Kritis Prosedur Pemantauan
Bahaya
Untuk Setiap
Ccp Potensial
Upaya
Yang Nyata What How When Who Where
Pencegahan
1.Produksi FISIK : *mengantisipa- *ditemukannya *setiap *setiap *oper *ruang
madu Kontaminas si dilakukan madu dengan madu yang penerim ator produksi
1. Penerimaan i madu pengujian kualitas kurang diterima aan produ
madu dengan parameter fisik baik karena dilakukan madu ksi
para secara sampling kontaminasi pengecaka
pekerja fisik n kondisi
pada madu
yang
dilakukan
oleh QC
24
Biologis : *mengantisipasi
Kontaminas ditemukannya *setiap *oper *ruang
i dengan madu yang *ditemukannya madu yang *setiap ator  produksi
mikroba terkontaminasi madu diterima penerim produ
terhadap terkontaminasi dilakukan aan ksi
mikroba mikroba pengujian madu
secara
sampling
yang
dilakukan
oleh QC
2. Penerimaan FISIK : *mengantisipasi *ditemukannya * setiap *setiap *oper *ruang
Lemon Terjadi ditemukannya produk lemon produk pengam ator produksi
kontaminas produk lemon yang lemon yang bilan produ
i produk yang terkontaminasi diterima lemon ksi
lemon terkontaminasi mikroba dilakukan
dengan dilakukan pengecaka
pekerja pengujian fisik n kondisi
pada
lemon yang
BIOLOGI: dilakukan
Kontaminas oleh QC
i dengan
mikroba
pada
produk
yang rusak
terhadap
produk
yang baik
3. penerimaan FISIK : *mengantisip- *ditemukannya * setiap *setiap *oper *ruang
daun mint Kontaminas asi daun mint yang daun mint akan ator produksi
i daun mint ditemuakannya rusak akibat yang dilakuka produ
terhadap daun mint yang kontaminasi diterima n ksi
para terkontaminasi dilakukan penimb
pekerja menurunnya pengecaka angan
kualitas fisik n kondisi
pada daun
BIOLOGI : mint yang
Kontaminas dilakukan
i mikroba oleh QC
padaprodu *setiap *ruang
k yang *ditemukannya * setiap akan produksi
rusak *mengantisipasi daun mint yang daun mint dilakuka *oper
terhadap ditemukannya telah yang n ator
produk daun mint yang terkontaminasi diterima penimb produ
yang baik terkontaminasi oleh mikroba dilakukan angan ksi
mikroba pengujian bahan
secara
sampling
yang
dilakukan
oleh QC
2. Pengolahan FISIK: *menghindari *pengujian *pengujian *setiap *oper *ruang
Produk Kontaminas terjadinya jumlah bakteri jumlah akan ator produksi
25
1. Pensortiran i kontaminasi pertumbuh dilakuka produ
madu,lemo madu,lemon an bakteri nnya ksi
n dan daun dan daunt mint pencam
mint oleh bakteri dari puran
dengan tangan pekerja bahan
tangan maupun alat
pekerja
2. Pencucian FISIK: *menghindari *penggunaan *pengecek *sebelu *oper *ruang
Kontamina terjadinya alat yang aman an secara m ator produksi
madu,lemo kontaminasi untuk pekerja berkala dilakuka produ
n dan daun dengan tangan untuk n nya ksi
mint si pekerja mengantisi pencuci
dengan pasi an
tangan kerusakan
pekerja

3. FISIK: *pengujian *pengujian *mengantis *sebelu *oper *ruang


Pencampuran Kontaminas pertumbuhan pertumbuhan ipasi m ator produksi
i dengan kapang/bakteri bakteri/kapang mensterilka disimpa produ
alat n alat n dan ksi
pengemas *pengujian pengemas ketika
pertumbuhan dan akan
BIOLOGI: *pengujian bakteri/kapang pemisahan dipasark
Pertumbuh Pertumbuhan *menghindari produk dari an
an bakteri bakteri di dengan kontaminas
laboratorium penggunaaan i fisik
KIMIA: sanitizer yang
Terkontami *menghindari sudah teruji
nasi dengan aman
sanitizer penggunaaan
pada alat sanitizer yang
pengemas sudah teruji
aman

26
*mengantis *sebelu *oper *ruang
4.Pendinginan FISIK: *pengujian *pengujian ipasi m ator  produksi
Kontaminas pertumbuhan pertumbuhan mensterilka disimpa produ
i dengan kapang/bakteri bakteri/kapang n alat n dan ksi
alat pengemas ketika
pengemas *pengujian dan akan
pertumbuhan pemisahan dipasark
BIOLOGI: *pengujian bakteri/kapang produk dari an
Pertumbuh Pertumbuhan *menghindari kontaminas
an bakteri bakteri di dengan i fisik
laboratorium penggunaaan
KIMIA: sanitizer yang
Kontaminas *menghindari sudah teruji
i sanitizer dengan aman
pada alat penggunaaan
pengemas sanitizer yang
sudah teruji
aman

5. FISIK: *pensterilkan  *mengantisipasi *mengantis *sebelu *oper *ruang


Pengemasan Kontaminas alat pengemas  mensterilkan  ipasi m  ator  produksi
i dengan serta segala  alat pengemas  mensterilka disimpa produ
alat kontaminasi  dan  n alat n dan  ksi
pengemas fisik memisahkan  pengemas ketika 
produk dari  dan akan 
BIOLOGI: *pengujian segala  pemisahan dipasark
Pertumbuh pertumbuhan kontaminasi  produk dari an
an bakteri bakteri di fisik yang  kontaminas
laboratorium mampu  i fisik
KIMIA: *mengantisipasi mereduksi 
Terkontami dengan bahaya fisik
nasi melakukan *tidak ada
sanitizer pengeringan tahapan
27
pada alat pada wadah berikutnya yang
pengemas dengan bersih mampu
mereduksi
bahaya biologi
*mengantisipasi
dengan
penggunaan
sanitizer yang
aman dan
sesuai takaran
kemudian
melakukan
pengeringan
sebelum produk
utama masuk

No. Dokumen RHC/02/NOV/01


Revisi 00
RENCANA HACCP Halaman 35 dari 42
PRODUK INFUSED Tgl. Efektif 18 November 2019
WATER

11.0. IDENTIFIKASI PRODUK

A. Lokal

Untuk pengenalan terhadap produk akhir dan lebih mempermudah proses penelusuran
produk yang bermasalah, maka digunakan kode produk pada pengemas cup produk
minuman infused water dengan madu. aturan pengkodean minuman infused water
dengan madu adalah sebagai berikut :
Kode Produksi Pada Cup :
116111203
No. Mesin Packing
Tahun Produksi
Bulan Produksi
Tanggal Produksi
Regu

Kode Tahun
10 2017
11 2018
12 2019

28
B. Ekspor

Untuk ekspor digunakan kode produksi dalam sebuah label yang memuat : (1) Nama
produk, (2) Jenis, (3) Tanggal manufacturing, (5) Tanggal kadaluarsa dan (6) signed
operator

1. Nama Produk : Minuman Infused Water dengan Madu

2. Jenis atau rasa : Madu

3. Batch No. :1

4. MFG : 16 11 2019

16112019

Tahun Produksi
Bulan Produksi
Tanggal Produksi

5. EXP Date : 18 11 2020

18112020

Tahun Expired
Bulan Expired
Tanggal Expired

29
12.0 DAFTAR DOKUMEN

No. Dokumen RHC/02/NOV/01


Revisi 00
RENCANA HACCP Halaman 37 dari 42
PRODUK INFUSED Tgl. Efektif 18 November 2019
WATER

No No. Dokumen Naman Dokumen


1 FRM/02/QCI-SEP/01 Laporan Inspeksi Hasil Pengemasan
Minuman Madu Sari Buah Mengkudu
2 FRM/02/QCI-SEP-CLN/01 Laporan Sanitasi Mingguan Produksi
Minuman Madu Sari Buah Mengkudu
3 FRM/02/QCA/01 Laporan Hasil Analisa Produk
4 FRM/02/QCA/02 Hasil Analisa Ph
5 FRM/02/QCA/13 Hasil Analisa Kadar Vitamin C

12.1. LAMPIRAN

12.1. Form yang sesuai dengan Bagian 11.0

DAFTAR DISTRIBUSI

No. Departemen/Bagian Personil Tanggal


Salinan
1. Storage Spv. Produksi 19/10/2018
2. Laboratorium Laboran 04/11/2018
3. Quality Control Spv Quality Control 10/11/2018

30
No. Dokumen RHC/02/NOV/01
Revisi 00
RENCANA HACCP Halaman 38 dari 42
PRODUK INFUSED Tgl. Efektif 18 November 2019
WATER

Lampiran 1. Dokumen FRM/02/QCI-SEP/01


Laporan Inspeksi Hasil Pengemasan Produk Infused Water

Laporan Inspeksi Proses Produksi


Produk Infused Water

Nama Inspektor : Tanda Tangan :


No. Karyawan :
Tanggal Pelaporan :
Sifat Laporan :

Tanggal Bagian Produksi Hasil Keterangan


Kondisi Keputusan

31
Mengetahui Penanggung Jawab,
Kepala Bagian Proses dan Manajer Produksi
Pengolahan

No. Dokumen RHC/02/NOV/01


Revisi 00
RENCANA HACCP Halaman 39 dari 42
PRODUK INFUSED Tgl. Efektif 18 November 2019
WATER

Andriwan Soni H. M. Fikri Zain Hutasuhut

Lampiran 2. Dokumen FRM/02/QCI-SEP-CLN/01


Laporan Sanitasi Mingguan Produksi Minuman Madu Sari Buah Mengkudu

Laporan Sanitasi dan Higienis Produksi


Produk Infused Water

Nama Teknisi : Tanda Tangan :


No. Karyawan :
Tanggal Pelaporan :
Sifat Laporan :

Tanggal No. Mesin Tempat Mesin Hasil Keterangan


Kondisi Lama
Perbaikan

32
Mengetahui Mengetahui Penanggung Jawab,
Bagian Pemeliharaan Mesin Kepala Bagian Proses dan Manajer Produksi
Pengolahan

No. Dokumen RHC/02/NOV/01


Revisi 00
RENCANA HACCP Halaman 40 dari 42
PRODUK INFUSED Tgl. Efektif 18 November 2019
WATER

Farhan Maulana Andriawan Sony H. M. Fikri Zain H.

Lampiran 3. Dokumen FRM/02/QCA/01


Laporan Hasil Analisa Produk

Laporan Hasil Analisa Produk


Produk Infused Water

Nama Laboran : Tanda Tangan :


No. Karyawan :
Tanggal Pelaporan :
Sifat Laporan :

Tanggal Kode Penguji Hasil Uji Keterangan


Uji Produk Ph Kadar
Vitamin C

33
Mengetahui Mengetahui Penanggung Jawab,
Bagian Laboratorium Kepala Bagian Quality Manajer Produksi
Control

No. Dokumen RHC/02/NOV/01


Revisi 00
RENCANA HACCP Halaman 41 dari 42
PRODUK INFUSED Tgl. Efektif 18 November 2019
WATER

Andeas Aldy C. Maulidiffa Rizki F. M. Fikri Zain Hutasuhut

Lampiran 4. Dokumen FRM/02/QCA/02


Hasil Analisa Ph

Laporan Hasil Analisa Ph


Produk Infused Water

Nama Karyawan : Shift :


Tanggal : Tanda Tangan :
Jam Masuk :
Jam Keluar :

Tanggal Uji Kode Produk Ph Keterangan Lanjutan

34
Mengetahui
Bagian Laboratorium

No. Dokumen RHC/02/NOV/01


Revisi 00
RENCANA HACCP Halaman 42 dari 42
PRODUK INFUSED Tgl. Efektif 18 November 2019
WATER

Andreas Aldy C.

Lampiran 5.Dokumen FRM/02/QCA/13


Hasil Analisa Kadar Vitamin C

Laporan Analisa Kadar Vitamin C Produk


Produk Infused Water

Nama Karyawan : Shift :


Tanggal : Tanda Tangan :
Jam Masuk :
Jam Keluar :

Tanggal Kode Produk Kadar Vitamin C Keterangan Lanjutan


Uji

35
Mengetahui
Bagian Laboratorium

Andreas Aldy C.

36

Anda mungkin juga menyukai