Disusun oleh :
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Restaurant pizza yang sukses di Standish, California. Menyediakan pizza lezat dan
pelayanan yang ramah. Jaminan penyajian dalam waktu 20 menit.Jika terlambat, pelanggan
tidak usah bayar. Pimpinannya sering menghabiskan waktu untuk menganalisa pasar pizza di
Standish, para pesaingnya, dan para pelanggannya. Pimpinannya membuat keputusan tentang
pizza yang akan dicantumkan pada menu.
Pelanggan dapat memesan via telepon atau datang langsung ke restaurantnya. Detail
pemesanan dicatat pada form pemesanan (rangkapbanyak) yang telahdiberi nomor berurut.
Total penjualan dihitung lalu dicatat pada form pemesanan, dan disampaikan pada pelanggan.
Pelanggan membayar dan form pemesanan dicap “PAID”. Juga dicatat detil pembayaran
yang dilakukan.
1
1.2 Tujuan Analisa Proses Bisnis
Tujuan analisa adalah untuk mendefiniskan langkah langkah yang harus diambil untuk mencapai
suatu tujuan. Dalam study kasus BAROKAH PIZZA pemodelan proses bisnis pada dasarnya
iyalah:
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Pengertian Analisa Proses Bisnis
Analisa proses bisnis adalah kajian dan evaluasi yang dilakukan terhadap kegiatan-
kegiatan proses bisnis Perusahaan untuk mengidentifikasikan dampak dari kegiatan tersebut
dalam menciptakan nilai atau menambah nilai terhadap bisnis Perusahaan.
Analisa proses bisnis merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan perusahaan pada
saat perusahaan akan melakukan rekayasa proses bisnis. Untuk lebih menjelaskan hubungan
antara analisa proses bisnis dengan rekayasa ulang proses bisnis, terlebih dahulu kita lihat
tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam rangka melakukan rekayasa ulang proses bisnis.
Manajemen Proses bisnis meliputi konsep, metoda, dan teknik untuk mendukung disain,
administrasi, konfigurasi, pengundangan, dan analisa proses bisnis.
Suatu sistem manajemen proses bisnis adalah suatu perangkat lunak umum sistem yang
dikemudikan oleh penyajian proses tegas/eksplisit untuk mengkoordinir
pengundangan/peraturan proses bisnis.
Suatu model proses bisnis terdiri dari satu set model aktivitas dan batasan pelaksanaan
antara mereka (pelaku bisnis). Suatu kejadian proses bisnis menghadirkan suatu kasus kuat
4
dalam bisnis yang secara operasional dari suatu perusahaan/ organisasi, yang terdiri dari
kejadian aktivitas bisnis. Masing-Masing model proses bisnis bertindak sebagai suatu
cetakbiru untuk seperangkat kejadian proses bisnis, dan masing-masing model aktivitas
bertindak sebagai suatu cetakbiru untuk satu set kejadian aktivitas bisnis.
Salah satu pendekatan baru untuk perubahan yang cepat dan dramatis yaitu à BPR
(Business Process Reengineering). Prinsip BPR adalah bertumpu pada pemikiran yang
berbeda sama sekali dengan model continuous process improvement.
Reengineering proses bisnis adalah mendesain ulang pemikiran ulang fundamental dan
radikal dari sistem bisnis untuk achieve perbaikan dramatis dalam kritis, pengukuran kinerja
kontemporer, seperti biaya, kualitas pelayanan, dan kecepatan”.
5
BAB 3
LAMPIRAN
pemesanan
memesan
telepon
menerima telepon
langsung
datang ke outlet
memilih
menerima pesanan input pesanan
pesanan
mengeluarkan
pembayaran
invoice
langsung
kasir menstampel
invoice
telepon
pengirim pesanan
Phase
6
3.2 Rich Picture