sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau
lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki
tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan kerencanaan dalam
bertindak. Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang
cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang merupakan prinsip yang saling
melengkapi
Patuh (compliance) adalah taat atau tidak taat terhadap perintah atau ketentuan yang berlaku, dan
merupakan titik awal dari perubahan sikap dan perilaku individu. Keberhasilan pelaksanaan
pelayanan keperawatan memberikan kontribusi terhadap cakupan pelayanan keperawatan secara
keseluruhan, dan konsekuensi positifnya adalah meningkatnya kinerja rumah sakit. Faktor-faktor
yang mempengaruhi SOP adalah : keamanan dalam bekerja, kesempatan untuk mendapat kemajuan,
kondisi kerja yang tidak menyenangkan (konflik), hubungan sosial di tempat kerja. Namun yang
paling banyak berpengaruh dalam kinerja perawat adalah kondisi yang tidak menyenangkan (konflik).
Dengan demikian salah satu penyebab ketidakpatuhan perawat dalam menerapkan SOP adalah
adanya konflik di tempat kerja yang kondisinya tidak menyenangkan. (KARS, 2000; Suyanto, 2009)
dengan baik dan dapat berjalan sesuai kemauan perusahaan. SOP dapat didefinisikan
dengan tujuan agar pekerjaan tersebut dilakukan secara benar, tepat, dan konsisten,
(Tathagati, 2014).
(Kurniawati, 2014). Kepatuhan berbanding lurus dengan tujuan yang dicapai pada
program pengobatan yang telah ditentukan. Kepatuhan, sebagai akhir dari tujuan yang
telah dicapai pada program pengobatan yang telah ditentukan. Kepatuhan sebagai
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa hampir setengah responden berusia < 25 tahun
yaitu 6 orang (42,9%). Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa
sebagian besar responden adalah perempuan yaitu 9 orang (64,3%). Karakteristik responden
berdasarkan pendidikan menunjukkan bahwa hampir seluruh responden berpendidikan D3 Perawat
yaitu 11 orang (78,6%). Karakteristik responden berdasarkan masa kerja menunjukkan bahwa
sebagian besar responden mempunyai masa kerja 0-3 tahun yaitu 8 orang (8,1%).
Hasil penelitian yang di lakukan di RS PKU Muhamadyah Gombong menunjukkan bahwa seluruh
perawat tidak patuh (100%) dalam melaksanakan SPO pemasangan infus. Hasil wawancara
mendalam menunjukkan bahwa komitmen, hubungan sosial, kelangkaan, resiprositas, validasi sosial
dan otoritas terkait kepatuhan perawat belum terwujud dengan baik dalam hal pelaksanaan SPO
pemasangan infus. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya sosialisasi dan evaluasi SPO
pemasangan infus
Rendahnya kepatuhan perawat terhadap SOP pemasangan infus berdampak terhadap mutu
pelayanan Rumah Sakit dan dapat menghambat perkembangan profesi keperawatan. Kepatuhan
perawat dalam melaksanakan Standart Operasional Prosedur pemasangan infus sebagai cermin dari
sikap profesional perawat sebagai tenaga kesehatan yang terlatih yang dimiliki oleh Rumah Sakit.
Adapun tindakan pemasangan infus akan berhasil dikatakan berkualitas apabila dalam
pelaksanaannya selalu patuh pada standart yang telah ditetapakan, demi terciptanya pelayanan
kesehatan yang bermutu (Priharjo, 2008).
Priharjo, Robert. (2008), Konsep dan Persepektif Praktik Keperawatan Profesional Edisi 2. Jakarta:
EGC.
menunjukkan bahwa seluruh perawat tidak patuh (100%) dalam melaksanakan SPO
kepatuhan perawat belum terwujud dengan baik dalam hal pelaksanaan SPO
pemasangan infus. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya sosialisasi dan evaluasi
sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau
lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki
tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan kerencanaan dalam
bertindak. Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang
cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang merupakan prinsip yang saling
melengkapi