Anda di halaman 1dari 2

ً‫االَلمههمم أاععطط همعنفطققاً اخلاقفاً اوأاععطط همعمطسقكاً تالاقفا‬.

Ya Allah, berilah pengganti kepada orang yang berinfak, dan berilah kerusakan kepada orang yang tidak
mau berinfak.

Penjelasan:

Yang perlu kita perhatikan dalam contoh di atas adalah kalimat ً‫ أاععطط همعنفطققاً اخلاقفا‬dan ً‫أاععطط همعمطسقكاً تالاقفا‬, dalam kedua
bagian kalimat tersebut ada dua fashilah yang kedua huruf akhirnya sama; maksud dari fashilah ialah
kata terakhir dari setiap bagian kalimat; dalam contoh di atas ada dua fashilah dari dua bagian kalimat
yakni kata ً‫ اخلاقفا‬dan kata ً‫ ;تالاقفا‬kedua fashilah dalam dua bagian kalimat tersebut huruf akhirnya sama yakni
ً‫ ;قفا‬inilah yang disebut dengan saja’ (sajak).

Perlu diketahui, bahwa huruf akhir dari setiap fasilah-fasilah selamanya mesti dimatikan dalam kalam
natsar (prosa) karena waqaf (berhenti membaca); berarti khususnya kalau kita melihat contoh di atas
kalau yang tadinya ً‫ قفا‬menjadi ً‫افا‬.

Perlu diketahui juga bahwa saja’ yang paling bagus ialah yang dalam bagian-bagian kalimatnya seimbang
(panjang pendeknya seimbang), dan saja’ tidak akan bisa indah kecuali jika rangkaian kalimatnya bagus,
tidak dibuat-buat, dan bebas dari pengulangan yang tidak berfaedah.

Saja’ Mutharraf yaitu yang antara kedua fasilah itu berbeda wazannya tapi sama huruf akhirnya.

‫هو ماً اختلفت فاًصلتاًه فى الَوزن واتفقتاً فى الَحرف الخر‬

Contoh seperti firman Allah SWT:

‫* اماًلَاهكعم لا تاعرهجعوان لط اواقاًقرا * او قاعد اخلاقاهكعم أا ع‬


‫طاواقرا‬

Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? Padahal Dia Sesungguhnya telah menciptakan kamu
dalam beberapa tingkatan kejadian. (Q.S Nuh:13-14)

Kata ‘waqoro” beda wazan dengan kata “athwaro” yang mana “waqoro” dengan harakat fathah sedang
“athwaro” sukun, namun keduanya sama dalam huruf akhirnya yaitu huruf ro’ .

3). Saja’ Mutawaazi yaitu saja’ yang sesuai antara kedua fasilahnya didalam wazan dan huruf akhirnya.
‫ماً كاًن التفاًق فيه فى كلمتين الخر تين فقط‬

Hal ini dapat terjadi pada tiga keadaan:

ü Berbeda wazan dan qofiahnya secara bersamaan

ü Beda wazan, tetapi qofiahnya tidak

ü Beda qofiah, tapi wazan tidak

Contoh seperti firman Allah SWT:

‫ضواعةة‬ ‫* فطعياهاً هسهرعوهر ممعرفهعواعةة * او أاعكاوا ه‬


‫ب ممعو ه‬

Di dalamnya ada tahta-tahta yang ditinggikan. dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya). (Q.S Al-
Ghaasyiyah:13-14[4]

Qorinahn ya ada dua yaitu: ‫هسهرةر ممعرهفواعةة‬

Dan ‫ضواعةة‬ ‫اوأاعكاوا ة‬


‫ب ممعو ه‬

“sururun’ adalah setengah dari qorinah pertama yang dibandingkan dengan kata “akwabun”, qorinah
kedua. Keduanya berbeda secara wazan dan qofiah

Contoh yang kedua adalah: ‫اواعلَهمعراسال ط‬


ً‫ت هععرفا‬

‫صفاً ق‬ ‫افاًعلَاعاً ط‬
‫صافاً ط‬
‫ت اع ع‬

‫ اعلَهمعراسال ط‬dan ‫ت‬


‫ت‬ ‫ اعلَاعاً ط‬berbeda wazannya , yang pertama menurut wazan “maf’alat” dan yang kedua
‫صافاً ط‬
wazan “fa’alaat”, akan tetapi qofiahnya sama, yaitu ta’.

Anda mungkin juga menyukai