Anda di halaman 1dari 2

TERJATUH

Di subuh yang sepi dan gelap, aku bersiap-siap berangkat ke masjid untuk
sholat subuh bersama temanku yang bernama Siti. Aku menunggu dia di pinggir
jalan di depan rumahku.

Dari kejauhan terlihat lampu motor datang menghampiriku dan tidak lain dia
adalah Siti. Lalu dia menyuruhku untuk menyetir motor miliknya. Perlahanku
menyalakan motornya lalu motor itu jalan perlahan-lahan. Hentiku sejenak untuk
menanyakan sesuatu kepada Siti. “Eh Siti ini kita lewat mana?”, tanyaku sambil
menahan motor yang kami tumpangi. “Terserah kamu aja”, jawab Siti dengan
suara sedikit ketakutan. “Ya udah lewat sana aja”, sambil menunjuk jalan yang
sepi itu. Aku sengaja memilih jalan itu karena jalan itu satu-satunya jalan yang
cepat untuk menuju masjid. “ Kamu yakin?”, Tanya Siti dengan suara yang sama.
“Iya aku yakin”, ujarku.

Kami pun terpaksa memilih jalan itu. Karena ketakutan Siti pun menyuruhku
untuk melajukan motornya, tapi aku tidak mau karena jalanan sat itu sangat
banyak lobak-lobak . Siti terus memaksaku untuk melajukan motornya.

Karena saat itu suasana semakin mencekam aku pun melajukan motornya dan
melewati jalan lobak-lobak itu. Aku berhasil melewati beberapa lobak itu sampai
saat itu ada lobak satu lobak yang dalam yang gagal untuk ku hindari.

Kami pun terjatuh aku terlempar melewati setang motor dan Siti terseret ke
dekat rumput dengan tangan yang masih memegang mukena miliknya dan
milikku, dengan rasa sakit yang ada di tangan dan kakiku aku mencoba bertanya
kepada Siti. “ Sit, you fine?”, tanyaku dengan suara gagap. “Gak, aku gak papa
ayo cepat berdiri dan berdirikan motornya”, jawab Siti dengan suara tawanya.
Aku piker dia baik-baik saja.

Aku mencoba berdiri dan mendirikan motornya dengan tenaga yang kurang
kuat. “Sumpah aku gak kuat”, aduku kepada Siti sambil mencoba mendirikan
motor itu dengan tawa kecilku. “Ayo ka, ayo”, jawab Siti sambil tertawa.
Kami pun berhasil mendirikan motor itu lalu mencoba menenangkan diri
sebentar rasanya seperti campur aduk lucu dan sakit. Kami pun memutuskan
untuk pulang dan sholat di rumah saja.

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai