Anda di halaman 1dari 4

Menurut Siswoyo (2007) mahasiswa dapat didefinisikan sebagai individu yang

sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau

lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki

tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan kerencanaan dalam

bertindak. Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang

cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang merupakan prinsip yang saling

melengkapi

Patuh (compliance) adalah taat atau tidak taat terhadap perintah atau ketentuan yang berlaku, dan
merupakan titik awal dari perubahan sikap dan perilaku individu. Keberhasilan pelaksanaan
pelayanan keperawatan memberikan kontribusi terhadap cakupan pelayanan keperawatan secara
keseluruhan, dan konsekuensi positifnya adalah meningkatnya kinerja rumah sakit. Faktor-faktor
yang mempengaruhi SOP adalah : keamanan dalam bekerja, kesempatan untuk mendapat kemajuan,
kondisi kerja yang tidak menyenangkan (konflik), hubungan sosial di tempat kerja. Namun yang
paling banyak berpengaruh dalam kinerja perawat adalah kondisi yang tidak menyenangkan (konflik).
Dengan demikian salah satu penyebab ketidakpatuhan perawat dalam menerapkan SOP adalah
adanya konflik di tempat kerja yang kondisinya tidak menyenangkan. (KARS, 2000; Suyanto, 2009)

Standar operasional prosedur (SOP) adalah pedoman atau acuan untuk

melaksanakan tugas dan pekerjaaan sesuai dengan fungsi dari pekerjaan

tersebut.Dengan adanya SOP semua kegiatan di suatu perusahaan dapat terancang

dengan baik dan dapat berjalan sesuai kemauan perusahaan. SOP dapat didefinisikan

sebagai dokumen yang menjabarkan aktivitas operasional yang dilakukan sehari-hari,

dengan tujuan agar pekerjaan tersebut dilakukan secara benar, tepat, dan konsisten,

untuk menghasilkan produk sesuai standar yang telah ditetapkan sebelumnya

(Tathagati, 2014).

Kepatuhan merupakan suatu bentuk perilaku. Beberapa factor yang

mempengaruhi kepatuhan perawat dalam melakukan Standar Operasional Prosedur

(SOP) yaitu sikap seseorang, motivasi dan persepsi terhadap pekerjaannya

(Kurniawati, 2014). Kepatuhan berbanding lurus dengan tujuan yang dicapai pada
program pengobatan yang telah ditentukan. Kepatuhan, sebagai akhir dari tujuan yang

telah dicapai pada program pengobatan yang telah ditentukan. Kepatuhan sebagai

akhir dari tujuan itu sendiri (Gulo, 2011).

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa hampir setengah responden berusia < 25 tahun
yaitu 6 orang (42,9%). Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa
sebagian besar responden adalah perempuan yaitu 9 orang (64,3%). Karakteristik responden
berdasarkan pendidikan menunjukkan bahwa hampir seluruh responden berpendidikan D3 Perawat
yaitu 11 orang (78,6%). Karakteristik responden berdasarkan masa kerja menunjukkan bahwa
sebagian besar responden mempunyai masa kerja 0-3 tahun yaitu 8 orang (8,1%).

Hasil penelitian yang di lakukan di RS PKU Muhamadyah Gombong menunjukkan bahwa seluruh
perawat tidak patuh (100%) dalam melaksanakan SPO pemasangan infus. Hasil wawancara
mendalam menunjukkan bahwa komitmen, hubungan sosial, kelangkaan, resiprositas, validasi sosial
dan otoritas terkait kepatuhan perawat belum terwujud dengan baik dalam hal pelaksanaan SPO
pemasangan infus. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya sosialisasi dan evaluasi SPO
pemasangan infus

Rendahnya kepatuhan perawat terhadap SOP pemasangan infus berdampak terhadap mutu
pelayanan Rumah Sakit dan dapat menghambat perkembangan profesi keperawatan. Kepatuhan
perawat dalam melaksanakan Standart Operasional Prosedur pemasangan infus sebagai cermin dari
sikap profesional perawat sebagai tenaga kesehatan yang terlatih yang dimiliki oleh Rumah Sakit.
Adapun tindakan pemasangan infus akan berhasil dikatakan berkualitas apabila dalam
pelaksanaannya selalu patuh pada standart yang telah ditetapakan, demi terciptanya pelayanan
kesehatan yang bermutu (Priharjo, 2008).

Priharjo, Robert. (2008), Konsep dan Persepektif Praktik Keperawatan Profesional Edisi 2. Jakarta:
EGC.

Hasil penelitian yang di lakukan di RS PKU Muhamadyah Gombong

menunjukkan bahwa seluruh perawat tidak patuh (100%) dalam melaksanakan SPO

pemasangan infus. Hasil wawancara mendalam menunjukkan bahwa komitmen,

hubungan sosial, kelangkaan, resiprositas, validasi sosial dan otoritas terkait

kepatuhan perawat belum terwujud dengan baik dalam hal pelaksanaan SPO
pemasangan infus. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya sosialisasi dan evaluasi

SPO pemasangan infus

Menurut Siswoyo (2007) mahasiswa dapat didefinisikan sebagai individu yang

sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau

lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki

tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan kerencanaan dalam

bertindak. Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang

cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang merupakan prinsip yang saling

melengkapi

dampak dari pemasangan infus yang tidak sesuai dengan


prosedur antara lain, infiltrasi (tanda bengkak pada sekelilin pungsi vena, iritasi
vena munculnya tanda kemerahan pada kulit di atas area isersi), hematoma
(kebocoran di area insersi), tromboplebitis (munculnya kemerahan, bengkak dan
rasa hangat di area insersi), trombosis (kondisi adanya nyeri , kemerahan, bengkak
pada vena dan aliran infus berhenti), occlusion (tidak adanya penambahan aliran
ketika botol di naikan), spasmevena (adanya nyeri, kulit pucat di sepanjang vena
serta terhentinya aliran meskipun klem sudah dibuka), reaksi vasovagal (kollaps
pada vena), kerusakan syaraf, tendon dan ligamen. (Hinlay, 2006)

Kegagalan yang membuat pasien mengalami perburukan kondisi klinis


(Riyadi S & Harmoko, 2012). Salah satu upaya untuk menjaga keselamatan
pasien, dengan menerapkan Standard Operational Prosedure (SOP) dalam setiap
tindakan perawat. Keselamatan pasien bertujuan untuk meningkatkan pelayanan
dan menghindari tuntutan malpraktik. Standard Operational Prosedure (SOP)
Simamora, (2012). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. EGC: Jakarta

Atmoko, Tjipto. (2012). Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Akuntabilitas


Kinerja Instansi Pemerintah. Skripsi Unpad. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai