TAHUN 2019
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada praktikum ini sampel yang dianalisis adalah nugget ikan lele. Salah satu
keunggulan Daging lele dibandingkan dengan hewan yang lain karena daging ikan
mengandung asam lemak tidak jenuh dalam jumlah lebih banyak dibandingkan
Analisis dalam bahan pangan sangat diperlukan untuk menilai seberapa besar nilai zat
gizi yang ada.zat gizi berfungsi menyediakan energi bagi tubuh, mengatur
Analisis yang dilakukan pada praktikum ini meliputi analisis kadar air,
analisis kadar abu, analisis kadar lemak, analisis kadar protein dengan metode kjedhal
1.2 Tujuan
Bahan Alat
Sampel Nugget Ikan Lele Oven udara, Cawan Porselen,
TimbanganAnalitik.
Sampel Nugget
Bahan Alat
Sampel Nugget Ikan Lele Tanur pengabuan, Cawan
porselen,Desikator, Penjepit
Analitik
Sampel Nugget
Penimbangan bahan
Bahan Alat
Sampel Nugget Ikan Lele, Pelarut Seperangkat alat Soxhlet dengan
Sampel Nugget
Penimbangan lemak
2.4 Analisis Kadar Protein dengan Metode Kjeldhal dan Analisis Kadar
Sampel Nugget
Perangkaianalatdestilasi
9 8 25
Ulangan 16,176 5,2317 20,0303 19,6050 52.594 34.46
5 4 68
2 60:40% 27,659 5,0608 30,7854 30,7854 100.44 49.65
1
Ulangan 17,684 5,4100 20,8726 20,3579 118.68 54.27
0 30 17
3 70:30% 18,000 5,0039 21,1561 20,7962 78.98 44.13
5
Ulangan 16,671 5,0155 19,7597 19,3487 87.35 46.63
7
4 80:20% 25,712 5,0005 28,8143 28,2188 99.54 49.88
9 70
Ulangan 22,907 5,0000 25,9314 25,4414 97.29 49.31
1
5 64,7:35,3 25,397 5,3195 28,7897 28,5062 71.089 41.55
% 0 0 09
Ulangan 17,021 5,0095 20,8257 20,5211 43.403 30.26
8 0 64
Gambar 1. Oven udara yang digunakan dalam praktikum
No %Kadar
Kode sampel W0 W1 W2
. abu
1 50 : 50% 17,6451 5,1171 17,7046 1,1627%
Ulangan 16,6388 5,0476 18,6950 1,1134%
Rata-rata 1,13805%
2 60 : 40% 18,4821 5,1493 18,5213 0,7612%
Ulangan 17,8840 5,0096 17,9207 0,7325%
Rata_rata 0,7468%
3 70 : 30% 22,1721 5,0098 22,2101 0,7585%
Ulangan 20,8447 5,0059 20,8674 0,4534%
Rata-rata 0,6059%
4 80 : 20% 18,5745 5,0078 18,6242 0,9924%
Ulangan 17,0361 5,0156 17,0949 1,1723%
Rata-rata 1,0823%
5 64,3 : 35,7% 27,5541 5,0746 27,6262 1,4208%
Ulangan 18,0023 5,0403 18,0762 1,4661%
Rata-rata 1,4434%
Gambar 2. Penimbangan sampel pada timbangan analitik
Perhitungan :
168,52−167,78
1. % lemak = x 100%
5,0189
168,52−167,78
= x 100 %
5,0189
= 14,74%
wc−wa
2. % lemak = x 100%
wb
166,15−165,34
= x 100 %
5,0130
= 16,15%
Kadar
Kode Kadar air Kadar Kadar Kadar
No lemak
sampel (%) abu (%) protein karbohidrat
(%)
41.4625
50 : 50% 1.1627% 14.74% 14.868% 27.766%
%
1
34.4668
Ulangan 1.1139% 14.74% 14.868% 34.811%
%
Rata-rata 37.9646 1.1380% 14.74% 14.868% 31.289%
%
80 : 20% 49.65% 0.7612% 14.74% 14.868% 34.720%
2 54.2717
Ulangan 0.7325% 14.74% 14.868% 30.127%
%
Rata-rata 51.96% 0.7468% 15.445% 14.868% 16.980%
70 : 30% 44.13% 0.7585% 15.445% 14.868% 40.243%
3
Ulangan 46.63% 0.4534% 15.445% 14.868% 38.048%
Rata-rata 45.38% 0.6059% 15.445% 14.868% 23.701%
49.8870
60 : 40% 0.9924% 16.15% 14.868% 18.102%
4
%
Ulangan 49.31% 1.1723% 16.15% 14.868% 18.499%
49.5985
Rata-rata 1.0823% 16.15% 14.868% 18.301%
%
41.5509
64.7: 35.5% 1.4208% 16.15% 14.868% 42.160%
%
5
30.2664
Ulangan 1.4661% 16.15% 14.868% 53.399%
%
35.9086
Rata-rata 1.4434% 15.445% 14.868% 32.335%
%
I : Ikan T : Tepung
3.2 PEMBAHASAN
Air didalam produk pangan dapat berupa air bebas dan air terikat. Air bebas
terdapat pada ruang antar sel dan pori-pori bahan pangan. Sedangkan air terikat
merupakan air yang berkaitan dengan makromolekul seperti protein, karbohidrat atau
berbentuk hidrat dengan garam-garam dalam sel. Analisis kadar air sebagai
kompenen dominan dalam pada produk pangan sangatlah penting karena air
analisis kadar air bahan pangan cara langsung dapat dilakukan dengan
praktikum ini analisis kadar air dilakukan dengan metode pengeringan oven. Prinsip
dalam analisis kadar air dengan metode pengeringan adalah air yang memiliki titik
didih pada suhu >1000C akan menguap jika dipanaskan pada suhu diatas titik didih.
Penguapan air akan menyebabkan bahan atau produk pangan kehilangan air. Jumlah
yang akan hilang kemudian diukur presentasenya melalui berat sampel. Terdapat 3
jenis metode analisis kadar air pada metode pengeringan yaitu : metode pengeringan
Kadar air suatu bahan dapat dinyatakan dalam dua cara yaitu berdasarkan
bahan kering (dry basis) dan berdasarkan bahan basah (wet bassis).kadar air berat
basah mempunyai batas maksimum teoritis sebesar 100 persen, sedangkan kadar air
berdasarkan berat kering dapat lebih dari 100 persen (syarif dan halid 1993) dalam
(sari, 2018).
b−(c−a)
% Kadar Air (Basis Kering) = x 100
c−a
b−(c−a)
% Kadar Air (Basis Basah) = x 100 %
b
Keterangan :
Dari data yang didapatkan selama praktikum diperoleh hasil penelitian bahwa
semakin tinggi tepung yang digunakan maka semakin rendah kadar air (basis basah),
dan semakin banyak ikan yang digunakan maka semakin tinggi kadar airnya.
saat penambahan konsentrasi tepung dan terlalu banyak menggunakan air sehingga
tepung yang seharusnya hanya 10% menjadi 35,7%. dan kesalahan dalam
penimbangan ikan yang seharusnya 90% menjadi 64,3% penimbangna yang salah
(terlalu banyak) membuat berat awal menjadi berlebih sehingga nugget yang
2.2.2 Analisis Kadar Abu Nugget Ikan Lele dengan metode pengabuan kering
(Tanur)
Metode ini digunakan untuk penetapan kadar abu (mineral total) dalam
makanan secara gravimetri ampai diperoleh bobot konstan (bobot yang diperoleh dari
2 kali penimbangan sengan selisih ≤0,5 mg/sampel) (sumantri, 2018). Kadar abu
adalah zat organik sisa hasil pembakaran suatu bahan organik (Persagi, 2009).
Kadar abu merupakan salah satu parameter penting dalam penentuan kandungan gizi
makanan karena kadar abu dapat menggambarkan kandungan mineral dari suatu
dari hail analisis diketahui bahwa presentase kadar abu tertinggi terpat pada
kelompok 5 ( 1,4434%)
Lemak disebut juga lipid, lemak tidak larut dalam air dan baru bisa larut
dalam pelarut lemak seperti eter, koliform, dan benzen (karmana dan andri, 2008).
lemak bila diuraikan akan maenghasilkan glisaearol dengan bantuan enzim lipase.
lemak ada dalam hampur semua bahan pangan, kecuali buah sayur yang mengandung
analit yang dituju sehingga terjadi ekstraksi yang kontinu dengan adanya jumlah
(rohman,2014). Pelarut yang digunakan pada analisis ini adalah Heksana dengan
Wc−Wa
% Kadar Lemak = x 100 %
Wb
Keterangan :
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, terdapat 2 sampel nugget yang
dianalisis. 2 yang tepilih merupakan sampel dengan perbandingan tepung dan ikan
tertinggi dan terendah. Sampel kelompok 1 dengan konsentrasi ikan 50% berbanding
dengan tepung 50% dan sampel kelompok 2 dengan konsentrasi ikan 80% berbanding
dengan tepung 20%. Berdasarkan hasil perhitungan yang ada pada tabel 3 hasil
analisis lemak dapat dilihat bahwa nugget dengan kadar ikan lebih tinggi
mengandung kadar lemak lebih tinggi dengan persentase 16,15 % dan dengan begitu
2.2.4 Pembahasan responsi analisis kadar protein dengan metode kjedhal dan
kimia
Kadar air % Maks 60,00
Kadar abu % Maks 2,5
kadar protein % Min 5,0
Kadar lemak % Maks 15,0
yaitu salah satunya dengan cara kjedhal. Cara kjedhal digunakan untuk menganalisis
kadar protein yang kasar dalam makanan secara tidak langsung, karena yang
dianalisis dengan cara ini adalah kadar nitrogennya ( supriyanto dantitik, 2017).
Metode penetapan protein metode kjedhal dapat digunakan untuk semua jenis bahan
pangan. Prosedur penetapannya tidak membutuhkan biaya yang mahal (kecuali yang
kadar protein total dalam produk makanan, dengan menghitung jumlah nitrogen (N)
yang terkandung didalam produk makanan tersebut. Tahapan yang dapat dilalui
intinya ada tiga tahap yaitu tahap desdestruksi atau tahap penghancuran senyawa
menjadi unsur-unsurnya, kedua tahap destilasi atau penyulingan, dan ketiga tahap
titrasi yang diakhiri dengan perubahan warna larutan menjadi merah muda dan
Penentuan kadar protein nugget ikan lele, Sampel nugget ikan dianalisis kadar
protein kasar menggunakan metode kjeldahl. Sebanyak 1.0009 gram sampel nugget
ikan dimasukan kedalam labu kjeldahl. Kemudian contoh di lakukan proses digestion
0,4 N. volume HCl yang diperlukan untuk titrasi sampel adalah sebanyak 4.40 ml,
sedangkan untuk blanko adalah 0,15 ml. hitunglah berapa kadar protein
baksotersebut.
NormalitasHCl = 0,4 N
F = 6,25 %
= 2.379 %
% protein = % N x F
= 2.379 x 6,25
= 14.868 %
karbohidrat yang dapat dicerna dalam bahan pangan. Diantara metode yang banyak
metode by difference, yaitu dengan cara menghitung selisih antara 100% dengan
persen kadar air, kadar lemak, kadar protein dan kadar abu ( dalam basis basah). Bila
ingin diketahui kadar karbohidrat yang dapat dicerna maka kadar total karbohidrat
Revraktometri merupakan salah satu metode penentuan kadar gula yang sederhana
Dalam larturan gula murni indek bias adalah pengukur langsung dari konsentrasi
gula. Sifat revraksi ini dipengaruhi oleh konsentrasi gula. Metode ini sederhana dan
cepat namun memiliki tingkat akurasi dan spesifitas yang terbatas. Hasil pengukuran
kadar gula ini dapat dinyatakan dalam satuan brix. Dua jenis revraktometer yang
lignin an subtansi pekat (yoni, 2018) . serat kasar (crude fiber) yang biasa digunakan
dalam analisis proksimat bahan pangan. Serat kasar adalah bagian dari bahan pangan
yang tidak dapat dihidrolisis oleh bahan-bahan kimia yang digunakan untuk
menentukan serat kasar yaitu asa sulfat (H2SO4 1,25%) dan natrium hidroksida
NaOH 1,25%) (sudargo 2014). Salah satu cara analisis serat pangan adalah
menggunakan metode ADF. Prinsip penetapan serat dengan metode ADF adalah
dalam H2SO4) 1N) hingga seluruh komponen larut. Pereaksi yang digunakan adalah
larutan ADF (20 g setil trimetil amonium bromida dalam 1 l H 2S04 i N). kadar ADF
dinyatakan sebagai selisih antara berat filter setelah dikeringkan dengan setelah
diabukan dibagi dengan berat awal contoh (dinyatakan dalam persen) (nadia, 2010).
BAB 1V
KESIMPULAN
1. kadar air berada direntang yang di standarkan SNI yaitu maksimal 60%.
kesalahan saat pencampuran bahan air yang dimasukan lebih banyak dari
SNI.
berarti ikan merupakan penyumbang lemak tinggi pada nugget ikan. Dari
14,868% sesuai dengan standar yang ditetapkan SNI min 5,0% semakin
tinggi kadar protein nugget maka semakin tinggi pula nilai gizinya. Dan
presentase ikan 50% ; 50% adalah yang paling memenuhi standar yang ditetapkan
oleh SNI.
DAFTAR PUSTAKA
Nutrien.Deepublish.Yogyakarta.Hal 27
Press. Malang.Hal 44
Press.Hal 7
Pratama.Jakarta. Hal 7
Terbuka.Tangerang Selatan.Hal4.16-4.17
107
press.Yogyakarta.Hal 102
Press.Malang.Hal 93
https://kupdf.net/download/28185sni-7758-2013-naget-